16 0 430 KB
BAB 22 – PENURUNAN NILAI ASET menurut SAK ETAP
PENURUNAN NILAI ASET MAKALAH disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Topik Khusus Akuntansi Keuangan Dosen Pembina Rudiana SE,M.Ak.,Ak,CA,CPSAK,CPA
Disusun Oleh: 5211151070 Tasya Muthia Iriansyah 5211151071 Pina Rosmiati
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI 2017
BAB 22 – PENURUNAN NILAI ASET menurut SAK ETAP
KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Penurunan Nilai Aset” ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Topik Khusus Akuntansi Keuangan dari dosen
Rudiana, SE,M.Ak.,Ak,CA,CPSAK,CPA. Penyusun
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Rudiana, SE,M.Ak.,Ak,CA,CPSAK,CPA yang telah memberikan kami tugas guna menambah wawasan bagi kami. Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada teman-teman di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Jenderal Achmad Yani yang selalu memberikan dorongan dan dukungan agar cepat terselesaikan makalah ini. Penyusun menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, penyusun terbuka jika para pembaca akan memberikan kritik dan saran, untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Cimahi, 27 September 2017
Penyusun
BAB 22 – PENURUNAN NILAI ASET menurut SAK ETAP
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Semua aset memiliki potensi mengalami penurunan nilai, namun ada yang diatur sendiri dalam standar aset terkait atau diatur dalam PSAK 48 tentang Penurunan Nilai serta SAK ETAP Bab 22 tentang Penurunan Nilai Aset. Penurunan nilai atau impairment menjadi bahasa yang semakin populer dalam akuntansi saat PSAK mengadopsi IFRS. Istilah impairment sudah lama dikenal dalam akuntansi khususnya aset tetap. PSAK berbasis IFRS menggunakan istilah penurunan nilai tak hanya untuk aset tetap tetapi juga untuk aset tak berwujud, goodwill, aset keuangan dan investasi. PSAK 16 tentang Aset tetap menjelaskan bahwa aset tetap dinilai sebesar harga perolehan atau nilai revaluasi terakhir dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan penurunan nilai. PSAK 19 tentang aset tak berwujud menyebutkan hal yang sama. Bahkan disebutkan goodwill tak boleh lagi diamortisasi, tetapi diimpairment. PSAK 55 tak menyebutkan penyisihan piutang untuk piutang yang tak dapat ditagih, tapi sebagai penurunan aset keuangan. Impairment diatur khusus dalam PSAK 48 Penurunan Nilai. PSAK 48 diterapkan untuk semua aset kecuali untuk persediaan, aset keuangan, kontrak konstruksi, kontrak asuransi, properti investasi yang diukur dengan nilai wajar, aset tak lancar dimiliki untuk dijual (PSAK 58) dan aset pajak tangguhan (PSAK 46). Dalam SAK ETAP Bab 22 tentang Penurunan Nilai Aset menjelaskan bahwa semua aset mengalami penurunan nilai kecuali untuk aset yang timbul dari imbalan kerja. 1.2 Identifikasi Masalah 1. Definisi penurunan nilai aset menurut SAK ETAP 2. Pengakuan, pengukuran serta pengungkapan penurunan nilai aset 3. Perbandingan penurunan nilai aset berdasarkan SAK ETAP, SAK EMKM, dan PSAK UMUM.
BAB 22 – PENURUNAN NILAI ASET menurut SAK ETAP
BAB II PEMBAHASAN
KAJIAN TEORI RUANG LINGKUP 22.1 Kerugian penurunan nilai terjadi ketika nilai tercatat aset melebihi jumlah yang dapat diperoleh kembali. PENURUNAN NILAI Pinjaman yang Diberikan dan Piutang 22.2 Penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dibentuk berdasarkan estimasi kerugian yang tidak dapat ditagih. 22.3 Penurunan nilai ditentukan dengan memperhatikan antara lain pengalaman, prospek industri, prospek usaha, kondisi keuangan dengan penekanan pada arus kas, kemampuan membayar debitor, dan agunan yang dikuasai. Pemulihan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang mengacu ke paragraf 22.15, 22.17, 22.18. Persediaan Harga Jual Dikurangi Biaya untuk Menyelesaikan dan Menjual 22.4 Entitas harus menilai pada setiap tanggal pelaporan apakah persediaan turun nilainya. Entitas harus membuat penilaian dengan membandingkan jumlah tercatat setiap jenis persediaan (atau kelompok persediaan yang sama, lihat paragraf 22.5) dengan harga jual dikurangi biaya untuk menyelesaikan dan menjual. Jika suatu jenis persediaan (atau kelompok persediaan) turun nilainya, maka entitas harus mengakui kerugian dalam laporan laba rugi atas perbedaan antara jumlah tercatat dan harga jual dikurangi biaya untuk menyelesaikan dan menjual. 22.5 Jika tidak praktis untuk menentukan harga jual dikurangi biaya untuk menyelesaikan dan menjual setiap jenis persediaan, maka entitas diperkenankan mengelompokkan jenis persediaan dalam lini produk yang sama tujuan dan pemakaiannya
BAB 22 – PENURUNAN NILAI ASET menurut SAK ETAP
serta diproduksi dan dipasarkan dalam area geografis yang sama untuk tujuan menguji penurunan nilai. Pemilihan Penurunan Nilai 22.6 Entitas harus membuat penilaian baru atas harga jual dikurangi biaya untuk menyelesaikan dan menjual dalam setiap periode berikutnya. Jika situasi di periode sebelumnya yang menyebabkan persediaan turun nilainya tidak ada lagi atau adanya bukti nyata kenaikan dan harga jual dikurangi biaya untuk menyelesaikan dan menjual karena perubahan kondisi ekonomi, maka entitas harus memulihkan jumlah penurunan nilai sebelumnya (pemulihan dibatasi sebesar jumlah awal kerugian penurunan nilai) sehingga jumlah tercatat baru adalah nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan harga jual dikurangi biaya untuk menyelesaikan dan menjual yang telah direvisi. Aset Lainnya Indikasi Penurunan Nilai 22.7 Entitas harus menilai pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa ada aset yang turun nilainya. Jika indikasi tersebut ada, entitas harus mengestimasi nilai wajar dikurangi dengan biaya untuk menjual aset tersebut. Jika tidak terdapat indikasi penurunan nilai, tidak diperlukan untuk mengestimasi nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. Bab ini menggunakan istilah “aset secara individu” tapi dalam situasi tertentu nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual harus diestimasi untuk kelompok aset (lihat paragraf 22.11). 22.8 Dalam menilai apakah terdapat indikasi bahwa aset kemungkinan diturunkan nilainya,
entitas
harus
memperhitungkan
setidaknya
indikasi-indikasi
berikut:
Sumber informasi internal (a) Selama periode tertentu, nilai pasar aset menurun secara signifikan lebih dari yang diekspetasikan akibat berlalunya waktu atau penggunaan normal. (b) Terjadi perubahan yang signifikan dengan pengaruh negatif dalam periode tertentu atau dalam waktu dekat dalam bidang lingkungan teknologi, pasar, ekonomi atau hukum dimana entitas beroperasi atau dalam pasar dimana aset tersebut diperuntukkan.
BAB 22 – PENURUNAN NILAI ASET menurut SAK ETAP
(c) Tingkat suku bunga pasar atau tingkat kembalian investasi pasar mengalami kenaikan selama periode berjalan, dan kenaikan tersebut akan berpengaruh secara material terhadap tingkat diskonto untuk menghitung nilai aset dan menurunkan nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual. (d) Jumlah tercatat dari aset bersih entitas lebih basar dibandingkan kapitalisasi pasarnya. Sumber informasi eksternal (e) Tersedianya bukti keusangan atau kerusakan fisik aset. (f) Terjadi perubahan yang signifikan dengan pengaruh negatif pada periode tertentu atau dalam waktu dekat atas cara dan bagaimana aset digunakan atau diharapkan akan digunakan. Perubahan ini termasuk aset yang tidak digunakan, pabrik yang berhenti beroperasi atau restrukturisasi operasional dimana aset tersebut berlokasi, rencana untuk melepaskan aset sebelum tanggal yang diharapkan sebelumnya, dan penilaian ulang umur aset menjadi terbatas dari tidak terbatas. (g) Tersedianya bukti dari pelaporan internal yang mengindikasikan bahwa kinerja ekonomis dari aset (atau akan) memburuk dari yang diharapkan. Dalam konteks kinerja ekonomis ini termasuk hasil operasi dan arus kas. 22.9 Jika terdapat indikasi bahwa aset kemungkinan turun nilainya, secara otomatis juga mengindikasikan bahwa entitas harus menelaah ulang sisa umur manfaat aset atau metode penyusutan (amortisasi) untuk aset dan penyesuaiannya sesuai dengan Bab yang berlaku untuk aset tersebut (misalnya Bab 15 Aset Tetap dan Bab 16 Aset Tidak Berwujud), bahkan jika tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui untuk aset tersebut. Pengukuran Nilai Wajar Dikurangi Biaya untuk Menjual 22.10 Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual adalah jumlah yang dapat diperoleh dari penjualan sebuah atau kelompok aset antara pihak-pihak yang paham dan berkeinginan melakukan transaksi dengan wajar, dikurangi dengan biaya penghentian aset tersebut. 22.11 Jika entitas tidak dapat mengestimasi nilai wajar aset tunggal, maka entitas harus mengukur nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual untuk kelompok aset. Untuk tujuan ini, nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual harus diestimasi untuk kelompok aset paling kecil yang dapat diidentifikasi:
BAB 22 – PENURUNAN NILAI ASET menurut SAK ETAP
(a) termasuk aset yang terindikasi penurunan nilai; dan (b) memiliki nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual yang dapat diestimasi. 22.12 Entitas harus menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual berdasarkan hirarki keandalan bukti sebagai berikut: (a) Harga dalam suatu perjanjian yang mengikat dalam transaksi antara pihak-pihak yang paham dan berkeinginan melakukan transaksi dengan wajar, disesuaikan untuk biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan pelepasan aset. (b) Jika tidak terdapat perjanjian penjualan yang mengikat tetapi aset diperdagangkan dalam pasar aktif, maka nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual adalah harga pasar aset dikurangi dengan biaya pelepasan – biasanya berdasarkan harga penawaran kini (current bid price). (c) Jika harga-harga penawaran tidak tersedia, maka harga transaksi terkini dapat menjadi dasar untuk mengestimasi nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. (d) Jika tidak terdapat perjanjian penjualan yang mengikat atau pasar aktif untuk suatu aset, maka nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada informasi terbaik yang tersedia untuk merefleksikan jumlah yang dapat diperoleh entitas, pada akhir periode pelaporan, dari pelepasan aset pada transaksi antara pihak-pihak yang paham dan berkeinginan melakukan transaksi dengan wajar setelah dikurangi biaya pelepasan. Dalam menentukan jumlah ini, entitas mempertimbangkan hasil dari transaksi paling kini untuk aset yang sejenis dalam industri yang sama. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual tidak merefleksikan penjualan yang dipaksakan, kecuali manajemen dipaksa untuk menjual secepatnya. 22.13 Jika nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual sebuah aset (atau kelompok aset lihat paragraf 22.11) kurang dari jumlah tercatatnya, maka entitas harus menurunkan jumlah tercatat aset tersebut pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. Penurunan ini diakui sebagai rugi penurunan nilai. 22.14 Entitas harus mengakui segera kerugian penurunan nilai dalam laporan laba rugi.
BAB 22 – PENURUNAN NILAI ASET menurut SAK ETAP
22.15 Jika jumlah estimasi kerugian penurunan nilai aset lebih besar dari jumlah tercatat aset, maka entitas harus mengakui kewajiban hanya jika hal tersebut disyaratkan oleh SAK ETAP (lihat terutama Bab 18 Kewajiban Diestimasi dan Kontijensi). 22.16 Setelah kerugian penurunan nilai diakui, beban penyusutan (amortisasi) aset untuk periode mendatang harus disesuaikan untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang telah direvisi dikurangi dengan nilai residunya (jika ada) secara sistematis selama umur manfaat aset. Pemulihan Kerugian Penurunan Nilai 22.17 Pada setiap tanggal pelaporan, entitas harus menilai apakah terdapat indikasi bahwa kerugian penurunan nilai yang telah diakui pada periode sebelumnya untuk aset masih ada atau berkurang. Jika terdapat indikasi tersebut, maka entitas harus mengestimasi nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset tersebut. Indikasi bahwa kerugian penurunan nilai berkurang atau tidak ada lagi secara umum merupakan kebalikan atas indikasi yang disebutkan dalam paragraf 22.8. 22.18 Jika estimasi nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual melebihi jumlah tercatat aset, maka entitas harus menaikkan jumlah tercatat aset tersebut ke nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, bergantung pada pembatasan yang dijelaskan dalam paragraf 22.19. kenaikan tersebut adalah pemulihan kerugian penurunan nilai. 22.19 Kenaikan jumlah tercatat aset yang dapat diatribusikan pada pemulihan kerugian penurunan nilai aset tidak boleh melebihi jumlah tercatat yang telah ditentukan (nilai bersih dari amortisasi atau penyusutan) tanpa kerugian penurunan nilai yang diakui pada periode lalu. 22.20 Entitas harus mengakui segera pemulihan kerugian penurunan nilai dalam laporan laba rugi. 22.21 Setelah pemulihan kerugian penurunan nilai diakui, beban penyusutan (amortisasi) aset untuk periode mendatang harus disesuaikan untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang telah direvisi, dikurangi nilai residu (jika ada), secara sistematis selama sisa umur manfaat aset.
BAB 22 – PENURUNAN NILAI ASET menurut SAK ETAP
Pengertian Penurunan Nilai Aset Kerugian penurunan nilai terjadi ketika nilai tercatat aset melebihi jumlah yang dapat diperoleh kembali (SAK ETAP 22.1: 85). Penurunan nilai ditentukan dengan memperhatikan antara lain pengalaman, prospek industri, prospek usaha, kondisi keuangan dengan penekanan pada arus kas, kemampuan membayar debitor, dan agunan yang dikuasai. Entitas harus menilai pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa ada aset mengalami penurunan nilai. Jika indikasi tersebut ada, entitas harus mengestimasi nilai wajar dikurangi dengan biaya untuk menjual aset tersebut. Jika tidak terdapat indikasi penurunan nilai, tidak diperlukan untuk mengestimasi nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual (SAK ETAP 22.7 hal 86). Penggolongan SAK ETAP Bab 22 mengenai Penurunan Nilai Aset ini harus diterapkan dalam akuntansi untuk penurunan nilai semua aset, kecuali aset yang muncul dari imbalan kerja. Indikasi Penurunan Nilai Aset SAK ETAP 22.8 menyatakan bahwa dalam menilai apakah terdapat indikasi bahwa aset kemungkinan diturunkan nilainya, entitas harus memperhitungkan setidaknya indikasiindikasi berikut: Sumber informasi internal (a) Selama periode tertentu, nilai pasar aset menurun secara signifikan lebih dari yang diekspektasikan akibat berlalunya waktu atau penggunaan normal. (b) Terjadi perubahan yang signifikan dengan pengaruh negatif dalam periode tertentu atau dalam waktu dekat dalam bidang lingkungan teknologi, pasar, ekonomi atau hukum dimana entitas beroperasi atau dalam pasar dimana aset tersebut diperuntukkan. (c) Tingkat suku bunga pasar atau tingkat kembalian investasi pasar mengalami kenaikan selama periode berjalan, dan kenaikan tersebut akan berpengaruh secara material terhadap tingkat diskonto untuk menghitung nilai aset dan menurunkan nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual. (d) Jumlah tercatat dari aset bersih entitas lebih basar dibandingkan kapitalisasi pasarnya.
BAB 22 – PENURUNAN NILAI ASET menurut SAK ETAP
Sumber informasi eksternal (e) Tersedianya bukti keusangan atau kerusakan fisik aset. (f) Terjadi perubahan yang signifikan dengan pengaruh negatif pada periode tertentu atau dalam waktu dekat atas cara dan bagaimana aset digunakan atau diharapkan akan digunakan. Perubahan ini termasuk aset yang tidak digunakan, pabrik yang berhenti beroperasi atau restrukturisasi operasional dimana aset tersebut berlokasi, rencana untuk melepaskan aset sebelum tanggal yang diharapkan sebelumnya, dan penilaian ulang umur aset menjadi terbatas dari tidak terbatas. (g) Tersedianya bukti dari pelaporan internal yang mengindikasikan bahwa kinerja ekonomis dari aset (atau akan) memburuk dari yang diharapkan. Dalam konteks kinerja ekonomis ini termasuk hasil operasi dan arus kas. Jika terdapat indikasi bahwa aset kemungkinan turun nilainya, secara otomatis juga mengindikasikan bahwa entitas harus menelaah ulang sisa umur manfaat aset atau metode penyusutan (amortisasi) untuk aset dan penyesuaiannya sesuai dengan Bab yang berlaku untuk aset tersebut (misalnya Bab 15 Aset Tetap dan Bab 16 Aset Tidak Berwujud), bahkan jika tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui untuk aset tersebut (SAK ETAP 22.9 hal 86). Pengukuran Penurunan Nilai Aset Setelah suatu entitas mengevaluasi adanya indikasi penurunan nilai, dan ternyata menemukan adanya indikasi penurunan nilai maka harus dilakukan pengujian atas penurunan nilai. Entitas dapat melakukan pengujian penurunan nilai tersebut dengan membandingkan jumlah tercatat dari setiap aset dengan jumlah terpulihkannya (harga jual atau nilai wajar dikurangi biaya untuk menyelesaikan dan menjual). Jika jumlah tercatatnya lebih tinggi dari jumlah terpulihkan, maka selisih antara keduanya diakui entitas sebagai rugi penurunan nilai dan jumlah nilai aset tercatat baru adalah sebesar jumlah yang terpulihkan. Apabila jumlah tercatat lebih rendah dari jumlah terpulihkan, maka tidak terdapat penurunan nilai. Jika terdapat indikasi bahwa aset kemungkinan turun nilainya, secara otomatis juga mengindikasikan bahwa entitas harus menelaah ulang sisa umur manfaat aset atau metode penyusutan (amortisasi) untuk aset dan penyesuaiannya untuk aset tersebut, bahkan jika tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui untuk aset tersebut (SAK ETAP 22.9 hal.86). Nilai
BAB 22 – PENURUNAN NILAI ASET menurut SAK ETAP
wajar dikurangi biaya untuk menjual adalah jumlah yang dapat diperoleh dari penjualan sebuah atau kelompok aset antara pihak-pihak yang paham dan berkeinginan melakukan transaksi dengan wajar, dikurangi dengan biaya penghentian aset tersebut. Nilai ini mencerminkan nilai yang dapat dihasilkan oleh aset tersebut bila aset terjual setelah dikurangi biaya untuk melakukan penjualan. Pengakuan Rugi Penurunan Nilai a) Jika nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual sebuah aset (atau kelompok aset lihat paragraf 22.11) kurang dari jumlah tercatatnya, maka entitas harus menurunkan jumlah tercatat aset tersebut pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. b) Penurunan ini diakui sebagai rugi penurunan nilai. c) Entitas harus mengakui segera kerugian penurunan nilai dalam laporan laba rugi. d) Jika jumlah estimasi kerugian penurunan nilai aset lebih besar dari jumlah tercatat aset, maka entitas harus mengakui kewajiban hanya jika hal tersebut disyaratkan oleh SAK ETAP. e) Setelah kerugian penurunan nilai diakui, beban penyusutan (amortisasi) aset untuk periode mendatang harus disesuaikan untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang telah direvisi dikurangi dengan nilai residunya (jika ada) secara sistematis selama umur manfaat aset. Pada setiap tanggal pelaporan, entitas harus menilai apakah terdapat indikasi bahwa kerugian penurunan nilai yang telah diakui pada periode sebelumnya untuk aset masih ada atau berkurang. Jika terdapat indikasi tersebut, maka entitas harus mengestimasi nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset tersebut. Indikasi bahwa kerugian penurunan nilai berkurang atau tidak ada lagi secara umum merupakan kebalikan atas indikasi yang disebutkan dalam paragraf 22.8. Jika estimasi nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual melebihi jumlah tercatat aset, maka entitas harus menaikkan jumlah tercatat aset tersebut ke nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, bergantung pada pembatasan yang dijelaskan dalam paragraf 22.19. Kenaikan tersebut adalah pemulihan kerugian penurunan nilai. Kenaikan jumlah tercatat aset yang dapat diatribusikan pada pemulihan kerugian penurunan nilai aset tidak boleh melebihi jumlah tercatat yang telah ditentukan (nilai bersih dari amortisasi atau penyusutan) tanpa kerugian penurunan nilai yang diakui pada periode
BAB 22 – PENURUNAN NILAI ASET menurut SAK ETAP
lalu. Entitas harus mengakui segera pemulihan kerugian penurunan nilai dalam laporan laba rugi. Setelah pemulihan kerugian penurunan nilai diakui, beban penyusutan (amortisasi) aset untuk periode mendatang harus disesuaikan untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang telah direvisi, dikurangi nilai residu (jika ada), secara sistematis selama sisa umur manfaat aset. Pengungkapan 22.22 Entitas harus mengungkapkan untuk masing-masing kelompok aset sebagai berikut: (a)
Jumlah kerugian penurunan nilai yang diakui dalam laporan laba rugi selama periode dan pos dalam laporan laba rugi dimana kerugian penurunan nilai tersebut termasuk di dalamnya.
(b)
Jumlah dari pemulihan kerugian penurunan nilai yang diakui dalam laporan laba rugi selama periode dan pos dalam laporan laba rugi dimana kerugian penurunan nilai tersebut dipulihkan. 22.23 Entitas harus mengungkapkan informasi yang disyaratkan oleh paragraf 22.22
untuk setiap kelompok aset berikut: (a)
pinjaman yang diberikan dan piutang;
(b)
persediaan;
(c)
aset tetap;
(d)
properti investasi;
(e)
aset tidak berwujud;
(f)
investasi pada entitas asosiasi;
(g)
investasi pada joint venture.
BAB 22 – PENURUNAN NILAI ASET menurut SAK ETAP
KASUS Berikut ini informasi yang berhubungan dengan pengujian nilai peralatan yang dimiliki perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 a. Biaya perolehan peralatan Rp 9.000.000 b. Akumulasi penyusutan Rp 1.000.000 c. Nilai pakai Rp 7.000.000 d. Nilai wajar Rp 4.800.000 e. Pada tangal 31 desember 2015 peralatan memiliki sisa umur manfaat 4 tahun Diminta: 1. Buat jurnal atas penurunan nilai peralatan tersebut diatas, pada tanggal 31 desember 2015 2. Buat jurnal untuk mencatat beban penusutan tahun 2016
Penyelesaian: Nilai buku = Biaya perolehan – Akumulasi Penyusutan = 9.000.000 - 1.000.000 = 8.000.000 Nilai terpulihkan = Nilai wajar - Biaya penjualan >< Nilai pakai 4.800.000 -
0
< 7.000.000
Nilai terpulihkan = 7.000.000 Penurunan nilai peralatan = 8.000.000 - 7.000.000 = 1.000.000 1.
Pencatatan jurnal atas penurunan nilai peralatan
Dr. Rugi penurunan nilai - peralatan
Rp. 1.000.000
Cr. Akumulasi rugi penurunan nilai – peralatan
2.
Rp. 1.000.000
Nilai perolehan peralatan setelah penurunan nilai
Biaya perolehan – Akumulasi Penyusutan – Penurunan nilai = 9.000.000 - 1.000.000 - 1.000.000 = 7.000.000
Biaya penyusutan peralatan per tahun (Nilai perolehan peralatan setelah penurunan nilai – Nilai residu) : 4 Tahun = 7.000.000 - 0 (tanpa nilai residu) / 4 = 1.750.000 Dr. Beban penyusutan - peralatan 1.750.000 Cr. Akumulasi penyusutan - peralatan 1.750.000
BAB 22 – PENURUNAN NILAI ASET menurut SAK ETAP
Perbandingan SAK ETAP, SAK EMKM, dan PSAK UMUM SAK ETAP Definisi
22.1
SAK EMKM
PSAK 48 (Rev 2009)
Kerugian
01.
Penurunan
penurunan nilai terjadi
aset
ketika nilai tercatat
jumlah
aset melebihi jumlah
melebihi jumlah yang
yang dapat diperoleh
akan
kembali.
melalui
terjadi
nilai
apabila
tercatat
aset
dipulihkan penggunaan
atau penjualan aset. Ruang Lingkup
22.1 Diterapkan dalam
03.
akuntansi
tidak
untuk
Pernyataan berlaku
ini untuk
penurunan nilai semua
persediaan, aset yang
aset, kecuali aset yang
timbul
muncul dari imbalan
konstruksi, aset pajak
kerja.
tangguhan, aset yang
-
Ada
tambahan
dari
timbul
kontrak
dari imbalan
penurunan nilai untuk
kerja, atau aset yang
pinjaman
dikelompokkan
yang
diberikan dan piutang.
sebagai
-
dimiliki untuk dijual
Tidak
mengatur
penurunan
nilai
(atau
goodwiil
aset
yang
termasuk
dalam
ke
kelompok
lepasan
yang
diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual). -
Penurunan
nilai
goodwill Pengakuan dan Pengukuran
Entitas
mengakui kerugian
harus 11.12
Entitas
tidak Rugi penurunan nilai
segera mengakui penurunan diakui
jumlah
penurunan nilai atas aset tetap tercatat aset melebihi
nilai dalam laporan maupun atas tanah dan jumlah laba rugi.
jika
bangunan
terpulihkan.
yang Jumlah tercatat adalah
BAB 22 – PENURUNAN NILAI ASET menurut SAK ETAP
- Jika jumlah estimasi dimiliki
untuk jumlah
yang
kerugian
sewa untuk
suatu
penurunan menghasilkan
nilai aset lebih besar atau untuk kenaikan setelah dari jumlah tercatat nilai aset,
maka
harus
atau
aset
dikurangi
untuk akumulasi penyusutan
entitas keduanya.
mengakui 12.9
diakui
(amortisasi)
Entitas
dan
tidak akumulasi
rugi
kewajiban hanya jika mengakui penurunan penurunan nilai. hal
tersebut nilai
atas
aset
tak
disyaratkan oleh SAK berwujud. ETAP. Pengaturan
Tidak
Biaya Pinjaman
adanya
diperbolehkan kapitalisasi
biaya pinjaman.
PSAK
26
memperbolehkan entitas
untuk
mengkapitalisasi biaya pinjaman. Penurunan Aset Tidak ada istilah nilai
Nilai
Lain
nilai
Value)
Aset
dibandingkan
pakai
dan
terpulihkan. langsung
diturunkan
tercatat
(Book harus dengan
nilai pakai (Value in
ke nilai yang dianggap
Use)
sesuai dengan keadaan
terpulihkan
aset sekarang (yang
(Recoverable Amount)
sudah turun nilainya)
dan
nilai
BAB 22 – PENURUNAN NILAI ASET menurut SAK ETAP
DAFTAR PUSTAKA
SAK ETAP Bab 22 tentang Penurunan Nilai Aset SAK EMKM Bab 11 dan Bab 12 PSAK 48 (Revisi 2009) http://nisaistiqomah2323.blogspot.co.id/2012/12/makalah-akuntansi-keuangan.html?m=1