Pengertian Advokasi Dan Komunikasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pengertian advokasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, advokasi bisa diartikan sebagai pembelaan. Advokasi juga bisa diartikan sebagai bentuk upaya persuasi yang mencakup kegiatan penyadaran, rasionalisasi, argumentasi, serta rekomendasi tindak lanjut mengenai suatu hal atau kejadian. Di samping itu, advokasi juga bisa bermakna sebagai suatu bentuk usaha untuk memengaruhi kebijakan publik dengan berbagai macam pola komunikasi persuasif. Advokasi juga bisa disebut sebagai aktivitas memberikan pertolongan terhadap klien untuk mencapai layanan yang mereka telah ditolak sebelumnya dan memberikan ekspansi terhadap layanan tersebut agar banyak orang yang terwadahi. Istilah advokasi memang sangat kental kaitannya dalam dunia hukum. Bagi orang-orang yang memiliki keahlian di bidang advokasi, biasanya disebut dengan istilah advokat. Jika dikaitkan dengan skala masalah yang dihadapi, advokasi bisa dibagi menjadi tiga jenis, yaitu advokasi diri, advokasi kasus, dan advokasi kelas.   



Advokasi diri, yaitu advokasi yang dilakukan pada skala lokal dan bahkan sangat pribadi. Advokasi kasus, yaitu advokasi yang dilakukan sebagai proses pendampingan terhadap orang atau kelompok yang belum memiliki kemampuan membela dirinya dan kelompoknya Advokasi kelas, yaitu sebuah proses mendesakkan kebijakan publik atau kepentingan satu kelompok masyarakat dengan tujuan akhir terwujudnya perubahan sistematik yang berujung pada lahirnya kebijakan yang melindungi atau berubahnya legislasi yang dianggap tidak adil.



Advokasi memang bisa menjadi alat ampuh dalam mencari keadilan. Di dalam negara demokratis seperti Indonesia, masyarakat dan para wakilnya membutuhkan individu-individu yang memiliki pengetahuan, komitmen, dan kepedulian untuk mengangkat isu-isu yang ada agar keputusan yang diambil tepat sasaran. Hanya dengan menyuarakan kepedulian, baik secara perorangan maupun secara kolektif, advokat dapat memengaruhi keputusan-keputusan yang menyangkut nasib warga di suatu negara. Advokasi adalah membangun organisasi-organisasi demokratis yang kuat untuk membuat para penguasa bertanggung jawab menyangkut peningkatan keterampilan serta pengertian rakyat tentang bagaimana kekuasaan itu bekerja. Advokasi adalah usaha sistematis dan terorganisasi untuk memengaruhi dan mendesakkan terjadinya perubahan dalam kebijakan publik secara bertahap-maju (incremental).



Tujuan Advokasi Terciptanya Perubahan Kebijakan Peraturan-peraturan, dukungan sumber daya, dan lain-lain, untuk memecahkan masalah tertentu. Tahapan Proses Advokasi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.



Identifikasi Isu Tentukan Maksud dan Tujuan Identifikasi dan tetapkan Sasaran Membangunan dan Menggalang dukungan Menentukan pesan Memilih saluran komunikasi Pengumpulan dana Pelaksanaan Rencana Kerja Kegiatan kontinyu dalam monitoring evaluasi



Identifikasi Isu Advokasi · Problem yang bersumber dari Kebijakan yang dihadapi dan perlu dipecahkan. · Maksud dan Tujuan: · Maksud: Pernyataan hasil yang ingin dicapai untuk memecahkan problem Merupakan target jangka panjang ( 3 - 5 tahun) dan kegiatan advokasi tersebut dan merupakan visi untuk perubahan. ·  Tujuan: Tujuan yang bersifat jangka pendek merupakan tahapan untuk mencapai Tujuan jangka panjang. Persyaratan Tujuan Advokasi ·    S : Spesifik ·   M : Measurable ·   A : Achievable ·   R : Realistic ·   T : Time bound



Pendekatan Utama Advokasi Ada 5 pendekatan utama dalam advokasi (UNFPA dan BKKBN 2002) yaitu: a.       Melibatkan para pemimpin Para pembuat undang-undang,mereka yang terlibatdalam ppenyusunan hukum, peraturan maupun pemimpin poilitik,yaitu mereka yangmenetapkan kebijakan publik sangat berpengaruh dalam menciptakan perubahan yang terkait dengan masalah sosial termaksud kesehatan dan kependudukan. Oleh karena itu, sangat penting melibatkan mereka semaksimum mungkin dalamisu yang akan diadvokasikan. b.      Bekerja dengan media massa Media massa sangat penting berperan dalam membentuk oponi publik. Media juga sangat kiuat dalam mempengaruhi presespsi publik atas isu atau masalah tertentu. Mengenal, membangun dan menjaga kemitraan dengan media massasangat penting dalam proses advokasi. c.       Membangun kemtraan Dalam upaya advokasi sangat penting dilakukan uapaya jaringan, kemtraan yang brekelanjutan dengan individu, prganisasi-organisasi dan sektor lain yang bergerak dalam isu yang sama. Kemitraan ini dibentuk oleh individu, kelompok yang bekerja sama yang nertujuan untuk mencapai tujun umum yang sama atau hampir sama. Namum membangun pengembangan kemitraan tidak mudah, memrlukan aktual, perencanaan yang matang serta memerlukan penilaian kebutuhan serta minat dari calon mitra. d.      Memobilisasi masa Memobilisasi massa merupaka suatu proses mengorganisasikan individu yang telah termotivasi kedalam kelompok-kelompok atau mengorganisasikan kelompok yang sudah ada.dengan mobilisasi dimaksudkan agar motivasi individu dapat diubah menjadi tindakan kolektif. e.       Membangun kapasitas Membngaun kapasitas disini dimasudkan melembagakan kemempuan utnuk mengembangkan dan mengelolah program yang komprehensif dan membangun critical mass pendukukung yang memiliki ketereampilan advokasi. Kelompok ini dapat diidentifikasikan dari LSM tertentu,kelompok profesi serta kelompok lain.



Pengertian Negosiasi Negosiasi adalah proses tawar-menawar dengan jalan berunding untuk memberi atau menerima guna mencapai  kesepakatan antar pihak yang satu dengan pihak yang lain. Negosiasi salah satu cara memepengaruhi orang lain Dalam mempengaruhi orang lain terhadap pendapat kita negosiasi adalah salah satu cara yang baik, karena disana akan terjadi yang namanya persetujuan kedua belah pihak, tanpa adanya paksaan. Tidak dihindari pula dalam negosiasi ini berupa konteks yang monolog (mentoring) jika yang diajak bicara oleh kita adalah orang yang lebih muda ( yang mau diajak monolog). Ataupun dengan jalan pencarian solusi bersama-sama dengan cara kita mengarahkan pada keinginan kita. Bentuk negosiasi : 1. Negosiasi secara langsung artinya berhadapan langsung dengan kita. 2. Negosiasi tidak langsung, misalnya dengan melalui telepon.



Tips Penggunaan Komunikasi Efektif Dalam Negosiasi langsung 1.  Proactive Comunication .Komunikasi yang diambil adalah komunikasi yang proaktif bukan yang reaktif. Contoh kata-kata reaktif : tapi kan.. , hal itu buruk sekali.., kamu berpendapat salah, aku kan benar, hal itu tidak logis, ah itu hanya kata-kata klise, hal itu hal yang terpaksa, hal itu takkan pernah bisa. Contoh kata-kata proaktif : sebaiknya bagaimana?, ada baiknya jikalau hal itu kita minimalisasikan, mudah-mudahan pendapatku ini lebih baik dari yang tadi, mari kita cari solusi yang terbaik, pasti kita akan menemukan jalan lain, aku memilihnya, aku meyakininya, yuk kita telaah lebih dalam. 2.  Find the word . Berlatihlah untuk mendapatkan kata-kata tepat yang tidak membuat orang lain bingung dengan keambiguan , misalnya ada sebuah kalimat “kedudukan tinggi termostat berapa?” pertanyaan ini ada dua pengertian yang pertama suhu yang kedua tinggi termostatnya. 3. Avoid debate, karena perdebatan timbul dikarenakan perkataan kita yang membingungkan, ataupun kata-kata kita yang tidak dipahami oleh lawan kita. Berhenti sejenak, persilahkan mereka berbicara, akui apabila kita berbicara yang salah, tanpa pembenaran, lalu kita klarifikasi ke arah kata-kata yang benar.



4.  Explain before bargain, penawaran dilakukan setelah orang tersebut paham. Orang paham tidak selalu setuju, minimal orang yang paham memiliki kata-kata kita, walaupun tidak setuju.   Sebaiknya setelah paham  tariklah menuju daerah persetujuan dengan proses penawaran keinginan kita. 5.  Creative learning : 















Mendengarkan Dengan visible atau invisible comunication: Mendengarkan dengan mata, hati dan telingamu, mendengarkan dengan telinga saja tidak cukup karena hanya 7 % komunikasi yang terkandung dalam kata-kata yang diucapkan, yang selebihnya berasal dari bahasa tubuh (53 %) dan dengan nada/ perasaan adalah 40%. Mendengarkan apa yang tidak diucapkan, biasanya seluruh perkataan yang disampaikan orang lain belum tentu apa yang tersembunyi dalam hatinya, maka dengarlah lebih jauh maksud hatinya (tidak dengan spekulasi, bisa dilihat dengan gerak-gerik ataupun cara bicara mereka). (simulasi konsentrasi “sama”) Selami perasaan mereka, berusahalah memekai kacamata mereka, agar paham apa yang mereka lihat ataupun yang mereka rasakan. Misalnya, jikalau mereka memakai kacamata dengan kaca hijau , maka kita berusaha untuk merasakan bagaimana rasanya memakai kaca mata hijau. Kalau kita tetap bersikeras pada saat itu mempertahankan kacamata yang berbeda maka yang terjadi adalah konflik. Sewaktu kita menyampaikan sesuatu yang berat maka rasakanlah  jikalau kita menjadi mereka, dan mendapatkan informasi yang sama beratnya. Tetapi dalam hal ini bukan berarti kita tidak menyampaikannya . Maksimalkan seluruh potensi perasaan kita terhadap mereka itu yang lebih penting, dengan demikian kita memiliki waktu yang tepat untuk menyampaikan informasi yang berat tersebut. (simulasi ganda gambar) Bersikaplah seperti cermin, cermin kan tidak menghakimi. Cermin tidak memberikan nasihat. Cermin hanya memantulkan. Bersikap seperti cermin maksudnya mengulangi kata-kata sendiri bukan mengulangi kata-kata yang sama, mengulangi maknanya, bukan mengulangi kata-perkata, disinilah akan terasakan keajaiban komunikasi  dari hasil creative learning (perlu dicoba).



6. Power of sound, Memakai nada kuat maupun nada lemah. Kapan kita menggunakan nada kuat, kapan kita memakai nada lemah, biasanya nada kuat untuk menandakan kata-kata penting dalam sebuah kalimat, misalnya sebuah dalil quran, pepatah, dll. Usahakan untuk yang selain itu memakai nada lemah (halus). Untuk menandakan point yang dituju dalam sebuah nasihat , 7. Use Sosiosentrik less egosentrik, Kadang kita memiliki ilmu dengan kata-kata yang tinggi, maka hal itu akan menyebabkan egosentrik kalau tidak sesuai dengan keadaan, tetapi pakailah kata-kata sosiosentrik yang memasyarakat, dengan kondisi lawan bicara, baik berupa dalil-dalil, maupun hal-hal yang lainnya. 8. Equipt something good, dalam berbicara kita sodorkan apa yang dia senangi, misalnya makanan kecil, dll.



Hal lain Yang Perlu Diketahui: Tips non verbal ketika berkomunisi dalam negosiasi:         



Perilaku hangat Menatap matanya secara langsung (dengan lembut/segar bukan tajam) (bukan kepada lawan jenis, kecuali yang dinegosiasikan di forum). Sentuhlah tangannya, ataupun pahanya (sejenis). Senyum Wajah riang Membuat suasana wajah lucu Duduk tepat didapannya Jangan melihat apapun kecuali seluruh yang dihadapannya (lawan bicaranya) Ekspresif



Ciri-Ciri Teks Negosiasi Yang membedakan teks negosiasi dengan teks lainnya karena negosiasi mempunyai ciri-ciri diantaranya:    



Menghasilkan kesepakatan (yang saling menguntungkan). Mengarah pada tujuan praktis. Memprioritaskan kepentingan bersama. Merupakan sarana untuk mencari penyelesaian.



Kaidah Kebahasaan Kaidah kebahasaan yang biasanya digunakan dalam teks negosiasi diantaranya:         



Menggunakan bahasa yang santun. Terdapat ungkapan persuasif (bahasa untuk membujuk). Berisi pasangan tuturan. Kesepakatan yang dihasilkan tidak merugikan dua belah pihak. Bersifat memerintah dan memenuhi perintah. Tidak berargumen dalam 1 waktu. Didasari argumen yang kuat disertai fakta. Minta alasan dari pihak mitra negosiasi (mengapa ya/tidak). Jangan menyela argumen.



Struktur Kompleks Negosiasi Terdapat 7 unsur yang menyusun negosiasi sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh, berikut ini struktur kompleks teks negosiasi: 1. Orientasi: Kalimat pembuka, biasanya ucapan salam. Fungsi nya untuk memulai negosiasi. 2. Permintaan: Suatu hal berupa barang atau jasa yang ingin dibeli oleh pembeli. 3. Pemenuhan: Kesanggupan hal berupa barang atau jasa dari penjual yang diminta oleh pembeli. 4. Penawaran: Puncaknya negosiasi yang terjadi, kedua pihak saling tawar menawar. 5. Persetujuan: Kesepakatan antara kedua belah pihak terhadap negosiasi yang telah dilakukan. 6. Pembelian: Keputusan konsumen jadi menyetujui negosiasi itu atau tidak. 7. Penutup: Kalimat penutup, biasanya ucapan salam atau terimakasih. Tujuan Negosiasi Adapun tujuan dilakukan negosiasi dalam hal bisnis, beberapa diantaranya untuk:   



Mencapai kesepakatan yang memiliki kesamaan persepsi, saling pengertian dan persetujuan. Mencapai penyelesaian atau jalan keluar dari masalah yang dihadapi secara bersama. Mencapai kondisi saling menguntungkan dan tidak ada yang dirugikan (win-win solution).



Manfaat negosiasi yaitu untuk menciptakan jalinan kerja sama antara institusi, badan usaha, maupun perorangan dalam melakukan suatu usaha dan kegiatan bersama atas dasar saling pengertian.Proses negosiasi akan memberikan manfaat bagi perusahaan diantaranya membuat hubungan bisnis menjadi lebih luas dan pasar lebih berkembang. Berikut ini contoh singkat dari



DAFTAR PUSTAKA



http://any.web.id/arti-jenis-dan-fungsi-advokasi.info



Soekidko Notoadmojo, Promosi Kesehatan, penenrbit Rineka Cipta, Jakarta, 2010. www.galeripustaka.com/2013/03/pengertian-tujuan-dan-manfaat-negosiasi.html yayanxtpm1.blogspot.co.id/2016/03/negosiasi-pengertian-jenis-ciri-tujuan.html www.materikelas.com/2015/10/teks-negosiasi-pengertian-struktur-teks.html



TUGAS KELOMPOK



ILMU KOMUNIKASI “ADVOKASI DAN NEGOSIASI”



OLEH: ANASTASIA JENUT



( P00313016001)



NOVITA RIZKI PADILA



(P00313016020)



NIKITA MEYLIANI



(POO3130160



RIZAL MUHARDITO



(P00313016028)



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI PROGRAM STUDI D.IV GIZI



2017