5 0 213 KB
PENDIDIKAN KESEHATAN BERDASARKAN HASIL PENELITIAN (EVIDENCE BASE PRACTICE) PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN DIABETES MELITUS
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah II Dosen Pengampu: Rosliana Dewi ,M.H.Kes.,M.Kep.
Disusun oleh : Kelompok 11 Ilmy Nurul Amalia
C1AA19041
Muhammad Adrian Firdaus
C1AA19063
Silvi Dwi Yulianti
C1AA19099
Villyani Delvia Rizki
C1AA19111
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI 2021 i
KATA PENGANTAR Segala puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT dengan rahmat dan karunianya
penulis
dapat
menyelesaikan
makalah
dengan
berjudul
“Pendidikan Kesehatan Berdasarkan Hasil Penelitian (Evidence Base Practice) Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Endokrin Diabetes Melitus” Shalawat serta salam penulis kirimkan kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan umatnya. Penyusunan makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak.oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih. Segala usaha telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini. Namun penulis menyadari bahwa dalam makalah ini mungkin masih ditemukan kekurangan dan kekhilafan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat dijadikan masukan guna perbaikan di masa yang akan datang.
Sukabumi, 27 April 2021
Kelompok 11
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i DAFTAR ISI...........................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1 A.
Latar Belakang..............................................................................................1
B.
Rumusan Masalah.........................................................................................2
C.
Tujuan dan Manfaat......................................................................................2
BAB II DESAIN MAKALAH..................................................................................3 A.
Metode Penerapan EBP.................................................................................3
B.
Strategi Pengumpulan Data...........................................................................3
C.
Diagnosa Keperawatan..................................................................................3
D.
Hasil-Hasil Penelitian Berdasarkan Evidence Base practice........................4
BAB III PENUTUP..................................................................................................39 A.
Kesimpulan...................................................................................................39
B.
Saran.............................................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Praktik keperawatan sangat berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang diberikankepada seorang klien. Praktik keperawatan didasarkan pada komponen – komponen penting yang ada sehingga saat melakukan praktik keperawatan akan meminimalisir resiko yang mungkin saja terjadi. Praktik keperawatan tentunya dilakukan oleh seorang perawat yang telah lulus bersekolah di perguruan tinggi yang telah mendapatkan ilmu – ilmu keperawatan sebagai dasar atau pedoman di dalam melakukan tindakan keperawatan.
Kualitas
pengobatan
atau
kesembuhan
seorang
pasien bergantungkepada perawat karena memegang peranan penting terhada p kesembuhan pasien. Perawat setiap hari akan bertemu langsung dengan pas ien sehingga ketika terjadi hal hal yang aneh atau masalah lainnya itu semua adalah tanggung jawab seorang perawat. Oleh karena itu, perawat harus memberikan pelayananyang bermutu, berkualitas, dan terbaik kepada pasien. Namun demikian, tidak seperti yangkita bayangkan. Evidence Based Practice (EBP), merupakan pendekatan yang dapat digunakan dalam praktik perawatan kesehatan, yang berdasarkan evidence atau fakta. Penggunaan evidence base dalam praktek akan menjadi dasar scientific dalam pengambilan keputusan klinis sehingga intervensi yang diberikan dapat dipertanggungjawabkan. Tujuan dari EBP adalah tiada lain dan tiada bukan adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, meningkatkan pelayanan yang selalu mendahulukan keselamatan pasien dan pada akhirnya membantu untuk menurunkan hospital costs. Diabetes Melitus adalah salah satu penyakit yang berbahaya yang kerapdisebut sebagai silent killer selain penyakit jantung, Orang lazim menyebutnyasebagai penyakit gula atau kencing manis.Sebelum menjelaskan lebih lanjut soalpenyebab dan cara perawatan pasien diabetes melitus ada baiknya
kita
simakdulu
definisi
1
mengenai
diabetes
melitus
itu
sendiri.Diabetes mellitus atau penyakit gula atau kencing manis adalah penyakityang ditandai dengan kadar glukosa darah yang melebihi normal (hiperglikemia)akibat tubuh kekurangan insulin baik absolut maupun relatif.
2. Rumusan Masalah Berdasarkan judul makalah ini maka rumusan masalahnya adalah mengenai pendidikan kesehatan berdasarkan hasil penelitian EBP Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Endokrin Diabetes Melitus. 3. Tujuan dan Manfaat Tujuan penulisan maklah ini untuk mengetahui dan menelaah hasil-hasil dari penelitian terhadap pasien dengan Penyakit Jantung Koroner berdasarkan Evidence Based Practice (EBP), sehingga dapat menambah pengetahuan kita sebagai mahasiswa keperawatan dalam menerapkan pendidikan kesehatan yang berdasarkan pada hasil-hasil penelitian. Manfaat makalah ini sebagai wawasan pengetahuan penulis dan pembaca tentang system pernapasan manusia.Selain itu, sebagai bekal dalam memberikan bahan ajar Ilmu Pengetahuan Alam kelak sebagai tenaga pendidik.
2
BAB II DESAIN MAKALAH A. Metode Penerapan EBP Penerapan EBP ini menggunakan metode pre dan post tindakan. Untuk melihat tingkat keberhasilan EBP ini, penulis mengobservasi hasil-hasil pada jurnal penelitian terhadap pasien Diabetes Melitus, dengan membandingkan hasil sebelum dan sesudah dilakukan intervensi. B. Strategi Pengumpulan Data Dalam menyusun makalah ini penulis mengumpulkan jurnal penelitian sebagai data acuan pelaksanaan pendidikan kesehatan, yang diakses melalui media elektronik yaitu Goggle Scholar. Jurnal yang dicari berhubungan dengan intervensi keperawatan pada pasien Diabetes melitus. C. Diagnosa Keperawatan 1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik (dari hiperglikemia). 2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan dengan ketidakadekuatan insulin, penurunan masukan oral. 3. Resiko tinggi infeksi (sepsis) berhubungan dengan kadar glukosa tinggi. 4. Resiko tinggi terhadap perubahan sensori-perceptual berhubungan dengan perubahan ketidakseimbangan glukosa/insulin atau elektrolit. 5. Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik. 6. Ketidak berdayaan berhubungan dengan penyakit atau progresif yang tidak dapat diobati. 7. Kurang pengetahuan mengenai penyak it, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi.
3
D. Hasil-Hasil Penelitian Berdasarkan Evidence Base practice 1. Beri makanan porsi kecil tapi sering a. Summary Jurnal No
Topik
Peneliti
1.
HUBUNGAN POLA
Sartika. Sumangkut
MAKAN DENGAN KEJADIAN
Tahun
Metode
Populasi &
Hasil
Kesimpulan
Penelitian ini
sample Metode
Hasil yang didapatkan
Dari hasil penelitian
Wenny. Supit
bersifat
pengambilan
menunjukkan bahwa
yang telah di lakukan
Franly. Onibala
deskriptif
sampel yang
ada hubungan pola
di Rumah Sakit prof.
PENYAKIT
analitik dengan
digunakan yaitu
makan dengan kejadian
Dr. R. D. Kandou
DIABETES
rancangan cross
dengan purposive
Diabetes Melitus tipe-2
Manado pada bulan
MELITUS TIPE-2
sectional
sampling yaitu
dengan nilai p 0,00(α
Juni 2013 maka dapat
DI POLI INTERNA
(potong lintang). sebanyak 80
0,05). Penderita DM
di simpulkan bahwa :
paling banyak berjenis
Ada hubungan pola
DR. R. D. KANDOU
kelamin perempuan 23
makan dengan
MANADO
orang (laki-laki 17orang), kejadian diabetes
2013
BLU.RSUP. PROF.
orang.
4
penyakit DM ini lebih
Melitus tipe-2 di
sering terjadi pada
poliklnik interna BLU
perempuan, karena
RSUP. Prof. Dr. R.
kebiasaan perempuan
D. Kandou Manado,
5
yangsuka mengkonsumsi
jenis makanan yang
makanan-makanan
disukai dan sering
yang mengandung
dikonsumsi responden
cokelat, gula, dan
penderita DM tipe-2
jajanan-jajanan siap
yaitu banyak
saji, hal ini
mengandung gula dan
menyebabkan
dapat meningkatkan
peningkatan
kadar
kadar glukosa dalam
gula
pada
darah seperti cake,
darah
perempuan yang lebih
tart, dodol, dan kue-
beresiko dibanding laki-
kue yang terlalu
laki akibat pola
manis, minuman sirup,
makan yang tidak
minuman bersoda, es
baik. Dari penelitian
teh manis dan susu
yang
kental manis,
dilakukan,
penderita DM paling
frekuensi makan yang
banyak berada di umur
tidak teratur pada
41-60 tahun yaitu 24
responden penderita
orang
DM tipe-2 dan
kebiasaan makan yang tidak tepat waktu di karenakan kesibukkan pekerjaan masing masing dansering makan tidak terkontrol. Sehingga pola makan responden tidak baik dan menyebabkan 2.
Desain atau
Populasi dan
Hal ini menunjukkan
Diabetes Melitus tipe-2. Hasil penelitian
Himmah1
rancangan yang
sampel :
bahwa terdapat
didapatkan pengaruh
Terhadap Penurunan
Detty Nur Irawati2
digunakan
Sampel pada
pengaruh yang signifikan
yang signifikan pola
Kadar Gula Pada
Nenny Triastuti3
dalam penelitian
penelitian ini
pola makan terhadap
makan, aktivitas fisik
Pasien Diabetes
Nabil Salim
ini adalah
adalah
penurunan kadar gula
terhadap
MelitusTipe2 di
Ambar4
rancangan
peserta yang
darah. Pengaturan pola
penurunanikadar gula
Klinik Aulia
analitik Cross
mengikuti
makan diketahui dapat
darah.
Jombang
sectional.
Prolanis di Klinik
menstabilkan kadar
Aulia
glukosa darahdan lipid-
Pengaruh Pola
Siti Cholishotul
Makan Dan Aktifitas
2020
6
Jombang, yang
lipid dalam batas normal.
juga merupakan pasien diabetes melitus tipe 2 sebanyak 45 3.
Desain
pasien. Pengambilan
Hasil uji statistik
Pentingnya peran
penelitian ini
sampel dilakukan
Spearman Rho p=0,000
pengaturan pola makan
Kadar Gula Darah
adalah
pada bulan
(α=0,05) menunjukkan
pada penderita diabetes
Pada Penderita
korelasional.
Oktober sampai
bahwa H0 ditolak
dalam pengendalian
November 2017
sehingga
kadar gula darah
dengan besar
dapat disimpulkan ada
sehingga kadar gula
sampel 40
hubungan antara pola
darah tetap terkontrol.
responden.
makan dengan kadar gula
Hubungan Pola
Susanti1,
Difran 2018
Makan Dengan
Nobel Bistara2
Diabetes Mellitus
darah pada penderita Diabetes Mellitus di Puskesmas Tembok Dukuh Surabaya. Hasil penelitian ini didapatkan
7
ada hubungan yang kuat antara pola makan dengan kadar gula darah apabila pola makan yang tidak baik seperti yang dianjurkan prinsip 3J maka akan terjadi ketidakstabilan kadar gula darah.
8
b. Kajian Literatur 1) Hasil Literatur Dari hasil penelitian yang dilakukan Sartika. Sumangkut Wenny. Supit Franly. Onibala (2013) dengan judul,
“HUBUNGAN
POLA
MAKAN
DENGAN
KEJADIAN PENYAKIT DIABETES MELITUS TIPE-2 DI POLI INTERNA BLU.RSUP. PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO“ Menurut asumsi peneliti, : Ada hubungan pola makan dengan kejadian Diabetes Melitus tipe-2 di poliklnik interna BLU RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Dari
hasil
penelitian
yang
Siti
Cholishotul
Himmah1 Detty Nur Irawati2 Nenny Triastuti3Nabil Salim Ambar4 (2020) dengan judul “ Pengaruh Pola Makan Dan Aktifitas Terhadap Penurunan Kadar Gula Pada Pasien Diabetes MelitusTipe2 di Klinik Aulia Jombang “ Setelah dilakukan intervensi Dari hasil penelitian di atas secara umum, hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pola makan terhadap penurunan kadar gula
darah.
Pengaturan pola makan diketahui dapat menstabilkan kadar glukosa darah dan lipid- lipid dalam batas normal. Dari hasil penelitian yang dilakukan Susanti1, Difran Nobel Bistara2 (2018) dengan judul ” Hubungan Pola Makan Dengan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus” setelah dilakukan intervensi dari hasil penelitian di atas secara umum, hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Pentingnya peran pengaturan pola makan pada penderita diabetes dalam pengendalian kadar gula darah sehingga kadar gula darah tetap terkontrol.
9
2) Analisis Literatur Dari hasil 3 kajian jurnal yang didapatkan bahwa tpola makan pada pasien dengan diagnosa Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan dengan ketidak adekuatan insulin, penurunan masukan oral menunjukkan adanya hubungan kefektifan dan keberhasilan yang berarti. Dimana tindakan pemberian pola makan ini tersebut membantu Mengurangi rasa mual dan memberi rasa nyaman. 3) Lampiran Materi a) Pola Makan Pola makan merupakan asupan makanan yang memberikan berbagai macam jumlah, jadwal dan jenis makanan yang didapatkan seseorang. Pengaturan pola makan yang tidak tepat seperti yang dianjurkan 3J (Jadwal, Jumlah dan Jenis) dapat mengakibatkan peningkatan kadar gula darah (Susanti, 2018).
Makanan porsi kecil dalam waktu tertentu akan membantu mengontrol kadar gula darah. Makanan porsi besar menyebabkan peningkatan gula darah mendadak dan bila berulang-ulang dalam jangka panjang,
keadaan
ini
dapat
menimbulkan
komplikasi DM(soewondo, 2006)
Untuk
meningkatkan
ketaatan
pasien
dalam
menjalani program pengobatan dan mengelola kadar gula darah maka disarankan kepada pasien untuk mentaati pengaturan pola makan yang telah dianjurkan oleh petugas baikdalam jenis, jumlah maupun jadwa b) Pola Diet
10
Pola diet pada penderita diabetes mellitus tipe 2 bertujuan membantu penderita memperbaiki kebiasaan makan sehingga dapat mengendalikan kadar glukosa darah
dalam
batas
normal
sebagai
akibat
dari
hiperglikemia (peningkatan kadar gula dalam darah). Oleh karena itu penatalaksanaan terapi pola diet diabetes mellitus tipe 2 sangat berperan penting dalam upaya menormalkan kadar gula darah pada diabetes mellitus tipe 2 serta mencegah berbagai macam komplikasi yang timbul dari penyakit.(Rudini, D, 2016) Suiraoka
(2012) mengemukakan
bahwa
pada
penderita diabetes melitus tipe 2, program diet dapat dilakukan dengan mengurangi konsumsi lemak dan menurunkan berat badan.
11
2. Berikan perawatan kulit secara teratur seperti massage No
Topik
Peneliti
Tahun
Metode
Popul
Hasil
Kesimpulan
asi & sampl e 1.
PENGARUH
Podo Yuwono,
TERAPI PIJAT
Rancangan
64 pasien
Setelah dilakukan analisis
Terapi pijat refleksi kaki
Azizah
eksperimen
diabetes melitus
diperoleh hasil terapi pijat
berpengaruh signifikan dalam
REFLEKSI KAKI
Khoiriyati ,
semu dengan
tipe 2 yang
refleksi kaki berpengaruh
meningkatkan ankle brachial
TERHADAP
Novita Kurnia
desain
dirawat jalan di
signifikan dalam
index (ABI) pada pasien
ANKLE
Sari
pre test- post
RS PKU
meningkatkan ankle brachial
diabetes melitus tipe 2 di RS
test design
Muhammadiyah index (ABI) pada pasien
PKU Muhammadiyah
INDEX (ABI)
Gombong pada
diabetes melitus tipe 2 di RS
Gombong.
PADA PASIEN
bulan Mei
PKU Muhammadiyah
DIABETES
2014, terdiri
Gombong, terbukti dari: (a)
MELITUS TIPE 2
dari 32
terjadi peningkatan ABI yang
responden
signifikan pada kelompok
kontrol dan 32
intervensi; (b) tidak terjadi
responden
peningkatan ABI yang
intervensi
signifikan pada kelompok
BRACHIAL
2015
12
kontrol; (c) sesudah penelitian ABI kelompok intervensi secara signifikan lebih tinggi dibandingkan ABI kelompok kontrol; (d) peningkatan ABI kelompok intervensi secara signifikan lebih tinggi dibandingkan peningkatan 2.
PERBEDAAN
Resi
SENSITIVITAS
Lisanawati1
TANGAN
2015 ,
DAN Yesi Hasneli2 ,
Desain
Teknik
ABI kelompok kontrol. Hasil penelitian ini
penelitian yang
pengambilan
menujukkan adanya
disimpulkan bahwa melakukan
digunakan
sampel yang
peningkatan sensitivitas
terapi pijat refleksi efektif
Hasil penelitian ini dapat
KAKI SEBELUM Oswati
dalam penelitian digunakan yaitu
tangan dan kaki yang
dalam meningkatkan
DAN SESUDAH Hasanah3
ini adalah Quasi
teknik
signifikan pada kelompok
sensitivitas tangan dan kaki
DILAKUKAN
experimental
purposive
ekspeimen setelah diberikan
pada pasien diabetes melitus
sampling dan
perlakuan dengan hasil uji
tipe II.
REFLEKSI
menetapkan 15
statistik p