Penjelasan PPT TRA [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Theory of Reasoned Action (TRA) dikembangkan oleh Icek Ajzen dan Martin Fishbein.Merupakan derivasi penelitian sebelumnya yang dimulai dari teori sikap (theory of attitude) yang mempelajari tentang sikap (attitude) dan perilaku (behavior)



3 Niat Perilaku dan Perilaku Niat perilaku (behavior intention) dan perilaku (behavior) adalah berbeda.TRA menjelaskan bahwa perilaku (behavior) dilakukan karena individu mempunyai niat atau keinginan untuk melakukannya (behavioral intention)Niat Perilaku(behavioral intention)Perilaku(behavior)



4 Perilaku Volitional dan Mandatori Perilaku volitional (volitional behavior) adalah perilaku-perilaku yang diinginkan individu, atau menolak untuk tidak melakukannya jika mereka memutuskan untuk menolaknya.Perilaku yang diwajibkan (mandatory behavior) adalah perilaku yang bukan atas kemauannya sendiri tetapi karena memang tuntutan atau kewajiban dari pekerjaan.Proses volitional behavior:Seseorang membentuk suatu keinginan atau niat untuk melakukan perilaku tertentu. Niat diasumsikan mampu menangkap faktor motivasional yang berdampak pada suatu perilakuSuatu usaha kemudian diperlukan untuk menerjemahkan suatu niat menjadi suatu tindakan. 5 Konsep Niat Stabilitas Niat Pada dasarnya niat harus stabil Niat dapat berubah menurut waktuSemakin lebar interval waktu, semakin mungkin terjadi perubahan niatPengukur NiatContoh: Saya merencanakan untuk berjalan di suatu treadmill paling sedikit 30 menit setiap harinya mulai bulan depan. Sangat tidak setuju  sangat setujuPenentu NiatTheory of Reasoned Action (TRA)Sikap terhadap perilaku dan norma subyektif 6 SikapDefinisi sikap (attitude) adalah evaluasi kepercayaan (belief) atau perasaan positif atau negatif dari seseorang jika harus melakukan perilaku tertentu.Definisi sikap (attitude) menurut Fishbein dan Ajsen (1975) adalah sebagai afeksi (perasaan) seseorang untuk menerima atau menolak suatu obyek atau perilaku dan diukur dengan suatu prosedur yang menempatkan individual pada skala evaluatif dua kutub, misalnya baik atau jelek; setuju atau menolak, dan sebagainya.



7 Norma SubyektifNorma subyektif (subjective norm) adalah persepsi atau pandangan seseorang terhadap kepercayaan orang lain yang akan mempengaruhi niat untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku yang sedang dipertimbangkan.Sikap terhadap perilaku (attitude toward the behavior)Norma subyektif (subjective norm)Evaluasi positif atau negatif individual untuk melakukan perilaku tertentuFaktor pribadiPertimbangan sikapTekanan sosial untuk melakukan atau tidak melakukan perilakuPengaruh sosialPertimbangan normatif



8 Hubungan Sikap, Norma-norma Subyektif, dan Niat Perilaku Sikap terhadap Perilaku(Attitude toward Behavior)Norma Subyektif(Subjective Norm)Niat Perilaku(Behavior Intention)



9 Model TRA Sikap terhadap Perilaku (Attitude toward Behavior) Norma Subyektif(Subjective Norm)Niat Perilaku(Behavior Intention)Perilaku(Behavior) 10 Attitude Toward Behavior Model TRA LengkapBehavior BeliefsAttitude Toward BehaviorNormative beliefsSubjective normBehavior IntentionBehavior



11 Variabel-variabel Eksternal Contoh variabel eksternalVariabel-variabel demografiKarakteristik personalitasKepercayaan mengenai obyekSikap terhadap obyekKarakteristik tugasContoh variabel eksternal di penelitian sistem informasiPendidikanPengalaman komputerKarakteristik sistemSikap terhadap sistemPartisipasi pemakai 12 Keterbatasan TRAHanya dimaksudkan untuk menjelaskan perilaku yang akan dikerjakan secara sukarela bukan perilaku yang diwajibkan atau tanpa ada niat dari pelakunyaModel ini kurang mengena jika digunakan untuk memprediksi perilaku yang spontan, kebiasaan, yang diinginkan, sudah diatur 13 Penerapan TRA di STIPenerapan TRA baik secara longitudinal (menggunakan sikap, norma subyektif, dan niat untuk memprediksi penggunaan sistem setelah implementasi) dan secara cross section (menggunakan sikap, norma subyektif, dan niat setelah implementasi untuk memprediksi penggunaan sistem sekarang).Sikap dan norma subyektif ditemukan menggunakan jumlah pengaruh yang berbeda sebelum dan sesudah pengembangan sistem.Sebelum pengembangan sistem, ketika pengetahuan dan kepercayaan pemakai terhadap sistem masih rendah, norma subyektif ditemukan mempunyai pengaruh lebih besar ke niat.Dengan demikian sebelum pengembangan sistem, niat dapat ditumbuhkan lewat pengaruh normatif (misalnya dukungan dari manajemen puncak) terbukti lebih efektif. 14 Continue…..Setelah implementasi sistem, kekuatan dan kelemahan sistem sudah diketahui, sikap ditemukan mempunyai pengaruh yang lebih besar ke niat.Ajzen (1988) menemukan dlm penelitian bahwa niat (intention) berubah menurut waktu. Semakin pendek interval waktunya, semakin jarang terjadi perubahan niat dan sebaliknya.