Pengenalan Software Konektivitas Alat TCM [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGENALAN SOFTWARE KONEKTIVITAS ALAT TCM INDONESIA



Latar Belakang 1. Terdapat 1812 alat TCM telah didistribusikan dan diinstal di 1683 fasyankes yang tersebar di 34 provinsi di seluruh Indonesia (Update per September 2022). 2. Masih terdapat kendala dalam pencatatan dan pelaporan hasil tes alat TCM di Indonesia. Berdasarkan hasil validasi data pada tahun 2021 yang dilaksanakan di 224 Kab/Kota di 29 Provinsi ditemukan sebanyak 85.511 terduga TBC yang belum tercatat di SITB dan sebanyak 27.802 pasien TBC yang belum tercatat di SITB. 3. Untuk meminimalisir underreported pencatatan data terduga TBC dan kasus TBC di SITB, maka diperlukan sebuah software konektivitas data yang dapat menghubungkan data di alat TCM secara real-time ke sistem informasi pelaporan TBC Nasional yang telah digunakan saat ini yaitu SITB.



TUJUAN IMPLEMENTASI SOFTWARE KONEKTIVITAS ALAT TCM



• Secara umum: Memperkuat sistem surveilans TB



Secara Khusus: • Membantu Program dalam memonitoring data hasil pemeriksaan TCM TBC secara realtime berupa analisis yang telah tersedia dalam bentuk grafik, tabel sesuai dengan kebutuhan. • Melihat performance fasyankes TCM dalam melakukan pemeriksaan TCM TB mulai dari tingkat penggunaan mesin TCM, jumlah dan proporsi hasil pemeriksaan TCM yang telah dilakukan. • Mengurangi beban kerja petugas kesehatan di fasyankes, dengan melakukan otomatisasi data hasil pemeriksaan TCM TBC ke pengisian hasil pemeriksaan lab di SITB. Selain itu, juga dapat mengurangi tingkat kesalahan penginputan hasil pemeriksaan TCM oleh petugas. • Mendorong agar pemeriksaan TCM TBC yang akan/telah dilakukan untuk diinput/diregistrasi data terduga atau pasiennya di SITB (menggunakan form TB.05 sehingga mengurangi kehilangan data kasus TBC)



Alur Teknis Pemeriksaan TCM dengan Software Konektivitas



Alur Teknis Pemeriksaan TCM dengan Software Konektivitas(IDEAL) Register SITB • • • •



Integrasi SITBSotware Konektivitas



Entry terduga/pasien Permohonan lab di SITB (Kode Unik) Form TB.05 SITB dan dahak diserahkan ke lab TCM Isi data TBC-05 SITB pada register TBC-04 manual Log In dan Input Variabel di GxDx • Entry Variabel di Software GxDx 1. Patient ID : Nama Terduga / Pasien 2. Patient ID.2 : No.Register TB.04 3. Sample ID : Kode Unik TB.05 SITB 4. Patient Name : First Name dan Last Name 5. Notes : NIK (Nomor Induk Kependudukan (Detail informasi di slide selanjutnya) Konfirmasi Penerimaan Contoh Uji di SITB (idealnya dilakukan sebelum hasil pemeriksaan TCM selesai/keluar dari mesin)



Running pemeriksaan TCM dan Cek Hasil Integrasi di SITB • Pastikan user lab di SITB sudah ditambahkan dengan referensi “API TCM” • Hasil pemeriksaan yang ditampilkan di level fasyankes/laboratorium hanya yang telah menggunakan kode unik TB.05 SITB



1. Register terduga di SITB



Dilakukan oleh fasyankes / poli yang akan merujuk pemeriksaan TCM



2. Lakukan permohonan Lab di SITB



Dilakukan oleh fasyankes / poli yang akan merujuk pemeriksaan TCM



Download TB.05 SITB



3.



FORM TB.05 SITB & SAMPEL DIKIRIMKAN KE LAB TCM Bukan kode unik untuk pemeriksaan TCM



Print TB.05 SITB



LABORATORIUM TCM



4. Pastikan Tampilan Software GxDx (sebelum running test) Pengaturan ini dilakukan untuk menambahkan variabel sesuai kebutuhan untuk integrasi data hasil pemeriksaan TCM – Gx Alert dengan SITB. Apabila tampilan pada aplikasi software GxDx belum terdapat variabel “patient ID.2” dan “patien name (Last Name & First Name)”, maka lakukan pengaturan tampilan software GxDx sbb (next slide)



5. Input Variabel pada Software GxDx sesuai ketentuan di bawah ini (sebelum running test) 1) Patient ID diisi dengan “Nama terduga / pasien” 2) Patient ID.2 diisi dengan “No.Register Laboratorium” No Register laboratorium diisi sesuai dengan nomor urut pada Register TB 04. Nomor yang sama juga ditulis di bagian hasil pemeriksaan pada formulir TB 05 3) Sample ID diisi dengan “Kode Unik (barcode unique) dari TB.05 SITB”. • Hati-hati agar tidak ada kesalahan dalam memasukkan/mengetik kode unik pada software GxDx karena untuk saat ini barcode unik tersebut belum bisa digunakan secara otomatis menggunakan scanner. • Jika belum memiliki kode unik TB.05 SITB, maka sampel ID sementara bisa diisikan dengan no.identitas sediaan yang tertulis pada form TB.05. 4) Patien Name diisi dengan : • First Name, input dengan No.rekam medis • Last Name, diinput dengan Nama fasyankes asal/unit yang meminta pemeriksaan dan No.Hp terduga/pasien Catatan: Jika tidak tersedia No.rekam medis maka Fisrt Name dapat diisikan dengan nama fasyankes/unit asal yang meminta spesimen dan Last Name dapat diisikan dengan No.Hp terduga/pasien Contoh pengisian patient name 1st Name :AB12345 Atau 1st Name :AB12345 Last Name : PKC Cengkareng Last Name : PKC Cengkareng_0812xxxxxxxxx 5) Notes diisi dengan NIK” (Nomor Induk Kependudukan) Jika terduga tidak memiliki NIK, maka isikan NIK sesuai ketentuan pengisian di SITB (lihat penjelasan detail pada Juknis TCM-GxA di poin no.2).



Kode Unik TB.05 SITB − −



− −



Kode Unik (barcode) dapat dilihat di bagian hasil form TB.05 SITB (di bagian untuk pengisian hasil pemeriksaan TCM). Terdiri atas 2 kode unik (barcode) (12 digit) yaitu • Kode unik baris ke-1 digunakan untuk pemeriksaan TCM pertama, dan • Kode unik baris ke-2 digunakan untuk pemeriksaan TCM jika terjadi pengulangan pada terduga/pasien yang sama. Kode unik tersebut diisi pada bagian Sampel.ID software GxDx, diketik tanpa menggunakan spasi (ct. 210000001321 pada baris ke-1 di atas). Hati-hati agar tidak ada kesalahan dalam memasukkan/mengetik kode unik pada software GxDx karena untuk saat ini barcode unik tersebut belum bisa digunakan secara otomatis menggunakan scanner.



Kode Unik Pemeriksaan TCM



Baris ke-1 Baris ke-2



Catatan Lainnya ❖ Kelima variabel di atas wajib diisi dengan lengkap untuk kebutuhan dan pengembangan integrasi hasil pemeriksaan TCM dengan SITB. ❖ Variabel GxDx yang bisa dilakukan editing dan ditampilkan setelah dilakukan pemeriksaan TCM (print-out) adalah variabel “Patient ID”, “Patient ID.2”, “Sample.ID”, serta “Notes”. Contoh tampilan print-out hasil pemeriksaan TCM dapat dilihat pada Gambar di slide berikutnya.



❖ Jumlah maksimal karakter/digit yang diperbolehkan untuk diinput pada software GxDx untuk kepentingan integrasi dengan SITB yaitu Patient ID (max 50 karakter), Patient ID.2 (max 50 karakter), Sampel ID 12 digit bilangan (sesuai dengan kode unik TB.05 SITB), Patient Name (max 100 karakter), dan Notes (max 500 karakter). Jika jumlah karakter/digit yang diinput pada software GxDx melebihi jumlah karakter di atas, maka kemungkinan besar data pemeriksaan TCM tidak akan masuk secara otomatis ke SITB.



6.



Petugas lab TCM melakukan konfirmasi penerimaan contoh uji dan pemeriksaan (sebelum atau saat running test) di SITB



Input hasil lab Log in pada SITB: - Pilih menu Lab - Sub menu permohonan pemeriksaan lab Konfirmasi contoh uji : “Baik” Informasi pemeriksaan : “dapat dilakukan” Kosongkan hasil pemeriksaan TCM Catatan: Tahap ini dilakukan sebelum running test atau sebelum hasil test TCM keluar dari mesin.



“Simpan”



7. Petugas lab TCM dapat melihat hasil integrasi pemeriksaan TCM – GxA pada bagian “Modul Integrasi – SKAT & GxAlert” di SITB 1) Petugas laboratorium log in melalui web: www.sitb.id menggunakan username dan password yang digunakan. 2) Pilih atau klik modul integrasi aplikasi, kemudian pilih menu “SKAT & GxAlert”.



Di level fasyankes TCM (saat ini): Integrasi ini hanya dapat terjadi jika pengisian variable ”Sample ID” menggunakan kode unik dari formulir TB.05



Terima Kasih



Diskusi • PKC Pulogadung: VL HIV apakah bisa diakomodir untuk dg software GxA?Jawab: Pemeriksaan VL HIV belum diintegerasi dengan SIHA. • Labkes Jabar: Alat TCM 10C apakah blm bisa konek GxA? Jawab: akan dipastikan dulu • Puskesmas Ponjong I_DIY: Apakah perlu routher/HUB untuk mengkonkesikan internet ke PC alat TCM? Jawab: diperlukan router/hub untuk mengkoneksikan internet alat TCM • PKM Simpang IV sipin_Jambi: Kalo sudah ada WIFI apakah bisa dikoneksikan langsung? Bisa, namun jika lokasinya jauh dr WIFI harus ditambahkan dengan router. • Jika jaringan SITB nya lemot, apakah bisa langsung masuk? Bisa masuk, namun hanya SITB nya saja yg loading nya lama • Software GxA minimal dapat berfungsi di OS 7



• RSUD Basel: PC TCM tidak pernah dikoneksikan dengan Internet, lalu tidak bisa dikoneksikan ke WIFI, apa solusinya? Inisiasi menggunakan modem atau menggunakan router atau menggunakan repeater→ atau perlu di setting di IP public • Apakah bisa hasil TCM terkoneksi ke SITB Mobile? Belum di cek, akan dicek terlebih dahulu. • PKM Gambo_Sijunjung: Terdapat kabel LAN dr SIMPUS, apakah bisa menggunakan kabel LAN? Bisa menggunakan ke kabel LAN • RSUD Mejane: saat Alat TCM Running, lalu internetnya terputus, maka hasil apakah akan masuk? Jika INTERNET terkoneksi maka hasil dpt ttp masuk ke SITB • Dinkes Kab Bogor: • Varibale no tlp pasien apakah harus diisi? • Apakah harus ada simcard yang disediakan? Apakah harus ada pulsa minimal? • Apakah setiap faskes bisa archive sendiri? • Input data Inventory? • Biaya operasional? • CP? • BTKL Medan: memiliki 2 alat TCM 1 di lab dan 1 di mobile lab, apakah keduanya bisa di konkesikan GxA? Kedua alat TCM bisa terkoneksi software GxA