Pengemb. Kur. & Pembel. Di SD 24 - PDGK4502 (TUGAS 1) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

NAMA : Nur Afifah NIM : 836225156 MATKUL : Pengemb. Kur. & Pembel. di SD 24 - PDGK4502 TUGAS 1 1. Kurikulum memiliki enam fungsi yaitu fungsi utama yaitu penyesuaian, integrasi, diferensiasi, persiapan, pemilihan dan diagnostik. Jelaskan dan berikan contoh fungsi kurikulum sebagai: a. Penyesuaian; Fungsi Penyesuaian mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mengarahkan siswa agar memiliki sifat well adjusted yaitu mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Lingkungan itu sendiri senantiasa mengalami perubahan dan bersifat dinamis. Karena itu, siswa pun harus memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungannya. b. Diferensiasi; Fungsi Diferensiasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan individu siswa. Setiap siswa memiliki perbedaan, baik dari aspek fisik maupun psikis, yang harus dihargai dan dilayani dengan baik. c. Persiapan; Fungsi Persiapan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mempersiapkan siswa untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan berikutnya. Selain itu, kurikulum juga diharapkan dapat mempersiapkan siswa untuk dapat hidup dalam masyarakat seandainya karena sesuatu hal, tidak dapat melanjutkan pendidikannya. d. Pemilihan. Fungsi Pemilihan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih program-program belajar yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Fungsi pemilihan ini sangat erat hubungannya dengan fungsi diferensiasi, karena pengakuan atas adanya perbedaan individual siswa berarti pula diberinya kesempatan bagi siswa tersebut untuk memilih apa yang sesuai dengan minat dan kemampuannya. Untuk mewujudkan kedua fungsi tersebut, kurikulum perlu disusun secara lebih luas dan bersifat fleksibel.



2. Landasan kurikum terdiri dari beberapa bagian diantaranya filosofis, psikologis, sosiologis dan Teknologis. Anda diminta untuk menjelaskan : a. Apa urgensi yang memunculkan adanya landasan sosiologis dan teknologis? Landasan sosiologis kurikulum adalah asumsi-asumsi yang berasal dari sosiologi yang dijadikan titik tolak dalam pengembangan kurikulum. Mengapa kurikulum harus berlandaskan kepada landasan sosiologis? Anak-anak berasal dari masyarakat, mendapat pendidikan baik informal, formal, maupun nonformal dalam lingkungan masyarakat, dan diarahkan agar mampu terjun dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini didasarkan pula pada kenyataan bahwa individu lahir tidak berbudaya, baik dalam hal kebiasaan, cita-cita, sikap, pengetahuan dan keterampilan. Kesemuanya itu dapat diperoleh individu melalui interaksi dengan lingkungan budaya, keluarga, masyarakat sekitar, dan tentu saja dengan sekolah/lembaga pendidikan. Dengan demikian, sekolah mempunyai tugas khusus untuk memberikan pengalaman kepada para siswa dengan salah satu alat yang disebut kurikulum. Kurikulum pada dasarnya merupakan refleksi dari cara berpikir, berasa, bercita-cita, atau kebiasaan-kebiasaan. Karena itu, dalam mengembangkan suatu kurikulum kita perlu memahami kebudayaan. Landasan teknologis mengarahkan kajian mengenai kurikulum yang dikaitkan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS). Lebih tegasnya lagi bahwa pengembangan program pendidikan (kurikulum) harus dilandasi dan mengacu pada perkembangan dan kemajuan IPTEKS. Kegiatan pendidikan membutuhkan dukungan dari penggunaan alat-alat hasil industri seperti televisi, radio, video, komputer, dan peralatan lainnya. Penggunaan alat-alat yang dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan program pendidikan, apalagi disaat perkembangan produk teknologi komunikasi yang semakin canggih, menuntut pengetahuan dan keterampilan serta kecakapan yang memadai dari para guru dan pelaksana program pendidikan lainnya. Mengingat pendidikan merupakan upaya menyiapkan siswa menghadapi masa depan dan perubahan  masyarakat yang semakin pesat termasuk di dalamnya perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka pengembangan kurikulum haruslah berlandaskan pada ilmu pengetahuan dan teknologi. b. Apabila tidak memperhatikan kedua tersebut apa yang akan terjadi? Landasan sosiologis dan budaya. Pendidikan adalah proses budaya, manusia yang akan di didik adalah makhluk yang berbudaya dan senantiasa  mengembangkan kebudayaannya. Oleh karena itu kurikulum harus dikembangkan dengan didasarkan pada norma-norma sosial atau budaya. Jika kurikulum tidak memperhatikan nilai sosiologis maka dikhawatirkan peserta didik tumbuh tidak mengenali norma dan budayanya sendiri. Landasan IPTEKS. Pendidikan dihadapkan pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dengan pesat. Oleh karena itu agar kurikulum dapat bertahan kuat, maka pengembangannya harus didasarkan pada ilmu pengetahuan dan teknologi yang kuat pula. Jika landasan-landasan ini tidak digunakan dalam pembentukan kurikulum maka kurikulum tidak terbentuk dengan kuat dan tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang selalu berkembang.



3. Pada KTSP guru memiliki hak untuk berinovasi dalam pelaksanakan pembelajaran. Misalnya mengembangkan model- model permainan dalam pembelajaran untuk menarik perhatian siswa. Dalam fenomena tersebut, guru telah melaksanakan salah satu prinsip umum pengembangan kurikulum. a. Apakah prinsip umum yang telah dilakukan guru tersebut? Prinsip umum yang dilakukan guru tersebut adalah prinsip fleksibilitas b.



Jelaskan jenis prinsip umum yang dilakukan guru pada fenomena di atas? Prinsip fleksibilitas sebagai salah satu prinsip pengembangan kurikulum dimaksudkan adanya ruang gerak yang memberikan sedikit kelonggaran dalam melakukan atau mengambil suatu keputusan tentang suatu kegiatan yang akan dilaksanakan oleh pelaksana kurikulum di lapangan. Selain itu, prinsip fleksibilitas juga terkait dengan adanya kebebasan siswa dalam memilih program studi. Artinya, pengembang kurikulum atau sekolah harus mampu menyediakan berbagai program pilihan siswa. Siswa diperkenankan memilih sesuai dengan minat, bakat, kemampuan, dan kebutuhannya. Selain memberi kebebasan kepada siswa, fleksibilitas juga perlu diberikan kepada guru, khususnya dalam mengembangkan kegiatan-kegiatan pembelajaran, asalkan tidak menyimpang jauh dari apa yang telah digariskan dalam kurikulum. Guru perlu diberikan kebebasan dalam menjabarkan tujuan-tujuan, memilih materi pelajaran yang sesuai, memilih strategi dan metode yang dikembangkan dalam suatu kegiatan pembelajaran, serta membuat kriteria yang objektif dan rasional dalam melakukan dan memberikan penilaian kepada siswa.