Penugasan MPI 6 - Kasus Difteri Kel. 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

( Mety Megasari _ Nomor 14 _ Kelompok 2 )



PENUGASAN MATA PELATIHAN INTI 6 (MPI 6). SURVEILANS DIFTERI PANDUAN DISKUSI KELOMPOK SURVEILANS (IHB 6.2)



Tujuan Setelah melakukan diskusi kelompok ini, peserta mampu melakukan penemuan kasus difteri Alat dan Bahan 1. Panduan Diskusi 2. Lembar penugasan/Instruksi 3. Alat tulis 4. Laptop



Langkah-langkah: 1. Peserta dibagi ke dalam 3 kelompok. Masing-masing kelompok 10 orang 2. Fasilitator menjelaskan langkah-langkah diskusi kelompok tentang Materi pokok 2 3. Peserta mendiskusikan sesuai instruksi fasilitator dalam kelompok (20 menit) 4. Fasilitator meminta wakil dari salah satu kelompok menyajikan hasil diskusi kelompoknya juga beri kesempatan untuk tanya jawab dan memberikan )7 menit) 5. Fasilitator memberikan pembulatan (3 menit) Waktu : 1 jpl (30 menit)



80



Lembar Penugasan (IHB 2)



Penyakit difteri mulai mengancam sebagian masyarakat Indonesia karena penyakit difteri merupakan salah satu penyakit menular yang menyerang saluran pernafasan bagian atas sehingga mempersempit saluran pernafasan buah hati anda, biasanya bagian tubuh yang diserang adalah tonsil dan faring tetapi tidak jarang menyerang kulit dan bahkan menyebabkan kerusakan saraf dan juga jantung. Penyakit ini dominan menyerang anakanak berusia dibawah 15 tahun yang tidak mendapatkan imunisasi serta dapat menurunkan kekebalan tubuh pada anak yang disebabkan oleh kuman Corynebacterium diphteriae. Saat ini penyakit difteri menjadi hal yang sangat menakutkan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, karena penyakit difteri sebagai penyebab kematian pada bayi dan anak muda. Penyakit ini memang terdengar masih asing ditelinga masyarakat namun penyakit ini sangat membahayakan serta mengancam nyawa khususnya bagi anak-anak. Dengan imunisasi, penyakit difteri dapat dicegah. Dengan melakukan imunisasi, buah hati anda akan terhindar dari penyakit difteri. Penyakit difteri mudah sekali menular apalagi dalam lingkungan yang buruk. Imunisasi difteri tergabung dalam imunisasi DPT atau termasuk dalam Lima Imunisasi Dasar Lengkap. Imunisasi ini berbarengan dengan imunisasi polio, hepatitis B, sedangkan imunisasi difteri tergabung dalam Imunisasi DPT atau Difteri, Pertusis dan Tetanus. Untuk bayi berumur sembilan bulan dilengkapi dengan imunisasi campak. Penugasan IHB 2 1. Gejala dan tanda a. Jelaskan definisi dari kasus difteri Difteri adalah penyakit infeksi akut yang sangat menular disebabkan oleh bakteri corynebacterium diptheriae ditandai dengan adanya peradangan pada tempat infeksi, terutama pada selaput mukosa tonsil, faring, laring, hidung dan juga pada kulit, dan dapat menyebabkan komplikasi berat sehingga menimbulkan kematian. b. Bagaimana gejala dan tanda khas dari penyakit difteri Gejala dan yang khas antara lain: 



Faringitis







Tonsilitis







Laryngitis,







Trakeitis







Demam atau tanpa demam 81







Adanya pseudomembran putih keabu abuan yang sulit lepas, mudah berdarah apabila dilepas atau dilakukan manipulasi



2. Penemuan Kasus: a. Sebutkan kriteria apa yang digunakan untuk menetapkan adanya kasus difteri 



Adanya demam atau tanpa demam







Munculnya pseudomembran putih keabuan, sulit lepas dan mudah berdarah







Sakit menelan







Leher membengkak







Sesak nafas disertai bunyi



b. Bagaimana klasifikasi kasus difteri dan bagaimana membedakannya 



Kasus konfirmasi laboratorium adalah kasus suspek difteri dengan hasil kultur positif strain toksigenik







Kasus konfirmasi hubungan epidemiologi adalah kasus suspek difteri yang mempunyai hubungan epidemiologi dengan kasus konfirmasi laboratorium.







Kasus kompatibel klinis adalah kasus suspek difteri dengan hasil laboratorium negative, atau tidak diambil specimen, atau tidak dilakukan tes toksigenisitas, dan tidak mempunyai hubungan epidemiologi dengan kasus konfirmasi laboratorium







Discarded adalah kasus suspek difteri yang setelah dikonfirmasi oleh Ahli tida memenuhi kriteria suspek difteri



c. Jelaskan proses penemuan kasus difteri dan lakukan wawancara memastikan hal tersebut. (TERLAMPIR) STRATEGI PENEMUAN KASUS 1. Kasus Difteri dapat ditemukan di pelayanan statis (puskesmas dan RS) maupun kunjungan lapangan di wilayah kerja Puskesmas. Kasus dengan keluhan nyeri menelan dilakukan pemeriksaan tenggorok untuk mencari adanya membran pada tonsil dan faring 2. Bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan pelacakan epidemiologi terhadap setiap kasus suspek difteri untuk mencari kasus tambahan, identifikasi kontak erat, dan pemberian profilaksis terhadap kontak erat. 3. Merujuk kasus suspek difteri ke Rumah Sakit untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut 4. Melakukan komunikasi risiko ke masyarakat. 82



FORMULIR PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI SUSPEK DIFTERI 04 Provinsi : Jawa Barat NO D -32 EPID: Kode Kode Kab/Kota : Bandung Provinsi



Identitas Pelapor 1 Nama 2 Nama Kantor & Jabatan 3 Kabupaten/Kota 4 Provinsi 5 Tanggal Terima Laporan 6 Tanggal Pelacakan Laporan



II.



Identitas Penderita 1. Nama 2. Nama Orang Tua/KK 3. 4. 5. 6. 8. 9. 11. 12. 13. 14. 15.



Jenis Kelamin Umur Berat Badan Tinggi badan Alamat Lengkap Desa/Kelurahan Kabupaten/Kota Tel/HP Pekerjaan Alamat Tempat Kerja Orang tua/ Wali/ Saudara dekat yang dapat dihubungi Alamat Lengkap Wali Desa/Kelurahan Kabupaten/Kota



16. 17. 19. 21. Nomor Telepon / HP III.



001



Tahu n Kasu s



Kota



Puskesm : Ibun as I.



Kab /



03



: Lisa Aurora : Puskesmas xx : Bandung : Jawa Barat : 8 April 2023 : 8 April 2023



: Tina : Ihsan : L/P*) Tgl. Lahir : 26/09/1991 : 30 tahun : 41 Kg : 145 Cm : Kp. mayang RT 3 RW 12 : mawar Kecamatan : ibun : Bandung Provinsi : Jawa Barat : 085723224567 : IRT :: ihsan : Kp. mayang RT 3 RW 12 : mawar Kecamatan : Ibun : Bandung Provinsi : Jawa Barat : 085721135186



Riwayat Sakit 1 Tanggal mulai sakit (sakit tenggorokan) : selasa, 5 april 2023 2 Keluhan Utama yang mendorong untuk berobat: sakit tenggorokan, nyeri nelan, bengkak leher, rujuk dari puskesmas dx tonsilitis 83



Nomor urut kasus dimulai dari 001



3 a) b) c) d) e) f) 4



Gejala dan Tanda Sakit Demam x Sakit Tenggorokan √ Tanggal : 5 April 2023 √ Leher Bengkak Tanggal : 5 April 2023 √ Sesak nafas Tanggal : 5 April 2023 x Pseudomembran Mulai tidak enak badan pada hari jumat tanggal 1 April 2023 Status imunisasi Difteri:



a. Belum Pernah b. Pernah c. Tidak tahu Jika Pernah: 1) DPT-HB-Hib 1 Tanggal/ tahun Pemberian: 2) DPT-HB-Hib Booster (Usia 18 bulan) Tanggal/ tahun Pemberian: 3) DT kelas 1 Tanggal/ tahun Pemberian: 4) TD kelas 2 dan 5 Tanggal/ tahun Pemberian: Sumber Informasi : a. KMS b. Buku KIA c. Ingatan d. Lain-lain, responden 5 Status Gizi a. Buruk b. Kurang c. Baik 6 Jenis Spesimen yang diambil: a. Tenggorokan b. Hidung c. Keduanya 7 8 IV.



Tanggal pengambilan spesimen : 6 April 2023 Tanggal pengiriman specimen : 6 April 2023



(RSUD x)



No. Kode Spesimen: 202204001562



Riwayat Pengobatan 1 Penderita berobat ke : a. Rumah Sakit Tanggal : 6 April 2023 Tracheostomi : Ya / Tidak Tanggal : 6 April 2023 b. Puskesmas c. Dokter Praktek Swasta Tanggal : d. Perawat/mantri/Bidan Tanggal : e. Tidak Berobat 2 Diagnosis sebagai suspek : Ya / Tidak Tanggal : difteri 3 Pemberian antibiotic : Ya / Tidak Tanggal : Jenis : 4 Pemberian ADS : a. Ya Dosis : Tanggal : / /20 (IU) b. Tidak Alasan : 5 Obat lain : Methylprednisolone, erythromycin sterarate, mefenamic acid, 84



lansoprazol 6 Kondisi kasus saat ini :



IV.



a. Masih sakit b. Sembuh c. Meninggal



Tanggal : Tanggal :



/ /



/20 _ /20



Riwayat Kontak 1. Dalam 10 hari terakhir sebelum sakit sampai 2 hari setelah minum antibiotik, apakah penderita pernah bepergian? [a] Pernah [b] Tidak pernah [c] Tidak jelas Jika Pernah, sebutkan daerahnya: Warung sebrang rumah, sehari setelah pulang dari RS 2.



Dalam 10 hari terakhir sebelum sakit sampai 2 hari setelah minum esehatan, apakah penderita pernah berkunjung ke rumah teman / saudara yang sehat atau sakit/meninggal dengan gejala yang sama: [a] Pernah [b] Tidak pernah [c] Tidak jelas Jika Pernah, sebutkan nama dan alamat yang dikunjungi:



3.



Dalam 10 hari terakhir sebelum sakit sampai 2 hari setelah minum antibiotik, apakah penderita pernah berkunjung ke rumah teman/saudara yang sehat atau sakit/meninggal dengan gejala yang sama: [a] Pernah [b] Tidak pernah [c] Tidak jelas Jika Pernah, sebutkan nama dan alamat yang dikunjungi:



Kontak kasus Kontak kasus adalah mereka yang pernah kontak dengan penderita difteri sejak 10 hari sebelum timbul gejala sakit tenggorok sampai 2 hari setelah pengobatan (masa penularan), melalui percikan ludah saat berbicara atau bersin/batuk dengan jarak sekitar 1 meter. Yang termasuk dalam kategori kontak erat adalah: tinggal satu rumah / asrama, tetangga / kerabat / pengasuh, teman kelas / bermain / guru, teman kerja, petugas esehatan, yang merawat kasus.



V.



No



Nama



Umur (th)



1



Ihsan



31



2



Nuri



11



Alamat



Hubunga n dengan Kasus



Kp. mayang RT 3 RW Suami 12 Kp. mayang RT 3 RW Anak 12 85



Berapa kali pernah di imunisasi (DPTHB-HIB, DT/Td) Tidak Tahu DPT,HB-HIB 3 kali



3



chandra



6



4



rina



2



5



Yati



23



6



Acah



58



7



dani



60



Kp. mayang RT 3 RW Anak 12 Kp. mayang RT 3 RW Anak 12 Kp. mayang RT 3 RW Adik 12 Kp. mayang RT 3 RW Ibu 12 Kp. mayang RT 3 RW Ayah 12



DPT,HB-HIB 4 kali DPT,HB-HIB 4 kali Tidak tahu Tidak tahu Tidak tahu



86