Pengukuran Panjang Dan Berat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Senin, 18 Januari 2021 MATEMATIKA PENGUKURAN PANJANG Pada pembelajaran sebelumnya kalian telah mengetahui cara pembulatan bilangan. Untuk mengetahui ukuran panjang ataupun berat suatu benda biasanya kita menggunakan alat ukur. Misalnya untuk mengukur panjang, kita dapat menggunakan penggaris, meteran saku, atau meteran pita. Nah, setiap alat ukur memiliki satuan dan fungsinya masing-masing. Pengukuran Panjang A. Alat yang digunakan untuk mengukur panjang 1. Meteran pita 2. Meteran saku 3. Penggaris B. Satuan Baku Pengukuran Panjang Berikut merupakan diagram tangga ukuran panjang:



km



: kilometer



hm



: hektometer



dam



: dekameter



m



: meter



dm



: desimeter



cm



: centimeter



mm



: milimeter



Diagram tangga di atas merupakan satuan baku panjang. Nilai satuan ukuran panjang yang berada di suatu tingkat, lebih panjang dibandingkan dengan nilai satuan yang berada di bawahnya. Diagram tangga di atas berarti: setiap turun satu tangga dikalikan 10 dan setiap naik satu tangga dibagi 10.



Jika Turun Tingkat Turun satu tingkat dikali 10 Turun dua tingkat dikali 100 Turun tiga tingkat dikali 1000 Turun empat tingkat dikali 10.000 Turun lima tingkat dikali 100.000 Turun enam tingkat dikali 1.000.000



Jika Naik Tingkat Naik satu tingkat dibagi 10 Naik dua tingkat dibagi 100 Naik tiga tingkat dibagi 1.000 Naik empat tingkat dibagi 10.000 Naik lima tingkat dibagi 100.000 Naik enam tingkat dibagi 1.000.000



Misalkan: 1. 1 km = ..... hm Karena km ke hm turun satu tingkat maka dikalikan 10, menjadi 1 x 10 = 10 hm. 2. 2 km = ..... dam Karena km ke dam turun dua tingkat maka dikalikan 100, menjadi 2 x 100 = 200 dam. Bagaimana jika turun tingkat? 3. 1 cm = .... dm Karena cm ke m naik satu tingkat maka dibagi 10, menjadi 1 : 10 = 0,1 dm. 4. 3 mm = .... m Karena mm ke m naik tiga tingkat maka dibagi 1000, menjadi 3 : 1000 = 0,003. 5. 2 m + 3 cm = ..... dm Jawab: 2 m = ..... dm Karena m ke dm turun satu tingkat maka dikali 10, 2 x 10 = 20 dm. 3 cm = ..... dm Karena cm ke dm naik satu tingkat maka dibagi 10, 3 : 10 = 0,3 dm. Maka 20 dm + 0,3 dm = 20,3 dm. Bagaimana jika soal cerita? 6. Pak Ahmad mengendarai motornya ke Kota Jogja. Jarak Kota Jogja dari rumahnya adalah 20 hm. Pak Ahmad melanjutkan perjalanannya ke sejauh 3 km dan sampailah di Kabupaten Sleman. Berapa dam jarak yang ditempuh Pak Ahmad? Jawab: Jarak yang ditempuh Pak Ahmad dapat dituliskan 20 hm + 3 km. Karena yang diminta dalam satuan dekameter (dam) maka satuannya kita ubah dalam bentuk dam. 20 hm = 20 x 10 dam = 200 dam 3 km = 3 x 100 dam = 300 dam Sehingga, 20 hm + 3 km = 200 dam + 300 dam = 500 dam Jadi jarak yang ditempuh Pak Ahmad adalah 500 dam.



C. Pembulatan Hasil Satuan Panjang Alat ukur panjang yang biasa digunakan adalah penggaris. Satuan panjang yang digunakan pada penggaris adalah cm. Langkah-langkah mengukur panjang suatu benda dengan penggaris adalah sebagai berikut: 1. Sejajarkan benda yang akan diukur dengan penggaris. 2. Pastikan salah satu ujung benda tersebut sejajar dengan bilangan nol. 3. Perhatikan ujung benda lainnya. Lihat bilangan yang sejajar dengan ujung benda lainnya tersebut. Bilangan yang ditunjukkan adalah panjang benda tersebut. Adakalanya hasil pengukuran panjang suatu benda tidak tepat menunjuk suatu bilangan tertentu(dalam cm). Oleh karena itu, dapat dilakukan pembulatan hasil pengukuran panjang kesatuan tertentu, misalnya ke cm terdekat. Contoh: Perhatikan gambar berikut!



Berdasarkan gambar tersebut, dapat diperoleh informasi sebagai berikut: 



Panjang pensil kira-kira 14 cm, karena ujung pensil lebih dekat ke 14 daripada 15.







Panjang krayon kira-kira 7 cm, karena ujung krayon lebih dekat ke 7 daripada 6.



Pembulatan pengukuran panjang juga mengikuti aturan pembulatan pecahan desimal. Perhatikan contoh berikut! 1. 12 cm 8 mm dibulatkan kesatuan cm terdekat menjadi 13 cm. (8 mm = 0,8 cm 12 cm 8 mm = 12,8 cm, dibulatkan ke atas menjadi 13 cm karena angka persepuluhannya 8>5).



2. 25 m 30 cm dibulatkan kesatuan m terdekat menjadi 25 m. (30 cm = 0,3 m) 25 m 30 cm = 25, 3 m, dibulatkan ke bawah menjadi 25 m karena angka persepuluhannya 3