Pengelolaan Laboratorium [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tujuan Pendidikan Nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mewujudkan tujuan mulia tersebut, sekolah sebagai lembaga penyelenggara pendidikan pun memiliki peranan yang sangat besar untuk keberhasilan suatu pendidikan. Mulai dari peran guru, lingkungan belajar sampai pada ketersediaan fasilitas belajar mengajar. Salah satu fasilitas dalam proses belajar mengajar yang tidak boleh dikesampingkan adalah Laboratorium. Diharapkan laboratorium yang tersedia merupakan tempat latihan yang memiliki kesamaan operasional dan peralatan dengan yang akan digunakan didalam tempat kerjanya kelak. Dikemukakan pada PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwa Laboratorium dan jenis peralatannya merupakan sarana dan prasana penting untuk penunjang



proses pembelajaran di sekolah. Apalagi



dengan diberlakukannya Kurikulum 2013, siswa tidak hanya dituntut untuk membuktikan tetapi dituntut pula untuk dapat menemukan suatu konsep. Laboratorium merupakan sumber belajar yang efektif untuk mencapai kompetensi yang diharapkan bagi siswa. Untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas, laboratorium harus dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Sebagus dan selengkap apapun suatu laboratorium tidak akan berarti apa-apa bila tidak ditunjang oleh manajemen yang baik. Oleh karena itu, fungsi laboratorium perlu dikelola secara baik demi kelancaran proses belajar mengajar. Atas dasar tersebut, penulis berinisiasi melakukan observasi laboratorium kimia di MAN 2 Model Medan. Berikut adalah hasil observasi terhadap laboratorium kimia di MAN 2 Model Medan. 1.2 RUMUSAN PERMASALAHAN Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan permasalahan laporan observasi ini yaitu apakah laboratorium di MAN 2 Model Medan sudah termasuk laboratorium ideal dengan manajemen laboratorium yang baik? 1



1.3 TUJUAN PENULISAN Adapun tujuan penulisan makalah yaitu untuk mengetahui laboratorium di MAN 2 Model Medan sudah termasuk laboratorium ideal dengan manajemen laboratorium yang baik 1.4 MANFAAT PENULISAN Adapun manfaat penulisan makalah ini yaitu sebagai referensi bagi pembaca yang ingin mengetahui bagaimana manajemen laboratorium yang baik serta kriteria laboratorium ideal di sekolah.



2



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laboratorium Kimia Laboratorium adalah salah satu sarana pendidikan IPA yang digunakan sebagai tempat peserta didik berlatih dan kontak dengan objek yang dipelajari secara langsung, baik melalui pengamatan maupun percobaan atau laboratorium juga dapat diartikan sebagai suatu tempat dilakukannya percobaan dan penelitian. Peranan dan fungsi laboratorium ada tiga, yaitu sebagai (1) sumber belajar, artinya lab digunakan untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor atau melakukan percobaan, (2) metode pendidikan, meliputi metode pengamatan dan metode percobaan, dan (3) sarana penelitian, tempat dilakukannya berbagai penelitian sehingga terbentuk pribadi peserta didik yang bersikap ilmiah. Untuk laboratorium kimia ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi. Kriteria ini harus dipenuhi untuk mengantisipasi terjadinya resiko yang diantaranya yaitu: 1. 2. 3. 4.



Tata ruang Sarana belajar Tempat penyimpanan bahan kimia Peralatan darurat 5. Perlengkapan1 Laboratorium Ilmu Pengethauan Alam (IPA) khususnya laboratorium kimia, sesuai dengan fungsinya akan menjadi tempat pembelajaran dengan kegiatan khusus. Kegiatan khusus ini, apabila diperinci meliputi beberapa hal yaitu: penerimaan dasar konsep IPA, pengamatan, pengukuran, perbandingan, pengungkapan



masalah,



pemecahan



masalah,



penguraian,



klasifikasi,



pengombinasian, peramalan, percobaan, penyimpulan dan penemuan. Kegiatan-kegiatan tersebut, tentunya di samping merujuk kepada hasil yang diharapkan, merujuk pula kepada residu yang dihasilkan seperti senyawaan produk, sisa bahan, sisa pengolahan, zat buangan yang kesemuanya digolongkan sebagai sampah. Sampah buangan ini dapat berupa cairan, padatan atau uap atau gas. Apabila macam-macam kegiatan laboratorium tersebut beserta residunya



1 Salirawati,



2009 3



dikatakan sebagai suatu sistem, maka untuk suatu laboratorium IPA, memerlukan prasyarat tertentu. Bila memperhatikan hal tersebut, maka prasyarat yang dimaksudkan adalah tata letak yang optimum, utamanya pada sistem penerangan, dan ventilasi. Dengan demikian, hal ini berkaitan erat dengan letak bangunan yang harus diusahakan sedemikian rupa agar ventilasi seminimal mungkin menghadap arah pancaran sinar matahari. Namun tidak akan mudah kiranya menyeragamkan letak laboratorium yang terdapat pada institusi pendidikan yang ada. Hal ini disebabkan karena setiap institusi pendidikan yang ada, ketika membangun laboratorium sudah terikat oleh bentuk dan keadaan komponen-komponen bangunan yang telah dimiliki sebelumnya. Namun demikian bila keadaan sekolah masih mungkin dalam menentukan letak laboratorium yang akan dibangun, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1) Letak terhadap lingkungan Bila masih memungkinkan, maka letak ideal untuk membangun laboratorium adalah dengan arah “utara-selatan”.



Letak demikian erat



hubungannya dengan banyaknya sinar matahari yang masuk dan berkaitan dengan pemasangan jendela atau jumlah jendela yang diperlukan. Merujuk pada buku penuntun perencanaan yang diterbitkan oleh proyek penyediaan fasilitas laboratorium Sekolah Menengah Atas Kementerian Pendidikan telah ditentukan persyaratan umum tentang lokasi laboratorium terhadap bangunan sekolah yang telah ada dan lingkungan sekitarnya. Persyaratan tersebut meliputi hal-hal berikut: a) Laboratorium tidak terletak di arah angin, hal ini untuk menghindari terjadinya pencemaran udara, gas sisa kimia yang kurang sedap tidak terbawa terbawa angin kedalam ruang-ruang lain. b) Letak laboratorium mempunyai jarak cukup jauh terhadap sumber air, hal itu untuk menghindari terjadinya pencemaran air di sekitar tempat tersebut. c) Laboratorium harus mempunyai saluran pembuangan sendiri agar menghindari pencemaran sumber air penduduk di sekitarnya. d) Letak laboratorium mempunyai jarak yang cukup jauh terhadap bangunan yang lain, hal ini sangat diperlukan agar dapat memberikan ventilasi dan



4



penerangan alami yang optimal. Jarak minimal disyaratkan sama dengan tinggi bangunan yang terdekat, yaitu 3 meter. e) Letak laboratorium pada bagian yang mudah dikontrol dalam kompleks sekolah, hal itu erat hubungannya dengan masalah keamanan terhadap pencurian, kebakaran dan hal-hal lain. 2) Letak laboratorium terhadap laboratorium lainya (science’s block laboratory) Laboratorium-laboratorium IPA khususnya kimia bila letaknya saling berdekatan atau dalam satu area, hal tersebut sangat penting dan menguntungkan kaitannya dengan efektifitas pembelajaran. Karena dapat mengurangi jarak perpindahan siswa dan guru maupun peralatan yang diperlukan. Beberapa sarana dalam beberapa hal dapat dipergunakan bersama, misalnya bengkel dan alat-alat memang harus digunakan bersama. Keadaan yang demikian juga akan mengurangi pembiayaan karena keperluan laboratorium ada yang dapat disederhanakan, antara lain: instalasi listrik, gas, air dan saluran pembuangannya. Demikian pula dalam hal pengaturan tata tertib umum adanya sifat interdisiplin dari laboratorium-laboratorium tersebut mudah diselenggarakan dan dikendalikan. Laboratorium kimia memang tidak hanya terdiri dari satu ruangan saja, melainkan terdiri atas beberapa ruangan yang memiliki porsi luas dan fungsi masing-masing. Berikut adalah ruangan yang terdapat dalam laboratorium kimia: 1) Ruang untuk kegiatan pembelajaran dan praktikum. Ruangan ini berisi perlengkapan laboratorium seperti meja, kursi, lemari dan rak. Luas ruangan ini minimal 2,5 m2 untuk setiap siswa. Jadi sebuah ruangan untuk kegiatan belajar mengajar yang harus menampung sebanyak 40 orang siswa diperlukan luas lantai 40 x 2,5 m2 = 100 m2. Ruangan itu dapat berbentuk persegi panjang, misalnya 8 x 13 m2 atau 9 x 11 m2. Bentuk ruang yang sempit dan memanjang memiliki kelemahan, karena jarak antara guru dan siswa dibelakang menjadi jauh. 2) Ruang persiapan Ruangan ini diperuntukan bagi guru dan petugas laboratorium yang lain (laboran) melakukan persiapan sebelumnya, agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lancar. Untuk laboratorium yang mempunyai luas 100 m 2, sebaiknya memiliki ruang persiapan dengan luas lantai sekurangkurangnya 20 m2. Dengan 5



adanya ruang persiapan ini, maka untuk mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada kegiatan yang akan datang dapat berlangsung tanpa mengganggu kegiatan yang sedang berlangsung pada ruang belajar-mengajar. 3) Ruang gudang Ruang ini khusus untuk menyimpan alat dan bahan yang akan digunakan. Untuk ruang gedung ini juga diperlukan luas lantai minimal 5 x 4 m 2 = 20 m2 , agar dapat menyimpan lemari untuk bahan / zat kimia dan lemari lain untuk menyimpan alat-alat yang tidak boleh dicampur dengan zat kimia, serta rak-rak untuk menyimpan benda / alat lainnya. 4) Ruang gelap Ruang ini digunakan untuk kegiatan yang memang harus tidak boleh cahaya luar masuk kedalamnya. Misalnya percobaan-percobaan dengan lensa, cermin dan cahaya. Juga digunakan pemrosesan foto. Untuk pemrosesan foto diperlukan ruang yang mempunyai lebar sekurangkurangnya 2,5 m, agar dua siswa dapat bekerja bebas dikedua sisi bak cuci. Demikian pula diperlukan ruang yang sama luas untuk percobaanpercobaan dengan cahaya. 5) Ruang timbang Ruang ini khusus untuk menempatkan berbagai neraca, terutama neraca halus (analitis) yang memang memiliki ketelitian yang tinggi. Biasanya dilengkapi dengan meja timbang yang permanen (meja beton). Tujuan digunakan meja timbang yang permanen ialah untuk menjaga agar pada saat menimbang meja tidak goyang. Gerakan meja tempat alat timbang pada saat timbangan dipakai sangat mempengaruhi hasil penimbangan. Neraca jangan disimpan didalam ruangan yang digunakan untuk menyimpan zat kimia, kecuali alat timbang/neraca yang kasar. Karena jika neraca halus itu disimpan dalam ruang kegiatan belajarmengajar (laboratorium) akan cepat kotor dan berkarat, sehingga tidak sempurna kerjanya. Dengan demikian hendaknya ruang timbang tidak terbuka langsung dengan laboratorium. 3. Tata Ruang Laboratorium Kimia Pengaturan tata ruang/batas ruang laboratorium IPA untuk pendidikan menengah ditentukan dengan hal-hal berikut: 1) Jenis laboratorium 6



Jenis laboratorium untuk pendidikan menengah diklasifikasikan kedalam laboratorium khusus biologi, laboratorium khusus kimia, laboratorium fisika dan laboratorium terpadu. 2) Penggunaan laboratorium Mengenai penggunaan laboratorium, ada beberapa aktivitas yang menjadi pertimbangan terhadap tata ruang laboratorium, yaitu: kebutuhan untuk kegiatan secara indivisual, kegiatan secara komunal/kelompok, kegiatan diskusi, dan kegiatan demonstrasi/pengajaran. Dalam laboratorium, umumnya yang banyak mengalami perubahan adalah letak meja siswa dan kursi siswa. Sedangkan perlengkapan lainnya seperti lemari, papan tulis, tidak mengalami perubahan tempat. 2.2 Deskripsi Singkat Tentang MAN 2 Model Medan Man 2 Model Medan adalah Lanjutan dari institusi PGAN (Pendidikan Guru Agama Negeri). PGAN berdiri pada tahun 1957. Pada tahun 1992, PGAN berubah menjadi MAN 2 Model Medan. Adapun visi dari MAN 2 Model Medan yaitu islami, Integritas, berprestasi, dan cinta lingkungan. Misi MAN 2 Model Medan antara lain: 1. Menyelenggarakan proses pembelajaran dan latihan berbasis pada akhlakul karimah dan prestasi 2. Menyelenggarakan proses pembelajaran dan latihan berkarakter Indonesia 3. Menyelenggarakan proses pembelajaran dan latihan sistematis dan berteknologi 4. Menyelenggarakan proses pembelajaran dan latihan berbasis penelitian dan pengembangan Adapun motto MAN 2 Model Medan yaitu “tanamkan kebajikan niscaya membuahkan kebahagiaan” MAN 2 Model Medan memiliki ruang belajar sebanyak 39 unit ruangan, diantaranya 32 ruangan belajar yang berlokasi di Pancing dan 7 ruangan yang berlokasi di Helvetia. MAN 2 Model Medan memiliki ruangan-ruangan lain, antara lain:     



1 unit perpustakaan, 1 unit ruang BP/BK, 1 unit gedung PSPB, 1 unit Mesjid Al-Qurra’, 2 unit asrama siswa, 7



   



2 unit aula pertemuan, 2 unit lapangan upacara, 1 unit lapangan olahraga, dan Lapangan parkir



MAN 2 Model Medan juga memiliki laboratorium lengkap, antara lain: a. b. c. d. e. f. g.



1 unit Laboratorium Biologi 1 unit Laboratorium Fisika 1 unit Laboratorium Kimia 2 unit Laboratorium Komputer 2 unit Laboratorium Keterampilan 1 unit Laboratorium Bahasa 1 unit Laboratorium Agama2



BAB III METODE PENULISAN 3.1 Waktu dan Tempat Observasi a. Waktu Observasi Adapun waktu observasi laboratorium ini dilakukan pada hari Jum’at, tanggal 22 April 2016, pukul 08.45 WIB hingga pukul 10.00 WIB. b. Tempat Observasi Adapun kegiatan observasi laboratorium kimia ini dilakukan MAN 2 Model Medan, Jalan Willem Iskandar (Pancing). 3.2 Subjek Observasi Subjek observasi dalam kegiatan ini adalah pengelola laboratorium kimia, yaitu Ibu Dra. Jati Setiasih, M.Si. Hal- hal yang akan menjadi titik perhatian adalah kelengkapan alat dan bahan laboratorium, sistem penyimpanan dan perawatan laboratorium, sistem administrasi laboratorium, sistem keamanan dan



2 http://www.man2modelmedan.sch.id/profil/visimisi.html#



8



dan keselamatan kerja laboratorium, tata letak laboratorium, tata kelola laboratorim, dan manajemen laboratorium. 3.3 Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dan bersifat deskriptif. Adapaun Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu melalui studi literatur, wawancara dan observasi secara langsung. Penulis melakukan studi literature dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat dari referensi-referensi yang relevan. Selanjutnya penulis melihat dan mengamati secara langsung objek yang akan diamati, kemudian mencatat keadaan dan kejadian yang terjadi pada keadaan sebenarnya. Tujuannya agar mendapatkan data dan informasi yang jelas sehingga dapat dianalisis dengan baik.



BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL PENGAMATAN



No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Perlengkapan Laboratorium Meja kerja siswa Kursi siswa Meja guru Kursi guru Papan Tulis Lemari Alat Lemari Bahan



Kelengkapan Ada Tidak Ada √ √ √ √ √ √ √ 9



8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27.



Lemari Asam Ventilas Alat Pemadam Kebakaran Blower Safety Shower Keran air Keran Gas Bak cuci Kotak P3K Ruang Penyimpanan Alat Ruang Penyimpanan Bahan Padat Ruang Penyimpanan Bahan Cair Pintu Masuk/ Keluar Pintu Darurat Ruang Persiapan Jendela Suplai Listrik Ruang Gelap Tempat Pembuangan Limbah Padat Tempat Pembuangan Limbah Cair



√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -



√ √ √ √ √ √ √



4.2 PEMBAHASAN Observasi dilakukan di laboratorium kimia MAN 2 Model Medan. Lokasi laboratorium kimia di sekolah ini terpisah dan tidak berdekatan dengan gedung lainnya. Ukuran ruang laboratorium berkisar (9,5 x 7,5) m dengan kapasitas 30 orang siswa tiap praktikum. Tinggi langit-langit laboratorium berkisar 3 m. 1. Meja kerja siswa Berdasarkan hasil observasi terdapat 7 buah meja kerja siswa, 5 meja diantaranya memiliki dimensi120 cm x 60 cm x 90 cm (P x L x T), dan 2 meja memiliki dimensi 120 cm x 60 cm x 80 cm. Ukuran meja kerja siswa di laboratorium kimia MAN 2 Model Medan telah memenuhi kriteria ukuran meja kerja siswa yang ideal berdasarkan Pudak Scientific. Meja kerja siswa terbuat kayu, sedangkan idealnya meja kerja siswa terbuat dari beton/ keramik. 2. Kursi Siswa Kursi siswa sangat beragam ada yang terbuat dari besi, kayu, dan plastik, ukuran dan tinggi kursi pun berbeda-beda. 3. Meja dan Kursi Guru Meja dan kursi guru terletak di bagian depan ruang laboratorium. 4. Papan Tulis Papan tulis dengan atributnya lengkap. 5. Lemari Alat Lemari alat berisi peralatan gelas, seperti gelas kimia, pipet tetes, gelas ukur, erlenmeyer, dan labu seukuran. Terdapat 2 lemari alat di laboratorium ini.



10



Secara keseluruhan, terlihat peralatan gelas yang tersimpan di lemari alat sudah lengkap dilihat dari kuantitasnya. 6. Lemari Bahan Lemari bahan berisi larutan-larutan yang di digunakan oleh siswa. 7. Lemari Asam Tidak ada lemari asam di laboratorium kimia MAN 2 Model Medan. Berdasarkan hasil wawancara, menurut Kepala Laboratorium Kimia MAN 2 Model Medan, tidak adanya lemari asam tidak terlalu berpengaruh pada kegiatan praktikum, karena bahan yang digunakan pada umumnya bukanlah bahan pekat yang harus disimpan atau digunakan di dalam lemari asam. 8. Ventilasi Berdasarkan hasil observasi, telah diamati ada ventilasi di ruang laboratorium. Namun, ventilasi ditutup dengan plastik sehingga dapat dipastikan tidak adanya sirkulasi udara melalui ventilasi. Keberadaan ventilasi dalam ruang laboratorium sangat penting. 9. Alat Pemadam Kebakaran Laboratorium kimia di MAN 2 Model tidak dilengkapi alat pemadam kebakaran 10. Blower Blower 11. Safety Shower Safety Shower 12. Keran Air dan Bak Cuci Lengkap. Suplai air lancar dan bak cuci juga berfungsi dengan baik, walaupun terdapat satu bak cuci yang bocor sehingga tidak dapat digunakan. Semua keran air yang ada di laboratorium memiliki ketinggian yang sama. 13. Keran Gas Terdapat 3 keran gas yang sudah tidak berfungsi. 14. Kotak P3K Tidak ada kotak P3K di laboratorium, menurut Kepala Laboratorium, semenjak ia menjabat menjadi kepala laboratorium, memang tidak ada kotak P3K di ruang laboratorium. 15. Ruang Penyimpanan Alat Ruang penyimpanan alat berada di dua sisi samping gedung laboratorium dengan ukuran 4×1,5 m. Terdapat 2 ruang penyimpanan alat, satu untuk menyimpan botol-botol plastik tempat reagen, sedangkan satu ruang lagi tempat penyimpanan alat-alat seperti lumpang-alu, statif, sudip, dan alat-alat lainnya. 16. Ruang Penyimpanan bahan Ruang penyimpanan bahan memiliki ukuran 4×1,5 m. Ruang penyimpanan padat berada disamping ruang penyimpanan alat botol reagen, sedangkan ruang penyimpanan bahan cair berada di samping ruang penyimpanan alat-alat statif. 17. Pintu Masuk/ Keluar Terdapat satu pintu yang berfungsi sebagai pintu masuk/ keluar. 18. Pintu Darurat Tidak ada pintu darurat di laboratorium kimia MAN 2 Model Medan. 19. Ruang Persiapan dan Ruang Gelap 11



Ruang persiapan dirangkap di ruang persiapan bahan sedangkan ruang penyimpanan alat botol dirangkap fungsinya menjadi ruang gelap. 20. Jendela Ruang laboratorium kimia telah dilengkapi dengan jendela, kecuali di ruang penyimpanan alat dan bahan yang memang tidak memerlukan jendela. Sitorus (2015) menyatakan, jendela diperlukan sesuai dengan kebutuhan. Beberapa jendela dapat difungsikan sebagai pintu darurat. Berdasarkan hasil observasi, jika dalam keadaan darurat dan sangat diperlukan, jendela yang ada di ruang laboratorium tidak bisa dijadikan pintu darurat, karena jendela dilengkapi dengan besi pengaman. 21. Suplai Listrik Suplai listrik sangat diperlukan sebagai sumber tegangan. Di laboratorium telah terdapat saklar dan stop kontak. 22. Tempat Pembuangan Limbah Padat Tidak ada tempat khusus pembuangan limbah padat. Limbah padat dari hasil praktikum langsung dibuang ke parit kecil didepan laboratorium. 23. Tempat Pembuangan Limbah Cair Sama halnya dengan tempat pembuangan limbah padat, dalam laboratorum tidak ditemukan tempat pembuangan limbah cair. Berdasarkan hasil wawancara, setelah melakukan praktikum, limbah cair akan langsung dibuang ke bak cuci. Hal ini karena bahan yang digunakan tidak terlalu pekat, sehingga keberadaan tempat pembuangan limbah cair tidak terlalu diperlukan.



BAB V PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Layout laboratorium MAN 2 Model Medan telah memenuhi standar ideal beradasarkan …….., namun masih terdapat beberapa peralatan laboratorium yang belum lengkap seperti lemari asam, kotak P3K, pintu darurat, alat pemadam kebakaran. 3.2 SARAN Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari yang diharapkan. Oleh karena itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif dan bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.



12



DAFTAR PUSTAKA Furniture Laboraturium, Pudak Scientific Mutmainah, A., (2014), Desain Laboraturium Kimia SMA, diakses dari http://atikatulmutmainah23.blogspot.co.id/2014/03/desain-laboratoriumkimia-sma.html Salirawati, Das., (2009), Manajemen Laboratorium Kimia/IPA, Prosiding Makalah, Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman. http://www.man2modelmedan.sch.id/profil/visimisi.html#



13



Lampiran Layout Laboratorium Kimia MAN 2 Model Medan Tampak dari belakang Tampak dari depan



14



Ruang Prepasi dan Ruang Penyimpanan



Ruang Penyimpanan Alat Plastik Ruang Penyimpanan Bahan Padat



RuangPenyimpanan PenyimpananBahan Alat Kaca Ruang Cair / Ruang Preparasi



15