Peranan Lembaga Swadaya Masyarakat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1



PERANAN LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT (LSM) DALAM PERPOLITIKAN PASCA REFORMASI DI INDONESIA



A.



PENDAHULUAN 1.1 latar Belakang Salamon (1999), sebagaimana menurut Haynes (1997) yang dikutip Alfian,



menyebut “revolusi asosiasional” telah menjadi fenomena global, yang bergerak dari negara-negara maju, seperti Amerika, Eropa, dan (beberapa negara) Asia menyebar ke negara-negara berkembang di Afrika, Amerika Latin dan Negaranegara bekas Uni Soviet. Di Indonesia setelah runtuhnya orde baru, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), berkembang dengan sangat pesat dan mulai menunjukkan eksistensinya ditengah masyarakat. Hal ini menandakan bahwa sistem demokrasi di Indonesia memang sudah berjalan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya lembaga-lembaga kemasyarakatan yang di bentuk dan secara aktif berpartisipasi dalam mengawasi kebijakan pemerintah. Pada tahun 2002 jumlah LSM menurut Departemen Dalam Negeri menjadi sekitar 13.500 LSM. Misalnya NU, WALHI. Ruang politik yang semakin terbuka lebar pada era reformasi, seiring dengan diberikannya kebebasan yang luas memberikan kesempatan pada kelompok-kelompok masyarakat untuk berekspresi dalam berbagai bentuk organisasi sosial politik non pemerintah dengan mengusung berbagai asas dan tujuan masing-masing. Tujuan tersebut 1.2 Perumusan Masalah 1. Bagaimana Peranan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam Perpolitikan Pasca Reformasi di Indonesia ? 2. 1.3 Tujuan 1.4 Tinjauan Pusaka Dalam konteks LSM Indonesia, Fakih mencirikannya ke dalam tiga kelompok (1) konformisme-paradigma bantuan karitatif (2) reformis tumbuh dari



1



partisipasi rakyat dan anti-korupsi (3) transformatif. Menurutnya, empat pembahasan penting seputar permasalahan yang dihadapi LSM Indonesia yaitu; (1) LSM versus hegemoni developmentalism (2) posisi struktural LSM dalam negara (3) gerakan rakyat versus konsultan pembangunan (4) hegemoni dari lembaga dana. Studi lain yang membahas corak dan model LSM dengan istilah “organisasi sumber daya masyarakat madani”. Hadiz, mencoba menunjukan corak dan model LSM Indonesia yang ternyata tidak tunggal , melainkan plural, dengan segala persolannya. B.



PEMBAHASAN Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sebagai pilar civil society di



Indonesia. Dalam kajian Tim ICCE UIN Jakarta, lsm diartikan sebagai institusi sosial yang dibentuk oleh swadaya masyarakt yang tugas utamanya adalah membantu dan memperjuangkan aspirasi dan kepentingan masyarakat tertindas. Selain itu, LSM dalam konteks civil society juga bertugas menyelenggarakan empowerning



(pemberdayaan)



kepada



masyarakat



sebagai



bentuk



dari



peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Wujud tersebut dapat berupa advokasi, pelatihan, dan sosialisasi program-program pembangunan masyarakat. Salah satunya adalah NU. NU sebagai LSM yang bergerak dalam keagamaan berusaha menyumbangkan tenaga dalam proses pemberdayaan masyarakat terutama yang berada dibawah dan tertindas lewat kerja-kerja rintisan dan proyek-proyek pengembangan swadaya masyarkat. Hubungan antara LSM dan pemerintah adalah hubungan yang bersifat politis,



LSM



mengambil



peran



sebagai



kelompok



yang



kritis



dan



mempertentangkan kepentingan rakyat dengan ketiakadilan dari pemerintah. Karakter dari LSM-LSM kritis ini adalah menggunakan kritik legitimasi sebagai alat untuk menekan pemerintah. 1. LSM merupakan ruang public wadah berinteraksinya masyarakat sipil dengan Negara 2. LSM sebagai Upaya pemberdayaan masyarakat 3. Lsm sebagai pengawas kebijakan pemerintah



1