Pengembangan Model Perencanaan Penyuluhan KB [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGEMBANGAN MODEL PERENCANAAN PENYULUHAN KB



1. LATAR BELAKANG Kontribusi program Keluarga Berencana dalam upaya menurunkan TFR mengalami penurunan yang cukup signifikan. Kondisi ini terus menurun dan berkelanjutan, karena pembangunan lebih dititikberatkan pada sector lain ( fisik ). Perkembangan penduduk dipandang sebagai issue yang “ Tidak Seksi “ dan nampak termarjinalkan, tidak berpengaruh pada keberlangsungan pembangunan baik ekonomi, politik , keamanan dan social budaya masyarakat Dalam RPJMN pemerintah menempatkan bahwa kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga merupakan prioritas. Termasuk sebagian besar masyarakat masih tetap berpartisipasi dalam program KKBPK, baik sebagai peserta KB maupun sebagai kader ataupun motivator KB. Melihat kondisi tersebut dimungkinkan ada individu atau kelompok tertentu yang sengaja atau tidak sengaja bersikap tidak kooperatif dengan program KKBPK. Oleh karena itu dipandang perlu agar individu/kelo,pok/komunitas tertentu yang tidak kooperatif memerlukan perlakuan yang lebih. Sehingga perlu ada pengembangan model perencanaan penyuluhan KKBPK dengan berbagai lintas kegiatan lain 2. PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN Meskipun secara formal kelembagaan KB telah hampir merata di seluruh kab/kota di seluruh Indonesia “ walaupun dengan nama OPD yang berbeda dan bervariasi “ namun perlu diapresiasi niatan baik pemerintah. Termasuk ditariknya Petugas Lapangan KB menjadi pegawai BKKBN Pusat. Meski demikian keterbatasan jumlah PLKB saat ini dipandang masih sangat kurang, bila dibandingkan dengan jumlah Pasangan Usia Subur yang ada. Oleh karena itu perlu memanfaatkan orang orang yang berpengaruh di tengah masyarakat seperti para pensiunan, kader kader berprestasi , tokoh agama untuk ikut bersama sama mengkampanyekan program KKBPK di masyarakat lingkungannya. Namun saat ini belum terformulasikan dalam suatu program penyuluhan , dengan dukungan sumberdaya yang memadai. Model kerjasama antar sektor atau antar penyuluh KB melalui pengembangan penyuluhan yang terintegrasi juga masih belum optimal. Seiring dengan kemajuan teknologiinformasi dan peningkatan sumber daya manusia menyebabkan proses penyuluhan tidak berjalan secara efektif. Munculnya penyuluhan dengan memanfaatkan multimedia baru, belum sepenuhnya mampu menjangkau masyarakat secara menyeluruh. 3. SDM PENYULUHAN Pengembangan SDM Penyuluhan anatara lain dengan a. Pengembangan sistemrekritmen mitra penyuluhan b. Pembekalan calon mitra penyuluhan c. Pembagian informasi dan buku buku terkini tentang substansi penyulhan d. Membahas dan memusyawarahkan berbagai temuan dan hambatan dalam penyuluhan KB



4. SARANA PRASARANA DAN ALAT BANTU MELIPUTI a. Inventarisasi dan evaluasi terhadap sarana dan prasarana /alat bantu b. Pengadaan sarana prasarana dan alat bantu c. Pengelolaan sarana prasarana alat bantu dan d. Pengembangan model /percontohan alat bantu 5. PENGEMBANGAN METODE DAN TEKNIK PENYULUHAN a. Teknikal Support yakni penyebarluasan aspek teknis kependudukandan KB dan memiliki adaptabilitas yang tinggi. Disebarluaskan melalui berbagai media Seperti kunjungan rumah, kelompok, internet dsb b. Manajemen Support meliputi kegiatan orientasi, sosialisasi , promosi pemahaman yang berfungsi mendukung partisipasi c. Training and Support for Youth famalay. Penyuluh menawarkan pelatihankepada generasi muda atau remaja untuk mengikuti pelatihan tertentu atau melalui study tour d. Supporting of poor and aged family. Penyuluh dapat menggerakan potensimkeluarga mampu untuk membantu keluarga yang tidak mampu. Diarahkan untuk kegiatan ketrampilan dan aksess usaha untuk meningkatkajn pendapatan ekonomi keluarga Itulah sebabnya dalam perencanaan penyuluhan KB, tidak mungkin hanya menggunakan satu atau dua metode tapi harus dilaksanakan secara komprehensif dan terus menerus. Contoh : saat orang pergi ke pasar di sana ada spanduk penyuluhan KB, di kantor desa/kelurahan ada, di kantor Kecamatan ada, dipinggir jalan ada bahkan di puskesmas atau di Rumah Sakit juga ada.Dengan demikian pengembangan model perencanaan penyuluhan KB seharusnya Menyatu dengan pola interaksi social yang terjadi di komunitas masyarakat, Menurut para pakar komunikasi dan Sumber Daya Manusia “ bahwa interaksi Sosial akan membentuk paradigma atau pola piker masyarakat “ Dengan demikian yang perlu kita cermati kemana saja interaksi kelompok umur Pasangan Usia Subur. Karena kelompok PUS merupakan usia usia potensial , maka bisa dipastikan bahwa kelompok umur PUS merupakan kelompok yang memiliki frekwensi interaksi social yang tinggi dan mobilitas tinggi. Untuk itu metode dan teknik perencanaan penyuluhan KB hendaknya - Menggunakan metode dan teknik yang lengkap kombinasinya disesuaikan dengan interaksi social dan mobilitas social Pasangan Usia Subur ( PUS ) - Mendayagunakan penyuluh KB untuk memperkuat informasi mengenai tujuan ber KB, Manfaat ber KB, serta paham dengan isu isu kekinian/ milenial - Memperkuat dan mendayagunakan agen agen proses belajar, seperti Kader kelompok kegiatan, Kader Posyandu, PPKBD/Sub PPKBD dll. 6. PERENCANAAN ANGGARAN Untuk anggaran Pengembangan Model Perencanaan Penyuluhan KB, bisa diambilkan dari Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) dan Badan Usaha Milik Baerah ( BUMD ), Para Pengusaha Sukses dan APBD Propinsi dan Kab/Kota. Pengalihan pengelolaan dan administrasi kepegawaian PLKB dan PKB dari daerah ke pusat, setidaknya bisa meringankan beban keuangan pemerintah daerah



7. PENGUKURAN HASIL Apabila model Perencanan Penyuluhan ini dapat dioptimalkan maka sasaran strategis BKKBN akan terbantu pencapainnya seperti : - Menurunnya Laju Pertumbuhan Penduduk ( LPP ) - Menurunnya Angka Kelahitran Total ( TFR ) per WUS ( 15-49 Th ) - Meningkatnya pemakaian kontrasepsi ( CPR ) - Menurunnya kebutuhan Ber KB yang tidak terpenuhi ( unmeeneed ) - Menurunnya angka kelahiran pada remaja ( 15 – 19 Tahun ) - Menurunnya kehamilan yang tidak diinginkan dari WUS ( 15 – 49 Th ) Demikian Pengembangan Model Perencanaan Penyuluhan KB yang dapat kami susun, semoga dapat menjadi periksa. Cilacap,



8 Maret 2019



PENYULUH KB



DRS. MASNGUDI NIP. 196508121994011002