Penilaian Harian Bab 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

11. Paragraf eksplanasi sesuai dengan novel sejarah tersebut adalah... a. Sikap berhati-hati perlu diterapkan kapan pun. Sikap berhati-hati membuat kita tetap waspada terhadap bahaya dan halangan. Sikap berhati-hati bukan berarti takut. Namun, sikap ini merupakan wujud kewaspadaan. b. Sikap curiga kepada musuh perlu diterapkan kapan pun. Kita tidak pernah tahu siapa musuh kita. Hendaknya kita tidak menjalin komunikasi dengan musuh kita. Carilah informasi hanya dari teman atau lingkungan kita. c. Musyawarah mufakat sudah menjadi ciri bangsa Indonesia. Musyawarah mufakat diterapkan di berbagai segi kehidupan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, hendaknya kita bermusyawarah dengan siapa pun, termasuk dengan musuh kita. d. Bung Hatta merupakan tokoh proklamator bangsa Indonesia. Bung Hatta ingin membebaskan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Bung Hatta pun melakukan perundingan dengan pihak Belanda. e. KTN atau Komisi tiga negara dibentuk untuk menengahi konflik Indonesia dan Belanda. KTN terdiri atas tiga negara pilihan dari Indonesia dan Belanda. Tiga negara tersebut yaitu Australia, Amerika Serikat, dan Belgia.



Teks cerita sejarah berikut untuk soal nomor 12 dan 13. 1) Keesokan harinya kedua-duanya dinasihati Kyai Taptajani. 2) “Berkelahi itu tidak baik,” kata sang kyai, “nanti, kalau kalian sudah besar, ingatlah baik-baik nasihatku ini. Bahwa, berkelahi memang tidak baik. Tapi, kalau tidak ada lagi rasa percaya pada nilai kata-kata sebagai kata, apa boleh buat berkelahi itu terpaksa dilakukan.” 3) Dalam berkelahi, orang berpikir tentang menang. 4) Kemenangan dalam berkelahi tidak mungkin dicapai tanpa berpikir untuk menguasai perkelahian. 5) Sultan Hamengku Buwono I, ketika masih bernama Pangeran Mangkubumi, bisa menang berkelahi dengan Belanda, yaitu Mayor De Clerq, sebab beliau belajar untuk tidak kalah. Belajar berarti mempersiapkan diri untuk menang.



12. Pesan dalam teks cerita sejarah tersebut adalah... a. Dengarkan selalu nasihat guru. b. Berkelahi di tempat yang tepat. c. Persiapkan diri sebelum berkelahi. d. Jangan berkelahi jika tidak terpaksa. e. Jangan mudah mempercayai kata-kata.



13. Majas yang terdapat pada bagian 2) adalah... a. Simile b. Alegori c. Repetisi d. Hiperbola



e. Personifikasi



14. Perhatikan kutipan novel sejarah berikut! "Kenapa National Indische Partij dibubarkan oleh Pemerintah Hindia-Belanda, Engku?” Hatta mengajukan satu pertanyaan yang diduganya dapat memancing Engku Loyok bercerita. "Harusnya pertanyaanmu seperti ini," sambil menarik kursinya, "dosa apa yang dipunyai National Indische Partij sehingga dibubarkan?" Kata yang bermakna simbolik dalam kutipan novel sejarah tersebut adalah.... a. Menarik b. Dipunyai c. Dibubarkan d. Mengajukan e. Memancing



Novel sejarah berikut untuk soal nomor 15 dan 16. Masa-masa bersekolah di HIS Fransiscus Xaverius, Muntilan, Magelang, yang setingkat sekolah dasar, ia merasakan saat-saat yang menyenangkan. Kata orang, sistem dan metode pendidikannya sama seperti sekolah-sekolah di negeri asalnya, Belanda. Para guru yang kebanyakan pastor Londo mendidik para murid dengan sepenuh hati, membiarkan fantasi kanak-kanak selalu beterbangan lepas seperti burung-burung sawah. Akhirnya, sekolah seperti bertamasya saja lewat buku dan pelajaran. 15. Nilai moral dalam novel sejarah tersebut adalah... a. Mengikuti pelajaran di sekolah. b. Mendidik dengan sepenuh hati. c. Membiarkan anak-anak berfantasi. d. Membiarkan anak-anak bebas bermain. e. Memberi pelajaran melalui buku-buku.



16. Majas yang terdapat dalam kutipan novel sejarah tersebut adalah.... a. Ironi b. Simile c. Litotes d. Alegori e. Personifikasi



17. Perhatikan kalimat-kalimat berikut! 1) Namanya Mr. Schulten. 2) Selepas keluar dari pekerjaannya sebagai guru, Mas Van Eldik mengenalkannya kepada salah seorang kenalannya. 3) Kenalannya itu merupakan pengacara terkemuka di Sulawesi Selatan. 4) Supratman pun akhirnya bekerja di situ.



5) Hal itu karena kantornya kerap menangani perkara-perkara dengan orang-orang Cina yang tak bisa berbahasa Belanda dan juga orang-orang Belanda yang tak bisa berbahasa Melayu. 6) Waktu itu memang tengah dibutuhkan seseorang yang mahir berbahasa Melayu dan Belanda. Urutan kalimat yang tepat agar menjadi cerita sejarah yang padu adalah.... a. 2)-1)-3)-4)-5)-6) b. 2)-3)-1)-6)-5)-4) c. 2)-4)-3)-1)-6)-5) d. 2)-5)-1)-4)-6)-3) e. 2)-6)-1)-3)-5)-4)



18. Cermati kutipan novel berikut! Sehari kemudian, Supratman sudah bekerja di surat kabar Kaum Muda. Proses wawancaranya pun sangat singkat, hanya perlu beberapa menit sebelum Kang Abdul Muis menerimanya. Memang, dia harus menunggu satu minggu lagi untuk benar-benar masuk kerja, tapi itu sudah membuatnya gembira. Toh pada akhirnya dia menjadi kuli tinta di surat kabar yang dulu diimpikannya. Ungkapan kuli tinta dalam kutipan cerita sejarah tersebut bermakna.... a. Redaktur b. Tukang tik c. Wartawan d. Penjual koran e. Tukang cetak koran



19. Perhatikan novel sejarah berikut! Tugas pertama Supratman adalah datang ke pengadilan untuk meliput persidangan. [....] Walau pernah datang dengan seorang pengacara, tapi dia hanya bekerja di dalam kantornya, tidak mengikuti persidangan. Hari ini, dia melihat sendiri bagaimana ruang persidangan. Di depannya, tengah disidangkan seorang anak muda bumiputra yang terlihat babak belur. Tangannya diborgol. a. Supratman bergegas memasuki ruang persidangan. b. Inilah saatnya Supratman berhadapan dengan hukum. c. Supratman menatap wajah hakim dengan berdebar-debar. d. Supratman mempersiapkan berkas yang diperlukan dalam persidangan. e. Inilah pertama kalinya Supratman datang dan mengikuti persidangan.



20. Cermati kutipan novel sejarah berikut! Kali ini Supratman mengepalkan tangannya. Nyaris patah pena yang ada dalam genggamannya. Ketidakadilan yang dilihatnya secara langsung. Saat di Makassar dia memang sudah mendengar kisah-kisah ketidakadilan seperti ini. Tapi, dia tidak tahu keadaannya akan semencolok ini. Makna frasa mengepalkan tangan dalam kutipan novel sejarah tersebut adalah.... a. Tokoh Supratman bersemangat melihat ketidakadilan.



b. c. d. e.



Tokoh Supratman merasa sedih melihat ketidakadilan. Tokoh Supratman tidak betah mengikuti persidangan. Tokoh Supratman menahan marah melihat ketidakadilan. Tokoh Supratman tidak bersemangat mengikuti persidangan.