Peran Perawat Dalam Posyandu Lansia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Peran perawat dalam posyandu lansia pada prinsipnya sama dengan peran perawat secara umum. Apa itu peran? Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu sistem. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seseorang pada situasi sosial tertentu (Kozier, 1995 dalam Ratnawati 2017). Peran perawat adalah cara untuk menyatakan aktivitas perawat dalam praktik. Peran perawat secara umum terdiri dari delapan elemen (Doheny, 1987 dan Welch, 1997 dalam Ratnawati, 2017) yaitu : care giver, client advocate, counsellor, collaborator, educator, coordinator, change agent, dan consultant. Peran perawat ini, dalam prakteknya fleksibel dan sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi saat itu. Dalam pelayanan keperawatan gerontik, ada lima model pelayanan keperawatan yaitu promotion (peningkatan), prevention (pencegahan), early diagnosis and prompt treatment (diagnosis dini dan pengobatan), disability limitation (pembatasan kecacatan), dan rehabilitation (pemulihan), Maryam (2008) dalam Muhith (2016). Fokus utama pelayanan keperawatan pada lansia adalah promosi dan preventif tanpa mengabaikan pengobatan, pembatasan kecacatan dan pemulihan. Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut (> 60 tahun) di suatu wilayah tertentu, digerakkan oleh masyarakat dan sesuai dengan kebutuhan lansia. Dengan melihat lima model pelayanan keperawatan pada lansia dan fokus pelayanannya, maka peran perawat dalam posyandu lansia adalah a. Educator/ pendidik artinya perawat membantu lansia meningkatkan derajat kesehatannya (promotif) melalui pemberian pengetahuan atau penyuluhan kesehatan tentang penyakit, perilaku hidup sehat, pencegahan penyakit, diet yang seimbang, dan olahraga yang teratur. Penyuluhan juga bisa terkait dengan asuhan keperawatan dan tindakan medic yang diterima sehingga klien/keluarga dapat menerima tanggung jawab terhadap hal-hal yang diketahuinya. Sebagai pendidik, perawat juga dapat memberikan pendidikan kesehatan kepada kelompok keluarga yang berisiko tinggi, kader kesehatan, dan lain sebagainya. Fokus dari peran perawat sebagai educator dalam posyandu lansia adalah pada upaya promotif dan preventif. b. Counsellor artinya perawat memberikan pendampingan, bimbingan/ konseling pada lansia dalam menyadari dan mengatasi masalah kesehatan sesuai prioritas. Tugas utama perawat adalah mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan sehat sakitnya. Adanya pola interaksi ini merupakan dasar dalam merencanakan metode utuk meningkatkan kemampuan adaptasinya. Contohnya, mendampingi klien lansia yang mengalami stress dengan penyakit diabetes melitus yang tidak kunjung sembuh. c. Care giver, artinya memberikan asuhan keperawatan lansung dan tidak langsung pada lansia yang meliputi pengkajian, masalah keperawatan, intervensi/ tindakan keperawatan, dan evaluasi. Menurut Tyson (1999), perawat juga berperan sebagai “Healers” atau penyembuh bagi masalah kesehatan yang dialami lansia melalui “hands-on” care, sentuhan terapeutik dan holistik untuk memperbaiki keseimbangan fisik, emosi, sosial, kultural, dan spiritual. Sebagai care giver, perawat melakukan upaya promotif, pecegahan



d.



e.



f.



g.



penyakit (pencegahan primer, sekunder, dan tersier), diagnosis dini dan pengobatan (kolaborasi-delegasi), pembatasan kecacatan, dan pemulihan pada lansia. Contohnya, mengkaji pasien lansia yang mengalami luka di kaki/ ulkus, menetapkan masalah keperawatannya, melakukan perawatan luka, melakukan kolaborasi pemeriksaan gula darah dan pemberian antibiotik, memberikan penyuluhan kesehatan tentang diet yang baik, minum obat sesuai anjuran dan mengevaluasi perawatan yang diberikan. Case manager artinya perawat mengkoordinasi aktivitas anggota tim kesehatan lainnya, seperti ahli gizi dan ahli terapi fisik, bidan, dokter ketika mengatur kelompok yang memberikan perawatan pada klien. Consultan artinya perawat sebagi tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi tentang tujaun pelayanan keperawatan yang diberikan. Researcher artinya perawat sebagai peneliti di bidang keperawatan gerontik. Masalah kesehatan yang fenomenal dan perlu dicari tahu lebih mendalam, maka perawat diharapkan mampu mengidentifikasi, menemukan penyebab, hubungan masalah dan solusi dari masalah kesehatan tersebut melalui penelitian. Dalam melakukan penelitian, perawat menerapkan prinsip dan metode penelitian, serta memanfaatkan hasil penelitian untuk meningkatkan mutu asuhan atau pelayanan dan pendidikan keperawatan. Penelitian dalam keperawatan berperan dalam mengurangi kesenjangan penguasaan teknologi dibidang kesehatan, karena temuan penelitian lebih memungkinkan terjadinya transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi, selain itu penting dalam memperkokoh upaya menetapkan dan memajukan profesi keperawatan. Collaborator artinya perawat bekerja sama dengan tim kesehatan lain dan keluarga dalam menentukan rencana maupun pelaksanaan asuhan keperawatan guna memenuhi kebutuhan pada lansia. Misalnya ada pasien lansia ca mamae yang dirawat di rumah, maka perawat bisa melakukan perawatan di rumah (home care) dan mengajarkan anggota keluarga (care giver) cara merawat pasien.



Daftar pustaka Muhith, Abdul dan Siyoto Sandu. 2016. Pendidikan Keperawatan Gerontik. Edisi 1. Jogjakarta : Andi Ratnawati, Emmelia. 2017. Keperawatan Komunitas. Edisi 1. Jogjakarta : Pustaka Baru Press Tyson, R.S . 1999. Gerontological Nursing Care. 1stEd. Philadelphia : Saunders