Penggunaan Larutan Kupper Sulfat Dalam Pemeriksaan Hemoglobin Pada Pendonor Darah Di Unit Transfusi Darah Pusat Palang Merah Indonesia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Penggunaan Larutan Kupper Sulfat dalam Pemeriksaan Hemoglobin pada Pendonor Darah di Unit Transfusi Darah Pusat Palang Merah Indonesia (UTDP-PMI)



I.



Latar Belakang Unit Transfusi Darah Pusat (UTDP) merupakan suatu instansi yang bergerak dalam bidang pelayanan darah. Salah satu tugas penting UTDP adalah menghasilkan produk darah yang baik dan berkualitas untuk kebutuhan pasien-pasien yang membutuhkan transfusi maupun terapi. Darah yang baik dan berkualitas didapatkan dari pendonor yang sehat, pengambilan, pengolahan, penyimpanan dan pendistribusian yang terstandarisasi. Salah satu yang mempengaruhi kualitas darah adalah dari kadar Hemoglobin (Hb) pada pendonor. Untuk menentukan kadar Hb dalam darah pendonor, terdapat beberapa alat atau



metode



yang digunakan



diantaranya:



metode



Cyanmethemoglobin



yang



memanfaaatkan prinsip dari spektrofotometri sehingga kadar hb dapat ditentukan dalam hitungan angka atau secara kuantitatif dan metode Cupri Sulfat yang dapat mendeteksi kadar Hb pendonor secara kualitatif. Karena hal tersebut, maka Kemenkes membuat suatu aturan yang mengacu kepada WHO (World Health Organization) mengenai standar pemeriksaan kadar hemoglobin pada pendonor. Dimana standar pemeriksaan tersebut dicantumkan dan sudah diatur dalam Permenkes no. 91 tahun 2015 tentang standar pelayanan darah yaitu dengan menggunakan larutan Kupper Sulfat dengan nilai normal hb 12,5gr/dL–17gr/dL yang diperiksa dengan menggunakan larutan Kupper Sulfat. Oleh karena itu, UTDP sebagai pusat dari pelayanan darah di Indonesia melakukan pembuatan larutan Kupper Sulfat dengan berat jenis (BJ) 1.053 untuk mendeteksi hb diatas 12,5gr/dL dan 1.062 untuk mendeteksi hb dibawah 17gr/dL. Karena hal tersebut maka, dilakukan suatu pengujian ketepatan terhadap larutan Cupri Sulfat ini dalam mendeteksi kada Hb pendonor dibawah 12,5gr/dL dan diatas 17gr/dL dengan jumlah 35 sampel.



II.



Tujuan Memperoleh produk darah yang berkualitas dengan kadar hb normal sehingga dapat digunakan untuk pengobatan bagi pasien yang membutuhkan transfusi darah dan menentukan ketepatan CuSO4 dalam mendeteksi Hb dibawah 12,5gr/dL dan diatas 17gr/dL.



III.



Metode Metode yang digunakan dalam pemeriksaan Hb pada donor darah diantaranya : 



Pemeriksan secara kualitatif, yakni dengan menggunakan larutan Kupper Sulfat Bj : 1.053 dan Bj : 1.062.







Pemeriksaan secara kuantitatif, yakni pemeriksaan dengan menggunakan hb meter yang menggunakan prinsip Spektofotometri diantaranya : Hemocue, Sysmex dan Ceracheck.



IV.



Result