Pengukuran Pembuatan Jalan Raya [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGUKURAN PEMBUATAN JALAN RAYA SURVEI REKAYASA Pekerjaan survey rekayasa salah satunya dalah dalam pengukuran pembuatan jalan raya. Dalam pembuatannya, pekerjaan ini memerlukan ukuran yang tepat karena berhubungan dengan kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan raya. Oleh karena itu, peralatan, metode dan perhitungannya harus tepat dalam pekerjaan survey rekayasan rute jalan raya ini. Alat ukur yang digunakan dalam pengukuran pembuatan jalan raya harus memiliki spesifikasi yang dapat memberikan hasil pengukuran yang baik yakni dapat memfasilitasi ketelitian yang dibutuhkan sesuai dengan TOR yang ditentukan. Alat yang digunakan adalah seperangkat Total Station beserta reflektor untuk pengukuran sudut dan jarak, seperangkat waterpass atau sipat datar untuk pengukuran beda tinggi serta alat-alat bantu lainnya. Alat yang digunakan tentunya harus dalam keadaan yang baik, sehingga kalibrasi sebelum penggunaan perlu dilakukan. Sebelum pengukuran ke lapangan, tentunya diperlukan survey pendahuluan untuk mengetahui keadaan medan di lapangan. Kegiatan ini juga sangat penting untuk dapat menentukan desain titik-titik poligon yang yang terdiri dari titik-titik BM atau kombinasi antara titik BM dengan titik lain yang ditentukan keberadaannya di lapangan. Keberadaan titik BM disekitar lokasi desain rute jalan raya ini diperlukan karena titik BM telah memiliki posisi horizontal dan vertikal yang benar sehingga dapat digunakan untuk pengikatan oleh titik-titik lain. Setelah desain titik poligon dibuat, selanjutnya dilakukan akuisisi data yaitu pengukuran Kerangka Kontrol Horizontal (KKH) dan Kerangka Kontrol Vertikal (KKV). Pengukuran KKH dan KKV ini harus mengikuti ketentuan ketelitian yang telah ditentukan. Pengolahan KKH dan KKV ini pun harus lolos toleransi yang ditetapkan. Selanjutnya, dilakukan desain lengkung jalan raya pada sisi poligon. Lengkungan Horizontal atau sering disebut dengan lengkungan spiral digunakan pada alignment jalan raya atau jalan kereta api untuk mengatasi perubahan arah yang tajam/tiba-tiba ketika alignment berubah dari tangen ke lengkungan lingkaran atau sebaliknya. Hal ini dimaksudkan untuk keamanan dan kenyamanan pada saat kendaraan berkecepatan tinggi. Pada lengkungan spiral terjadi perubahan



jari-jari yang konstan/ seragam yaitu dari R = tak terhingga pada TS (awal spiral) terus berkurang sampai pada titik awal lengkung lingkaran jari-jari spiral sama dengan jari-jari lingkaran (Yulaikhah, 2011). Pengukuran pembuatan jalan raya ini memang terkesan sepele, namun memiliki fungsi yang sangat vital pada keselamatan lalu lintas.



(Desain trase jalan.) Desain lengkung jalan raya tersebut akan terdiri dari beberapa titik station pembentuk lengkung. Titik-titik tersebut kemudian dilakukan stake out di lapangan untuk selanjutnya dilakukan pematokan. Pada titik-titik station di lapangan tersebut kemudian dilakukan pengukuran profil memanjang dan profil melintang. Profil memanjang merupakan pengukuran untuk menggambarkan situasi tinggi muka tanah sepanjang sumbu proyek. Pengukuran harus dilakukan sepanjang garis tengah (as) jalur pengukuran dan dilakukan pengukuran pada setiap perubahan yang terdapat pada permukaan tanah. Sedangkan pada profil melintang dilakukan dengan jarak antar potongan melintang dibuat sama, sedangkan pengukuran kearah samping kiri dan kanan as jalur



memanjang lebarnya dapat ditentukan sesuai perencanaan. Arah potongan melintang tegak lurus dengan as.