Pengujian Tahanan Isolasi 3 Fasa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGUJIAN TAHANAN ISOLASI 3 FASA



Kelas



: DIV SKL II B



Kelompok Analisa



: Uji Tahanan Isolasi



Penanggung Jawab



: Abdullah Faiq Munir



Anggota Kelompok



:



(1741150126)



1.



Fandi Kurniawan



(1741150001)



2.



Jonathan Christanto



(1741150061)



3.



M. Asraf El Qoid



(1741150004)



4.



Santika Putri Pertiwi (1741150129)



5.



Thariq Zul Hilmi



6.



Yoga Dwi Setiawan (1741150110)



(1741150121)



JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDI D-IV SISTEM KELISTRIKAN POLITEKNIK NEGERI MALANG OKTOBER 2018



I.



II.



Tujuan a.



Untuk mengetahui secara dini kondisi isolasi trafo.



b.



Untuk mengetahui kemungkinan adanya ganguan hubung singkat



c.



Untuk memastikan transformator cukup aman untuk diberi tegangan.



Dasar Teori Pengukuran tahanan isolasi belitan trafo ialah proses pengukuran dengan suatu alat ukur Insulation Tester untuk memperoleh hasil (nilai/besaran) tahanan isolasi trafo tenaga antara bagian yang diberi tegangan (fasa) terhadap badan (Case) maupun antar belitan primer, sekunder. Pengukuran tahanan isolasi dilakukan pula untuk mengetahui nilai tahanan isolasi trafo ukur seperti trafo arus dan trafo tegangan namun ada beberapa ketentuan (batasan โ€“ batasan) yang harus dipenuhi sehingga diperoleh harga yang optimal. Menurut SPLN nilai minimum dari tahanan isolasi adalah 5M๐ฎ, jika tahanan isolasi melebihi 5 M๐ฎ atau tak terhingga maka trafo tersebut memiliki tahanan isoalsi yang bagus, begitupula dengan trafo yang memiliki nilai tahanan mendekati 0 maka tahanan isolasi tersebut dikatakan jelek. Variasi tegangan tidak akan berpengaruh banyak terhadap harga pembacaan, karena hasilnya tidak ditentukan dari sumber tegangan arus searah. Sumber tegangan arus searah adalah sumber tegangan tinggi, yang dihasilkan dari pembangkit yang diputar dengan tangan. Umumnya tegangannya adalah 100 V, 250 V, 500 V, 1000 V atau 2000 V. Sedangkan daerah pengukuran yang efektif adalah 0,02 sampai 20 MegaOhm dan 5 sampai 5.000 MegaOhm. Tetapi pada sekarang pengujian tahanan isolasi menggunakan sumber tegangan tinggi dari tegangan tetap sebesar 100 V sampai 1.000 V yang didapat dari baterai sebesar 8 V sampai 12 V dan disebut Megger dengan baterai. Alat ini membangkitkan tegangan tinggi lebih stabil dibanding dengan yang menggunakan generator diputar dengan tangan. Oleh karena itu, salah satu cara meyakinkan bahwa trafo cukup aman untuk diberi tegangan adalah dengan mengukur tahanan isolasinya.Dengan kita mengetahui tahanan isolasi trafo maka itu akan memberikan jaminan keamanan bagi trafo itu sendiri sehingga terhindar dari kegagalan isolasi. Hasil pengukuran tahanan isolasi belitan trafo juga dipengaruhi oleh kebersihan permukaan isolator bushing, suhu trafo, faktor usia dan kelembaban udara di sekitarnya.



๏‚ท



Standart Tahanan Isolasi Transformator Rekomendasi NEMA



๏‚ท



Megger Meger adalah alat untuk mengukur besarnya nilai tahanan isolasi. Salah satu



contoh penggunaan dari alat ukur ini adalah untuk mengukur kemungkinan gangguan lain adalah terjadinya hubung singkat pada belitan antar phasa, antara phasa dengan bodi dan antar belitan pada phasa yang sama, Megger digunakan untuk mengukur tahanan isolasi instalasi tegangan menengah maupun tegangan rendah. Untuk menentukan sumber tegangan megger yang dipilih tidak hanya tergantung dari batas pengukur, akan tetapi juga terhadap tegangan kerja (system tegangan) dari peralatan ataupun instalasi yang akan diuji isolasinya. Berikut adalah contoh standart pemberian tegangan pada megger pada pengukuran tahanan isolasi transformator.



๏‚ท



Standart Tahanan Isolasi Berdasarkan PUIL 2000 Menurut PUIL 2000 bahwa Nilai Minimum Isolasi pada peralatan Listrik dan



Instalasinya adalah : 1000 x Tegangan Kerja. Maksudnya adalah apabila Instalasi atau peralatan Listrik menggunakan Tegangan 220 Volt, maka nilai Tahanan Isolasinya sekurang-kurangnya sebesar 220 x 1000 ohm = 0,22 Mฮฉ, demikian halnya bila menggunakan 380 volt, maka nilai Isolasi minimumnya adalah 0,38 Mฮฉ.



III. Alat dan Bahan 1. Transformator 3 phasa 5 kVA 2. Insulation tester (megger) 3. Kabel Penghubung



: 1 buah : 1 buah : Secukupnya



IV. Rangkaian Percobaan



Gambar 4.1. Rangkaian pengujian tahanan isolasi rangkaian Y - y



Gambar 4.2. Rangkaian pengujian tahanan isolasi rangkaian Y - d



Gambar 4.3. Rangkaian pengujian tahanan isolasi rangkaian D - y



Gambar 4.4. Rangkaian pengujian tahanan isolasi rangkaian D - d



Gambar 3.5. Rangkaian pengujian tahanan isolasi trafo yang belum tersambung V.



Prosedur Percobaan Tahanan Isolasi 1.



Alat dan Bahan dipersiapkan.



2.



Transformator telah dipastikan tidak terhubung dengan sumber tegangan.



3.



Kondisi batrei pada megger telah diperiksa, kondisi batrei dipastikan melewati โ€œbatrei goodโ€.



4.



Peralatan dirangkai sesuai gambar rangkaian percobaan.



5.



Megger dihubungkan secara pararel dengan titik yang akan diukur.



6.



Hasil pengukuran pada megger dicatat pada tabel.



7.



Analisis dan kesimpulan dibuat dari hasil pengujian tahanan isolasi pada transformator yang telah diuji tersebut.



VI. Tabel Hasil Percobaan Tahanan Isolasi A. Pengukuran Trafo Rangkaian Y - y



Keterangan



Hasil



1. Sisi HV โ€“ sisi LV R-r



โˆž



R-s



โˆž



R-t



โˆž



R-n



โˆž



S-r



โˆž



S-s



โˆž



S-t



โˆž



S-n



โˆž



T-r



โˆž



T-s



โˆž



T-t



โˆž



T-n



โˆž



N-r



โˆž



N-s



โˆž



N-t



โˆž



N-n



โˆž



2. Sisi HV โ€“ PE R โ€“ PE



โˆž



S โ€“ PE



โˆž



T - PE



โˆž



N - PE



โˆž



3. Sisi LV โ€“ Ground r โ€“ Ground



โˆž



s โ€“ Ground



โˆž



t โ€“ Ground



โˆž



n - Ground



โˆž



B. Pengukuran Trafo Rangkaian Y - d Keterangan



Hasil



Sisi HV โ€“ sisi LV R-r



โˆž



R-s



โˆž



R-t



โˆž



S-r



โˆž



Sโ€“s



โˆž



Sโ€“t



โˆž



Tโ€“r



โˆž



Tโ€“s



โˆž



Tโ€“t



โˆž



N-r



โˆž



N-s



โˆž



N-t



โˆž



Sisi HV โ€“ Ground R โ€“ Ground



โˆž



S โ€“ Ground



โˆž



T โ€“ Ground



โˆž



N - Ground



โˆž



Sisi LV โ€“ Ground r โ€“ Ground



โˆž



s โ€“ Ground



โˆž



t - Ground



โˆž



C. Pengukuran Trafo Rangkaian D - y Keterangan



Hasil



Sisi HV โ€“ sisi LV R-r



โˆž



R-s



โˆž



R-t



โˆž



R-n



โˆž



S-r



โˆž



Sโ€“s



โˆž



Sโ€“t



โˆž



S-n



โˆž



Tโ€“r



โˆž



Tโ€“s



โˆž



Tโ€“t



โˆž



T-n



โˆž



Sisi HV โ€“ Ground R โ€“ Ground



โˆž



S โ€“ Ground



โˆž



T โ€“ Ground



โˆž



Sisi LV โ€“ Ground r โ€“ Ground



โˆž



s โ€“ Ground



โˆž



t โ€“ Ground



โˆž



n - Ground



โˆž



D. Pengukuran Trafo Rangkaian D - d Keterangan



Hasil



Sisi HV โ€“ sisi LV R-r



โˆž



R-s



โˆž



R-t



โˆž



S-r



โˆž



Sโ€“s



โˆž



Sโ€“t



โˆž



Tโ€“r



โˆž



Tโ€“s



โˆž



Tโ€“t



โˆž



Sisi HV โ€“ Ground R โ€“ Ground



โˆž



S โ€“ Ground



โˆž



T โ€“ Ground



โˆž



Sisi LV โ€“ Ground r โ€“ Ground



โˆž



s โ€“ Ground



โˆž



t - Ground



โˆž



E. Pengukuran Trafo yang Belum Tersambung Hasil



Keterangan Sisi HV Rโ€“S



โˆž



Sโ€“T



โˆž



Rโ€“T



โˆž Sisi LV



rโ€“s



โˆž



sโ€“t



โˆž



rโ€“t



โˆž



Sisi HV dan Sisi LV Rโ€“r



โˆž



Rโ€“s



โˆž



Rโ€“t



โˆž



Sโ€“r



โˆž



Sโ€“s



โˆž



Sโ€“t



โˆž



Tโ€“r



โˆž



Tโ€“s



โˆž



T โ€“t



โˆž



Sisi HV dan Ground R โ€“ Ground



โˆž



S โ€“ Ground



โˆž



T โ€“ Ground



โˆž



Sisi LV dan Ground



๏‚ท



r โ€“ Ground



โˆž



s โ€“ Ground



โˆž



t โ€“ Ground



โˆž



Nb: Jika di hubungan dengan fasa โ€œRโ€ maka waktu pengecekan 30 detik Jika tidak dihubungkan dengan fasa โ€œRโ€ maka waktu pengecekan 10 detik