4 0 3 MB
PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) PADA PRODUKSI KAP LAMPU DI PT. CITILITE BUANA PUTRA Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Kurikulum Sarjana Strata-1
Disusun Oleh : Ines Rachmawati P 207.415.013
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA 2011
LEMBAR PERSETUJUAN Telah diperiksa dan disetujui oleh Dosen Pembimbing Skripsi untuk diajukan Sidang. Nama
: Ines Rachmawati Pailalah
Nrp
: 207.415.013
Fakultas
: Teknik
Program Studi : Teknik Industri Judul
: Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan Metode EOQ (Economic Order Quantity) Pada Produksi Kap Lampu Di PT. Citilite Buana Putra”.
Jakarta, 14 Juli 2011 Pembimbing
( Ir. Lilik Zulaihah M.Si ) Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Ketua Program Studi
(Ir. Sugeng Prayitno )
PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) PADA PRODUKSI KAP LAMPU DI PT. CITILITE BUANA PUTRA Dipersiapkan dan disusun oleh : Nama : Ines Rachmawati PailalaH Nrp
: 207.415.013
Telah dipertahankan di hadapan Komisi Penguji Jurusan Teknik Industri UPN ”Veteran” Jakarta pada tanggal dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima.
Persetujuan Komisi Penguji No
Jabatan
Nama
Tanda tangan
1
Ketua
Ir. Lilik Zulaihah, M.Si
..........................
2
Anggota
Nur Yulianti H. ST,MT
..........................
3
Anggota
Ir. Siti Rohana Nasution, MT
..........................
Jakarta, Juli 2011 Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Ketua Program Studi
(Ir. Sugeng Prayitno )
PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) PADA PRODUKSI KAP LAMPU DI PT. CITILITE BUANA PUTRA Skripsi ini telah kami setujui untuk dipertahankan dihadapan Komisi Penguji Jurusan Teknik Industri UPN “Veteran” Jakarta pada tanggal 14 Juli 2011 dan dinyatakan LULUS . Jakarta,
Agustus 2011
Pembimbing
( Ir. Lilik Zulaihah M.Si )
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Ketua Program Studi
(Ir. Sugeng Prayitno )
PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) PADA PRODUKSI KAP LAMPU DI PT. CITILITE BUANA PUTRA Dipersiapkan dan disusun oleh : Nama : Ines Rachmawati Pailalah Nrp
: 207.415.013
Telah dipertahankan di hadapan Komisi Penguji Jurusan Teknik Industri UPN ”Veteran” Jakarta pada tanggal 16 Juli 2011 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima.
Persetujuan Komisi Penguji No
Jabatan
Nama
1
Ketua
Ir. Sugeng Prayitno
..........................
2
Anggota
Dr. Ir. Adella Hotnyda S.,M.Sc
..........................
3
Anggota
Ir. Sulistiono, M.Sc
..........................
Jakarta,
Tanda tangan
Agustus 2011
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Ketua Program Studi
(Ir. Sugeng Prayitno )
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Ines Rachmawati Pailalah
NRP
: 207.415.013
Jurusan
: Teknik Industri
Tempat dan Tanggal lahir
: Jakarta, 29 Mei 1989
Alamat
: Jalan Sarikaya Rt.005 Rw.014 No.182 Kelurahan Depok Jaya Kecamatan Pancoran Mas Depok 16432
Dengan ini menyatakan bahwa, Tugas Akhir dalam bentuk skripsi yang berjudul ”Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan Metode EOQ (Economic Order Quantity) Pada Produksi Kap Lampu Di PT. Citilite Buana Putra”, adalah benar disusun dan dibuat oleh saya sendiri dan jika dikemudian hari diketahui sebagai ciplakan berdasarkan bukti-bukti yang kuat. Maka saya siap menerima segala akibat yang ditimbulkan berupa pembatalan gelar akademik. Demikian surat ini saya buat dengan sebenarnya.
Jakarta, Juli 2011 Hormat Saya,
( Ines Rachmawati P )
ABSTRAK Pengendalian persediaan bahan baku merupakan masalah penting dalam suatu perusahaan, karena jumlah persediaan masing-masing bahan baku akan menentukan atau mempengaruhi kelancaran proses produksi dan dapat mempengaruhi biaya persediaan bahan baku yang dikeluarkan oleh perusahaan. Perhitungan-perhitungan yang telah dilakukan adalah membuat peramalan (forecasting) bahan baku plat baja 0,4 mm berdasarkan metode moving average (n = 4) karena metode ini memiliki tingkat kesalahan peramalan yang terkecil yaitu 21,75 dan menghitung pengendalian persediaan bahan baku berdasarkan metode Economic Order Quantity (EOQ) Deterministik. Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh kebutuhan bahan baku plat baja 0,4 mm pada bulan Januari – Desember 2011 adalah sebesar 15.136,86 lembar dengan jumlah pemesanan ekonomis (Q) setiap kali pesan adalah 514,68 lembar dengan waktu antar pemesanan (t) selama 10 hari dan frekuensi pembelian (f) adalah 29 kali dalam 1 periode (1 tahun). Batas atau titik pemesanan kembali (R) adalah 300 lembar, sehingga total biaya persediaan (TC) bahan baku plat baja 0,4 mm untuk bulan Januari – Desember 2011 adalah sebesar Rp. 1.531.332.230,-. Kata Kunci : Economic Order Quantity (EOQ) Deterministik, Forecasting (Peramalan).
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Mengingat penulisan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis dalam penyusunan tugas akhir ini, oleh karena itu sangatlah dihargai adanya setiap kritik dan saran yang menunjang kesempurnaan tugas akhir ini demi meningkatkan mutu penulisan di masa mendatang. Sejak awal telah banyak tenaga, usaha dan waktu yang dicurahkan dari berbagai pihak baik berupa dukungan moril maupun materil dalam membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Seiring dengan rasa syukur kehadirat Allah SWT maka penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada: 1. Bapak Ir. Sulistiono, M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik UPN “Veteran ” Jakarta. 2. Ibu Ir. Lilik Zulaihah M,Si. selaku Wakil Dekan Fakultas Teknik UPN ”Veteran” Jakarta dan pembimbing bagi penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. 3. Bapak Ir. Sugeng Prayitno, selaku Ketua Program Studi Teknik Industri. 4. Ibu Nur Yulianti H.ST,MT. yang telah memberikan bantuan, saran dan bimbingan kepada penulis.
ii
5. Bapak Catur Kurniawan S.pd, MT. selaku Manager Produksi di PT. Citilite Buana Putra yang telah banyak memberikan arahan kepada penulis selama penyusunan tugas akhir ini. 6. Seluruh karyawan dan staff Fakultas Teknik UPN “Veteran ” Jakarta 7. Kepada kedua orang tuaku tercinta, segenap keluarga yang telah memberikan semangat dan dukungannya baik moril maupun materil serta doa restunya selama penyusunan tugas akhir ini. 8. Danny Ismailliandy Putra, yang telah memberikan doa, semangat dan dukungannya yang menjadi penyemangat bagi penulis. 9. Teman-temanku di Teknik Industri khususnya angkatan tahun 2007, sahabatku Randi, Eko yang telah memberikan semangat dan dukungannya, terima kasih atas kebersamaannya selama ini. 10. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini yang tidak bisa penulis tulis satu per satu namanya disini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan tugas akhir ini. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga dapat menyempurnakan tugas akhir ini. Akhirnya, penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat dan mempunyai arti bagi kita semua. Jakarta,
Juli 2011
Penulis
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ……………………………………………………………….
i
KATA PENGANTAR
………………………………………………
ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………..
iv
DAFTAR TABEL
………………………………………………………
vii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………
viii
BAB I
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ……………………………………………
1
1.2. Perumusan Masalah ………………………………………
3
1.3. Tujuan Penelitian …………………………………………...
3
1.4. Batasan Masalah …….……..………………………………
3
1.5. Sistematika Penulisan ..………………………………......... BAB II
4
LANDASAN TEORI 2.1. Persediaan ………………………………………………
6
2.2. Alasan Diadakannya Persediaan ……………......…....…
8
2.3. Tujuan Persediaan …………………......……………....…..
10
2.4. Fungsi-Fungsi Persediaan …………………......…….......
10
2.5. Jenis-Jenis Persediaan ……………………......…….....…...
13
2.6. Pengendalian Persediaan Bahan Baku ……..…………….
14
2.6.1. Pengertian Persediaan Pengendalian Bahan Baku .....
14
2.6.2. Prinsip-Prinsip Pengendalian ……………...............
15
iv
2.6.3. Sistem Pengendalian Persediaan …………............
17
2.6.4. Kerugian Dari Ketidakpatian Pengadaan Persediaan Bahan Baku ………………………………………...... 2.6.5. Penggunaan Bahan Baku …………………………...
18 20
2.6.5.1. Pengertian Bahan Baku …..……………….. 20 2.6.5.2. Kebutuhan Bahan Baku ….……………….
21
2.6.5.3. Tingkat Kebutuahan Bahan Baku …………. 23 2.7. Struktur Biaya Persediaan …………………………………. 24 2.8. Metode Pengendalian Persediaan …………………………. 26 2.8.1. Model Pengendalian Persediaan Deterministik …....... 29 2.9. Metode Economic Order Quantity (EOQ) …………...…... 30 2.9.1. Pengertian EOQ ………………….......……………..
30
2.9.2. Kebijakan-kebijakan EOQ ……….......……………... 37 2.10. Peramalan ………………………………………………… 41 2.10.1. Definisi Peramalan …………....…………….......…. 41 2.10.2. Pemilihan Metode Peramalan …………………........ 42 2.10.2.1. Metode Moving Average …………..…….. 43 2.10.2.2. Metode Double Moving Average ……....... 43 2.10.2.3. Metode Weighted Moving Average ……..... 45 2.10.2.4. Metode Single Exponential Smoothing ........ 45 2.10.2.5. Metode Double Exponential Smoothing ..... 46 2.10.2.6. Metode Triple Exponential Smoothing ....... 47 2.10.3. Ukuran Hasil Peramalan …………......…………….. 48
v
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Penelitian Pendahuluan …..…………………....………....
51
3.2. Identifikasi Masalah ……………………………....……….
52
3.3. Pengumpulan Data ……………………………....…………
53
3.4. Pengolahan Data …………………………………....……… 53
BAB IV
BAB V
3.5. Analisis Data ……………………………………....……….
53
3.6. Simpulan dan Saran …………………………....…………..
54
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Data Umum Prusahaan ………………………………......
56
4.2. Pengumpulan Data .............................................................
66
4.3. Pengolahan data
69
......... .......................................................
ANALISIS DATA 5.1. Perhitungan Persediaan Bahan Baku Untuk Plat Baja 0,4 mm Dengan Menggunakan Metode EOQ Deterministik Periode Januari-Desember 2011 ........................................................ ..
BAB VI
72
SIMPULAN DAN SARAN 6.1. Simpulan 6.2. Saran
............................................................................... 76
..................................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Metode Dasar Lot Sizing dan Cara Pemesanan …………..…… 28 Tabel 4.1 Data Kebutuhan Plat Baja 0,4 mm Januari-Desember 2010 … ..
66
Tabel 4.2 Data Bill Of Material Plat Baja 0,4 mm .. ............…………….
67
Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil peramalan ......................................................
69
Tabel 4.4 Hasil Peramalan Dengan Metode Moving Average (MA) ............ 70 Tabel 4.5 Hasil Permalan Plat Baja 0,4 mm Periode Januari-Desember 2011 Dengan menggunakan Metode Moving Average (MA) ………... 71 Tabel 5.1 Hasil Perhitungan Dengan Metode EOQ ..................................... 75
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1
Persediaan dalam Metode EOQ .....................................
35
Gambar 3.1
Alur Metodologi Penelitian ................................... ........ 55
Gambar 4.1
Struktur Organisasi PT. Citilite Buana Putra ...................
57
Gambar 4.2
Peta Rantai Suplai di PT. Citilite Buana Putra ............ ...
59
Gambar 4.3
Diagram Alir Keterkaitan Kerja Antar Divisi .................
61
Gambar 4.4
Entitas-Entitas Yang Menyusun Proses Pembuatan Kap Lampu ............................................................................
64
Gambar 4.5
Perakitan Kap Lampu ......................................................
64
Gambar 4.6
Struktur Produk dan Entity Flow Diagram ......................
65
Gambar 4.7
Grafik Permintaan Plat Baja 0,4 mm Bulan JanuariDesember 2010 ................................................................
67
Gambar 5.1
Waktu Siklus Plat Baja 0,4 mm ........................................
74
Gambar 5.2
Grafik Economic Order Quantity (EOQ) .......................... 75
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A
Perhitungan Peramalan, MAPE, MR Chart, dan Grafik MR Chart
ix
ABSTRAK Pengendalian persediaan bahan baku merupakan masalah penting dalam suatu perusahaan, karena jumlah persediaan masing-masing bahan baku akan menentukan atau mempengaruhi kelancaran proses produksi dan dapat mempengaruhi biaya persediaan bahan baku yang dikeluarkan oleh perusahaan. Perhitungan-perhitungan yang telah dilakukan adalah membuat peramalan (forecasting) bahan baku plat baja 0,4 mm berdasarkan metode moving average (n = 4) karena metode ini memiliki tingkat kesalahan peramalan yang terkecil yaitu 21,75 dan menghitung pengendalian persediaan bahan baku berdasarkan metode Economic Order Quantity (EOQ) Deterministik. Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh kebutuhan bahan baku plat baja 0,4 mm pada bulan Januari – Desember 2011 adalah sebesar 15.136,86 lembar dengan jumlah pemesanan ekonomis (Q) setiap kali pesan adalah 514,68 lembar dengan waktu antar pemesanan (t) selama 10 hari dan frekuensi pembelian (f) adalah 29 kali dalam 1 periode (1 tahun). Batas atau titik pemesanan kembali (R) adalah 300 lembar, sehingga total biaya persediaan (TC) bahan baku plat baja 0,4 mm untuk bulan Januari – Desember 2011 adalah sebesar Rp. 1.531.332.230,-. Kata Kunci : Economic Order Quantity (EOQ) Deterministik, Forecasting (Peramalan).
i
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Semakin meningkatnya perkembangan industri yang kian pesat di hampir seluruh dunia, maka semakin banyak pula permintaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam suatu perusahaan manufaktur, sistem persediaan bagi suatu perusahaan sangatlah penting bagi lancarnya proses produksi. Adanya persediaan menimbulkan konsekuensi berupa risiko-risiko tertentu yang harus ditanggung perusahaan akibat adanya persediaan tersebut. Persediaan yang disimpan perusahaan bisa saja rusak sebelum digunakan, selain itu perusahaan juga harus menanggung biaya-biaya yang timbul akibat adanya persediaan tersebut, tanpa adanya persediaan yang cukup maka perusahaan akan dihadapkan pada risiko bahwa pada suatu waktu tidak dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan para pelanggannya. Pengawasan persediaan merupakan masalah yang sangat penting, karena jumlah persediaan akan menentukan atau mempengaruhi kelancaran proses produksi serta keefektifan dan efisiensi perusahaan tersebut. Jumlah atau tingkat persediaan yang dibutuhkan oleh perusahaan berbeda-beda untuk setiap perusahaan, pabrik, tergantung dari volume produksinya, jenis pabrik dan prosesnya.(Assauri,1999:177). Pada dasarnya semua perusahaan mengadakan perencanaan dan pengendalian bahan dengan tujuan pokok menekan (meminimumkan) biaya dan untuk memaksimumkan laba dalam waktu tertentu. Dalam perencanaan dan pengendalian
1
bahan baku masalah utama yang terjadi adalah menyelenggarakan persediaan bahan yang paling tepat agar kegiatan produksi tidak terganggu dan dana yang ditanam dalam persediaan bahan tidak berlebihan. Masalah tersebut berpengaruh terhadap penentuan (1) berapa kuantitas yang akan dibeli dalam periode tertentu, (2) berapa jumlah atau kuantitas yang akan dibeli dalam setiap kali dilakukan pembelian,(3) kapan pemesanan bahan harus dilakukan, (4) berapa jumlah minimum kuantitas bahan yang harus selalu ada dalam persediaan pengaman (safety stock) agar perusahaan terhindar dari kemacetan produksi akibat keterlambatan bahan, dan berapa jumlah maksimum kuantitas bahan dalam persediaan agar dana yang ditahan tidak berlebihan. PT. Citilite Buana Putra merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur dengan kegiatan utamanya adalah memproduksi kap lampu . Bahan baku utama yang digunakan dalam proses produksi ini adalah plat baja dan dalam pelaksanaan proses produksinya, bahan baku tersebut harus selalu tersedia untuk kelancaran proses produksi. Oleh sebab itu perlu dilaksanakan perencanaan dan pengendalian bahan baku. Perusahaan harus bisa mengelola persediaan dengan baik agar dapat memiliki persediaan yang seoptimal mungkin demi kelancaran operasi perusahaan dalam jumlah, waktu, dan mutu yang tepat serta dengan biaya yang serendah rendahnya. Dari latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk menganalisis pengendalian plat baja sebagai bahan baku kap lampu di perusahaan tersebut.
2
1.2.
Perumusan Masalah
Bagaimana
pengendalian
persediaan
bahan
baku
produksi
kap
lampu
dilaksanakan, sehingga : 1. Tidak terjadi penumpukan bahan baku. 2. Biaya total persediaan dapat ditekan.
1.3.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Menghitung pengendalian persediaan bahan baku plat baja 0,4 mm. 2. Menghitung total biaya persediaan bahan baku plat baja 0,4 mm.
1.4.
Batasan Masalah Adapun pembatasan masalah dilakukan sebagai berikut : 1. Penelitian ini dilakukan di PT. Citilite Buana Putra. 2. Pengendalian persediaan bahan baku dilakukan untuk periode Januari sampai dengan Desember 2011 3. Perhitungan pengendalian persediaan dengan menggunakan model Economic Order Quantity (EOQ) deterministik. 4. Data permintaan plat baja 0,4 mm di bulan Januari sampai dengan Desember 2010 digunakan untuk menentukan peramalan kebutuhan plat baja untuk satu tahun kedepan.
3
5. Data-data yang diperoleh dari perusahaan diasumsikan tidak mengalami perubahan pada tahun berikutnya.
1.5.
Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran yang jelas dan terperinci, maka skripsi ini disusun
menurut sistematika sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan latar belakang masalah, perumusan
masalah,
tujuan
dan
manfaat
penelitian,
pembatasan masalah dan sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI Bab ini berisi teori-teori yang menjadi dasar pengolahan data, pengembangan penelitian, dan hasil.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN Dalam
bab
ini
membahas
mengenai
langkah-langkah
sistematika yang diterapkan dalam pemecahan masalah, penelitian pendahuluan, identifikasi masalah, tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, serta kesimpulan dan saran.
4
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Dalam bab ini akan diuraikan mengenai pengumpulan data yang diperoleh dari PT. Citilite Buana Putra selanjutnya data tersebut diolah dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ).
BAB V
ANALISIS DATA Dalam bab ini akan diuraikan mengenai analisa dari hasil pengolahan data.
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan diuraikan kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil analisa untuk menjawab tujuan penelitian dan memberikan saran-saran sebagai bahan pertimbangan yang sekiranya akan berguna bagi perusahaan.
5
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Persediaan Setiap perusahaan memerlukan berbagai jenis barang untuk keperluan operasionalnya. Barang-barang ini dapat berbentuk bahan baku, bahan penolong, atau barang-barang lain yang digunakan untuk memelihara peralatan dan fasilitas maupun yang digunakan untuk pelaksanaan operasinya. Dalam banyak hal, barang ini diperoleh dari tempat yang jauh, bahkan diimpor dari negeri lain. Di samping itu, penggunaanya sering kali tidak teratur baik frekuensi maupun jumlah dan jenisnya sehingga sebelum digunakan perlu disimpan terlebih dahulu dalam gudang penyimpanan barang. Barang persediaan adalah barang-barang yang biasanya dapat dijumpai di gudang tertutup, lapangan, gudang terbuka, atau tempat-tempat penyimpanan lain baik berupa bahan baku, barang setengah jadi, barang jadi, barangbarang untuk keperluan operasi, atau barang-barang untuk keperluan suatu proyek. Persediaan didefinisikan sebagai stok bahan baku yang digunakan untuk memfasilitasi produk atau untuk memuaskan permintaan konsumen. Persediaan dapat membantu fungsi-fungsi penting yang dapat menambah fleksibilitas operasi perusahaan. Terdapat tujuh tujuan penting dari persediaan (Zulfikarijah,2005: 6-9): 1. Fungsi ganda Fungsi utama persediaan adalah memisahkan proses produksi dan distribusi pada saat penawaran atau permintaan item persediaan tidak teratur, maka mengamankan persediaan merupakan keputusan yang terbaik.
6
2. Mengantisipasi adanya inflasi Penempatan kas dalam bank merupakan pilihan yang tepat untuk pengembalian investasi, namun di sisi lain persediaan mungkin akan meningkat setiap saat. Pada saat seperti ini, maka persediaan merupakan investasi yang terbaik. 3. Memperoleh diskon terhadap jumlah persediaan yang dibeli Banyak pemasok yang menawarkan diskon untuk pembelian dalam jumlah besar. Pembelian dalam jumlah besar secara substansi dapat mengurangi biaya produksi. 4. Menjaga adanya ketidakpastian Dalam sistem persediaan terdapat ketidakpastian dalam hal permintaan, penawaran dan waktu tunggu. Persediaan pengaman dijaga dalam persediaan untuk memproteksi adanya ketidakpastian. 5. Menjaga produksi dan pembelian yang ekonomis Sering terjadi memproduksi skala ekonomis pada bahan baku dalam lot, dalam hal ini, lot diproduksi melebihi periode waktu dan tidak dilanjutkan ke produksi sampai lot mendekati habis. Biaya pemesanan, diskon jumlah pembelian dan biaya transportasi seringkali lebih ekonomis pada pembelian dalam jumlah besar, maka sebagian lot dapat dijadikan persediaan untuk penggunaan berikutnya. 6. Mengantisipasi perubahan permintaan dan penawaran Situasi yang apabila terjadi perubahanpermintaan dan penawaran dapat diantisipasi yaitu pada saat harga atau kemampuan bahan baku yang 7
diharapkan berubah. Dalam kondisi tertentu perusahaan seringkali mengantisipasi permintaan dikarenakan karyawan dan persediaan juga dipergunakan untuk mengantisipasi permintaan atau penawaran yang berubah secara alamiah. 7. Memenuhi kebutuhan terus menerus Persediaan transit terdiri dari bahan baku yang bergerak dari satu titik ke titik lainnya. Persediaan ini dipengaruhi oleh keputusan lokasi pabrik, secara teknis persediaan bergerak diantara tahapan-tahapan produksi dan didalam pabrik dapat juga diklasifikasikan dalam persediaan transit. Dalam persediaan terdapat sejumlah sistem yang mengatur dan menghitung bagaimana mengisi kembali pesediaan barang. Sistem ini sering disebut juga dengan sistem pengendalian persediaan, dimana sistem ini berisi cara mencatat transaksi persediaan dan cara memantau kinerja manajemen persediaan dan dalam operasionalnya
dapat
menggunakan
manual
maupun
komputer
atau
mengkombinasikan keduanya. 2.2. Alasan Diadakannya Persediaan Pada prinsipnya semua perusahaan melaksanakan proses produksi akan menyelenggarakan persediaan bahan baku untuk kelangsungan proses produksi dalam perusahaan tersebut. Beberapa hal yang menyangkut menyebabkan suatu perusahaan harus menyelenggarakan persediaan bahan baku menurut Ahyari (2003:150), adalah: 1. Bahan yang akan digunakan untuk pelaksanaan proses produksi perusahaan tersebut tidak dapat dibeli atau didatangkan secara satu persatu dalam
8
jumlah unit yang diperlukan perusahaan serta pada saat barang tersebut akan dipergunakan untuk proses produksi perusahaan tersebut. Bahan baku tersebut pada umumnya akan dibeli dalam jumlah tertentu, dimana jumlah tertentu ini akan dipergunakan untuk menunjang pelaksanaan proses produksi perusahaan yang bersangkutan dalam beberapa waktu tertentu pula. Dengan keadaan semacam ini maka bahan baku yang sudah dibeli oleh perusahaan namun belum dipergunakan untuk proses produksi akan masuk sebagai persediaan bahan baku dalam perusahaan tersebut. 2. Apabila perusahaan tidak mempunyai persediaan bahan baku, sedangkan bahan baku yang dipesan belum datang maka pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan tersebut akan terganggu. Ketiadaan bahan baku tersebut akan mengakibatkan terhentinya pelaksanaan proses produksi pengadaan bahan baku dengan cara tersebut akan membawa konsekuensi bertambah tingginya harga beli bahan baku yang dipergunakan oleh perusahaan. Keadaan tersebut tentunya akan membawa kerugian bagi perusahaan. 3. Untuk menghindari kekurangan bahan baku tersebut, maka suatu perusahaan dapat menyediakan bahan baku dalam jumlah yang banyak. Tetapi persediaan bahan baku dalam jumlah besar tersebut akan mengakibatkan terjadinya biaya persediaan bahan yang semakian besar pula. Besarnya biaya yang semakin besar ini berarti akan mengurangi keuntungan perusahaan. Disamping itu, resiko kerusakan bahan juga akan bertambah besar apabila persediaan bahan bakunya besar.
9
2.3. Tujuan Persediaan Menurut Assauri (1998:177), tujuan persediaan dapat diartikan sebagai usaha untuk: 1. Menjaga jangan sampai perusahaan kehabisan persediaan sehingga menyebabkan proses produksi terhenti. 2. Menjaga agar penentuan persediaan oleh perusahaan tidak terlalu besar sehingga biaya yang berkaitan dengan persediaan dapat ditekan. 3. Menjaga agar pembelian bahan baku secara kecil-kecilan dapat dihindari. Tujuan dasar dari pengendalian bahan adalah kemampuan untuk mengirimkan surat pesanan pada saat yang tepat pada pemasok terbaik untuk memperoleh kuantitas yang tepat pada harga dan kualitas yang tepat (Matz,1994:229). Jadi, dalam rangka mencapai tujuan tersebut diatas, pengendalian persediaan dan pengadaan perencanaan bahan baku yang dibutuhkan baik dalam jumlah maupun kuantitas yang sesuai dengan kebutuhan untuk produksi serta kapan pesanan dilakukan.
2.4. Fungsi-Fungsi Persediaan Fungsi-fungsi persediaan penting artinya dalam upaya meningkatkan operasi perusahaan, baik yang berupa operasi internal maupun operasi eksternal sehingga perusahaan seolah-olah dalam posisi bebas. Fungsi persediaan pada dasarnya terdiri dari tiga fungsi yaitu:
10
1. Fungsi Decoupling Fungsi ini memungkinkan bahwa perusahaan akan dapat memenuhi kebutuhannya atas permintaan konsumen tanpa tergantung pada suplier barang. Untuk dapat memenuhi fungsi ini dilakukan cara-cara sebagai berikut: a. Persediaan bahan mentah disiapkan dengan tujuan agar perusahaan tidak sepenuhnya tergantung penyediaannya pada suplier dalam hal kuantitas dan pengiriman. b. Persediaan barang dalam proses ditujukan agar tiap bagian yang terlibat dapat lebih leluasa dalam berbuat. c. Persediaan barang jadi disiapkan pula dengan tujuan untuk memenuhi permintaan yang bersifat tidak pasti dari langganan. 2. Fungsi Economic Lot Sizing Tujuan dari fungsi ini adalah pengumpulan persediaan agar perusahaan dapat berproduksi serta menggunakan seluruh sumber daya yang ada dalam jumlah yang cukup dengan tujuan agar dapat menguranginya biaya perunit produk. Pertimbangan yang dilakukan dalam persediaan ini adalah penghematan yang dapat terjadi pembelian dalam jumlah banyak yang dapat memberikan potongan harga, serta biaya pengangkutan yang lebih murah dibandingkan dengan biaya-biaya yang akan terjadi, karena banyaknya persediaan yang dipunyai.
11
3. Fungsi Antisipasi Perusahaan sering mengalami suatu ketidakpastian dalam jangka waktu pengiriman barang dari perusahaan lain, sehingga memerlukan persediaan pengamanan (safety stock), atau perusahaan mengalami fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan sebeumnya yang didasarkan pengalaman masa lalu akibat pengaruh musim, sehubungan dengan hal tersebut
perusahaan
sebaiknya
mengadakan
seasonal
inventory
(persediaan musiman) (Asdjudiredja,1999:114). Selain fungsi-fungsi diatas, menurut Herjanto (1997:168) terdapat enam fungsi penting yang dikandung oleh persediaan dalam memenuhi kebutuhan perusahaan antara lain: a. Menghilangkan resiko keterlambatan pengiriman bahan baku atau barang yang dibutuhkan perusahaan b. Menghilangkan resiko jika material yang dipesan tidak baik sehingga harus dikembalikan c. Menghilangkan resiko terhadap kenaikan harga barang atau inflasi. d. Untuk menyimpan bahan baku yang dihasilkan secara musiman sehingga perusahaan tidak akan sulit bila bahan tersebut tidak tersedia dipasaran. e. Mendapatkan keuntungan dari pembelian berdasarkan potongan kuantitas (quantity discount) f. Memberikan pelayanan kepada langganan dengan tersediaanya barang yang diperlukan. 12
2.5. Jenis-Jenis Persediaan Persediaan dapat dikelompokkan menurut jenis dan posisi barang tersebut, yaitu: 1. Persediaan bahan baku (raw material), yaitu persediaan barang-barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Barang ini diperoleh dari sumber-sumber alam atau dibeli dari supplier atau perusahaan yang membuat atau menghasilkan bahan baku untuk perusahaan lain yang menggunakannya. 2. Persediaan komponen-komponen rakitan (purchased parts), yaitu persediaan barang-barang yang terdiri dari komponen-komponen yang diperoleh dari perusahaan lain yang dapat secara langsung dirakit atau diasembling dengan komponen lain tanpa melalui proses produksi sebelumnya. 3. Persediaan bahan pembantu atau penolong (supplies), yaitu persediaan barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak merupakan bagian atau komponen barang jadi. 4. Persediaan barang setengah jadi atau barang dalam proses (work in process), yaitu persediaan barang-barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses produksi atau yang telah diolah.
13
2.6. Pengendalian Persediaan Bahan Baku 2.6.1. Pengertian pengendalian Persediaan Bahan Baku Pengendalian bahan baku yang diselenggarakan dalam suatu perusahaan, tentunya diusahakan untuk dapat menunjang kegiatan-kegiatan yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan. Keterpaduan dari seluruh pelaksanaan kegiatan yang ada dalam perusahaan akan menunjang terciptanya pengendalian bahan baku yang baik dalam suatu perusahaan. Pengendalian persediaan merupakan fungsi manajerial yang sangat penting bagi perusahaan, karena persediaan fisik pada perusahaan akan melibatkan investasi yang sangat besar pada pos aktiva lancar. Pelaksanaan fungsi ini akan berhubungan dengan seluruh bagian yang bertujuan agar usaha penjualan dapat intensif serta produk dan penggunaan sumber daya dapat maksimal. Istilah pengendalian merupakan penggabungan dari dua pengertian yang sangat erat hubungannya tetapi dari masing-masing pengertian tersebut dapat diartikan sendiri-sendiri yaitu perencanaan dan pengawasan. Pengawasan tanpa adanya perencanaan terlebih dahulu tidak ada artinya, demikian pula sebaliknya perencanaan tidak akan menghasilkan sesuatu tanpa adanya pengawasan. Menurut Widjaja (1996:4), perencanaan adalah proses untuk memutuskan tindakan apa yang akan diambil dimasa depan. Perencanaan kebutuhan bahan adalah suatu sistem perencanaan yang pertamatama berfokus pada jumlah dan pada saat barang jadi yang diminta yang kemudian menentukan permintaan turunan untuk bahan baku, komponen dan sub perakitan pada saat tahapan produksi terdahulu (Horngren,1992:321). Pengawasan bahan adalah suatu fungsi terkoordinasi didalam organisasi yang terus-menerus disempurnakan 14
untuk meletakkan pertanggungjawaban atas pengelolaan bahan baku dan persediaan pada umumnya, serta menyelenggarakan suatu pengendalian internal yang menjamin adanya dokumen dasar pembukuan yang mendukung sahnya suatu transaksi yang berhubungan dengan bahan, pengawasan bahan meliputi pengawasan fisik dan pengawasan nilai atau rupiah bahan.(Supriyono,1999:400) Kegiatan pengawasan persediaan tidak terbatas pada penentuan atas tingkat dan komposisi persediaan, tetapi juga termasuk pengaturan dan pengawasan atau pelaksanaan pengadaan bahan-bahan yang diperlukan sesuai dengan jumlah dan waktu yang dibutuhkan dengan biaya yang serendah-rendahnya. Pengendalian adalah proses manajemen yang memastikan dirinya sendiri sejauh hal itu memungkinkan, bahwa kegiatan yang dijalankan oleh anggota dari suatu organisasi sesuai dengan rencana dan kebijaksanaannya. (Widjaja,1996:3). Pengendalian berkisar pada kegiatan memberikan pengamatan, pemantauan, penyelidikan dan pengevaluasian keseluruh bagian manajemen agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai. 2.6.2. Prinsip-Prinsip Pengendalian Menurut Matz (1994:230), sistem dan tehnik pengendalian persediaan harus didasarkan pada prinsip-prinsip berikut: a. Persediaan diciptakan dari pembelian (a) bahan dan suku cadang, dan (b) tambahan biaya pekerja dan overhead untuk mengelola bahan menjadi barang jadi. b. Persediaan berkurang melalui penjualan dan perusakan.
15
c. Perkiraan yang tepat atas skedul penjualan dan produksi merupakan hal yang esensial bagi pembelian, penanganan, dan investasi bahan yang efisien. d. Kebijakan manajemen, yang berupaya menciptakan keseimbangan antara keragaman dan kuantitas persediaan bagi operasi yang efisien dengan biaya pemilikan persediaan tersebut merupakan faktor yang paling utama dalam menentukan investasi persediaan. e. Pemesanan bahan merupakan tanggapan terhadap perkiraan dan penyusunan rencana pengendalian produksi. f. Pencatatan persediaan saja tidak akan mencapai pengendalian atas persediaan. g. Pengendalian bersifat komparatif dan relatif, tidak mutlak. Oleh karena itu, Matz (1994:229) berpendapat bahwa pengendalian persediaan yang efektif harus: a. Menyediakan bahan dan suku cadang yang dibutuhkan bagi operasi yang efisien dan lancar. b. Menyediakan cukup banyak stock dalam periode kekurangan pasokan (musiman, siklus atau pemogokan), dan dapat mengantisipasi perubahan harga. c. Menyiapkan bahan dengan waktu dan biaya penanganan yang minimum serta melindunginya dari kebakaran, pencurian, dan kerusakan selama bahan tersebut ditangani
16
d. Mengusahakan agar jumlah persediaan yang tidak terpakai, berlebih, atau yang rusak sekecil mungkin dengan melaporkan perubahan produk secara sistematik, dimana perubahan tersebut mungkin akan mempengaruhi bahan suku cadang. e. Menjamin kemandirian persediaan bagi pengiriman yang tepat waktu kepada pelanggan. f. Menjaga agar jumlah modal yang diinvestasikan dalam persediaan berada pada tingkat yang konsisten dengan kebutuhan operasi dan rencana manajemen. 2.6.3. Sistem pengendalian persediaan Penentuan jumlah persediaan perlu ditentukan sebelum melakukan penilaian persediaan. Jumlah persediaan dapat ditentukan dengan dua sistem yang paling umum dikenal pada akhir periode yaitu: a. Periodic system, yaitu setiap akhir periode dilakukan perhitungan secara fisik agar jumlah persediaan akhir dapat diketahui jumlahnya secara pasti. b. Perpectual system, atau book inventory yaitu setiap kali pengeluaran diberikan catatan administrasi barang persediaan. Dalam melaksanakan panilaian persediaan ada beberapa cara yang dapat dipergunakan yaitu: a. First in, first out (FIFO) atau masuk pertama keluar pertama Cara ini didasarkan atas asumsi bahwa arus harga bahan adalah sama dengan arus penggunaan bahan. Dengan demikian bila sejumlah unit 17
bahan dengan harga beli tertentu sudah habis dipergunakan, maka penggunaan bahan berikutnya harganya akan didasarkan pada harga beli berikutnya. Atas dasar metode ini maka harga atau nilai dari persediaan akhir adalah sesuai dengan harga dan jumlah pada unit pembelian terakhir. b. Last in, first out (LIFO) atau masuk terakhir keluar pertama Dengan metode ini perusahaan beranggapan bahwa harga beli terakhir dipergunakan untuk harga bahan baku yang pertama keluar sehingga masih ada (stock) dinilai berdasarkan harga pembelian terdahulu. c. Rata-rata tertimbang (weighted average) Cara ini didasarkan atas harga rata-rata perunit bahan adalah sama dengan jumlah harga perunit yang dikalikan dengan masing-masing kuantitasnya kemudian dibagi dengan seluruh jumlah unit bahan dalam perusahaan tersebut. d. Harga standar Besarnya nilai persediaan akhir dari suatu perusahaan akan sama dengan jumlah unit persediaan akhir dikalikan dengan harga standar perusahaan. 2.6.4. Kerugian dari Ketidakpastian Pengadaan Persediaan Bahan Baku Pada umumnya penggunaan bahan baku didasarkan pada anggapan bahwa setiap bulan selalu sama, sehingga secara berangsur-angsur akan habis pada waktu tertentu. Agar jangan sampai terjadi kehabisan bahan baku yang berakibat akan mengganggu kelancaran proses produksi sebaiknya pembelian bahan baku 18
dilaksanakan sebelum habis. Secara teoritis keadaan tersebut dapat diperhitungkan, akan tetapi tidak semudah itu. Kadang-kadang bahan baku masih cukup banyak namun sudah dilakukan pembelian sehingga berakibat menumpuknya bahan baku digudang. Hal ini bisa menurunkan kualitas bahan dan akan memakan biaya penyimpanan. Secara garis besar ada dua faktor yang mempengaruhi ketidakpastian bahan baku yaitu dari dalam perusahaan dan faktor dari luar perusahaan. Ketidakpastian dari dalam perusahaan disebabkan oleh faktor dari perusahaan itu sendiri dalam pemakaian bahan baku, karena pemakaian bahan baku oleh perusahaan tidaklah selalu tepat dengan apa yang selalu direncanakan. Mungkin suatu saat ada gangguan tehnis sehingga akan mengganggu proses produksi yang akan menyebabkan pemakaian bahan baku berkurang. Mungkin saja pemborosanpemborosan atau karena bahan baku yang kurang baik sehingga pemakaian bahan baku keluar dari rencana semula. Disamping ketidakpastian bahan baku dari dalam perusahaan terdapat pula ketidakpastian dari luar perusahaan. Ketidakpastian dari luar perusahaan ini disebabkan oleh faktor-faktor dari luar perusahaan. Dalam hal ini perusahaan pada saat melaksanakan pembelian sudah diperhitungkan agar bahan baku yang dibeli tersebut datangnya tepat pada saat persediaan yang ada sudah habis. Namun kenyataannya bahan baku tersebut datangnya sering tidak sesuai dengan yang telah diperhitungkan, atau bahan tersebut datang sebelum waktu yang dijanjikan.
19
2.6.5. Penggunaan Bahan Baku 2.6.5.1. Pengertian bahan Baku Seluruh perusahaan yang berproduksi untuk menghasilkan satu atau beberapa macam produk tentu akan selalu memerlukan bahan baku untuk pelaksanaan proses produksinya. Bahan baku merupakan input yang penting dalam berbagai produksi. Kekurangan bahan baku yang tersedia dapat berakibat terhentinya proses produksi karena habisnya bahan baku untuk diproses. Akan tetapi terlalu besarnya bahan baku dapat
mengakibatkan
tingginya
persediaan
dalam
perusahaan
yang
dapat
menimbulkan berbagai resiko maupun tingginya biaya yang dikeluarkan perusahaan terhadap persediaan tersebut. Untuk lebih memahami arti dari bahan baku, maka penulis akan mengemukakan beberapa pendapat mengenai pengertian dari bahan baku. a. Pengertian bahan baku menurut Suadi (2000:64) adalah bahan yang menjadi bagian produk jadi dan dapat diidentifikasikan ke produk jadi b. Bahan baku adalah persediaan yang dibeli oleh perusahaan untuk diproses menjadi barang setengah jadi dan akhirnya barang jadi atau produk akhir dari perusahaan (Syamsuddin,2001:281). c. Sedangkan menurut Reksohadiprodjo (1997:153) bahan baku adalah bahan mentah, komponen, sub-perakitan serta pasokan (supplies) yang dipergunakan untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa. Yang dimaksud dengan bahan baku dalam peneliltian ini adalah bahan yang digunakan dalam produksi pada perusahaan.
20
2.6.5.2.
Kebutuhan Bahan Baku
Pada umumnya persediaan bahan baku yang diselenggarakan oleh suatu perusahaan akan dipergunakan untuk menunjang pelaksanaan proses produksi yang bersangkutan tersebut. Dengan demikian maka besarnya persediaan bahan baku tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan bahan baku tersebut untuk pelaksanaan proses produksi yang ada didalam perusahaan. Jadi untuk menentukan berapa banyak bahan baku yang akan dibeli oleh suatu perusahaan pada suatu periode akan banyak tergantung kepada berapa besarnya kebutuhan perusahaan tersebut akan masingmasing jenis bahan baku untuk keperluan proses produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan yang bersangkutan (Ahyari,2003:171) Untuk dapat mengetahui berapa besarnya kebutuhan bahan baku yang diperlukan perusahaan pada suatu periode tersebut maka manajemen perusahaan tentunya akan menggunakan data yang cukup relevan untuk mengadakan peramalan kebutuhan bahan baku dalam perusahaan tersebut. Beberapa data yang dapat dipergunakan dalam penyusunan peramalan kebutuhan bahan baku ini antara lain adalah data dari perencanaan produksi yang akan dilaksanakann dalam perusahaan yang bersangkutan tersebut. Disamping data tersebut, maka kadang-kadang manajemen perusahaan yang bersangkutan akan mempergunakan data penggunaan bahn baku dari beberapa periode yang telah lalu. Hal ini lebih sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan dimana proses produksi yang dilaksanakan adalah proses produksi terus-menerus sehingga pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan ini merupakan pelaksanaan proses produkai dengan cara, urutan dan non produk yang sama dari waktu ke waktu. 21
Peramalan perkiraan kebutuhan bahan baku yang baik adalah peramalan kebutuhan bahan baku yang mendekati pada kenyataan yang disusun didalam perusahaan yang bersangkutan tersebut merupakan suatu perkiraan-perkiraan tentang keadaan masa yang akan datang dengan mendasarkan pada keadaan yang ada pada waktu-waktu yang telah lalu. Dengan demikian maka hubungan antara tingkat produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan dengan kebutuhan bahan baku yang diperlukan tersebut akan menjadi erat. Atas dasar hal tersebut maka untuk mengetahui kebutuhan akan bahan baku yang diperlukan untuk proses produksi dalam suatu perusahaan ini, manajemen perusahaan yang bersangkutan akan mempertimbangkan tingkat produksi yang akan dilaksanakan dalam perusahaan untuk kemudian diperhitungkan berapa bahan baku yang diperlukan untuk tingkat produksi tersebut. Untuk perusahaan yang berproduksi secara terus-menerus, dimana urutan dalam pelaksanaan proses produksi selalu sama. Maka kadang-kadang manajemen perusahaan yang bersangkutan tersebut akan mengadakan penyusutan peramalan bahan baku dalam perusahaan yang bersangkutan dengan mempergunakan data penggunaan bahan baku yang telah lalu. Atas dasar data dari penggunaan bahan baku yang telah lalu ini disusun perkiraan kebutuhan bahan baku untuk pelaksanaan proses produksi pada waktu yang akan datang. Hal ini dilaksanakan karena didalam produksi terus-menerus ini kebutuhan akan selalu sejalan dengan pelaksanaan proses produksi yang ada didalam perusahaan yang bersangkutan. Dengan demikian maka perkembangan penggunaan bahan baku pada waktu-waktu yang lalu akan dapat
22
dipergunakan sebagai dasar untuk mengadakan penyusunan perkiraan jumlah unit kebutuhan bahan baku pada waktu yang akan datang tersebut. Apabila manajemen perusahaan yang bersangkutan tersebut telah mengetahui berapa besarnya bahan baku yang dibutuhkan untuk keperluan proses produk dalam suatu periode tersebut, maka jumlah bahan baku yang akan dibeli akan dapat ditemukan pula. Penentuan jumlah bahan baku yang akan dibeli ini akan didasarkan kepada jumlah kebutuhan bahan baku untuk keperluan proses produksi, dengan mengingat data tentang persediaan yang ada didalam perusahaan. Persediaan awal yang benar-benar ada didalam perusahaan tersebut serta rencana untuk persediaan akhir didalam perusahaan perlu untuk diperhitungkan besarnya masing-masing. Jumlah bahan yang akan dibeli oleh perusahaan yang bersangkutan ini akan sama dengan jumlah kebutuhan bahan baku untuk keperluan proses produksi, kemudian dikurangi dengan persediaan awal yang ada didalam perusahaan yang bersangkutan. (Ahyari,2003:175) 2.6.5.3.
Tingkat Penggunaan Bahan Baku
Usaha untuk mengadakan peramalan kebutuhan bahan baku dari suatu perusahan akan dapat dilaksanakan dengan perhitungan atas dasar tingkat penggunaan bahan baku yang berlaku dan dipergunakan didalam perusahaan yang bersangkutan. Yang dimaksud dengan tingkat penggunaan bahan baku ini adalah seberapa banyak jumlah bahan baku yang dipergunakan dalam proses produksi. Tingkat penggunaan bahan baku atau yang sering disebut dengan meterial usage rate ini akan dapat dipergukan untuk menyusun perkiraan kebutuhan bahan baku untuk keperluan proses produksi apabila diketahui produk apa dan berapa jumlah unit 23
masing-masing yang akan diproduksikan didalam perusahaan yang bersangkutan. Tingkat penggunaan bahan baku ini pada umumnya akan relatif tetap didalam perusahaan tersebut kecuali terdapat perubahan-perubahan yang terjadi dalam produk akhir perusahaan, atau didalam bahan baku itu sendiri. Perubahan produk perusahaan ini misalnya terdapat perubahan desain dan bentuk produk, perubahan kualitas produk dan lain sebagainya.
2.7. Struktur Biaya Persediaan Biaya persediaan adalah semua pengeluaran dan kerugian yang timbul sebagai akibat persediaan. Biaya tersebut adalah harga pembelian, biaya pemesanan, biaya penyiapan, biaya penyimpanan, dan biaya kekurangan persediaan. 1. Harga pembelian adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang, besarnya sama dengan harga perolehan sediaan itu sendiri atau harga belinya. Pada beberapa model pengendalian sistem persediaan, biaya tidak dimasukan sebagai dasar untuk membuat keputusan. 2. Biaya pemesanan adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan pemesanan ke pemasok, yang besarnya biasanya tidak dipengaruhi oleh jumlah pemesanan. Biaya ini meliputi biaya pemrosesan pesanan, biaya ekspedisi, upah, biaya telepon/fax, biaya dokumentasi/transaksi, biaya pengepakan, biaya pemeriksaan, dan biaya lainnya yang tidak tergantung jumlah pesanan. 3. Biaya penyiapan (set up cost) adalah semua pengeluaran yang timbul dalam mempersiapkan produksi. Biaya ini terjadi bila item sediaan diproduksi 24
sendiri dan tidak membeli dari pemasok. Biaya ini meliputi biaya persiapan peralatan produksi, biaya mempersiapkan/menyetel (setup) mesin, biaya mempersiapkan gambar kerja, biaya mempersiapkan tenaga kerja langsung, biaya perencanaan dan penjadwalan produksi, dan biaya-biaya lain yang besarnya tidak tergantung pada jumlah item yang diproduksi. 4. Biaya
penyimpanan
adalah
biaya
yang
dikeluarkan
dalam
penanganan/penyimpanan material, semi finished product, sub assembly, atau pun produk jadi. Biaya simpan tergantung dari lama penyimpanan dan jumlah yang disimpan. Biaya simpan biasanya dinyatakan dalam biaya per unit per periode. Biaya penyimpanan meliputi berikut ini: 1) Biaya kesempatan. Penumpukan barang digudang berarti penumpukan modal. Padahal modal ini dapat diinvestasikan pada tabungan bank atau bisnis lain. Biaya modal merupakan opportunity cost yang hilang karena menyimpan persediaan. 2) Biaya simpan. Termasuk dalam biaya simpan adalah biaya sewa gudang, biaya asuransi dan pajak, biaya administrasi dan pemindahan, serta biaya kerusakan dan penyusutan. 3) Biaya keusangan. Barang yang disimpan dapat mengalami penurunan nilai karena perubahan teknologi. 4) Biaya-biaya lain yang besarnya bersifat variabel tergantung pada jumlah item. 5. Biaya kekurangan persediaan. Bila perusahaan kehabisan barang saat ada permintaan maka akan terjadi stock out. Stock out menimbulkan kerugian 25
berupa biaya akaibat kehilangan kesempatan mendapatkan keuntungan atau kehilangan pelanggan yang kecewa (yang pindah ke produk saingan). Biaya ini sulit diukur karena berhubungan dengan good will perusahaan. Sebagai pedoman, biaya stock out dapat dihitung dari hal- hal berikut: a.
Kuantitas yang tak dapat dipenuhi, biasanya diukur dari keuntungan yang hilang karena tidak dapat memenuhi permintaan. Biaya ini diistilahkan sebagai biaya penaltiatau hukuman kerugian bagi perusahaan.
b.
Waktu pemenuhan. Lamanya gudang kosong berarti lamanya proses produksi terhenti atau lamanya perusahaan tidak mendapatkan keuntungan, sehingga waktu menganggur tersebut dapat diartikan sebagai uang yang hilang.
c.
Biaya pengadaan darurat. Agar konsumen tidak kecewa, maka dapat dilakukan pengadaan darurat yang biasanya dapat menimbulkan biaya lebih besar ketimbang biaya pengadaan normal. Dalam praktek, tidak jarang ada kasus berupa suatu biaya sulit dapat diklasifikasikan dalam biaya tetap (biaya pemesanan atau penyiapan) sekaligus dapat diklasifikasikan dalam biaya variabel (biaya simpan, stock out).
2.8. Metode Pengendalian Persediaan (Fogharty,1991:203) Dalam melakukan pengendalian persediaan sangatlah penting untuk mengetahui apakah permintaan yang ada termasuk permintaan dependent atau independent. Permintaan dependent adalah kebutuhan yang berkaitan dengan produk lain tidak 26
ditentukan oleh pasar. Sedangkan permintaan independent adalah kebutuhan yang tidak berkaitan dengan produk lain, dan dipengaruhi oleh keadaan pasar yang berada di luar jangkauan pengendalian operasi. Untuk
permintaan
independent,
digunakan
filosofi
pemenuhan
utang
(replenishment philosophy). Ketika stok barang digunakan, barang tersebut akan diisi lagi material yang ada mencukupi permintaan pelanggan. Ketika persediaan yang ada mula berkurang, pesanan untuk tambahan material akan dikeluarkan sehingga persediaan akan penuh kembali. Untuk permintaan dependent, digunakan filosofi permintaan (requirement philosophy). Jumlah stok barang yang dipesan dibuat berdasarkan permintaan barangbarang pada level yang lebih tinggi. Ketika salah satu mulai habis, tambahan persediaan bahan baku ataupun barang setengah jadi tak akan dipesan. Material lebih akan dipesan hanya jika dibutuhkan pada barang-barang dengan level lebih tinggi lainnya ataupun barang jadi akhir. Aktivitas manajemen yang dapat dilakukan untuk mengatur persediaan item tunggal adalah dengan memilih sistem manajemen persediaan yang tepat (metode dasar dalam menentukan jumlah ukuran lot pemesanan dan kapan harus dilakukannya titik pemesanan kembali) pada model persediaan baik untuk data independent maupun dependent terdapat pada tabel 2.1 dimana berbagai kombinasi metode dapat dilakukan sesuai dengan kondisi permasalahan yang ada.
27
Tabel 2.1 Metode dasar lot sizing dan cara pemesanan Pemesanan
Kapan harus dipesan Order Point
Independent
Dependent
Jumlah lot pemesanan Fixed Order Quantity Economic Order Quantity
Periodic
Variable Order Quantity
Time Phased Order Point
Fixed or Discrete Order Quantity
Time Phasing (MRP)
Discrete Order Quantity
Model sistem persediaan dapat digolongkan berdasarkan jenis datanya yaitu model persediaan deterministik dan probabilistik
dan masing-masing model
dibedakan lagi kedalam jenis data konstan/statis dan variabel/dinamis, yaitu sebagai barikut : 1. Model Persediaan Statis Deterministik Pada model ini, ukuran permintaan dikatakan deterministik karena ukuran permintaan dalam satu periode diketahui dan konstan, dan laju permintaannya sama untuk setiap periode. 2. Model Persediaan Dinamis Deterministik Ukuran permintaan untuk setiap periode diketahui dan konstan tetapi laju permintaan bervariasi (dinamis). 3. Model Persediaan Statis Probabilistik Ukuran permintaanya bersifat acak namun berdistribusi tertentu yang sama untuk setiap periodenya. 4. Model Persediaan Dinamis Probabilistik
28
Ukuran permintaannya bersifat acak,namun berdistribusi tertentu yang berbeda dan bervariasi untuk setiap periodenya. Secara umum,untuk semua data permintaan independen,model persediaan hanya dibedakan berdasarkan jenis deterministik dan porbabilistik. 2.8.1. Model Pengendalian Persediaan Deterministik Model ini digunakan untuk menentukan jumlah lot ekonomis untuk item independent baik item yang di beli maupun yang diproduksi suatu perusahaan. Asumsi-asumsi dasar yang mendukung terbentuknya model ini adalah sebagai berikut : (nur bahagia:2003) 1. Permintaan barang selama horizon perencanaan (biasa 1 tahun) diketahui dengan pasti dan akan datang secara kontinu sepanjang waktu dengan kecepatan konstan. 2. Ukuran lot pemesanan tetap untuk setiap kali pemesanaan. 3. Barang yang dipesan akan datang secara serentak pada saat pemesanaan dilakukan (lead time = 0). 4. Harga barang yang dipesan tidak tergantung pada jumlah barang yang dipesan/dibeli dan waktu 5. Biaya pesan tetap untuk setiap pemesanaan dan biaya pesan sebanding dengan jumlah barang yang disimpan dan harga barang/unit serta lama waktu penyimpanaan. 6. Tidak ada keterbatasan, baik yang berkaitan dengan kemampuaan finansial, kapasitas gudang dan lainnya
29
model persediaan yang paling banyak dipakai oleh kasus seperti di atas adalah Model Economic Order Quantity (EOQ).
2.9. Metode Economic Order Quantity (EOQ) 2.9.1. Pengertian EOQ Setiap perusahaan selalu berusaha untuk menentukan policy penyediaan bahan dasar yang tepat, dalam arti tidak menganggu proses produksi dan disamping itu biaya yang ditanggung tidak terlalu tinggi. Untuk keperluan itu terdapat suatu metode EOQ (Economic Order Quantity). Menurut Gitosudarmo, (2002 : 101) EOQ sebenarnya adalah merupakan volume atau jumlah pembelian yang paling ekonomis untuk dilaksanakan pada setiap kali pembelian. Untuk memenuhi kebutuhan itu maka dapat diperhitungkan pemenuhan kebutuhan (pembeliannya) yang paling ekonomis yaitu sejumlah barang yang akan dapat diperoleh dengan pembelian dengan menggunakan biaya yang minimal. EOQ (Economic Order Quantity) adalah jumlah pesanan yang dapat meminimumkan total biaya persediaan, pembelian yang optimal. Untuk mecari berapa total bahan yang tetap untuk dibeli dalam setiap kali pembelian untuk menutup kebutuhan selama satu periode. Menurut Ahyari (1995 : 163) untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perusahaan harus memenuhi beberapa faktor tentang persediaan bahan baku. Adapun faktor-faktor tersebut adalah : a. Perkiraan pemakaian Sebelum kegiatan pembelian bahan baku dilaksanakan, maka manajemen harus dapat membuat perkiraan bahan baku yang akan dipergunakan 30
didalam proses produksi pada suatu periode. Perkiraan bahan baku ini merupakan perkiraan tentang berapa besar jumlahnya bahan baku yang akan dipergunakan oleh perusahaan untuk keperluan produksi pada periode yang akan datang. Perkiraan kebutuhan bahan baku tersebut dapat diketahui dari perencanaan produksi perusahaan berikut tingkat persediaan bahan jadi yang dikehendaki oleh manajemen. b. Harga dari bahan Harga bahan baku yang akan dibeli menjadi salah satu faktor penentu pula dalam kebijaksanaan persediaan bahan. Harga bahan baku ini merupakan dasar penyusunan perhitungan berapa besar dana perusahaan yang harus disediakan untuk investasi dalam persediaan bahan baku tersebut. Sehubungan dengan masalah ini, maka biaya modal (cost of capital) yang dipergunakan
dalam
persediaan
bahan
baku
tersebut
harus
pula
diperhitungkan. c. Biaya-biaya persediaan Biaya-biaya untuk menyelenggarakan persediaan bahan baku ini sudah selayaknya diperhitungkan pula didalam penentuan besarnya persediaan bahan baku. Dalam hubungannya dengan biaya-biaya persediaan ini, maka digunakan data biaya persediaan yaitu: 1) Biaya penyimpanan (holding cost atau carrying cost) Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar bila jumlah atau kuantitas bahan yang disimpan semakin tinggi Misal: Biaya pemeliharaan bahan, biaya asuransi. 31
2) Biaya pemesanan atau pembelian (ordering cost atau procurement cost) Biaya persediaan akan semakin besar bila ferkuensi pemesanan bahan baku semakin besar. Misal: biaya bongkar bahan, biaya administrasi. 3) Biaya tetap persediaan Biaya yang jumlahnya tidak terpenuhi baik oleh jumlah unit yang disimpan dalam perusahaan maupun frekuensi pemesanan bahan baku yang dilakukan oleh perusahaan. Misal : biaya bongkar perunit, gaji karyawan gudang perbulan. 4) Kebijaksanaan pembelanjaan Seberapa besar persediaan bahan baku akan mendapatkan dana dari perusahaan akan tergantung pada kebijakan pembelanjaan dari dalam perusahaan tersebut. d. Pemakaian senyatanya Pemakaian bahan baku senyatanya dari periode-periode yang lalu (actual demand) merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan karena untuk keperluan proses produksi akan dipergunakan sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengadaan bahan baku pada periode berikutnya. Seberapa besar penyerapan bahan baku oleh proses produksi perusahaan serta bagaimana hubungannya dengan perkiraan pemakaian yang sudah disusun harus senantiasa dianalisa. Dengan demikian maka dapat disusun perkiraan bahan baku mendekati pada kenyataan. 32
e. Waktu tunggu Waktu tunggu (lead time) adalah tenggang waktu yang diperlukan (yang terjadi) antara saat pemesanan bahan baku dengan datangnya bahan baku itu sendiri. Waktu tunggu ini perlu diperhatikan karena sangat erat hubungannya dengan penentuan saat pemesanan kembali (reorder point). Dengan waktu tunggu yang tepat maka perusahaan akan dapat membeli pada saat yang tepat pula, sehingga resiko penumpukan persediaan atau kekurangan persediaan dapat ditekan seminimal mungkin. f. Model pembelian bahan Manajemen perusahaan harus dapat menentukan model pembelian yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi bahan baku yang dibeli. Model pembelian yang optimal atau Economic Order Quantity (EOQ). g. Persediaan bahan pengaman (safety stock) Persediaan pengamanan adalah persediaan tambahan yang diadakan untuk melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan (stock out). Selain digunakan untuk menanggulangi terjadinya keterlambatan datangnya bahan baku. Adanya persediaan bahan baku pengaman ini diharapkan proses produksi tidak terganggu oleh adanya ketidakpastian bahan. Persediaan pengaman ini akan merupakan sejumlah unit tertentu, dimana jumlah ini akan tetap dipertahankan, walaupun bahan bakunya dapat berganti dengan yang baru.
33
h. Pemesanan kembali (reorder point) Reorder point adalah saat atau waktu tertentu perusahaan harus mengadakan pemesanan bahan baku kembali, sehingga datangnya pemesanan tersebut tepat dengan habisnya bahan baku yantg dibeli, khususnya dengan metode EOQ. Ketepatan waktu tersebut harus diperhitungkan kembali agak mundur dari waktu tersebut akan menambah biaya pembelian bahan baku atau stock out cost (SOC), bila terlalu awal akan diperlukan biaya penyimpanan yang lebih atau extra carrying cost (ECC). Ada beberapa cara untuk menetapkan besarnya reorder point, yaitu: 1) Menetapkan jumlah penggunaan selama lead time ditambah prosentase tertentu sebagai safety stock. 2) Menetapkan jumlah penggunaan selama lead time ditambah penggunaan selama periode tertentu sebagai safety stock. 3) Menetapkan lead time dengan biaya minimum. Penentuan atau penetapan reorder point haruslah memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut: 1) Penggunaan bahan selama tenggang waktu untuk mendapatkan bahan 2) Besarnya safety stock Tujuan Metode ini adalah untukmenentukan jumlah pemesanan ekonomis setiap kai pemesanan, sehingga memperkecil biaya total persediaan. Secara grafis, metode persediaan dapat digambarkan sebagai berikut :
34
Tingkat persediaan (Q) Titik saat pesanan di terima
Rata-rata persediaan (Q/2) Pesanan dilakukan Reoder point (R)
L
L
Waktu (T)
Gambar 2.1. Persediaan dalam model EOQ
Dasar perhitungan dari EOQ adalah jumlah (total) biaya persediaan termasuk di dalamnya biaya-biaya terkait. Total biaya persediaan selama satu semester sama dengan biaya pemesanan selama satu semester ditambah biaya penyimpanan selama satu semester. Pengiriman yang cepat, pembelian materi sudah termasuk di mana harga (biaya) per unit selalu tetap. Hanya biaya-biaya ini yang mempengaruhi jumlah pemesanan. Dan dalam metode ini digunakan rumus-rumus sebagai berikut: 1. Rata-rata kebutuhan bahan baku ( (
)=
)
................................................................................... (2.1)
35
2. Jumlah pemesanan ekonomis ( =
)
..................................................................... (2.2)
3. Frekuensi pemesanan ( f ) ...................................................................................... (2.3)
f=
4. Waktu pemesanan optimal (T) T=Wx
............................................................................... (2.4)
5. Biaya-biaya persediaan 1) Biaya pemesanan =Ax
.......................................................................... (2.5)
2) Biaya penyimpanan =ix
............................................................................ (2.6)
6. Total biaya persediaan (TC) ….……………………………..(2.7) 7. Titik pemesanan kembali (R) L < t, R = L x DL ………………….………………………………… (2.8) L > t, R = (L-t) x DL ………………………………………………… (2.9) Dimana : D
= Tingkat kebutuhan bahan baku dalam unit per semester
DL = Tingkat kebutuhan bahan baku dalam unit per hari A
= Biaya pemesanan dalam rupiah
C
= Unit Cost dalam rupiah
36
i
= Biaya penyimpanan dalam rupiah
Q
= Kuantitas atau jumlah pemesanan
TC = Total Cost persediaan F
= Frekuensi order per semester
W
= Jumlah hari kerja dalam satu semester
L
= Waktu Tenggang (lead time)
2.9.2. Kebijakan-kebijakan EOQ (Economic Order Quantity) Bahan baku yang tersedia dalam menjamin kelancaran proses produksi dan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan sehubungan dengan perusahaan tersebut seminimal mungkin, maka tindakan yang perlu dilakukan adalah menentukan Economic Order Quantity (EOQ), Safety Stock, Reorder Point (ROP) 1. Menentukan jumlah bahan baku yang ekonomis (EOQ) Setiap perusahaan industri, dalam usahanya untuk melakukan proses produksinya yaitu dengan melakukan pembelian. Dalam melakukan pembelian bahan baku yang harus dibeli untuk memenuhi kebutuhan selama satu periode tertentu agar perusahaan tidak kekurangan bahan baku dan juga bisa mendapatkan bahan tersebut dengan biaya seminimal mungkin. Biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan adanya pembelian dan persediaan bahan baku (carrying cost dan ordering cost ) setelah dihitung maka dapat ditentukan jumlah pembelian yang optimal atau disebut EOQ, yaitu jumlah kuantitas bahan yang dapat diperoleh dengan biaya minimal atau sering dikatakan sebagai jumlah pembelian yang optimal.
37
Ahyari (2003:160) menyebutkan bahwa pembelian dalam jumlah yang optimal ini untuk mencari berapa jumlah yang tepat untuk dibeli dalam setiap kali pembelian untuk menutup kebutuhan yang tepat ini, maka akan menghasilkan total biaya persediaan yang paling minimal. Unsur-unsur yang mempengaruhi Economic Order Quantity (EOQ) adalah : a) Biaya penyimpanan perunit b) Biaya pemesanan tiap kali pesan c) Kebutuhan bahan baku untuk suatu periode tertentu d) Harga pembelian Menurut Supriyono (1999:396) perlu diperhatikan anggapan-anggapan yang mendasari perhitungan EOQ, antara lain: Selama periode yang bersangkutan tingkat harga konstan, baik harga beli maupun biaya pemesanan dan penyimpanan a) Selama saat akan diadakan pembelian selalu tersedia dana. b) Pemakaian bahan relatif stabil dari waktu ke waktu selama periode bersangkutan. c) Bahan yang bersangkutan selalu tersedia dipasar setiap saat akan dilakukan pembelian. d) Fasilitas penyimpanan selalu tersedia berapa kalipun pembelian akan dilakukan. e) Bahan yang bersangkutan tidak mudah rusak dalam penyimpanan. f) Tidak ada kehendak manajemen untuk berspekulasi. 38
2. Menentukan safety stock (Persediaan Pengaman) Suatu perusahaan industri perlu mempunyai jumlah bahan baku yang selalu tersedia dalam perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahanya. Persediaan bahan baku ini biasa disebut persediaan pengaman atau safety stock. Persediaan pengaman adalah merupakan suatu persediaan yang dicadangankan sebagai pengaman dari kelangsungan proses produksi perusahaan (Ahyari, 2003 :199). Persediaan pengaman diperlukan karena dalam kenyataannya jumlah bahan baku yang diperlukan untuk proses produksi tidak selalu tepat seperti yang direncanakan. Dengan ditentukannya EOQ, sebenarnya masih ada kemungkinan adanya out of stock didalam proses produksi. Menurut Gitosudarmo (2002:112), kemungkinan stock out itu akan timbul apabila penggunaan bahan dasar dalam proses produksi lebih besar dari pada yang diperkirakan sebelumnya. Hal ini akan berakibat persediaan akan habis diproduksi sebelum pembelian atau pemesanan yang berikutnya datang, sehingga terjadilah out of stock. 3. Pesanan atau pembelian bahan dasar itu tidak dapat datang tepat waktunya sehingga akan mundur a) Jumlah yang dibeli setiap kali memesan bahan dasar. Apabila jumlah yang dipesan setiap kali memesan bahan dasar dalam jumlah relatif besar dan frekuensi pemesanan tinggi maka persediaan besi yang ditetapkan juga dalam jumlah relatif besar dan sebaliknya. b) Ketetapan perkiraan standart penggunaan bahan dasar terhadap produk 39
Apabila dalam penetapan standar penggunaan bahan dasar (standart usage rate) adalah tepat untuk selama periode maka persediaan baja relatif kecil dan sebaliknya. c) Perbandingan SOC dan ECC SOC (Stock Out Cost) adalah biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bahan pengganti atau substitusi akan datangnya pesanan lebih lambat datang. ECC (Extra Carrying Cost) adalah biaya yang dikeluarkan akibat datangnya pesanan bahan baku terlalu awal. Apabila SOC > ECC maka persediaan baja relatif besar Apabila SOC < ECC maka persediaan baja relatif kecil. d) Menentukan Reorder Point Apabila besarnya persediaan pengaman telah diketahui, maka perusahaan masih harus melakukan pemesanan kembali. Saat pemesanan kembali tersebut dengan reorder point. Reoder point adalah saat atau waktu tertentu perusahaan harus mengadakan pemesanan bahan dasar kembali, sehingga datangnya pesanan tersebut tepat dengan habisnya bahan dasar yang dibeli, khususnya dengan metode EOQ.(Gitosudarmo,2002:108) Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan Reorder point, menurut Supriyono (1999:397) antara lain: a) Waktu yang diperlukan dari saat pemesanan sampai bahan datang diperusahaan (lead time). 40
Lead time ini akan mempengaruhi besarnya bahan yang dipakai selama lead time. Semakin lama lead time semakin besar pula jumlah beban yang diperlukan pemakaian selama lead time. b) Tingkat pemakaian bahan rata-rata per hari atau satuan waktu lainnya. Besarnya bahan yang diperlukan selama lead time adalah jumlah hari lead time dikalikan tingkat pemakaian bahan rata-rata. c) Besarnya safety stock (persediaan pengaman) Persediaan pengaman merupakan jumlah persediaan bahan yang minimum harus ada untuk menjaga kemungkinan keterlambatan datangnya bahan yang akan dibeli agar perusahaan tidak mengalami stock out atau mengalami gangguan kelancaran kegiatan produksi karena habisnya bahan yang umumnya menimbulkan elemen biaya stock out. Penjumlahan besarnya penggunaan bahan baku selama lead time dengan besarnya safety stock, maka akan diketahui reorder point. 2.10. Peramalan 2.10.1. Definisi Peramalan Peramalan adalah proses untuk memperkirakan beberapa kebutuhan di masa dating yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa (Arman Hakim:2003, hal 25). Dapat dikatakan bahwa peramalan tersebut merupakan taksiran. Namun dengan menggunakan teknik-teknik tertentu maka peramalan akan menjadi 41
bukan hanya sekedar taksiran. Tentu saja peramalan akan semakin baik jika mengandung sedikit mungkin kesalahan, walaupun kesalahan peramalan tetap merupakan suatu hal yang sangat manusiawi. Perlu diingat bahwa jarang ada atau bahkan tidak ada satupun metode peramalan yang sempurna sehingga cocok diterapkan dalam setiap kegiatan peramalan. Untuk itulah maka perlu dipilih metode peramalan yang terbaik yang sesuai pola data yang ada dari suatu perusahaan tertentu yang bergerak dalam bidangnya. 2.10.2. Pemilihan Metode Peramalan Untuk memilih metode peramalan yang sesuai dengan benar, peramal harus dapat mengerjakan hal-hal berikut : a. Menetapkan sifat dasar masalah peramalan b. Menjelaskan sifat dasar data yang sedang diteliti c. mendeskripsikan kemampuan dan keterbatasan potensial dari teknikteknik peramalan yang kemungkinan sangat berguna. d. mengembangkan sejumlah kriteria yang ditentukan terlebih dahulu sebagai dasar untuk memilih keputusan. Faktor utama yang mempengaruhi pemilihan teknik peramalan adalah identifikasi dan pemahaman pola histeris data. Jika didapati trend, siklik, atau musiman maka kemudian teknik-teknik yang mampu secara efektif mengekstrapolasi pola ini dapat dipilih.
42
Metode peramalan yang dipilih pada penelitian ini adalah dari kelompok metode peramalan yang berdasarkan deret waktu (time series forecasting methods) dengan penjelasan sebagai penjelasan sebagai berikut : 2.10.2.1.
Metode Moving Average (MA) Moving average diperoleh dengan merata-rata permintaan berdasarkan beberapa data masa lalu yang terbaru. Tujuan utama dari penggunaan metode ini adalah untuk mengurangi atau menghilangkan variasi acak permintaan dalam hubungannya dengan waktu. Tujuan ini dicapai dengan merata-rata beberapa nilai data secara bersama-sama, dan menggunakan nilai rata-rata tersebut sebagai ramalan permintaan untuk periode yang akan datang. Secara matematis, maka MA akan dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut :
Ft =
X t −1 + X t − 2 + ..... + X t − n +1 N
..........................(2.9)
Dimana : X t −1 = permintaan aktual pada periode N
t −1
= banyaknya data permintaan yang dilibatkan dalam perhitungan MA
Ft
2.10.2.2.
= peramalan permintaan pada periode t
Metode Double Moving Average (DMA) Suatu cara peramalan data deret waktu dengan trend-linier adalah dengan menggunakan rata-rata bergerak ganda. Metode ini, sebagaimana namanya : satu kelompok rata-rata bergerak dihitung dan kemudian kelompok kedua dihitung rata-rata bergerak hasil pada kelompok pertama.
43
Persamaan yang dipakai dalam implementasikan Double Moving Average ditunjukkan di bawah ini : S' t =
X t + X t −1 + X t −2 + ..... + X t −n +1 N
..........................(2.10)
Persamaan (2.10) di atas mempunyai asumsi bahwa saat ini pada periode waktu t dan mempunyai nilai masa lalu sebanyak N.MA (N) tunggal dituliskan S’.
S" t =
S' t + S ' t −1 + S ' t − 2 +..... + S' t − n +1 N
………..............(2.11)
Persamaan (2.11) diatas menganggap bahwa semua rata-rata bergerak tunggal (S’) telah dihitung. Dengan persamaan itu lalu menghitung rata-rata bergerak N-periode dan nilai-nilai S’ tersebut. Rata-rata bergerak ganda dituliskan sebagai S”.
at = S '+ ( S ' t − S "t ) = 2S 't − S "t
..........................(2.12)
Persamaan (2.12) diatas mengacu terhadap penyesuaian MA tunggal (S’t) dengan perbedaan (S’t – S”t) bt =
2 ( S ' t − S "t ) N −1
..........................(2.13)
Persamaan (2.13) diatas menentukan taksiran kecenderungan dari periode waktu yang satu ke periode waktu berikutya Ft = at − bt m Persamaan (2.14)
..........................(2.14) diatas menunjukkan bagaimana memperoleh ramalan
untuk m periode ke depan dari t.
44
2.10.2.3.
Metode Weighted Moving Average (WMA)
Pada metode WMA, setiap data permintaan actual memiliki bobot yang berbeda. Data yang lebih baru akan mempunyai bobot yang tinggi karena data tersebut mempresentasikan kondisi yang terakhir terjadi. Secara matematis WMA dapat dinyatakan sebagai berikut : Ft = ∑ (Wt × X t )
………………..(2.15)
Dimana : Wt = bobot permintaan aktual pada periode-t dengan keterbatasan ∑W=1 Xt = permintaan aktual pada periode t
2.10.2.4.
Metode Single Exponential Smoothing (SES)
Kelemahan teknik MA dalam kebutuhan akan data-data masa lalu yang cukup banyak dapat diatasi dengan teknik SES. Model matematis SES dapat dikembangkan dari persamaan berikut : X ⎛X ⎞ Ft +1 = Ft + ⎜ t − t − N ⎟ N ⎠ ⎝ N
………………(2.16)
Dimana bila data permintaan aktual yang lama At-N tidak tersedia, maka dapat digantikan dengan nilai pendekatan yang berupa nilai ramalan sebelumnya Ft, sehingga persamaan (2.8) dapat dituliskan menjadi : F ⎞ ⎛X Ft +1 = Ft + ⎜ t − t ⎟ ⎝ N N⎠
.........................(2.17)
1⎞ ⎛1⎞ ⎛ Ft +1 = ⎜ ⎟ X t + ⎜1 − ⎟ Ft N⎠ ⎝N⎠ ⎝
..........................(2.18)
45
Dari persamaan (2.18) dapat dilihat bahwa ramalan ini (Ft+1) didasarakan atas pembobotan observasi yang terakhir dengan suatu niali bobot (1/N) dan pembobotan peramalan yang terakhir sebelumnya (Ft) dengan suatu bobot [1-91/N)]. Karena N merupakan suatu bilangan positif, 1/N akan menjadi suatu konstanta antara nol (jika N tak terhingga) dan 1 (jika N=1). Dengan mengganti 1/N dengan α, persamaan (2.18) menjadi : Ft = αX t + (1 − α)Ft
..........................(2.19)
Cara lain untuk menuliskan persamaan (2.11) adalah dengan susunan sebagai berikut : Ft +1 = Ft + α (X t − Ft )
..........................(2.20)
2.10.2.5. Metode Double Exponential Smoothing (Brown’s One Parameter Linier)
Dengan cara analogi yang dapat dipakai pada waktu memulai dari rata-rata bergerak tunggal ke pemulusan (smoothing) exponensial tunggal kita dapat juga memulai dari rata-rata bergerak ganda ke pemulusan exponensial ganda. Persamaan yang dipakai dalam implementasi pemulusan eksponensial linier satu parameter dari brown ditunjukkan di bawah ini : S ' = αX t + (1 − α ) S ' t −1
..........................(2.21)
S " = αS ' t +(1 − α ) S "t −1
..........................(2.22)
Di mana S’t adalah nilai pemulusan eksponensial tunggal dan S”t adalah nilai pemulusan eksponensial ganda. a t = S ' t + ( S ' t − S " t ) = 2 S ' t − S "t
..........................(2.23)
46
bt =
α ( S ' t − S "t ) 1−α
Ft + m = a t + bt m
..........................(2.24) ..........................(2.25)
Dimana m adalah jumlah periode ke muka yang diramalkan. 2.10.2.6. Metode Triple Exponential Smoothing (Brown’s One Parameter Quadratic)
Sebagaimana halnya dengan pemulusan eksponensial linier yang dapat digunakan untuk meramalkan data dengan suatu pola trend dasar, bentuk pemulusan yang lebih tinggi dapat digunakan bila dasar pola datanya adalah kuadratis, kubik atau orde yang lebih tinggi. Untuk memulai dari pemulusan kuadratis, pendekatan dasarnya adalah memasukkan tingkat pemulusan tambahan (smoothing tripel) dan memberlakukan persamaan peramalan kuadratis. Peramalan untuk pemulusan kuadratis adalah : S ' = αX t + (1 − α ) S ' t −1
..........................(2.26)
S " = αS ' t +(1 − α ) S "t −1
..........................(2.27)
S " ' t = αS "t +(1 − α ) S ' "t −1
..........................(2.28)
a t = 3S 't −3S "t + S ' "t
..........................(2.29)
bt =
ct =
α 2(1 − α ) 2
[(6 − 5α ) S 't −(10 − 8α ) S "t +(4 − 3α ) S '"t )] ...........(2.30)
α2 ( S ' t −2 S "t + S ' "t ) (1 − α ) 2
Ft + m = at + bt m + 12 ct m 2
..........................(2.31) ..........................(2.32)
Persamaan yang dibutuhkan untuk pemulusan kuadratis sangat rumit dari pada persamaan untuk pemulusan tunggal dan linier. Walaupun
47
demikian pendekatannya dalam mencoba menyesuaikan nilai ramalan sehingga ramalan tersebut dapat mengikuti perubahan trend yang kuadratis adalah sama.
2.10.3. Ukuran Akurasi Hasil Peramalan
Ukuran akurasi hasil peramalan merupakan ukuran kesalahan peramalan yaitu tingkat perbedaan antara hasil peramalan dengan permintaan yang sebenarnya terjadi. Ada 4 ukuran yang biasa digunakan yaitu : a) Mean absolute Deviation (MAD) MAD merupakan rata-rata kesalahan mutlak selama periode tertentu tanpa memperhatikan apakah hasil peramalan lebih besar atau kecil dibandingkan kenyataannya. Secara matematis MAD dirumuskan sebagai berikut : n
MAD =
∑X t =1
t
− Ft
n
.......................(2.33)
Dimana : Xt
= permintaan actual pada periode t
Ft
= peramalan permintaan pada periode t
N
= jumlah periode peramalan yang terlibat
48
b) Mean Square Error (MSE) MSE dihitung dengan menjumlahkan kuadrat semua kesalahan peramalan pada setiap periode dan membaginya dengan jumlah periode peramalan. n
MSE =
∑ (X t =1
t
−F t )
2
.........................(2.34)
n
c) Mean forecast Error (MFE) MFE sangat efektif untuk mengetahui apakah hasil peramalan selama periode tertentu terlalu tinggi atau terlalu rendah. Bila hasil peramalan tidak bias, maka nilai MFE akan mendekati nol. MFE dihitung dengan menjumlahkan semua kesalahan peramalan selama periode peramalan dan membaginya dengan jumlah periode peramalan. n
MFE =
∑ (X t =1
t
− Ft )
..........................(2.35)
n
d) Mean Absolute Percentage Error (MAPE) MAPE merupakan ukuran kesalahan relative. MAPE menyatakan presentase kesalahan hasil peramalan terhadap permintaan aktual selama periode tetentu yang akan memberikan informasi presentase kesalahan terlalu tinggi atau terlalu rendah. MAPE =
∑
..........................(2.36)
49
Akurasi peramalan akan semakin tinggi apabila nilai-nilai MAD,MSE,MFE, dan MAPE semakin kecil. Apabila suatu data aktual dinyatakan sebagai Xt nilai ramalan dinyatakan sebagai Ft, maka galat ramalan (forecast error) dinyatakan sebagai : et = Xt – Ft jadi Error = Data Aktual – Forecast Berkaitan dengan validasi model peramalan, dapat menggunakan tracking signal. Tracking signal adalah suatu ukuran bagaimana baiknya suatu ramalan
memperkirakan nilai-nilai actual. Tracking signal dihitung sebagai Running Sum of the Forecast Error (RSFE) dibagi dengan Mean Absolute Deviation (MAD), sebagai
berikut : Tracking Signal =
RSFE MAD n
Tracking Signal =
∑ (X t =1
t
− Ft )
MAD
..........................(2.37)
Tracking Signal yang positif menunjukkan bahwa nilai aktual permintaan lebih
besar dari pada ramalan, sedangkan tracking signal yang negative berarti nilai aktual permintaan lebih kecil dari pada ramalan. Apabila tracking signal telah dihitung, kita dapat membangun peta control tracking signal sebagaimana halnya dengan peta-peta control dalam pengendalian proses statistical (statistical process control = SPC), yang memiliki batas control atas (upper control limit) dan batas control bawah (lower control limit).
50
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian merupakan suatu proses di mana rangkaian langkah-langkah dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan pemecahan dari masalah yang ada atau mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan tertentu. Langkahlangkah yang dilakukan harus serasi dan saling mendukung antara satu dengan yang lainnya, agar penelitian yang dilakukan mempunyai suatu bobot yang memadai dan memberikan suatu kesimpulan yang tidak meragukan. Penelitian dilakukan melalui dua cara, yaitu dengan melakukan studi lapangan dan wawancara langsung dengan sumber yang berkaitan dan melakukan studi pustaka yang berasal dari buku-buku atau referensi yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik, diperlukan suatu urutan prosedur atau tahapan-tahapan secara sistematik sehingga penelitian ini mampu menjadi alternatif untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Adapun urutan prosedur atau tahapan-tahapan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
3.1. Penelitian Pendahuluan Tahap awal yang dilakukan dalam suatu penelitian adalah mengadakan penelitian pendahuluan dengan meninjau langsung untuk mengetahui situasi dan kondisi dari perusahaan yang akan diteliti, sehingga dapat menentukan masalah yang akan diangkat menjadi objek penelitian.
51
a. Tinjauan Pustaka Di maksudkan untuk memberikan informasi sebagai penuntun dalam memecahkan masalah dan menarik kesimpulan. Tinjauan pustaka ini juga menjadi dasar bagi kerangka berfikir dalam memecahkan masalahmasalah yang dihadapi. b. Tinjaun Lapangan Pengambilan data dilakukan dengan datang langsung ke perusahaan untuk memperoleh data-data sekunder dari literature perusahaan dengan menggunakan metode deskripsi yang memberikan gambaran atas suatu keadaan dari hasil suatu perbandingan/analisa sejernih mungkin. Data tersebut diperoleh dari bagian pengadaan dan produksi yang menangani masalah persediaan bahan baku plat baja 0,4 mm pada perusahaan tersebut.
3.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan hasil pengamatan, adanya masalah mengenai pengendalian persediaan bahan baku kap lampu yaitu plat baja 0,4 mm di PT. Citilite Buana Putra. Dari sistem dan metode yang dipakai selama ini terlihat bahwa terdapat pengadaan stok yang berlebihan dari yang dibutuhkan dalam proses produksinya.
52
3.3. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengambil data-data sekunder dari dokumen perusahaan yaitu melalui bagian pengadaan dan produksi, data-data yang dikumpulkan adalah : 1. Data permintaan kap lampu dari bulan Januari - Desember 2010 2. Biaya-biaya yang berkaitan dengan pengendalian persediaan bahan baku plat 0,4 mm yaitu biaya pemesanan, biaya penyimpanan dan biaya-biaya lainnya yang berkaitan.
3.4. Pengolahan Data Setelah data-data dikumpulkan mencukupi, maka data tersebut selanjutnya diolah sebelum diproses (analisis) lebih lanjut, yaitu dengan menghitung persediaan bahan baku dengan model EOQ Deterministik : 1. Jumlah pemesanan ekonomis. 2. frekuensi pemesanan. 3. Siklus persediaan. 4. Titik pemesanan kembali. 5. Total biaya persediaan.
3.5. Analisis Data Pada bab ini proses pengolahan data-data aktual dengan melakukan perhitungan-perhitungan berdasarkan teori pada tinjauan pustaka akan dianalisa terhadap pengolahan data yang telah dilakukan guna mendapatkan pemecahan 53
masalah yang efektif dan efisien. Teknik Statistik yang pada umumnya digunakan untuk menganalisis data pada penelitian-penelitian deskripsi ialah dengan menggunakan table-tabel dan grafik. Analisa yang dilakukan adalah analisa terhadap hasil perhitungan pengendalian persediaan bahan baku plat baja 0,4 mm dengan menggunakan model EOQ Deterministik.
3.6. Simpulan Dan Saran Dari penelitian yang dilakukan maka di dapat suati simpulan berdasarkan analisa tersebut beserta keterbatasannya serta saran yang akan disampaikan kepada perusahaan. Keseluruhan langkah metodologi penelitian di atas secara ringkas dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
54
Studi Pendahuluan: 1. Wawancara 2. Studi Pustaka
Identifikasi Masalah
Tujuan penelitian : 1. Melakukan pengendalian persediaan plat baja 0,4 mm sehingga dapat meminimumkan biaya persediaan
Pengumpulan data : 1. Data permintaan kap lampu dari bulan Juli 2010 - Desember 2010 2. Data biaya pemesanan dan penyimpanan
Pengolahan Data : 1. Menghitung persediaan bahan baku plat baja 0,4 dengan model EOQ Deterministik. 2. Meramalkan kebutuhan plat baja 0,4 mm untuk periode Januari 2011 – Juni 2011
Analisa
Simpulan dan Saran
Gambar 3.1 Alur Metodologi Penelitian
55
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Data Umum Perusahaan PT. Citilite Buana Putra (CLBP) merupakan sebuah Perusahaan Swasta Nasional yang didirikan pada bulan Agustus 1980 di Jakarta. Pada tahun 1991 perusahaan ini mendirikan pabrik di kawasan Depok. Perusahaan ini merupakan vendor bagi retail-retail komponen elektronik kap lampu TL di Indonesia maupun vendor bagi pekerjaan-pekerjaan proyek berbagai skala. Produk dibuat oleh CLBP dikerjakan berdasarkan pesanan pelanggan melalui tender atau pembelian langsung. Berdasarkan sistem manufaktur, maka CLBP menjalankan strategi operasi MTO dan MFS. Hal ini dilakukan karena jenis produk yang dibuat bersifat standar dan massal.
4.1.1. Struktur Organisasi Dalam menjalankan aktifitas usahanya, CLBP memiliki struktur organisasi seperti yang tertera pada Gambar IV.1.
56
Dewan Komisaris
Direktur Utama
Manager Produksi
Divisi Factory
Gudang
Manager Marketing
Quality Control
Divisi Retail
Manager Umum, Adm & Keuangan
Divisi Projek
Divisi Pembelian
Divisi Adm & Umum
Gambar 4.1. Struktur Organisasi CLBP
4.1.2. Deskripsi Kerja Divisi-Divisi di CLBP Divisi-divisi pada perusahaan CLBP diberi tugas dan kewenangan khusus sedemikian hingga fungsi parsialnya dapat berkorelasi dan bersinergi sebagai fungsi integral di dalam tubuh perusahaan sebagai berikut:
4.1.3. Divisi Retail Bertugas merintis, membina, dan memperluas jaringan pemasaran dengan retail-retail pemasaran kap lampu. Melakukan market intelejen dengan menangkap volume kebutuhan setiap titik retail dan melakukan survei terhadap ketahanan daya saing produknya di tengah produk lain.
57
4.1.4. Divisi Projek Bertugas membangun jaringan pemasaran berkelas projek. Melakukan berita acara-berita acara kepesertaan tender dengan institusi penyelenggara tender.
4.1.5. Divisi Procurement Bertugas mengatur pengadaan bahan baku dan kebutuhan pengadaan properti perusahaan. Menerima permintaan pengadaan barang. Berkomunikasi dengan supplier, memilih supplier, menentukan kuantitas dan mengontrol kedatangan barang.
4.1.6. Divisi Gudang Bertugas mengawasi dan mengendalikan persediaan bahan baku. Mengecek jumlah dan kondisi material di gudang secara periodik atau insidential. Mengatur dan melakukan pencatatan arus keluar masuk bahan baku.
4.1.7. Divisi Factory dan PPC Bertugas melakukan perencanaan produksi, dan pengendaliannya. Menyusun jadwal produksi untuk setiap pesanan pelanggan yang telah resmi diterima dan melakukan pekerjaan fabrikasi.
4.1.8. Divisi QC Bertugas menjaga kualitas produk. Memilih dan memisahkan produk yang dibawah standar mutu.
58
4.1.9. Divisi Keuangan (Manager keuangan) Bertugas melakukan aktifitas keuangan dan akunting. Mencatat dan melakukan proses penerimaan uang masuk atau pembayaran uang keluar. Mengatur arus kas dan melakukan penganggaran.
4.1.10. Adm dan Umum Bertugas melakukan aktivitas administrasi persuratan perusahaan. Memelihara arsip, mengurus kebutuhan administrasi proyek, melakukan penjadwalan pengiriman barang, mengurus kebutuhan administrasi dan umum perusahaan sehari-hari.
4.1.11. Rantai Supplai di CLBP Rantai suplai antara pelanggan, perusahaan, dan supplier dipetakan pada gambar 4.2 di bawah ini: Plat Baja Serbuk Cat Plat Mirror Plat ST
Manufaktur Kap Lampu
Retail
Projek
CLBP Pelanggan
Kait Reflector Aliran Pemesanan Kardus Packing
Aliran Penyuplaian
Supplier Gambar 4.2. Peta Rantai Suplai di CLBP
59
4.1.12. Alur Umum Proses Kerja PT.Citilite Buana Putra Alur umum proses kerja di CLBP diselenggarakan sebagai berikut: 1) Alur kerja CLBP dimulai dari aktivitas pemasaran berupa penerimaan order pelanggan sebagai hasil dari tender projek yang dimenangkan perusahaan, dari penunjukan langsung atau dari pemesanan retailer secara reguler. 2) Order yang telah diterima itu sebelumnya telah dikonfirmasi ke divisi factory dan PPC perihal ketersediaan produk jadi yang telah siap (MTS) atau lead time proses operasi produksi yang hendak dilakukan (MFS) dan (MTO), namun setelah order dimenangkan, dilakukan konfirmasi ke dua berupa pengesahan order menjadi Surat Perintah Kerja. 3) Selanjutnya pihak factory akan melakukan perencanaan kebutuhan bahan baku sesuai kuantitas order dan Bill of Material produk. Perencanaan kebutuhan bahan baku dikirimkan kepada bagian gudang sebagai permintaan bahan baku. 4) Divisi gudang menyediakan bahan baku yang diminta, dan diberikan kepada divisi factory. 5) Divisi factory melakukan proses produksi sesuai perencanaan penjadwalan produksi mulai dari unit produksi potong, pon, tekuk, las, cat, hingga packing. 6) Barang jadi dikirimkan ke pelanggan.
60
BAB V ANALISIS DATA
5.1. Perhitungan Pengendalian Persediaan bahan baku plat baja0,4 mm dengan Metode EOQ Deterministik Periode Januari sampai dengan Desember 2011. a. Kebutuhan plat baja 0,4 mm (D)
= 15.136,86 lembar/tahun
b. Biaya pemesanan (A)
= Rp. 300.000/pemesanan
c. Biaya penyimpanan (i)
= Rp. 34.286/unit/tahun
d. Harga plat baja (C)
= Rp. 100.000/lembar
e. Lead time
= 6 hari
1. Jumlah pemesanan ekonomis (
)
=
,
= = 514,68 lembar
2. Frekuensi pemesanan ( f ) f=
=
, ,
= 29,4 ≈ 29 Kali
72
3. Waktu pemesanan optimal (T) T=Wx
= 300 x
, ,
= 10,20 ≈ 10 hari
4. Titik pemesanan kembali (R) Kebutuhan satu tahun
= 15136,86 lembar, maka
Kebutuhan per bulan
= 15136,86/12 = 1261,41 lembar/bulan
Kebutuhan per hari
= 1261,41/25 = 50,45 ≈ 50 lembar/hari
Jadi, Reoder point (R)
= L< t = L x dL = 6 x 50 = 300 lembar
5. Biaya-biaya persediaan 1). Biaya pemesanan =Ax
= 300.000 x
, ,
= Rp. 8.823.071,-
73
2). Biaya penyimpanan =ix ,
= 34.286 x
= Rp. 8.823.159,6. Total biaya persediaan (TC) 7. = 300.000 x
, ,
+ 34.286 x
,
+ (15136,86 x 100.000)
= 8.823.071 + 8.823.159 + 1.513.686.000 = Rp. 1.531.332.230,-/tahun
Tingkat Persediaan (Ton)
q=514,68
R = 300
L=6
t = 10
waktu (hari)
t = 10
74
Gambar 5.1 Waktu Siklus Plat baja 0,4 mm 40,000,000.00 35,000,000.00 30,000,000.00 25,000,000.00 20,000,000.00
Ordering Cost
15,000,000.00
Carrying Cost
10,000,000.00
Total Cost
5,000,000.00 0.00 129
386
643
901 Units
1,158
1,415
Gambar 5.2 Grafik Economic Order Quantity (EOQ)
Tabel 5.1 Hasil perhitungan dengan metode EOQ No 1
Jenis Bahan Baku Plat baja 0,4 mm
Kebutuhan bahan baku satu tahun 15136,86
Frekuensi pemesanan satu tahun 29
Reoder Point 300
Total biaya persediaan satu tahun. RP. 1.531.332.230,-
Berdasarkan hasil perhitungan pengendalian bahan baku plat baja 0,4 mm didapat, bahwa kebutuhan bahan baku selama periode bulan Januari 2011 sampai dengan Desember 2011 yaitu sebesar 15136,86 lembar, dengan frekwensi pemesanan sebanyak 29 kali dalam satu tahun. Perusahaan melakukan pemesanan kembali (Reoder Point) pada saat posisi stok mencapai 300 lembar. Maka total biaya persediaan bahan baku yang dikeluarkan perusahaan pada periode Januari 2011 sampai Desember 2011 untuk memenuhi kebutuhan persediaan bahan baku plat baja 0,4 mm meliputi biaya pemesanan, biaya penyimpanan, dan biaya bahan baku, maka total biaya persediaan yang dikeluarkan adalah sebesar Rp. 1.531.332.230,-. 75
5.2. Perhitungan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Plat Baja 0,4 mm Dengan Metode Perusahaan.
1. Rata-rata kebutuhan bahan baku plat baja 0,4 mm (D)
=D/2 = 15.136,86 / 2 = 7.568,43 lembar
2. Biaya-Biaya persediaan 1). Biaya pemesanan =Ax
= 300.000 x
, ,
= Rp. 8.700.000,2). Biaya penyimpanan =ix(D/f) = 34.286 x ( 15.136,86 / 29) = Rp. 17.895.944,3). Total harga plat baja 0,4 mm = Harga bahan baku plat baja 0,4 mm x kebutuhan bahan baku = Rp. 100.000,- x 15.136,86 lembar = Rp. 1.523.686.000,3. Total Biaya Persediaan (TC) 4. 76
= 300.000 x
, ,
+ 34.286 x(15.136,86/29)+(15136,86 x 100.000)
= 8.823.071 + 17.895.944 + 1.513.686.000 = Rp. 1.540.281.944,-/tahun
Dari hasil perhitungan pengendalian dengan metode yang diterapkan diperusahaan dapat dilihat total biaya perusahaan selama 1 periode (tahun) yang harus dikeluarkan perusahaan adalah sebesar Rp. 1.540.281.944,-. Umtuk itulah sebagai pembanding dalam menentukan penggunaan metode EOQ (Economic Order Quantity) dapat diterapkan pada PT. Citilite Buana Putra dapat dilihat dari besarnya biaya persediaan selama satu tahun, karena semakin kecil total biaya persediaan yang dikeluarkan maka semakin baik metode pengendalian persediaan itu dapat digunakan.
Tabel. 5.2. Tabel Perbandingan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Plat Baja 0,4 mm Metode Perusahaan dengan Metode EOQ No
Jenis Bahan Baku
Kebutuhan bahan baku satu tahun
Dengan Metode Perusahaan
Dengan Metode EOQ
Selisih
1
Plat baja 0,4 mm
15.136,86
RP. 1.540.281.944
RP. 1.531.332.230
RP. 8.949.714,-
Berdasarkan Tabel 5.2 dapat dilihat bahwa dengan perhitungan yang dilakukan perusahaan total biaya persediaan yang dikeluarkan selama 1 periode (tahun) untuk pengadaan bahan baku adalah sebesar Rp. 1.540.281.944,- dan dengan menggunakan metode EOQ adalah sebesar Rp. 1.531.332.230,-. Sehingga
77
perusahaan dapat meminimalkan biaya pengadaan bahan baku untuk proses produksi kap lampu dengan efisiensi biaya sebesar Rp. 8.949.714,-.
78
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
6.1. Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat diambil suatu simpulan sebagai berikut : 1. Analisis peramalan (forecasting) dan pengendalian persediaan bahan baku dengan metode EOQ (Economic Order Quantity) Deterministik pada produksi kap lampu di PT. Citilite Buana Putra yaitu perhitungan peramalan permintaan bahan baku plat baja 0,4 mm dengan menggunakan program excel, diperoleh hasil yang terbaik menggunakan Metode Moving Average dengan n = 4 karena mempunyai tingkat peramalan terkecil yaitu 21,75 %, dan hasil peramalan digunakan sebagai data aktual pada bulan Januari – Desember 2011. 2. Berdasarkan perhitungan pengendalian persediaan bahan baku plat baja 0,4 mm yaitu sebesar 15.136,86 lembar. 3. Frekuensi pembelian bahan baku plat baja 0,4 mm bila menggunakan metode EOQ (Economic Order Quantity) Deterministik adalah 29 kali pembelian bahan baku dalam 1 periode (tahun). 4. Jumlah pemesanan ekonomis (Q) setiap kali pesan adalah sebanyak 514,68 lembar dengan waktu antar pemesanan (t) selama 10 hari.
76
5. Batas atau titik pemesanan kembali (R) bahan baku yang dibutuhkan perusahaan adalah 300 lembar. 6. Total biaya persediaan (TC) bahan baku plat baja 0,4 mm untuk bulan JanuariDesember 2011 adalah sebesar Rp. 1.531.332.230,-.
6.2. Saran Berdasarkan simpulan diatas, maka peneliti dapat memberikan saran kepada perusahaan sebagai bahan pertimbangan adalah : 1. Perusahaan sebaiknya meninjau kembali kebijakan persediaan bahan baku yang selama ini dilakukan perusahaan, apakah tahun berikutnya akan melakukan peningkatan jumlah kapasitas produksi untuk meningkatkan margin yang diperoleh perusahaan. 2. Perusahaan sebaiknya menentukan supplaier yang tetap agar tidak terjadi keterlambatan pengiriman bahan baku untuk menghindari resiko kehabisan bahan baku sehingga dapat meminimalisasi biaya bahan baku bagi perusahaan.
77
DAFTAR PUSTAKA
1. Assauri, Sofjan. Manajemen Produksi dan Operasi, Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1999 2. Biegel, John E. Pengendalian Produksi : Suatu Pendekatan Kuantitatif, Jakarta: Akademika Pressindo, 1992. 3. Baroto, Teguh .Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002 4. Indrajit,
Richardus
Eko.,
Djokopranoto,
Richardus.
Manajemen
Persediaan, Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia, 2003. 5. Kusuma, Hendra. Perencanaan dan Pengendalian Produksi, yogyakarta : ANDI, 2001. 6. Nasution, Arman Hakim. Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Surabaya : Guna Widya, 2003. 7. T. Hani Handoko, Manajemen Produksi dan Operasi, Yogyakarta: BPFE, 1999. 8. Yamit, Zulian. Manajemen Persediaan, Yogyakarta : Ekonosia FE UI, 1999.
Perhitungan Peramalan Dengan Menggunakan Metode Moving Average n = 3
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
A(t) 521,00 1187,00 1501,00 1042,00 976,00 1455,00 1396,00 1065,00 690,00 1410,00 1405,00 1235,00
1
1069,67 1243,33 1173,00 1157,67 1275,67 1305,33 1050,33 1055,00 1168,33 1350,00
n = 3 MR 239,67 549,33 43,67 449,00 404,67 975,00 9,67 283,33
1350,00 MAD = MSE = MAPE = 268,63 98653,27
422,05 1122,65 ‐1122,65 747,02 ‐747,02 375,62 ‐375,62
MRbar = UCL = LCL = A = B =
0,26
F(t)
Moving Average f(t) |A(t)‐f(t)| (A(t)‐f(t))^2 |(A(t)‐f(t))/A(t)| f(t)‐A(t) 1069,67 27,67 765,44 0,03 27,67 1243,33 267,33 71467,11 0,27 267,33 1173,00 282,00 79524,00 0,19 ‐282,00 1157,67 238,33 56802,78 0,17 ‐238,33 1275,67 210,67 44380,44 0,20 210,67 1305,33 615,33 378635,11 0,89 615,33 1050,33 359,67 129360,11 0,26 ‐359,67 1055,00 350,00 122500,00 0,25 ‐350,00 1168,33 66,67 4444,44 0,05 ‐66,67
Grafik Hasil Peramalan Dengan Menggunakan Metode Moving Average n = 3
2
Perhitungan Peramalan Dengan Menggunakan Metode Moving Average n = 4
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
3
A(t) F(t) 521,00 1187,00 1501,00 1042,00 1062,75 976,00 1176,50 1455,00 1243,50 1396,00 1217,25 1065,00 1223,00 690,00 1151,50 1410,00 1140,25 1405,00 1142,50 1235,00 1185,00
f(t) 1062,75 1176,50 1243,50 1217,25 1223,00 1151,50 1140,25 1142,50 1185,00 1308,75 1283,44 1253,05 1257,56 1268,20 1265,56 1261,09 1263,10 1264,49 1263,56 1263,06
Moving Average |A(t)‐f(t)| (A(t)‐f(t))^2 86,75 7525,56 278,50 77562,25 152,50 23256,25 152,25 23180,06 533,00 284089,00 258,50 66822,25 264,75 70092,56 92,50 8556,25 MAD = MSE = 227,34 70135,52
n = 4 |(A(t)‐f(t))/A(t)|
f(t)‐A(t)
0,09 0,19 0,11 0,14 0,77 0,18 0,19 0,07 MAPE = 21,75
MR
86,75 ‐278,50 365,25 ‐152,50 126,00 152,25 304,75 533,00 380,75 ‐258,50 791,50 ‐264,75 6,25 ‐92,50 172,25 MRbar = 357,79 UCL = 951,73 LCL = ‐951,73 A = 633,29 ‐633,29 B = 318,43 ‐318,43
Grafik Hasil Peramalan Dengan Menggunakan Metode Moving Average n = 3
4
Perhitungan Peramalan Dengan Menggunakan Metode Double Moving Average n = 2
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
A(t) 521,00 1187,00 1501,00 1042,00 976,00 1455,00 1396,00 1065,00 690,00 1410,00 1405,00 1235,00
S'(t)
S"(t)
854,00 1344,00 1271,50 1009,00 1215,50 1425,50 1230,50 877,50 1050,00 1407,50 1320,00
1099,00 1307,75 1140,25 1112,25 1320,50 1328,00 1054,00 963,75 1228,75 1363,75
Double Moving Average a(t) b(t) f(t) |A(t)‐f(t)| (A(t)‐f(t))^2 |(A(t)‐f(t))/A(t)| 1589,00 ‐490,00 1235,25 72,50 1099,00 57,00 3249,00 0,05 877,75 262,50 1307,75 331,75 110058,06 0,34 1318,75 ‐206,50 1140,25 314,75 99067,56 0,22 1530,50 ‐210,00 1112,25 283,75 80514,06 0,20 1133,00 195,00 1320,50 255,50 65280,25 0,24 701,00 353,00 1328,00 638,00 407044,00 0,92 1136,25 ‐172,50 1054,00 356,00 126736,00 0,25 1586,25 ‐357,50 963,75 441,25 194701,56 0,31 1276,25 87,50 1228,75 6,25 39,06 0,01
13
5
2 MR 274,75 646,50 31,00 539,25 382,50 994,00 85,25 435,00
1188,75 MAD = MSE = MAPE = MRbar = 484,04 298,25 120743,28 28,22 UCL = 1287,54 ‐ LCL = 1287,54 A = 856,74 ‐856,74 B = 430,79 ‐430,79
n = f(t)‐A(t) 57,00 331,75 ‐314,75 ‐283,75 255,50 638,00 ‐356,00 ‐441,25 ‐6,25
Grafik Hasil Peramalan Dengan Menggunakan Metode Double Moving Average n = 2
6
Perhitungan Peramalan Dengan Menggunakan Metode Double Moving Average n = 3
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
A(t) S'(t) S"(t) 521,00 1187,00 1501,00 1069,67 1042,00 1243,33 976,00 1173,00 1162,00 1455,00 1157,67 1191,33 1396,00 1275,67 1202,11 1065,00 1305,33 1246,22 690,00 1050,33 1210,44 1410,00 1055,00 1136,89 1405,00 1168,33 1091,22 1235,00 1350,00 1191,11
13
Double Moving Average a(t) b(t) f(t) 1184,00 ‐22,00 1124,00 67,33 1162,00 1349,22 ‐147,11 1191,33 1364,44 ‐118,22 1202,11 890,22 320,22 1246,22 973,11 163,78 1210,44 1245,44 ‐154,22 1136,89 1508,89 ‐317,78 1091,22
|A(t)‐f(t)| 293,00 204,67 137,11 556,22 199,56 268,11 143,78
(A(t)‐f(t))^2
|(A(t)‐f(t))/A(t)|
85849,00 41888,44 18799,46 309383,16 39822,42 71883,57 20672,05
1667,78 MAD = MSE = MAPE = 257,49 84042,59
7
0,20 0,15 0,13 0,81 0,14 0,19 0,12
n = f(t)‐A(t) ‐293,00 ‐204,67 137,11 556,22 ‐199,56 ‐268,11 ‐143,78
MRbar = 24,85 UCL = LCL = A = B =
3 MR 88,33 341,78 419,11 755,78 68,56 124,33 359,58 956,48 ‐956,48 636,45 ‐636,45 320,02 ‐320,02
Grafik Hasil Peramalan Dengan Menggunakan Metode Double Moving Average n = 3
8
Perhitungan Peramalan Dengan Menggunakan Metode Weighted Moving Average n = 0,17; 0,33; 0,5
Weighted Moving Average W(t) = Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
0,17 A(t) 521,00 1187,00 1501,00 1042,00 976,00 1455,00 1396,00 1065,00 690,00 1410,00 1405,00 1235,00
0,33 F(t) 1233,00 1219,17 1085,50 1226,50 1345,67 1240,33 932,67 1112,50 1287,50 1320,83
0,5 f(t)
|A(t)‐f(t)|
f(t)‐A(t)
|(A(t)‐f(t))/A(t)|
1233,00 191,00 36481,00 1219,17 243,17 59130,03 1085,50 369,50 136530,25 1226,50 169,50 28730,25 1345,67 280,67 78773,78 1240,33 550,33 302866,78 932,67 477,33 227847,11 1112,50 292,50 85556,25 1287,50 52,50 2756,25 1320,83 MAD = MSE = MAPE = 291,83 106519,08
9
(A(t)‐f(t))^2
0,18 0,25 0,25 0,12 0,26 0,80 0,34 0,21 0,04 27,22
MR
191,00 243,17 52,17 ‐369,50 612,67 ‐169,50 200,00 280,67 450,17 550,33 269,67 ‐477,33 1027,67 ‐292,50 184,83 52,50 345,00 MRbar = 448,88 UCL = 1194,02 LCL = ‐1194,02 A = 794,52 ‐794,52 B = 399,50 ‐399,50
Grafik Hasil Peramalan Dengan Menggunakan Metode Weighted Moving Average n = 0,17; 0,33; 0,5
10
Perhitungan Peramalan Dengan Menggunakan Metode Weighted Moving Average n = 0,10; 0,20; 0,30; 0,40
W(t) = Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
0,10 A(t) 521,00 1187,00 1501,00 1042,00 976,00 1455,00 1396,00 1065,00 690,00 1410,00 1405,00 1235,00
11
0,20 F(t) 1156,60 1121,90 1233,30 1294,30 1233,40 1020,20 1123,60 1229,50 1266,50
0,3 f(t)
1156,60 1121,90 1233,30 1294,30 1233,40 1020,20 1123,60 1229,50 1266,50
Weighted Moving Average 0,4 |A(t)‐f(t)| (A(t)‐f(t))^2 180,60 32616,36 333,10 110955,61 162,70 26471,29 229,30 52578,49 543,40 295283,56 389,80 151944,04 281,40 79185,96 5,50 30,25 MAD = MSE = 265,73 93633,20
|(A(t)‐f(t))/A(t)|
f(t)‐A(t)
0,19 0,23 0,12 0,22 0,79 0,28 0,20 0,00 MAPE = 25,38
MR
180,60 ‐333,10 513,70 ‐162,70 170,40 229,30 392,00 543,40 314,10 ‐389,80 933,20 ‐281,40 108,40 ‐5,50 275,90 MRbar = 451,28 UCL = 1200,41 LCL = ‐1200,41 A = 798,77 ‐798,77 B = 401,64 ‐401,64
Grafik Hasil Peramalan Dengan Menggunakan Metode Weighted Moving Average n = 0,10; 0,20; 0,30; 0,40
12
Perhitungan Peramalan Dengan Menggunakan Metode Single Exponential Smoothing α = 0,5
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Single Exponential Smoothing α = 0,5 F(t) f(t) |A(t)‐f(t)| (A(t)‐f(t))^2 |(A(t)‐f(t))/A(t)| f(t)‐A(t) 521,00 854,00 521,00 666,00 443556,00 0,56 ‐666,00 1177,50 854,00 647,00 418609,00 0,43 ‐647,00 19,00 1109,75 1177,50 135,50 18360,25 0,13 135,50 782,50 1042,88 1109,75 133,75 17889,06 0,14 133,75 1,75 1248,94 1042,88 412,13 169847,02 0,28 ‐412,13 545,88 1322,47 1248,94 147,06 21627,38 0,11 ‐147,06 265,06 1193,73 1322,47 257,47 66290,16 0,24 257,47 404,53 941,87 1193,73 503,73 253748,32 0,73 503,73 246,27 1175,93 941,87 468,13 219148,33 0,33 ‐468,13 971,87 1290,47 1175,93 229,07 52471,42 0,16 ‐229,07 239,07 1262,73 1290,47 55,47 3076,57 0,04 55,47 284,53
A(t) 521,00 1187,00 1501,00 1042,00 976,00 1455,00 1396,00 1065,00 690,00 1410,00 1405,00 1235,00
13
1262,73 MAD = MSE = MAPE = 332,30 153147,59
13
MRbar = UCL = LCL = A = B =
28,64
417,83 1111,42 ‐1111,42 739,56 ‐739,56 371,87 ‐371,87
Grafik Hasil Peramalan Dengan Menggunakan Metode Single Exponential Smoothing α = 0,5
14
Perhitungan Peramalan Dengan Menggunakan Metode Double Exponential Smoothing α = 0,5
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
A(t) 521,00 1187,00 1501,00 1042,00 976,00 1455,00 1396,00 1065,00 690,00 1410,00 1405,00 1235,00
F(t) 521,00 854,00 1177,50 1109,75 1042,88 1248,94 1322,47 1193,73 941,87 1175,93 1290,47 1262,73
Double Exponential Smoothing α = 0,5 F'(t) f(t) |A(t)‐f(t)| (A(t)‐f(t))^2 |(A(t)‐f(t))/A(t)| f(t)‐A(t) MR 521,00 687,50 521,00 666,00 443556,00 0,56 ‐666,00 932,50 687,50 813,50 661782,25 0,54 ‐813,50 147,50 1021,13 932,50 109,50 11990,25 0,11 ‐109,50 704,00 1032,00 1021,13 45,13 2036,27 0,05 45,13 154,63 1140,47 1032,00 423,00 178929,00 0,29 ‐423,00 468,13 1231,47 1140,47 255,53 65296,22 0,18 ‐255,53 167,47 1212,60 1231,47 166,47 27711,84 0,16 166,47 422,00 1077,23 1212,60 522,60 273112,39 0,76 522,60 356,13 1126,58 1077,23 332,77 110732,96 0,24 ‐332,77 855,37 1208,53 1126,58 278,42 77515,48 0,20 ‐278,42 54,35 1235,63 1208,53 26,47 700,90 0,02 ‐26,47 251,94 1235,63 MAD = MSE = MAPE = MRbar = 397,95 330,85 168487,60 0,28 UCL = 1058,54 LCL = ‐1058,54 A = 704,36 ‐704,36 B = 354,17 ‐354,17
15
Grafik Hasil Peramalan Dengan Menggunakan Metode Double Exponential Smoothing α = 0,5
16
POSISI STOCK BAHAN BAKU TAHUN 2010 Plat 0.4X4X8
1
Tgl
SPK
Nama Barang
JANUARY 19 19 19 19 19 19 20 20 20 20 21 21 22 22 22 22 23 23 23 23 23 23
3255 II 3263 III 3264 3271 3257 3276 3252 I 3271 3272 3273 3266 III 3264 3273 3274 3275 I 3262 II 3257 3271 3275 3276 3275 II
SALDO RM 2 18 AL KV 218 TKO 2 36 TKI 2 36 KV 2 36 IB A ST 2 18 TKO 2 18 TKIK 2 18 RM SM 1 18 ST TKI 3 36 BLK TGS 136 TKO 118 SJ 10010008 TKI 236 TKI 436 RM SM 236 AL RM SM 236 ST RM SM 218 ST TKI 136 RM SM 218 AL RMK 218 ST RM SM 236 AL
Qty
Bahan Baku
Barang
60 60 60 60 100 2 60 120 20 148 60 120
Masuk
Keluar
Bahan Baku
150,58 7,7 3,7 12 13,6 11,7 0,29 6,10 20,50 2,40 52,75 4,70 12,30
142,88
27,13 2,32 6,60 6,60 2,50 13,60 3,70 7,50 6,60
225,715
139,18 127,18 113,58 101,88 101,59 95,49 74,99 72,59 19,84 15,14 2,84 252,84
250 120 6 30 30 20 60 30 60 30
Saldo
223,395 216,795 210,195 207,695 194,095 190,395 182,895 176,295
25 25 25 25 25 25 25 26 26 26 26 26 27 27 27 27 27 27 27 28 28 28 28 28 29 29 29 29
2
3267 3272 3274 3275 3277 3277 3280 3263 III 3277 I 3279 3279 3281 3258 II 3267 3277 II 3278 I 3280 3280 3265 3242 3267 3273 3274 I 3259 3281 3283 3272
RM SM 236 ST TK JL 136 BLK TGS 136 BLK TGS 136 BAT NIC OB A BNG 2 18 RM SM 218 ST TKI 236 SJ 10010009 TKO 136 BLK TGS 136 IB K A PRIS 4X18 IB A BNG 136 UK: 2X TKO 336 RM 236 ST IB A SUSU 236 BLK TGS 136 KV 236 RM 118 AL uk: 2X RMK 136 AL UK: 2X RM 236 AL TK JL 236 BLK TGS 118 TKI 136 IB A BNG 218 RMK 236 AL TKIK 218 IBK A BNG 236 UK: 4X TK JL 118
40 60 120 9 30 60 60
8,80 11,30 9,20 0,75 4,50 7,35 13,60
156,195 146,995 146,245 141,745 134,395 120,795 370,795
250 180 150 7 30 3 60 20 360 150 3 4 60 60 120 60 30 60 60 4 60
167,495
35,80 11,70 2,00 8,00 0,75 13,50 5,00 28,00 17,50 0,40 0,90 13,50 12,00 4,90 13,50 4,20 12,60 10,00 1,85 6,13
334,995 323,295 321,295 313,295 312,545 299,045 294,045 266,045 248,545 248,145 247,245 233,745 221,745 216,845 203,345 199,145 186,545 176,545 174,695 168,57
29 30 30 30 30 30 30 FEBRUARY 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4
3
3281 3264 II 3285 3283 3282 3282 3207 II 3278 II 3284 3284 3285 3286 3287 3274 II 3278 3279 3286 3287 3287 I 3283 3288 3290 3290
RMK 418 AL TKO 236 TKO 236 TKI 236 IB A BNG 418 REF ST IB A BNG 236 REF ST SJ: 10010019
5 60 60 60 1 2 SALDO
SJ: 062A/CR/KMS/I/RW/10 SJ: 062B/CR/KMS/I/RW/10 KV 136 KV 236 RM SM 236 ST RM SM 218 ST TKO 236 OB A BNG 218 TKO T5 3X28 SJ: 23/CBP/II/10 IB A BNG 218 RM 218 ST RM 218 AL IB A BNG 236 TKI 236 TKO 136 RM 236 ST TKI MIRROR 118 TKI 336 IB A BNG 236
60 150 30 60 60 40 100 30 60 60 30 60 60 60 26 15 40
1,10 12,00 12,00 13,60 0,25 0,50
167,47 155,47 143,47 129,87 129,62 129,12 379,12
250 361 370
379,12 740,12 1110,12
9,40 17,50 6,80 7,35 12,00 6,00 19,75 200,00 4,30 7,70 7,70 7,50 13,60 11,80 13,50 2,95 5,25 10,00
1100,72 1083,22 1076,42 1069,07 1057,07 1051,07 1031,32 831,32 827,02 819,32 811,62 804,12 790,52 778,72 765,22 762,27 757,02 747,02
4 5 5 5 5 6 6 6 8 8 8 8 8 9 9 9 9 9 9 10 10 10 10 10 10 11 11 12
4
3290 3252 II 3288 3288 3289 3278 3285 3287 II 3285 3289 3289 3291 3293 3291 3292 3292 3294 3295 3295 3264 3292 3293 3296 3297 3298 3293 I I 3293 I 3293 II
1B A ST 236 TKO 218 RM SM 236 ST TKO 236 TKI 236 KV 118 RMK 236 ST TKO 136 KV 236 RM SM 236 AL RM SM 218 AL RM SM 236 ST RMK EXO 218 AL TKI 236 TKO 136 TKO 236 RMK 4 36 ST IB A BNG 236 FULL MIRROR IBK A BNG 236 FULL MIRROR TKI 218 RM 236 ST TKI 136 TKI 236 RM 418 ST RMO 318 ST RMK EXO 218 AL RMK EXO 418 ST RMK EXO 418 ST
4 60 30 120 60 60 60 60 300 30 30 30 1 60 120 120 1 1 1 60 60 60 60 15 4 51 170 90
1,00 6,13 6,80 24,00 13,60 4,90 12,60 11,70 35,00 6,70 3,63 6,70 0,11 13,60 23,60 23,75 0,37 0,25 0,27 7,50 13,30 13,50 13,50 3,75 0,60 5,60 34,00 18,10
746,02 739,895 733,095 709,095 695,495 690,595 677,995 666,295 631,295 624,595 620,965 614,265 614,154 600,554 576,954 553,204 552,834 552,584 552,314 544,814 531,514 518,014 504,514 500,764 500,164 494,564 460,564 442,464
12 12 12 12 13 13 13 13 13 15 15 15 16 16 16 17 17 18 18 18 18 18 19 19 20 20 20 20
5
3294 I 3301 3301 3301 3296 3298 3298 3302 3302 3300 3303 3303 3268 3295 3299 3303 3307 3304 I 3304 I 3305 3306 3304 II 3304 II 3304 3305 3260 I 3269
IB A BNG 236 BLK TGS 136 BLK TGS 118 TLS BLK TGS 136 TLS TKI 218 TKI 218 TKI 236 RMK 236 M5 TKIK 236 TLS IB A SUSU 236 IB A ST 218 TKI 136 TTR MIRROR RM 236 AL RM 236 ST RM 218 ST IB A ST 236 RMO SM 218 AL SJ 060/CR/KMS/II/RW/10 TKI 136 TKI 118 RMK 336 ST IBK A BNG 236 FULL MIRROR TKI 136 TKI 118 IBK A SUSU 418 RMK 218 ST RMK 236 AL TKI 218
40 90 10 30 60 60 60 21 22 30 260 63 60 60 60 104 26
10,00 7,00 0,40 2,34 7,60 7,60 13,60 4,45 6,10 7,50 37,20 12,10 13,50 13,50 7,70 26,00 3,50
425,464 425,064 422,724 415,124 407,524 393,924 389,474 383,374 375,874 338,674 326,574 313,074 299,574 291,874 265,874 262,374 734,374
472 60 60 31 4 120 60 20 30 60 60
432,464
13,60 7,62 11,50 1,10 27,00 7,62 5,80 3,70 12,60 7,70
720,774 713,154 701,654 700,554 673,554 665,934 660,134 656,434 643,834 636,134
22 22 22 22 22 23 23 23 23 23 24 24 24 24 24 24 24 25 25 25 25 27 27 27 27 27 MARCH 1
6
3302 3304 III 3305 I 3307 3309 3309 3296 3304 III 3306 I 3308 3304 IV 3297 3305 II 3306 3306 II 3309 3310 3260 II 3307 3310 3311 II 3313 3313 3300 3308 3310 3300
TKI 236 TKI 118 TKI 236 TKO 236 RM BED UK 2X G: ST,AL, CP RM EXO 236 AL TKI 136 TKI 136 BLK TGS 136 TKO 136 TKI 136 TK JL 136 TKI 236 RM 218 ST BLK TGS 136 TKO 336 TKI 236 RMK 236 AL TKI 218 OB A SUSU 218 KV 236 TKO T5 128 TKO T3 228 TKO 218 TKO 236 TKO 136
60 60 60 60 5 2 2 60 60 60 60 60 60 60 60 10 60 60 60 20 150 1 1 60 120 120 SALDO
TKO 118
60
13,60 7,70 13,60 12,00 0,37 0,42 0,50 13,60 4,70 11,80 13,60 11,50 13,60 7,70 4,70 2,60 13,60 12,60 7,70 3,00 17,50 0,12 0,14 6,50 24,00 23,80
622,534 614,834 601,234 589,234 588,864 588,444 587,944 574,344 569,644 557,844 544,244 532,744 519,144 511,444 506,744 504,144 490,544 477,944 470,244 467,244 449,744 449,624 449,484 442,984 418,984 395,184 395,184
6,50
388,684
1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5
7
3311 II 3314 I 3314 3311 3312 I 3314 3315 I 3319 3320 3320 3314 II 3311 3299 3312 3312 3321 3321 3323 3323 3312 II 3316 3299 3317 3323 3324 3319 3312 III 3315 II
KV 236 RM SM 236 ST TKO 136 SYP U IB A BNG 136 UK;2X TKO 136 TKO 236 SYP U TKO 218 RMO 218AL RM SM 136ST TKI 136UK LL:17 CM RM SM 236 ST KV 136 RM 236 AL TKO 236 RM 218 ST OB A BNG 236 OB A BNG 218 TKI 136 TTR MIRROR KV 236 TANP LBG STST EBE TKO 136 TKI 236 RM 218AL TKO 136 TKIK 418 F MIR RMK EXO 418 AL KV 218 TKO 136 TKO 218
150 30 108 3 120 108 120 10 10 1 30 60 60 180 60 10 60 1 1 60 120 60 120 1 1 60 60 120
17,50 6,70 21,00 0,83 23,80 21,00 12,70 1,50 2,10 0,17 6,8 9,40 13,50 36,00 7,70 2,70 8,70 0,20 0,12 11,80 27,00 7,70 23,75 0,28 0,20 3,70 11,70 12,40
371,184 364,484 343,484 342,654 318,854 297,854 285,154 283,654 281,554 281,384 274,584 265,184 251,684 215,684 207,984 205,284 196,584 196,384 196,267 184,467 157,467 149,767 126,017 125,742 125,542 121,842 110,142 97,742
5 5 5 5 6 6 6 8 8 8 8 8 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 10 10 10 10 10 11
8
3316 3316 3317 3325 3318 3326 3326 3317 3318 I 3284 3324 3327 3327 3327 3318 I 3320 3322 3322 3324 3325 III 3328 3330 3325 II 3328 3328 I 3329
TKO 118 TKI 136 TKO 236 KV 236 TANP LBG STST EBE RM 236 ST TKO T5 128 TKIK 318 SJ 025/CR/KMS/III/RW/10 RM 218 AL RM 218 ST IB A SUSU 218 RMK 236 AL RMSM 218 ST RMSM 136 ST RMSM 118 ST RM 236 AL TKO 136 TK JL 118 RMSM 236AL RMK 218AL RMO 236 AL RMK 218AL TKIK418 RMO236AL KV236 B EBE LBG K TGH KV 236 IB A NBG 218 FULL MIR SJ 49/CBP/III/10
120 60 120 1 60 60 8
85,442 71,842 48,042 47,925 34,425 27,225 25,025 544,025
519 60 60 30 60 30 12 6 60 60 60 30 30 40 20 1 80 264 150 3
12,30 13,60 23,80 0,117 13,5 7,20 2,20 7,7 7,7 4,3 12,7 3,8 2,5 0,7 13,5 11,7 6 6,8 3,7 10,5 2,5 0,27 21 30,8 17,5 0,42 50
536,325 528,625 524,325 511,625 507,825 505,325 504,625 491,125 479,425 473,425 466,625 462,925 452,425 449,925 449,655 428,655 397,855 380,355 379,935 329,935
11 11 11 11 11 11 11 12 12 12 12 13 13 13 15 15 15 15 15 17 18 18 18 18 18 18 18 18
9
3325 III 3326 3322 3329 3331 3332 3332 3328 II 3331 I 3333 3333 3334 3331 II 3335 3334 3335 3335 3336 I 3336 3337 3337 3334 3294 II 3336 II 3336 3337 3338 3338 I
RMO236AL RMO236ST TKI236 RMSM218ST RMK436ST RM418ST TKO436 KV 236 RMSM 236ST TKI 236 FM RMK 336 ST TK JL236 RMSM236ST RMO 336ST TK JL136 KV 136 RM EXO 236ST RMSM 236AL RMK 236ST F M TKO 136 TLS EBE PHILIPS TKO 136 TLS EBE PHILIPS RMK236AL IB A BNG236 RMSM236AL RMSM236 ST TKO T5128 IB A BNG 136UK:2X F M IB A BNG236 F M
50 40 60 30 12 8 5 150 60 22 15 60 60 7 60 60 80 30 1 300 145 60 40 30 60 15 60 50
13,1 10,5 13,5 3,6 4,4 2 1,36 17,5 13,3 4,91 5,6 12,8 13,3 2,3 11,2 9,3 16,8 6,5 0,21 59,5 28,5 12,6 10 6,6 13,2 1,8 13,2 10,5
316,835 306,335 292,835 289,235 284,835 282,835 281,475 263,975 250,675 245,765 240,165 227,365 214,065 211,765 200,565 191,265 174,465 167,965 167,755 108,255 79,755 67,155 57,155 50,555 37,355 35,555 22,355 11,855
19 19 19 20 20 20 20 22 22 22 22 22 22 22 22 23 23 23 23 23 24 24 24 24 24 24 24 25
10
3337 3338 II 3308 3339 3339 3340 3319 3338 I 3339 3340 3341 3341 3341 3342 3340 3318 II 3342 3342 3338 II 3343 I 3344 3344 3344 3345 3345 3318
SJ 064/CR/KMS/III/RW/10 TKO136 IB A BNG236 F M RMK236ST TKO T5 128 TKO T5 228 TKO236 FM IB A SUSU236 IB A BNG236 BLK TGS136 TKO136 FM BLK T5121 BLK T5128 BLK T5135 OB A SUSU236 SJ 58/CBP/III/10 SMK I CBNG RM236ST RM218ST TK JL136 TKI236 FM IB A BNG236 KV136 TKI136UK LL:17 CM OB A BNG136UK:2X TKO 236 FM RMSM218AL RM218AL RM236AL
686,855
675 120 174 60 100 70 36 30 5 120 26 1 1 1 20
60 60 60 4 35 60 20 10 16 30 60 60
23,7 36,6 12,6 12 9,8 3 7,5 1,25 9,2 2,2 0,059 0,08 0,087 5,2 100 13,5 7,6 11,2 0,8 8,75 9,4 3,6 2,6 1,4 3,62 7,7 13,5
663,155 626,555 613,955 601,955 592,155 589,155 581,655 580,405 571,205 569,005 568,946 568,866 568,779 563,579 463,579 450,079 442,479 431,279 430,479 421,729 412,329 408,729 406,129 404,729 401,109 393,409 379,909
25 25 25 25 25 26 26 29 29 29 30 30 30 31 31 31 31 APRIL 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3
11
3343 3345 3346 3346 3347 3347 3348 I 3349 3349 3351 3350 3350 3350 3348 II 3352 3349 II 3353 I 3353 I 3355 3355 3355 3291 3356 3356 3352
TK JL 236 RM236ST RMSM 218ST IB A SUSU218 RMK136ST UK:2X OB A BNG236 TLS EBE BLK TGS 136 BLK TGS136 TLS TKO 136 KV236 TLS BLK T5121UK:BLKTGS BLK T5128 UK:BLK TGS BLK T5I35 UK: BLK TGS SJ: BLK TGS136 BLK TGS136 SJ:65/CBP/III/10
60 60 30 40 9 15 60 10 60 17 10 390 439
SALDO
TKO136 TKO136 KV236 RMEXO318 ST KV136 TLS OB A SUSU236 TKIK236 RM218AL KISI2 POLOS RM318AL KISI2 POLOS RM236AL
12 13,5 3,6 5,8 1,9 3,9 4,6 0,77 11,7 2 0,6 29,7 41,7
354,409 350,809 345,009 343,109 339,209 334,609 333,839 322,139 320,139 319,539 289,839 248,139 916,139
668 60 720 60 60 150 1 17 1 60 30 56 60
367,909
4,6 55,5 100 11,8 11,8 17,5 0,17 2,7 0,26 16,5 3,85 9,9 13,5
911,539 856,039 756,039 756,039 744,239 732,439 714,939 714,769 712,069 711,809 695,309 691,459 681,559 668,059
5 5 6 6 6 6 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 8 8 8 8 8 8 8 9 9 9
12
3352 3353 3359 3359 3359 3360 3360 3360 3362 3362 3363 3354 3357 3356 3361 3357 3361 A 3362 A 3363 3349 3361 3366 B 3364 3367 3367 3365 3365 3365
RM236ST TK JL136 TKI136 MIRROR TKO218 MIRROR KV218 MIRROR TKO T5 128 TKO T5 228 IBK A BNG318 BLK T5 114 TGS BLK T5 128 TGS BLK T5 135 TGS TKI136 RMSM236ST RM218ST KV236 TLS IB A BNG236 BAK TKO136 MIR BAK TKO236 MIR RM236M5 RM218AL IB A PRIS 236 SYP TKO136P:0.4 RM236ST TKI136 MIRROR RM318ST B. IB 136 UK:2X + LIST B. IB 118 UK:2X + LIST B. IB 336 + LIST
60 60 18 1 1 150 70 4 1 1 1 60 60 60 53 20 38 18 1 60 6 110 60 4 2 64 3 48
13,5 11,3 3,6 0,11 0,022 18 9,8 1,2 0,05 0,077 0,095 13,6 13,3 7,75 6,25 5 3,38 1,6 0,225 7,7 1,5 11,9 13,5 0,8 0,35 17,25 0,43 16,42
654,559 643,259 639,659 639,549 639,527 621,527 611,727 610,527 610,477 610,4 610,305 596,705 583,405 575,655 569,405 564,405 561,025 559,425 559,2 551,5 550 538,1 524,6 523,8 523,45 506,2 505,77 489,35
10 10 10 10 10 10 12 12 12 12 12 13 13 13 13 13 13 13 13 14 14 14 14 14 14 15 15 15
13
3353 II 3366 3354 I 3368 3368 3366 3370 3371 3372 3357 II 33 3315 3357 3354 II 3367 3373 I 3375 3375 3374 3377 3372 3374 3315 3376 3377 3377 3373 II
TKO136 TKO136 BLK TGS136 TKO136 MIR TKO236 MIR RM218ST KV218 B.KV236TLS L K TGH RM236ST IB A BNG236 BLK TGS 136 BAT NICAD TKI118 OB A BNG236 TLS EBE BLK TGS136 TKI236 TKI118 TKO218 RM218 ST MIR KHUSUS TKO118 SJ 005/CR/KMS/IV/RW/10 TKO236 MIRROR TKI236 TKI236 TKI218 RMO SM336 ST BLK TGS 136 BAT NICAD BLK TGS136 TKI118
60 60 60 66 24 60 60 53 60 20 1 60 10 60 60 60 60 1 120
11,85 11,85 4,7 6,1 2,5 7,7 3,7 2,31 13,5 5 0,095 7,6 2,625 4,6 13,6 7,6 6,12 0,129 12,25
465,65 460,95 454,85 452,35 444,65 440,95 438,64 425,14 420,14 420,045 412,445 409,82 405,22 391,62 384,02 377,9 377,771 365,521 715,521
350 2 120 60 60 2 30 120 60
477,5
0,164 27,12 13,6 7,7 0,6 2,85 9,25 7,6
715,357 688,237 674,637 666,937 666,337 663,487 654,237 646,637
16 16 16 16 16 17 17 17 19 19 19 19 20 20 20 20 20 20 20 20 20 21 21 21 21 21 21 21
14
3343 II 3374 II 3371 B 3351 II 3375 3372 3378 3379 3379 3379 3376 3380 3378 3378 3346 3380 3381 3382 3383 3384 3354 3382 3383 3383 3384 3378 II 3381
KV136 TKI236 TTR KV236 KV236 RM T5228 AL UK;RMK RMK236AL TKO136 RM318ST IB A SUSU236 TKO236 MIRROR RM T5228 M5 UK RMK KV236 MIRROR RMSM218AL TKIK236 REF CAT TK JL218 IB A SUSU236 OB A SUSU236 RM218ST OB A SUSU136UK 2X TKI136 SJ:78/CBP/IV/10 SMK I CBNG TK JL236 RM236ST OPEN KAP T5114 OPEN KAP T5121 OPEN KAP T5128 TKIK236 REF CAT KISI2 10 OB A BNG 236
60 60 53 150 1 60 180 10 40 12 1 50 60 1 60 20 10 60 1 60 60 60 6 4 17 25 10
9,3 13,6 3,67 17,5 0,24 12,6 35,6 1,75 10 1,1 0,24 2,2 7,3 0,334 6,7 5 2,62 7,7 0,262 13,6 100 12 13,5 0,06 0,06 0,36 7,8 2,7
637,337 623,737 620,067 602,567 602,327 589,727 554,127 552,377 542,377 541,277 541,037 538,837 531,537 531,203 524,503 519,503 516,883 509,183 508,921 495,321 395,321 383,321 369,821 369,761 369,701 369,341 361,541 358,841
22 22 22 22 22 22 22 23 23 23 24 24 24 24 24 24 26 26 26 27 27 27 27 27 28 28 28 28
15
3381 3382 3385 I 3385 3386 3386 3386 3358 II 3387 3388 3388 3388 3391 3391 3391 3392 3389 3392 3393 3393 3389 3389 3390 3392 3397 I 3384 3393 3394
RM218AL RM236AL TKI118 IB A SUSU118UK:2X IB A SUSU136uk:2X IB A BNG118UK:2X IB A SUSU218 TKI118 OB A BNG236 IB A SUSU218 RMSM136ST RMSM236ST B.IB118UK2X + LIST B.IB136UK2X + LIST B.IB336UK2X + LIST IB A BNG136UK2X BLK TGS 136 TKIK236 REF CAT KISI2 10 OB A BNG 336 IBK A SUSU418 TKJL118 TKJL1136 RMSM236AL RMSM236ST RMK236ST RM218ST TKO136 IB A BNG236
60 60 60 5 7 5 20 120 60 110 30 120 2 2 3 8 120 7 15 12 60 60 30 60 1 60 120 50
7,7 13,5 7,63 0,75 1,87 0,75 2,9 15,2 15,8 15,7 5,9 27,12 0,3 0,53 1,1 2,2 9,25 2,2 5,75 3,4 6,2 11,2 6,7 13,4 0,22 7,7 23,8 12,5
351,141 337,641 330,011 329,261 327,391 326,641 323,741 308,541 292,741 277,041 271,141 244,021 243,721 243,191 242,091 239,891 230,641 228,441 222,691 219,291 213,091 201,891 195,191 181,791 181,571 173,871 150,071 137,571
29 29 29 29 29 29 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 MEI 1 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4
16
3394 3395 3386 3396 3397 I 3374 III 3396 3395 I 3395 I 3398 3398 3398 3399 3399 3399 3397 3397 3400 3400 3400 3401 3401 I 3403 3390 3401 II 3401
SJ 077/CR/KMS/IV/RW/10 IBK A SUSU118UK2X IBK A SUSU218 TKO118 SYP U TKO218 SYP U RMK236ST TKI236 IB A SUSU218 RMSM218AL RMSM236AL TKO136 MIRROR TKO236 MIRROR KV236 MIRROR TKIK318 IB A BNG136 UK 2X RM T5 128ST LL:20 CM
4 4 60 120 59 60 30 30 30 48 12 15 24 4 1 SALDO
IB A BNG236 TKI236 IB A SUSU136UK2X RM EXO236AL RMEXO 236ST RMK T5 236M5 P:0.5 RM236ST RM318ST RM218ST RM236ST RMK EXO236AL
842,571
705
30 60 10 20 20 1 60 5 60 60 26
0,7 0,7 5,9 11,9 12,48 13,6 4,3 3,7 6,6 4,4 1,13 0,66 6,53 1,1 0,193
841,871 841,171 835,271 823,371 810,891 797,291 792,991 789,291 782,691 778,291 777,161 776,501 769,971 768,871 768,678 768,678
7,5 13,6 2,7 4,42 4,42 0 13,5 0,88 7,7 13,5 5,5
761,178 747,578 744,878 740,458 736,038 736,478 722,978 722,098 714,398 700,898 695,398
4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 7 7 7 7 7 8 8 8 10 10 10 10 10 10 11
17
3402 3404 3407 3395 II 3402 3403 3403 3404 3404 3395 II 3405 3405 3408 3406 3408 3408 3409 3409 3406 3406 3409 3373 3402 3405 3410 3410 3414 3411
TKO136 RMK236ST+ COVER A BNG IB LOUVER WHITE236 RMSM218AL RM236AL RM318AL KISI2 POLOS RM418AL KV236 MIRROR IB A BNG236 FULL MIRROR RM SM236AL TKO136 MIRROR TKO236 MIRROR TKO236 KV218 OB A SUSU236 IB A BNG218 RM236AL RM236ST RMK236ST KV236 RMK418AL TKI218 RM218ST TKIK236 TKI236 KV136 RMO 236ST IB A BNG236
120 1 1 30 60 15 10 10 26 30 120 36 60 60 20 20 60 60 60 300 30 60 60 60 60 60 30 30
23,8 0,23 0,25 3,7 13,5 2,7 2,5 0,5 5,5 6,6 11,65 3,5 12 3,7 5,36 2,8 13,5 13,5 12,7 35 6,6 7,62 7,7 16,5 13,56 9,4 7,8 7,5
671,598 671,368 671,118 667,418 653,918 651,218 648,718 648,218 642,718 636,118 624,468 620,968 608,968 605,268 599,908 597,108 583,608 570,108 557,408 522,408 515,808 508,188 500,488 483,988 470,428 461,028 453,228 445,728
11 11 11 11 12 12 12 12 12 14 14 14 14 15 17 17 17 17 18 18 18 18 19 19 19 19 20 20
18
3411 3411 3412 3414 3412 3412 3413 3413 3416 3413 3415 I 3416 3417 3418 3415 II 3414 I 3415 3415 3419 3420 3420 3416 3420 3410 3421 3425 3425
IB A BNG236 TKI136 KV118 RMK236ST+ COVER A BNG OB A BNG236 RMSM236ST RM236ST RM236AL TKI136 MIRROR RMSM236AL RM218ST IB A BNG236 IBK A SUSU236 UK: 4X KOND PLAT IBK318 A BNG RM2118ST SJ 96/CBP/V/10 SMK I CBNG IB A SUSU218 TKI218 RMK236ST IB A BNG236 TKIK236 TLS KV236 TLS TK JL136 TKI136 MIRROR RMK236AL TKO118 RMK418AL BLK T5114 TANP TTS M: TGS
30 60 60 26 20 30 60 60 33 30 120 30 22 7 120 20 60 60 20 24 26 60 18 60 60 1 1
7,5 13,5 4,9 5,3 5,4 6,6 13,5 13,5 7,6 6,7 15,5 7,5 13,5 2,00 15,5 100 2,9 7,62 12,7 5 6,6 3 11,1 3,5 12,7 6,1 0,22 0,049
438,228 424,728 419,828 414,528 409,128 402,528 389,028 375,528 367,928 361,228 345,728 338,228 324,728 322,728 307,228 207,228 204,328 196,708 184,008 179,008 172,408 169,408 158,308 154,808 142,108 136,008 135,788 135,739
20 20 20 20 20 20 20 20 21 22 22 22 22 22 22 22 22 24 24 25 25 25 26 26 26 27 27 27
19
3425 3426 3417 3421 3421 3422 3423 I 3423 3427 3428 3433 3433 3434 3434 3432 3424 3430 3431 3429 3423 II 3429 3429 3427 3432 3422 3434 I 3435
BLK T5121 TANP TTS M: TGS BLK T5135 TANP TTS M: TGS OB A BNG236 RMSM218ST RMSM236ST RM236ST RM236AL RMK318ST SJ TKO T5228 IBK A SUSU236 BLK T5114 TANP TTS UK 2.7X2.7 BLK T5121 TANP TTS UK 2.7X2.7 BLK T5135 TANP TTS UK 2.7X2.7 RMK418AL UK LL;59.3 RMK M5218 T 9.5 LYG P 0.5 KV236 L2 RMO 236ST L: 23 CM TANP GNG RMK AC DIF 318ST BLK T5 121UK 0.7X2.7 RM236AL TKO236 MIR TKO136 MIRROR TKO T5128 IB A BNG236 RM318ST BLK TGS136 TKI236
1 1 30 30 30 60 60 8
0,057 0,095 7,8 3,6 6,7 13,5 13,5 1,75
135,587 127,787 124,187 117,487 103,987 90,487 88,737 827,737
739 33 4 1 1 1 1 1 1000 16 1 45 60 36 72 240 30 20 60 60
135,682
4,6 1,1 0,024 0,037 0,062 0,22 0,00 116 3,3 0 1,2 13,4 3,3 6,8 30,5 7,5 3,5 4,6 13,6
823,137 822,037 822,013 821,976 821,914 821,694 821,694 705,694 702,394 702,271 701,071 687,671 684,371 677,571 647,071 639,571 636,071 631,471 617,871
27 29 29 29 29 29 29 29 29 31 31 31 31 31 31 JUNI 1 1 1 2 2 2 3 3 3 3 3 4
20
3436 3424 3424 3431 I 3437 3437 3438 3439 3436 3414 3424 3437 3438 3438 3440 3430 3441 3443 3441 3443 3434 II 3431 II 3444 3444 3445
TKI236 RM218ST RMEXO218ST RMSM218AST RM218AL KISI2 POLOS RM318AL KISI2 POLOS RM236AL KISI2 POLOS IBK A SUSU318 OB ASUSU218 IB A SUSU218 RMEXO236ST IB A BNG236 IB A PRIS 236 BLK T5121 0.7X2.7 KV336
120 60 20 30 20 10 20 1 10 20 20 100 6 15 3 SALDO
RMSM236ST TKO136 SYP U TKI318 TKO236 SYP U IBK A SUSU318 BLK TGS136 SJ 109/VI/CBP/10 RMSM218ST IB A SUSU436 IB A SUSU218 RMSM218AL SJ NO:A 02104
60 120 4 120 4 60 30 2 30 30
27,2 7,75 2,43 3,63 2,6 1,76 4,5 0,28 1,5 2,8 4,5 24,8 1,5 0,4 0,64
582,921 580,491 576,861 574,261 572,501 568,001 567,721 566,221 563,421 558,921 534,121 532,621 532,221 531,581 531,581
12,6 23 0,8 23,2 1,12 4,6 100 3,63 0,8 4,2 3,63 460
590,671
518,981 495,981 495,181 471,981 470,861 466,261 366,261 362,631 361,831 357,631 354,001 814,001
4 4 4 4 5 7 7 7 7 7 8 8 8 8 8 9 9 9 9 10 10 10 10 11 11 11 11 11
21
3442 3445 3445 3447 3442 3370 3445 II 3445 3447 3449 3448 3449 3430 I 3446 3449 3448 3450 3450 3450 3431 3451 3452 3449 3455 3451 3440 3453 3454
TKO136 L2 KV136 OB A BNG218 RMK318ST TKO236 L2 BAK TKO136 OB A BNG218 IB A BN136 uk 2x TKO136 MIR IBK A SUSU318 TKO136 L2 diubah baknya 2x TKO236 L2 RMSM236AL TK JL136 IB A BNG236 IB A SUSU236 TKI236 RM118ST UK;2X RM218ST RM236ST OB A BNG236 IB A SUSU136 UK ;2X TKO236 L2 RMK318AL IB A BNG236 RMSM236ST KV236 B EBE LBG K TGH RMSM218ST
500 60 10 14 500 1 50 6 40 11 500 265 30 60 50 40 60 5 60 60 30 10 235 1 30 60 300 60
100 9,4 1,5 3 101 0,091 7,25 1,6 3,9 3,1 100 53 6,6 11,35 12,5 10 13,6 0,7 7,7 13,5 8 2,7 48 0,22 7,5 13,2 35 7,3
714,001 704,601 703,101 700,101 599,101 599,01 591,76 590,16 586,26 583,16 483,16 430,16 423,56 412,21 399,71 389,71 376,11 375,41 367,71 354,21 346,21 343,51 295,51 295,29 287,79 274,59 239,59 232,29
12 12 12 12 14 14 14 14 15 15 15 15 15 15 16 16 16 17 17 17 17 17 17 18 18 19 19 19
22
3453 3452 3454 3455 3453 3454 3456 3456 3457 3457 3457 3458 3459 3441 3458 3458 3462 3459 3460 3461 3463 3465 3448 3447
KV236 B EBE LBG K TGH RMEXO236AL IB A SUSU218 RMO236AL RMSM236ST RMSM236AL BLK T5128 0.7X2.7 TNP TTS RM336AL KISI2 POLOS TKI236 EBE TLS TKIK136 EBE TLS TKIK236 EBE TLS TK JL136 EBE TLS BLK TGS136 EBE TLS BLK TGSS158 TKO136 EBE TLS TKO236 EBE TLS RMK236ST IBK A BNG136 UK 2X RMK318AL UK;59.3 X59.3 CM TKI236 IB A SUSU118 UK 2X TKI 136 MIRROR TKO136 L2 diubah baknya 2x RM236ST SJ DO/06/2010/2184 3462 TKO118 3464 KV136 3464 IBK A SUSU318
379 10 30 10 60 60 20 5 31 46 39 35 30 15 7 107 60 1 100 60 1 24 500 60
44,2 2,2 4,2 2,62 13,2 13,2 0,7 1,6 7,000 12,7 10,7 6,62 2,31 1,45 1,4 21,3 12,6 0,275 22 13,56 0,148 4,6 2 13,5
185,89 181,69 179,07 165,87 152,67 151,97 150,37 143,37 130,67 119,97 113,35 111,04 109,59 108,19 86,89 74,29 74,015 52,015 38,455 38,307 33,707 31,707 18,207 97,207
79 60 60 7
188,09
6 9,3 2,000
91,207 81,907 79,907
19 19 19 21 21 21 21 21 21 22 22 22 23 23 23 23 23 23 23 24 24 24 24 24 25 25 25 25
23
3464 IB A BNG218 3465 RMO218ST 3463 BLK TGS 136 BAT NICAD SJ SO/06/2010/2190 SJ 122/CBP/VI/10 SMK I CBNG 3466 RMK236ST 3467 RMO SM136AL 3466 KV136 EBE TLS 3465 RMKEXO236ST 3459 BLK TGS136 3461 TKI136 3449 TKO236 L2 3470 RMK318ST 3462 TKI118 3459 II BLK TGS136 3467 RMSM236AL 3467 RMSM218AL 3468 RMO218AL 3468 TKI236 3469 RMK318AL LL:59.3 CM 3469 KV236 MIRROR 3471 IB A BNG118 UK 2X 3471 I TKO236 EMBOS CITILITE 3474 TKO336 SJ 080/CR/KMS/VI/RW/10 3471 II TKO236 EMBOS CITILITE 3472 TKO136 MIRROR 3472 TKO236 MIRROR
30 30 30
4,2 4,3 2,45
60 1 86 60 60 60 500 5 60 60 60 30 10 60 50 10 36 240 10
100 12,6 0,2 13,5 12,6 4,62 13,5 2 1,1 7,5 4,62 13,2 3,63 1,33 13,6 11 0,45 5,4 47,9 2,45
68,957 439,957 427,357 427,157 413,657 401,057 396,437 382,937 380,937 379,837 372,337 367,717 354,517 350,887 349,557 335,957 324,957 324,507 319,107 271,207 268,757 870,757
602 264 56 17
71,407 539,957
471
75,707
52,5 5,5 1,7
818,257 812,757 811,057
26 26 26 28 28 28 28 28 30 30 30 JULI 1 1 2 2 2 2 2 3 3 3 5 5 5 5 5 6
24
3474 3475 3475 3472 3473 3474 3475 3475 3475 3476 3477 I 3484 3469 3477 3482 3482 3480 3475 IV 3475 V 3485 3470 3476 3477 3478 3481 3482 I
RMT5118ST LL:20CM OB A BNG336 KV236EM. CITILITE LBG K. TGH RM218AL RMK236ST TKI218 KV236EM. CITILITE LBG K. TGH RMKEXO318AL KV236EM. CITILITE LBG K. TGH TKI236 TKI236 SALDO RMK236M5 MIR TEK GELBNG SJ 130/CBP/VII/10 SMK I CBNG IB A BNG236 RMO236ST RMK318ST RMK218ST KV218MIRROR KV236EM CITILITE LKT KV236EM CITILITE LKT TKO236 L:30 T:7.5CM S.OVAL MIRROR
RMSM236ST RMSM218ST KV218 OB A SUSU336 TKIK318 IB A BNG236
30 10 120 60 60 60 120 10 120 120 60 1 30 20 2 3 4 260 144 1 30 60 60 8 15 60
5,7 3,8 14 7,75 12,7 7,7 14 2,000 14 27,12 13,6
805,357 801,557 787,557 779,807 767,107 759,407 745,407 743,407 729,407 702,287 688,687 688,687
0,22 200 7,5 5,25 0,44 0,4 0,112 30,4 16,8 0,097 6,6 7,3 3,7 3 4,1 15
688,467 488,467 480,967 475,717 475,277 474,877 474,765 444,365 427,565 427,468 420,868 413,568 409,868 406,868 402,768 387,768
6 6 6 6 6 6 7 7 7 7 8 8 8 8 8 8 9 9 9 10 11 11 12 12 12 12 13 13
25
3483 3484 3486 3486 3489 3489 3471 3486 3483 3460 3477 3482 II 3488 3488 3487 A 3488 3487 A 3480 3476 3496 3479 3491 3493 3492 3479
TKI318 TKI136 MIRROR RMK218ST IB A SUSU436 SYP TKO236 EM CITILITE L2 BLK TKO136 RM236AL SJ 136/CBP/VII/10 SMK I CBNG
6 10 2 1 500 500 60
BLK TGS136
RM118ST UK;2X RM236ST TKI236 IB A BNG236 BLK TGS118 TLS BLK TGS136 TLS BAK TKO136 TLS L2 SJ 055/CR/KMS/VII/RW/10 RMK318AL BAK TKO136 TLS L2 TKI236 L2 RMSM236ST TKI236 L2 RM218ST RMSM236ST RMK218ST SJ 139/CBP/VII/10 SMK I CBNG BLK TGS136 L2 RMK236ST
1 4 60 60 30 10 10 200
210 60
386,568 384,568 384,308 383,914 328,414 283,914 270,414 170,414 170,337 169,787 156,287 142,687 135,187 134,787 134,017 115,217 666,217
551 45 100 120 30 120 60 60 10
1,2 2,000 0,26 0,394 55,5 44,5 13,5 100 0,077 0,55 13,5 13,6 7,5 0,4 0,77 18,8 10 9,4 27 6,6 27 7,75 13,2 1,23 100 16,2 12,7
656,217 646,817 619,817 613,217 586,217 578,467 565,267 564,037 464,037 447,837 435,137
13 13 13 13 14 15 15 15 15 15 15 16 17 17 17 17 17 17 17 20 20 20 20 20 20 20 20 20
26
3489 3497 3470 3496 3493 3479 3491 3480 3491 3485 3504 3494 3493 3498 3499 3499 3499 3500 3494 3501 3502 3502 3498 3498 3483 3501 3500
RM236ST RM136ST LL ;23 LD :20 CM RMK418ST dikeluarkan tgl:2/7‐10 KV236 MIRROR KV136 TL EBE LKT RM236AL RMSM218ST RM218AL RMSM236AL IB A BNG236 RMT5128ST TKI218 TKOT5128 RMK318AL LL:59.3 CM BLK TGS136 TLS BAT NICAD BLK T5128L;3.5 T;3.5 BLK T5114L;3.5 T;3.5 OB A BNG236 F.M+SAKLAR KV136 SJ 084/CR/KMS/VII/RW/10 TKO218MIRR TKO136MIR TKO236MIR B.TKO136 MIRLKG OVAL B.TKO236 MIRLKG OVAL IB A BNG136UK2X IBK A SUSU236 RMK236ST
60 12 5 3 120 60 60 60 60 30 2 60 76 42 15 192 14 1 60
13,5 2,3 1,1 0,13 18,75 13,5 7,3 7,75 13,2 7,5 0,39 7,7 9,2 9,12 1,25 13,00 0,5 0,262 9,4
419,337 418,237 418,107 399,357 385,857 378,557 370,807 357,607 350,107 349,717 342,017 332,817 323,697 322,447 309,447 308,947 308,685 299,285 1006,285
707 2 42 15 33 26 6 30 60
421,637
0,16 4,1 1,5 3,2 2,5 1,6 8,25 12,7
1006,125 1002,025 1000,525 997,325 994,825 993,225 984,975 972,275
20 20 21 21 22 22 22 22 22 22 23 23 23 23 23 23 24 24 24 24 26 26 26 26 26 27 27 27
27
3502 3494 3490 3501 3495 3505 3512 3512 3512 3513 3490 3505 3506 3505 3510 3515 3515 3504 3509 I 3511 3515 3508 I 3516 3517 3509 3490 3507
RMSM236ST KV118 RM218ST RM236ST OB A BNG236 RMSM236ST IBKA BNG318 IBK A PRIS236 IBKA PRIS318 IBKA SUSU318 RM218AL IB A BNG236 F.MIRROR TKO136 SYP U TKO136 SYP U RMT5228AL KV236 TLS EMBOS CITILITE IB ABNG136UK2X TKI136 RM218AL KVT5228 RM418AL EMBOS CITILITE Ket 11pcs b.nic RMSM236ST BLK T5128UK:3.5X3.5 CM TKI236MIRROR RM218ST SJ 153/CBP/VII/10 SMK I CBNG RM236AL RMSM236AL
30 60 60 60 10 30 1 1 1 1 60 50 60 60 41 24 2 60 60 38 54 30 11 3 60
60 60
6,6 4,92 7,7 13,5 2,62 6,7 0,281 0,275 0,281 0,281 7,7 10,7 11,5 11,8 9,8 2,8 0,53 13,5 7,7 4,4 13,5 6,6 0,75 0,6 7,7 100 13,5 13,2
965,675 960,755 953,055 939,555 936,935 930,235 929,954 929,679 929,398 929,117 921,417 910,717 899,217 887,417 877,617 874,817 874,287 860,787 853,087 848,687 835,187 828,587 827,837 827,237 819,537 719,537 706,037 692,837
27 27 28 28 28 28 29 29 29 29 29 29 29 29 29 30 30 30 30 31 31 AGUSTUS 3 3 3 3 3 4
28
3508 3509 3461 3517 3517 3511 3510 3516 3516 3518 3518 3518 3519 3520 3521 3510 3522 3522 3522 3521 I 3523 3523 3524 3525 3525 3526 3495
RMSM218AL RM236ST TKJL136 KV336 IB A BNG436 KV236 KV136 OB A BNG236 RMSM136ST
60 60 60 2 1 150 120 20 20 10 10 36 6 12 3 60 20 50 22 30 64
RM136ST UK2X
RM318ST TKO136 MIRROR TKI136 MIRROR TKIK418 TKIK236 MIRROR RM236AL IB A SUSU236 IB A SUSU218 RM136ST UK 2X RM236ST RMKEXO236ST SALDO IBK A SUSU236 RMO236ST RM136ST UK2X OB A SUSU218 BLK TGS110 IB A BNG236
8 26 22 50 20 20
7,3 13,5 11,4 0,43 0,4 17,5 18,7 5,25 3,9 2,3 1,75 3,4 1,2 3,3 0,72 13,5 5 7,000 5,1 6,75 13,6
685,537 672,037 660,637 660,207 659,807 642,307 623,607 618,357 614,457 612,157 610,407 607,007 605,807 602,507 601,787 588,287 583,287 576,287 571,187 564,437 550,837 550,837
2,2 6,8 5,8 7,25 0,5 5
548,637 541,837 536,037 528,787 528,287 523,287
4 4 4 4 5 5 5 6 6 6 6 6 7 7 7 9 9 9 10 10 10 12 12 12 12 12 12 13
29
3497 3527 3523 3523 3519 I 3527 3528 3529 3530 3530 3511 3497 3528 3500 3521 II 3529 3531 3425 3533 3519 II 3506 3534 3535 3535 3526 3495
TK JL136 IB A BNG436 TKI318 TKI418 BLK TGS 136 TK JL136 IB A BNG236 IB A BNG136UK2X OB A SUSU336 KV236 em.citilite B.EBE TLS lbg kabel tngh KV236 KV218 SYP TKO236 TKJL118 RM236ST IB A BNG236 IB A SUSU236 BAK TKO136
60 36 4 4 60 60 60 6 4 270 150 60 300 60 30 30 120 288 1 60 60 24 2 1 60
BLK TGS136 B. NICAD
BLK TGS 136 TKI236 KV218 EBE EM. CITILITE RM136ST LL20 CM RM418ST TK JL236 SJ 166/CBP/VIII/10 BLK TGS118 SJ 074/CR/KMS/VIII/RW/10
60
11,4 14,3 0,77 0,9 4,62 11,4 15 1,6 1,5 31,5 17,5 3,7 33,3 6,4 6,75 7,5 30 27,8 0,09 4,62 13,6 1,5 0,4 0,25 12,00 100 2,5 355
511,887 497,587 496,817 495,917 491,297 479,897 464,897 463,297 461,797 430,297 412,797 409,097 375,797 369,397 362,647 355,147 325,147 297,347 297,257 292,637 279,037 277,537 277,137 276,887 264,887 164,887 162,387 517,387
13 13 13 13 13 13 14 14 14 14 15 15 16 16 16 16 16 16 16 16 16 18 18 18 18 19 20 21
30
3508 II 3533 3533 3538 3519 3529 3509 II 3492 3537 3536 3507 3530 3535 I 3536 3538 3545 3539 3507 3504 II 3537 3543 3505 3539 3539 3506 II 3541 3540 3543
RMSM236ST IBK A SUSU418 OB A BNG336 BLK TGS136 B. NICAD
TKO118 KV236 RM218AL RMK236ST RM418 ST OB A SUSU236 TKI218 SYP TKO236 RM218AL RMSM236ST IBK A BNG218 IB A BNG218 TKIK418 TKI 118 TKI136 TKI218 TKI218 RMK236AL IB A BNG236 F.MIRROR OB A SUSU436 TKI236 BLK T5 114 KV236 em.citilite B.EBE TLS lbg kabel tngh KV236
30 2 15 2 60 300 60 60 10 10 60 64 60 60 13 40 19 60 60 60 60 60 60 2 60 24 614 300
6,6 0,6 5,7 0,175 6,12 35 7,7 12,7 2,5 2,62 7,6 7,1 7,7 13,2 2,00 5,6 5,2 7,6 13,5 7,6 7,6 12,7 12,8 1,00 13,6 1,2 71,6 35
510,787 510,187 504,487 504,312 498,192 463,192 455,492 442,792 440,292 437,672 430,072 422,972 415,272 402,072 400,072 394,472 389,272 381,672 368,172 360,572 352,972 340,272 327,472 326,472 312,872 311,672 240,072 205,072
21 21 21 23 23 23 23 23 23 23 23 23 24 24 24 24 24 25 25 26 26 26 26 26 26 26 26 26
31
3534 3540 3540 3541 3496 I 3542 3542 3542 3543 3554 3546 I 3520 3496 II 3536 3535 II 3544 3547 3537 3549 3545 3527 3546 3552 3549 3550 3551 3551 I
BLK TGS136 RMK EXO 236AL TKI236 IB A PRIS218 RMSM218ST RMEXO118AL UK2X KISI2 POLOS RMEXO218AL KISI2 POLOS RMEXO218ST KISI2 POLOS RMEXO136AL UK2X KISI2 POLOS RMK318AL LL 59.3X59.3 TKI236 KV136 RMSM218ST RM236AL RM218AL RM218ST KV236 MIRROR SJ 088/CR/KMS/VII/RW/10 TKO136 TKIK4118 RMK236ST RM236ST RM236ST RM218ST TKO236 MIRROR TKO136 MIRROR KV218 KV118
120 60 60 1 30 20 30 30 30 10 60 120 30 60 60 60 40
9,24 13,5 13,6 0,143 3,65 3,1 3,8 3,8 8,5 2,2 13,6 18,7 3,7 13,5 7,7 7,7 1,8
182,332 168,732 168,589 164,939 161,839 158,039 154,239 145,739 143,539 129,939 111,239 107,539 94,039 86,339 78,639 76,839 787,839
711 144 1 60 60 60 60 12 36 120 60
195,832
28,8 0,275 12,7 13,5 13,5 7,7 1,2 3,5 7,2 5,00
759,039 758,764 746,064 732,564 719,064 711,364 710,164 706,664 699,464 694,464
28 28 28 28 28 28 28 30 30 30 30 30 30 31 31 31 SEPTEMBER 1 1 1 1 1 2 2 2 3 3 3
32
3550 3551 3552 3532 I 3553 3549 I 3546 II 3544 3548 3553 I 3537 II 3545 3552 3555 3555 3556 3555 3554 3556 3549 II 3560 3532 II 3553 II 3554 3532 3508 3557
IB A SUSU236 RMSM236ST IB A BNG218 RM SM218AL RMK318 ST KV236 TKI236 RM236AL RMK218ST IB A BNG218 TKO136 KV136 TKI236 KV236 em.citilite B.EBE TLS lbg kabel tngh KV 236 MIRROR TKI236 SALDO TK JL118 IB A BNG 218 RMK DUMMY 218 ST KV236 TKO136 RM SM218AL IB A BNG 218 RMK236ST RMSM236AL RMSM218ST RM236AL
20 30 80 30 2 100 60 60 20 20 96 120 60 43 20 60 60 60 1 100 60 30 20 60 60 60 60
5 6,6 11,5 3,66 0,45 11,67 13,6 13,5 2,5 2,9 19,1 18,6 13,6 5 1 13,6
689,464 682,864 671,364 667,704 667,254 655,584 641,984 628,484 625,984 623,084 603,984 585,384 571,784 566,784 565,784 552,184 552,184
6,4 8,6 0,16 11,67 11,9 3,66 2,9 12,7 13,2 7,3 13,5
545,784 537,184 537,024 525,354 513,454 509,794 506,894 494,194 480,994 473,694 460,194
3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 7 7 7 7 18 18 20 20 20 21 21 21 21 21 22 22 22 22
33
3557 3559 3558 3549 III 3560 3554 3534 3560 3560 3562 3559 3561 3561 3562 3563 3558 3559 3562 3563 3564 3565 3564 3564 3566 3566 3558 3568
RM218ST RMSM236ST RMSM218AL KV236 KV236 BLK TGS136 BLK TGS118 KV236 RMK236AL SJ 183/CBP/IX/2010 KV236 em.citilite B.EBE TLS lbg kabel tngh TKJL136 TKO136 MIRROR TKO236 MIRROR BAK RM236 TKO236 RM218AL RMSM218ST TKI136 MIRROR OB A BNG236 IB A ST236em. Citilite IB A ST236em. Citilite B. NIC BLK TGS 136 em.citilite BLK TGS 136 em.citilite B. NIC RMSM136ST L20 CM RMSM236ST RMSM236AL OB A BNG236
60 30 30 100 100 120 120 100 60 580 60 36 12 240 300 60 30 50 30 33 12 52 30 40 30 30 30
7,7 6,7 3,7 11,67 11,7 9,3 5,00 11,7 12,8 30 67,5 11,4 3,5 1,2 54 61,3 7,7 3,7 10,00 7,9 8,25 3 4,1 2,5 7,9 6,7 6,7 7,9
452,494 445,794 442,094 430,424 418,724 409,424 404,424 392,724 379,924 349,924 282,424 271,024 267,524 266,324 212,324 151,024 143,324 139,624 129,624 121,724 113,474 110,474 106,374 103,874 95,974 89,274 82,574 74,674
23 23 23 24 24 24 24 24 25 25 27 27 28 28 29 29 29 29 29 29 29 29 29 30 30 30 30 30
34
3563 TKO118 3569 TKO336 3566 RMSM236ST 3568 RMSM218AL 3569 I RMK236ST 3570 RM EXO236ST MIR GTNG 3506 I TKI136 3567 TKI218 3571 BLK TGS136 3566 RM218ST 3571 LAMP REKLAME T5 228 A SUSU 3560 KV236 3568 KV218 3531 IB A BNG236 3570 OB A SUSU136 UK 2X 3570 RMO236ST 3571 BAK RM418AL 3575 RM236ST EBE 3575 RM418ST EBE 3572 IB A BNG236 3575 IBK A SUSU 236 UK 4X KONDE PLAT SJ CBP‐DO/09/10/0071 3576 TKO218 3567 TKJL 236 3569 KV136 3572 IB A BNG236 3572 IB A SUSU218
60 10
6,5 2,5
6,7 3,7 12,7 43 13,6 7,6 2,3 7,7 0,5 11,7 3,6 5,00 3,2 10,5 0,25 2,25 7,5 7,5 0,6
158,974 155,274 142,574 99,574 85,974 78,374 76,074 68,374 67,874 56,174 52,574 47,574 44,374 33,874 33,624 31,374 23,874 16,374 15,774 465,774
450 60 60 60 20 40
65,674 165,674
100 30 30 60 192 60 60 30 60 1 100 60 20 12 40 1 10 30 30 1
68,174
6,3 12,00 9,3 5 5,75
459,474 447,474 438,174 433,174 427,424
30 30 30 30 30 30 OCTOBER 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5
35
3573 3573 3573 3574 3576 3577
RMO236AL RMO236ST RMO218AL RM318AL IBK A BNG218 LAMP RS T5 A SUSU 128
20 20 20 5 1 1
SALDO
3581 TKI JL 136 3574 BLK TGS136 3576 KV136 MIRROR SJ CBP‐DO/10/10/0002 SMK I CBNG 3579 TKIK236 MIR 3569 RMK236ST 3578 TKIK418 3579 RM218AL 3579 RM218ST 3580 IB A BNG218 3577 RMEXO236STem. Citilite m f tek glbng 3577 RMEXO218STem. Citilite m f tek glbng 3578 RMEX118STem. Citilite m f tek glbng 358 BLK TRAP 236 KLEM TK JL 3576 OB A BNG136 UK 2X 3584 TKI218 3580 SYP TKO236 3578 I TKI236 3581 I RMSM236ST 3583 RM118ST UK 2X
60 120 16
5,25 5,25 3,00 1,00 0,15 0,5
1 60 8 60 60 30 1 1 1 1 3 60 106 60 30 17
416,924 413,924 412,924 412,774 412,274 412,274
11,3 9,3 2,5
400,974 391,674 389,174 689,174
300
422,174
100 0,275 12,7 2,2 7,7 7,7 4,3 0,22 0,125 0,157 0,12 0,8 7,6 11,7 13,5 6,7 2,3
589,174 588,899 576,199 573,999 566,299 558,599 554,299 554,079 553,954 553,797 553,677 552,877 545,277 533,577 520,077 513,377 511,077
5 5 5 5 6 6 6 6 6 7 7 7 7 7 8 8 8 8 8 8 8 9 9 9 9 9 12 12
36
3583 3584 3585 3585 3590 3591 3582 3587 3587 3586 3581 II 3572 3506 II 3586 1 3582 II 3587
RMO136ST UK 2X RMEXO218AL KISI2 POLOS RMK418ST IBK A BNG218 KV136
OB A BNG236 TKIK236 IB A SUSU318 TKO318 IB A BNG218 RMSM236ST IB A SUSU236 TKI136 RMSM236ST TKIK236 TKIK236
13 30 20 4 60 20 90 1 3 120 30 50 60 30 90 60
3585
RM CAT236 LL:40 PL:124 CM GRIL CAT PUTIH
13
3588
TK JL118
60
3589
SYP TKO136
3590
RM418ST
14
3591
IB A BNG236
10
RMSM236ST
30
3588
RM218ST
60
3589
IB A SUSU236
60
3592
IB A BNG236
60
3593
OB A BNG336
3
3592
OB A BNG218
12
3594
RM236ST
60
3586 II
264
3,4 3,8 4,5 0,6 9,3 5,25 24,5 0,22 0,4 17 6,6 12,5 13,6 6,6 24,5 16,5 6 6 29,3 3,5 2,5 6,5 7,6 15 15 1,00 1,75 13,5
507,677 503,877 499,377 498,777 489,477 484,227 459,727 459,507 459,107 442,107 435,507 423,007 409,407 402,807 378,307 361,807 355,807 349,807 320,507 317,007 314,507 308,007 300,407 285,407 270,407 269,407 267,657 254,157
12 12 12 12 12 12 13 13 13 13 13 15 15 15 15 15 15 16 18 18 18 18 18 18 18 18 19 19
37
3594
RMSM236AST
30
3595
RMSM218ST
30
3595
TKO218 SYP U
48
3593
BLK TGS136
3598
TKI218
300 60
3599
TKIK218
60
3591
RMK218ST
30
SJ 205/CBP/X/10 SMK I CBNG
3593
RMK236ST
60
3594
RMK236ST
60
3598
TKIK236
28
3596 I
RMK236ST
120
3596
RM218AL
60
3599
RM236ST
60
3567
TKI136
60
3597
TKI118
60
3551 II 3601
KV118 SJ CBP-DO/10/10/0109
60
RMK136ST LL: 23 CM
1
IB A SUSU236
20
3592
IB A SUSU236
10
3598 OB A BNG236
10
3590
IBK A SUSU218
3600
TKJL236
60
TKI236
60
3589
TKI236
60
3598
OB A BNG236
10
SJ 208/CBP/X/10 SMK I CBNG
6
6,6 3,7 5 23 7,6 9,2 3,7 30 12,7 12,7 7,5 25,5 7,7 13,5 13,6 7,6 4,9
247,557 243,857 238,857 215,857 208,257 199,057 195,357 165,357 152,657 139,957 132,457 106,957 99,257 85,757 72,157 64,557 59,657 670,657
611
3589 II
3578 II
0,196 5 2,5 2,6 0,9 12 13,5 13,5 2,6 170
670,461 665,461 662,961 660,361 659,461 647,461 633,961 620,461 617,861 447,861
19 19 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 22 22 22 22 22 22 22 25 25
38
3607
TKO136
3604
TKI218
60
3604
TKI318
1
3607
TKI418
1
3592
IB A SUSU236
3597
IB A SUSU236
20
RMSM236ST
30
3606
RMEXO236AL KISI2 POLOS
30
3601
RMEXO236AL KISI2 POLOS
10
3601
RMEXO218AL KISI2 POLOS
10
3605
RMEXO218AL KISI2 POLOS
50
3602
RMK236 M5 EM.CITILITE
1
3602
BLK T5128 EM.CITILITE
1
3600
BLK T5 128 UK 3X0.5
10
3600
BLK T5 135 UK 3X0.5
80
3597
IB A BNG236
20
36010
IB A BNG236
10
3618
TKIK236
21
3581
TKO236
3609
TKI318
3605 I
3595 II 3596 3606 3609 3608 3608 3605 II 3612
180
10
240 3
RMSM218ST
30
RMK236ST
60
RMEXO236ST
30
RMO236ST LL:23 CM TANP GNG
10
KV118MIRROR
16
KV1136MIRROR
128
RMSM236ST
30
RM236AL
60
35,8 7,6 0,2 0,23 2,5 5 6,6 6,6 2,2 1,25 6,25 0,213 0,073 0,32 3,3 5 2,5 5,6 47 0,6 3,6 12,6 6,6 2 0,6 8 6,6 13,5
412,061 404,461 404,261 404,031 401,531 396,531 389,931 383,331 381,131 379,881 373,631 373,418 373,345 373,025 369,725 364,725 362,225 356,625 309,625 309,025 305,425 292,825 286,225 284,225 283,625 275,625 269,025 255,525
25 25 25 26 26 26 26 26 26 27 27 27 27 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 29 29 29 29
39
3612 3612 3608 3614 3516 I 3614 3609 3610 3613 3615 3617 3615 3516 3605 I 3618 3622 3619 3516 II 3618 3613 3614 3623 3619 3624 3622 3603 3613
RM236ST
60
IB A SUSU218
40
KV236 MIRROR
20
IB A BNG236
50
RMSM236AL
30
RMK218ST
30
TKI218 EM.CITILITE
90
TKI236 EM.CITILITE
5
KV236
150 28
KV236 em.citilite B.EBE TLS lbg kabel tngh
70 5
RMK236AL
60
RMSM218ST
30
IB ASUSU236
20
RMSM236ST
30
IBK A SUSU318
13,5 5,7 1,4 12,5 6,6 3,6 11,5 1,2
4
RMSM236AL
30
RMO218ST
10
TK0118
60
TKO136
60
SYP TKO236
48
TKO136
300
TKO136
300
IB A BNG218 FULL MIRROR
50
TKI236
60
TKI236
60
242,025 236,325 234,925 222,425 215,825 212,225 200,725 199,525 399,525
200
KV236 TANP LBG STAT KV136 TANP LBG STAT
17,5 3,3 8,1 0,75 12,6 3,6 5 6,6 1,1 6,6 1,4 6 11,8 5,3 59,5 59,5 6,00 13,6 13,5
382,025 378,725 370,625 369,875 357,275 353,675 348,675 342,075 340,975 334,375 332,975 326,975 315,175 309,875 250,375 190,875 184,875 171,275 157,775
29 29 30 30 30 30 30 30 30 NOVEMBER
1 1 1 1 1 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4
40
3620 TKI218 3616 III 3603 3628 I 3621 3621 3621 3623 3605 II 3625 3625 3628 II 3613 3622 3623 3624 3604 3595 3626 3625 3626 3626 3627 3631 3631 3627
60
DIKIRIM TGL: 28-10-10
30
OB A BNG236
20
RMSM236ST
30
RMK136ST L: 23 CM P:120CM
10
RMK418ST UK:60X60 CM
42
RMK236ST P:120 CM
19
RMSM136AL
14 SALDO
RMSM218ST
RM236AL IB A BNG118 UK :2X RMSM236ST KV236 RM318AL TKO118 TKO118 TK JL136 KV118 BLK TGS136 L BALLAST 41.5 CM IB A SUSU136 UK:2X TKI236 RM418ST RM218AL RM218ST BLK TGS136
7,6
30 120 4 30 150 98 60 60 60 60 50 20 10 120 5 60 60 360
150,175 350,175
200
RMSM236AL
OB A BNG236
6,6 5,25 6,6 2,00 9,25 4,1 2,8
343,575 338,325 331,725 329,725 320,475 316,375 313,575 313,575
3,6 27 0,6 6,7 17,5 17,5 6 6,00 11,8 4,9 3,8 5,25 2,7 27 1,25 7,7 7,7 27,4
309,975 282,975 282,375 275,675 258,175 240,675 234,675 228,675 216,875 211,975 208,175 202,925 200,225 173,225 171,975 164,275 156,575 129,175
4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 6 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 9 10 10 11 11 11
41
3588 3631 3617 3632 3634 3632 3617 3633 3633 3628 3629 3629 3637 3620 3635 3632 3629 3627 3630 3630 3615 3632 3636 3634 3633 3640 3637
TKI136 TKI218 TKIK236 RMSM218ST RM218ST
60 60 60 120 120 32 60
KV236 em.citilite B.EBE TLS lbg kabel tngh
TKI236 RMOT4 ST UK ;4X BEDAHAN RMT4 ST UK ;4X BEDAHAN TK JL118 TK JL 236 TKI218 TKO118 KV136 KV236 em.citilite B.EBE TLS lbg kabel tngh
RMSM218ST IB A BNG236
IB A SUSU218 OB A SUSU236
OB A BNG236 RMK236ST RMK236ST IB A SUSU236 TKI236 IBK A SUSU236 UK: 4X OPEN KAP136 RMKEXO418ST
13,5 7,7 16,5 14,8 15,5 3,75 13,6
107,975 91,475 76,675 61,175 57,425 43,825 363,825
320 1 1 60 60 60 60 60 10 80 20 20 10 10 60 60 140 60 8 44 12
115,675
0,07 0,07 6 12 7,6 6,125 9,3 1,12 9,8 5 2,9 2,6 2,6 12,7 12,7 35 13,5 4,8 1,41 2,4
363,755 363,685 357,685 345,685 338,085 331,96 322,66 321,54 311,74 306,74 303,84 301,24 298,64 285,94 273,24 238,24 224,74 219,94 218,53 216,13
11 11 11 11 11 11 11 12 12 12 13 13 13 13 13 15 15 15 15 15 15 16 16 16 16 16 16 16
42
3640 3628 3634 3639 3637 3636 3635 3644 3642 3641
RMKEXO218ST RM236ST RMK236ST RM236AL TKI218 TKI236 TK JL218 IB A BNG318 TKIK236 TKI118
3639 3639 3639 3641 3641 3644 3645 3647 3645 3646 3646 3603 3639 3644 3638 3651
RM218ST RM236ST FULL MIRROR IB A BNG236 RM236ST BAK OB 436 IB A SUSU136UK 2X IB A SUSU318 UK LL;64X64
TKO236 IB A SUSU236 RM218ST RM236ST RM218AL OB A BNG136 UK2X
0,5 13,5 12,7 6,75 7,6 13,6 3,1 0,45 16,5 7,6
72 252 30 30 60 30 9
215,63 202,13 189,43 182,68 175,08 161,48 158,38 157,93 141,43 133,83 453,83
320 30 60 30 6 40 60 5 10 5
RMK236ST
KV236 em.citilite B.EBE TLS lbg kabel tngh
RM236AL
SJ 230/CBP/XI/10
4 60 60 30 60 60 30 2 60 60
6,75 12,7 3,8 1,35 10 13,5 2,6 2,7 1,4 100 11,2 50,1 7,5 3,8 13,5 3,8 2,4
447,08 434,38 430,58 429,23 419,23 405,73 403,13 400,43 399,03 299,03 287,83 237,73 230,23 226,43 212,93 209,13 206,73
18 18 18 18 19 19 19 19 19 19 19 20 20 20 20 20 20 21 21 21 21 21 21 21 21 22 22 22
43
SJ 230/CBP/XI/10 KET: DIKEMBALIKAN
3646 3653 3644 3638 3644 3647 3648 3619 3647 3642 I 3649 3650 3650 3638 3653 3624 3657 3654 3657 3646 3649 3650 3654 3645 3653 3654
TKO236
48 27 60 20 20 20 20 20 30 10 60 60 60 30 28 60 1 1 1 60 40 60 60 60
TKI236 RM236ST
IB A SUSU218 IB A SUSU218 IB A BNG218 IB A BNG236
IB A SUSU236 RMSM236AL OB A SUSU236 TKI218 TKO118 TKO218 RM218AL
TKIK236 TK JL 136 B.OB436 TLS EBE TANP COVER IB A SUSU318 UK LL;64X64 IB A BNG318
RM218ST IB A SUSU218 RM236AL IB A SUSU218 RM218AL RM218AL RMO218AL
306,73
100
9,6 6,1 13,5 2,9 2,9 2,9 5 5 6,7 2,6 7,7 6,2 6,3 3,9 7,8 12 0,5 0,27 0,19 7,7 5,7 13,5 8,5 7,7
291,03 277,53 274,63 271,73 268,83 263,83 258,83 252,13 249,53 241,83 235,63 229,33 225,43 217,63 205,63 205,13 204,86 204,67 196,97 191,27 177,77 169,27 161,57 491,57
330 120 20
297,13
15,5 2,8
476,07 473,27
22 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 24 24 24 24 24 25 25 25 25 25 25 25 25 26 26 26
44
3656 3642 II 3648 3655 3657 3655 3656 3658 3651 3652 3652 3659 3659 3659 3662 3653 3661 3661 3662 3649 3658 3664 3663 3661 3662 3642
IB A PRISMATIC 236 OB A SUSU236 RMSM236AL IB A BNG236 IB A BNG218 RMO218ST RM T5 214 ST LL;23 CM RM236ST SJ 236/CBP/XI/10 KV136 KV236 TTS PLAT EBE TLS KV136 EBE TLS IBK A BNG136UK 2X BLK T5 128 UK 2.7X3 CM RM218AL RM218AL
2 10 30 30 30 20 30 60 60 25 31 2 1 60 60 33
TKI236
SJ CBP‐DO/11/10/0162 IBK A SUSU218 IBK A SUSU418 RM236ST IB A BNG236 TKO218 EM. CITILITE TKO236 KV236 RMSM236AL IB A SUSU218 OB A BNG236
0,5 2,6 6,7 7,5 4,3 2,8 2,6 13,5 100 9,3 2,93 4,8 0,6 0,03 7,7 7,7 7,4
470,17 463,47 455,97 451,67 448,87 446,27 432,77 332,77 323,47 320,54 315,74 315,14 315,11 307,41 299,71 292,31 792,31
500 8 5 60 20 120 120 100 60 60 20
472,77
1,25 1,4 13,5 5 12,7 23,8 11,7 13,2 8,5 5,4
791,06 789,66 776,16 771,16 758,46 734,66 722,96 709,76 701,26 695,86
26 26 27 27 27 27 27 29 29 29 29 30 30 30 30 30 30 DESEMBER 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2
45
3664 3665 3668 3659 II 3667 3663 3667 3652 3669 3666 3667 3671 3665 3668 3670 3691 3672 3638 I 3671 3673 3673 3675 3675 3670 3678 3669
RMEXO236AL POLOS IB A SUSU136 UK 2X RM236ST RM218AL RM418ST IB A BNG218 IBK A BNG136 UK 2X BLK TGS 136 TKO236 EBE TLS TKO136 SYP U TKO236 SYP U OB A BNG136 UK 2X SJ 241/CBP/XI/10 SMK I CBNG RMSM236ST IB A BNG218 TKO MIRROR 336 TKO236 SYP U ( SYP SAJA ) SALDO TKIK318 RMSM218AL RMSM 218ST RMEXO218AL POLOS RMSM218ST RM418ST RM236AL TKI236 KVMIRROR136 TKO236
50 10 60 60 20 30 6 60 22 120 60 1 60 60 5 60 3 30 30 50 120 3 60 120 4 60
11,00 2,7 13,5 7,7 5,00 4,3 1,7 4,6 4,4 22,5 11,2 0,26 100 13,2 8,5 0,6 6
684,86 682,16 668,66 660,96 655,96 651,66 649,96 645,36 640,96 618,46 607,26 607 507 493,8 485,3 484,7 478,7 478,7
0,82 3,7 3,7 6,25 14,6 0,75 13,5 27 0,3 12
477,88 474,18 470,48 464,23 449,63 448,88 435,38 408,38 408,08 396,08
3 3 4 4 4 6 6 6 6 6 6 7 7 7 8 8 8 8 9 9 9 10 10 10 10 10 12 13
46
3671 3669 3630 3682 3684
TKO236 KV236 TKI136 TKI MIRROR136 TKI236 CPB‐DO/12/10/0044 RMSM218AL TKO236 RMSM118ST RMSM136ST TKIK236 TKIK236 RMK236ST RMK236ST RMSM236AL IB236 A BNG IB136 A BNG…… SJ 246/CBP/XII/10 TK JL 136 TKO236 TKI118 TKO336 IB A BNG236 FULL MIRROR RMK DUMMY 236 ST SJ 249/CBP/XII/10 TKI218 RM236ST
3638 I 3674 3677 3677 3684 3672 3643 3639 3676 3680 3680 3673 3674 II 3676 3690 3681 3682 3682 3687 3672 TKI136
60 120 60 16 60
11,8 14 13,5 3,00 13,6
60 120 60 6 200 10 60 120 14
370,28 356,78 353,78 340,18 790,18
450 30 120 6 21 60 61 60 60 90 30 5
384,28
3,7 23,9 0,7 4,2 16,5 16,8 12,7 12,7 19,8 7,5 1,3 50 11 23,8 7,5 1,4 42,2 3 50 7,6 27 3,2
786,48 762,58 761,88 757,68 741,18 724,38 711,68 698,98 679,18 671,68 670,38 620,38 609,38 585,58 578,08 576,68 534,48 531,48 481,48 473,88 446,88 443,68
13 13 13 13 14 14 14 14 15 15 15 15 15 15 15 16 16 17 17 17 17 17 17 17 17 18 18 18
47
3683 3683 3681 3674 3681 3690 3695 3688 I 3663 3688 3679 3688 3696 3675 3685 3678 I 3674 III 3620 3685 3643 3688 3687 3692 3689 3697 3699 3681 3687
RMSM236ST RMSM236AL IB A BNG236 FULL MIRROR KV236 IB A BNG418 FM UK:63X63 CM IB A SUSU318 RM418ST IB A BNG236 RMSM218AL RMSM236ST RMK236AL IB A BNG236 IBK A SUSU218
60 60 100 120 48 10 5 2 30 30 60 28 4 60 60 150 120 60 60 20 30 60
TKO118 TKO218
KV236 TKO236 KV118 KV218 IB A SUSU236 IB A SUSU236 RM236AL IBK A SUSU436 PIN NUT RM136ST UK 2X RM336AL KV236 ebe tls em. Citilite lbg tngh
BAK IB 418 UK:63X63 CM Ganti yg rusak RM218AL
72 5 14 6 60
13,2 13,2 25 14 11 1,9 1,25 0,5 3,6 6,6 12,7 7 0,62 6 6,1 17,5 23,8 4,7 3,6 5 7,5 13,5 24 17 1,4 1,6 1,4 7,7
430,48 417,28 392,28 378,28 367,28 365,38 364,13 363,63 360,03 353,43 340,73 333,73 333,11 327,11 321,01 303,51 279,71 275,01 271,41 266,41 258,91 245,41 221,41 204,41 203,01 201,41 200,01 192,31
18 18 18 18 18 18 18 20 20 20 20 20 21 21 22 22 22 22 22 22 22 23 24 24 24 24 24 24
48
3686 3677 3689 3690 3691 3691 3679 3697 3698 3700 3700 3705 3701 3708 3693 3693 3694 3704 I 3691 3694 3701 I 3702 3706 3706 3672
RM218ST KV136 TK JL136 TKO136 SYP U TKO236 SYP U (BAK SAJA) SYP U TKO136 RMK236ST IBK A BNG236 RM236ST FULL MIRROR OB A SUSU136 RM418 ST BAK IB 418 UK:63X63 CM Ganti yg rusak RMK218ST KV236 ebe tls em. Citilite lbg tngh SJ 2952 SJ 2953 RMSM318ST RMSM336ST IB A.BNG236 RM236ST SYP U TKO236 SJ 2968 RMSM236ST RM218AL IBK A BNG236 OB A BNG236 OB A BNG336 TKI136
60 60 60 60 60 20 60 10 12 5 4 3 30 10
7,7 9,4 11 11,2 5,22 2 12,5 2,8 2,7 1,2 1,000 0,7 3,7 1,2
164,21 153,01 147,79 145,79 133,29 130,49 127,79 126,59 125,59 124,89 121,19 119,99 619,99
4 8 7,5 13,5 2
615,99 607,99 600,49 586,99 584,99 834,99
250 60 60 8 4 2 60
175,21
519,99
400 100 30 30 30 60 20
184,61
13,2 7,8 1,2 1,1 0,8 13,6
821,79 813,99 812,79 811,69 810,89 797,29
24 24 24 24 24 27 27 27 27 27 27 29 29 29 29 29 29 29 30 30 31 31 31 31
49
3703 3695 I 3703 3710 3708 3700 3683 I 3701 3711 3678 3702 3704 3704 3712 3702 3695 I 3695 II 3701 II 3708 3683 II 3710 3710 3711
TKI118 TKIK236 TKI218 TKO118 TKI218 BAK IBK318 RMK236ST RMK218AL SJ 262/CBP/XII/10 SMK I CBNG KV236 MIRROR KV236 RM218ST RM236AL RM236ST BAK IB 418 UK:63X63 CM Ganti yg rusak TKO236 KV136 TKIK236 RM218AL RM236AL RMK236ST IB A BNG136 UK 2X RMK336AL OB A BNG136 UK 2X
60 60 60 60 60 14 60 30 2 150 120 60 60 7 120 60 60 60 60 60 70 41 30
7,6 16,5 7,6 6,2 7,7 4 12,7 3,6 100 0,1 17,5 15,5 13,5 13,5 0 2 24 9,4 16,5 7,7 13,5 12,7 18,9 15,3 7,8
789,69 773,19 765,59 759,39 751,69 747,69 734,99 731,39 631,39 631,29 613,79 598,29 584,79 571,29 571,29 569,29 545,29 535,89 519,39 511,69 498,19 485,49 466,59 451,29 443,49
Diagram Alir Keterkaitan Kerja Antar Divisi Supplier Office Offering
Purchasing Office
Expedisi Supplier
Warehouse CLBP
Bidding
Kartu Stock
Fabrication Lap. Konsumsi Harian
Tidak
Sedia >Min 1.Price? YA
Cutting
2.Quality?
Bukti Permintaan Bahan Baku
Warehouse
Cutting
YA
SPK / WO
PO
Delivery
Banding
Inspection
Welding
NO
SJ / DO
Retur
QC OK? YES
Receiving
Painting Finishing Good
DP Ageing (Via Accounting) Legend : Fisik Informasi
Gambar 4.3 Diagram Alir Keterkaitan Kerja Antar Divisi
61