Penukar Panas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN Alat penukar kalor (Heat Exchanger) termasuk di dalam pembahasan mata kuliah Perpindahan Panas. Dengan keterbatasan waktu dan materi kuliah yang padat, akan sangat memungkinkan pembahasan alat penukar kalor menjadi kurang maksimal. Sehingga untuk dapat memahaminya memerlukan waktu ekstra. Salah satu jenis dari sekian banyak alat penukar kalor adalah kondensor tipe compact yaitu circular tube continuous fin dan circular tube circular fin, dimana salah satu fluidanya berupa gas memiliki konduktivitas thermal yang lebih kecil dibanding fluida cair, maka fluida gas memiliki koefisien konveksi yang kecil pula sehingga kemampuan transfer panas dari fluida gas lebih kecil daripada fluida cair.Untukjumlahperpindahan panas yang sama, fluida gas membutuhkan luas permukaan perpindahan panas kurang lebih 10 kali lebih besar daripada fluida cair. Berdasarkan kondisi di atas maka Alat penukar kalor jenis ini cocok digunakan karena memiliki densitas luas perpindahan panas> 700 m2/m. Sebuah alat bantu pengajaran tentunya akan membuat proses pemahaman mengenai pembahasan alat penukar kalor jenis ini menjadi lebih baik. Alat bantu ini diharapkan mampu memberikan informasi yang lengkap dan jelas, juga mudah dalam penggunaannya. Pemilihan penggunaan perangkat lunak sebagai alat bantu pengajaran menjadi pilihan yang tepat karena perangkat lunak dapat menghemat waktu untuk menyelesaikan perhitungan yang panjang, pengelolaan database, dan proses iterasi yang berulang-ulang. Sehingga memudahkan perancang dalam merancang alat penukar kalor sampai memperoleh hasil perancangan sesuai dengan standar yang ada.



  







BAB II ISI I. MEMERIKSA KONDISI PERALATAN PENUKAR PANAS Pada alat penukar kalor ini, kedua fluida mengalir pada dua jalur yang berbeda dan kedua jalur dipisahkan oleh satu plat. Plat yang digunakan adalah dari bahan tembaga. Hal ini dengan pertimbangan bahan plat dan bahan tembaga mempunyai harga konduktivitas (thermal) yang tinggi sehingga mempunyai kemampuan menghantarkan panas yang baik. Pemeriksaan dilakukan sebagai berikut : Melakukan pemeriksaan pada sekat aliran fluida yang terbuat dari tembaga, untuk pemeriksaan kebocoran. Melakukan pengecekan pada saluran fluida panas dan fluida dingin, jika ada kotoran yang menyumbat harus dibersihkan terlebih dahulu, sehingga aliran fluida dapat lancar. Kedua jalur plat ini juga harus diperiksa agar terjadi pertukaran panas antara kedua fluida tersebut agar fluida panas secara optimum akan mengalami penurunan temperatur sedangkan fluida dingin akan mengalami kenaikan temperatur. Pemeriksaan pendahuluan sangat penting dikarenakan perbedaan temperatur fluida pada saat masuk dan keluar alat untuk pengambilan data menghitung q (laju aliran panas) yang terjadi pada alat penukar kalor, sehingga pemeriksaan pendahuluan sangat penting II. Sistem aliran penukar panas Proses pertukaran panas antara dua fluida dengan temperatur yang berbeda, baik bertujuan memanaskan atau mendinginkan fluida banyak diaplikasikan secara teknik dalam berbagai proses thermal di industri. Terdapat berbagai jenis penukar panas menurut ukuran, efektifitas, perpindahan panas, aliran , jenis



konstruksi. Namun berdasar sistem kerja yang digunakan, penukar panas dapat digolongkan menjadi dua system utama, yaitu : 1. Pertukaran panas secara langsung Materi yang akan dipanaskan atau didinginkan dikontakkan langsung dengan media pemanas atau pendingin ( missal : kontak langsung antara fluida dengan kukus, es ). Methode ini hanya dapat digunakan untuk hal – hal tertentu yang khusus. 2. Pertukaran panas secara tidak langsung Pertukaran panas secara tidak langsung memungkinkan terjadinya perpindahan panas dari suatu fluida ke fluida lain melalui dinding pemisah. Berdasarkan arah aliran fluida, pertukaran panas dapat dibedakan : 2.1. Pertukaran panas dengan aliran searah ( co-current / paralel flow ) Pertukaran panas jenis ini, kedua fluida ( dingin dan panas ) masuk pada sisi penukar panas yang sama, mengalir dengan arah yang sama, dan keluar pada sisi yang sama pula. Karakter penukar panas jenis ini, temperatur fluida dingin yang keluar dari alat penukar panas ( Tcb ) tidak dapat melebihi temperatur fluida panas yang keluar dari alat penukar panas (Thb), sehingga diperlukan media pendingin atau media pemanas yang banyak. Neraca panas yang terjadi : Mc . ( Tcb – Tca ) = Mh . ( Tha – Thb ) …………………...………. ( 2.6 )



Gambar 2.5 Profil temperatur pada aliran co current Dengan assumsi nilai kapasitas panas spesifik ( cp ) fluida dingin dan panas konstan, tidak ada kehilangan panas ke lingkungan serta keadaan steady state, maka kalor yang dipindahkan : q = U . A . TLMTD …………………………………………………. ( 2.7 ) dimana : U = koefisien perpindahan panas secara keseluruhan ( W / m2.0C ) A = luas perpindahan panas ( m2 ) TLMTD = T2 - T1 ( log mean temperature diffrensial ) ln ( T2 / T1 ) T2 = Thb – Tcb



T1 = Tha – Tca 2.2. Pertukaran panas dengan aliran berlawanan arah ( counter flow ) Penukar panas jenis ini, kedua fluida ( panas dan dingin ) masuk penukar panas dengan arah berlawanan, mengalir dengan arah berlawanan dan keluar pada sisi yang berlawanan . Temperatur fluida dingin yang keluar penukar panas ( Tcb ) lebih tinggi dibandingkan temperatur fluida panas yang keluar penukar panas ( Thb ), sehingga dianggap lebih baik dari alat penukar panas aliran searah (Co-Current).



Gambar 2.6. Profil temperatur pada aliran counter current Kalor yang dipindahkan pada aliran counter current mempunyai persamaan yang sama dengan persamaan ( 2.7 ), dengan perbedaan nilai TLMTD , dengan pengertian beda T1 dan T2, yaitu: T1 = Thb - Tca T2 = Tha – Tcb



III. ALAT PENUKAR PANAS Alat penukar panas adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan energi panas dari suatu fluida ke fluida yang lain. Pada dasarnya alat penukar panas digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu: 1. Regenerator 2. Alat penukar panas terbuka 3. Alat penukar panas tertutup atau rekuperator Regenerator adalah alat penukar panas di mana ada bagian alat dapat berada dalam arus fluida pemanas dan yang dipanaskan bergantian secara teratur dan berulang.



Gambar 1. Alat penukar panas sederhana



(a) Aliran berlawanan (b) Aliran searah (c) elintang Pada waktu bagian alat tersebut berada dalam arus fluida pemanas, bagian alat tersebut menyerap energi panas dan melepaskannya pada waktu berada dalam arus fluida yang dipanaskan. Alat penukar panas terbuka adalah alat penukar panas di mana fluida pemanas dan yang dipanaskan dicampur dalam alat tersebut dan kemudian keluar menjadi satu arus.



Gambar 2. Kondensor pipa untuk air (salah satu alat penukar panas ringkas jenis “shell and tube”) Pada alat penukar panas tertutup, fluida pemanas dan fluida yang dipanaskan dipishkan oleh dinding penyekat yang dapat dilewati energi panas dengan mudah secara konduksi. Jadi aliran energi panas berlangsung secara konveksi pada fluida pemanas, kemudian diikuti konduksi pada dinding penyekat dan akhirnya konveksi pada fluida yang dipanaskan. Bab ini hanya dibahas alat penukar panas tertutup atau rekuperator dan untuk selanjutnya hanya ditulis alat penukar panas saja, atau heat exchanger disingkat HE. Ditinjau dari besarnya laju perpindahan energi panas, alat penukar panas digolongkan menjadi dus jenis, yaitu: 1. Alat penukar panas sederhana (simple heat exchanger) 2. Alat penukar panas ringkas (compact heat exchanger) Alat penukar panas sederhana hanya cocok untuk laju perpindahan energi panas yang kecil. Bentuk yang sering ditemui adalah dua pipa yang konsentris, seperti gambar 1.a dan 1.b. Sedangkan untuk laju aliran energi panas yang besar, harus diperhatikan ruang yang dipakai dan berat instalasi. Untuk keperluan itu digunakan alat penukar panas ringkas. Alat penukar panas ringkas yang sering dipakai adalah jenis selubung dan pipa (shell and tube). Di dalam tangki yang besar dipasang susunan pipa-pipa. Ditinjau dari pengulangan arah aliran fluida di dalam tangki dan pipa, penamaan alat penukar panas masih bermacam-macam.Misalnya tangki satu jalan pipa dua jalan, tangki satu jalan pipa tiga jalan, dan tangki dua jalan dan pipa empat jalan.



Gambar 3. Alat penukar panas ringkas aliran melintang



Ditinjau dari arah aliran relatif kedua fluida, alat penukar panas digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu: 1. Aliran searah 2. Aliran lawan arah 3. Aliran melintang



Distribusi suhu pada alat penukar panas Pada alat penukar panas aliran searah kedua fluida mengalir dalam arah yang sama. Sebaliknya pada alat aliran panas aliran lawan arah, kedua fluida mempunyai arah aliran yang saling berlawanan. Pada alat penukar panas aliran melintang, kedua fluida mengalir dalam arah yang saling tegak lurus. Alat penukar panas aliran melintang masih dapat digolongkan menjadi dua jenis 1. Aliran tercampur 2. Aliran terpisah



IV. MACAM-MACAM ALAT PENUKAR PANAS Penukar panas atau dalam industri kimia populer dengan istilah bahasa Inggrisnya, heat exchanger (HE), adalah suatu alat yang memungkinkan perpindahan panas dan bisa berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai pendingin. Biasanya, sebagai medium pemanas dipakai uap lewat panas (super heated steam) dan air biasa sebagai air pendingin (cooling water). Penukar panas dirancang sebisa mungkin agar perpindahan panas antar fluida dapat berlangsung secara efisien. Alat penukar kalor merupakan suatu alat yang menghasilkan perpindahan panas dari suatu fluida yang temperaturnya lebih tinggi ke fluida yang temperaturnya lebih rendah. Pertukaran panas terjadi karena adanya kontak, baik antara fluida terdapat dinding yang memisahkannya (kontak tak langsung) maupun keduanya bercampur langsung begitu saja (kontak langsung). a. Alat penukar kalor kontak langsung Pada alat ini fluida yang panas akan bercampur secara langsung dengan fluida dingin (tanpa adanya pemisah) dalam suatu bejana atau ruangan. Jadi, alat ini melibatkan perpindahan panas antara aliran panas dan dingin dari dua fase tanpa adanya dinding pemisah. Penukar panas tersebut dapat diklasifikasikan sebagai: (1) Gas – cair, (2) Antara dua cairan tak saling bercampur, dan (3) Padat-cair atau padat – gas Sebagian besar penukar panas kontak langsung, berkategori Gas-Cair, di mana panas ditransfer antara gas dan



cair dalam bentuk tetes, film, atau semprotan. Jenis penukar panas semacam ini digunakan terutama di AC, humidifikasi, air pendingin, ejector, daerator, dan industri kondensasi. b. Alat penukar kalor kontak tak langsung Pada alat ini fluida panas tidak berhubungan langsung (indirect contact) dengan fluida dingin. Jadi proses perpindahan panasnya itu mempunyai media perantara, seperti pipa, plat, atau peralatan jenis lainnya. Termasuk kelompok penukar kalor kontak tak langsung adalah kondensor dan ekonomiser air preheater. Penukar panas sangat luas dipakai dalam industri seperti kilang minyak, pabrik kimia maupun petrokimia, industri gas alam, refrigerasi, pembangkit listrik. Salah satu contoh sederhana dari alat penukar panas adalah radiator mobil di mana cairan pendingin memindahkan panas mesin ke udara sekitar. Alat penukar panas konvensional seperti penukar panas pipa rangkap (double pipe heat exchanger) dan penukar panas cangkang dan buluh (shell and tube heat exchanger) selama beberapa dekade mendominasi fungsi sebagai penukar panas di industri. Perkembangan kemudian, karena tuntutan effisiensi energi, biaya, serta tuntutan terhadap beban perpindahan panas yang lebih tinggi dengan ukuran penukar panas yang kompak menjadi penting. Menanggapi hal itu, maka dibuat suatu penukar panas kompak. Salah satu jenis penukar panas kompak tersebuat adalah penukar panas plate and frame heat exchanger. 1. Penukar panas pipa rangkap (double pipe heat exchanger) Alat penukar panas pipa rangkap terdiri dari dua pipa logam standar yang dikedua ujungnya dilas menjadi satu atau dihubungkan dengan kotak penyekat. Fluida yang satu mengalir di dalam pipa, sedangkan fluida kedua mengalir di dalam ruang anulus antara pipa luar dengan pipa dalam. Alat penukar panas jenis ini dapat digunakan pada laju alir fluida yang kecil dan tekanan operasi yang tinggi. Sedangkan untuk kapasitas yang lebih besar digunakan penukar panas jenis selongsong dan buluh (shell and tube heat exchanger ).



Gambar 2.7.Penukar panas jenis pipa rangkap Penukar panas pipa ganda yang dibuat dari pipa dalam dan luar konsentris. Cairan dingin dan panas masingmasing mengalir dalam jarak pipa dalam dan pipa lengan dan mengubah panas pada saat yang sama. Pipa dalam digunakan pipa U untuk menghubungkan. Lengan pipa digunakan pipa untuk menghubungkan langsung pada kedua ujungnya. Struktur penukar panas pipa ganda adalah sederhana dengan transmisi panas besar, mudah dibersihkan dan dibongkar pasang. Kecepatan aliran menyesuaikan jenis. Kecepatan aliran pertukaran panas tinggi, sesuai permintaan industri obat. Penukar panas ini dibutuhkan industri makanan. 2. Penukar panas cangkang dan buluh (shell and tube heat exchanger) Jenis umum dari penukar panas, biasanya digunakan dalam kondisi tekanan relatif tinggi, terdiri dari sebuah selongsong yang didalamnya disusun suatu anulus dengan rangkaian tertentu (untuk mendapatkan luas permukaan yang optimal). Fluida mengalir di selongsong maupun di annulus sehingga terjadi perpindahan panas antar fluida dengan dinding annulus sebagai perantara. Beberapa jenis rangkaian anulus antara lain triangular dan segiempat. Alat penukar panas “cangkang dan buluh” atau “



bundel pipa yang dihubungkan secara paralel dan ditempatkan dalam sebuah pipa mantel (cangkang). Fluida yang satu mengalir di dalam bundel pipa, sedangkan fluida yang lain mengalir di luar pipa pada arah yang sama, berlawanan, atau bersilangan. Kedua ujung pipa dilas pada penunjang pipa yang menempel pada mantel. Untuk meningkatkan efisiensi pertukaran panas, biasanya pada alat penukar panas cangkang dan buluh dipasang sekat ( Ini bertujuan untuk membuat turbulensi aliran fluida dan menambah waktu tinggal (residence time), namun pemasangan sekat akan memperbesar kerja pompa, sehingga laju alir fluida yang dipertukarkan panasnya harus diatur.



Gambar 2.8. Penukar panas jenis cangkang dan buluh 3. Penukar Panas Plate and Frame (plate and frame heat exchanger) Alat jenis ini terdiri dari beberapa plat yang disusun dengan rangkaian tertentu, dan fluida yang mengalir diantaranya. Alat penukar panas pelat dan bingkai terdiri dari paket pelat tegak lurus, bergelombang, atau profil lain. Pemisah antara pelat tegak lurus dipasang penyekat lunak (biasanya terbuat dari karet). Pelat yang pada setiap sudut pelat (kebanyakan segi empat) terdapat luban dua dari lubang ini, fluida dialirkan masuk dan keluar pada sisi yang lain, sedangkan fluida yang lain mengalir melalui lubang dan ruang pada sisi sebelahnya karena ada sekat.



Gambar 2.9. Penukar panas jenis pelat dan frame 4.Roda adibiatik penukar panas Jenis keempat penukar panas menggunakan intermediate cairan atau toko yang solid untuk menahan panas, yangkemudian pindah ke sisi lain dari



penukar panas akan dirilis. Dua contoh ini adalah adiabatik roda, yang terdiri dari roda besar dengan benang halus memutar melalui panas dan dingin cairan, dan penukar panas cairan. 5. Piring sirip penukar panas



Jenis penukar panas menggunakan "terjepit" mengandung bagian-bagian sirip untuk meningkatkan efektivitas unit. Desain termasuk crossflow dan counterflow digabungkan dengan sirip berbagai konfigurasi seperti sirip lurus, sirip offset dan sirip bergelombang.



V. KONDENSOR Piranti penukar panas khusus yang digunakan untuk mencairkan uap dengan mengambil kalor zat cair yang lebih dingin yang disebut pendingin (coolant). Karena suhu pendingin di dalam kondensor itu tentu meningkat karena itu, maka alat itu dengan demikian juga bekerja sebagai pemanas. Namun sebagai fungsinya, kegiatan kondensasi itulah yang terlebih penting dan hal ini tercermin pada namanya. Kondensor dapat dibagi atas dua golongan, yaitu jenis selongsong dan tabung (shell and tube condenser), uap yang mengembun dipisahkan dari pendingin oleh permukaan perpindahan kalor berbentuk tabung, dan golongan kondensor kontak (contact condenser), arus pendingin dan arus uap, yang keduanya biasanya adalah air, bercampur secara fisik, dan meninggalkan kondensor sebagai satu arus tunggal. a. Kondensor selongsong dan tabung (shell and tube condenser) Kondensor jenis lintas tunggal zat cair dingin mengalir melalui tabung secara parallel. Untuk ukuran besar, kelemahannya adalah jumlah tabung terlalu banyak, perpindahan kalor tidak maksimal, dan kurang ekonomis. Untuk mendapatkan kecepatan yang lebih besar, dan koefisien perpindahan kalor yang lebih tinggi, serta tabung yang lebih pendek dapat digunakan prinsip lintas banyak seperti pada penukar kalor.



Fasilitas untuk ekspansi termal Oleh karena di dalam kondensor terdapat perbedaan-perbedaan suhu, maka terjadilah tegangan-tegangan ekspansi yang dapat menyebabkan tabung membengkak, tertarik, bahkan tercabut dari plat tabung. Untuk mengatasinya menggunakan metode kepala kambang, di mana salah satu plat tabung secara struktur bebas dari selongsong. Untuk mencegah putusnya tabung tabung karena tetesan zat cair yang terbawa oleh uap, maka pada lubang masuk uap dipasang plat berlubang-lubang.



b. Kondensor dehumidifikasi Kondensor untuk campuran uap dan gas tak dapat mengembun dipasang vertical. Uap terkondensasi di dalam tabung, pendingin mengalir melalui selongsong. Hal ini memungkinkan campuran gas dan uap itu memberikan sapuan positif pada waktu melalui tabung sehingga mencegah pembentukan kantongkantong gas yang tak terkondensasi, yang bisa menyelimuti permukaan perpindahan kalor. c. Kondensor kontak Kondnsor kontak berukuran jauh lebih kecil. Rancangannya, sebagian air pendingin itu disemprotkan ke dalam arus uap di dekat lubang masuk uap, dan sisanya diarahkan pada leher pembuang untuk menyelesaikan kondensasi. VI. KETEL DIDIH DAN KALANDRIA Alat didih jenis ketel Alat didih jenis ketel (kettle type boiler)



Selongsong horizontal berisi susunan tabung kecil kepala kambang dan plat tabung. Berkas tabung ini terbenam mendidih, yang kedalamannya diatur oleh tinggi tanggul limpah (overflow weir). Umpan dimasukkan dari bawah ke dalam kolam zat cair itu. Uap keluar dari puncak tabung, zat cair tak menguap, melimpah melalui tanggul itu dan dikel pemanas masuk melalui tabung, kondensat dikeluarkan melalui perangkap.



Kalandria Unit-unit selongsong dan tabung dalam susunan vertical, dikenal dengan nama kalandria, atau pendidih ulang sirkulasi alamiah (thermosyphon reboiler) biasanya merupakan alat penguap paling ekonomis untuk operasi distilasi dan evaporasi. Zat cair dari evaporator atau kolom distilasi memasuki bagian bawah unit di dalam tabung yang dipanaskan. Karena densitasnya lebih rendah, campuran uap dan zat cair



itu naik dan menarik lagi lebih banyak zat cair umpan. Zat cair dan uap itu keluar melalui puncak tabung dengan kecepatan tinggi, keduanya lalu dipisahkan satu sama lain, dan zat cairnya didaur ulang. VII. Pemilihan Penukar Panas Memilih penukar panas membutuhkan beberapa pengetahuan tentang jenis-jenis penukar panas yang berbeda, serta lingkungan di mana unit harus beroperasi. Biasanya dalam industry manufaktur, beberapa tipe berbeda penukar panas yang digunakan untuk hanya satu proses atau sistem untuk mendapatkan produk akhir. Ada banyak pertimbangan dalam memilih alat penukar panas yang dapat bekerja optimal. Perhitungan langsung dapat dilakukan, tetapi sering pula pemilihan menggunakan program computer, antara ahli teknik dengan penyedia peralatan. Meskipun harga sering sebagai pertimbangan pertama, tetapi ada beberapa criteria pemilihan yang penting, di antaranya: • Batas tinggi rendah tekanan • Kinerja Termal • Rentang Suhu • Jenis campuran produk ((cair/cair, partikulat atau cairan kaya padatan) • Penurunan tekanan • Kapasitas aliran fluida • Kebersihan, perawatan, dan perbaikan • Bahan yang diperlukan untuk konstruksi • Kemampuan dan kemudahan pengembangan masa depan VIII. Perawatan Peralatan Penukar Panas Peralatan penukar panas sederhana terdiri dari : a. 1 unit Heat Exchanger 1 unit b. Thermometer Digital 1 buah c. Stop Watch 1 buah d. Selang air Langkah-langkah perawatan sebagai berikut : a. Buka penuh katup-katup b. Kemudian tutup penuh katup-katup c. Dicoba mengalirkan fluida dingin dengan menggunakan katup dan atur debitnya dengan mengatur katup d. Dicoba mengalirkan fluida panas dengan menggunakan pompa dan atur debitnya dengan mengatur katup e. Perawatan pada aliran searah, apabila bukaan katup semakin dipersempit maka kecepatan pada aliran fluida panas dan fluida dingin akan semakin lambat, sehingga kinerja peralatan dapat optimum



1. 2. 3.



4.



6. 7.



8. 9. 10.



EVALUASI ! Jelaskan prinsip kerja alat penukar panas ? Jawab : perpindahan panas diantara material/benda karena adanya perbedaan suhu (panasdandingin) Sebutkan contoh perpindahan kalor secara kalor ! Jawab : perpindahan kalor pada logam cerek pemasak air atau batang logam pada dinding tungku Apa kegunaan Penukar panas pipa rangkap (double pipe heat exchanger) ? Jawab : Alat penukar panas jenis ini dapat digunakan pada laju alir fluida yang kecil dan tekanan operasi yang tinggi. Sedangkan untuk kapasitas yang lebih besar digunakan penukar panas jenis selongsong dan buluh (shell and tube heat exchanger ). Sebutkan 2 alat penukar panas digolongkan menjadi dus jenis ! Jawab : 1. Alat penukar panas sederhana (simple heat exchanger) 2. Alat penukar panas ringkas (compact heat exchanger) 5. sebutkan kelemahan Kondensor selongsong dan tabung ? Jawab : , kelemahannya adalah jumlah tabung terlalu banyak, perpindahan kalor tidak maksimal, dan kurang ekonomis Apa kegunaan pendingin (c00lant) ? Jawab : digunakan untuk mencairkan uap dengan mengambil kalor zat cair yang lebih dingin Apa yg dimaksud dengan metode kepala kambang ? Jawab : yaitu di mana salah satu plat tabung secara struktur bebas dari selongsong untuk mencegah putusnya tabung tabung karena tetesan zat cair yang terbawa oleh uap, maka pada lubang masuk uap dipasang plat berlubang-lubang. Bagaimana prinsip kerja Alat penukar kalor kontak tak langsung ? Jawab : : perpindahan panas antara aliran panas dan dingin dari dua fase tanpa adanya dinding pemisah Apa yg dimaksud dengan Kalandria ? Jawab : Unit-unit selongsong dan tabung dalam susunan vertical Sebutkan pertimbangan dalam memilih alat penukar panas yang dapat bekerja optimal ! Jawab : • Batas tinggi rendah tekanan • Kinerja Termal • Rentang Suhu • Jenis campuran produk ((cair/cair, partikulat atau cairan kaya padatan) • Penurunan tekanan • Kapasitas aliran fluida • Kebersihan, perawatan, dan perbaikan • Bahan yang diperlukan untuk konstruksi • Kemampuan dan kemudahan pengembangan masa depan