Pengertian Bimbingan Karir Di SD [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pengertian Bimbingan Karir Pandangan ke depan maupun ke belakang berorientasi kepada penempatan bimbingan karir dalam konteks kehidupan pribadi yang lebih luas, yang akan memperjelas pentingnya bimbingan karir sebagai suatu modus operandi (cara kerja) dalam membantu individu untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan karir yang akan dimasukinya di dalam kehidupan. Pada tahun 1909, Frank Parson menerbitkan bukunya yang berjudul Choosing a Vocational, dan dia mengidentifikasikan tiga variabel dasar dalam proses pengambilan keputusan karir, yaitu (1) individu, (2) pekerjaan, dan (3) hubungan diantaranya keduanya.



Terdapat dua kecenderungan umum dalam mengartikan bimbingan karir, yaitu yang menekankan keterlibatan variabel emosi dan kepribadian dalam pemilihan karir dan yang menekankan kepada proses pengambilan keputusan dalam konteks perkembangan. Kecenderungan pertama mengartikan bimbingan karir sebagai bantuan kepada individu untuk memilih, mempersiapkan untuk memasuki dan mengembangkan suatu jabatan. Sedangkan kecenderungan kedua (Super, 1951) merumuskan pengertian bimbingan karir sebagai proses membantu seseorang untuk mengembangkan dan menerima gambaran diri secara terintegrasi dan terkuat dan peranan lainnya dalam dunia kerja, menguji konsep tersebut terhadap kenyataan, megkonversikan ke dalam kenyataan dengan memberikan kepuasan kepada diri sendiri dan manfaat bagi masyarakat.



Secara umum bimbingan karir diartikan sebagai suatu upaya bantuan terhadap peserta didik agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerjanya, mengembangkan masa depan sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, mampu menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan bertanggungjawab. Bantuan tersebut mencakup perencanaan karir, pengambilan keputusan dan penyesuaian pekerjaan.



Bimbingan karir di sekolah dasar diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman peserta didik akan ragam kegiatan dan pekerjaan di dunia sekitarnya, pengembangan sikap positif terhadap semua jenis pekerjaan dan orang lain, dan mengembangkan kebiasaan hidup yang positif. Bimbingan karir di sekolah dasar juga terkait erat dengan upaya membantu peserta didik memahami apa yang disukai dan tak disukai, kecakapan diri, disiplin, mengontrol kegiatan sendiri. Layanan bimbingan karir amat erat kaitannya dengan tiga layanan bimbingan yang lainnya karena kecakapan-kecakapan yang dikembangkan di dalam bimbingan, belajar, pribadi, maupun sosial akan mendukung perkembangan karir peserta didik.



2. Pentingnya bimbingan karir bagi anak SD. Dalam bidang bimbingan karier, pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa mengenali dan mulai mengarahkan diri untuk masa depan karier. Bimbingan karier di Sekolah merupakan kegiatan yang paling awal dan mendasar bagi pengembangan karier secara menyeluruh. Dengan mempelajari dan mengembangkan model-model bimbingan individual yang banyak menyangkut masalah sosial pribadi akan memberikan imbas kepada kemampuan individu dalam penyesuaian karir.



Prinsip di atas benar, karena memang masalah karir sangat erat bahkan tidak dapat dipisahkan dari masalah pribadi. Individu yang mengalami masalah karir akan mengalami masalah pribadi juga. Oleh karena itu, bimbingan karir dan bimbingan pribadi sangat erat kaitannya. Bimbingan karir dipelajari secara khusus didasarkan kepada anggapan bahwa: Kebutuhan bimbingan karir akan jauh lebih besar daripada kebutuhan akan psikoterapi. Bimbingan karir akan menggarap dunia dalam dan luar individu secara keseluruhan. Sedangkan psikoterapi (konseling) secara khusus lebih berorientasi kepada dunia dalam individu. Bimbingan karir dapat bersifat terapeutik atau berfungsi sebagai penyembuhan. Penyesuaian karir berhubungan erat dengan penyesuaian pribadi, bahkan penyesuaian karir secara langsung berhubungan dengan penyesuaian pribadi. Psikoterapi yang berorientasi kepada perubahan struktur kepribadian harus diikuti ooleh bimbingan karir. Perubahan kepribadian yang diperoleh melalui proses psikoterapi jika dikaitkan dengan pemilihan karir diperlukan orientasi kembali ke arah baru dalam pengembangan karirnya. Ini berarti bahwa seorang konselor harus menguasai dalam bimbingan karir.



3. Tujuan Bimbingan Karir di SD Bimbingan karir di sekolah dasar diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman peserta didik akan ragam kegiatan dan pekerjaan di dunia sekitarnya, pengembangan sikap positif terhadap semua jenis pekerjaan dan orang lain, dan mengembangkan kebiasaan hidup yang positif. Bimbingan karir di sekolah dasar juga terkait erat dengan upaya membantu peserta didik memahami apa yang disukai dan tak disukai, kecakapan diri, disiplin, mengontrol kegiatan sendiri.



Menurut Muro dan Kotman (1995:351) program bimbingan karir di SD difokuskan pada kesadaran diri dan kesadaran karir (self and career awareness). Layanan bimbingan karir amat



erat kaitannya dengan tiga layanan bimbingan yang lainnya karena kecakapan-kecakapan yang dikembangkan di dalam bimbingan belajar, pribadi, maupun sosial akan mendukung perkembangan karir peserta didik. Secara lebih operasional tujuan layanan bimbingan karir di SD adalah membantu murid agar dapat: a. Mengenal macam-macam dan ciri-ciri berbagai jenis pekerjaan yang ada. b. Merencanakan masa depan. c. Membantu arah pekerjaan. d. Menyesuaikan keterampilan, kemampuan dan minat dengan jenis pekerjaan. e. Membantu mencapai cita-cita (Depdikbud, 1994). Beiley dan Nihien (1989), menyarankan program pengembangan kesadaran karir di tingkat sekolah dasar, khususnya di kelas-kelas tinggi, hendaknya dikembangkan secara terpadu dan mencakup hal-hal berikut ini:



Informasi yang difokuskan kepada tanggung jawab dan struktur pekerjaan. Penyediaan waktu dan kesempatan bagi peserta didik untuk berbagi pengetahuan tentang dunia kerja dan pengalaman yang diperolehnya dari orang-orang sekitar tentang berbagai pekerjaan. Kesempatan bagi peserta didik untuk berinteraksi dengan orang-orang yang bekerja di sekitarnya. Interaksi ini akan menjembatani murid SD dengan dunia kerja. Kesempatan bagi peserta didik untuk mengetahui bagaimana orang merasakan pekerjaan atau profesi yang dipilihnya. Kesempatan bagi peserta didik untuk mengenali peran faktor jenis (gender) dalam pekerjaan. (Continue)



BIMBINGAN KARIR DI SEKOLAH DASAR



BIMBINGAN KARIR DI SEKOLAH DASAR Bimbingan karier di sekolah dasar tidak dimaksudkan untuk mengarahkan anak melakukan pilihan pilihan prematur. fokusnya malahan akan kesadaran akan pilihan pilihan yang bakal tersedia , cara cara mengantisipasi dan merencanakannya ,serta hubungannya dengan cirri cirri pribadi .banyak murid yang perlu mengetahui bahwa mereka akan mempunyai kesempatan kesempatan untuk memilih dan kompetensi untuk melaksanakannya .murid murid ini juga perlu menyadarinya ,bagaimana mereka berubah ,dan bagai mana mereka dapat menggunakan



penggalaman penggalaman sekolah untuk menjelajah dan bersiap guna menyongsong masa depan . Diantara asumsi asumsi yang menyebabkan bimbingan karier mendapatkan kepercayaan disekolah dasar adalah sebagai berikut: (1). Kesadaran bahwa gaya gaya prilaku memilih pada masa remaja dan dewasa di pengaruhi oleh tipe tipe pengalaman perkembangan yang berlangsung pada masa kecil ;(2) terbukti bahwa banyak materi dan teks yang digunakan disekolah sekolah dasar mengambarkan dunia kerja atau dunia pendidikan dimasa depan secara tidak seksama dan membantu perkembangan yang tidak perlu mengenai tipe okupasi okupasi menurut jenis kelamin atau pandangan pandangan yang sempit mengenai kesempatan kesempatan pendidikan atau okupasional yang tersedia ;dan(3) pengakuan bahwa perasaan perasaan mengenai kompetensi pribadi menghadapi masa depan tumbuh dari pengetahuan tentang kelebihan kelebihan .cara cara untuk memodifikasi kelemahan kelemahan ,keterampilan keterampilan dalam merencanakan dan menggunakan sumber sumber eksploratoris yang tersedia ,pemahaman tentang hubungan hubungan antara persekolahan dan penerapannya dalam pekerjaan serta peranan peranan masyarakat lainnya(Herr&Cramer,1984:21) Bimbingan karier sejak permulaan kelahirannya diperlukan sebagian karena komleksitas dunia kerja .Walaupun dunia kerja ini ,juga ini telah diketahui oleh person dan tokoh tokoh bimbingan karier terdahulu lainnya,akan tempak sederhana bila di bandingkan dengan masyrakat ilmiah dan teknologi dewasa ini, dapat dipastikan bahwa program program bimbingan karier dari generasi generasi, sangat bermanfat dalam membantu ribuan anak muda dalam keputusan keputusan ,penempatan penempata dan penyesuaian penyesuaian kariernya . Dunia kerja dewasa ini terus meningkat dalam ruang lingkupdan komlek sitasnya .sehingga kebutuhan akan bimbingan karier jauh lebih bersar dari pada sebelumyan.di amerika serikat lebih dari 35 ribu jenis pekerjaan yang tercatat pada dictionary of occkupational titles (1965).sehingga jelas sekali bahwa kemungkinan kemungkinan pilihan occovasional tidak terbayangkan. Berbagai jenis pengalaman yang harus disediakan yang mengakui berbagai latar belakang dan kebutuhan murid murid dari berbagai latar belakang. Anak Sekolah Dasar pada dasarnya anak-anak pada usia sekolah dasar secara has terbuka kepada dan berintraksi dengan rentang stimuli yang luas dan berbagai perilaku. Dalam antusiasme dan keingin tahuannya yang tak terkendalikan, mereka belum dipaksa oleh realitas realitas sosial yang mengganggu dan yang mengubah persepsi-persepsi dari saudara-saudaranya yang lebih tuah dan banyak orang dewasa dimana mereka beridentifikasi. Maslow (1959 ) mengemukakan hierarki kebutuhan-kebutuhan dasar sebagai berikut: 1. kebutuhan-kebutuhan fisiologis, 2.kebutuhan-kebutuhan keamanan, 3.kebutuhan akan keikut sertaan dan kecintaan, 4.kebutuhan akan penghargaan, harga diri , kebebasan dan dianggap



penting, 5.kebutuhan akan impormasi, 6.kebutuhan akan pengertian, 7.kebutuhan akan keindahan, 8.kebutuhan akan aktualisasi diri. Tujuan tujuan bimbingan karier di sekolah dasar. Tujuan-tujuan bimbingan karier disekolah dasar adalah tujuan memberikan pengalaman-pengalaman sehingga murid-murid dapat mengerjakan yang berikut (Herr, 1976: 1-2 ):



1. Menyadari bahwa memahami kelebihan kelebihan, nilai-nilai dan perepensi-perepensi seseorang merupakan pondasi bagi pilihan-pilihan pendidikan dan okupasional 2. Mengerti bahwa adalah mungkin mencapai tujuan tujuan masa depan dengan perencanaan dan persiapan yang dilakukan sekarang. 3. mencapai kedadaran akan kompetensi pribadi untuk memilih dan memenuhi syarat syarat dari alternatif alternatif pendidikan danokupasional. 4. mempertimbangkan imlikasi imlikasi dari perubahan dalam diri, pilihan pilihan, dan hubungannya dengan kebutuhan akan lanjutan pendidikan selama hidup 5. memahami kesamaan kesamaan antara keterampilan keterampilan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan pribadi 6. mengembangkan dari dasar impormasi yang tidak menyimpang dan tidak stercotif untuk menjadi pedoman merencanakan keputusan keputusan pendidikan dan okupasional selanjutnya 7. memahami bahwa persekolahan terdiri dari banyak kesempatan umtuk menge plorasi dan mempersiapakan kehidupan 8. mengenal hungan hubungan antara keterampilan keterampilan akademik membaca,menulis,berhitung dan bahan pelajaran lainnya dan bagai mana hal ini digunakan dalam pilihan pilihan pendidikan dan pekerjaan dimasa depan 9. mengidentifikasi okupasi okupasi dimana orang orang berkerja dengan oaring lain dengan ide ide, atau dengan bends benda. 10. memperhitungkan hubungan hubungan antara okupasi karier dan gaya hidup. 11. mengambarkan maksud yang pekerjaan sajian untuk orang orang yang tidak sama 12. mempertimbangkan pentingnya penggunaan efektif dari waktu luang. Norriss(1963:Herr&Cramer,1984:223). Menyarankan konsekuensi bimbingan karier di sekolah sekolah dasar ,khususnya yang berkenaan dengan informasi okupasional:



Taman kanak kanak. Anak mempelajari tentangaktivitas aktivitas kerja ibunya, ayahnya dan angota anggota rumah tangga lainnya Kelas I Anak belajar tentang perkerjaan dalam lingkungan yang dekat –rumah,sekolah,dan tetangga. Kelas II Anak belajar tentang pemberi pemberi bantuan jasa dalam masyarakat yang melayaninya dan juga tentang tokoh tokoh dan usaha usaha tetangganya yang dikenalnya. Kelas III Anak meluaskan studi studinya dalam masarakat .penekananya pada tranfortasi ,komunkasi dan industri indistri utama lainnya. Kelas IV Anak belajar tentang dunia kerja pada tingkat provinsi termasuk iindistri indusri utama pada provinsi itu . Kelas V Studi studi anak diperluas sehingga meliputi kehidupan industri nasional .industri industri utama di berbagai bidang bagian dari Negara di pilihnya . Kelas VI Program anak diperluas sehingga mencakup seluruh bagia dunia (Halverson,1970:56;Herr&Cramer,1984:223). DAFTAR KEPUSTAKAAN Allen,L.R(1980). Leisure and its relationship ti work and career guidance vokasional guidance Quarterly,28(3) 257-262. Brammer,L.M,&Shorrom,E,L(1960).Therapeutik psychology,engle wood cliffs,N.j:prenticeHall.



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar belakang masalah



Menghadapi era globalisasi dan tantangan dunia pekerjaan yang semakin kompetitif, mengarahkan murid sedini mungkin untuk mengenal karir, merupakan upaya yang strategis dalam mempersiapkan generasi yang tangguh. Alasan mengapa bimbingan karir di SD perlu dilaksanakan, diulas dalam makalah ini karena ada pihak-pihak yang masih meragukan bahwa



bimbingan karir terlalu dini untuk diberikan di SD. Tujuan bimbingan karir di SD lebih difokuskan untuk memberikan kesadaran karir kepada murid. Tahapan dan karakteristik perkembangan karir bagi murid SD memberikan wawasan kepada kita sebagai calon guru, bahwa dalam tahapan perkembangan anak ada titik rawan yang dapat diintervensi secara efektif. Teknik bimbingan karir di SD dapat divariasikan dari yang terpadu, penyampaian paket bimbingan karir, melalui observasi, melalui media bacaan dan elektronik, serta mengundang nara sumber yang relevan dengan tingkat perkembangan anak. Pemberian informasi karier sebagai salah satu wujud kegiatan bimbingan dimaksudkan untuk pada akhirnya digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan. Harus selalu diingat oleh konselor dan guru bahwa, segala cara serta siasat pembelajaran perlu diusahakannya sehingga keputusan karier yang diambil oleh individu siswa sendiri.



1.2 Rumusan Masalah 1. ?



Bagaimana perencanaan pelaksanaan bimbingan karir di sekolah dasar secara komprehensif



2. ?



Bagaimana evaluasi terhadap perencanaan pelaksanaaan bimbingan karir di Sekolah dasar



3.



Bagaimana contoh pelaksanaan bimbingan karir di SD ?



1.3 Tujuan 1. Mahasiswa mampu merencanakan pelaksanaan bimbingan karir di sekolah dasar secara komprehensif.



2. Mahasiswa mampu mengevaluasi dalam perencanaan bimbingan karir di sekolah dasar. 3.



Mengetahui contoh pelaksanaan bimbingan karir di SD.



BAB II PEMBAHASAN



2.1



Pengertian Bimbingan Karir



Menurut Miller dalam Roosdi Achmad Syuhada (1998:15) Bimbingan didefinisikan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu-individu dalam mencapai pemahaman dan pengarahan diri, sedangkan karier diartikan sebagai suatu rangkaian pekerjaan-pekerjaan, jabatan-jabatan dan kedudukan yang mengarah pada dunia kerja (Dewa Ketut Sukardi, 1987:18), Dalam bukunya Dewa Ketut Sukardi (1987:22), mendefinisikan Bimbingan Karier adalah bantuan layanan yang diberikan kepada individu-individu untuk memilih, menyiapkan, menyesuaikan dan menetapkan dirinya dalam pekerjaan yang sesuai serta memperoleh kebahagiaan daripadanya. Berkaitan dengan sekolah, bimbingan karier dapat dipandang sebagai suatu proses perkembangan yang berkesinambungan yang membantu terutama dalam hal perencanaan karier, pembuatan keputusan, perkembangan ketrampilan/ keahlian informasi karier, dan pemahaman diri. Dari definisi tersebut, dapat diambil kesimpulan, bahwa bimbingan karier adalah suatu proses bantuan, layanan informasi dan pendekatan terhadap individu/ kelompok individu agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerja untuk menentukan pilihan karier, mampu untuk mengambil keputusan karier dan mengakui bahwa keputusan tersebut adalah yang paling tepat/ sesuai dengan keadaan dirinya dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan karier yang akan ditekuninya.



2.2



Tujuan Bimbingan Karir di SD



Menurut Muro dan Kotman (1995:351) Program bimbingan karir di SD difokuskan pada kesadaran diri dan kesadaran karir (self and career awareness). Bimbingan karir di sekolah dasar diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman peserta didik akan ragam kegiatan dan pekerjaan didunia sekitarnya, pengembangan sifat positif pada semua jenis pekerjaan orang lain, dan mengembangkan kebiasaan hidup yang positif. Secara operasional, tujuan layanan bimbingan karir di SD adalah: a.



Mengenal macam – macam dan ciri – ciri dari berbagai jenis pekerjaan yang ada.



b. Para siswa dapat merencanakan masa depannya serta menemukan karier kehidupan yang serasi dan sesuai. c.



Membantu arah pekerjaan



d.



Menyesuaikan keterampilan, kemampuan dan minat dengan jenis pekerjaan



e.



Membantu mencapai cita – cita



2.3



Materi Bimbingan Karir di SD



Isi bimbingan karir yang hendaknya dikembangkan di SD menurut buku Pedoman Bimbingan dan Penyuluhan di SD (1994) adalah sebagai berikut : 1.



Isi bimbingan karier untuk kelas rendah (kelas 1,2, dan 3), mencakup :



a.



Mengenalkan perbedaan antar kawan sebaya.



b.



Menggambarkan perkembangan diri siswa.



c.



Menjelaskan bahwa bekerja itu penting bagi kehidupan sesuai dengan tuntutan lingkungan.



d.



Mengenalkan ketrampilan yang dimiliki siswa.



e.



Menjelaskan macam-macam pekerjaan yang ada di lingkungan sekolah.



f.



Menggambarkan kegiatan setelah tamat SD.



g.



Mengenalkan macam-macam pekerjaan yang dilakukan orang dewasa.



h.



Mengenalkan kegiatan-kegiatan yang menarik.



i. Mengenalkan alasan orang memilih suatu pekerjaan, dan bahwa pilihan itu masih dapat berubah. j.



Menjelaskan bahwa kehidupan masa depan dapat direncanakan sejak sekarang.



k.



Mengenalkan bahwa seseorang dapat memiliki banyak peran.



l.



Menjelaskan bahwa pekerjaan seseorang itu dipengaruhi oleh minat dan kecakapannya, 2.



a.



Isi bimbingan karier untuk Kelas Tinggi (Kelas IV, V, VI), mencakup :



Menjelaskan manfaat mencontoh orang-orang yang berhasil.



b.



Melatih siswa menggambarkan kehidupan di masa yang akan datang.



c.



Membimbing diskusi mengenai pekerjaan wanita dan pria;.



d.



Menjelaskan jenis-jenis ketrampilan yang dikaitkan dengan pekerjaan tertentu.



e. Melatih siswa membayangkan hal-hal yang akan dilakukan pada usia kira-kira 25 tahun kelak. f.



Membimbing siswa tentang macam-macam gaya hidup dan pengaruhnya.



g.



Menjelaskan tentang pengaruh nilai yang dianut dalam pengambilan keputusan.



h. Membimbing siswa untuk memperkirakan bahwa meneladan tokoh panutan dapat mempengaruhi karier. i.



Melatih siswa merencanakan pekerjaan apa yang cocok pada masa dewasa.



j. Membimbing siswa berdiskusi tentang pengaruh pekerjaan orang terhadap kehidupan anak. k.



Melatih siswa melihat hubungan antara minat dan kemampuan.



l.



Mengenalkan bermacam-macam cara untuk menilai kemajuan prestasi.



m.



Mengenalkan macam-macam pekerjaan yang ada di lingkungan sekitar.



Materi bimbingan karier yang disebutkan di atas merupakan sekedar panduan. Guru setempat dapat menggunakannya sebagai acuan yang tetap terbuka untuk disesuaikan dengan situasi kondisi setempat. Sebaiknya contoh-contoh diambil dari lingkungan sekitar yang kongkrit dan mudah ditangkap oleh anak. Materi bimbingan karier sebenarnyandapat disusun sendiri asalkan mempertimbangkan fase-fase perkembangan karier seperti yang dirumuskan oleh Ginzberg dan Donald Super.



2.4 Perencanaan Bimbingan Karir Di Sekolah Dasar



Secara umum sekolah dasar belum memiliki Guru BK secara khusus. Jadi yang berperan sebagai Guru BK adalah Guru kelas, yang mana setiap hari berinteraksi dengan siswa, dalam proses interaksi baik dari dalam kelas maupun dari luar kelas seorang Guru setidaknya mampu mengetahui bakat dan potensi yang dimiliki oleh peserta didiknya.



Berkaiatan dengan perencanaan bimbingan karir di sekolah dasar, yang anak masih berfikir sesuatu yang konkrit yakni suatu keadaan dimana hanya mampu berfikir apa yang dia lihat. Contohnya : ketika kita menanyakan apa cita-citamu, maka jawabannya terkadang akan berubahubah, ketika peserta didik melihat Gurunya, ia akan mengatakan bahwa ia ingin menjadi seorang Guru, ketika ia dibawa ke Rumah Sakit dan melihat Dokter ia akan mengatakan akan menjadi seorang Dokter, ketika ia melihat Polisi ia akan mengatakan akan menjadi seorang Polisi. Nah itu menghindari sikap seperti itu, agar tidak berkelanjutan, seorang Guru, bisa melakukan hal-hal sebagai berikut dalam memperkenalkan bimbingan karir pada siswa sekolah dasar. A. Perencanaan pertama, tindakan dilakukan di luar sekolah, yakni, musium. Berikut perencanaan bimbingan karir yang bisa dilakukan oleh Guru : 1.



Mengajak study tour ke musium.



2.



Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.



3.



Guru meminta siswa untuk mengobservasi jenis-jenis pekerjaan.



4.



Guru membagikan masing-masing kelompok, lembar observasi.



5.



Guru meminta masing-masing siswa untuk menganalisa hasil observasi. B.



1.



Perencanaan kedua, tindakan dilakukan di dalam kelas.



Guru memberikan pengantar mengenai bimbingan karir.



2. Guru meminta perwakilan masing-masing kelompok mempersentasikan hasil observasinya. 3. Anggota kelompok yang lain mendengarkan dan menanggapi siswa yang mempersentasikan. 4. Setelah semua kelompok mempersentasikan hasil observasi, Guru memberikan kesimpulan dan penguatan mengenai bimbingan karir.



Ø Tahap Evaluasi



Pada tahap perencanaan pertama, yang harus diperhatikan adalah : 1. Guru harus memperhatikan kegiatan yang dilakukan oleh Siswa, ini dikarenakan siswa belajar ditempat yang terbuka, tingkat fokus siswa menjadi berkurang. 2.



Guru harus memastikan jika semua siswa terlibat dalam diskusi yang telah dibentuk.



Dalam tahap perencanaan pertama, hipotesis yang memungkinkan adalah bertambahnya pemahaman kepada peserta didik mengenai jenis-jenis pekerjaan, dengan observasi yang dilakukan secara langsung. Dengan kegiatan ini maka fungsi BK sebagai pemahaman dapat tercapai dengan kegaiatan observasi secara langsung. pada tahap perencanaan kedua, yang harus diperhatikan adalah : 1. Guru membimbing diskusi kecil sebagai lanjutan tindakan pada perencanaan pertama yang sebelumnya telah dilakukan. 2.



Guru harus mengevaluasi tindakan pada perencanaan kedua



Dalam tahap perencanaan kedua, ini merupakan bentuk evaluasi terhadap perencannaan pertama. Jadi setelah siswa melakukan observasi mengenai bimbingan karir, diharapkan mampu memberikan pemahaman yang luas terhadap berbagai jenis pekerjaan yang ada. Setelah itu tanyakan kembali apa yang menjadi cita-cita peserta didik.



2.5 Contoh Pelaksanaan Bimbingan Karir di SD



Topik Bahasan



: Pemahaman Hobi dan Cita – Cita



Bidang Bimbingan



: Bimbingan Karir



Jenis Bimbingan



: Bimbingan kelompok



Fungsi Layanan



: Pemahaman Diri dan Pengembangan Diri



Sasaran Layanan



: Siswa kelas III SD



1.



Kegiatan Awal



-



Memeriksa kehadiran siswa



-



Memeriksa peralatan dan perlengkapan murid



-



Apersepsi mengenai kegemaran anak



2.



Kegiatan Inti



- Guru mengajak murid untuk membaca buku pelajaran Bahasa Indonesia, tentang kegemaran anak–anak. -



Guru menempel gambar pohon harapan pada papan tulis.



-



Guru membagikan kertas yang telah diberi pola buah apel.



Guru menyuruh murid menggunting buah apel pada kertas, masing – masing memperoleh 2 buah apel, kuning dan hijau. Guru menyuruh murid untuk menuliskan kegemaran dirinya pada kertas apel warna hijau, dan menuliskan cita – cita pada apel warna kuning. Setelah diisi dengan identitas diri, buah apel ditempel pada pohon harapan. Guru bersama murid mendiskusikan bersama tentang kegemaran yang diperkirakan telah menunjang cita-citanya, dan siapa yang belum.



3.



Kegiatan Akhir



Siswa mengerjakan LKS berkenaan dengan kegemaran Anak – anak Metode : Instruksional Alat dan Perlengkapan : 1.



Buku Pelajaran Bahasa Indonesia jilid IIIC, LKS, dan Bolpoin



2.



Gunting kertas, lem, dan karton yang diberi gambar pohon harapan



Penilaian : 1.



Ativitas siswa dalam kegiatan



2.



Pemahaman siswa akan materi bacaan



3.



Pemahaman siswa akan kegemaran dan cita – citanya



Dengan melakukan kegiatan diatas ( Satuan Layanan Bimbingan Konseling) , dapat membantu guru memadukan satuan layanan ini kedalam Persiapan Mengajar. Sehingga mempermudah guru untuk memperkaya tujuan pembelajaran khusus dengan tujuan yang lebih berorientasi afektif dan psikomotor, disamping tujuan yang berorientasi kognitif.



BAB III PENUTUP



3.1



Kesimpulan



bimbingan karier merupakan suatu proses bantuan, layanan informasi dan pendekatan terhadap individu/ kelompok individu agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerja untuk menentukan pilihan karier, mampu untuk mengambil keputusan karier dan mengakui bahwa keputusan tersebut adalah yang paling tepat/ sesuai dengan keadaan dirinya dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan karier yang akan ditekuninya. Mengingat betap pentingnya masalah karier dalam kehidupan manusia, maka sejak dini anak perlu disiapkan dan dibantu untuk merencanakan hari depan yang lebih cerah, dengan cara memberikan pendidikan dan bimbingan karier yang berlanjutan



3.2



Saran



Pendidikan Bimbingan karier sangat menentukan masa depan. Sehingga pendidikan Bimbingan karier sangat penting bagi semua orang. oleh karena itu, pendidikan Bimbingan karier sebaiknya di perkenalkan sejak dini. Sehingga nantinya setiap murid mempunyai gambaran tentang karirnya di masa depan.



DAFTAR PUSTAKA



http://muhammadden1.blogspot.co.id/2014/07/bimbingan-karir-di-sekolah-dasar.html



https://kurniawanbudi04.wordpress.com/2013/01/14/makalah-sederhana-pengembangan-karir/ http://akhmad-sugianto.blogspot.co.id/2013/02/bimbingan-karir.html http://boardmarkershare.blogspot.co.id/2013/11/bimbingan-karir-di-sd.html



BAB I PENDAHULUAN Menghadapi era kesejagatan (globalisasi) dan tantangan dunia pekerjaan yang semakin kompetitif, mengarahkan murid sedini mungkin mengenal karir, merupakan upaya strategis dalam mempersiapkan generasi yang tangguh Alasan mengapa bimbingan karir di SD perlu dilaksanakan, diulas dalam makalah ini karena ada pihak-pihak yang masih meragukan bahwa bimbingn karir terlalu dini untuk diberikan di SD. Tujuan bimbingan karir di SD lebih difokuskan untuk memberikan kesadaran karir kepada para murid. Tahapan dan karakteristik perkembangan karir bagi murid SD memberikan wawasn kepada kita sebagai calon guru, bahwa dalam tahapan perkembangan anak ada titik rawan yang dapat diintervensi secara efektif. Teknik bimbingan karir di SD dapat divariasikan dari yang terpadu, penyampaian paket bimbingan karir, melalui observasi, melalui media bacaan dan elektronik, serta mengundang nara sumber yang relevan dengan tingkat perkembangan anak. BAB I PEMBAHASAN Bimbingan Bagi Pengembangan Wawasan Karir Murid SD A. Pengertian Bimbingan Karir Istilah karir mungkin sering dikaitkan dengan pekerjaan atau jabatan. Untuk itu ada baiknya dikenali beberapa istilah khusus yang berkaitan dengan bimbingan karir, yakni : a. Karir : keseluruhan pekerjaan yang dialami seseorang dalam keseluruhan hidupnya. Secara lebih terbatas karir diartikan sebagai pengalaman kerja di dalam suatu bidang pekerjaan tertentu. b. Jabatan (Occupation; Vocational) : suatu pekerjaan khusus atau kegiatan kerja tertentu. c. Perkembangan karir : keseluruhan perkembangan individu yang menekankan kepada proses persiapan, memasuki dan kemajuan dalam dunia pekerjaan. d. Pendidikan karir : kegiatan yang direncanakan untuk memberikan pengalaman pendidikan kepada individu yang akan memberikan kemudahan perkembangan karir. Mengapa kita menamakan bimbingan karir, bukan bimbingan jabatan ? Ada tiga alasan yang dikemukakan, yaitu : • Istilah karir cenderung lebih populer dewasa ini daripada istilah jabatan • Istilah karir lebih inklusif daripada istilah jabatan, dimana istilah jabatan sering merujuk kepada



konotasi khusus atau pekerjaan tertentu • Istilah bimbingan diartikan secara luas, sehingga di dalamnya akan menyangkut pula masalah proses pengambilan keputusan dan penyesuaian karir Istilah bimbingan karir tidak hanya merujuk kepada program orientasi pekerjaaan tetapi juga menyangkut : a. Keterlibatan antara konselor dengan klien b. Keterlibatan partisipasi aktif klien dalam mengambil keputusan karir dan tidak bersifat pasifreseptif terhadap informasi c. Proses penyesuaian pribadi bahkan lebih jauh merupakan proses psikoterapi Terdapat dua kecenderungan umum dalam mengartikan bimbingan karir, yaitu : • Menekankan keterlibatan variabel emosi dan kepribadian dalam pemilihan karir. Mengartikan bimbingan karir sebagai bantuan kepada individu untuk memilih, mempersiapkan untuk memasuki dan mengembangkan suatu jabatan • Menekankan kepada proses pengambilan keputusan dalam konteks perkembangan. Mengartikan bimbingan karir sebagai proses membantu seseorang untuk mengembangkan dan menerima gambaran diri secara terintegrasi dan adekuat dan peranan lainnya dalam dunia kerja, menguji konsep tersebut terhadap kenyataan, mengkonversikan ke dalam kenyataan dengan memberikan kepuasan kepada diri sendiri dan manfaat bagi masyarakat. Secara umum bimbingan karir diartikan sebagai upaya bantuan kepada individu untuk menstimulasi (mendorong) dan memberikan kemudahan perkembangan karir dalam kehidupannya. Bantuan tersebut mencakup perencanaan karir, pengambilan keputusan dan penyesuaian pekerjaan (karir). Di dalam setting sekolah, bimbingan karir dipandang sebagai proses perkembangan yang berkelanjutan dalam upaya membantu individu mempersiapkan karir melalui intervensi kurikuler yang berkaitan dengan ; perencanaan karir, pengambilan keputusan, pengembangan keterampilan mengatasi masalah, informasi karir dan pemahaman diri. Bimbingan karir di sekolah dasar diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman peserta didik akan ragam kegiatan dan pekerjaan di dunia sekitarnya, pengembangan sikap positif terhadap semua jenis pekerjaan dan orang lain, dan mengembangkan kebiasaan hidup yang positif. Bimbingan karir di sekolah dasar juga terkait erat dengan upaya membantu peserta didik memahami apa yang disukai dan tak disukai, kecakapan diri, disiplin, mengontrol kegiatan sendiri. Layanan bimbingan karir amat erat kaitannya dengan tiga layanan bimbingan yang lainnya karena kecakapan-kecakapan yang dikembangkan di dalam bimbingan belajar, pribadi, maupun sosial akan mendukung perkembangan karir peserta didik. Menurut Miller (1989, dalam Muro & Kotman, 1995) peranan konselor dalam bimbingan karir adalah membantu murid agar memiliki kesadaran diri, meningkatkan keterampilan diri seperti dalam kerjasama, dan memberikan informasi tentang dunia kerja. B. Pentingnya Bimbingan Karir Bimbingan karir dipelajari secara khusus didasarkan kepada anggapan bahwa :



a. Kebutuhan bimbingan karir jauh lebih besar daripada kebutuhan psikoterapi. Bimbingan karir menggarap dunia dalam dan luar individu secara khusus lebih berorientasi kepada dunia dalam individu. b. Bimbingan karir dapat bersifat terapeutik atau berfungsi sebagai penyembuhan. Penyesuaian karir berhubungan erat dengan penyesuaian pribadi, bahkan penyesuaian karir secara langsung berhubungan dengan penyesuaian pribadi. Super mengemukakan bahwa dengan membantu membebaskan ketegangan, mengklarifikasi perasaan, memberikan wawasan, membantu memperoleh sukses, dan mengembangkan perasaan kompeten dalam suatu wilayah penyesuaian jabatan, memungkinkan individu menguasai aspek kehidupan lain secara tepat. Dengan demikian penyesuaian diri secara keseluruhan. c. Psikoterapi yang berorientasi kepada perubahan struktur kepribadian harus diikuti oleh bimbingan karir. Perubahan kepribadian yang diperoleh melalui proses psikoterapi juga dikaitkan dengan pemilihan karir diperlukan orientasi kembali ke arah baru dalam pengembangan karirnya. Ini berarti bahwa seseorang konselor harus menguasai dalam bimbingan karir. C. Tujuan Bimbingan Karir di SD Secara lebih operasional, tujuan layanan bimbingan karir di SD adalah membantu murid agar dapat : a. Mengenal macam-macam dan ciri-ciri dari berbagai jenis pekerjaan yang ada b. Merencanakan masa depan c. Membantu arah pekerjaan d. Menyesuaikan keterampilan, kemampuan dan minat dengan jenis pekerjaan e. Membantu mencapai cita-cita (Depdikbud, 1994) Bailey dan Nihien (1989), menyarankan program pengembangan kesadaran karir di tingkat sekolah dasar, khususnya di kelas-kelas tinggi, hendaknya dikembangkan secara terpadu dan mencakup hal-hal berikut ini ; 1) Informasi yang difokuskan kepada tanggung jawab dan struktur pekerjaan 2) Penyediaan waktu dan kesempatan bagi peserta didik untuk berbagi pengetahuan tentang dunia kerja dan pengalaman yang diperolehnya dari orang-orang sekitar tentang berbagai pekerjaan 3) Kesempatan bagi peserta didik untuk berinteraksi dengan orang-orang yang bekerja di sekitarnya. Interaksi ini akan menjembatani murid SD dengan dunia kerja 4) Kesempatan bagi peserta didik untuk mengetahui bagaimana orang merasakan pekerjaan atau profesi yang dipilihnya 5) Kesempatan bagi peserta didik untuk mengenali peran faktor jenis (gender) dalam pekerjaan D. Tahapan dan Karakteristik Perkembangan Karir Murid SD Perkembangan karir merupakan bagian dari perkembangan manusia, karena: a. Perkembangan terjadi sepanjang hidup manusia. Hal ini dapat digambarkan dalam batas-batas kematangan yang merujuk kepada tahap



perkembangan yang dicapai. Perkembangan karir seseorang berkaitan erat dengan tahap perkembangannya. b. Perkembangan individu dipengaruhi oleh faktor pembawaan dan lingkungan. Ini berarti bahwa faktor psikologis, sosiologis, pendidikan, ekonomis dan fisik berpengaruh terhadap perkembangan individu. Strategi intervensi bimbingan karir akan memadai apabila memperhatikan faktor-faktor tersebut. c. Perkembangan adalah proses yang kontinu. Perkembangan individu dapat dibantu melalui intervensi seawal mungkin dan berlangsung sepanjang hidup. Ini berarti bahwa program yang hanya berpusat pada tahap perkembangan tertentu akan mengurangi efektivitas perkembangan. Bimbingan karir merupakan salah satu bentuk intervensi yang biasa dilakukan dalam proses perkembangan individu. d. Sekalipun perkembangan itu kontinu, ada aspek-aspek yang dominan dalam berbagai periode perkembangan. Program pengembangan karir harus memperhatikan aspek-aspek dominan pada tahap perkembangan tertentu. e. Perkembangan individu mencakup diferensiasi dan integrasi konsep diri dan persepsi tentang dunianya. Strategi intervensi harus dirancang untuk membantu individu pada saat berada dalam kematangan yang normal daripada intervensi yang bersifat remedial. Bimbingan karir sebagai salah satu bentuk intervensi perkembangan individu dapat berfungsi preventif maupun kuratif. f. Perkembangan individual, sehingga adanya keragaman individual. Program intervensi termasuk bimbingan karir harus memperhatikan keragaman individual tersebut. Di atas telah dikemukakan bahwa perkembangan individu merupakan proses yang kontinu, dan bahwa intervensi dalam bentuk bimbingan karir akan efektif apabila memperhatikan tahap dan aspek yang dominan dalam perkembangan individu. Aspek dominan itu merupakan elamen yang perlu dikembangkan pada saat yang tepat dalam keseluruhan proses perkembangan individu. Keberhasilan menggambarkan elemen tertentu akan berpengaruh terhadap perkembangan elemen berikutnya. Apabila kita identifikasikan aspek-aspek tersebut dalam suatu kontinu perkembangan karir, dapat digambarkan dalam bagan berikut : Elemen yang dikembangkan a. Kesadaran diri Identitas Diri b. Kesadaran pendidikan Identitas Pendidikan c. Kesadaran karir Identitas Karir d. Kesadaran ekonomis Pendidikan ekonomis e. Pengambilan keputusan Keputusan Karir f. Kompetensi dasar Keterampilan Kerja g. Sikap dan apresiasi Kepuasan pribadi dan sosial Apabila model di atas ditelaah akan dapat dapat diidentifikasikan, elemen mana yang paling tepat dikembangkan pada periode perkembangan tertentu. Pada dasarnya setiap elemen itu merupakan titik kritis yang harus diperhatikan di dalam pelaksanaan bimbingan karir.



Elemen-elemen perkembangan karir tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut ini : a. Kesadaran diri : yaitu sadar akan diri sendiri, kebutuhan, kekuatan yang menuntun perkembangan dan pemahaman diri dan identitas diri yang positif yang akan mempermudah keputusan karir yang efektif. b. Kesadaran pendidikan : murid mengenal dan menyadari pentingnya perkembangan ketrampilan dasar dan penguasaan isi pengetahuan sebagai alat pencapaian tujuan karir. c. Kesadaran karir : murid menyadari bahwa perkembangan karir berkembang melalui pendidikan dan pengalaman kerja dan memahami tentang adanya keragaman dalam dunia kerja. d. Kesadaran ekonomis : Memahami hubungan secara ekonomis antara ekonomi, gaya hidup dan pekerjaan. e. Pengambilan keputusan : Menyadari bahwa pengambilan keputusan melibatkan keputusan tindakan dalam hal mengidentifikasi alternatif, memilih alternatif yang konsisten dengan tujuan dan implementasi keputusan tersebut. f. Kompetensi awal : Mengembangkan ketrampilan kognitif yang diperlukan untuk memasuki dunia karir. g. Apresiasi dan sikap : Internalisasi karir yang memberikan kepuasan baik secara pribadi maupun sosial. Pandangan lain dari ahli perkembangan karir yang memberikan nama yang berbeda terhadap masa perkembangan pada usia anak. Namun indikatornya relatif sama.Ginzberg, Axeired dan Herma (1951 dalam Muro & Kotman, 1995) menyebutkan bahwa periode karir dari sejak lahir hingga usia 14 tahun adalah periode fantasi (fantasi period) sedangakan Super (1981, dalam Muro & Kotman, 1995) memberikan label perkembangan karir pada usia 4 s.d 14 tahun sebagai periode tentatif. Namun demikinan kedua pandangan ini merujuk kepada hal yang sama yaitu penggunaan fantasi dalam memainkan karir orang dewasa. E. Teknik Bimbingan Karir bagi Murid SD Bimbingan karir di sekolah dasar dapat dilaksanakan dengan berbagai teknik seperti : a. Terpadu dalam KBM. b. Paket Bimbingan Karir, c. Pengamatan, d. Bacaan dan Nara Sumber. a. Terpadu dalam KBM Teknik ini merupakan teknik yang paling memungkinkan mengingat pelaksana bimbingan di SD adalah guru. Dalam teknik ini, guru hendaknya meneliti materi kurikulum yang dapat disisipi bimbingan karir. Untuk memberikan gambaran lebih nyata bagaimana isi bimbingan karir dapat dipadukan dalam kegiatan belajar mengajar. b. Paket Bimbingan Karir Badan penelitian dan pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan ( Balitbang Dekdikbud) telah mengembangkan empat buku paket bimbingan karir dan dikemas berupa modul yang masing-



masing paket terdiri dari satu sub topik pembahasan. c. Bacaan Teknik bimbingan karir di SD dapat dilaksanakan dengan cara menyuruh murid untuk membaca riwayat hidup orang-orang yang berhasil. Saat ini telah banyak buku riwayat hidup tokoh seperti mantan presiden Soeharto dll. Selain dalam buku riwayat hidup, informasi jabatan dapat diperkaya dengan membaca sumber-sumber bacaan seperti surat kabar,majalah, media elektronik, dll. d. Nara Sumber Wawasan murid tentang dunia pekrjaan dapt pula diperoleh dengan mendatangkan nara sumber ke sekolah untuk berdialog dengan anak-anak. Murid dapat pula ditugaskan untuk mengadakan dialog denga orang tuanya masing-masing. e. Pengamatan Para siswa diajak jalan-jalan menuju suatu tempat, kemudian disepanjang jalan mereka diminta mengadakan tentang jenis-jenis pekerjaan apa saja yang ditemukan. g. Ceritera Murid usia SD sangat menyenangi ceritera. Olehkarena itu guru dapat saja melaksankan bimbingan karir melalui ceritera. Akan sangat terkesan jika tokoh-tokoh dalam ceritera divisualisasikan melalui boneka, atau media gambar. F. Materi Bimbingan Karir di SD Isi bimbingan karir yang hendaknya dikembangkan di SD menurut buku pedoman bimbingan dan penyuluhan di SD 1994 adalah sebagai berikut: a. Isi Bimbingan Karir untuk kelas rendah ( I, II dan III), mencakup : 1) Mengenalkan perbedaan antar kawan sebaya 2) Menggambarkan perkembangan diri siswa 3) Menjelaskan bahwa bekerja itu penting bagi kehidupan sesuai dengan tuntutan lingungan 4) Mengenalakan ketrampilan yang dimiliki 5) Menjelaskan macam-macam pekerjaan yang ada di lingkun gan sekolah 6) Mengenalakan macam-macam pekerjaan yang dilakukan orang dewasa. 7) Mengenalakan kegiata-kegiatan yang menarik. 8) Mengenalakan mengapa orang memilih suatu pekerjaan, dan pilihan itu masih dapat berubah. 9) Menjelaskan bahwa kehidupan masa depan dapat direncanakan dari sekarang 10) Mengenalkan bahwa seseorang dapat memiliki banyak peran. 11) Menjelaskan bahwa pekerjaan sesesorang ditentukan oleh minat dan kecapannya. b. Isi bimbingan untuk kelas tinggi ( kelas IV,V,VI) : 1) Menjelaskan manfaat mencontoh orang-orang yang berhasil. 2) Melatih siswa menggambarkan kehidupan di masa yang akan datang. 3) Membimbing diskusi mengenai pekerjaan wanita dengan pria. 4) Menjelaskan jenis-jenis ketrampilan yang dikaitkan dengan pekerjaan tertentu. 5) Melatih siswa membayangkan hal- hal yang akan dilakukan kira-kira 25 tahun yang akan datang.



6) Membimbing siswa tentang macam-macam gaya hidup dan pengaruhnya. 7) Menjelaskan pengaruh nilai yang dianut dalam pengambilan keputusan. 8) Membimbing siswa untuk memperkirakan bahwa meneladani tokoh panutan dapat mempengaruhi karir. 9) Melatih siswa merencanakan pekerjaan apa yang cocok dengan dirinya pada masa dewasa nanti. 10) Membimbing siswa berdiskusi tentang pengaruh pekerjaan orang terhadap kehidupan anak. 11) Melatih murid melihat hubungan antara minat dan kemampuan. 12) Mengenalakan bermacam-macam untuk menilai kemajuan prestasi. 13) Mengenalkan macam-macam pekerjaan yang ada di lingkungan sekitar. Sekedar bahan pambanding berikut ini disajikan program bimbingan di SD Florida (1989) : a. Pengetahuan Diri ( Self-Knowladge) 1) Memperoleh pengetahuan tentang pentinganya konsep pengembangan karir. 2) Mengembangkan ketrampilan untuk berinteraksi dengan yang lain. 3) Mengembangkan kesadaran pentingnya akan pengembngan emosi dan fisik dalam membuat keputusan karir. b. Pengembang Pendidikan Jabatan : 1) Mengembangkan kesdaran pentingnya prestasi pendidikan untuk memperoleh peluang karir. 2) Mengembangkan kesdaran hubungan kerja untuk belajar. 3) Mengembangkan kesadaran pentingnya tanggung jawab dalam melakukan hubungan antar pribadi, memiliki kebiasaan beerja dengan sebaik-baiknya dan peluang karir. 4) Memperoleh ketrampilan dalam memhami dan menggunakan informasi karir. 5) Memperoleh kesadaran bagaimana hubungan karir terhadap kebutuhan dan fungsi masyarakat. c. Perencanaan dan Eksplorasi karir. 1) Mengembangkan kesadaran hubungan antar peran kehidupan, gaya kehidupan dan karir. 2) Mengembangkkan kesadaran perbedaan pekerjaan dan perubahan peran jenis kelamin. DAFTAR PUSTAKA 1. http://www.e-dukasi.net 2. http://www.ensiklopedi.net 3. Sunaryo Kartadinata, dkk. 1998. Bimbingan di Sekolah Dasar. Jakarta: Dirjen Dikti