Pengertian Yoga Tugas Agama [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview





Pengertian Yoga



Yoga adalah sebuah ilmu yang menjelaskan kaitan antara fisik, mental, dan spiritual manusia untuk mencapai sistem kesehatan menyeluruh (holistik) yang terbentuk dari kebudayaan India kuno. Yoga pertama kali diperkenalkan dalam buku Yoga Sutras yang ditulis oleh patanjali, yaitu seorang tokoh legenda dari India yang hidup sekitar 200 hingga 500 SM (Sindhu, 2014:30). Istilah Yoga berasal dari bahasa Sansakerta kuno yaitu yuj yang berarti union atau penyatuan diri. Yoga memiliki tiga arti yang berbeda, yaitu: Penyerapan (samadhi (yujyate), menghubungkan (yunakti), dan pengendalian (yojyanti). Namun makna kunci yang biasa dipakai adalah meditasi (dhyana) dan penyatuan (yukti). Yoga adalah sebuah penyatuan antara jiwa spiritual dengan jiwa universal atau pembatasan pikiranpikiran yang selalu bergerak atau suatu sistem yang sistematis dalam melakukan latihan rohani untuk mencapai ketenangan batin dan melakukan latihan fisik untuk mencapai kesehatan jasmani dan rohani sehingga disebut dengan Jiwan Mukti.



Riadi, M. (2018, April 24). Pengertian, Jenis, Tujuan dan Manfaat Yoga. dari Kajian Pustaka: https://www.kajianpustaka.com/2018/04/pengertian-jenis-tujuan-dan-manfaat-yoga.html



 Pengertian Kesehatan Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.



dinkesbogorkab. (2017, April 20). Apa Itu Kesehatan. Dinas Kesehatan. http://dinkes.bogorkab.go.id/links/apa-itu-kesehatan-2/











KESEHATAN SEMPURNA SEBAGAI KEHARMONISAN ATMAPARAMATMA  Pengertian Atma Konsep Hindu mengatakan bahwa manusia terdiri dari dua unsur, yaitu: jasmani dan rohani. Jasmaninya adalah badan, tubuh manusia. Sedangkan rohani merupakan hakekat Tuhan yang abadi, kekal, yang disebut dengan Atman. Atman atau Atma dalam Hindu merupakan percikan kecil dari Brahman yang berada di dalam setiap makhluk hidup. Atman di dalam badan manusia disebut: Jiwatman atau jiwa atau roh yang menghidupkan manusia. Demikianlah atman itu menghidupkan sarwa prani (makhluk di alam semesta ini). Indria tak bisa bekerja bila tak ada atman. Atman itu berasal dari Brahman, bagaikan matahari dengan sinarnya. Brahman sebagai matahari dan atman-atman sebagai sinar-Nya yang terpencar memasuki dalam hidup semua makhluk. Bila Tuhan diibaratkan sebagai lautan maka atman itu hanyalah setitik embun, bila Tuhan diandaikan matahari maka atman itu merupakan percikan terkecil dari sinarnya,Tuhan asalnya atman sehingga di beri gelar *Paramatma* sebagai atman yang tertinggi. Untuk menemukan Atman yang tersembunyi di dalam diri manusia, manusia mesti menerapkan Yoga. Jika telah menemukan dan bersatu dengan Atman, maka barulah manusia mencapai kebahagiaan sempurna. Yoga berfungsi menyatukan jiwa manusia dengan Atman, yang tersembunyi di dalam lubuk hati yang paling dalam. Ada empat jalan (yoga) untuk menemukan Atman, namun empat jalan tersebut membawa kepada tujuan yang satu. Manusia dapat memilih salah satu dari empat jalan tersebut berdasarkan pribadi orang tersebut. Menurut analisis Hindu, pada umumnya ada empat tipe pribadi manusia yaitu suka merenung, aktif, emosional, dan empiris (menekankan pengalaman). Empat jalan yang dimaksud diatas adalah Catur Marga. Catur marga memiliki arti empat jalan atau cara umat Hindu untuk menghormati dan menuju ke jalan Tuhan Yang Maha Esa atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Berikut adalah bagianbagian dari catur marga : 1. Jnana Marga Jnana Marga adalah cara mencapai Tuhan dengan cara mempelajari kitab Suci Veda. 2. Bhakti Marga Bhakti Marga adalah jalan menuju Tuhan dengan cara menunjukan Bhakti kita (berbakti, cinta pada Tuhan dan sesama). 3. Karma Marga Karma Marga adalah jalan meuju Tuhan dengan cara bekerja / melakukan pelayanan tampa pamrih. 4. Raja Yoga Raja Yoga adalah cara mencapai Tuhan denga cara Meditasi, Perenungan Tuhan, Pengendalian (Tapa).



Kementrian Agama. (2021). Hindu dan Ajaran Menjaga Kesehatan Saat Pandemi. Kemenag.go.id. https://kemenag.go.id/read/hindu-dan-ajaran-menjaga-kesehatan-saatpandemi-ambad Atman. (2012). Stiki.ac.id. http://p2kp.stiki.ac.id/en1/3060-2956/Atman_21990_p2kp-stiki.html Unknown. (2016, February 4). Pengertian Catur Marga Yoga dan Bagian-bagianya. Hindu Alukta; Hindu Alukta. https://hindualukta.blogspot.com/2016/02/pengertian-catur-margayoga-dan-bagian.html



















YOGA ASANA SEBAGAI UPAYA MENJAGA FLEKSIBILITAS TUBUH Dalam pelaksanaan Yoga, yang perlu diperhatikan adalah gerak pikiran. Pikiran memiliki sifat gerak yang liar dan paling sulit untuk dikendalikan. Agar terfokus dalam melaksanakan Yoga, ada baiknya dipastikan bahwa pikiran dalam keadaan baik dan tenang. Secara umum Yoga dikatakan sebagai disiplin ilmu yang digunakan oleh manusia untuk membantu dirinya mendekatkan diri kepada Sang Hyang Widhi Wasa. Kata “Yoga” berasal dari bahasa Sansekerta yaitu “yuj” yang memiliki arti menghubungkan atau menyatukan, yang dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai meditasi atau mengheningkan cipta/pikiran, sehingga dapat dimaknai bahwa Yoga itu adalah menghubungkan atau penyatuan spirit individu (jivatman) dengan spirit universal (paramatman) melalui keheningan pikiran. Latihan dan gerakan Yoga menjadikan serta mengantarkan jasmani dan rohani umat sederhana, sejahtera, dan bahagia. Sepatutnya kita bersyukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa



karena atas anugerahnya kita dapat mengenal dan belajar Yoga. Belajar tentang Yoga sangat bermanfaat untuk perkembangan jasmani dan rohani umat Hindu. Dengan memperaktikkan gerakan-gerakan Yoga, kebugaran jasmani dan kesegaran rohani umat dapat terwujud sebagaimana mestinya. Yoga selain sebagai pengetahuan rohani, juga dapat memberikan latihan-latihan badan/Asanas. Asanas memungkinkan memperbaiki kesehatan banyak orang dan mencapai suatu kehidupan yang bersemangat. Melalui pembelajaran Yoga, seseorang secara bertahap dapat belajar menjaga pikiran dan tubuh dalam keseimbangan yang tentram pada semua keadaan dan mempertahankan ketenangan dalam situasi apapun. Yoga Asana adalah gerakan Yoga yang berhubungan dengan posisi tubuh. Perpaduan antara gerakan kelenturan, gerakan memutar dan keseimbangan tersebut membantu kita untuk membedakannya dengan jenis praktik Yoga yang lainnya. Yoga Asana mengutamakan postur tubuh, terpusat pada pernapasan (breathing) dan konsentrasi pada gerakan pikiran (mind). Mempraktikkan dan berlatih Yoga Asana sesungguhnya dapat mengantarkan kita menjernihkan pikiran/pengertian, menjadikan tubuh/badan bugar/sehat, dan akhirnya terwujud hidup dan kehidupan yang sejahtera dan bahagia.  Jenis-jenis Yoga Asana 1. Padmāsana : Kedua kaki diluruskan ke depan, lalu tempatkan kaki kanan di atas paha kiri, kemudian kaki kiri di atas paha kanan. Kedua tangan boleh ditempatkan di lutut. MANFAAT : Dapat menopang tubuh dalam jangka waktu yang lama, hal ini disebabkan karena tubuh mulai dapat dikendalikan oleh pikiran.



2. Siddhāsana : Letakkan salah satu tumit di pantat, dan tumit yang lain dipangkal kemaluan. Kedua kaki diletakkan begitu rupa sehingga kedua ugel-ugel mengenai satu dengan yang lain. MANFAAT : Memberikan efek ketenangan pada seluruh jaringan saraf dan mengendalikan fungsi seksual.



3. Swastikāsana : Kedua kaki lurus ke depan kemudian lipat kaki dan taruh dekat otot paha kanan, bengkokkan kaki kanan dan dorong telapak kaki dalam ruang antara paha dengan otot betis. MANFAAT : Menghilangkan reumatik, Menghilangkan penyakit empedu dan lendir dalam keadaan sehat, membersihkan dan menguatkan urat-urat kaki dan paha.



4. Sarvangāsana : Berbaring dengan punggung di atas selimut, angkat kedua kaki perlahan kemudian angkat tubuh bagian atas, pinggang, paha, dan kaki lurus ke atas. Punggung ditunjang oleh kedua tangan. MANFAAT : Memelihara kelenjar thyroid.



5. Halāsana : Posisi tubuh rebah dengan telapak tangan telungkup di samping badan. Kedua kaki rapat lalu diangkat ke atas dengan posisi lurus. Tubuh jangan bengkok. Kaki dan tubuh buat siku lebar. Turunkan kedua kaki melalui muka sampai jari kaki mengenai lantai. Paha dan kaki membentuk garis lurus. MANFAAT : Menguatkan urat dan otot tulang belakang dan susunan urat-urat di sisi kanan kiri tulang punggung.



6. Matsyāsana : Rebahkan diri di atas punggung, dengan kepala diletakkan pada kedua tangan yang disalipkan. MANFAAT : Membasmi bermacam penyakit seperti asma, paru-paru, bronchitis.



7. Paschimottanāsana : Duduk di lantai dengan kaki menjulur lurus, pegang jari kaki dengan tangan, tubuh dibengkokkan ke depan. MANFAAT : Membuat nafas berjalan di brahma nadi (sungsum) dan menyalakan api pencernaan, dan untuk mengurangi lemak diperut.



8. Mayurāsana (Burung Merak) : Berlutut di atas lantai, jongkok di atas jari kaki, angkat tumit ke atas dengan kedua tangan berdekatan, dengan telapak tangan di atas lantai, ibu jari kedua tangan harus mengenai lantai dan harus berhadapan dengan kaki. MANFAAT : Menguatkan pencernaan, membetulkan salah pencernaan dan salah perut seperti kembung, juga murung hati dan limpa yang bekerja lemah akan baik kembali.



9. Ardha Matsyendrāsana : Letakkan tumit kiri di dekat lubang pantat dan di bawah kemaluan mengenai tempat di antara lubang pantat dan kemaluan. Belokkan lutut kanan dan letakkan ugelugel kanan di pangkal berdekatan dengan sambungan kiri, letakkan ketiak kiri di atas lutut kanan kemudian dorong sedikit ke belakang sehingga mengenai bagian belakang dari ketiak. Pegang lutut kiri dengan telapak tangan kiri perlahan punggung belokkan ke sisi dan putar sedapat mungkin ke kanan, gerakkan kepala ke kanan sehingga segaris dengan pundak kanan, ayunkan tangan kanan ke belakang, pegang paha kiri dengan tangan kanan, tulang punggung lurus. MANFAAT : Memperbaiki alat-alat pencernaan, memberi nafsu makan. Kundalini akan dibangunkan juga dan membuat candranadi mengalir tetap.



10. Salabhāsana : Rebahkan diri dengan telungkup, kedua tangan di sisi badan terlentang. Tangan diletakkan di bawah perut, hirup nafas seenaknya kemudian keluarkan perlahan. Keraskan seluruh badan dan angkat kaki ke atas ± 40 cm, dengan lurus, sehingga paha dan perut bawah dapat terangkat juga. MANFAAT : Menguatkan otot perut, paha, dan kaki, menyembuhkan penyakit perut dan usus juga penyakit limpa dan penyakit bungkuk dapat dikurangi.



11. Bhuyanggāsana : Merebahkan diri dengan telungkup, lemaskan otot, dan tenangkan hati, letakkan telapak tangan di lantai di bawah bahu dan siku, tubuh dan pusar sampai jari-jari kaki tetap di lantai, angkat kepala dan tubuh ke atas perlahan seperti cobra ke atas, bengkokkan tulang punggung ke atas. MANFAAT : Meredakan stres, kelelahan, menyegarkan hati, mengurangi kekakuan punggung bagian bawah, memperkuat bahu dan lengan, membantu meningkatkan suasana hati, dan juga memperbaiki pencernaan.



12. Dhanurāsana : Rebahkan diri dengan dada dan muka di bawah, kedua tangan diletakkan di sisi, kedua kaki ditekuk ke belakang, naikkan tangan kebelakang dan pegang ugel-ugel, angkat dada dan kepala ke atas, dan kaki kaku dan luruskan, tahan nafas dan keluarkan nafas perlahan. MANFAAT : Menghilangkan sakit bungkuk, reumatik di kaki, lutut, dan tangan. Mengurangi kegemukan, dan melancarkan peredaran darah. 13. Gomukhāsana : Tumit kaki kiri diletakkan di bawah pantat kiri, kaki kanan diletakkan sedemikian rupa, sehingga lutut kanan berada di atas lutut kiri dan telapak kaki kanan ada di sebelah paha kiri berdekatan. MANFAAT : Menghilangkan reumatik di kaki, ambein, sakit kaki dan paha, menghilangkan susah BAB (ke belakang).



14. Trikonāsana : Berdiri tegak, kedua kaki terpisah, ± 65 - 70 cm, kemudian luruskan tangan dengan lebar, segaris dengan pundak, tangan sejajar dengan lantai. MANFAAT : Menguatkan urat-urat tulang punggung dan alat-alat di perut, menguatkan gerak usus dan menambah nafsu makan.



15. Baddha Padmāsana : Duduk dengan sikap Padmasana, tumit mengenai perut, tangan kanan ke belakang memegang ibu jari kanan, begitu juga tangan kiri. Tekan dagu ke dada, lihat pada ujung hidung dan bernafas pelan-pelan. MANFAAT : Asana ini bukan untuk bermeditasi tetapi untuk memperkuat kesehatan dan menguatkan badan. Dapat menyembuhkan lever, uluhati, usus.



16. Padahasthāsana : Berdiri tegak, tangan digantung di sebelah badan, kedua tumit harus rapat tapi jari harus terpisah, angkat tangan kedua-duanya ke atas kepala. Perlahan bengkokkan badan ke bawah, jangan bengkokkan siku lalu pegang jari kaki dengan ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah. MANFAAT : Menghilangkan hawa nafsu, tamas, menghilangkan lemak.



17. Matsyendrāsana : Duduk dengan kaki menjulur, letakkan kaki kiri di atas pangkal paha kanan dan letakkan tumit kaki kiri di pusar. Kaki kanan letakkan di lantai di pinggir lutut kiri. Tangan kiri melalui lutut kanan di luarnya memegang jari kaki kanan dengan ibu jari, telunjuk, dan jari tengah lalu tekankan pada lutut kanan dan kiri. MANFAAT : Menghilangkan reumatik, menguatkan prana shakti (gaya batin) dan menyembuhkan banyak penyakit.



18. Chakrāsana : Berdiri dengan tangan diangkat ke atas, perlahan-lahan turunkan ke belakang dengan membengkokkan tulang punggung. MANFAAT : Melatih kegesitan, tangkas, segala pekerjaan akan dilaksanakan dengan cepat.



19. Savāsana : Tidur terlentang, tangan lurus di samping badan, luruskan kaki dan tumit berdekatan. Tutup mata bernafas perlahan, lemaskan semua otot. MANFAAT : Memberikan istirahat pada badan, pikiran, dan sukma.



20. Janusirāsana : Letakan tumit kiri di antara lubang pantat dan kemaluan, dan tekanlah tempat itu. Kaki kanan menjulur dengan lurus. Pegang jari kaki kanan dengan dua tangan. MANFAAT : Menambah semangat dan memperbaiki pencernaan. Asana ini menggiatkan surya chakra.



21. Garbhāsana : Kedua tangan di antara paha dan betis, keluarkan kedua siku lalu pegang telinga kanan dengan tangan kanan dan sebaliknya. MANFAAT : Menguatkan otot perut dan membakar lemak di seputar perut.



22. Kukutāsana : Lebih dulu membuat padmasana. Masukan tangan satu persatu dalam betis hingga sampai kira-kira di siku, telapak tangan diletakkan di lantai dengan jari terbuka ke depan, angkat badan ke atas salib kaki kirakira sampai di siku. MANFAAT : Menguatkan otot-otot, dada dan pundak.



Mempraktikkan dan berlatih Yoga Asanas sesungguhnya dapat mengantarkan kita menjernihkan pikiran/pengertian, menjadikan tubuh/badan bugar/sehat, dan akhirnya terwujud hidup dan kehidupan yang sejahtera dan bahagia. Biasanya untuk praktisi Yoga pemula ada baiknya beristirahat dalam setiap Asana sekitar 30 detik, dan bisa ditingkatkan menjadi 1-2 menit. Praktik Yoga Asanas bila dilakukan dengan sungguh-sungguh, benar, dan tepat melalui gerak dan pernapasan atau Pranayama, maka tubuh juga dapat berkeringat tetapi tubuh dan pikiran merasa menjadi ringan



Dwi U. (2020, September 28). KONTEN PENDIDIKAN DAN AGAMA. Blogspot.com. https://guruagamahindu.blogspot.com/2020/



RAJA YOGA KESEHATAN SUPRA NATURAL Catur Marga Yoga merupakan empat jalan yang dapat dilakukan oleh manusia untuk menyatukan diri dengan Brahman. Empat jalan tersebut di antaranya adalah Karma Yoga, Bhakti Yoga, Raja Yoga, dan Jnana Yoga. Dari keempat jalan tersebut, materi ini akan membahas tentang Raja Yoga, yang merupakan jalan atau cara paling sulit untuk dilakukan oleh manusia jika dilakukan tanpa adanya dampingan dari



guru spiritual. Ajaran Raja Yoga menekankan pada proses sang diri untuk dapat mengendalikan segala aktivitas gerak pikirannya demi terwujudnya pikiran yang jernih dan baik serta selalu terfokus pada Brahman. Raja Yoga merupakan jalan untuk mencapai Brahman dengan cara mengendalikan gerak pikiran atau pemusatan pikiran pada satu objek, perenungan, dan pengendalian (tapa). Raja Yoga merupakan cara yang paling sulit dilakukan untuk mencapai Brahman. Bila seseorang ingin melakukan Raja Marga Yoga maka harus memiliki seorang guru spiritual yang dapat membimbing proses pelaksanaan Raja Yoga yang akan dilakukan.



 RAJA YOGA Hindu mengenal begitu banyak ajaran suci yang tujuannya adalah untuk mencapai kesetaraan dan menyatu dengan Brahman. Ajaran-ajaran ini terbagi ke dalam tiga kerangka pemahaman umat Hindu dalam melakoni kehidupan beragama, yakti tattwa, susila, dan acara. Ketiganya merupakan media spiritual yang dapat ditempuh oleh umat Hindu untuk mencapai pemahaman akan hakikat Brahman. Ketiganya saling berkaitan satu sama lain dan merupakan satu bagian yang tidak terpisahkan. Menurut Sivananda dalam Diantary dan Hartaka (2020:154) menyatakan bahwa terdapat empat jalan spiritual yang utama untuk mewujudkan Tuhan adalah Karma Yoga, Bhakti Yoga, Raja Yoga dan Jnana Yoga. Karma Yoga cocok bagi orang yang bertempramen aktif, Bhakti Yoga bagi orang yang bertempramen bhakti, Raja Yoga bagi orang yang bertempramen mistis, dan Jnana Yoga bagi orang yang bertempramen rasional dan filosofis. Pembahasan yang menarik tentang jalan spiritual untuk menyatukan diri dengan Brahman adalah dengan mempelajari atau membahas ajaran Raja Yoga. Raja Yoga oleh sebagian besar umat Hindu dikatakan sebagai jalan yang paling sulit, karena praktiknya tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang dan tanpa adanya bimbingan serta pengawasan dari guru spiritual. Jalan ini merupakan jalan yang dilakukan dengan mengendalikan pikiran melalui praktik yoga, yaitu bisa dengan tapa, brata, samadhi, dan lain sebagainya. Pikiran merupakan hal yang paling sulit untuk dikendalikan sehingga sangat sedikit sekali umat Hindu yang mempraktikan jalan spiritual ini. Pikiran dapat membantu manusia untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, akan tetapi jika terlalu banyak pikiran juga tidak baik dan malah akan membahayakan diri sendiri. Seperti yang disampaikan dalam Katha Upanisad sloka 5: “yas tv avijñᾱnavᾱn bhavaty ayuktena manasᾱ sadᾱ, tasyendriyᾱṇy avaśyᾱni duṣṭᾱśvᾱ iva sᾱratheḥ”, yang artinya adalah mereka yang tidak memahami pengetahuan ini, yang pikirannya tidak dikendalikan secara disiplin, indriyaindriya mereka sulit dikendalikan, seperti kusir kereta kuda yang mengendarai kereta dengan kuda-kuda sangat liar. Raja Yoga adalah jalan yang membawa penyatuan diri dengan Tuhan, melalui pengekangan diri dan pengendalian pikiran. Raja yoga mengajarkan bagaimana mengendalikan indriya-indriya dan wrtti mental atau gejolak pikiran yang muncul dari pikiran, bagaimana mengembangkan konsentrasi dan bagaimana bergaul dengan Tuhan. Dalam hatha yoga terdapat disiplin fisik, sedangkan dalam raja yoga terdapat disiplin pikiran (Sivananda dalam Diantary dan Hartaka, 2020:155). Pikiran merupakan indriya yang amat sangat sulit untuk dikendalikan jika tanpa bekal pengetahuan yang tinggi dan bakti yang tulus. Maka dari itu sangat utama jika dapat mengendalikan pikiran menuju kearah yang positif yaitu menuju ke arah hakikat Brahman. Seperti yang dituangkan dalam kitab suci Sarasamuccaya sloka 80 berikut ini; “apan ikang manah ngaranya, ya ika witning indrrya, maprawrtti ta ya ring subhaasubhakarma, matangnya ikang manah juga prihen kahrtanya sakareng”, yang artinya sebab pikiran itu namanya adalah sumbernya indriya, ialah yang menggerakan perbuatan baik buruk itu, karena itu, pikiranlah yang patut segera diusahakan pengendaliannya (Sentana, 2019: 37).



 Tujuan Ajaran Raja Marga Yoga Pelaksanaan ajaran yoga pada hakikatnya adalah untuk membebaskan diri dari belenggu ikatan maya duniawi dan mencapai hakikat tertinggi yaitu Moksartham Jagadhita Ya Ca Iti Dharma, yang artinya memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Salah satu bagian dari ajaran yoga yang dapat menuntut dan memberi petunjuk kepada manusia untuk mencapai moksha atau kelepasan adalah Raja Yoga. Selain itu raja yoga bertujuan untuk memperoleh manfaat hidup yang positif, sehingga dapat mengendalikan gerak pikiran. Adapun tujuan utama dari implementasi ajaran Raja Yoga adalah pembebasan atau moksha, sehingga dapat menghantarkan atman bersatu dengan Brahman dalam dimensi eskatologi, akan tetapi dalam dimensi kehidupan di dunia, ajaran Raja Yoga bertujuan untuk menghantarkan kehidupan manusia untuk bebas dari ikatan duniawi yang bersifat maya dengan cara mengontrol pikiran dan menggunakannya dengan baik untuk tujuan-tujuan dharma. Upaya untuk mengontrol dan mengendalikan pikiran ini lah yang disebut dengan istilah Citta Vrtti Nirodha.



Moksa merupakan tujuan utama dari setiap ajaran suci agama Hindu, tak terkecuali ajaran Raja Yoga. Pengertian moksa secara sederhana dapat disamakan dengan kata kelepasan atau kebebasan. Seluruh umat Hindu yang ada di Indonesia dan seluruh dunia menempatkan moksa sebagai tujuan akhir hidupnya. Karena dalam Hindu keyakinan akan adanya moksa merupakan hal utama yang perlu diimplementasikan dalam kehidupan dengan menerapkan ajaran-ajaran suci Hindu yang memiliki nilai-nilai luhur. Dalam ajaran agama Hindu, dijelaskan bahwa terdapat beberapa jenis moksha, diantaranya yaitu moksha yang diperoleh ketika masih hidup dan moksha yang diperoleh setelah meninggal. Moksha yang diperoleh ketika masih hidup ialah pembebasan yang dirasakan oleh manusia ketika ia telah terbebas dari ikatan materi duniawi dan tidak terpengaruh oleh gejolak indriya dan maya, moksha semacam ini disebut jiwamukti. Selain itu moksha yang juga dapat dicapai manusia ketika semasa hidupnya, pada saat atman telah meninggalkan badan wadag-nya tetapi masih terkena pengaruh maya yang tipis disebut widehamukti. Kemudian moksa yang paling sempurna adalah ketika manusia telah mencapai kesadaran yang sama dengan Brahman dan mengetahui hakikat sejati dari Brahman, moksa semacam ini disebut purnamukti. Inilah tujuan akhir dari implementasi ajaran Raja Yoga, yaitu untuk dapat menyatukan sang diri dengan kekuatan besar alam semesta yang menjadi pencipta dari segala seuatu yang ada di alam ini, yang disebut dengan Brahman. Dengan mengendalikan seluruh gerak pikiran untuk senantiasa fokus kepada-Nya, dengan ditimpali oleh karma vasana yang baik pula, maka moksha dalam kehidupan di dunia dan di akhirat kelak akan menjadi sebuah kenyataan bagi mereka yang mengimplementasikan ajaran Raja Yoga ini.



 Penutup Sudah kita ketahui bersama, bahwa yoga adalah sebuah ajaran yang sangat popular di India. Dengan perkembangan zaman sebuah ajaran menjadi sebuah seni olah tubuh yang sangat digemari masyarakat di dunia sekarang, terutama di Indonesia. Sebenarnya ada banyak sekali manfaat atau keuntungan yang bisa diperoleh dari melakukan yoga. Namun sayangnya banyaknya masyarakat awam yang belum menyadari atau belum mengenal olah raga Yoga ini. Banyak sekali gerakan-gerakan yoga yang sangat bermanfaat bagi tubuh kita. Sehingga kita tidak mudah merasakan stres dan kelelahan jika sudah melakukan yoga.



Adnyana, I. B. P. (2021). Raja Yoga Sebagai Jalan Mencapai Pemahaman Akan Hakikat Brahman (Studi Kasus Pustaka Suci Bhagavad Gītā). JURNAL YOGA DAN KESEHATAN, 4(1), 63-75.