Peningkatan Hasil Belajar Ipa Materi Ekosistem Melalui Model Problem Based Learning [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI EKOSISTEM MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS VII MTs SUDIRMAN JIMBARAN KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019



SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan S.Pd



Oleh: HIMATUL MAESAROH NIM : 230-60-150042 PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2019



i



ii



PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI EKOSISTEM MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS VII MTs SUDIRMAN JIMBARAN KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019



SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan S.Pd



Oleh: HIMATUL MAESAROH NIM: 23060150042 PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2019



iii



iv



v



vi



vii



MOTTO



‫اح ْي ِه إِال أُ َم ٌم أَ ْمثَالُ ُك ْم َما‬ َ َ‫ض َوال طَائِ ٍر يَ ِطي ُر تِ َجى‬ ِ ْ‫َو َما ِم ْه َداتَّ ٍح فِي األر‬ ْ ‫فَر‬ ‫ُون‬ َ ‫ب ِم ْه َش ْي ٍء ثُ َّم إِلَى َرتِّ ِه ْم يُحْ َشر‬ ِ ‫َّطىَا فِي ْال ِكتَا‬ Artinya : Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatu pun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan. (Al Quran Surat Al-An’am [6], ayat 38).



َّ ‫ك‬ ‫ك ِم َه ال ُّد ْويَا ۖ َوأَحْ ِس ْه‬ َ َ ‫صيث‬ َ ‫َوا ْتتَ ِغ فِي َما آتَا‬ َ ‫ار ْاْل ِخ َرجَ ۖ َو َال تَ ْى‬ َ ‫َّللاُ ال َّد‬ ِ َ‫س و‬ َّ ‫ض ۖ إِ َّن‬ َّ ‫َك َما أَحْ َس َه‬ ‫َّللاَ َال يُ ِحةُّ ْال ُم ْف ِس ِديه‬ َ ‫َّللاُ إِلَي‬ ِ ْ‫ْك ۖ َو َال تَث ِْغ ْالفَ َسا َد فِي ْاألَر‬ Artinya: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”( Al Qur’an surat Al-Qashash (28), ayat 77).



“Sempurnakan Niat Maka Akan Datang Pertolongan”



viii



PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan kepada: 1. Kedua orang tuaku, Bapak Misbahul Munir dan Ibu Muslikah sebagai wujud baktiku atas segala yang telah mereka berikan kepadaku, kasih sayang, ketulusan, dan cinta yang selalu mereka berikan tanpa batas. Merekalah sumber kebahagiaanku, motivasiku, surgaku dan segalanya untukku. Semoga diberi panjang umur, kesehatan, kekuatan, kesabaran, ketabahan, dan diberi kelancaran untuk mencari rizqi yang halal dan barokah. Aamin. 2. Kakakku Umatul Mahmudah (alm) terimaksih atas penyemangat hidupku, memberikan motivasi dan banyak pelajaran yang diberikan kepada saya. Walaupun, saya belum siap untuk ditinggalkan dan benar-benar ini saya harus hadapi dengan sabar dan ikhlas.terimakasih banyak kakakku tercinta.Berkat semangat darimu aku bisa kuat dan tambah semangat dalam menjalani suatu apapun. Semoga semua ilmu dan kebaikan yang telah kamu berikan kepadaku menjadi amalmu, Aamin. Semoga menjadi manfaat dan barokah untuk saya dan kluargaku besuk.



ix



KATA PENGANTAR



‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬ Segala puji syukur senantiasa penulis haturkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ” PENINGKATAN HASIL BELAJAR



IPA MATERI EKOSISTEM MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS VII MTs SUDIRMAN JIMBARAN KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019” sebagai tugas akhir perkuliahan. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi agung Muhammad Saw yang telah membawa kedamaian di dunia dan yang selalu kita nanti-nantikan syafaatnya kelak di hari kiamat. Peneliti menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Hal ini disebabkan karena keterbatasan dan kemampuaan yang peneliti miliki. Meskipun demikian, Alhamdulillah berkat bantuan dan motivasi serta bimbingan dari berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis sampaikan terimakasih kepada: 1.



Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.



2.



Dr. Budiyono Saputro, M. Pd Ketua Jurusan Tadris Ilmu Pengetahuan Alam (TIPA) pada tahun 2015-2018 yang telah memberikan saran yang membangun semangat kepada peneliti.



x



3.



Dr. Eni Titikusumawati, S.Pd., M.Pd ketua jurusan Tadris Ilmu Pengetahuan Alam (TIPA) pada tahun 2019 yang telah memberikan bimbingan kepada peneliti.



4.



Ibu Dr. Maslikhah, S.Ag., M.Si. selaku Pembimbing Skripsi yang telah membimbing, memberi motivasi dan meluangkan waktunya dalam membimbingku untuk menyelesaikan skripsi ini.



5. Penguji Skripsi yang telah meluangkan waktunya dalam membimbingku untuk menyelesaikan sekripsi ini. 6. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada penulis. 7. Bapak Ibu guru MTs Sudirman Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang yang membantu terselesainya penelitian ini. 8. Bapak Kenang agus Mulyadi, S.HI selaku Kepala Sekolah MTs Sudirman Jimbaran



Kecamatan



Bandungan



Kabupaten



Semarang



yang



telah



mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di MTs Sudirman Jimbaran. 9. Bapak Sitra apuranto, S.Pd selaku guru mata pelajaran IPA kelas VII beserta guru-guru dan karyawan MTs Sudirman Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. 10. Siswa kelas VII MTs Sudirman Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang yang sudah berkenan menjadi subjek penelitian dan mengikuti jalannya penelitian dengan sungguh-sungguh.



xi



11. Keluarga Besar MADA GASKAR terimakasih atas jasa kalian yang tak bisa ku balas satu per satu. 12. Keluarga KKN wonosegoro Boyolali, Desa kedung Pilang khususnya dusun Kedung Pilang yang sudah memberikan pengalaman berharga dalam sejarah hidupku. 13. Teman-teman Tadris IPA angkatan 2015 yang selalu memberi semangat dalam berbagi ilmu. 14. Teman-temanku terutama (uswatun fitriyah, Desi Nurul Khusna, Umi Nafisatul Khorijah, Ika Laelatul M, fatikha Najakha, Nurul Asna Milatul A) dan yang tidak bisa kusebutkan namanya satu per satu terimaasih atas nasehat, saran dan dukungannya. 15. Calon Imamku yang masih dirahasiakan oleh Allah. 16. Terakhir untuk ALMAMATER kebanggaanku pon-pes ASSALAFIYYAH AL-MAS’UDIYYAH blater jimbaran kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang terimakasih atas segalan ilmu-ilmu yang saya dapatkan sampai sekarang ini semoga berkah dan bermanfaat. Amin. 17. Semua keluargaku, saudaraku, sahabatku, dan teman-teman TIPA angkatan 2015 yang telah berjuang bersama-sama. Atas semua bantuan yang telah diberikan, penulis mengucapkan terimakasih. Semoga amal yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, masih banyak



xii



xiii



ABSTRAK



Maesaroh, Himatul. 2019. Peningkatan Hasil Belajar Ipa Materi Ekosistem Melalui Model Problem Based Learning Pada Siswa Kelas VII Mts Sudirman Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Tadris Ilmu Pengetahuan Alam.Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dr. Maslikhah, S.Ag., M.Si. Kata Kunci: Hasil Belajar, dan Model Pembelajaran Problem Based Learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model Problem Based Learning dapat meningatkan hasil belajar IPA materi Ekosistem pada siswa kelas VII MTs Sudirman Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019. Subyek dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran IPA dan siswa kelas VII MTs Sudirman Jimbaran yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih 1 bulan pada bulan April 2019. Penelitian ini merupakan (PTK) yang terdiri dari 3 Siklus yang setiap Siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang masing-masing terdiri dari 4 tahapan yaitu terdiri dari 1) untuk mengidentifikasi masalah dan merencanakan kegiatan pembelajaran, dan membuat instrument penelitian lainnya. 2) melaksanakan pembelajaran pada mata pelajaran IPA. 3) pengambilan data tentang hasil melalui tes dan lembar pengamatan. 4) menganalisis data hasil pengamatan. Metode Pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, dan dokumentasi. Analis data yang digunakan peneliti adalah membandingkan pencapaian nilai dengan Kriterian Ketuntasan Minimal (KKM) dan ditandai dengan peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal pada setiap Siklusnya. Berdasarkan hasil penelitian pada Siklus I, Siklus II, dan Siklus III diperoleh data sebagai berikut: Standart KKM mata pelajaran IPA adalah 67, pada Siklus I terdapat 20 (66.6%) siswa tuntas belajar, dan 10 (33,3%) siswa belum tuntas belajar dengan rata-rata kelas 68,1%, pada Siklus II terdapat 23 (76,6%) siswa tuntas dan 7 siswa (23,3%) belum tuntas dengan rata-rata 74,6% dan pada Siklus III terdapat 26 (86.6%) siswa tuntas belajar dan 4 (13,3%) siswa belum tuntas.



xiv



DAFTAR ISI Sampul ....................................................................................................



i



Gambar Berlogo ......................................................................................



ii



Judul ........................................................................................................



iii



Halaman Persetujuan Pembimbing .........................................................



iv



Halaman Pengesahan Kelulusan .............................................................



v



Halaman Deklarasi ..................................................................................



vi



Halaman Pernyataan Keaslian Tulisan....................................................



vii



Halaman Motto .......................................................................................



viii



Halaman Persembahan ............................................................................



ix



Kata Pengantar ........................................................................................



xi



Abstrak ....................................................................................................



xiv



Daftar Isi..................................................................................................



xv



Daftar Tabel ............................................................................................



xvii



Daftar Gambar .........................................................................................



xv iii



Daftar Lampiran .....................................................................................



xix



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang



1



B. Rumusan Masalah



5



C. Tujuan Penelitian



5



D. Manfaat Penelitian



5



E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan



6



F. Metode Penelitia



7



xv



G. Sistematika Penulisan



15



BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Belajar



17



B. Materi Ekosistem



24



C. Hakikat IPA



40



D. Hakikat PBL



42



E. Kriteria Ketuntasan Minimal



47



F. Kajian Pustaka



48



BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subjek Penelitian



52



B. Deskripsi Siklus I



58



C. Deskripsi Siklus II



63



D. Deskripsi Siklus III



68



BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Paparan Siklus



74



B. Pembahasan Hasil Penelitian



86



BAB V PENUTUP A. Kesimpulan



90



B. Saran



90



DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN



xvi



DAFTAR TABEL



Tabel



1.1



Lembar Observasi Guru ...............................................



12



Tabel



1.2



Lembar Observasi Siswa………………………………



13



Tabel



2.1



Langkah-langkah PBL ...................................................



44



Tabel



3.1



Identitas MTs…………………………………………..



52



Tabel



3.2



Daftar Guru dan Karyawan MTs Sudirman Jimbaran ....



54



Tabel



3.3



Data Siswa MTs Sudirman Jimbaran ..............................



55



Tabel



3.4



Data Siswa Kelas VII MTs Sudirman Jimbaran .............



56



Tabel



3.5



Sarana dan Fasilitas MTs Sudirman Jimbaran ................



57



Tabel



3.6



Waktu Pelaksanaan Penelitian .......................................



58



Tabel



4.1



Hasil Post Test Siklus I ...................................................



76



Tabel



4.2



Hasil Post Test Siklus II ..................................................



80



Tabel



4.3



Hasil Post Test Siklus III ................................................



84



Tabel



4.4



Rekapitulasi Hasil Tes ...................................................



86



xvii



DAFTAR GAMBAR



Gambar



1.1



Bagan PTK Menurut Saur Tampolon...........................



9



Gambar



2.1



Rantai Makanan............................................................



28



Gambar



2.2



Simbiosis Mutualisme ..................................................



30



Gambar



2.3



Simbiosis Komensalisme .............................................



31



Gambar



2.4



Simbiosis Parasitesme ..................................................



33



Gambar



4.1



Diagram Batang Ketuntasan Siklus I-III …………….



87



Gambar



4.2



Diagram Garis Ketuntasan Siklus I-III ……………...



87



Gambar



4.3



Diagram Lingkaran Ketuntasan Siklus I-III ………..



88



Gambar



4.4



Diagram Lingkaran Tidak Tuntas Siklus I-III ………



88



xviii



DAFTAR LAMPIRAN



Lampiran 1



Daftar Riwayat Hidup



Lampiran 2



Nilai SKK



Lampiran 3



Surat Tugas Pembimbing Skripsi



Lampiran 4



Lembar Konsultasi



Lampiran 5



Surat Izin Penelitian



Lampiran 6



Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I



Lampiran 7



Lembar Observasi Guru Siklus I



Lampiran 8



Lembar Observasi Siswa Siklus I



Lampiran 9



Soal Post Test Siklus I



Lampiran 10 Hasil Post Test Siklus I Lampiran 11 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Lampiran 12 Lembar Observasi Guru Siklus II Lampiran 13 Lembar Observasi Siswa Siklus II Lampiran 14 Soal Post Test Siklus II Lampiran 15 Hasil Post Test Siklus II Lampiran 16 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III Lampiran 17 Lembar Observasi Gur u Siklus III Lampiran 18 Lembar Observasi Siswa Siklus III Lampiran 19 Soal Post Test Siklus III Lampiran 20 Hasil Post Test Siklus III Lampiran 21 Dokumentasi Lampiran 22 Daftar Personalia Lampiran 23 Surat Keterangan Penelitian



xix



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka (Mudyahardjo, 2001: 3). Salah satu prinsip yang penting dalam pendidikan saat ini dalam pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif sehingga proses pembelajaran tidak berpusat lagi pada guru. Tetapi pada kenyataanya saat ini masih banyak proses pembelajaran yang berpusat pada guru. Siswa hanya menerima apa yang disampaikan guru tetapi tidak benar-benar memahaminya. Hal tersebut disebabkan oleh kegiatan belajar mengajar yang masih kurang efektif yang dilaksanakn oleh guru. Model pembelajaran dalam perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain (Joice, 1992: 4). Selanjutnya, setiap model pembelajaran mengarahkan kita kedalam mendesain pembelajaran untuk membantu peserta didik sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Implementasi mengamati,



kurikulum menanya,



2013 menggunakan pendekatan saintifik menalar,



mengasosiasi,



1



dan



yaitu



mengkomunikasikan.



Kemendikbud (2013: 18) “pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, kemampuan, dan pengetahuan peserta didik”. Pendekatan saintifik sejalan dengan prinsip belajar sepanjang hayat yang mengacu pada empat pilar pendidikan universal, yaitu belajar untuk mengetahui (learning to know), belajar untuk melakukan (learning to do), belajar menjadi diri sendiri (learning to be), dan belajar untuk hidup dalam kebersamaan (learning to live together). Atava (2012: 51) “Sains adalah pengetahuan yang mempelajari, menjelaskan, serta menginvestigasi fenomena alam dengan segala aspeknya yang bersifat empiris”. Pembelajaran IPA seharusnya dapat melatih dan memberikan kesempatan berpikir kritis dan membantu peserta didik terampil dalam memecahkan masalah. Hal ini bertujuan agar peserta didik mampu menyelesaikan masalah bersama-sama dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, pembelajaran IPA haruslah bermakna, menyenangkan, dan membentuk kepribadian peserta didik serta merangsang keingintahuan peserta didik untuk menyelidiki sehingga peserta didik aktif memperoleh pengalaman belajar secara lansung bukan hanya sekedar hafalan saja. Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup. Bila kita membicarakan mengenai konservasi ekosistem, maka hal tersebut merupakan bahasan kompleks yang tidak bisa lepas dari semua mahluk yang ada di bumi, baik faktor biotik maupun abiotik. Keseimbangan Ekosistem perlu ada penjagaan dan pengawasan dari



2



manusia sebagai kholifah di bumi, karena bumi diciptakan dalam kondisi Seimbang atau ideal. Hal ini sesuai dengan QS. Al hajj ayat 63, ”Apakah kamu tidak melihat bahwasanya Allah menurunkan air dari langit, lalu menjadikan bumi itu hijau? Sesungguhnya Allah maha halus lagi maha mengetahui”. Ayat ini menjelaskan bahwa alam diciptakan dalam kondisi hijau, namun sekarang kerusakan alam (keseimbangan ekosistem berubah) karena ulah manusia. Sesuai dengan QS.Al-an’am ayat 6 yang membahas mengenai kerusakan di darat dan dilaut karena ulah manusia yang serakah. Problem Based Learning adalah proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan sistematik untuk memecahkan masalah atau menghadapi tantangan yang akan diperlukan dalam kehidupan nyata. Amir (2009, 21) memberikan pendapat bahwa PBL juga dimaknai sebagai “model pembelajaran yang menantang siswa agar belajar untuk belajar, bekerja sama dalam kelompok untuk mencari solusi bagi masalah yang nyata”. Perkembangan siswa tidak hanya terjadi pada aspek kognitif, tetapi juga aspek afektif dan psikomotor melalui penghayatan secara internal akan problema yang dihadapi (Sanjaya, 2009: 214). Pada tahap pendefenisian, penulis menggunakan kurikulum dilakukan untuk menetapkan standar kompetensi (SK) 3.7 menganalisis interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya serta dinamika populasi akibat interaksi tersebut dan kompetensi dasar



(KD) 4.7 menyajikan hasil pengamatan terhadap interaksi



makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya yang akan dikembangkan dalam modul. siswa terlihat tidak menunjukkan minat yang baik terhadap pelajaran IPA mereka tampak rendah yang menyebabkan hasil belajar belum maksimal dan



3



masih ada siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah ditetapkan yaitu



67.



Berdasarkan hasil siswa belum dapat memecahkan materi ekosistem dengan kehidupan nyata, siswa perlu mengidentifikasi materi ekosistem untuk mencoba dan memecahkan masalah yang timbul. Guru IPA kelas VIIC MTs Sudirman Jimbaran salah satu permasalahan yang terjadi selama proses pembelajaran yaitu kurangnya siswa untuk belajar. Kebanyakan siswa belum sadar atas pentinganya belajar itu sendiri. Sebagian siswa memiliki belajar dikarenakan adanya dukungan dari keluarga tetapi dari sendiri kebanyakan siswa belum memilikinya. Hal tersebut berdampak pada hasil belajar siswa. Kegunaan penelitian bagi peneliti yakni sebagai upaya memperkenalkan model pembelajaran di sekolah agar meningkatkan materi ekosistem pada pembelajaran IPA dan mengukur kemampuanuntuk menganalisis permasalahan yang timbul dalam realitas kehidupan proses PBL pada materi ekosistem. pembelajaran IPA materi Ekosistem. penelitian diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran berupa model PBL dalam pembelajaran IPA khususnya materi ekosistem dengan sub bab interaksi dalam ekosistem membentuk suatu pola. Berdasarkan



uraian



“PENINGKATAN



diatas, HASIL



akan



dilakukan



BELAJAR



IPA



penelitian



dengan



judul



MATERI



EKOSISTEM



MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS VII MTs SUDIRMAN JIMBARAN KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019”.



4



B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi Ekosistem pada siswa kelas VII MTs Sudirman Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai penelitian ini adalah untuk menguji hasil belajar IPA materi Ekosistem melalui model Problem Based Learning pada siswa kelas VII MTs Sudirman Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019. D. Manfaat Penelitian a. Bagi Siswa Siswa dapat meningkatkan proses bagian menganalisis ekosistem dalam PBL hasil belajar. Selain itu, guru yang melaksanakan PTK dapat menjadi model bagi para siswa dalam bersikap kritis terhadap hasil belajarnya. Siswa diharapkan mampu mengembangkan keterampilan berpikir dalam pemecahan masalah khususnya terkait materi Ekosistem dalam kehidupan sehari-hari. b. Bagi Guru Bagi guru, penelitian dapat membantu guru memperbaiki pembelajaran, membantu guru berkembang secara profesional, meningkatkan rasa percaya diri guru, dan memungkinkan guru secara aktif mengembangakan pengetahuan dan keterampilan.



5



c. Bagi Sekolah Kegunaan penelitian bagi sekolah, PTK membantu sekolah untuk berkembang karena adanya peningkatan/kemajuan pada dari guru dan pendidikan di sekolah tersebut. E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan Hipotesis penelitian ini adalah jika model PBL diterapkan dengan baik, dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi Ekosistem pada siswa kelas VII MTs Sudirman Jimbaran. 2. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan adalah tolok ukur tingkat ketercapaian dari tindakan yang diberikan (Daryanto, 2011: 83). Penerapan model pembelajaran PBL ini dikatakan efektif apabila indikator yang diharapkan tercapai. Keberhasilan mencapai



85%



dari jumlah siswa yang mampu mencapai nilai KKM yaitu sesuai kriteria ketuntasan klasikal (Trianto, 2009: 214).



F. Metode Penelitian 1. Pengertian Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas berasal dari bahasa inggris yaitu (Classroom Action Research) yang berarti penelitian dengan tindakan yang dilakukan di kelas. Arikunto (2006: 28) menjelaskan pengertian PTK secara lebih sistematis.



6



(a) Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan atau metodologi tertentu untuk menemukan data akurat tentang halhal yang dapat meningkatkan mutu objek yang diamati. (b) Tindakan adalah gerakan yang dilakukan dengan sengaja dan terencana dengan tujuan tertentu. (c) Kelas adalah tempat di mana terdapat sekelompok peserta didik yang dalam waktu bersamaan menerima pelajaran dari guru yang sama. Dari ketiga pengertian diatas, yakni penelitian, tindakan, dan kelas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terdapat kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Tetapi, selama ini telah terjadi kesalahpahaman tentang PTK, khususnya pada istilah “kelas” dan “tindakan”.”kelas” dalam konteks penelitian Tindakan Kelas (PTK) dipahami sebagai ruang tertutup yang dilengkapi dengan meja, kursi, dan papan tulus, serta menjadi rangkaian dari bangunan gedung sebuah sekolah. Sedangkan dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah “tempat” dimana terjadi proses belajar mengajar. Tempat belum tentu berbentuk kelas, tetapi sebaliknya, kelas (dalam arti fisik) pasti merupakan tempat. Secara lebih tegas, Suharsmini menyebutkan bahwa akan lebih baik jika PTK disebut dengan istilah Penelitian



Penelitian Tindakan (PT) saja, tanpa



mencantumkan kata “kelas” didalamnya sebab PTK juga dapat dilakukan di luar kelas.



7



PTK dapat menjadi jembatan yang sangat ampuh untuk menjadi guru profesional. Guru dapat melakukan PTK dengan baik pasti memiliki kemampuan mengajar yang baik juga. Tetapi, guru yang mengajar dengan baik belum tentu dapat melakukan PTK dengan baik. Hal ini tidak lain karena tingkat baca pada guru yang mampu melakukan PTK jauh lebih tinggi daripada guru belum melakukan PTK. Jadi, PTK bukan merupakan paksaan dari pemerintah sebagai syarat kenaikan pangkat, tetapi lebih didasari atas kesadaran diri yang dalam akan kekurangan dalam dirinya dan perasaan tanggung jawab untuk memperbaiki. Berdasarakan pendapat di atas PTK adalah suatu kegiatan pembelajaran berupa tindakan proses pembelajaran berupa suatu tindakan di dalam kelas maupun diluar kelas oleh guru bersama orang lain dengan tujuan meningkatkan mutu proses pembelajaran dikelas. 2. Rancangan Penelitian Berdasarkan kajian dan pengalaman (Suyadi, 2010: 60) terlihat bahwa siklus PTK harus dimulai dengan refleksi awal, atau dinamakan prapenelitian, sebagai langkah awal dalam perencanaan tindakan (planning) suatu PTK. Model Refleksi Awal digambarkan pada bagan 1.1 berikut ini.



8



Gambar 1.1 Bagan Siklus PTK Model Refleksi Awal (Suyadi, 2010: 60) 3. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas VII MTs Sudirman Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang pada mata pelajaran IPA materi Ekosistem. Jumlah siswa kelas VII ada 30 siswa meliputi 18 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan dengan guru kelas VIIC yaitu Bapak Sitra. 3. Langkah-Langkah Penelitian a. Perencanaan Tindakan (Planning) Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan tindakan ini adalah: 1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) materi Interaksi Dalam Ekosistem Membentuk Suatu Pola menggunakan model PBL; 2) Menyiapkan



sarana



dan



media



pembelajaran;



9



yang akan



digunakan



dalam



3) Menyiapakan lembar observasi dan catatan lapangan yang akan digunakan pada setiap pembelajaran; 4) Menyiapkan lembar evaluasi untuk peserta didik; 5) Pembentukan kelompok belajar; dan 6) Mempersiapkan pokok permasalahan. b. Pelaksanaan Tindakan (Acting) Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak di kelas (Suyadi, 2010: 62). Pelaksanaan tindakan dalam siklus pertama ini, yang berlangsung di dalam kelas adalah realisasi dari segala teori pendidikan dan teknik mengajar yang telah ditentukan sebelumnya. c. Observasi (Observating) Observasi yaitu alat untuk memotret tinggi atau rendahnya efek tindakan dalam mencapai sasaran. Peneliti harus menguraikan jenis data yang dikumpulkan, cara mengumpulkan, dan instrumen pengumpulan. Hasil pengamatan dicatat dalam bentuk uraian pada lembar catatan lapangan berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti (Suyadi, 2010: 63) d. Refleksi (Reflecting) Tahap refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancanagan tindakan (Suyadi, 2010: 64-65). Refleksi dilakukan hasil tindakan tingkat perubahan kemampuan siswa sebelum dan sesudah dilakukan pembelajaran menggunakan model PBL. Siklus berikutnya



10



dengan



memerhatikan



kelemahan-kelemahan



yang



dimiliki



pada



siklus



sebelumnya dilaksanakan dengan waktu dan materi yang berbeda melalui tahap dengan silklus sebelumnya apabila indikator belum tercapai. 4. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data penelitian ini dengan observasi dan tes. a. Obsevasi Observasi dalam penelitian tindakan kelas merupakan upaya merekam segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan berlangsung. (Ridwan Abdullah Sani dan Sudiran, 2016: 68) Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan terhadap objek (benda, peristiwa) diikuti dengan pencatatan secara cermat. Observasi ini dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran IPA selama penelitian. Panduan observasi seperti yang tercantum di dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Tujuan observasi hendaknya ditetapkan sebagai cara memperoleh data yang diperlukan untuk membantu memperbaiki proses dan dampak pembelajaran. b. Tes Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur dalam sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Suharsimi Arikunto, 2018: 90). Bentuk tes yang digunakan adalah bentuk tes formatif yang berupa soal pilihan ganda dan isian singkat yang berkaitan dengan materi interaksi dalam ekosistem membentuk suatu pola. Siswa dinyatakan telah mencapai tingkat penguasaan materi jika telah mencapai nilai 67.



11



5. Instrumen Penelitian a.



Lembar Observasi



Lembar observasi yang digunakan berdasarkan pada pedoman observasi yang sudah disusun. Pedoman observasi berisi indikator berdasarkan pada fokus penelitian. Hasil observasi ini berbentuk catatan lapangan yang mendeskripsikan proses kegiatan pembelajaran dan kemampuan siswa. Berdasarkan kegiatan yang diobservasikan secara langsung meliputi observasi kegiatan siswa, observasi kegiatan guru dalam pengelolaan kelas, dan proses belajar mengajar melalui penggunaan model PBL. Lembar observasi guru dapat dilihat pada Tabel 1.1 sedangkan lembar observasi siswa terhadap pada Tabel 1.2. Tabel 1.1 lembar observasi guru No Aktivitas guru Centang kejadian 1. Mengiformasikan tujuan pembelajaran pada siswa 2. Memotivasi siswa akan tertarik belajar 3. Memberikan review singkat tentang pelajaran sebelumnya (apersepsi) 4. Menyajikan materi baru secara singkat dan bertahap 5. Mengaitkan materi ajar dengan realitas kehidupan (kontekstual) 6. Berbicara kurang dari 10 menit dalam tiap tahapan dan memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya atau mengerjakan latian/praktik/demonstrasi 7. Memberikan penjelasan/intruksi secara jelas, rinci, serta menarik perhatian 8. Menggunakan media/alat peraga secara efektif dan efesien 9. Memfasilitasi siswa melakukan latian secara bertahap 10. Memandu siswa pada tahap awal latihan Sumber: (Ridwan Abdullah Sani dan Sudiran, 2010: 72-73). Tabel 1.2 Lembar Pengamatan Siswa dalam pelaksanaan PBL



12



No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Aktivitas Peserta Didik Mengetahui masalah Merumuskan masalah Merumuskan hipotesis Mengumpulkan data Menguji hipotesis Menentukan pilihan penyelesaian



Ya



Tidak



b. Tes Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur dalam sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Suharsimi Arikunto, 2018: 90). Tes formatif digunakan untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model PBL materi Interaksi dalam Ekosistem Membentuk Suatu Pola bentuk tes formatif berupa soal pilihan ganda dan isian singkat yang harus dikerjakan oleh siswa. 6. Pengumpulan Data Pengumpulan data, peneliti dibantu oleh guru kelas. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan observasi dan wawancara. a.



Observasi



Proses ini dilakukan setiap kali mengadakan observasi dan wawancara. Kegiatan observasi dilakukan peneliti dengan mengamati proses kegiatan pembelajaran, mengecek RPP, dan memperhatikan model yang dilaksanakan oleh guru guru IPA dikelas VII sesuai dengan materi Ekosistem.



13



b.



Wawancara



Wawancara dilakukan dengan guru, kepala sekolah dan siswa untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang hasil belajar IPA melalui model PBL materi Ekosistem. 7. Analisis Data Analisis data adalah data yang terkumpul guna mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar siswa (Suyadi, 2011: 85). Peneliti menganalisis data dengan menyusun dan mengolah data yang terkumpul melalui hasil tes dan catatan observasi. Teknik deskriptif yang digunakan dapat dihitung dengan rumus: a. Menghitung nilai rata-rata seluruh siswa X= Keterangan: X



= nialai rata-rata



ΣX



= jumlah semua nilai siswa



ΣN = jumlah siswa b. Menghitung ketuntasan hasil belajar kognitif siswa secara klasikal digunakan rumus:



P=



x100%



G. Sistematika Penulisan BAB I :



Pendahuluan memuat tentang latar belakang masalah, rumusan



masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis tindakan dan indikator



14



keberhasilan, metode penelitian, rancangan penelitian, subjek penelitian, langkahlangkah penelitian, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, pengumpulan data, analisis data, dan sistematika penulisan. BAB II : Landasan teori memuat tentang hakikat belajar, materi ekosistem, model PBL, hakikat IPA, kriteria ketuntasan minimal, dan kajian pustaka. BAB III : Pelaksanaan penelitian memuat tentang tempat (penelitian diadakan; sekolah, kelas), waktu (siklus penelitian), karakteristik siswa (jumlah dan jenis kelamin), dan prosedur tiap siklus perbaikan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan data dan refleksi. BAB IV : Hasil penelitian dan pembahasan memuat tentang deskriptif per siklus yang meliputi data dan hasil pengamatan (observasi) dan wawancara, refleksi keberhasilan dan kegagalan. BAB V : Penutup memuat tentang kesimpulan dan saran.



15



BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Hakikat Belajar a. Pengertian Belajar Surya (1997: 18) belajar adaah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan linkunganya. James O. Whitaker (dalam Djamarah; 2000: 12) belajar adalah proses di mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan dan pengalaman. Kata “diubah” merupakan kata kunci pendapatnya whitaker, sehingga dari kata tersebut mengandung makna bahwa belajar adalah sebuah perubahan yang direncanakan secara sadar melalui suatu program yang disusun untuk menghasilkan perubahan perilaku positif tertentu. Jadi, intinya belajar adalah proses perubahan. b. Jenis-jenis Aktivitas Belajar Aktivitas belajar terjadi dalam satu kontek perencanaan untuk mencapai suatu perubahan tertentu. Aktivitas belajar menggunakan seluruh potensi individu sehingga akan terjadi perubahan perilaku tertentu dalam pembelajaran, siswa perlu medapatkan kesempatan untuk melakukan aktivitas. Setiap cara untuk memperoleh perubahan tersebut berdasarkan ciri-cirinya dibedakan menjadi beberapa jenis aktivitas belajar. (Rusman, 2015: 27-30) Jenis-jenis belajar siswa ada 9 jenis seperti belajar arti kata, belajar kognitif, belajar menghafal, belajar



16



teoritis, belajar konsep, belajar akidah, belajar keterampilan motorik dan belajar estetis sebagai berikut: a) Belajar Arti Kata Belajar arti kata yaitu menangkap arti yang terkandung dalam kata-kata yang digunakan. Seorang anak mengenal suatu kata, belum tentu mengetahui arti kata tersebut. b) Belajar Kognitif Belajar kognitif yaitu proses bagaimana menghayati, mengorganisasi dan mengulangi informasi tentang suatu masalah, peristiwa, objek serta upaya untuk menghadirkan kembali hal tersebut melalui tanggapan, gagasan, atau lambang dalam bentuk kata-kata atau kalimat. c) Belajar menghafal Menghafal adalah suatu aktivitas menanamkan suatu materi verbal melalui proses mental dan menyimpannya dalam ingatan, sehingga dapat diproduksi kembali ke alam sadar ketika diperlukan. Ciri dari hasil belajar menghafal yaitu adanya skema kognitif, artinya suatu kesan tersimpan secara baik dan tersusun secara urut. d) Belajar Teoretis Belajar teori adalah menyusun kerangka pikiran yang menjelaskan fenomena alam atau fenomena sosial tertentu. Belajar teori bertujuan untuk menempatkan data dan fakta (pengetahuan) dalam kerangka organisasi mental, sehingga dapat dipahami dan digunakan untuk memecahkan masalah, seperti yang



17



terjadi dalam bidang-bidang studi ilmiah, sehingga tercipta konsep-konsep, relasielasi diantara konsep dan struktur hubungan. e) Belajar Konsep Belajar konsep adalah merumuskan melalui proses mental tentang lambang, benda, serta peristiwa dengan mengamati ciri-cirinya. f)



Belajar Kaidah



Belajar kaidah adalah menghubungkan dua konsep atau lebih sehingga terbentuk suatu ketentuan yang mempresentasikan suatu keteraturan. Kaidah adalah suatu peganganyang tidak dapat diubah-ubah dan merupakan representasi mental dari kenyataan hidup dan sangat berguna dalam mengatur kehidupan sehari-hari. g) Belajar Berpikir Belajar berpikir adalah aktivitas kognitif yang dilakukan secara mental untuk memecahkan suatu maslah melalui proses yang abstrak. Berfikir adalah suatu proses penyusunan kembali kecakapan kognitif (yang bersifat ilmu pengetahuan). h) Belajar Keterampilan Motorik Belajar keterampilan motorik adalah belajar melakukan rangkaian gerak gerik berbagai anggota badan secara terpadu. Motorik adalah gerakan yang melibatkan otot, urat dan sendi secara langsung dan otomotis sehingga teratur dan berjalan lancar serta sungguh-sungguh berakar dalam kejasmanian. Artinya



18



motorik itu sendiri merupakan suatu gerakan terkendali dan dapat dipelajari serta diulang-ulang. i)



Belajar Estetis



Belajar estetika adalah proses menciptakan melalui penghayatan yang berdasarkan pada nilai-nilai seni. Belajar estetis bertujuan membentuk kemampuan menciptakan dan menghayati keindahan dalam berbagai bidang kesenian yang mencakup fakta, seperti nama Mozart sebagai pengubah musik klasik: konsep-konsep, seperti nama ritme, tema dan komposisi: relasi-relasi seperti hubungan antara bentuk dan isi; struktur-struktur, seperti sistematika warna dan aliran-aliran dalam seni lukis; metode-metode seperti menilai mutu dan originalitas suatu karya seni. c. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa yang mencakup ranah kognitif, efektif dan psikomotorik (Rusman, 2015: 67). Belajar tidak hanya penguasaan konsep teori mata pelajaran saja, tapi juga penguasaan kebiasaan, persepsi, kesenangan, minat-bakat, penyesuaian sosial, macam-macam keterampilan, cita-cita, keinginan dan harapan. Oemar Hamalik (2002: 45) yang menyatakan bahwa “hasil belajar itu dapat terlihat dari terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku, termasuk juga perbaikan perilaku”. Hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari meteri pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes yang mengenai sejumlah mapel tertentu. Hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.



19



Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Evaluasi adalah suatu cara yang di gunakan untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang dikehendaki. Bloom ranah kognitif menjelaskan bahawa Evaluasi adalah jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk dapat mengevaluasi suatu situasi, keadaan, pernyataan atau konsep berdasarkan kriteria tertentu.(Suwarno, 2006: 96) evaluasi dilaksanakan setelah para peserta didik menyelesaikan suatu kegiatan belajar tertentu yang merupakan dasar untuk memperoleh umpan balik (feedback). Tujuan utama evaluasi adalah memperoleh informasi tentang pencapaian tujuan dan penguasaan bahan peserta didik. Kesimpulan dari hasil belajar adalah perubahan perilaku individu yang meliputi ranah kognitif, aspektif, dan psikomotor. Perubahan perilaku tersebut diperoleh setelah peserta didik menyelesaikan program pembelajaranya melalui interaksi dengan berbagai sumber belajar dan lingkungan belajar. d. Faktor yang Memengaruhi Hasil Belajar Faktor-faktor yang memengaruhi hasil belajar menurut Munadi (2008: 24) meliputi faktor internal dan eksternal, yaitu: 1) Faktor Internal a) Faktor fisiologis Secara umum kondisi fisiologis, seperti kondisi kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani dan



20



sebagainya. Hal ini tersebut dapat memengaruhi siswa dalam menerima materi pelajaran. b) Faktor Psikologis Setiap individu dalam hal ini siswa pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, tentunya hal ini turut memengaruhi hasil belajarnya. Beberapa faktor psikologis meliputi inteligensi (IQ), perhatian, minat, bakat, motif, motivasi, kognitif dan daya nalar siswa. 2) Faktor Eksternal a) Faktor Lingkungan Faktor lingkungan dapat memengaruhi hasil belajar. Faktor lingkungan ini meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial. b) Faktor Instrumental Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan penggunaanya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah direncanakan. Faktor-faktor instrumental ini berupa kurikulum, sarana dan guru. e. Penilaian Hasil Belajar Penilaian adalah serangkaian kegiatan untuk memperoleh, manganalisis dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan (Trianto, 2009: 252).



21



Penialain harus mencakup tiga aspek kemampuan, yaitu kognitif, aspektif, dan psikomotor yang dapat berbentuk ter tertulis, perfomance, penugasan atau proyek, dan portofolio. Penilaina kognitif semata-mata menilai seorang siswa memiliki pengetahuan terhadap fakta, konsep dan teori. Penilaian keterampilan mengukur kemampuan motorik siswa dalam “bekerja ilmiah” mengikuti langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melakukan kegiatan (Diknas, 2002: 13). Penilaian bertujuan untuk mengukur seberapa jauh tingkat keberhasilan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan, dikembangkan



dan ditanamkan



disekolah serta dapat dihayati, diamalkan/diterapkan dan dipertahankan oleh siswa



dalam



kehidupan



sehari-hari



(Trianto,



2009:



252).



Hal



ini



dimaksudkanuntuk mempertahankan, memperbaiki dan menyempurnakan proses pembelajaran yang dilaksanakan (Sudjana, 2002: 2). Penilaian ini harus dilakukan secara jujur dan transparan agar dapat mengungkap informasi yang sebenarnya (Mulyasa, 2002: 183). 2. Kajian Materi Penelitian a. Satuan Ekosistem Ekosistem disusun oleh makhluk hidup dan makhluk tak hidup. Makhluk hidup yang ada di dunia memiliki jumlah sangat banyak dengan mempermudah pemahaman tentang ekosistem digunakan berbagai macam istilah sehingga mempermudah mengenal satuan-satuan makhluk hidup dalam ekosistem meliputi individu, populasi, komunitas, lingkungan, habitat.



22



1) Individu Individu adalah Makhluk hidup tunggal dan hidupnya dapat berdiri sendiri. Contohnya, satu tanaman pisang, seekor kera, dan seorang laki-laki. 2) Populasi Populasi adalah Sekumpulan individu makhluk hidup sejenis yang hidup di suatu daerah (habitat) tetentu. Contohnya, beberapa ayam dikandang, serumpun padi disawah, dan sekelompok anak di halaman. 3) Komunitas Komunitas adalah Sekumpulan populasi berbagai jenis makhluk hidup yang hidup bersama disuatu habitat tertentu. Contohnya, populasi katak, ikan, ular, kerbau, dan tanaman padi disawah membentuk komunitas sawah. Komunitas atau kumpulan beberapa komunitas dan lingkungan tak hidup bersama-sama membentuk suatu sistem ekologi yang dinamakan ekosistem. Dalam



suatu



ekosistem



terjadi



interaksi



antara



komponen-komponen



penyusunanya sehingga terbentuk suatu kesatuan fungsional. Keseimbangan suatu ekosistem akan berubah apabila terjadi gangguan pada salah satu komponen penyusunanya. 4) Lingkungan Lingkungan adalah Segala sesuatu yang terdapat disekitar makhluk hidup dan berpengaruh terhadap makhluk hidup. Lingkungan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu lingkungan benda tak hidup yang meliputi tanah, batu, air, udara, dan cahaya. Lingkungan benda hidup meliputi semua komponen biotik yang



23



berpengaruh terhadap mekhluk hidup dalam lingkungan itu. Hal ini berarti bahwa tiap makhluk hidup di daerah tertentu berkedudukan sebagai lingkungan bagi makhluk hidup yang lain di daerah itu. 5) Habitat Habitat adalah Setiap makhluk hidup memerlukan tempat untuk kelangsungan hidupnya. tidak sembarangan tempat dapat digunakan untuk mendukung kelangsungan hidup agar makhluk hidup itu tetap survive. Misalnya, harimau hidup dihutan yang merupakan habitatnya. Jadi, lingkungan tempathidup suatu makhluk hidup disebut habitat. b. Macam-Macam Ekosistem Berdasarkan proses terjadinya, ekosistem dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu ekosistem alamiah dan ekosistem buatan. 1) Ekosistem Alamiah Ekosistem alamiah adalah ekosistem yang terbentuk secara terbentuk secara alamiah sebagai akibat adanya pengaruh dari alam disekitarnya. Contohnya: gurun, sungai, danau, hutan, dan padang rumput. 2) Ekosistem Buatan Ekosistem buatan adalah ekosistem yang dibuat oleh manusia. Contohnya: sawah, ladang, kebun, waduk, dan akuarium. Ekosistem yang ada dibumi sangat bervariasi dari ekosistem yang sempit hingga sangat luas. Ekosistem yang satu selalu berhubungan dengan ekosistem lain sehingga seluruh ekosistem dibumi membentuk satu ksatuan yang disebut biosfer.



24



Di dalam biosfer ditemukan berbagai komunitas yang terpisah, misalnya komunitas tumbuhan, komunitas hewan, atau komunitas mikroorganisme. Gabungan atau kumpulan komunitas seperti ini di suatu tempat tertentu akan membentuk suatu bioma. Terdapat beberapa macam bioma yang terletak dari daerah tropik hingga kutub, antara lain bioma hutan hujan (basah), bioma sabana, bioma gurun, bioma hutan gugur, bioma taiga, dan bioma tundra. Masing-masing bioma memiliki sifat khusus (khas) yang sesuai dengan daerah itu, misalnya: iklim, flora, fauna, dan habitat. c. Rantai Makanan Rantai makanan adalah proses memakan dan dimakan dalam urutan tertentu.



Contohnya seperti daun dimakan ulat, ulat dimakan ayam ,ayam



dimakan elang. Hal tersebut menunjukan bahwa peristiwa memakan dan dimakan dalam rantai makanan terjadi dalam urutan tertentu dan tidak dapat dibolak-balik. Melauli proses respirasi, energi kimia ini dioksidasi sehingga terbentuk energi kinetik yang berfungsi untuk melakukan aktivitas kehidupan yaitu untuk menghasilkan sel-sel tubuh agar dapat melakukan proses metabolisme. Contoh rantai makanan dapat dicermati pada gambar 2.1.



25



Gambar 2.1 Rantai makanan Sumber: belajar. Kemdikbud.go.id



d. Pola Interaksi Organisme (Simbiosis) Simbiosis berasal dari bahasa yunani, syn yang berarti “bersama” dan bios yang berarti “hidup”. Dengan demikian simbiosis diartikan sebagai cara hidup bersama dari organisme-organisme berbeda dalam hubungan yang erat. Masingmasing makhluk hidup yang melakukan simbiosis disebut simbion. Berdasarkan sifatnya, simbiosis dibedakan tiga macam yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis komensalisme, dan simbiosis parasitisme. a) Simbiosis Mutualisme Pengertian simbiosis mutualisme adalah sebuah interaksi antara dua makhluk hidup yang menguntungkan kedua belah pihak. Artinya dalam simbiosis ini, kedua makhluk hidup yang terlibat saling menguntungkan satu sama lain tanpa ada yang dirugikan.Yang pertama yaitu interaksi service-resource yang meliputi penyerbukan, pembersihan dan penyebaran benih. Sementara yang kedua adalah interaksi service-service dimana kedua interaksi sama-sama memberi kontribusi.



26



Jenis ini pun termasuk cukup langka dan jarang ditemui.Ada juga simbiosis mutualisme yang merupakan kewajiban. Artinya organisme yang terlibat membutuhkan satu sama lain untuk bertahan hidup. Contoh simbiosis mutualisme dapat dilihat di sekitar kita, baik pada hewan, serangga, burung, tumbuhan, bakteri, jamur dan juga manusia sekalipun. Contoh simbiosis mutualisme (bunga dengan kupu-kupu) dapat dicermati pada gambar 2.2.



Gambar 2.2 Contoh Simbiosis Mutualisme (Bunga dengan Kupu-kupu) Sumber: preview.awardspace.com m.kidnesia.com sukasains.com Interaksi antara bunga dan kupu-kupu menjadi salah satu contoh simbiosis mutualisme yang paling dikenal. Kupu-kupu menghisap madu dan nektar di dalam sari kelopak bunga untuk dijadikan makanan. Proses tersebut juga membantu penyerbukan dari bunga.Keuntungan akan didapatkan oleh kupu-kupu yang memperoleh makanan berupa madu dan nektar. Sementara bunga juga mendapat keuntungan karena proses penyerbukannya dibantu oleh kupu-kupu.



27



b) Simbiosis Komensalisme Simbiosis komensalisme adalah hubungan timbal balik antara dua makhluk hidup yang menguntungkan satu pihak dan pihak yang lain tidak dirugikan maupun di untungkan. Jadi Pada simbiosis ini tidak ada di rugikan, tapi hanya ada satu makhluk hidup yang mendapat keuntungan dan makhluk hidup yang lainnya tidak diuntungkan dan tidak juga di rugikan.Contoh : tumbuhan epifit seperti lumut, paku-pakuan, dan anggrek. Tumbuhan epifit ini tidak menyerap makanan (fotositrat) dari tumbuhan inangnya. Terkadang ada tumbuhan epifit yang berubah menjadi parasit jika tumbuhan inang mengembangkan organ penyerap (haustoria) yang menembus floem tubuh inang. Contoh simbiosis komensalisme (paku tanduk rusa dengan pohon inangnya) dapat dicermati pada gambar 2.3.



Gambar 2.3 contoh simbiosis komensalisme( paku tanduk rusa dengan pohon inangnya) Sumber: preview.awardspace.com m.kidnesia.com sukasains.com



Tumbuhan paku tanduk rusa adalah tumbuhan yang mempunyai sifat seperti anggrek. Tumbuhan ini pada umumnya hidup menempel pada tumbuhan lain sepeti pohon jambu, pohon nagka, dan pohon mangga, akan tetapi



28



tumbuhan paku tanduk rusa tidak menyerap nutrisi maupun sari-sari makanan pada pohon inagnya. Tumbuhan paku tanduk rusa diuntungkan dengan keberadaan inangnya, akan tetapi pohon inangnya tidak dirugikan juga tidak menguntungkan. Tumbuhan paku rusa yang menempel pada inangnya tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan pohon inangnya. Tumbuhan paku tanduk rusa tidak jarang digunakan untuk tanaman hias dan sengaja di tempel pada pohon inangnya. Karena bentuk daunnya yang unik tumbuhan oaku tanduk rusa sering di tanam di taman maupun pekarangan rumah. c) Simbiosis Parasitisme Parasitisme adalah interaksi antara dua organisme, organisme yang satu mendapat keuntungan dan organisme lain mendapatkan kerugian. Ingat parasit hidup merongrong organisme lain.Makhluk hidup yang menjadi tempat tinggal parasit disebutinang (host). Contoh simbiosis parasitisme (tali putri denga inangnya) dapat dicermati pada gambar 2.4.



29



Gambar 2.4 contoh simbiosis parasitisme ( tali putri denga inangnya) Sumber: preview.awardspace.com m.kidnesia.com sukasains.com Interaksi merupakan contoh simbiosis parasitisme dapat ditemukan pada interaksi antara tumbuhan tali putri dan inangnya. Tumbuhan tali putri yang berwarna kuning seperti mie tidak dapat menghasilkan makanannya sendiri karena ia tidak dapat berfotosintesis (tidak memiliki klorofil). Ia mengambil fotosintat dari tanaman inangnya untuk metabolismenya. Dari keadaan tersebut, tanaman inang dirugikan karena sebagian hasil fotosintesisnya dicuri oleh tumbuhan tali putri. e. Komponen Penyusun Ekosistem Berdasarkan sifatnya, komponen penyusun ekosistem dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik. a) Komponen Biotik Komponen biotik adalah bagian dari suatu ekosistem yang terdiri atas makhluk hidup. Berdasarkan fungsi di dalam ekosistem, komponen biotik dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu: produsen, konsumen, dan dekomposer (pengurai).



30



(1) Produsen Produsen adalah makhluk hidup penghasil bahan organik yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup lain untuk menjamin kelangsungan hidupnya. Semua tumbuhan hijau merupakan produsen karena dengan adanya klorofil memungkinkan pembentukan bahan organik melalui proses fotosintesis. Contohnya : ganggang hijau, padi, pisang, dan ketela pohon. (2) Konsumen Konsumen adalah makhluk hidup pemakai bahan organik yang dihasilkan oleh produsen untuk menjamin kelangsungan hidupnya. Misalnya : manusia, hewan, dan tumbuhan pemakan serangga (insektivor). Apabila ditinjau dari jenis makananya, hewan dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu: (a) Herbivora



adalah



hewan



pemakan



tumbuhan.



Contohnya : ulat, belalang, kambing dan sapi. (b) Karnivora adalah hewan pemakan daging hewan lainya. Contohnya: harimau, singa, kucing, elang, dan burung. (c) Omnivora adalah organisme pemakan tumbuhan ataupun hewan lain. Contohnya: ayam, kera dan manusia. (3) Pengurai (Dekomposer) Pengurai adalah makhluk hidup yang bertugas menguraikan sisa-sisa makhluk hidup lain (bangkai dan sampah) menjadi komponen penyusun tanah.



31



Berhubungan dengan fungsi tersebut, pengurai sering dianggap sebagai pembentuk lingkungan baru bagi produsen. Hasil penguraian inilah berupa bahanbahan yang digunakan sebagai bahan baku makanan bagi tumbuhan. Contohnya : jamur dan bakteri. Organisme-organisme dari ketiga komponen biotik diatas juga dapat dibedakan berdasarkan sumber makananya. Mereka dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu: (a) Organisme autrotof adalah organisme yang dapat menghasilkan bahan makanan sendiri yang dibuat dari zat-zat anorganik dari lingkunganya. (b) Organisme heterotrof adalah organisme yang tidak bisa menghasilkan makanan sendiri.



b) Komponen Abiotik Komponen abiotik adalah ekosistem yang terdiri atas makhluk tak hidup. Komponen abiotik terdiri atas cahaya, udara, air, tanah, suhu, dan mineral. (1) Cahaya Salah satu makhluk hidup yang sangat bergantung pada keberadaan cahaya adalah tumbuhan hijau. Dengan adanya cahaya, tumbuhan hijau dapat melakukan proses fotosintesis untuk menghasilkan energi. Apabila tumbuhan hijau dapat melakukan aktivitas kehidupanya dengan baik, maka secara langsung atau tidak langsung, makhluk hidup lainakan terjamin pula kelangsungan hidupnya. Dengan



32



demikian, dapat diketahui bahwa cahaya berperan penting dalam menjamin terciptanya keseimbangan ekosistem. (2) Udara Agar dapat bertahan hidup, setiap organisme memerlukan udara untuk melakukan kegiatan hidup sehari-hari. Udara tersusun dari berbagai macam gas. Beberapa diantaranya adalah oksigen dan karbondioksida. Oksigen diperlukan dalam proses respirasi untuk mengoksidasi (membakar) karbohidrat sehingga terbentuk energi untuk aktivitas kehidupan, sedangkan karbondioksida diperlukan dalam proses fotosintesis sebagai bahan utama pembentukan energi. (3) Air Setiap makhluk hidup dapat bertahan tanpa makanan untuk beberapa lama. Akan tetapi, tanpa adanya air yang masuk kedalam tubuh, mustahil suatu organisme akan bertahan hidup. Tanpa air, proses yang berlangsung di dalam tubuh akan berhenti sehingga mempengaruhi kelangsungan hidup organisme yang bersangkutan. Di dalam tubuh, air berfungsi sebagai pelarut zat, termasuk zat makanan yang dimakan oleh setiap makhluk hidup. Bagi ikan dan katak, air berfungsi sebagai tempat hidup. (4) Tanah Tanah adalah dasar tempat hidup bagi organisme yang ada di dalam setiap ekosistem. Tanah merupakan sumber utama tersedianya zat-zat mineral yang diperlukan oleh setiap makhluk hidup. Tanah juga merupakan bagian dari ligkungan dan habitat beberapa jenis makhluk hidup. baik secara langsung atau



33



tidak langsung, banyak makhluk hidup yang kelangsungan hidupnya bergantung pada tanah. (5) Suhu Suhu lingkungan sangat ditentukan oleh banyak atau sedikitnya radiasi sinar matahari yang diserap oleh komponen penyusun suatu ekosistem. Akibatnya penyerapan radiasi tersebut, akan terjadi peningkatan suhu zat yang menyerap tadi. Apabila suhu tanah dan air laut lebih tinggi dari suhu sekelilingnya, maka energi panas akan mengalir dari tempat yang bersuhu panas ketempat yang bersuhu lebih dingin. (6) Mineral Berbagai unsur mineral, seperti nitrogen, fosfat, kalsium, sulfur, dan magnesium merupakan zat makanan yang penting untuk menjamin kelangsungan hidup suatu organisme. (7) Keseimbangan Ekosistem Suatu ekosistem dapat dikatakan seimbang apabila hubungan saling ketrgantungan di antara kompnen-komponen penyusunya dapat berlangsung sebagaimana mestinya. Apabila terjadi penurunan jumlah produsen, akan diikuti oleh penurunan jumlah konsumen primer. Penurunan jumlah konsumen primer mengakibatkan penurunan jumlah konsumen sekunder dan seterusnya. Apabila dalam suatu ekosistem jumlah produsen cukup banyak, maka hal tersebut akan menjamin kelangsungan hidup konsumen primer (herbivora). Demikian pula apabila jumlah konsumen primer cukup banyak, maka akan



34



menjamin kelangsunan hidup konsumen sekundernya (karnivora). Apabila kondisi seperti ini terus dipertahankan, maka keseimbangan ekosistem akan terwujud. Adanya tumbuhan dalam jumlah yang banyak, akan mengakibatakan pertumbuhan herbivora bertambah pesat. Pertambahnya yang pesat tersebut mengakibatkan



berkurangnya



jumlah



produsen



karena



herbivora



akan



menghabiskan banyak makanan. Karena jumlah herbivora meningkat, jumlah karnivora meningkat pula. Berkurangnya jumlah tumbuhan sebagai makanan herbivora dan bertambahnya karnivora menyebabkan berkurangnya jumlah herbivora



pada akhirnya akan



menurunkan jumlah karnivora. Selain itu, akan mengurangi gangguan terhadap tumbuhan. Sebagai akibatnya, tumbuhan akan tumbuh kembali dengan subur dan jumlahnya bertambah banyak. (8) Saling Ketergantungan Antar Komponen Ekosistem Setiap makhluk hidup sangat tergantung pada makhluk hidup lain dan sumber daya alam yang ada disekitarnya yang digunakan untuk keprluan pangan, pertumbuhan, perlindungan dan perkembangbiakan. Hubungan antara makhluk hidup dan lingkungan, baik lingkungan biotik maupun abiotik merupakan hubngan timbal balik yang rumit dan kompleks. f. Hakikat IPA 1) Pengertian IPA IPA mempelajari alam semesta, benda-benda yang ada dipermukaan bumi, di dalam perut bumi dan di luar angkasa, baik yang dapat diamati indera maupun yang tidak dapat diamati dengan indera. Oleh karena itu, dalam menjelaskan



35



hakikat fisika, pengertian IPA dipahami terlebih dahulu. IPA atau ilmu kealaman adalah ilmu tentang dunia zat, baik makhluk hidup maupun benda mati yang diamati (Kardi dan Nur, 1994: 1). Wahyana (1986: 6) mengatakan bahwa IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaanya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Perkembanganya tidak hanya ditandai oleh adanya kumpulan fakta, tetapi oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa IPA adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapanya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya. 2) Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam Pada hakikatanya IPA dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap ilmiah. Selain itu, IPA dipandang pula sebagai proses, produk, dan prosedur (Marsetio Donosepoetro, 1990: 6). Selain sebagai proses dan produk, Daud Joesoef (dalam Marsetio Donosepoetro, 1990: 7), pernah menganjurkan agar IPA dijadikan sebagai suatu “kebudayaan” atau suatu kelompok atau institusi sosial dengan tradisi nilai, aspirasi, maupun inspirasi. Secara umum IPA meliputi tiga bidang ilmu dasar, yaitu biologi,fisika, dan kimia. Fungsi dan tujuan IPA berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi (Depddiknas, 2003: 2) adalah Menanamkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Mengembangkan keterampilan, sikap dan nilai ilmiah, Mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang melek sains dan teknologi, Menguasai konsep



36



sains untuk bekal hidup di masyarakat dan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Dari fungsi dan tujuan tersebut kiranya semakin jelas bahwa hakikat IPA semata-mata tidaklah pada dimensi pengetahuan (keilmuan), tetapi lebih dari itu, IPA lebih menekankan pada dimensi nilai ukhrawi, di mana dengan memerhatikan keteraturan di alam semesta akan semakin meningkatkan keyakinan akan adanya sebuah kekuatan yang mengdahsyat yang tidak dapat dibantah lagi, yaitu Allah swt. g. Hakikat Model PBL 1) Pengertian Model PBL Problem Based Learning merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat menolong siswa untuk meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan pada pada era globalisasi saat ini. Problem Based Learning dikembangkan untuk pertama kali oleh Prof. Howard Barrows sekitar tahun 1970-an dalam pembelajaran ilmu medis di McMaster University Canada (Amir, 2009: 124). Model pembelajaran ini menyajikan suatu masalah yang nyata bagi siswa sebagai awal pembelajaran kemudian diselesaikan melalui penyelidikan dan diterapkan dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah. Menurut Duch (1995: 201), Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang menantang siswa untuk “belajar bagaimana belajar”, bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. Masalah ini digunakan untuk mengikat siswa pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang dimaksud.



37



Dari beberapa uraian mengenai pengertian Problem Based Learning dapat disimpulkan bahwa Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang menghadapkan siswa pada masalah dunia nyata (real world) untuk memulai pembelajaran dan merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa. Model Problem Based Learning bercirikan penggunaan masalah kehidupan nyata sebagai suatu yang harus dipelajari siswa. Dengan model Problem Based Learning diharapkan siswa mendapatkan lebih banyak kecakapan daripada pengetahuan yang dihafal. Mulai dari kecakapan memecahkan masalah, kecakapan berpikir kritis, kecakapan bekerja dalam kelompok, kecakapan interpersonal dan komunikasi, serta kecakapan pencarian dan pengolahan informasi (Amir, 2007: 35). Sehingga dapat disimpulkan, bahwa dalam Problem Based Learning pembelajarannya lebih mengutamakan proses belajar, dimana tugas guru harus memfokuskan diri untuk membantu siswa, mencapai keterampilan mengarahkan diri.



Guru dalam model ini berperan sebagai penyaji masalah, penanya,



mengadakan dialog, membantu menemukan masalah, dan pemberi fasilitas pembelajaran. Jadi, penerapan Problem Based Learning dalam pembelajaran menuntut kesiapan baik dari pihak guru yang harus berperan sebagai seorang fasilitator sekaligus sebagai pembimbing. Guru dituntut secara utuh dari setiap bagian dan konsep PBL dan menjadi penengah yang mampu merangsang kemampuan berpikir siswa.



38



2) Tujuan PBL Prof. Howard Barrows dan Kelson (dalam Taufik Amir 2009:21) PBL dapat membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki strategi belajar sendiri serta memiliki kecapakan berpartisipasi dalam tim. dalam proses pembelajaran, PBL menggunakan pendekatan yang sistematik untuk memecahkan masalah atau menghadapi tantangan yang nanti diperlukan dalam karir dan kehidupan sehari-hari. 3) Langkah-Langkah Problem Based Learning (PBL) Ibrahim dan Nur (2000: 13) dan Ismail (2002: 1) mengemukakan bahwa langkah-langkah Problem Based Learning adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 langkah-langkah Problem Based Learning No



Indikator



Tingkah laku guru



1



Orientasi siswa Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan pada masalah logistik yang diperlukan dan memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah



2



Mengorganisasi Membantu siswa mendefinisikan siswa untuk dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan belajar masalah tersebut



3



Membimbing pengalaman individual atau kelompok



4



Mengembangkan Membantu siswa dalam dan menyajikan merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan hasil karya dan membantu mereka untuk



39



Mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan



berbagai tugas dengan temanya 5



Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah



Membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka gunakan



Langkah-Langkah yang dilalui oleh siswa dalam sebuah proses PBL adalah: Menemukan masalah, Mendefinisikan masalah, Mengumpulkan fakta dengan menggunakan KND, Pembuatan hipotesis, Penelitian, Refhrasing masalah, Menyuguhkan alternatif dan Mengusulkan solusi. 4) Kelebihan dan Kelemahan Model PBL a) Kelebihan (1) Pemecahan masalah (Problem solving ) merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran; (2) Pemecahan masalah (problem solving) dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa; (3) Pemecahan masalah (problem solving) dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa; (4) Pemecahan masalah (problem solving) dapat membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata; (5) Pemecahan masalah (problem solving) dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan



40



bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan; (6) Pemecahan



masalah



(problem



solving)



bisa



memperlihatkan kepada siswa bahwa pada setiap mata pelajaran, pada dasarnya merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa, bukan hanya sekedar belajar dari guru atau dari buku-buku saja; (7) Pemecahan masalah (problem solving) dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa; (8) Pemecahan



masalah



(problem



solving)



dapat



mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan



mengembangkan



kemampuan



mereka



untuk



menyesuaikan dengan pengetahuan baru; (9) Pemecahan masalah (problem solving) dapat memberikan kesempatan



pada



siswa



untuk



mengaplikasikan



pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata; dan (10)



Pemecahan



masalah



(problem



solving)



dapat



mengembangkan minat siswa untuk secara terus-menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir.



41



b) Kekurangan (1) Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari dapat dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba; (2) Keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem solving membutuhkan cukup waktu untuk persiapan; dan (3) Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari. h. Kriteria Ketuntasan Minimal 1) Kriteria Ketuntasan Minimal Individu KKM individu adalah KKM per mata pelajaran yang dibuat oleh guru atau kelompok guru pada satuan pendidikan dengan acuan tertentu dan tiap mata pelajaran bisa jadi memiliki KKM yang berbeda. KKM individu ini merupakan KKM yang harus dicapai oleh siswa. KKM dari mata pelajaran IPA adalah



67.



2) Kriteria Ketuntasan Minimal Nasional KKM Nasional adalah KKM yang memiliki ketuntasan secara nasional mencapai minimal 75. 3) Kriteria Ketuntasan Minimal Klasikal KKM klasikal adalah KKM yang menyatakan ketuntasan belajar siswa didalam kelas tersebut jika



85% siswa telah tuntas belajar.



i. Kajian Pustaka



42



Penelitian yang dilakukan oleh Sitra Apuranto, 2019 dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Ekosistem (Maca-macam simbiosis) Melalui Pembelajaran Problem Based Learning Pada Siswa Kelas VII MTs Sudiman Jimbaran Tahun Pelajaran 2018/2019”. Rumusan masalah dalam penelitian yaitu: Apakah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi Ekosistem pada siswa kelas VII MTs Sudirman Jimbaran Tahun Pelajaran 2018/2019? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi Ekosistem (macam-macam simbiosis) melalui model pembelajaran Problem Based Learning pada siswa kelas VII MTs Sudirman Jimbaran Tahun Pelajaran 2018/2019. Hasil penelitian ini



menunjukan



bahwa



dalam



pembelajaran



menggunakan



PBL



dapat



meningkatkan hasil belajar IPA kelas VII MTs Sudirman Jimbaran tahun pelajaran 2018/2019. Hal ini terbukti dari Siklus I sebesar 20 siswa yang tuntas dan 10 siswa yang belum tuntas. Dalam penelitian yang dilakukan ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti yaitu penggunaan media pembelajaran PBL untuk meningkatkan hasil belajar dan jenis penelitian samasama peneliti tindakan kelas, sedangkan perbedaanya terdapat pada subjek, materi pembelajaran, tempat dan waktu pelaksanaan peneliti. Penelitian yang dilakukan oleh Sitra Apuranto, 2019 dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Ekosistem (Rantai makanan) Melalui Pembelajaran Problem Based Learning Pada Siswa Kelas VII MTs Sudiman Jimbaran Tahun Pelajaran 2018/2019”. Rumusan masalah dalam penelitian yaitu: Apakah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning



43



dapat



meningkatkan hasil belajar IPA materi Ekosistem pada siswa kelas VII MTs Sudirman Jimbaran Tahun Pelajaran 2018/2019? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi Ekosistem (Rantai makanan) melalui model pembelajaran Problem Based Learning pada siswa kelas VII MTs Sudirman Jimbaran Tahun Pelajaran 2018/2019. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam pembelajaran menggunakan PBL dapat meningkatkan hasil belajar IPA kelas VII MTs Sudirman Jimbaran tahun pelajaran 2018/2019. Hal ini terbukti dari Siklus II sebesar 23 siswa yang tuntas dan 7 siswa yang belum tuntas. Dalam penelitian yang dilakukan ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti yaitu penggunaan media pembelajaran PBL untuk meningkatkan hasil belajar dan jenis penelitian sama-sama peneliti tindakan kelas, sedangkan perbedaanya terdapat pada subjek, materi pembelajaran, tempat dan waktu pelaksanaan peneliti. Peneliti yang dilakukan oleh Sitra Apuranto, 2019 dengan Judul untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Ekosistem



(Komponen-komponen



ekosistem) melalui model pembelajaran Problem Based Learning pada siswa kelas VII MTs Sudirman Jimbaran Tahun Pelajaran 2018/2019. Rumusan masalah dalam penelitian yaitu: Apakah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi Ekosistem (Komponenkomponen ekosistem) pada siswa kelas VII MTs Sudirman Jimbaran Tahun Pelajaran 2018/2019? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi Ekosistem (Komponen-komponen ekosistem) melalui model pembelajaran Problem Based Learning pada siswa kelas VII MTs Sudirman



44



Jimbaran Tahun Pelajaran 2018/2019. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan model PBL dapat meningkatakan hasil belajar siswa kelas VII di MTs Sudirman Jimbaran kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2018/2019. Hal ini terbukti dari Siklus III sebesar 26 siswa yang tuntas dan 4 siswa yan belum tuntas. Hasil Siklus I terdapat 20 siswa yang tuntas belajar dengan rata-rata 68,1. Siklus II jumlah siswa yang tuntas ada 23 siswa dengan nilai rata-rata 74,6, sedangkan Siklus III jumlah siswa yang tuntas ada 26 siswa dengan rata-rata 86,6. penelitian yang dilakukan pak sitra ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti yaitu penggunaan media pembelajaran PBL untuk meningkatkan hasil belajar dan jenis penelitian sama-sama penelitian tindakan kelas, sedangkan perbedaanya terdapat subjek, materi pelajaran, tempat dan waktu pelaksanaan penelitian.



45



BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Gambaran Lokasi Umum Penelitian Penelitian ini di laksanakan di MTs Sudirman Jimbaran yang terletak di desa Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Desa berbatasan dengan desa Blater di sebelah timur, dan desa manggung di sebelah selatan. Bagian ini memaparkan tentang identitas di sekolah Mts Sudirman Jimbaran yaitu: visi dan misi; keadaan guru dan pegawai; tugas karyawan; dan sarana prasarana. a. Identitas MTs Sudirman Jimbaran Identitas MTs Sudirman Jimbaran dapat di lihat pada tabel 3.1 sebagai berikut: Tabel 3.1 Identitas MTs Sudirman Jimbaran No Identitas Madrasah 1. Nama Madrasah 2. NSM 3. Alamat



4. Akreditasi Sumber : Dokumentasi Sekolah



Keterangan MTs Sudirman Jimbaran 121233220032 Jalan Raya Blater-Jimbaran 05, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa tengah B



46



b. Visi dan Misi MTs Sudirman Jimbaran 1) Visi Terdidik berdasarkan iman dan taqwa Indikatornya Unggul dalam aktifitas keagamaanya, Unggul dalam kepedulian sosial, danUnggul dalam kedisiplinan. 2) Misi a) Melaksanakan pembelajaran secara efektif sehingga setiap siswa berkembang secara optimal; b) Menambahkan dasar-dasar perilaku budi pekerti dan berakhlakul karimah; c) Menumbuh kembangkan penghayatan terhadap ajaran agama dan budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak; dan; d) Menerapkan manajemen partisispasi dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan kelompok kepentingan sekolah. c. Keadaan Guru dan pegawai di MTs Sudirman Jimbaran Guru dan pegawai di MTs Sudirman Jimbaran memiliki latar belakang pendidikan dan jabatan yang berbeda. Keadaan guru dan pegawai di MTs Sudirman Jimbaran dapat dilihat pada tabel 3.2.



Tabel 3.2 keadaan guru dan pegawai MTs Sudirman Jimbaran No 1 2 3 4



Nama Kenang Agus Mulyadi, S.HI Hartono Ari, BA Suwarna, S.Pd Tri Haryani, S.Pd



L/P L



Pendidikan Jabatan S.1 Kepala Sekolah



L L P



D III S.1 S.1



47



Guru BK



5



Drs. Edi L Winarto,S.Pd 6 Inayah, S.Ag P 7 Sri Haryati, S,Ag, P S.Pd 8 Sukardi , S.Pd.I, L S.Pd 9 Badriyah, S.Pd.I P 10 Desy Khalida P Musana, S.Pd 11 Nur Janah, M.Pd P 12 Nur Fadlol Joyo L Sudarmo, S.Pd.I 13 Nur Fadlil Suryo L Hadi Atmojo, S.Pd.I 14 Sitra Apuranto, L S.Pd 15 Irwanto, SS L 16 Faisyal Mahdi, L S.Pd.I 17 Enggar L Kurniawan, S.Pd 18 Dewi Tasliyatun, P S.Pd 19 Dwi Kristiana, P S.Pd.I 20 Nur Chayati, S.Pd P 21 M. Shidiq, AS L 22 Roji’un, S.Pd.I L 23 Janu Heri L Irmawan 24 Paimin L Sumber : Dokumentasi sekolah.



S.1



Guru Penjaskes



S.1 S.1



Kurikulum Wali Kelas 7A



S.1



Wali Kelas 8B



S.1 S.1



Wali Kelas 9A Wali Kelas 7D



S.2 S.1



Wali Kelas 9C Wali Kelas 7B



S.1



Wali Kelas 9D



S.1



Wali Kelas 8D



S.1 S.1



Wali Kelas 7C walikeKelas 8A



S.1



Wali Kelas 9B



S.1



Wali Kelas 8C



S.1



TU



S.1 STM S.1 SMA



Kesiswaan



SMA



Penjaga Sekolah



TU



d. Keadaan Siswa Siswa di MTs Sudirman Jimbaran di dominasi oleh siswa laki-laki. Keadaan siswa MTs Sudirman Jimbaran tahun ajaran 2019 secara keseluruhan adalah dengan rincian pada tabel 3.3. Tabel 3.3 keadaan siswa MTs Sudirman Jimbaran No



Kelas



L



P



48



Total



1



7A



10



22



32



2



7B



11



19



30



3



7C



20



10



30



4



7D



19



10



29



5



8A



17



13



30



6



8B



14



15



29



7



8C



16



12



29



8



8D



15



13



28



9



9A



14



16



30



10



9B



18



12



30



11



9C



16



12



28



12



9D



14



14



28



Sumber: Dokumentasi sekolah



e. Siswa Kelas VIIC MTs Sudirman Jimbaran Siswa kelas VIIC MTs Sudirman Jimbaran berjumlah 30 siswa yang terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan.siswa di MTs Sudiman Jimbaran didominasi oleh siswa laki-laki.



Tabel 3.4 Daftar Nama Siswa Kelas VIIC MTs Sudirman Jimbaran: No



Nama Siswa



1 2



AHMAD FACHRUL ADI ALAM JOYO KUSUMO



Jenis Kelamin L L



3



ALFAN DWI CAHYONO



L



4



ALFIN TRI CAHYONO



L



5



ARIS GIANTORO



L



6



BAKHRUL WIDAD



L



7



DANENDRA WIDYA DHANA



L



49



8



DEVA RAMADHAN



L



9



DHEA AFIFAH FIRDASARI



P



10



DUTA SETYAWATI



P



11



ELMA FAZA GHANNY. K



P



12



FAJAR ARI MUJID



L



13



FAUZAN ARDHIMA NUGRAHA



L



14



ISNA LAZINATUS SHIFA



P



15



KHOIRUL MUSYAFA



P



16



KURNIAWAN



L



17



M. GALANG RAVENDRA



L



18



M. SAIK LINA. G



L



19



NAIM NATUL



P



20



PRATAMA FIRMANSAH



L



21



RIFAN HERMAWAN



L



22



RISKA APRILIA FEBRI YANTI



P



23



RIZKA DEA ANANTA



P



24



RIZKI FEBRIAN



L



25



ROHMAN



L



26



ROMEO ALDI EGISSYA



L



27



SAFITRI RAHMAWATI



P



28



SINANTI



P



29



ROSAFA



P



30



TIARA



P



Sumber: Dokumentasi sekolah f. Tugas Karyawan Para karyawan bertugas menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien. Setiap karyawan memiliki tugas masing-masing sesuai dengan jabatan yang terdapat dalam struktur organisasi. Struktur organisasi dapat dilihat pada daftar tabel 3.2.



50



g. Saran dan Pasarana MTs Sudirman Jimbaran Sarana dan prasarana di MTs Sudirman Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang cukup memadai untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan aktivitas di sekolah. Keadaan sarana dan prasarana dapat dilihat pada tabel 3.4 sebagai berikut: Tabel 3.5 keadaan sarana prasarana MTs Sudirman Jimbaran No



Ruang



Jumlah



Keadaan



1.



Ruang Kelas



12



Terawat



2.



1



Terawat



3.



Ruang Kepala Sekolah Ruang Guru



1



Terawat



4.



Ruang UKS



1



Terawat



5.



Ruang Mushola



1



Terawat



6.



Ruang Wc guru



2



Terawat



7.



Ruang Wc siswa



4



Terawat



8.



Dapur



1



Terawat



9.



Kantin



1



Terawat



Sumber : Dokumentasi Sekolah h. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran IPA materi Interaksi dalam Ekosistem Membentuk Suatu Pola pada semester II tahun ajaran 2019. Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa siklus. Penelitian ini menggunakan pembelajaran yang terdapat mata pelajaran IPA yang disesuaikan dengan jadwal pelajaran kelas VIIC MTs Sudirman Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Waktu pelaksanaan dapat dilihat pada tabel 3.6.



51



Siklus



Waktu



Siklus I



08 April 2019



Siklus II



10 April 2019



Siklus III



15 April 2019



Sumber: Dokumentasi B. Deskriptif Paparan Siklus 1. Deskripsi Data Siklus I Deskripsi pelaksanaan siklus dapat di rinci menjadi empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. a. Perencanaan (Planning) Perencanaan pada siklus I meliputi kegiatan sebagai berikut: 1) Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada tanggal 08 April 2019; 2) Menyiapkan RPP pembelajaran IPA materI ekosistem melalui model PBL; dan 3) Menyiapkan perangkat pembelajaran tentang materi



ekosistem



melalui model PBL. Perangkat yang disiapkan pada siklus meliputi absen, lembar observasi guru dan siswa, buku paket IPA, dan media pembelajaran. b. Tindakan (Action) Tindakan kelas siklus I berlangsung selama satu kali tatap muka (2 x 35) menit. Materi yang diajarkan pada pertemuan ini adalah rantai makanan langkah-langkah pembelajaranya adalah sebagai berikut:



52



dengan



1) Kegiatan Pendahuluan a) Orientasi (1) Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran; (2) Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin; (3) Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran. b) Apersepsi (1) Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan



dengan



pengalaman



peserta



didik



dengan



materi/tema/kegiatan sebelumnya, Konsep Lingkungan; (2) Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya; dan (3) Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan. c) Motivasi (1) Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari; (2) Apabila materi/tema/projek ini kerjakan



dengan baik dan



sungguh-sungguh, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang apa yang kamu temukan dalam suatu lingkungan?; (3) Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung; dan



53



(4) Mengajukan pertanyaan. 2) Kegiatan inti a) Melihat



(tanpa



atau



dengan



alat)



Mengamati



dalam



Menayangkan gambar/foto tentang (1) Peserta didik diminta untuk mengamati penayangan gambar yang disajikan oleh guru maupun mengamati gambar yang terdapat pada buku siswa; (2) Peserta didik diminta mengamati



gambar/foto yang yang



terdapat pada buku maupun melalui penayangan video yang disajikan oleh guru; dan (3) Berdasarkan hasil pengamatan terhadap gambar, peserta didik diminta untuk mendiskusikan tentang hal-hal yangingin diketahui. b) Membaca



(dilakukan



di



rumah



sebelum



kegiatan



pembelajaran berlangsung) Peserta didik diminta membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan apa yang kamu temukan dalam suatu lingkungan. c) Mendengar Peserta didik diminta mendengarkan pemberian materi oleh guruyang berkaitan dengan apa yang kamu temukan dalam suatu lingkungan.



54



d) Menyimak Peserta didik diminta menyimak penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai Apa yang kamu temukan dalam suatu lingkungan. e) Mengajukan Pertanyaan Apa yang kamu temukan dalam suatu lingkungan yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. 3) Kegiatan Penutup (1) Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan; (2) Mengagendakan pekerjaan rumah; (3) Mengagendakan projek yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah; (4) Guru Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian projek; (5) Guru Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik; dan



55



(6) Mengucapkan salam. c. Observasi (Observation) Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengamati kegiatan guru dalam mengajar dengan tujuan untuk mengetahui proses pembelajaran melalui media pembelajaran PBL. Kegiatan observasi juga untuk mengamati siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan media pembelajaran PBL. Observasi dilaksanakan secara langsung dengan menggunakan format observasi yang telah disusun. Observasi dilakukan untuk mengetahui ketetapan dalam menerapkan media pembelajaran PBL pada materi ekosistem. d. Refleksi (Reflection) Peneliti mencatat hal-hal positif dan faktor penghambat pada proses pembelajaran dengan media pembelajaran PBL sebagai perbaikan untuk siklus berikutnya. Adapun faktor penghambat yang dapat terjadi seperti kurang tegasnya guru dalam mengatur siswa, kurang perhatian siswa terhadap materi pelajaran serta belum pahamnya terhadap media pembelajaran PBL yang diajarkan. 2. Deskripsi Data Siklus II a. Perencanaan (Planning) Perencanaan pada siklus II meliputi tiga kegiatan sebagai berikut: 1) Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada 10 April 2019; 2) Menyiapkan RPP pembelajaran IPA materi ekosistem melalui media PBL; dan 3) Menyiapkan perangkat pembelajaran tentang materi ekosistem melalui media PBL.



56



Perangkat yang dipersiapkan pada siklus meliputi absen, lembar observasi guru dan siswa, buku paket IPA, dan media pembelajaran. b. Tindakan (Action) Tindakan kelas siklus II berlangsung selama satu kali tatap muka (2 x 35) menit. Materi yang diajarkan pada pertemuan ini adalah jenis-jenis simbiosis dalam langkah-langkah pembelajaran adalah sebagai berikut: 1) Kegiatan Pendahuluan a) Orientasi (1) Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran; (2) Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin; (3) Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran. b) Apersepsi (1) Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan



dengan



pengalaman



peserta



didik



dengan



materi/tema/kegiatan sebelumnya, Konsep Lingkungan; (2) Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya; dan (3) Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan. c) Motivasi (1) Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari;



57



(2) Apabila materi/tema/ projek ini kerjakan



dengan baik dan



sungguh-sungguh, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang apa yang kamu temukan dalam suatu lingkungan?; (3) Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung; dan (4) Mengajukan pertanyaan. 2) Kegiatan inti a) Melihat



(tanpa



atau



dengan



alat)



Mengamati



dalam



Menayangkan gambar/foto tentang (1) Peserta didik diminta untuk mengamati penayangan gambar yang disajikan oleh guru maupun mengamati gambar yang terdapat pada buku siswa; (2) Peserta didik diminta mengamati



gambar/foto yang yang



terdapat pada buku maupun melalui penayangan video yang disajikan oleh guru; dan (3) Berdasarkan hasil pengamatan terhadap gambar, peserta didik diminta untuk mendiskusikan tentang hal-hal yangingin diketahui.



58



b) Membaca



(dilakukan



di



rumah



sebelum



kegiatan



pembelajaran berlangsung) Peserta didik diminta membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan apa yang kamu temukan dalam suatu lingkungan. c) Mendengar Peserta didik diminta mendengarkan pemberian materi oleh guruyang berkaitan dengan apa yang kamu temukan dalam suatu lingkungan. d) Menyimak Peserta didik diminta menyimak penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai Apa yang kamu temukan dalam suatu lingkungan. e) Mengajukan Pertanyaan Apa yang kamu temukan dalam suatu lingkungan yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. 3) Kegiatan Penutup a) Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan;



59



b) Mengagendakan pekerjaan rumah; c) Mengagendakan projek yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah; d) Guru Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian projek; e) Guru Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik; dan f) Mengucapkan salam. c. Observasi (Observation) Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengamati kegiatan guru dalam mengajar dengan tujuan untuk mengetahui proses pembelajaran melalui media pembelajaran PBL. Kegiatan observasi juga untuk mengamati siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan media pembelajaran PBL. Observasi dilaksanakan secara langsung dengan menggunakan format observasi yang telah disusun. Observasi dilakukan untuk mengetahui ketetapan dalam menerapkan media pembelajaran PBL pada materi ekosistem. d. Refleksi (Reflection) Hasil dari observasi dikumpulkan kemudian dianalisis. Hasil analisis dicatat untuk mengetahui, peneliti mencatat hal-hal positif dan faktor penghambat pada proses pembelajaran dengan media pembelajaran PBL jika belum tuntas dalam pembelajaran sebagai perbaikan untuk siklus berikutnya. Seringkali yang terjadi adalah belum pahamnya siswa terhadap media pembelajaran baru yang



60



dilaksanakan oleh guru sehingga belum pahamnya siswa terhadap media PBL dapat memicu hambatan-hambatan dalam kegiatan pembelajaran. 3. Deskripsi Data Siklus III a. Perencanaan (Planning) Perencanaan pada siklus II meliputi tiga kegiatan sebagai berikut: 1) Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada 15 April 2019; 2) Menyiapkan RPP pembelajaran IPA materi ekosistem melalui model PBL; dan 3) Menyiapkan perangkat pembelajaran tentang materi ekosistem melalui model PBL. Perangkat yang dipersiapkan pada siklus meliputi absen, lembar observasi guru dan siswa, buku paket IPA, dan media pembelajaran. b. Tindakan (Action) Tindakan kelas siklus II berlangsung selama satu kali tatap muka (2 x 35) menit. Materi yang diajarkan pada pertemuan ini adalah materi komponenkomponen ekosistem dalam langkah-langkah pembelajaran



adalah sebagai



berikut: 1) Kegiatan Pendahuluan a) Orientasi (1) Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran; (2) Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin;



61



(3) Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran. b) Apersepsi (1) Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan



dengan



pengalaman



peserta



didik



dengan



materi/tema/kegiatan sebelumnya, Konsep Lingkungan; (2) Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya; dan (3) Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan. c) Motivasi (1) Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari; (2) Apabila materi/tema/ projek ini kerjakan



dengan baik dan



sungguh-sungguh, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang : Apa yang kamu temukan dalam suatu lingkungan?; (3) Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung; dan (4) Mengajukan pertanyaan.



62



2) Kegiatan inti a) Melihat (tanpa atau dengan alat)Mengamati dalam Menayangkan gambar/foto tentang (1) Peserta didik diminta untuk mengamati penayangan gambar yang disajikan oleh guru maupun mengamati gambar yang terdapat pada buku siswa; (2) Peserta didik diminta mengamati gambar/foto yang yang terdapat pada buku maupun melalui penayangan video yang disajikan oleh guru; dan (3) Berdasarkan hasil pengamatan terhadap gambar, peserta didik diminta untuk mendiskusikan tentang hal-hal yangingin diketahui. b) Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung) Peserta didik diminta membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan : Apa yang kamu temukan dalam suatu lingkungan. c) Mendengar Peserta didik diminta mendengarkan pemberian materi oleh guruyang berkaitan dengan apa yang kamu temukan dalam suatu lingkungan. d) Menyimak Peserta didik diminta menyimak penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai : Apa yang kamu temukan dalam suatu lingkungan.



63



e) Mengajukan Pertanyaan Apa yang kamu temukan dalam suatu lingkungan yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.



3) Kegiatan Penutup (1) Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan; (2) Mengagendakan pekerjaan rumah; (3) Mengagendakan projek yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah; (4) Guru Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian projek; (5) Guru Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik; dan (6) Mengucapkan salam. c. Observasi (Observation) Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengamati kegiatan guru dalam mengajar dengan tujuan untuk mengetahui proses pembelajaran melalui



64



media pembelajaran PBL. Kegiatan observasi juga untuk mengamati siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan media pembelajaran PBL. Observasi dilaksanakan secara langsung dengan menggunakan format observasi yang telah disusun. Observasi dilakukan untuk mengetahui ketetapan dalam menerapkan media pembelajaran PBL pada materi ekosistem.



d. Refleksi (Reflection) Penelitian berakhir di siklus ini apabila dinyatakan berhasil jika secara klasikal sudah mencapai indikator ketuntasan nilai 85%. Faktor penghambat yang ada pada siklus ini bisa terjadi karena faktor internal siswa. Faktor internal bisa meliputi intelegensi dan psikologis. Apabila pada siklus ini belum berhasil, maka akan diadakan remediasi oleh guru yang bersangkutan.



65



BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Deskripsi Per Siklus 1. Deskripsi Siklus I a. Perencanaan Perencanaan tindakan pada Siklus I yaitu diperoleh informasi pada tahap observasi, maka dilakukan diskusi dengan guru kelas VIIC mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan dengan menggunakan model pembelajaran PBL. Sebelum pelaksanaan Siklus I, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, antara lain RPP, lembar kerja siswa, media pembelajaran, dan lembar observasi. b. Tindakan Pelaksanaan pada Siklus I di laksanakan pada tanggal 8 April 2019 pada materi Ekosistem (macam-macam simbiosis). Langkah-langkah pelaksanaanya yaitu: 1) Awal pembelajaran guru memberi salam kemudian mengajak siswa untuk berdo’a di lanjutkan absen. Tidak lupa guru memberi semangat kepada



siswa



sebelum



memulai



pelajaran.



Selanjutnya



guru



menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran PBL.



di lanjutkan dengan pre test untuk



mengenalkan materi kepada siswa.



66



2) Setelah kegiatan awal selesai, di lanjutkan dengan kegiatan inti, yaitu guru menjelaskan materi Ekosistem (macam-macam simbiosis). Siswa menggali materi yang sudah dijelaskan. Selanjutnya siswa dibagi menjadi 5 kelompok secara merata. Guru membagi lembar kerja atau lembar soal kepada masing-masing kelompok. Guru bertanya hal yang kurang di pahami oleh siswa dan memberikan umpan balik serta mengadakan post test. 3) Sebagai kegiatan akhir dalam pembelajaran, guru mengingatkan kepada siswa bahwa pertemuan selanjutnya masih menggunakan model PBL serta memberikan informasi bahwa nilai post test dari Siklus I yang tertinggi akan mendapat reward yang akan diberikan pada pertemuan selanjutnya. Guru mengingatkan siswa agar belajar mengenai materi yang akan di ajarkan pada pertemuan selanjutnya. c. Observasi Ketika pembelajaran Siklus I sedang berlangsung, peneliti mengamati jalanya pembelajaran dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Observasi ini juga sebagai tambahan informasi bahwa model pembelajaran PBL dapat meningkatkan hasil belajar. Hasil pengamatan yang di laksanakan peneliti: Siklus I di laksanakan pada tanggal 8 April 2019 di kelas VIIC MTs Sudirman Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang dengan jumlah 30 siswa. Pembelajaran berlangsung selama 2 X 35 (70 menit). Materi pokok yang diajarkan pada Siklus I adalah Ekosistem



67



dengan sub bab macam-macam simbiosis. Hasil pengamatan pada Sikus I adalah peneliti mendapat gambaran bahwa para siswa terlihat bingung dan canggung mengikuti pembelajaran dengan model PBL. Nilai hasil belajar siswa pada siklus I dapat di lihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Daftar Hasil Tes Formatif Siklus I No 1. 2. 3. 4. 5. 6 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29 30.



Nama Siswa Nilai AFD 75 AJK 75 ADC 75 ATC 75 AG 70 BW 70 DW 70 DR 67 DAF 65 DS 67 EFGK 60 FAM 65 FAN 60 ILS 70 KM 70 K 70 MGR 70 MSG 60 NN 67 PF 65 RH 65 RAF 67 RDA 75 RF 60 R 70 RAE 65 SRW 60 S 70 R 70 T 75 Nilai Tinggi 75 Nilai Rendah 60 Rata-rata 68,1 (Sumber: Data Primer)



68



Keterangan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Tuntas



Keterangan : Tuntas



= 20



Belum Tuntas =10 Persentase ketuntasan di hitung berdasarkan rumus berikut: P=



x100% =



x 100%



= 66,6 Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa nilai rat-rata yang di capai siswa pada Siklus I mencapai 66,6 siswa yang tuntas belajar terdapat 20 (66,6%), sedangkan siswa yang belum tuntas 10 (33,3%). Siklus I ini secara klasikal belum mencapai KKM. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang tuntas dari KKM 67 terdapat 20 dan yang belum tuntas 10 siswa. d. Refleksi Berdasarkan nilai yang di peroleh pada Siklus I belum memuaskan, karena secara individu belum mencapai ketuntasan 85%. Siswa yang tuntas belajar terdapat 20 (66,6%), sedangkan siswa yang belum tuntas 10 (33,3%). Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain guru kurang tegas dalam mengatur siswa, model PBL belum terbiasa dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran. Perbaikan yang dilakukan antara lain yaitu guru harus lebih tegas dan dalam proses pembelajaran perlu diberikan pengarahan yang maksimal kepada siswa.



69



2. Deskripksi Siklus II a. Perencanaan Perencanaan tindakan pada Siklus II yaitu diperoleh informasi pada tahap observasi, maka dilakukan diskusi dengan guru kelas VIIC mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan dengan menggunakan model pembelajaran PBL. Sebelum pelaksanaan Siklus II, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, antara lain RPP, lembar kerja siswa, media pembelajaran, dan lembar observasi. b. Tindakan Pelaksanaan pada Siklus II di laksanakan pada tanggal 10 April 2019 pada materi Ekosistem (Rantai makanan). Langkah-langkah pelaksanaanya yaitu: 1) Awal pembelajaran guru memberi salam kemudian mengajak siswa untuk berdo’a di lanjutkan absen. Tidak lupa guru memberi semangat kepada



siswa



sebelum



memulai



pelajaran.



Selanjutnya



guru



menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran PBL. di lanjutkan dengan pre test untuk mengenalkan materi kepada siswa. 2) Setelah kegiatan awal selesai, di lanjutkan dengan kegiatan inti, yaitu guru menjelaskan materi Ekosistem (Rantai makanan). Siswa menggali materi yang sudah dijelaskan. Guru membagi lembar soal untuk dikerjakan oleh siswa secara individu. Guru bertanya hal yang kurang dipahami oleh siswadan memberikan umpan balik serta mengadakan post test.



70



3) Sebagai kegiatan akhir dalam pembelajaran, guru mengingatkan kepada siswa bahwa pertemuan selanjutnya masih menggunakan model PBL serta memberikan informasi bahwa nilai post test dari Siklus II yang tertinggi akan mendapat reward yang akan diberikan pada pertemuan selanjutnya. Guru mengingatkan siswa agar belajar mengenai materi yang akan di ajarkan pada pertemuan selanjutnya. c. Observasi Ketika pembelajaran Siklus II sedang berlangsung, peneliti mengamati jalanya pembelajaran dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Observasi ini juga sebagai tambahan informasi bahwa model pembelajaran PBL dapat meningkatkan hasil belajar. Hasil pengamatan yang di laksanakan peneliti: Siklus II di laksanakan pada tanggal 10 April 2019 di kelas VIIC MTs Sudirman Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang dengan jumlah 30 siswa. Pembelajaran berlangsung selama 2 X 35 (70 menit). Materi pokok yang diajarkan pada Siklus II adalah Ekosistem dengan sub bab Rantai makanan. Hasil pengamatan pada Sikus II adalah peneliti mendapat gambaran bahwa para siswa terlihat bingung dan canggung mengikuti pembelajaran dengan model PBL. Nilai hasil belajar siswa pada siklus II dapat di lihat pada Tabel 4.2 Tabel 4.2 Daftar Hasil Tes Formatif Siklus II No 1. 2. 3. 4. 5. 6 7.



Nama Siswa AFD AJK ADC ATC AG BW DW



Nilai 60 75 75 75 60 60 65



71



Keterangan Belum tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas



8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29 30.



DR DAF DS EFGK FAM FAN ILS KM K MGR MSG NN PF RH RAF RDA RF R RAE SRW S R T Nilai Tinggi Nilai Rendah Rata-rata



65 90 45 70 80 70 70 80 80 80 80 80 85 85 80 80 80 95 80 70 80 80 50



Belum tuntas Tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas 95 45 74,6



(Sumber: Data Primer)



Keterangan : Tuntas



= 23



Belum Tuntas = 7 Persentase ketuntasan di hitung berdasarkan rumus berikut:



P=



x100% =



x 100%



72



= 76,6 Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai rat-rata yang di capai siswa pada Siklus II mencapai 76,6%. Siswa yang tuntas belajar terdapat 23 (76,6%), sedangkan siswa yang belum tuntas 7 (23,3%). Siklus II ini secara klasikal belum mencapai KKM. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang tuntas dari KKM 67 terdapat 23 siswa dan yang belum tuntas 7 siswa. d. Refleksi Berdasarkan nilai yang di peroleh pada Siklus II belum memuaskan, karena secara individu belum mencapai ketuntasan 85%. Siswa yang tuntas belajar terdapat 23 (76,6%), sedangkan siswa yang belum tuntas 7 (23,3%). Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain guru kurang tegas dalam mengatur siswa, model PBL belum terbiasa dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran. Perbaikan yang dilakukan antara lain yaitu guru harus lebih tegas dan dalam proses pembelajaran perlu diberikan pengarahan yang maksimal kepada siswa. 3. Deskripsi Siklus III a. Perencanaan Perencanaan tindakan pada Siklus III yaitu diperoleh informasi pada tahap observasi, maka dilakukan diskusi dengan guru kelas VIIC mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan dengan menggunakan model pembelajaran PBL. Sebelum pelaksanaan Siklus III, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang



73



menunjang proses pembelajaran, antara lain RPP, lembar kerja siswa, media pembelajaran, dan lembar observasi. b. Tindakan Pelaksanaan pada Siklus III di laksanakan pada tanggal 15 April 2019 pada materi Ekosistem (komponen-komponen ekosistem). Langkah-langkah pelaksanaanya yaitu: 1) Awal pembelajaran guru memberi salam kemudian mengajak siswa untuk berdo’a di lanjutkan absen. Tidak lupa guru memberi semangat kepada siswa sebelum memulai pelajaran. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran PBL. di lanjutkan dengan pre test untuk mengenalkan materi kepada siswa. 2) Setelah kegiatan awal selesai, di lanjutkan dengan kegiatan inti, yaitu guru menjelaskan materi Ekosistem (komponen-komponen ekosistem). Siswa menggali materi yang sudah dijelaskan. Guru membagi lembar soal untuk dikerjakan oleh siswa secara individu. Guru



bertanya hal yang kurang dipahami oleh siswa dan



memberikan umpan balik serta mengadakan post test. 3) Sebagai kegiatan akhir dalam pembelajaran, guru mengingatkan kepada siswa bahwa pertemuan selanjutnya masih menggunakan model PBL serta memberikan informasi bahwa nilai post test dari Siklus III yang tertinggi akan mendapat reward yang akan diberikan pada pertemuan selanjutnya. Guru mengingatkan siswa



74



agar belajar mengenai materi yang akan di ajarkan pada pertemuan selanjutnya. c. Observasi Ketika pembelajaran Siklus III sedang berlangsung, peneliti mengamati jalanya pembelajaran dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Observasi ini juga sebagai tambahan informasi bahwa model pembelajaran PBL dapat meningkatkan hasil belajar. Hasil pengamatan yang di laksanakan peneliti: Siklus III di laksanakan pada tanggal 15 April 2019 di kelas VIIC MTs Sudirman Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang dengan jumlah 30 siswa. Pembelajaran berlangsung selama 2 X 35 (70 menit). Materi pokok yang diajarkan pada Siklus III adalah Ekosistem dengan sub bab komponenkomponen ekosistem. Hasil pengamatan pada Sikus III adalah peneliti mendapat gambaran bahwa para siswa terlihat bingung dan canggung mengikuti pembelajaran dengan model PBL. Nilai hasil belajar siswa pada Siklus III dapat di lihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Daftar Hasil Tes Formatif Siklus III No 1. 2. 3. 4. 5. 6 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.



Nama Siswa



Nilai



AFD AJK ADC ATC AG BW DW DR DAF DS EFGK FAM FAN



75 95 85 70 80 85 65 75 80 80 75 80 85 75



Keterangan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas



14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29 30.



ILS KM K MGR MSG NN PF RH RAF RDA RF R RAE SRW S R T Nilai Tinggi Nilai Rendah Rata-rata (Sumber: Data Primer)



90 90 90 90 80 70 80 90 90 50 55 70 75 60 80 85 90 95 50 78,8



Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Tuntas



Keterangan : Tuntas



= 26



Belum Tuntas = 4 Persentase ketuntasan di hitung berdasarkan rumus berikut: P=



x100% =



x 100%



= 86,6 Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai rat-rata yang di capai siswa pada Siklus III mencapai 86,6 siswa yang tuntas belajar terdapat 26 (86,6%), sedangkan siswa yang belum tuntas 4 (13,3%). Siklus III ini secara klasikal belum mencapai KKM.



76



Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang tuntas dari KKM 67 terdapat 26 dan yang belum tuntas 4 siswa. d. Refleksi Berdasarkan nilai yang di peroleh pada Siklus III memuaskan, karena secara individu telah mencapai ketuntasan 85%. Siswa yang tuntas belajar terdapat 26 (86,6%), sedangkan siswa yang belum tuntas 4 (13,3%). Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain guru kurang tegas dalam mengatur siswa, model PBL belum terbiasa dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran. Perbaikan yang dilakukan antara lain yaitu guru harus lebih tegas dan dalam proses pembelajaran perlu diberikan pengarahan yang maksimal kepada siswa. B. Pembahasan Berdasarkan analisis pengumpulan data di peroleh kesimpulan tentang data hasil belajar siswa. Rekapitulasi hasil belajar siswa dapat di lihat pada tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4 Rekapitulasi Peningkatan Hasil Tes Formatif Siswa Siklus I-III Siklus



Rata-rata



Kategori



Jumlah



Persentase



I



68,1



Tuntas



20



66,6%



74,6



Belum tuntas Tuntas



10 23



33,3% 76,6%



78,8



Belum tuntas Tuntas



7 26



23,3% 86,6%



Belum tuntas 4 (Sumber: Data Primer)



13,3%



II III



Berdasarkan Tabel 4.4 dapat di lihat bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan. Peningkatan hasil belajar siswa dalam proses



77



pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran PBL adalah sebagai bukti keberhasilan penerapan model pembelajaran ini. Tabel 4.4 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada Siklus I terdapat 20 siswa (66,6%) tuntas belajar dan 10 siswa (33,3%) belum tuntas belajar. Berdasarkan hasil tersebut penelitian belum dikatakan berhasil sehingga harus melaksanakan Siklus II. Hasil belajar siswa pada Siklus II diperoleh data yang menunjukkan bahwa terdapat 23 siswa (76,6%) tuntas dan 7 siswa (23,3%) belum tuntas belajar. Hasil belajar siswa pada Siklus III di peroleh data yang menunjukkan bahwa terdapat 26 siswa (86,6%) tuntas dan 4 siswa (13,3%) belum tuntas belajar. Pembahasan tersebut dapat di gambarkan dengan menggunakan Gambar 4.1, 4.2, 4.3 dan 4.4. 30 26 25



23



20 20 15



Tuntas



10 10



Belum Tuntas



7 4



5 0



siklus I



siklus II



siklus III



Tuntas



20



23



26



Belum Tuntas



10



7



4



Gambar 4.1 Diagram Batang Ketuntasan Belajar Siklus I-III 30 26



25 23 20



20 Tuntas



15



Belum Tuntas 10



10 7



5



4



78



0 siklus I



siklus II



siklus III



Gambar 4.2 Diagram Garis Ketuntsan Belajar Siklus I-III Tuntas



20 26



siklus I siklus II siklus III



23



Gambar 4.3 Diagram Lingkaran Ketuntasan Belajar Siklus I-III



Belum Tuntas 4 10



siklus I siklus II



siklus III



7



Gambar 4.4 Diagram Lingkaran Ketidak Tuntasan Belajar Siklus IIII Gambar 4.1 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran PBL di siklus I menghasilkan 20 siswa (66,6%) tuntas dan 10 siswa (33,3%) belum tuntas. Gambar 4.2 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa terjadi peningkatan setelah diterapkan model pembelajaran PBL dari siklus I (66,6%) ke



79



siklus II (76,6%). Siklus II menghasilkan 23 siswa (76,6%) tuntas dan 7 siswa (23,3%) belum tuntas belajar. Berdasarkan bukti tersebut menandakan adanya peningkatan sebesar 76,6%. gambar 4.3 dan gambar 4.4 menunjukkan bahwa siklus III menghasilkan 26 siswa (86,6%) tuntas belajar dan 4 siswa (13,3%) belum tuntas belajar sehingga dapat dikatakan terjadi peningkatan sebesar 86,6% dari siklus II.



80



BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Model pembelajaran PBL dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi ekosistem pada kelas VIIC MTs Sudirman Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Peningkatan siswa yang tuntas belajar dari siklus I ke siklus II 23% dan siklus II ke siklus III 26%. hal ini dapat dilihat perolehan ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I memiliki rata-rata 66,6%, siklus II memiliki rata-rata 76%, dan siklus III memiliki rata-rata 86,6%. siswa yang belum tuntas belajar pada siklus III akan di berikan tindakan mandiri berupa tutorial, diberi latihan-latihan soal dan remediasi yang dipantau oleh guru sehingga diharapkan semua siswa dapat tuntas belajar. B. Saran: 1. Siswa a. Memerhatikan penjelasan guru baik teori yang diberikan maupun teknik pembelajaran yang dilaksanakan dengan PBL materi ekosistem; b. Aktif dalam mengikuti proses pembelajaran maupun dalam diskusi kelompok dengan PBL materi ekosistem; c. Percaya diri saat mempresentasikan hasil diskusi dan saat mengerjakan tugas dengan PBL materi ekosistem.



81



2. Guru a. Guru hendaknya dapat menerapkan model pembelajaran PBL pada kegiatan pembelajaran berikutnya materi ekosistem; b. Guru memberikan tindak lanjut kepada siswa yang belum tuntas untuk membimbing dan mengarahkan pada kegiatan belajar materi ekosistem; dan c. Guru diharapkan melakukan penelitian dengan materi yang sama untuk menghasilkan hasil belajar yang baik menggunkan model pembelajaran selain PBL. 3. Sekolah Sekolah hendaknya memberikan pembinaan kepada guru tentang penerapan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif serta dapat mengajak siswa untuk berpikir kritis terhadap media PBL dalam materi ekosistem. 4. Orang Tua Orang tua hendaknya memberikan bimbingan kepada siswa ketika belajar di rumah dengan model pembelajaran yang dapat mengajak siswa dalam ranah berpikir.



82



Riwayat Hidup



Nama



: HimatulMaesaroh



JenisKelamin



: Perempuan



Tempat, tanggallahir



: kab. Semarang, 07 Desember 1996



Status



: Belum Kawin



Alamat



: Bancak, Beringin, SalatigaRt 3/ Rw 4 KecamatanBancak, Kabupaten Semarang



Kewarganegaraan



: Indonesia



Agama



: Islam



NomorHp



: 085877553842



Email



: [email protected]



83



SATUAN KREDIT KEGIATAN



Nama : HimatulMaesaroh NIM : 23060150042 Zuhaida, M.Pd No 1



Nama Kegiatan Seminar Internasional “PETANI UNTUK NEGERI”



2



Jurusan Dosen PA



: Tadris IPA : Anggun



Pelaksanaan



Sebagai



Nilai



24 September 2016



Peserta



10



25 April 2017



Peserta



10



9 April 2016



Peserta



8



19 Oktober 2016



Peserta



8



03 November 2016



Peserta



8



8 November 2017



Peserta



8



05 Mei 2018



Peserta



8



Seminar Internasional “ Menjadi Mobilepreuneur dalam Era Ecommerce”



3



Seminar Nasional “ Pembangunan Karakter Bangsa Upaya Mewujudkan Generasi Muda yang Berbudaya untuk Indonesia Bermartabat”



4



Seminar Nasional “Reaktualisasi Hadis dalam Kehidupan Berbangsa & Berbudaya”



5



Seminar Nasional “REVITALITAS BUDAYA FILSAFAT DALAM PEMIKIRAN ISLAM KONTEMPORER”.



6



Seminar Nasional Pasar Modal Syari’ah “Peluang Mahasiswa dalam Berinvestasi Menuju Kemandirian Ekonomi”



7



Seminar Nasional “ Nilai-nilai Kebudayaan dalam Pendidikan Islam Indonesia”.



84



8



Seminar Nasional & Launching FKKDKN “ Tantangan Lembaga Dakwah Kampus dalam Mencetak Generasi Mahasiswa Muslim yang



07 Mei 2018



Peserta



8



12 Mei 2018



Peserta



8



14 – 16 Agustus 2018



Panitia



6



Moderat dan Cinta NKRI di Perguruan Tinggi” 9



Seminar Nasional “ TANTANGAN & PROSPEK PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI ERA KEKINIAN”.



10



Memperingati HUT-RI Ke-73 “Menyatu Dalam Bhinneka Tunggal Ika”



11



PELATIHAN KEPRAMUKAAN



19 – 21 Juli 2018



Peserta



4



12



Sertifikat Bahasa Arab (SIBA)



10 Februari 2016



Peserta



3



13



CERTIFICATE OF



Peserta



3



21 Agustus 2015



Peserta



3



13 Agustus 2015



Peserta



2



16 September 2015



Peserta



2



22 Februari – 10 Juni



COMPLETION “Intensive



2016



Language Program”(SIBI) 14



UPT PERPUSTAKAAN “LIBRARY USER EDUCATION (Pendidikan Pemustaka)”



15



Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan “INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER MAHASISWA MELALUI KAMPUS EDUKATIF HUMANIS DAN RELIGIUS”



16



Talkshow Sukses Kuliah Bersama KAMMI Salatiga



85



17



Edukasi Literasi Keuangan Bersama OJK “ Literasi Keuangan Syariah dan Kebijakan



12 Oktober 2015



Peserta



2



26 Mei 2016



Peserta



2



Mikroprudensial dalam Stabilitas Ekonomi” 18



Wahana Mewujudkan Solidaritas antar Mahasiswa Jurusan Tadris



86



87



88



89



90



91



92



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus I



Mata Pelajaran



:



Ilmu Pengetahuan Alam



Kelas/Semester



:



VII / 2



Tahun Pelajaran



:



2019 / 2020



Materi Pokok



:



Simbiosis



Alokasi Waktu



:



2



JP (2 Pertemuan)



A. Tujuan Pembelajaran:



3.7.1Melalui diskusi – informasi, Peserta Didik dapat menjabarkan pola-pola interaksi.



B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)



Kompetensi Dasar



IndikatorPencapaian Kompetensi (IPK)



3.7 Menganalisis interaksi dalam Ekosistem



3.7.6. Menyebutkan perbedaan simbiosis. 3.7.7. Menjabarkan atau menjelaskan tentang simbiosis.



membentuk suatu pola tersebut



93



C. Materi Pembelajaran 1.



Simbiosis Mutualisme : Bunga dengan kupu-kupu



2.



Simbiosis Parasitisme : Tanaman tanduk rusa dengan pohon inangnya



3. Simbiosis Komensalisme: Tali putri dengan inangnya



94



D. Metode Pembelajaran: 1. Pendekatan 2.



: Scientific Learning



Metode Pembelajaran : PBL (Ceramah, Tanya jawab, dan Diskusi



kelompok )



E. Media Pembelajaran: 1. Media LCD projector, 2. Laptop, 3. Powerpoint



F.SumberBelajar: - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Siswa Mata Pelajaran IPA. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Guru Mata Pelajaran IPA. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. - Sumber lain yang relevan. G. Langkah-langkah Pembelajaran Waktu



1. Pertemuan Ke-1 ( 2x 40 menit )



10 menit



Kegiatan Pendahuluan Guru : Orientasi 1.



Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran



2.



Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin



3.



Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik



dalam mengawali kegiatan



pembelajaran.



Apersepsi 1.



Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya Interaksi dalam Ekosistem Membentuk Suatu Pola



95



2.



Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.



3.



Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.



Motivasi 1.



Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.



2.



Apabila materi/tema/ projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang:simbiosis



3.



Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung



4.



Mengajukan pertanyaan.



Pemberian Acuan 1.



Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.



2.



Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung



3.



Pembagian kelompok belajar



4.



Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar



sesuai dengan



langkah-langkah pembelajaran.



60 menit



Kegiatan Inti Sintak Model



Kegiatan Pembelajaran



Pembelajara n Stimulation



Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk



(stimullasi/



memusatkanperhatian pada topicsimbiosis



pemberian



dengan cara:



rangsangan)



1.



Melihat



(tanpa



atau



dengan



alat)/Menayangkan



gambar/foto tentang



Peserta didik diminta untuk mengamati penayangan gambar yang disajikan oleh guru maupun mengamati gambar yang terdapat pada buku siswa. 2.



Mengamati a.



Peserta didik diminta mengamati gambar



96



/fotoyang terdapat pada buku maupun melalui penayangan videoyang disajikan oleh guru b.



Berdasarkan hasil pengamatan terhadap gambar, peserta didik diminta untuk mendiskusikan tentang hal-hal yangingin diketahui.



3.



Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung),



Peserta didik diminta membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan : simbiosis 4.



Mendengar



Peserta didik diminta mendengarkan pemberian materi oleh guruyang berkaitan dengan kondisi : simbiosis 5.



Menyimak,



Peserta didik diminta menyimak penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai : simbiosis Problem



Guru memberikan kesempatan pada peserta didik



statemen



untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin



(pertanyaan/



pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang



identifikasi



disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan



masalah)



belajar, contohnya : Mengajukan pertanyaan tentang : yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan



97



kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.



Data



Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan



collection



untuk menjawab pertanyan yang telah



(pengumpulan



diidentifikasi melalui kegiatan:



data)



1.



Mengamati obyek/kejadian,



2.



Wawancara dengan nara sumber



3.



Mengumpulkan informasi



4.



Membaca sumber lain selain buku teks,



5.



Mempresentasikan ulang



6.



Aktivitas :



7.



Mendiskusikan



8.



Mengulang



9.



Saling tukar informasi tentang: simbiosis dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.



Data processing (pengolahan Data)



Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara : 10. Berdiskusi



tentang



data



:simbiosisyang



sudah



dikumpulkan / terangkum dalam kegiatan sebelumnya. 11. Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari



98



hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja. 12. Pesertadidik mengerjakan beberapa soal mengenai :simbiosis



Verification (pembuktian)



Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan : 13. Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai



kepada



yang



bertentangan



untuk



mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif 14. antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.



Generalizatio (menarik



Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan 1.



Menyampaikan



hasil diskusi berupa



kesimpulan



berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau



kesimpulan)



media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti,



toleransi,



kemampuan



berpikir



sistematis,



mengungkapkan pendapat dengan sopan 2.



Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang : simbiosis



3.



Mengemukakan



pendapat



atas presentasi yang



dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok



yang



mempresentasikan 4.



Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.



99



5.



Menyimpulkan



tentang point-point penting yang



muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang :simbiosis 6.



Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.



7.



Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.



8.



Menyelesaikan



uji kompetensi



yang terdapat pada



buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran



Catatan : Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)



Kegiatan Penutup Peserta didik : 1.



Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.



2.



Mengagendakan pekerjaan rumah.



3.



Mengagendakan projek yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.



Guru : 1.



Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian projek.



2.



Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik



100



10 menit



H. Penilaian 1. Teknik Penilaian a. Penilaian Sikap Penilaian sikap dilakukan melalui observasi guru. Hasil observasi guru dituliskan dalam Jurnal Guru. Observasi terutama difokuskan pada sikap-sikap yang menonjol (baik sikap positif maupun sikap negatif). b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan Tes Tertulis: 1) Pilihan ganda 2) Uraian/esai



2. Instrumen Penilaian a. Penilaian sikap “Jurnal Guru” b. Penilaian Ketrampilan “Instrumen dan Rubrik”



Lampiran 1 Pembiasaan Sikap Sikap



dikembangkan melalui pembiasaan dalam pembelajaran IPA dan



keteladanan.



Sikap-sikap



seperti



kejujuran,



ketekunan,



kemauan



untuk



bekerja sama, dan lain-lain dapat dikembangkan melalui pembelajaran IPA. Penilaian



No.



sikap



dilakukan



guru



melalui



Hari /



Nama



Uraian



Tindak



Tanggal



Siswa



Kejadian



Lanjut



101



“Jurnal



Guru”



Tanda Tangan Siswa



Lampiran 2



Penilaian Instrumen



a.



Lembar Pengamatan Sikap Pengamatan Perilaku Ilmiah No.



Aspek yang dinilai



1



1.



Rasa ingin tahu (curiosity)



2.



Ketelitian dalam melakukan kerja



2



3



Keterangan



individu 3.



Ketelitian dan kehati-hatian dalam kerja kelompok



4.



Ketekunan dan tanggung jawab dalam bekerja secara individu maupun kelompok



5.



Ketrampilan saat berkomunikasi dalam diskusi kelompok



Rubrik Penilaian Perilaku No 1.



Aspek yang dinilai Menunjukkan rasa



Rubrik 1. Tidak menunjukkan rasa ingin tahu, tidak antusias, pasif



ingin tahu



2. Menunjukkan rasa ingin tahu, tidak antusias, pasif



102



No



Aspek yang dinilai



Rubrik 3. Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias, aktif



2.



Ketelitian dalam



1. Melakukan pekerjaan tidak sesuai prosedur,



melakukan kerja



bekerja dengan tergesa-gesa, hasil tidak



individu



tepat. 2. Melakukan pekerjaan sesuai prosedur, hatihati dalam bekerja, hasil tidak tepat. 3. Melakukan pekerjaan sesuai prosedur, hatihati dalam bekerja, hasil tepat.



3.



Ketelitian dan kehati-



1. Melakukan kerja dengan tergesa-gesa



hatian dalam kerja



secara bersama dengan teman sekelompok,



kelompok



dengan hasil yang tidak tepat. 2. Melakukan kerja dengan hati-hati secara bersama dengan teman sekelompok, dengan hasil yang tidak tepat. 3. Melakukan kerja dengan hati-hati secara bersama dengan teman sekelompok, dengan hasil yang tepat.



4.



Ketekunan dan



1. Tidak bersungguh-sungguh dalam



tanggung jawab dalam



menjalankan tugas, tidak mendapatkan hasil



bekerja secara individu



2. Tekun dalam menjalankan tugas, tidak mendapatkan hasil terbaik



maupun kelompok



3. Tekun dalam menjalankan tugas, mendapatkan hasil terbaik dan tepat waktu 5.



Ketrampilan saat



1. Tidak aktif bertanya, tidak mengemukakan



berkomunikasi dalam



gagasan, menghargai pendapat orang lain 2. Aktif bertanya, tidak mengemukakan



diskusi kelompok



gagasan, menghargai pendapat orang lain 3. Aktif bertanya, aktif berpendapat, menghargai pendapat orang lain



Lembar Penilaian Perilaku Ilmiah No.



Nama Siswa



Aspek yang dinilai



103



Jumlah Skor



Nilai



1



2



3



4



5



Kriteria Penilaian: Jumlah Skor



Nilai



13 – 15



95



10 – 12



90



7–9



85



4–6



80



1–3



75



Lampiran 3 Soal kelompok Siklus I



1.



Simbiosis Parsitisme a. Hasil pengamatan



Hasil pengamatan simbiosis parasitisme No Jenis hubungan parasitisme



1.



Pihak yang dirugikan Jenis Jenis makhluk kerugian hidup



Kutu dengan kucing



104



Pihak yang diuntungkan Jenis makhluk Jenis hidup keuntung an



2.



Duku dengan benalu



3.



Cacing kremi dengan manusia



b. c.



2.



Pembahasan Kesimpulan



Simbiosis Komensalisme a.



Hasil pengamatan



Hasil pengamatan simbiosis komensalisme



No Jenis hubungan komensalisme



1.



Pihak yang diuntungkan Jenis Jenis keuntungan makhluk hidup



Ikan hiu dengan ikan remora



105



Jenis mahluk hidup yang tidak diuntungkan atau dirugikan



2.



Anemon laut dengan ikan badut



3.



Anggrek dengan pohon besar



b. Pembahasan c. Kesimpulan



3. Simbiosis Mutualisme a.



Hasil Pengamatan



Hasil pengamatan simbiosis mutualisme



No Jenis hubungan Mutualisme



1.



Pihak yang dirugikan Jenis Jenis makhluk kerugian hidup



Kupu-kupu dengan tanaman berbunga



106



Pihak 2 yang diuntungkan Jenis makhluk Jenis hidup keuntung an



2.



Kerbau dengan burung jalak



3.



Lebah dengan bunga



b. Pembahasan c. Kesimpulan



Kunci jawaban:



1.



No.



Hasil pengamatan simbiosis parasitesme a. Hasil pengamatan



Jenis hubungan parasitisme



1



Kutu dengan Kucing



2



Duku dengan Benalu



Pihak yang dirugikan Jenis mahluk hidup Kucing



Duku



Jenis Kerugian Darah Kucing yang diisap Kutu



Pihak yang diuntungkan Jenis mahluk hidup Kutu



Sari makanan untuk Benalu tumbuhan duku



107



Jenis Keuntungan Kutu memperoleh makanan dari ayam yang diisap darah Ayam Memperoleh makanan dari



inangnya 3



Cacing kremi dengan Manusia



Manusia



b.



Mengisap sari makanan dari Manusia



Cacing Kremi



Memakan sari makanan manusia



Pembahasan



Simbiosis Parasitisme adalah hubungan yang menguntungkan satu pihak sedangkan pihak yang lain dirugikan. c.



Kesimpulan



Jadi hubungan simbiosis Parasitisme merupakan hubungan yang hanya menguntungkan satu pihak, sedangkan pihak yang lain dirugikan. 2.



No.



Hasil pengamatan simbiosis komensalisme a. Hasil pengamatan



Jenis hubungan simbiosis



Jenis mahluk hidup yang tidak Jenis keuntungan diuntungkan atau dirugikan Memperoleh makanan Ikan hiu



Pihak yang diuntungkan Jenis mahluk hidup



1



Ikan hiu dengan ikan ramora



Ikan ramora



2



Anemon laut dengan ikan badut



Ikan badut



Tempat persembunyian dari ancaman bahaya



Anemon laut



3



Anggrek dengan pohon besar



Anggrek



Mendapat tempat tinggi untuk memperoleh cahaya matahari



Pohon besar



b.



Pembahasan Simbiosis komensalisme adalah hubungan yang menguntungkan satu pihak, sedangkan pihak lain tidak diuntungkan dan juga tidak dirugikan.



c.



Kesimpula Hubungan ini menguntungkan satu pihak tetapi tidak menguntungkan dan tidak merugikan pihak lain.



108



3.



No.



Jenis hubungan simbiosis



1



Kupu-kupu dengan tanaman berbunga



2



Kerbau dengan burung jalak



3



Lebah dengan bunga



Hasil pengamatan simbiosis mutualisme a. Hasil pengamtan



Pihak I yang Pihak II yang diuntungkan diuntungkan Jenis Jenis Jenis Jenis mahluk keuntungan mahluk keuntungan hidup hidup Mendapat Membantu Kupu-kupu Bunga nektar dari penyerbukan bunga Bebas dari Memperoleh Kerbau Burung kutu dan makanan yaitu jalak lalat kutu dan lalat yang hinggap di tubuh kerbau Mendapat Membantu Lebah Bunga nektar dari penyerbukan bunga b.



Pembahasan Simbiosis mutualisme adalah hubungan yang menguntungkan kedua belah pihak.



c. Kesimpulan Dalam hubungan simbiosis mutualisme ke dua belah pihak samasama mendapat keuntungan.



109



110



111



112



SIKLUS I 1.



SimbiosisParsitisme a. Hasilpengamatan



Hasil pengamatan simbiosis parasitisme No Jenis hubungan parasitisme



1.



Kutu dengan kucing



2.



Duku dengan benalu



3.



Cacing kremi dengan manusia



Pihak yang dirugikan Jenis Jenis makhluk kerugian hidup



b. Pembahasan c. Kesimpulan



113



Pihak yang diuntungkan Jenis makhluk Jenis hidup keuntung an



2.



Simbiosis Komensalisme b.



Hasilpengamatan



Hasil pengamatan simbiosis komensalisme



No Jenis hubungan komensalisme



1.



Ikan hiu dengan ikan remora



2.



Anemon laut dengan ikan badut



3.



Anggrek dengan pohon besar



c. d.



Pihak yang diuntungkan Jenis Jenis keuntungan makhluk hidup



Pembahasan Kesimpulan



114



Jenismahlukhidup yang tidakdiuntungkan ataudirugikan



3.



Simbiosis Mutualisme a. HasilPengamatan



Hasil pengamatan simbiosis mutualisme



No Jenis hubungan Mutualisme



1.



Kupu-kupu dengan tanaman berbunga



2.



Kerbau dengan burung jalak



3.



Lebah dengan bunga



b. c.



Pihak yang dirugikan Jenis Jenis makhluk kerugian hidup



Pembahasan Kesimpulan



115



Pihak 2 yang diuntungkan Jenis makhluk Jenis hidup keuntung an



116



117



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus I I



Mata Pelajaran



:



Ilmu Pengetahuan Alam



Kelas/Semester



:



VII / 2



Tahun Pelajaran



:



2019 / 2020



Materi Pokok



:



Rantai Makanan



Alokasi Waktu



:



3



JP (2 Pertemuan)



A. Tujuan Pembelajaran:



3.7.1Melalui diskusi – informasi, Peserta Didik dapat menjabarkan pola-pola interaksi.



B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)



Kompetensi Dasar



IndikatorPencapaian Kompetensi (IPK)



3.7 Menganalisis



3.7.1. Menjabarkan pola-pola interaksi.



interaksi dalam Ekosistem membentuk suatu pola tersebut



118



C. Materi Pembelajaran 1. Rantai makanan



2. Jaring –jarring makanan



3. piramida makanan



119



D. Metode Pembelajaran: 1. Pendekatan 2.



: Scientific Learning



Metode Pembelajaran : PBL (Ceramah, Tanya jawab, dan Diskusi



kelompok )



E. Media Pembelajaran: 1. Media LCD projector, 2. Laptop, 3. Powerpoint



F.SumberBelajar: - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Siswa Mata Pelajaran IPA. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Guru Mata Pelajaran IPA. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. - Sumber lain yang relevan. G. Langkah-langkah Pembelajaran 3. Pertemuan Ke-3 ( 3 x 40 menit ) Kegiatan Pendahuluan Guru : Orientasi 4. 5. 6.



Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.



Apersepsi 1.



2. 3.



Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya Apa yang kamu temukan dalam suatu lingkungan Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.



Motivasi 1.



Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.



Apabila materi/tema/ projek ini kerjakan dengan baik dan sungguhsungguh, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang: Interaksi dalam Ekosistem Membentuk Suatu Pola 2.



Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung



120



Waktu 15 menit



3.



Mengajukan pertanyaan.



Pemberian Acuan 5. 6. 7. 8.



Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung Pembagian kelompok belajar Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.



Kegiatan Inti Sintak Model Pembelajaran Stimulation (stimullasi/ pemberian rangsangan)



90 menit Kegiatan Pembelajaran Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topic : Interaksi dalam Ekosistem Membentuk Suatu Poladengan cara : 1.



Melihat (tanpa atau dengan alat)/



Menayangkan gambar/foto tentang Peserta didik diminta untuk mengamati penayangan gambar yang disajikan oleh guru maupun mengamati gambar yang terdapat pada buku siswa seperti gambar dibawah



2.



Mengamati



Peserta didik diminta mengamati gambar /foto yang yang terdapat pada buku maupun melalui penayangan video yang disajikan oleh guru seperti gambar dibawah ini :



121



3.



4.



5.



Berdasarkan hasil pengamatan terhadap gambar, peserta didik diminta untuk mendiskusikan tentang hal-hal yangingin diketahui.. Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung), Peserta didik diminta membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan : Interaksi dalam Ekosistem Membentuk Suatu Pola Mendengar Peserta didik diminta mendengarkan pemberian materi oleh guruyang berkaitan dengan : Interaksi dalam Ekosistem Membentuk Suatu Pola Menyimak, Peserta didik diminta menyimak penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai : Interaksi dalam Ekosistem Membentuk Suatu Pola



Problem statemen (pertanyaan/ identifikasi masalah)



Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya : 6. Mengajukan pertanyaan tentang : Interaksi dalam Ekosistem Membentuk Suatu Pola yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Misalnya : Mengapa interaksi dalam ekosistem dapat membentuk suatu pola?



Data collection



Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui



122



(pengumpulan data)



7. 8. 9. 10.



11. 12.



13. 14.



kegiatan: Mengamati obyek/kejadian, Wawancara dengan nara sumber Mengumpulkan informasi Peserta didik diminta mengumpulkan data yang diperoleh dari berbagai sumber tentang : Interaksi dalam Ekosistem Membentuk Suatu Pola Membaca sumber lain selain buku teks, Peserta didik diminta mengeksplor pengetahuannya dengan membaca buku referensi tentang : Interaksi dalam Ekosistem Membentuk Suatu Pola Mempresentasikan ulang Aktivitas : Peserta didik melakukan aktivitas sesuai sesuai buku siswa hal. 35 seperti berikut ini



Kegiatan 2.3 MemahamiSaling Ketergantungan antaraMakhluk Hidup Kamu akan melakukan simulasi tentang saling ketergantungan makhluk hidup dalam suatu ekosistem. Dengan kegiatan ini, kamu diharapkan memahami pentingnya setiap organisme bagi kehidupan. Benda yang diperlukan. 1. Benang kasur atau tali rafia. 2. Kartu-kartu yang berisi komponen ekosistem. Kegiatan ini dapat dilakukan di dalam atau di luar kelas. Lakukan langkah-langkah sebagai berikut. 1. Pilih salah satu ekosistem. 2. Berkumpullah bersama temanmu membentuk lingkaran. 3. Bagilah peran temanmu masing-masing. Misalnya, temanmu yang pertama sebagai pohon dan memegang ujung tali. 4. Temanmu yang kedua yang berada di seberang teman pertama menyebutkan salah satu komponen



123



ekosistem hutan tropis, selanjutnya menjelaskan keterkaitan dengan komponen sebelumnya. Misalnya burung, hubungannya sebagai tempat hidup. 5. Kemudian tali dihubungkan lagi ke teman ketiga yang berada di seberang teman kedua. Hal ini terus dilakukan sampai semua teman sudah memegang tali rafia yang mewakili komponen hutan tropis.



6. Setiap peserta didik harus memegang tali. 7.Guru menyebutkan salah satu komponen hutan tropis. Peserta didik yang memerankan komponen tersebut menggoyang-goyangkan tali yang dipegangnya, dan semua peserta didik diminta komentarnya apa yang dirasakan? Ternyata, semua peserta didik akan merasakan getaran dari tali rafia tersebut. 8.Selanjutnya, guru menyebutkan salah satu komponen hutan lain, dan memintamelepaskan tali yang dipegangnya. Akibatnya, ada (komponen lain) yang talinya tidak kencang lagi dan komponen tersebut harus melepaskan talinya. 9.Buatlah kesimpulan berdasarkan kegiatan ini yang berkaitan dengan interaksi antarkomponen ekosistem hutan tropis 15. Mendiskusikan 16. Mengulang 17. Saling tukar informasi tentang : Interaksi dalam Ekosistem Membentuk Suatu Pola dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.



124



Data processing (pengolahan Data)



Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara : 18. Berdiskusi tentang data : Interaksi dalam Ekosistem Membentuk Suatu Pola yang sudah dikumpulkan / terangkum dalam kegiatan sebelumnya. 19. Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja. 20. Pesertadidik mengerjakan beberapa soal mengenai : Interaksi dalam Ekosistem Membentuk Suatu Pola



Verification (pembuktian)



Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan : 21. Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan : Interaksi dalam Ekosistem Membentuk Suatu Pola antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.



Generalizatio (menarik kesimpulan)



Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan 22. Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan 23. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang : Interaksi dalam Ekosistem Membentuk Suatu Pola 24. Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan 25. Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya. 26. Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang : Interaksi dalam Ekosistem Membentuk Suatu Pola 27. Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku



125



pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan. 28. Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa. 29. Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran Catatan : Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan) Kegiatan Penutup Peserta didik : 4. 5. 6.



15 menit



Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan. Mengagendakan pekerjaan rumah. Mengagendakan projek yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.



Guru : 3.



4.



Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian projek. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik



H. Penilaian 1. Teknik Penilaian a. Penilaian Sikap Penilaian sikap dilakukan melalui observasi guru. Hasil observasi guru dituliskan dalam Jurnal Guru. Observasi terutama difokuskan pada sikap-sikap yang menonjol (baik sikap positif maupun sikap negatif). b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan Tes Tertulis: 1) Pilihan ganda 2) Uraian/esai



126



2. Instrumen Penilaian a. Penilaian sikap “Jurnal Guru” b. Penilaian Ketrampilan “Instrumen dan Rubrik”



Lampiran 1 Pembiasaan Sikap Sikap



dikembangkan melalui pembiasaan dalam pembelajaran IPA dan



keteladanan.



Sikap-sikap



seperti



kejujuran,



ketekunan,



kemauan



untuk



bekerja sama, dan lain-lain dapat dikembangkan melalui pembelajaran IPA. Penilaian



No.



sikap



dilakukan



guru



melalui



Hari /



Nama



Uraian



Tindak



Tanggal



Siswa



Kejadian



Lanjut



“Jurnal



Guru”



Tanda Tangan Siswa



Lampiran 2



Penilaian Instrumen



d. Lembar Pengamatan Sikap Pengamatan Perilaku Ilmiah No.



Aspek yang dinilai



127



1



2



3



Keterangan



1.



Rasa ingin tahu (curiosity)



2.



Ketelitian dalam melakukan kerja individu



3.



Ketelitian dan kehati-hatian dalam kerja kelompok



4.



Ketekunan dan tanggung jawab dalam bekerja secara individu maupun kelompok



5.



Ketrampilan saat berkomunikasi dalam diskusi kelompok



Rubrik Penilaian Perilaku No 1.



Aspek yang dinilai Menunjukkan rasa



Rubrik 4. Tidak menunjukkan rasa ingin tahu, tidak antusias, pasif



ingin tahu



5. Menunjukkan rasa ingin tahu, tidak antusias, pasif 6. Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias, aktif 2.



Ketelitian dalam



4. Melakukan pekerjaan tidak sesuai prosedur,



melakukan kerja



bekerja dengan tergesa-gesa, hasil tidak



individu



tepat. 5. Melakukan pekerjaan sesuai prosedur, hatihati dalam bekerja, hasil tidak tepat. 6. Melakukan pekerjaan sesuai prosedur, hatihati dalam bekerja, hasil tepat.



3.



Ketelitian dan kehati-



4. Melakukan kerja dengan tergesa-gesa



hatian dalam kerja



secara bersama dengan teman sekelompok,



kelompok



dengan hasil yang tidak tepat. 5. Melakukan kerja dengan hati-hati secara bersama dengan teman sekelompok, dengan hasil yang tidak tepat.



128



No



Aspek yang dinilai



Rubrik 6. Melakukan kerja dengan hati-hati secara bersama dengan teman sekelompok, dengan hasil yang tepat.



Ketekunan dan



4.



4. Tidak bersungguh-sungguh dalam



tanggung jawab dalam



menjalankan tugas, tidak mendapatkan hasil



bekerja secara individu



5. Tekun dalam menjalankan tugas, tidak mendapatkan hasil terbaik



maupun kelompok



6. Tekun dalam menjalankan tugas, mendapatkan hasil terbaik dan tepat waktu Ketrampilan saat



5.



4. Tidak aktif bertanya, tidak mengemukakan



berkomunikasi dalam



gagasan, menghargai pendapat orang lain 5. Aktif bertanya, tidak mengemukakan



diskusi kelompok



gagasan, menghargai pendapat orang lain 6. Aktif bertanya, aktif berpendapat, menghargai pendapat orang lain



Lembar Penilaian Perilaku Ilmiah Aspek yang dinilai No.



Nama Siswa



Jumlah Skor 1



Kriteria Penilaian: Jumlah Skor



Nilai



129



2



3



4



5



Nilai



13 – 15



95



10 – 12



90



7–9



85



4–6



80



1–3



75



Lampiran 3 Soal Tes Tertulis Siklus II A. Aspek Kognitif (Post Test) Berilah tanda silan (X) pada huruf a,b,c, atau d yang kamu anggap paling benar!



1.



Hewan di bawah ini yang makanannnya bergantung pada tumbuhan yaitu ... a. Katak b. Kucing c. Cecak d. Kambing



2.



Di bawah ini yang bukan merupakan tumbuhan sebagai produsen adalah …. a. rumput b. jamur c. bayam d. kangkung



3.



Sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan disebut …. a. jaring-jaring makanan b. jaring-jaring kehidupan c. piramida makanan d. rantai makanan



130



4.



Jaring-jaring makanan dalam suatu ekosistem hutan akan terganggu jika …. a. dilakukan pelestarian hutan b. serangga penyerbu berlimpah c. regenerasi biji berlangsung terus d. terjadi penebangan hutan



5.



Pada sebuah rantai makanan, aliran energi dimulai dari …. a. konsumen b. tumbuhan hijau c. sinar matahari d. panas bumi



6.



Hewan yang memakan hewan lain dalam suatu rantai makanan disebut ... a. Produsen II b. Produsen I c. Konsumen I d. Konsumen II



7.



Hewan di bawah ini yang membantu penyerbukan bunga yaitu ... a. Ulat b. Capung c. Cecak d. Kupu –kupu



8.



Urutan rantai makanan yang benar berikut ini yaitu ... a. Padi – tikus – elang – ular – ulat b. Padi – tikus – ular – elang c. Padi – ular – tikus – elang d. Padi – elang – ular – ulat – tikus



9. Perhatikan rantai makanan di bawah ini (1) Padi –> tikus –> ular –> burung elang (2) Fitoplankton –> zooplankton –> udang –> cumi-cumi (3) Rumput –> zebra –> singa (4) Tanaman tomat –> ulat –> ayam –> ular Rantai makanan yang terjadi di ekosistem kebun ditunjukkan oleh nomor…. A. (1) B. (2) C. (3) D. (4)



131



10. Berikut ini yang termasuk ekosistem adalah ... a. Sungai dan kebun b. Hutan dan laut c. Danau dan ladang d. Laut dan sawah



B. Soal isian 1.



Tempat hidup suatu makhluk hidup disebut….



2.



Dalam piramida makanan, posisi terbawah yang memiliki jumlah paling banyak ditempati oleh….



3.



meningkatnya populasi burung hantu akan menguntungkan petani karena burung hantu adalah hewan pemangsa ...



4.



Hewan yang memakan produsen atau tumbuhan disebut konsumen tingkat ...



5.



Makhluk hidup membutuhkan udara berupa ... untuk bernapas



6.



Padi – ular – tikus – elang Urutankan rantai makanan tersebut….



7.



Biasanya rantai makanan dimulai dengan .....(tumbuhan ataukah hewan)



8.



Perhatikan Tumbuhan



rantai –>



makanan



tikus



–>



ular



berikut –>



burung



! elang



Berdasarkan rantai makanan di atas tikus berperan sebagai…. 9.



Rantai makanan yang terdapat dalam ekosistem laut adalah….



10. Perhatikan dua rantai makanan berikut ! (1) Rumput –> Belalang –> burung ketilang –> burung elang (2) Tanaman wortel –> kelinci –> ular –> burung elang Berdasarkan kedua rantai makanan tersebut belalang dan ular secara berurutan berperan sebagai…



132



133



134



135



SIKLUS II



A. Aspek Kognitif (Post Test) Berilah tanda silang (X) pada huruf a,b,c, atau d yang kamu anggap paling benar!



11. Hewan di bawah ini yang makanannnya bergantung pada tumbuhan yaitu ... a. Katak b. Kucing c. Cecak d. Kambing 12. Di bawah ini yang bukan merupakan tumbuhan sebagai produsen adalah …. a. rumput b. jamur c. bayam d. kangkung 13. Sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan disebut …. a. jaring-jaring makanan b. jaring-jaring kehidupan c. piramida makanan d. rantai makanan 14. Jaring-jaring makanan dalam suatu ekosistem hutan akan terganggu jika …. a. dilakukan pelestarian hutan b. serangga penyerbu berlimpah c. regenerasi biji berlangsung terus d. terjadi penebangan hutan 15. Pada sebuah rantai makanan, aliran energy dimulai dari …. a. konsumen b. tumbuhanhijau c. sinarmatahari d. panasbumi 16. Hewan yang memakan hewan lain dalam suatu rantai makanan disebut ... a. Produsen II b. Produsen I c. KonsumenI d. Konsumen II



136



17. Hewan di bawahini yang membantu penyerbukan bunga yaitu ... a. Ulat b. Capung c. Cecak d. Kupu –kupu 18. Urutan rantai makanan yang benar berikut ini yaitu ... a. Padi – tikus – elang – ular – ulat b. Padi – tikus – ular – elang c. Padi – ular – tikus – elang d. Padi – elang – ular – ulat – tikus



19. Perhatikan rantai makanan di bawah ini (1) Padi –> tikus –> ular –> burung elang (2) Fitoplankton –> zooplankton –> udang –> cumi-cumi (3) Rumput –> zebra –> singa (4) Tanaman tomat –> ulat –> ayam –> ular Rantai makanan yang terjadi di ekosistem kebun ditunjukkan oleh nomor…. A. (1) B. (2) C. (3) D. (4) 20. Berikut ini yang termasuk ekosistem adalah ... a. Sungai dankebun b. Hutandanlaut c. Danaudanladang d. Lautdansawah



B. Soalisian 11. Tempat hidup suatu makhluk hidup disebut…. 12. Dalam piramida makanan, posisi terbawah yang memiliki jumlah paling banyak ditempati oleh…. 13. Meningkatkanya populasi burung hantu akan menguntungkan petani karena burung hantu adalah hewan pemangsa ... 14. Hewan yang memakan produsen atau tumbuhan disebut konsumen tingkat ...



137



15. Makhluk hidup membutuhkan udara berupa ... untuk bernapas 16. Padi – ular – tikus – elang Urutankan rantai makanan tersebut…. 17. Biasanya rantai makanan dimulai dengan .....(tumbuhan ataukah hewan) 18. Perhatikan Tumbuhan



rantai



makanan



–>tikus



berikut



–>ular



–>burungelang



Berdasarkan rantai makanan di atas tikus berperan sebagai…. 19. Rantai makanan yang terdapat dalam ekosistem laut adalah….



20. Perhatikan dua rantai makanan berikut ! (1) Rumput –> Belalang –> burung ketilang –> burung elang (2) Tanaman wortel –> kelinci –> ular –> burung elang Berdasarkan kedua rantai makanan tersebut belalang dan ular secara berurutan berperan sebagai…



138



!



139



140



141



142



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)III Mata Pelajaran



:



Ilmu Pengetahuan Alam



Kelas/Semester



:



VII / 2



Tahun Pelajaran



:



2019 / 2020



Materi Pokok



:



Komponen – komponen Ekosistem



Alokasi Waktu



:



4



JP (2 Pertemuan)



A. Kompetensi Dasar



3.7. Menganalisis interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya serta dinamika populasi akibat interaksi tersebut B. Indikator Pencapaian Kompetensi 4.7 Menyajikan hasil pengamatan terhadap interaksi makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya C. Tujuan Pembelajaran



3.7Peserta Didik dapat melakukan pengamatan lingkungan dan mengidentifikasi komponen biotik dan abiotik. D. Materi Pembelajaran 1.



Pengertian komponen biotik dan abiotik (terlampir); dan



2.



Gambar komponen biotik dan abiotik (terlampir).



E. Metode Pembelajaran: 1.



Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab; dan



2.



Model : Problem Based Learning (PBL)



F. Media Pembelajaran:



1. Media LCD projector, 2. Laptop, 3. Powerpoint



143



G.



Langkah-langkah Pembelajaran



2. Pertemuan Ke-2 ( 2 x 40 menit )



Waktu



Kegiatan Pendahuluan



10



Guru :



Menit



Orientasi 7.



Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran



8.



Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin



9.



Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik



dalam mengawali kegiatan



pembelajaran.



Apersepsi 4.



Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, Konsep Lingkungan



5.



Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.



6.



Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.



Motivasi 1.



Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.



2.



Apabila materi/tema/ projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang : Apa yang kamu temukan dalam suatu lingkungan



3.



Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung



4.



Mengajukan pertanyaan.



Pemberian Acuan 9.



Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.



10. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung 11. Pembagian kelompok belajar 12. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar langkah-langkah pembelajaran.



144



sesuai dengan



Kegiatan Inti



60 menit



Sintak Model



Kegiatan Pembelajaran



Pembelajara n Stimulation



Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk



(stimullasi/



memusatkan perhatian pada topic : Apa yang



pemberian



kamu temukan dalam suatu lingkungandengan



rangsangan)



cara : 1.



Melihat (tanpa atau dengan alat)/



Menayangkan gambar/foto tentang 2.



Mengamati a.



Peserta didik diminta mengamati



gambar



/foto yang yang terdapat pada buku maupun melalui penayangan video yang disajikan oleh guru seperti gambar dibawah ini :



b.



Berdasarkan hasil pengamatan terhadap gambar,



peserta



didik



diminta



untuk



mendiskusikan tentang hal-hal yangingin diketahui.. 3.



Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung),



145



Peserta didik diminta membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan : Apa yang kamu temukan dalam suatu lingkungan 4.



Mendengar



Peserta didik diminta mendengarkan pemberian materi oleh guruyang berkaitan dengan : Apa yang kamu temukan dalam suatu lingkungan



5.



Menyimak Peserta didik diminta menyimak penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai : Apa yang kamu temukan dalam suatu lingkungan



Problem



Guru memberikan kesempatan pada peserta didik



statemen



untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin



(pertanyaan/



pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang



identifikasi



disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan



masalah)



belajar, contohnya : 6.



Mengajukan pertanyaan tentang : Apa yang kamu temukan dalam suatu lingkungan yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Misalnya :



146







Apa peran dari sel sebagai unit structural dan fungsional terkecil?



Data



Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan



collection



untuk menjawab pertanyan yang telah



(pengumpulan



diidentifikasi melalui kegiatan:



data)



7.



Mengamati obyek/kejadian,



8.



Wawancara dengan nara sumber



9.



Mengumpulkan informasi







Peserta didik diminta mengumpulkan data yang diperoleh dari berbagai sumber tentang : Apa yang kamu temukan dalam suatu lingkungan



10. Membaca sumber lain selain buku teks, Peserta didik diminta mengeksplor pengetahuannya dengan membaca buku referensi tentang : Apa yang kamu temukan dalam suatu lingkungan



11. Mempresentasikan ulang 12. Aktivitas : Peserta didik melakukan aktivitas sesuai sesuai buku siswa hal. 32-33 seperti berikut ini : Buatlah pertanyaan berdasarkan hasil pengamatan tersebut. 1. Buatlah kelompok yang terdiri atas 4-5 orang. 2. Catatlah jenis-jenis ekosistem apa saja yang diamati di lingkungan sekolahmu. 3. Catatlah semua makhluk hidup dan makhluk tak hidup yang terdapat pada lingkungan tersebut dalam suatu tabel seperti berikut. Kerjakan di buku tugasmu



Hasil pengamatan lingkungan



147



Makhluk No.



Makhluk tak



hidup (biotik)



hidup



Keteranagan



(abiotik)



1 2 3 4 5 6



4. Buatlah kesimpulan dari kegiatanmu dengan mengaitkan peran setiap komponen tersebut. 13. Mendiskusikan 14. Mengulang 15. Saling tukar informasi tentang : Apa yang kamu temukan dalam suatu lingkungan dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.



148



Data processing (pengolahan Data)



Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara : 16. Berdiskusi tentang data : Apa yang kamu temukan dalam suatu lingkunganyang sudah dikumpulkan / terangkum dalam kegiatan sebelumnya. 17. Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaanpertanyaan pada lembar kerja. 18. Pesertadidik mengerjakan beberapa soal mengenai : Apa yang kamu temukan dalam suatu lingkungan



Verification (pembuktian)



Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan : Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan : Apa yang kamu temukan dalam suatu lingkungan



149



antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.



Generalizatio



Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan



(menarik



19. Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan



kesimpulan)



berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan 20. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang : Apa yang kamu temukan dalam suatu lingkungan 21. Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan 22. Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya. 23. Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang : Apa yang kamu temukan dalam suatu lingkungan 24. Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan. 25. Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada



150



siswa. 26. Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran



Catatan : Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)



Kegiatan Penutup Peserta didik : 7.



menit



Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.



8.



Mengagendakan pekerjaan rumah.



9.



Mengagendakan projek yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.



Guru : 5.



Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian projek.



6.



10



Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik



H. SumberBelajar:



151



- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Siswa Mata Pelajaran IPA. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Guru Mata Pelajaran IPA. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. - Sumber lain yang relevan



I.



Instrumen Penilaian 1. Penilaian Kognitif Teknik Penilaian Bentuk Instrumen



2.



3.



: Tes Tertulis : Terlampir



Penilaian Afektif Teknik penilaian



: Observasi Kelas



Bentuk Instrumen



: Terlampir



Penilaian Kognitif Teknik Penilaian



: Observasi Kelas



Bentuk Instrumen



:Terlampir



Lampiran 1 Pembiasaan Sikap Sikap



dikembangkan melalui pembiasaan dalam pembelajaran IPA dan



keteladanan.



Sikap-sikap



seperti



kejujuran,



ketekunan,



kemauan



untuk



bekerja sama, dan lain-lain dapat dikembangkan melalui pembelajaran IPA. Penilaian



No.



sikap



dilakukan



guru



melalui



Hari /



Nama



Uraian



Tindak



Tanggal



Siswa



Kejadian



Lanjut



152



“Jurnal



Guru”



Tanda Tangan Siswa



Lampiran 2



Penilaian Instrumen



e.



Lembar Pengamatan Sikap Pengamatan Perilaku Ilmiah No.



Aspek yang dinilai



1.



Rasa ingin tahu (curiosity)



2.



Ketelitian dalam melakukan kerja individu



3.



Ketelitian dan kehati-hatian dalam kerja kelompok



4.



Ketekunan dan tanggung jawab dalam bekerja secara individu maupun kelompok



5.



Ketrampilan saat berkomunikasi dalam diskusi kelompok



Rubrik Penilaian Perilaku



153



1



2



3



Keterangan



No 1.



Aspek yang dinilai Menunjukkan rasa



Rubrik 7. Tidak menunjukkan rasa ingin tahu, tidak antusias, pasif



ingin tahu



8. Menunjukkan rasa ingin tahu, tidak antusias, pasif 9. Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias, aktif 2.



Ketelitian dalam



7. Melakukan pekerjaan tidak sesuai prosedur,



melakukan kerja



bekerja dengan tergesa-gesa, hasil tidak



individu



tepat. 8. Melakukan pekerjaan sesuai prosedur, hatihati dalam bekerja, hasil tidak tepat. 9. Melakukan pekerjaan sesuai prosedur, hatihati dalam bekerja, hasil tepat.



3.



Ketelitian dan kehati-



7. Melakukan kerja dengan tergesa-gesa



hatian dalam kerja



secara bersama dengan teman sekelompok,



kelompok



dengan hasil yang tidak tepat. 8. Melakukan kerja dengan hati-hati secara bersama dengan teman sekelompok, dengan hasil yang tidak tepat. 9. Melakukan kerja dengan hati-hati secara bersama dengan teman sekelompok, dengan hasil yang tepat.



4.



Ketekunan dan



7. Tidak bersungguh-sungguh dalam



tanggung jawab dalam bekerja secara individu



menjalankan tugas, tidak mendapatkan hasil 8. Tekun dalam menjalankan tugas, tidak mendapatkan hasil terbaik



maupun kelompok



9. Tekun dalam menjalankan tugas, mendapatkan hasil terbaik dan tepat waktu 5.



Ketrampilan saat



7. Tidak aktif bertanya, tidak mengemukakan



berkomunikasi dalam diskusi kelompok



gagasan, menghargai pendapat orang lain 8. Aktif bertanya, tidak mengemukakan gagasan, menghargai pendapat orang lain 9. Aktif bertanya, aktif berpendapat, menghargai pendapat orang lain



154



Lembar Penilaian Perilaku Ilmiah Aspek yang dinilai No.



Nama Siswa



Jumlah Skor 1



2



3



4



5



Kriteria Penilaian: Jumlah Skor



Nilai



13 – 15



95



10 – 12



90



7–9



85



4–6



80



1–3



75



Lampiran 3 Soal Siklus III C. Aspek Kognitif (Post Test) Berilah tanda silan (X) pada huruf a,b,c, atau d yang kamu anggap paling benar!



1. Berikut yang termasuk komponen



5.



abiotik adalah …. a.



Interaksi antara komunitas dengan faktor biotik akan membentuk …



batu, tanah, air,udara



a.



155



Populasi.



Nilai



b.



batu, air, semut, udara



b.



Komunitas.



c.



air, ulat, udara, tanah



c.



Ekosistem.



d.



semut , ulat, kecoa, ular



d.



Biosfer.



2. Tumbuhan hijau yang tergolong



6.



antara lain …



autrotof, sebab... a.



Dapat membuat makanan sendiri



a.



Cahaya, tumbuhan, air, udara.



b.



Tidak dapat membuat makanan



b.



Rumput, belalang, udara,



sendiri



tanah.



Hidup menempel pada makhluk



c.



Udara, tanah, air, cahaya.



hidup lain



d.



Suhu, tanah, burung, udara



c.



d.



7. Komponen



Hidup mengambil makanan



abiotic



3. Bakteri dalam ekosistem berperan sebagai....



a.



Air.



b.



Tanah.



a.



Produsen



c.



Garam Mineral.



b.



Pengurai



d.



Tekanan Udara.



c.



Konsumen



d.



Abiotik



semua



faktor



yang



dalam ekosistem di antaranya …



Anggrek



b.



Lumut



a.



Tumbuhan.



c.



Tali putri



b.



Suhu.



d.



Paku



c.



Matahari.



d.



Air.



dalam



rantai



makanan



berperan sebagai produsen, sedangkan kelinci berperan sebagai konsumen. Kelinci memakan rumput, oleh karena kelinci



berpengaruh



terhadap organisme. Faktor biotik



a.



itu



tidak



8. Dalam ekosistem, lingkungan adalah



4. Tumbuhan heterotrof adalah....



Rumput



yang



tergantung dengan biotik adalah ….



makhluk hidup lain



9.



Komponen biotik dalam ekosistem



digolongkan



dalam



kelompok … a.



Herbivora.



b.



Omnivora.



c.



Karnivora.



d.



Vivipar.



10. Hewan yang pemakan daging disebut......



156



a.



Herbivora.



b.



Omnivora.



c.



Karnivora.



d.



Vivipar



D. Soal isian 1.



Hewan pemakan segalanya disebut.....



2.



Berikut contoh ekosistem alami yaitu …



3.



Makhluk hidup yang bertugas menguraikan sisa-sisa makhluk hidup lain (bangkai dan sampah) menjadi komponen penyusun tanah disebut.....



4.



Berikan contoh ekosistem buatan....



5.



Berikan contoh tentang komponen abiotik.....



6.



Berikan contoh tentang komponen biotik.....



7.



Lingkungan terdiri atas dua komponen utama, yaitu komponen...............dankomponen .....................



8.



Apa yang dimaksud dengan autrotof ? Autrotof adalah...........



9.



Apa yang dimaksud dengan heterotrof ? Heterotof adalah......



10. Apa perbedaan dari komponen biotik dan abiotik......



Kunci Jawaban: A. Pilihan Ganda



1



A



6



C



2



A



7



D



3



B



8



A



4



C



9



A



5



C



10



C



B. Isian



1.



Omnivora



2.



Sungai



157



3.



Pengurai



4.



Sawah, ladang, kebun, waduk, dan akuarium



5.



Tumbuhan, hewan, dan manusia



6.



Cahaya, udara, air, tanah, dan suhu



7.



Biotik dan abiotik



8.



Autrotof adalah dapat menghasilkan makanan sendiri



9.



Heterotof adalah tidak dapat membuat makanan sendiri



10. Biotik adalah terdiri dari atas makhluk hidup



Abiotik adalah terdiri atas benda-benda yang tidak hidup



158



159



SIKLUS III



A. Aspek Kognitif (Post Test) Berilah tanda silang (X) pada hurufa,b,c, atau d yang kamu anggap paling benar! 1.



2.



Berikut



yang



termasuk



a.



batu, tanah, air,udara



membentuk …



b.



batu, air, semut, udara



a. Populasi.



c.



air, ulat, udara, tanah



b. Komunitas.



d.



semut ,ulat, kecoa, ular



c. Ekosistem.



Tumbuhan hijau yang tergolong



b.



c.



d.



akan



Komponen



biotic



dalam



ekosistem antara lain …



sendiri



a. Cahaya, tumbuhan, air, udara.



Tidak dapat membuat



b. Rumput, belalang,



makanan sendiri



c. Udara, tanah, air, cahaya.



Hidup menempel pada



7.



Hidup mengambil makanan



Produsen



b.



Pengurai



c.



Konsumen



d.



Abiotik



Anggrek



b.



Lumut



c.



Tali putri



d.



Paku



a. Air. b. Tanah. c. Garam Mineral. d. TekananUdara.



Dalam ekosistem, lingkungan adalah faktor



yang



abiotic



ah ….



Tumbuhan heterotrof adalah.... a.



Komponen



yang



tidaktergantungdenganbiotikadal



Bakteri dalam ekosistem



a.



udara,



d. Suhu, tanah, burung, udara



berperan sebagai....



berpengaruh



terhadap organisme. Faktor biotic dalam ekosistem di antaranya … a.



biotic



Dapat membuat makanan



makhluk hidup lain



semua



factor



komunitas



d. Biosfer. 6.



makhluk hidup lain



8.



antara



dengan



a.



4.



Interaksi



komponen abiotik adalah ….



autrotof, sebab...



3.



5.



Tumbuhan



160



9.



b.



Suhu



c.



Matahari



d.



Air



Rumput



dalam



rantai



makanan



berperan sebagai produsen, sedangkan kelinci berperan sebagai konsumen. Kelinci memakan rumput, oleh karena itu



kelinci



digolongkan



dalam



kelompok … a.



Herbivora.



b.



Omnivora.



c.



Karnivora.



d.



Vivipar.



10. Hewan yang pemakan daging disebut...... a.



Herbivora.



b.



Omnivora.



c.



Karnivora.



d.



Vivipar



B. Soalisian 11. Hewan pemakan segalanya disebut..... 12. Berikutcontohekosistemalamiyaitu … 13. Makhluk hidup yang bertugas menguraikan sisa-sisa makhluk hidup lain (bangkai dan sampah) menjadi komponen penyusun tanah disebut..... 14. Berikan contoh ekosistem buatan.... 15. Berikan contoh tentang komponen abiotik..... 16. Berikan contoh tentang komponen biotik..... 17. Lingkungan terdiri atas dua komponen utama, yaitu komponen...............dan komponen ..................... 18. Apa yang dimaksud dengan autrotof ? Autrotof adalah........... 19. Apa yang dimaksud dengan heterotrof ? Heterotof adalah...... 20. Apa perbedaan dari komponen biotik dan abiotik......



161



162



163



164



165



SIKLUS I



Pembelajaran pada materi rantai makanan



Pembagian kelompok



Pembagian latihan soal



Sedang berdiskusi



166



SIKLUS II



Pembukaan pembelajaran materi Pembagian latihan soal



macam-macam simbiosis



Pembelajaran dengan tenang dan



Siswa sedang mengerjakan latihan soal



nyaman



167



SIKLUS III



Siswa siswi focus memperhatikan



Mengerjakan soal dengan tertib



penjelasan dari bpk guru



Pengumpulan soal



Sedang mengerjakan latihan soal



168



DaftarSiswaKelas VII C No



Nama Siswa



Jenis Kelamin



1



AHMAD FACHRUL ADI



L



2



ALAM JOYO KUSUMO



L



3



ALFAN DWI CAHYONO



L



4



ALFIN TRI CAHYONO



L



5



ARIS GIANTORO



L



6



BAKHRUL WIDAD



L



7



DANENDRA WIDYA DHANA



L



8



DEVA RAMADHAN



L



9



DHEA AFIFAH FIRDASARI



P



10



DUTA SETYAWATI



P



11



ELMA FAZA GHANNY. K



P



12



FAJAR ARI MUJID



L



13



FAUZAN ARDHIMA NUGRAHA



L



14



ISNA LAZINATUS SHIFA



P



15



KHOIRUL MUSYAFA



P



16



KURNIAWAN



L



17



M. GALANG RAVENDRA



L



18



M. SAIK LINA. G



L



19



NAIM NATUL



P



20



PRATAMA FIRMANSAH



L



21



RIFAN HERMAWAN



L



169



22



RISKA APRILIA FEBRI YANTI



P



23



RIZKA DEA ANANTA



P



24



RIZKI FEBRIAN



L



25



ROHMAN



L



26



ROMEO ALDI EGISSYA



L



27



SAFITRI RAHMAWATI



P



28



SINANTI



P



29



ROSAFA



P



30



TIARA



P



170



171