Perawatan Dry Socket [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Perawatan Dry Socket No.Dokumen : No. Revisi



SOP



: 00



Tanggal Terbit : Halaman



: 1/3



UPTD PUSKESMAS KADATUA



1. Pengertian



AWALUDIN, SKM NIP. 19751231 199703 1 010 1. Dry Socket adalah



keadaan socket gigi post ekstraksi yang



ditandai dengan keadaan alveolus yang tidak diisi oleh jendalan darah, tulang alveolus tidak ditutupi jaringan baru, terjadi infeksi nekrotik yang terbatas, dan timbul rasa sakit. 2. Perawatan Dry Socket adalah tindakan



untuk mengatasi dry



socket yang didasarkan atas : 



Menghilangkan rasa nyeri.







Menghilangkan infeksi.







Menghilangkan iritasi.







Memacu pertumbuhan jaringan baru.







Menutup socket dengan jendalan darah baru.







Melindungi socket dari kontaminasi kuman-kuman.



2. Tujuan



Sebagai acuan dalam penanganan dry socket.



3. Kebijakan



Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kadatua Nomor : 440/083/2018 tentang Pelayanan Klinis



4. Referensi



1. Pederson, GW. Buku Ajar Bedah Mulut. Alih Bahasa drg. Purwanto dan drg. Basoeseno, MS., Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 1996 2. Cooke-Waite, Atlas of Local Anesthesia in Dentistry, Alih Bahasa Purwanto, 1993, Penerbit buku Kedokteran EGC, Jakarta



5. Alat dan Bahan



1. Alat : a. Diagnostic set b. Jarum Suntik/Spoit c. Masker d. Handscoon 2. Bahan : a. Povidon iodine 10%



b. Anestetikum topikal (Chlor Ethyl) c. Kapas kasa d. Obat oral 6. Prosedur /



1. Persiapan Tindakan Perawatan Dry Socket



Langkah –



a. Menyiapkan kapas dan povidon iodine 10%.



langkah



b. Menyiapkan jarum suntik dengan larutan anestetikum. c. Menyiapkan anti septic agent. d. Menyiapkan sarana pelindung diri (masker dan sarung tangan). e. Posisikan pasien senyaman mungkin pada kursi gigi 2. Pelaksanaan Perawatan Dry Socket. a. Desinfeksi area yang akan disuntikkan dengan povidon iodine 10% b. Melakukan anestesi dengan tehnik anestesi yang sesuai dengan indikasi tindakan medis yang tepat. c. Tes efek anestesi. d. Membersihkan socket dari jaringan nekrotik. e. Mengirigasi socket dengan anti septik agent, lalu dikeringkan dengan kapas. f. Menghaluskan tulang-tulang yang runcing. g. Membuat perdarahan baru dari socket yang bersangkutan dengan mengisolasikan socket dari saliva. h. Sambil menanti terjadinya jendalan darah dalam socket, membuat adonan zinc oxyde eugenol yang kemudian diperas dengan kain kasa agar tidak terlalu basah. i.



Menutup lubang socket dengan pasta.



j.



Memberikan tampon dengan povidon iodine 10% pada daerah socket tersebut.



k. Perawatan ini diulang tiap hari untuk 2 atau 3 hari. l.



Memberikan resep obat anti-inflamasi, analgetik dan vitamin B1 sesuai indikasi.



3. Mencatat tindakan perawatan pada buku Rekam Medik dan Register. Hal – hal yang harus diperhatikan setelah perawatan dry socket, sebagai berikut: 1. Tampon digigit selama 30 menit. 2. Jangan sering kumur-kumur.



3. Jangan makan dan minum panas dulu selama 1x24 jam. 4. Jangan merokok dulu selama 3x24 jam 5. Daerah perawatan dry socket jangan dikorek-korek, disedotsedot atau dipegang-pegang sama tangan. 6. Daerah



perawatan



dry



socket



jangan



dipakai



untuk



mengunyah selama 3x24 jam atau sesuai kondisi. 7. Minum obat sesuai aturan. 8. Perawatan ini diulang tiap hari untuk 2 atau 3 hari.



Bila ada keluhan segera kembali kontrol. 7. Diagram Alir



-



8. Unit Terkait



1. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut 2. Unit Farmasi 3. Rekam Medik



9. Rekam historis perubahan



No



Yang dirubah



Isi perubahan



3/3



Tanggal mulai diberlakukan