Peradaban Romawi Kuno [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PETA ROMAWI DAN REPUBLIK ROMAWI



Disusun Oleh :



Susi Indrayani 1938020



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHAUN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN KABUPATEN ROKAN HULU 2021



KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan rahmat-Nyalah saya akhirnya bisa menyelesaikan tugas individu perkuliahan ini dengan baik tepat pada waktunya. Tidak lupa saya menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pengampu kami yang telah memberikan banyak bimbingan serta masukan yang bermanfaat dalam proses penyusunan makalah perkuliahan ini. Rasa terima kasih juga hendak kami ucapkan kepada rekanrekan mahasiswa yang telah memberikan kontribusinya baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga makalah perkuliahan ini bisa selesai pada waktu yang telah ditentukan. Meskipun saya sudah mengumpulkan banyak referensi untuk menunjang penyusunan makalah perkuliahan ini, namun saya menyadari bahwa di dalam tugas individu yang telah tersusun ini masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan. Sehingga saya mengharapkan masukan, kritikan serta saran dari semua pihak agar makalah ini bisa menjadi lebih sempurna dan bermanfaat bagi kita semua, terima kasih.



Pasir Pengaraian, 05 OKTOBER 2021



Penulis



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii



BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1 A. Latar Belakang.................................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 1 C. Tujuan Penulisam ............................................................................................. 1



BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 2 A. Awal peradaban Romawi Kuno ...................................................................... 2 B. Sistem Pengetahuan .......................................................................................... 4 C. Sistem Teknologi ............................................................................................... 7 D. Sistem Ekonomi .............................................................................................. 10 E. Sistem Organisasi Sosial ................................................................................. 11 F. Sistem Bahasa .................................................................................................. 14 G. Sistem Kesenian .............................................................................................. 14 H. Sistem Kepercayaan ....................................................................................... 15 I. Keruntuhan peradaban Romawi Kuno ......................................................... 17



BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 18 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 19



PENDAHULUAN 1. Latar belakang Romawi adalah salah satu kebudayaan bahkan himpunan dari kebudayaan-kebudayaan yang membentuk sebuah peradaban. Peradaban adalah kebudayaan yang menyeluruh (Total Culture) yakni keseluruhan (totalitas) pengalaman kemanusiaan (Mankind) di dalam dunia. Kebudayaan tersebut merupakan hasil dari proses sejarah yang telah berkembang dan berlangsung sangat lama. (Drs. Helius Syamsudin, MA. 1986 : 1.1). kebudayaan di dunia sangatlah banyak, mulai dari benua Amerika terdapat 3 kebudayaan besar, Mesir, Tiongkok, Romawi, Yunani dan sebagainya. Romawi sangatlah terkenal dengan berbagai kebudayaan yang hingga kini dapat kita nikmati keberadaannya baik secara fisik maupun tidak. Untuk memahami suatu kebudayaan, dirasa perlu untuk mempelajari dari setiap system yang terdapat dalam masyarakat Romawi tempo dulu. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan membahas mengenai sistemsistem yang membentuk peradaban Romawi sangat terkenal dan menarik perhatian dunia. 2. Rumusan Masalah a. Bagaimana awal bangsa Romawi ? b. Bagaimana sistem pengetahuan bangsa Romawi? c. Bagaimana sistem teknologi bangsa Romawi? d. Bagaimana sistem ekonomi bangsa Romawi? e. Bagaimana sistem organisasi sosial bangsa Romawi? f. Bagaimana sistem bahasa bangsa Romawi? g. Bagaimana sistem kesenian bangsa Romawi? h. Bagaimana sistem kepercayaan bangsa Romawi ? i. Bagaimana keruntuhan imperium Romawi ? 3. Tujuan penulisan a. Untuk mengetahui awal bangsa Romawi. b. Untuk mengetahui sistem pengetahuan bangsa Romawi. c. Untuk mengetahui sistem teknologi bangsa Romawi. d. Untuk mengetahui sistem ekonomi bangsa Romawi. e. Untuk mengetahui sistem organisasi sosial bangsa Romawi. f. Untuk mengetahui sistem bahasa bangsa Romawi.



g. Untuk mengetahui sistem kesenian bangsa Romawi. h. Untuk mengetahui sistem kepercayaan bangsa Romawi. i. Untuk mengetahui keruntuhan imperium Romawi.



PEMBAHASAN a. Peta Romawi Kuno A.1)Geografis dan asal usul bangsa Romawi Kuno Romawi merupakan salah satu bangsa di Eropa yang memiliki peranan penting dalam perkembangan dunia. Romawi menjadi salah satu peradaban klasik yang mengembangkan ilmu pengetahuan, hukum dan seni. Asal usul bangsa Romawi sebenarnya terjadi pada 1500 SM yaitu satu kelompok suku Tribes (Indo Eropa) yang disebut Latin memasuki Italia dari utara dan bermukim di Latium, sebelah selatan sungai Tiber. Suku –suku Latin kemudian bersatu untuk melindungi mereka dari musuh-musuh seperti bangsa Etruska, suatu bangsa pelaut dari Timur yang masuk ke Italia sekitar 1000 SM. Bangsa Latin bersatu yang diwadahi dalam sebuah Liga yang dinamakan Roma. Pendirian kota Roma sering dikaitkan dengan legenda Remus dan Romulus. Kisah ini terdapat dalam Aeneis sebuah karya sastra berupa syair yang ditulis oleh Vergilius antara tahun 29 SM dan 19 SM. Menurut Vergilius, Remus dan Romulus adalah keturunan dari Aeneas, seorang pangeran Troya. Aeneas kabur ke Italia setelah kota Troya diserang oleh bangsa Yunani pada 1184 SM. Cerita ini juga muncul dalam Illias yaitu sebuah syair yang ditulis oleh seorang Yunani yaiti Homeros pada abad ke-8 atau ke-7 SM. Namun, hingga saat ini belum ada bukti arkeologis untuk membuktikan kebenaran cerita tersebut. Menurut legenda, Romulus dan Remus adalah putra kembar Dewa Mars yang ditinggalkan di dalam keranjang di Sungai Tiber yaitu tempat mereka ditemukan oleh seorang serigala betina. Serigala itu merawat mereka sampai seorang gembala menemukan mereka dan kemudian membesarkannya. Hingga kini gua serigala dianggap sakral bagi masyarakat Romawi, mereka menjadikan gua tersebut sebagai kuil di Bukit Palatinus. Nama kota tersebut merupakan nama yang diberikan oleh Romulus setelah mengalami pertengkaran dengan Remus tentang nama kota tersebut sehingga Romulus membunuh Remus. Menurut masyarakat Romawi legenda ini terjadi sekitar tahun 753SM. Kalender Romawi menggunakan penanggalan yang dimulai dari tahun 753 SM. Romawi terletak di Italia bagian tengah, berdiri di tepi sungai Tiber. Di bawah kota Roma seperti sekarang ini terdapat peninggalan-peninggalan yang belum terkuak untuk memecahkan sebuah misteri yang masih terpendam selama berabad-abad.



Keadaan geografis dapat dijadikan sebagai faktor pendukung pertumbuhan dan perkembangan Romawi, yaitu :



1. Lokasi Romawi di dunia Laut Tengah adalah sangat strategis untuk ekspansi dan perdagangan. 2. Pegunungan Italia (Appenina) membentang arah utara dan selatan sehingga tidak ada halangan untuk persatuan jazirah itu. 3. Iklim yang nyaman dan adanya tanah yang subur, mendukung majunya pertanian. 4. Pegunungan Alpen di utara dan laut yang mengitari Italia pada tiga sisi memberikan perlindungan dari penyerbuan asing. 5. Ibu kota Romawi dibangun di atas tujuh bukit dan di tengah jazirah sehingga memberikan perlindungan alam.



A.2) Pembabakan sejarah Romawi Kuno Begitu banyak para arkeolog dan sejarawan yang mempelajari tentang kebudayaan dan peradaban Romawi Kuno sehingga mereka membuat pembagian waktu dengan tujuan untuk mempermudah para arkeolog berikutnya dalam memecahkan rahasia-rahasia kemegahan Romawi yang masih terkubur dan menjadi misteri. Pembabakan tersebut dibagi dalam tiga waktu atau zaman, diantaranya : 1. Perkembangan Roma menuju Republik (Sekitar 800-200 SM) Waktu yang lama kira-kira 1000 tahun sebelum Masehi bangsa petani yang bernama Latin dan Sabini mendiami sebuah tempat yang nantinya akan menjadi Roma. Ketika kota tersebut sedang berkembang, bangsa Etruska merebut mengambil alih kekuasaaannya. Akan



tetapi, orang Roma tidak membiarkan hal tersebut, mereka merebut kembali kota Roma dan akhirnya pada 509 SM mereka mengumumkan pemerintahan republik. 2. Masa Akhir Republik (200-27 SM) Romawi berkembang karena melakukan penguasaan wilayah-wilayah disekitarnya seperti Suriah, Afrika Utara, Yunani, dan Perancis. Mereka menguasai Laut Tengah yang disebut “Mare Nostrum” yang artinya “Laut Kami”. Setelah pemerintahan republik berlangsung, para pemimpin militer bersaing merebut Romawi untuk menjadi penguasa yang diktator, salah satu yang terkenal adalah Julius Caesar pada abad ke 27 SM. Namun, salah satu keturunannya yang bergelar “Agustus” tidak mendukung pemerintahan Republik sehingga ia membubarkan pemerintahan tersebut dan mengangkat dirinya sendiri sebagai seorang kaisar atau imperator. 3. Kekaisaran Romawi (27 SM-476 M) Nampaknya perubahan ini membuahkan hasil, terlihat pada abad ke 117 M Romawi berada pada masa kejayaannya, wilayah kekuasaan Romawi terhitung sangat luas. Disamping kejayaan tersebut, hal ini juga menyebabkan keruntuhan imperium itu sendiri karena ketidaksanggupan mereka dalam mengawasi dan mengontrol wilayah sehingga sulit untuk menjaga wilayahnya. Bangsa Romawi diserang oleh bangsa yang mereka sebut sebagai suku barbar, kemudian pada abad ke empat, Konstantinus menetapkan agama Kristen sebagai agama negara dan Konstantinopel yang sekarang Istanbul sebagai ibu kota yang baru. Awal keruntuhan ini terjadi ketika Kekaisaran Romawi dibagi menjadi dua pada 395 M, yaitu Romawi Barat yang nantinya menjadi Romawi itu sendiri dan pada akhirnya dikalahkan oleh suku bangsa Visigot dari Germania pada 476 M dan yang kedua Romawi Timur atau Kekaisaran Bizantium yang bertahan hingga akhirnya dikalahkan oleh Turki Usmani pada 1453 M.



PERADABAN REPUBLIK ROMAWI a. SISTEM PENGETAHUAN 1. Pengobatan Pencapaian ilmu pengetahuan Romawi kebanyakan terjadi dalam bidang pengobatan dan teknik. Sebenarnya dalam bidang sains, orang Romawi tidak begitu banyak berkontribusi karena Bangsa Romawi pertama kali mempelajari ilmu pengobatan dari bangsa Yunani. Faktanya, sebagian besar dokter Romawi berasal dari Yunani, atau merupakan keturunan Yunani. Seperti bangsa Yunani, bangsa Romawi percaya pada empat cairan tubuh (empedu



hitam, empedu kuning, lendir, dan darah) dan metode pengobatan dengan cara pengeluaran darah. Dokter Romawi yang paling penting adalah Galenus, yang hidup pada 131-201 Masehi dan menulis sebuah buku tentang pengobatan. Buku Galenus tersebut (sebenarnya merupakan versi pendeknya) menjadi buku pengobatan utama yang digunakan oleh para dokter di Eropa selama ratusan tahun berikutnya. Galenus mengulangi banyak penelitian Hippokrates mengenai empat cairan, tetapi dia juga menambahkan banyak sekali hasil penelitiannya tentang tubuh manusia. Galenus mempelajari bagian dalam tubuh manusia dengan cara memeriksanya langsung. Biasanya dia mengamati tubuh prajurit atau gladiator yang terluka. Dan dia membedah banyak hewan untuk mengetahui cara kerja tubuh mereka. Galenus tentunya mengetahui tentang anatomi lebih banyak daripada Hippokrates. Galenus memahami bahwa darah dialirkan ke seluruh tubuh oleh jantung. Dan dia sudah mengungkap bahwa saraf mengendalikan gerakan tubuh, dan bahwa manusia berpikir menggunakan otak. Namun dia tidak membuat banyak kemajuan dalam hal metode pengobatan terhadap manusia. Dia masih berpikiran bahwa metode pengeluaran darah adalah cara yang baik.



2. Teknik Menurut buku National Geographic (2007), Bangsa Romawi menemukan cara yang sangat pintar dalam infrastruktur berbagai konstruksi bangunan yang terdapat di kota seperti Forum Romunum yang berfungsi sebagai tempat bertransaksi, Colloseum, kubah pantheon yang kubahnya membentuk setengah lingkaran dan bangunan lainnya. Masyarakat Romawi menggunakan beton yang memiliki berat lebih ringan dibanding dengan batu, disamping itu orang Romawi juga menetapkan satu ukuran standar untuk pembuatan batu bata yang berukuran panjang dan tipis sehingga memberikan ciri khas pada penampilan kota Romawi. Orang Romawi juga telah sadar akan kebersihan, mereka membangun toilet yang diatur sesederhana mungkin dalam satu ruangan, pembangunan ini untuk menjaga kota tetap bersih dan sehat. 3. Angka Bangsa Romawi tidak mengalami banyak perkembangan dalam bidang matematika, namun mereka berhasil menciptakan sistem penulisan angka mereka sendiri. Bangsa Romawi mempergunakan beberapa sistem berbeda untuk penulisan angka. Kadang mereka menulis angka seperti ini: I II III IV V dan di lain waktu mereka mempergunakan angka Yunani.



Angka Romawi tidak selalu ditulis dengan cara yang sama. Berikut ini adalah tabel angka Romawi : Lambang



Nilai



Lambang



Nilai



Lambang



Nilai



I



1



XI



11



CC



200



II



2



XIV



14



CD



400



III



3



XIX



19



D



500



IV (atau IIII)



4



XX



20



DC



600



V



5



XXX



30



CM



900



VI



6



XL



40



M



1000



VII



7



L



50



VIII



8



LX



60



IX (atau VIIII)



9



XC



90



X



10



C



100



Jadi, MMIII adalah 2003, dan XXIV adalah 24, dan CLVII adalah 157. Menaruh angka yang lebih besar seperti V setelah angka yang lebih kecil seperti I berarti V dikurangi I atau 5 dikurangi 1 yang berarti 4. Dengan sistem penulisan seperti ini, anak-anak Romawi mengalami kesulitan ketika melakukan perkalian, pembagian, atau penambahan angka dalam jumlah besar. Karena itu, anak-anak Romawi, bahkan anak-anak yang bersekolah, tidak melakukan perkalian dan pembagian angka besar di kertas, tetapi mereka menghafal tabel perkalian. Untuk angkaangka besar, mereka mempergunakan papan hitung atau abacus. Tetapi banyak perkalian dan pembagian angka besar biasanya dilakukan oleh orang Romawi yang ahli, bukan oleh orang biasa. 4. Sanitasi Di kota-kota besar, orang-orang sering sakit karena meminum air yang telah terkontaminasi kotoran manusia.



Untuk



menyelesaikan



masalah



ini,



banyak kota di Romawi yang membangun akuaduk untuk menyediakan air bersih dari perbukitan di sekitar kota. Pemerintah juga membangun toilet umum Ada juga toilet umum yang memiliki jamban untuk banyak orang sekaligus. Beberapa saluran pembuangannya masih dipergunakan hingga saat ini.



5. Pelayaran



Mosaik kapal Romawi berlayar segi empat.



Hingga Perang Punisia Pertama, pada



tahun



Romawi



264



bukanlah



SM,



bangsa



pelaut,



dan



mereka tidak memiliki angkatan laut. Namun ketika mereka harus berperang melawan Kartago, yang merupakan keturunan bangsa Fenisia yang merupakan pelaut tangguh, orang Romawi pun belajar cara membuat kapal dengan cara meniru kapal-kapal Kartago. Tidak lama setelah itu, pada tahun 100-an SM, Romawi berhasil menaklukan Fenisia dan sejak itu kemampuan pembuatan kapal Romawi merupakan keberlanjutan dari pembuatan kapal Asia Barat. Para pelaut Fenisia tetap membangun kapal seperti sebelumnya, namun kini sebagai warga Romawi. Ketika Romawi menaklukan Fenisia, mereka sudah menguasai seluruh Laut Tengah, jadi sebenarnya mereka tidak terlalu membutuhkan angkatan laut lagi - hanya sejumlah kapal patroli untuk membasmi bajak laut, serta kapal dagang untuk ekonomi. Sebagian besar kru pada kapal-kapal Romawi adalah orang Fenisia, Yunani atau Mesir, karena bangsa-bangsa tersebut memang terkenal memiliki kebudayaan berlayar. Pada masa akhir Kekaisaran Romawi, semua uang pajak digunakan untuk membiayai angkatan darat, sehingga angkatan laut tidak lagi diperhatikan. Meskipun angkatan laut Romawi tak lagi terlalu penting, ketika Romawi menguasai seluruh Laut Tengah, ada banyak kapal dagang yang berlayar menjelajahi Laut Tengah. Orangorang yang merancang kapal-kapal itu terus berusaha meningkatkan rancangan kapal selama masa Kekaisaran Romawi. Peningkatan yang paling penting adalah perkembangan berangsur dari layar segitiga, yang pertama kali muncul pada masa akhir Republik, sekitar tahun 50 SM. Layar segitiga ini secara perlahan menggantikan layar segi empat. Layar segitiga ini kini disebut layar "latin" karena diciptakan oleh para penutur bahasa Latin. Layar latin memiliki kelebihan karena dapat memanfaatkan angin dengan lebih baik . Dengan menggunakan layar latin, kapal dapat berlayar lebih cepat daripada ketika



menggunakan layar segi empat, dan tidak membutuhkan angin yang terlalu kencang untuk membuat kapal melaju.



b. SISTEM TEKNOLOGI Salah satu hal yang terkenal dari bangsa Romawi adalah kehebatan mereka dalah hal arsitektur. Bangsa Romawi banyak melakukan inovasi dalam bidang arsitektur. Bangsa Romawi menerapkan gaya Etruska dan Yunani yang mengkombinasikan tiga hal yang penting yaitu tiang, gerbang melengkung, dan kubah. Sekitar 700 SM, bangsa Etruska memperkenalkan arsitektur Asia Barat ke Italia, dan mengajarkannya pada bangsa Romawi. Kini tidak banyak arsitektur Etruska yang tersisa, namun banyak makam bawah tanah mereka yang masih ada, selain juga reruntuhan kuil-kuil mereka. Pada periode Republik, bangsa Romawi banyak melakukan pengembangan pada kota mereka. Mereka membangun saluran air, jalan, dan saluran pembuangan. Forum dan kuil Romawi juga berkembang. Orang-orang juga membuat teater dan colosseum untuk permainan para gladiator. Kaisar pertama Romawi, Augustus, melakukan lebih banyak perubahan. Dia membangun Altar Perdamaian, pemakaman untuk keluarganya, dan teater batu yang besar untuk pertunjukan drama. Cucu tiri Augustus, Tiberius, membangun ulang kuil Castor dan Pollux di Forum Romawi. Cicit buyut Augustus, Nero, juga membangun banyak bangunan, termasuk Istana emasnya. Pada 69 M, Vespasianus mengambil beberapa material dari Istana Emas untuk membangun Colosseum. Putra Vespasianus, Titus, membangun pelengkung kejayaan, dan putranya Domitianus membangun istana besar untuk dirinya sendiri di bukit Palatine. Meskipun Domitianus terbunuh pada 96 M, arsitek-arsitek selanjutnya terus menggunakan gaya yang pernah dikembangkan untuk istananya, karena kaisar-kaisar berikutnya tinggal di istana Domitianus. Arsitek-arsitek Trajanus menggunakan batu bata dan lengungan beton untuk membuat bangunan Forum yang baru dengan tiang yang besar serta bangunan pasar. Trajanus juaga membangun pemandian umum besar pertama di kota Roma. Arsiteknya kemungkinan adalah orang yang sama yang nantinya membangun Pantheon Hadrianus, sebuah kuil untuk semua dewa. Kuil itu memiliki kubah yang sagat besar, dan tidak ada yang membuat kubah yang lebih besar dari ini selama lebih dari seribu tahun kemudian. Di provinsi-provinsi Kekaisaran Romawi, orang-orang membangun forum, kuil, pemandian umum, dan amfiteater, meskipun secara umum lebih kecil daripada yang ada di kota Roma. Ada banyak kota yang sangat terawat di Kekaisaran Romawi. Di Italia ada kota Pompeii, Ostia, dan



Cosa. Sementara di sekitar Mediterania, ada kota Ampurias di Turki, Caesarea di Israel, Lepcis Magna di Libya, Bulla Regia, Dougga, dan Maktar di Tunisia, Volubilis di Maroko, dan Italica serta Empurias di Spanyol. Setelah masa kaisar Hadrianus, Romawi mulai jarang melakukan penaklukan sehingga harta pemasukan berkurang dan program pembangunan mulai dihentikan. Namun kaisar Caracalla masih bisa membangun pemandian umum yang besar di kota Roma pada awal 200-an M, dan di akhir 200-an M, kaisar Diokletianus membangun pemandian lainnya. Pada awal 300-an M, kaisar Maxentius membangun istana yang besar di luar dinding Roma, dan basilika di Forum Romawi. Kaisar Konstantinus membangun pelengkung kejayaan, beberapa gereja, dan memindahkan ibukota Kekaisaran Romawi ke Konstantinopel (Istanbul). Di sana, dia dan keturunannya membangun lebih banyak gereja, tempat sirkus, dan istana. 1. Basilika Jika orang Romawi ingin melakukan kegiatan kelompok, mereka biasanya berkumpul di basilika. Bagian dalam basilika sedikit banyak mirip dengan gereja Kristen atau katedral abad pertengahan; ada ruangan besar dengan tiang-tiang untuk membentuk gang-gang. Kadang ada tempat duduk untuk orang-orang tertentu. Lantai basilika Aemilia dibangun dari berbagai jenis marmer, yang didatangkan dari Numidia, Mesir, Yunani, dll, untuk menunjukkan tempat-tempat kekuasaan Romawi. Perbedaan antara basilika dengan gereja adalah bahwa pintu masuknya terletak di sisi panjang bangunan. Di dalam basilika, hakim mengadili suatu perkara, politikus menggelar pidato, guru mengajar murid-muridnya. Di tangga basilika, orang-orang menjual makanan atau menukarkan uang. Ketika basilika Aemilia terbakar habis, banyak koin perunggu (hasil pertukaran) yang meleleh ke lantai basilika.



2. Akuaduk Seiring kota-kota Romawi menjadi semakin besar, maka kebutuhan terhadap pasokan air pun bertambah. Saluran pembuangan dialirkan ke sungai sehingga sungai tidak layak untuk dijadikan sumber air oleh rakyat Romawi. Akhirnya pemerintah Romawi memutuskan untuk membangun saluran air dari batu yang sangat panjang dan digunakan untuk mengalirkan air bersih dari bukit terdekat sampai ke kota. Akuaduk pertama dibangun di kota Roma sebelum kemudian dibangun juga di kota-kota lain. Pada akhirnya, sebagian besar kota di Romawi



punya setidaknya satu Akuaduk, sementara kota besar seperti Roma bisa punya sampai sepuluh Akuaduk. Akuaduk tidak mudah untuk dibangun, arsiteknya harus benar-benar memperhitungkan supaya airnya bisa sampai dengan benar, tidak berhenti di tengah jalan atau mengalir terlalu cepat. Untuk menjaga agar alirannya tepat, pembangunan Akuaduk seringkali harus disesuaikan dengan keadaan kota, kadang Akuaduk dibuat dengan penyangga berbentuk lengkungan, kadang dialirkan lewat saluran batu di tanah, bahkan kadang melalui terowongan bawah tanah. Akuaduk terus digunakan sampai 400-an M. Setelah Romawi runtuh, kota-kota di Eropa menjadi lebih kecil, dan pasokan air didapat dari sumur. 3. Amfiteater Amfiteater atau Colosseum di Roma, sebenarnya masih banyak amfiteater lainnya di Kekaisaran Romawi. Pertarungan-pertarungan gladiator



pada masa Etruria sebenarnya



dapat digelar di mana saja asalkan di tempat yang rata di dekat bukit, supaya orang-orang bisa duduk di lereng bukit dan menonton pertarungan yang berlangsung di bawahnya. Namun tempat seperti itu jarang ada, sehingga pada tahun 300-an SM, para orang kaya dan pemerintah membangun amfiteater sementara dari kayu bagi orang-orang untuk duduk, seperti layaknya bukit buatan. Bangunan tersebut dinamai amfiteater karena terlihat seperti dua teater yang saling berhadapan. Pada tahun terakhir masa Republik Romawi, ada begitu banyak pertarungan gladiator sampai rakyat lelah untuk membuat amfitater dadakan lalu membongkarnyasetelah pertunjukan selesai. Kota-kota besar mulai membangun amfiteater tetap dari marmer dan batu kapur. Amfiteater batu pertama di Romawi tidak dibangun di kota Roma tetapi di kota Pompeii. Amfiteater pertama di kota Roma adalah Colosseum dibangun pada 70-an M oleh kaisar Romawi, Vespansianus. Semakin lama di seluruh Kekaisaran Romawi mulai dari Suriah sampai Spanyol, dari Inggris



sampai



Tunisia,



terdapat



amfiteater.



Amfiteater



juga



menjadi



tempat



dilaksanakannya hukuman mati. Pada hari libur, di beberapa kota, para petani ikut menyaksikan pertarungan dan eksekusi di amfiteater. Amfiteater terus digunakan sampai tahun 300-an M. Setelah rakyat Romawi memeluk agama Kristen, pertarungan gladiator dihentikan karena sebelumnyabanyak penyebar agama Kristen yang menjadi korban gladiator, dan juga karena pertarungan gladiator diselenggarakan untuk memuja para dewa. 4. Ara Pacis



Setelah kaisar Romawi Augustus berhasil menguasai Romawi melalui perang saudara pada masa akhir Republik Romawi, sekitar 30 SM, dia membangun Altar Perdamaian (Ara Pacis). Dia membangunnya untuk menunjukkan bahwa peperangan sudah berakhir.



c. SISTEM EKONOMI Masyarakat Romawi berprofesi sebagai petani karena awal masuk mereka yaitu sebagai bangsa petani yang kemudian mengalahkan bangsa Etruska. Kemudian kegiatan yang menjadi faktor penggerak ekonomi Roma adalah perdagangan dengan ditemukannya bukti arkeologis yaitu berupa bangkai kapal yang didalamnya terdapat guci-guci yang bermuatan anggur, buah ceri, buah zaitun, anggapan berdagang semakin besar. Mereka biasanya menjual hasil panen mereka di pasar kota atau forum romunum. Petani Romawi membayar pajak sebagian dengan uang, sebagian lagi dengan hail panen. Romawi telah memiliki uang logam yang disebut Denarii, uang tersebut digunakan oleh para pedagang



yang membuat Romawi menjadi makmur. Pajak dari rakyat digunakan



untuk



membiayai kekaisaran, Romawi memerlukan pasukan yang kuat dan pejabat yang cakap untuk mengolah daerah kekuasaannya. Uang logam Romawi ditemukan di seluruh penjuru kekaisaran karena uang tersebut adalah uang resmi, kebanyakan uang-uang tersebut ditenukan di Caesarea Maritima (Israel sekarang). Orang kaya beserta budak-budak mereka juga tinggal di kota. Beberapa dari orang kaya ini adalah tuan tanah, yang menyewakan tanah mereka pada para petani miskin, atau menyuruh budak untuk mengurusnya. Beberapa orang kaya menjalankan bisnis pembuatan pakaian atau peralatan. Kaum perempuan menjual barang-barang di toko, menjadi penjahit, atau mengemis. Perempuan biasanya tidak menjadi pengajar di sekolah. Bangsa Romawi juga melakukan perdagangan dengan bangsa-bangsa lainnya. Mereka menyeberangi Laut Tengah untuk membeli papirus dari Mesir, kaca dari Fenisia, daging babi dan garam dari Austria, timah dari Inggris, saus ikan, alat masak, dan piring dari Afrika Utara, dan minyak zaitun dari Spanyol. Bahkan petani biasa mampu membeli banyak dari benda-benda tersebut. Beberapa pedagang bahkan pergi lebih jauh, ke Samudra Hindia atau menyebrangi Asia Barat, untuk berdagang dengan orang india dan memperoleh kapas, kayu manis, bumbu-bumbu, dan bahkan sutra yang datang dari Tiongkok. Benda-benda ini tergolong mahal dan hanya mampu dibeli oleh golongan orang kaya.



d. SISTEM ORGANISASI SOSIAL



Kelas sosial di Roma kuno adalah hirarkis, tetapi ada beberapa tumpang tindih antar individu misalnya satu lebih tinggi atau lebih rendah daripada yang lain. a) Zaman Republik (510-31 SM) 1. Sistem pemerintahan Pada mulanya Republik Romawi adalah republik kaum Patricia yaitu pemerintahan yang dikuasai oleh kaum bangsawan dengan sistem pemerintahannya bersifat aristocrat. Kekuasaan eksekutif dipegang oleh dua orang konsul dengan masa jabatan selama satu tahun. Mereka dan pejabat-pejabat lainnya dipilih oleh warganegara laki-laki dewasa. Sedangkan badan legislatif atau senat (kamar atas / upper house) berjumlah sekitar 300 orang patrisia yang menjabat seumur hidup dan diawasi oleh 12 keluarga Romawi. Kemudian majelis atau assembly (kamar bawah / lower house) terdiri dari semua laki-laki dewasa yang dapat menggunakan senjata, meskipun jumlahnya banyak tetapi tindakan-tindakan yang hendak dilakukan harus mendapat persetujuan dari senat terlebih dulu. Pejabat-pejabat lain yang dipilih oleh warganegara tadi adalah 1. Praetors memegang urusan pengadilan. 2. Aediles mengendalikan pemerintahan kota. 3. Quaestors memegang masalah keuangan. 4. Cencors mengawasi daftar warganegara dan moral rakyat. 2. Sistem masyarakat Dalam masyarakat, rakyat yang kebanyakan disebut plebeia atau disingkat pleb mempunyai kekuasaan yang terbatas, mereka tidak diperbolehkan menjadi pejabat, dilarang menikah dengan kelas patrisia, memiliki suara terbatas dalam pembuatan undang-undang. Pembatasan ini mengakibatkan perseteruan antara plebeia dengan patrisia, kaum plebeia mengancam akan keluar dari Roma dan mendirikan kota sendiri. Akan tetapi, dalam perkembangannya akhirnya kaum plebeia memperoleh hak-haknya, diantaranya: hak untuk memilih tribune-tribune yaitu pejabat-pejabat yang memiliki hak veto dalam perundang-undangan Senat, hukum Romawi untuk pertama kali dituliskan pada 540 SM sehingga rakyat jelata mendapat perlindungan dari hakim-hakim patrisia, jabatan-jabatan umum mulai terbuka untuk mereka, majelis dapat membuat undang-undang tanpa veto senat. Seiring dengan perkembangannya kaum Plebeia yang membuat pemerintahan lebih baik yaitu dalam kemasan demokratis. b) Kekaisaran Romawi Pada masa kekaisaran Romawi, terdapat kaisar-kaisar yang terkenal, diantaranya:



1. Augustus (30 SM-14 M). Pemerintahannya adalah “Jaman Keemasan”. Nama asli Augustus adalah Ovtavianus, ia adalah kaisar pertama yang menggantikan status republik roma mejadi kekaisaran. Augustus menjadi konsul seumur hidup, dia sangat berpengaruh dalam Roma karena memiliki peran yang bisa mempengaruhi kebijakan ynag dibuat oleh Senat. Di bawah kekuasaannya, Roma menjadi sangat kaya, perdamaian meliputi seluruh Imperium yang berlangsung selama 200 tahun yang disebut Pax Romana, dia juga membangun sistem mata uang, menggalakkan perdagangan, membangun jalan-jalan, memperluas kewarganegaraan, mengorganisasi polisi dan mengadakan departemen pemadam kebakaran. 2. Tiberius (14 SM-37 M), ia memperluas kekuasaan kekaisaran dan menghapuskan Majelis. 3. Claudius (41-54 M), menjadikan Inggris Selatan diatur oleh Romawi, memperkenalkan kesusasteraan, adat istiadat, dan bahasa Latin ke daerah tersebut. Dalam buku National Geographic, secara tersirat dari temuan arkeologis bahwa Claudius telah berbuat banyak dibandingkan kaisar lainnya dalam menjadikan Ostia sebagai pelabuhan yang penting. Ia membuat pelabuhan dan terusan dari sungai Tiber ke laut. Ia juga membangun mercusuar untuk menuntun para pelaut. Ostia menjadi sangat penting karena pelabuhan tersebut sebagai penyalur barang-barang terutama makanan, kekurangan makanan akan membuat kerusuhan di Roma dan mungkin dapat menggulingkan kekaisaran. 4. Nero (54-68 M) adalah seorang Tiran. 5. Vespasianus (67-79 M), ia membangun Colloseum, ia mengirimkan putranya Titus untuk menaklukkan kota Yerussalem di Palestina. 6. Trajanus (98-177 M), menambahkan Rumania (dulu Dacia) ke dalam kekuasaan Romawi. 7. Hadrianus (117-138 M) memperkuat pertahanan-pertahanan terutama di Inggris dan Eropa Tengah. 8. Marcus Aurelius (161-180 M) 9. Diocletianus (284-305 M) 10. Constantine (312-337 M), memindahkan ibukota dari Roma ke Byzantium dan menamakan kembali menjadi Konstantinopel. 11. Justinianus (527-565 M), kaisar Romawi Timur yang terbesar.



Dalam waktu lima abad, republik polis ini tumbuh menjadi sebuah imperium. Imperium Romanium menguasai wilayah yang sangat luas. Wilayah kekuasaanya meliputi seluruh wilayah Laut Tengah. Kekuasaan tertinggi di Imperium Romanum dipegang oleh Senat. Kekuasaan Senat bukan hanya dalam bidang legislatif saja, tetapi juga dalam bidang eksekutif. Fungsi Senat telah berubah dari badan penasehat menjadi badan yang paling berkuasa di seluruh negara, sehingga seseorang hanya mungkin diangkat menjadi konsul apabila disukai atau dapat diperalat oleh Senat. Kekuasaan senat yang besar itu, lambat laun ditentang oleh para panglima perang. Untuk menghadapi Senat, pada tahun 64 SM, para panglima perang seperti Pompeius, Crassus, dan Yulius Caesar membentuk persekutuan tiga serangkai atau lebih dikenal dengan sebutan Triumvirat. Kemunculan Triumvirat membuat Senat tidak mempunyai kekuasaan lagi. c) Pembagian Romawi Pada masa pemerintahan Kaisar Theodosius, wilayah kekuasaan Kekaisaran Romawi dibagi menjadi dua bagian, yaitu :  Kekaisaran Romawi Barat dengan ibukota Roma. Sejak pembagian itu kekaisaran Romawi Barat tidak bertahan lama karena terjadi serangan-serangan dari bangsa Hun atau bangsa Indo-Jerman (Goth). Bangsa-bangsa Indo-Jerman yang masih rendah kebudayaannya berdesak-desakan atau berebutan masuk ke wilayah Romawi Barat. Mereka mendirikan kerajaan baru di wilayah yang mereka kuasai. Pada pertengahan abad ke-5 M, yang berkuasa di Romawi Barat bukan lagi Kaisar Romawi, melainkan jenderal-jenderal dari berbagai bangsa tadi. Sedangkan Kaisar Romawi hanya sebagai boneka belaka. Akhirnya pada tahun 476 M, Kaisar Odoaker dari Romawi Barat turun tahta. Berakhirlah kekuasaan di Romawi Barat.  Kekaisaran Romawi Timur dengan ibukota Konstantinopel. Runtuhnya Romawi Barat tahun 476 M, tidak mempengruhi perkembangan pemerintahan Kekaisaran Romawi Timur (Byzantium). Bahkan Kekaisaran Romawi Timur dapat bertahan hingga 10 abad lamanya. Hal ini disebabkan karena letak ibukota Konstantinopel (sekarang Istambul) sangat strategis. Kekaisaran Romawi Timur mencapai puncak kebesarannya pada masa pemerintahan Kaisar Yustinianus (527-563 M). Dalam bidang kekuasaan, kaisar-kaisar Romawi Timur bersifat mutlak atau absolutisme. Mereka berdiri diatas segala undang-undang yang mengikat semua rakyat. Dengan kekuasaan seperti itu, kekaisaran Romawi Timur terus dapat bertahan hingga tahun 1453



M. Pada tahun itu, terjadi serangan dari bangsa Turki Osman atau Turki Ottoman yang mengakibatkan runtuhnya kekaisaran Romawi Timur. Bangsa Turki tetap menjadikan Konstantinopel sebagai ibukota negaranya dengan mengganti namanya menjadi Istambul. e. SISTEM BAHASA Bahasa Latin adalah induk dari bahasa-bahasa Perancis, Italia, Spanyol, Portugis, Rumania, dan juga telah memperkaya bahasa Inggris. Lebih dari setengah kosakata Inggris berasal dari bahasa Latin. Ketika Imperium Romawi Barat runtuh, bahasa Latin tetap menjadi bahasa negara, gereja, dan orang-orang terpelajar di seluruh Eropa. Sampai sekarang dunia hukum dan kedokteran modern masih berisi banyak ungkapan Latin. Periode keemasan kesusastraan Romawi meliputi abad terakhir Sebelum Masehi. Commentaries dari Caesar mengenai kampanyenya di Gaul telah hidup sebagai sastra. Pidato-pidato dan suratsurat Cicero (104-43 SM) membuat ia bergelar “bapak prosa Latin”. Karya syair Virgilius yaitu Aeneid pada 70-19 SM, ada juga Horacius (65-8 SM) mengembalikan kehidupan awal Roma yang sederhana, kemudian dua orang pengarang drama terkenal yaitu Rerencius dan Plantus yang banyak mengutip drama Yunani tetapi untuk drama Romawi ditekankan untuk menghibur daripada untuk mengajar.



f. SISTEM KESENIAN 1. Seni patung Tingginya peradaban Romawi dengan cara mengambil gaya seni Yunani dan mengembangkannya menjadi gaya tersendiri. Salah satu hasilnya adalah Ara Pacis, yang dekorasinya mirip dengan dekorasi kuil Parthenon di Yunani. Ciri-ciri patung Romawi: 1) Figur badan penuh: berupa laki-laki muda atletis atau wanita telanjang. 2) Portrait: menunjukkan tanda-tanda usia atau karakter yang kuat. 3) Memakai kostum serta atribut dewa-dewi klasik 4) Peduli dengan naturalisme didasari dengan observasi, seringkali memakai model sungguhan. 2. Seni Drama Sebagian besar drama karya Plautus telah hilang. Drama Plautus yang paling terkenal adalah Amphitryon, tentang kelahiran Herkules. Penulis drama Romawi lainnya adalah Terentius, yang hidup pada masa berikutnya dan menulis drama komedi.



3. Seni Sastra Masa Romawi penulis yang terkenal adalah Vergilius. Vergilius menulis kumpulan puisi yang disebut Georgics, yang menggambrakan betapa indahnya Italia, dan betapa damainya Romawi berkat Augustus. Karya Vergilius yang paling terkenal adalah wiracarita yang berjudul Aeneid.



Isinya



menceritakan tentang Aineias, pahlawan Troya, yang berhasil memimpin orang-orang Troya untuk kabur dari Troya ketika pasukan Yunani menghancurkan kota Troya. Aineias dan orang-orangnya berkelana sampai ke Italia, dan keturunan Aineias diceritakan mendirikan kota Roma. 4. Seni Arsitektur  Ara Pacis( Altar Perdamaian): untuk menunjukkan bahwa peperangan sudah berahkir.  Kuil digunakan untuk tempat pemujaan kepada dewa.  Basilika hakim mengadili suatu perkara, politikus menggelar pidato, guru mengajar murid-muridnya.  Aquaduk adalah saluran panjang untuk menyalurkan air.  Forum Romunum: tempat ini adalah tempat orang-orang berkumpul, berbisnis, melakukan jual-beli, bertemu kawan-kawannya, mencari berita terbaru, atau bersekolah.



g. SISTEM KEPERCAYAAN Jauh sebelum terbentuknya Republik Roma, ketika nenek moyang orang Roma masih merupakan gembala dan petani yang hidup di dataran rendah



latium,



agama



yang



dianut



adalah animisme. Para dewa bukanlah pribadi melainkan roh tanpa pribadi yang menghuni segala sesuatu seperti pohon,karang burung, dan binatang buas, rumput di ladang dan kilat di udara. Roh-roh tadi tanpa pertalian khusus dengan manusia. Mereka ini dapat menolong atau mencelakakan manusia dan tugas agama ialah bergaul dengan mereka sedemikian rupa agar kekuatannya berguna bagi manusia. Orang-orang Roma pada masa itu melakukan penyembahan terhadap roh yang memerintah rumah tangga dan yang menguasia mata air, ladang, dan tempattempat lain yang di anggap penting di desa. Bangsa Romawi memuja beberapa roh seperti: 



Vesta yaitu roh pengurus api tungku.







Lares yaitu roh penjaga rumah tangga dan batas ladang keluarga.







Penates yaitu roh penjaga lumbung.



Peradaban Romawi juga mendapat pengaruh besar dari peradaban Yunani termasuk kepercayaan yang bersifat Polytheisme. Bangsa Romawi juga menyembah dewa-dewa bangsa Yunani namun namanya disesuaikan dengan nama-nama Romawi.



Pada masa pemerintahan Republik, bangsa Roma menyembah dewa akan tetapi mereka tidak meninggalkan kepercayaan yang lama yakni menyembah Roh. Untuk melengkapinya mereka membangun kuil dan pawai agama serta mereka mencetuskan ide yakni dewa dengan wajah manusia, penggunaan Arca dan patung. Pada saat penaklukan bangsa Etruska, bangsa Romawi mengambil patung Dewi Yuno dan menempatkannya di bukit Aventinus. Pada masa Republik mereka meluaskan wilayah kekuasaannya hingga Yunani sehingga Bangsa Romawi banyak mendapatkan konsep-konsep agama dari Yunani. Banyak dewa dan dewi Yunani yang diserap hampir tidak ada perubahan. Dewa dan dewi tersebut antara lain : 1. Jupiter menjadi Dewa Zeus yang menurunkan Dewa-Dewa Yunani juga sebagai Dewa Langit. 2. Dewi Juno mengambil tabiat Dewi Hera yakni Dewi Yunani junjungan kaum wanita dan Dewi perkawinan. 3. Dewa Mars mengambil alih Sifat Dewa Ares yakni Dewa Peperangan. 4. Dewa Merkurius mengambil alih sifat-sifat Dewa Hermes yakni Dewa Kurir. 5. Dewi Diana mengambil alih sifat Dewi Artemis yakni Dewi Perburuan. 6. Dewa Neptunus mengambil alih sifat Dewa Poseidon yakni Dewa Laut. 7. Dewi Venus mengambil alih sifat Dewi Aphrodite yang cantik berseri-seri. 8. Dewa Apollo yang tidak diubah namanya oleh bangsa Romawi sebagai Dewa tari, nyanyi dan olahraga. H. KERUNTUHAN PERADABAN ROMAWI KUNO Bangsa Romawi memang telah berhasil menguasai daerah-daerah di sekitarnya, tetapi untuk mengendalikan semua daerah itu memerlukan tenaga dan strategi yang matang. Daerah-daerah tersebut memiliki struktur dan kondisi masyarakat yang berbeda dengan sebelumnya, tumbuhnya perbudakan dan bertambahnya kemiskinan di kalangan petani, munculnya kelaskelas baru. Permasalahan yang terjadi di Romawi menyebabkan keruntuhan bagi Romawi pada 476 M, berikut adalah faktor-faktor keruntuhan Romawi: 1. Tumbuhnya kemakmuran di kalangan atas. Pada daerah yang ditaklukan, uang dan barangbarang hasil produksi para budak terus mengalir di kalangan atas Roma, hal ini menimbulkan kelas baru yaitu pedagang kaya. 2. Penyalahgunaan pemerintahan di propinsi-propinsi. Di propinsi, Roma tidak menerapkan sistem demokrasi yang telah diterapkan di pusat Italia sendiri. Setiap propinsi dipimpin oleh seorang Gubernur yang berasal dari golongan patrisia, ia diangkat oleh senat, dengan



menjadi gubernur ia semakin bertambah kaya karena menerima hasil pajak yang diperas dari rakyatnya. 3. Meluasnya jurang pemisah antara si kaya dan si miskin. Orang kaya menjadi semakin kaya, hal ini terjadi ketika hendak perang. Semua peralatan dan suplai makanan diperlukan dengan sesegera mungkin, disamping itu Roma juga membangun jembatan-jembatan, kapal untuk perang, jalan-jalan, keuangan semakin menipis dan tidak ada pilihan lain selain meminjam uang meskipun dengan bunga yang tinggi. Contoh kejadian lain adalah wilayah pertanian atau farms yang luas (latifundia) membutuhkan tenaga pengolah yang banyak pula sehingga petani banyak yang mengimpor tenaga manusia. Akan tetapi, semakin banyak budak yang dibawa ke Italia terpaksa semakin banyak pula petani-petani kecil yang menganggur. Hak suara yang mereka milikipun dibeli oleh politikus-politikus yang tidak bertanggung jawab, mereka membelinya dengan “roti dan sirkus”. Sirkus yang dimaksudkan disini adalah pertarungan gladiator antar orang-orang yang diadu misalnya perlombaan kuda di circus maximus ataupun pertarungan yang dipertontonkan di amfiteater-amfiteater seperti colloseum. 4. Serdadu



profesional



menggantikan



sukarelawan.



Walaupun



sukarelawan,



mereka



mempunyai semangat yang lebih tinggi dibanding serdadu profesional. 5. Martabat Romawi kuno lenyap. Kehidupan yang semakin nyaman menggantikan kerja keras sehingga nilai tersebut luntur digantikan dengan korupsi dan hidup yang foya-foya.



PENUTUP



Romawi adalah sebuah peradaban besar yang mampu mengubah dunia. Kejayaannya didukung dengan faktor geografis yang sangat menguntungkan. Dari Romawi kita bisa mempelajari sistem pemerintahan yaitu Republik dan Kekaisaran. Disamping itu, kita juga bisa mbelajar mengenai kesenian, baik seni patung, seni sastra, maupun seni dramanya. Satu hal yang tak terlupakan juga adalah kepedulian kota terhadap kebersihan tempat tinggalnya sehingga mereka menemukan sebuah sistem kebersihan meski masih sangat sederhana. Keruntuhan Romawi Kuno memiliki banyak cerita yang pertama karena letusan gunung Versuvia yang mengakibatkan hancurnya dua kota yang sangat mengambil peran dalam peradaban Romawi yaitu Pompeii dan Herculaneum. Alasan kedua adalah serangan suku Bar-bar dari Jerman, untuk alas an yang kedua ini lebih dapat dipertanggungjawabkan karena telah ditemukan sebuah situs arkeologis yang mana telah ditemukan puing-puing peperangan melawan Suku Bar-bar tersebut.



DAFTAR PUSTAKA



Deckker, Zilah. 2011. Selidik Nasional Geographic. Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia. Syamsudin, Helius. Buku Materi Pokok-Sejarah Dunia.________:______ http://wikipedia