Penyuluhan Sosial [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Sosialisasi Jabatan Fungsional Penyuluh Sosial



Dalam rangka kegiatan Puspensos POKJA bulan Agustus 2008 mensosialisasikan calon jabatan fungsional penyuluh sosial di lingkungan Unit-unit Departemen Sosial sebanyak 40 orang dari Unit Sekretariat Jenderal, Dirjen Dayasos, Dirjen Yanrehsos, Dirjen Banjamsos, dan Badiklit Kesos.



Latar belakang diadakannya jabatan Sosial penyuluh Sosial : 1. Perubahan sistem pemerintahan dari sentralisasi menjadi desentralisasi telah membawa nuansa dan situasi baru dalam pelaksanaan otonom daerah, pada satu sisi kebijakan otonomi daerah membawa perubahan positif dalam penyelenggaraan pemerintah di dsaerah, namun pada sisi lain terjadi perubahan-perubahan yang tidak diinginkan. 2. Keberhasilan pembangunan kessos sangat dipengaruhi oleh pelaksanaan penyuluh sosial karena penyuluh sosial merupakan gerak awal dan gerak dasar pembangunan kessos. 3. Pusat Penyuluhan Sosial mensosialisasikan Jabatan Fungsional Penyuluh Sosial kepada para Calon Pejabat Fungsional Penyuluh Sosial Hasil yang diharapkan: Para Pegawai Negeri sipil khususnya di Lingkungan Unit unit di depsos dengan harapan mereka mau menerapkannya dan tertarik pada Jabatan Fungsional Penyuluh Sosial. Jabatan Fungsional Penyuluh Sosial ini telah terinformasikan pada pegawai negeri sipil khususnya di lingkungan Departemen Sosial sendiri, maka diharapkan mereka akan bisa menghadapi dan menyelesaikan permasalahan sosial pada 27 kelompok PMKS yang perlu pencerahan dan penguatan melalui penyuluhan sosial.



Peran Penyuluhan Sosial Keberhasilan pembangunan kesejahteraan sosial salah satunya ditentukan oleh keikutsertaan masyarakat dalam usaha-usaha kesejahteraan sosial agar masyarakat terlibat dalam kegiatan pembangunan maka dipandang perlu untuk melakukan penyuluhan sosial sehingga masyarakat tahu, mau dan bisa terlibat aktif dalam pembangunan kesejahteraan sosial.



Melalui penyuluhan sosial dapat dilakukan kegiatan informasi,komunikasi dan edukasi dalam rangka penyiapan sosial, pemantapan sosial, pengembangan sosial dan peningkatan partisipasi sosial. Peran Penyuluhan Sosial dalam penanganan masalah sosial mrlalui model dan strategi sebagai berikut : 1. Pelayanan Pengembangan (developmental services) untuk menumbuhkan berbagai sumber-sumber dan potensi yang dimiliki oleh kelompok masyarakat baik yang bersifat individu, kelompok, maupun yang bersifat sosial termasuk pengembangan keserasian berbagai peraturan perundangundangan yang ada, standarisasi, akreditasi. 2. Penanganan masalah-masalah yang berskala makro, penyuluhan sosial diarahkan pada isu-isu berskala makro, mendasar dan mempunyai cakupan nasional atau berdampak positif terhadap penanganan permasalahan sosial secara lintas sektor. 3. Pendekatan desentralistik (bottom up) sesuai dengan Undangundang No.32 tahun 2004, untuk masa yang akan datang. Penyuluhan Sosial harus menerapkan pendekatan desenralistik yang bertumpu pada kebutuhan-kebutuhan, aspirasi-aspirasi, sumber-sumber dan potensi serta kebiasaankebiasaan yang dimiliki oleh masyarakat setempat, membangun jaringan kerjasama dengan pemda untuk dapat merumuskan suatu pelayanan sosial yang beroreantasi pada kebutuhan, sumber dan potensi masyarakat lokal. 4. Pendekatan masyarakat sejahtera, dimasa mendatang penyuluhan sosial berperan sebagai fasilitator dan motivator dalam meningkatkan kemampuan masyarakat untuk tumbuh berkembang dalam pembangunan kesejahteraan sosial. 5. Pendekatan modal sosial (social capital) di masa mendatang penyuluhan sosial harus berupaya menggali modal sosial dalam masyarakat. Banyak permasalahan sosial yang belum terjangkau pelayanankarena kemampuan modal ekonomi pemerintah yang sangat terbatas. 6. Peranan sebagai role marker. Dimasa mendatang Penyuluhan Sosial perlu melakukan “ role making” yaitu mengembangkan peran baru yang dapat mengatasi dan menjawab berbagai masalah yangsifatnya mendasar, dan meningkatkan peranan “agent of change” dalam pembangunan tersebut. 7. Penanganan masalah bersifat sosial, seperti masalah disintegrasi bangsa, pembangunan niali-nilai sosial budaya perlu mendapat perhatian dalam penyuluhan sosial.



8. Pengembangan SDM Penyuluhan Sosial, pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia penyuluhan sosial yang profesional perlu ditingkatkan, baik melalui jalur pendidikan formal maupun melalui pendidikan non formal yaitu pelatihan struktural, teknis dan fungsional. Demikian, peran penyuluh sosial beserta modelnya dari buku standart penyulukan sosial.



Teknik Penyuluhan Sosial diambil dari : Materi Metode dan teknik Bimbingan Penyuluhan Sosial oleh Tim Widyaiswara Pusdiklat Kesos, Jakarta 2009 1. Berbicara/berkomunikasi, yaitu kemampuan seorang penyuluh berbicara dgn baik di depan umum dan mampu mengkomunikasikan materi yg disampaikan kepada kelompok sasaran sesuai degan makna yg sesungguhnya. Seorang penyuluhan harus mampu menampilkan figur seorang narator dan dapat mempengaruhi kelompok sasaran. 2. Memotivasi, yaitu kemampuan memberikan dorongan dan mempengaruhi semangat dan kemaunan kelompok sasaran sehingga mau melaksanakan apa yang disampaikan. 3. Penyajian Materi, yaitu kemampuan untuk menyampaikan dan mengemas materi secara sistematis sehingga menjadi jelas dan menarik bagi kelompok sasaran. 4. Pemilihan dan Penggunaan Alat Bantu, yaitu kemampuan untuk dapat menentukan dan memanfaatkan atau menggunakan alat bantu penyuluhan yang sehingga dapat mendukung penyampaian materi yang disajikan, seperti OHP, Infocus, alat peraga, gambar dan lainlain. 5. Timing, yaitu kemampuan untuk mengatur atau menyusun jadwal serta mengatur waktu pelaksanaan penyuluhan sehingga penyampaian materi keseluruhan dapat terlaksana dan kelompok sasaran tidak merasa bosan. 6. Focus yaitu kemampuan untuk memusatkan materi penyuluhan sehingga terkait degan permasalahan yang sesungguhnya. 7. Diferensia/ Diagnosis, yaitu kemampuan untuk menganalisis masalah dari berbagai sudut pandang yang berbeda sehingga seorang penyuluh memiliki pemahaman yang luas dan objektif terhadap masalah tersebut, bukan pemahaman yang sempit dalam melihat masalahan tersebut.



8. Partia, yaitu kemampuan untuk memilih-milah masalah sehingga mudah dipahami menjelaskan dan mudah memahami. Ini penting dilakukan oleh seorang penyuluh sehingga kelompok sasaran mudah menangkap apa pesan yg sesungguhnya, bagaimana melakukannya tetapi tidak menjadi membingungkan. 9. Evaluasi, yaitu kemampuan untuk menilai sejauh mana keberhasilan penyuluhan yang sudah dilakukan. Apakah kelompok sasaran dapat memahami, mengerti dan menangkap makna sesungguhnya yang disampaikan. 10. Negosiasi,yaitu kemampuan untuk melakukan loby atau transaksi degan berbagai pihak yg terkait degan penyuluhan dalam rangka mewujudkan suatu maksud dan tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai. 11. Orator, yaitu kemampuan utk berbicara di depan umum. Berbicara di depan umum bukanlah suatu hal yg mudah bagi seorang yang belum berpengalaman. 12. Need Assessment, yaitu kemampuan untuk memahami dan menganalisis kebutuhan kelompok sasaran untuk dijadikan sebagai bahan materi dalam proses penyuluhan. Kemampuan seperti ini perlu dilakukan sehingga apa yang kita sampaikan dan bicarakan dapat berkaitan langsung degan permasalahan dan kebutuhan masyarakat tersebut, dan solusinya dapat ditemukan. 13. Perencanaan Penyuluhan, yaitu kemampuan untuk menyusun atau mengatur kegiatan penyuluhan sehingga dapat berjalan lancar. Kadang-kadang ada orang menganggap bahwa perencanaan penyuluhan merupakan hal yg gampang dan tidak perlu dipersiapakan. Namun, kenyataan perencanaan penyuluhan adalah sulit.