Pengendalian Mikroorganisme Dengan Sarana Fisik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Ada 7 Macam proses dan sarana fisik yang paling banyak digunakan untuk mengendalikan mikroorganisme, yaitu: 1. Suhu Tinggi 2. Penerapan Suhu Tinggi untuk Mematikan Mikroorganisme 3. Suhu Rendah



4. Pengeringan 5. Tekanan Osmotik 6. Radiasi 7. Filtrasi 8. Pembersihan fisik



Penggunaan suhu tinggi digabung dengan kelembapan tinggi merupakan salah satu metode yang paling efektif untuk mematikan mikroorganisme dan juga suhu tinggi dapat diberikan sebagai panas kering. Contohnya Spora Clostridium botulinum, beberapa diantaranya menghasilkan racun yang mematikan dan menyebabkan peracunan makanan yang seringkali fatal yang disebut botulisme.



Prosedur praktis yang memanfaatkan panas untuk mematikan mikroorganisme untuk mudahnya dibagi ke dalam dua kategori: a. Panas Lembab Uap Bertekanan Sterilisasi Bertahap Air mendidih Pasteurisasi b. Panas Kering Sterilasasi dengan udara panas Pembakaran



Suhu rendah atau dibawah suhu optimum untuk pertumbuhan dapat menekan laju metabolisme. Akibatnya metabolisme dan pertumbuhan akan terhenti. Suhu rendah sangat bermanfaat untuk mengawetkan biakan, mengapa?????.......



 Pendinginan Pada suhu lemari es yaitu sekitar 4-7 derajat celcius, biakan bakteri, khamir dan kapang yang ditumbuhkan pada media agar dalam tabung reaksi dapat tetap hidup selama berbulan-bulan. Metode ini baik dalam mengawetkan beberapa biakan, tetapi tidak semua, mikroorganisme. Suhu di bawah titik nol Pada suhu:  -20 derajat celcius, bakteri dan virus dapat dipertahankan  -70 derajat celcius ( suhu es kering, yaitu C02 beku) -195 derajat celcius (suhu nitrogen cair)



Pengeringan sel mikrobe serta lingkungannya sangat mengurangi, atau menghentikan aktivitas metabolik. Faktor-faktor yang mempengaruhi lamanya mikroorganisme bertahan hidup setelah pengeringan, yaitu: 1. Macam mikroorganisme 2. Bahan pembawa yang dipakai untuk mengeringkan mikroorganisme 3. Kesempurnaan proses pengeringan 4. Kondisi fisik (cahaya, suhu, kelembapan) yang dikenakan pada organisme yang dikeringkan



Contohnya: Spesies kokus gram negatif seperti Neisseria gonorhoeae dan Neisseria meningitidis sangat peka terhadap kekeringan, sehingga akan mati dalam waktu beberapa jam.



Pada proses liofilisasi, mikroorganisme diberi perlakuan dehidrasi yang ekstrim dalam keadaan beku dan kemudian ditutup rapat dalam vakum. Liofilisasi lebih merupakan proses pengawetan daripada pembasmian mikroorganisme.



Pada proses ini cenderung menyamakan konsentrasi solut pada kedua sisi membran yang bersifat semipermeabel.



Beberapa macam radiasi dapat bersifat letal terhadap sel-sel mikrobe dan juga sel-sel organisme lain. Contohnya:  Cahaya Ultraviolet  Sinar X Sinar gama Sinar katode (radiasi berkas elektron)



Merupakan salah satu bentuk pengendalian mikroba dengan prinsip menggunakan penyaringan, dimana yang tersaring hanyalah bakteri saja. Terdiri dari 3 macam filter.



Filtrasi Filter bakteriologis



Filter Udara



Pelindung muka



1. Filter bakteriologis • Untuk bahan-bahan termolabil (enzim, serum, vitamin, antibiotik). • Berpori (0,01-10 µ m)



2. Filter Udara Merupakan filter berefisiensi tinggi untuk menyaring udara berisikan partikel HEPA untuk menglirkan udara bersih ke dalam ruangan tertutup.



3. Pelindung muka • Terbuat dari kain kasa dilengkapi tali pengikat untuk menutup mulut • Digunakan untuk aktivitas medis, misal operasi bedah, aktivitas lab yang steril dsb



• Prinsip kerjanya menyaring Masal-udara yang datang dari udara pada waktu bernapas.



Ultrasonik Pembersihan ultrasonik lebih efisien untuk membersihkan bahan organik dari peralatan dibandingkan dengan penyikatan mekanik. Pencucian Mencuci atau menggosokan sabun guna menghilangkan mikroorganisme dari permukaan. Sabun menghilangkan lapisan berminyak yang mengikat bakteri pada permukaan kulit. “Jadi kita harus rajin-rajin mandi!!! Jangan malas-malas untuk mandi , ntar tidurnya ditemenin sama banyak bakteri, mau???….”