PERBAIKAN PROPOSAL (Dede) [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Tajur
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGARUH LATIHAN SHUTTLE RUN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN FUTSAL PADA KLUB PUTRI LEBAK FC PROPOSAL SKRIPSI



Disusun Oleh : TUTI HASANAH NIRM 432231050043 POGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SETIA BUDHI RANGKAS BITUNG 2020/2021 i



LEMBAR PENGESAHAN HASIL PERBAIKAN PROPOOSAL JUDUL PENELITIAN PENGARUH LATIHAN SHUTTLE RUN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN FUTSAL PADA CLUB PUTRI LEBAK FC Pembimbing I Tanggal Tanda Tangan Ridwan Sudirman, M.Pd. NIDN Pembimbing II



Tanggal



Tanda Tangan



Kosim NIDN: Penguji I



Tanggal



Tanda Tangan



Nowo Tri Purnomo NIDN Penguji II



Tanggal



Tanda Tangan



Ayi Rahmat NIDN



Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan Dedi Aryadi M.Pd. NIDN : 0403038602 Mengetahui Ketua STKIP Setia Budhi Rangkasbitung



Nama : NIRM: Program Studi:



Dr. H. Suherman, M.Pd NIDN: 0014025901 Tuti Hasanah 3223105003 Pendidikan Jasmani dan Kesehatan KATA PENGANTAR ii



Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT berkat Rahmat, taufik dan hidayah-Nya serta dengan usaha sungguh-sungguh penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan judul “Pengaruh Latihan Shuttle Run Terhadap Kemampuan Menggiring Bola Dalam Permainan Futsal Pada Klub Putri Lebak FC”. Laporan proposal skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengerjakan skripsi guna memperoleh gelar sarjana pendidikan program studi Pendidikan Olahraga STKIP Setia Budhi Rangkasbitung. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan proposal skripsi ini, penulis tidak lepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak yang telah membantu baik secara moriil maupun materil hingga terselesaikannya proposal skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati mengucapkan terima kasih kepada : 1.



Bapak Dr. H. Suherman, M.Pd., selaku Ketua STKIP Setia Budhi Rangkasbitung.



2.



Bapak Dedi Aryadi, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Olahraga STKIP Setia Budhi Rangkasbitung.



3.



Bapak Ridwan Sudirman, M.Pd dan Bapak Kosim, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing atas bimbingan, saran, dan motivasi yang diberikan.



4.



Segenap Dosen Program Studi Pendidikan Olahraga yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.



iii



5.



Orang tua, kakak dan adik , atas doa, dukungan moril dan materiil, serta senyum lebar.



6.



Seluruh pemain dan pelatih Putri Lebak FC yang telah bersedia menjadi sampel dalam penelitian yang dilakukan dalam penyelesaian skripsi.



7.



Teman-teman seperjuangan yang selalu memberi motivasi dalam menggerjakan skripsi.



8.



Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.



Penulis menyadari proposal skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikannya sehingga akhirnya laporan proposal skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi bidang pendidikan dan penerapan dilapangan serta bisa dikembangkan lagi lebih lanjut. Amiin. Pandeglang,14 August 2021 Penulis



iv



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................i KATA PENGANTAR ......................................................................................iii DAFTAR ISI .....................................................................................................v BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................1 A. Latar Belakang Masalah ..................................................................1 B. Identifikasi Masalah...........................................................................5 C. Batasan Masalah ................................................................................6 D. Rumusan Masalah..............................................................................6 E. Tujuan Penelitian ...............................................................................7 F. Hipotesis ..............................................................................................7 G. Manfaat Penelitian ............................................................................7 BAB II. KAJIAN PUSTAKA ..........................................................................9 A. Deskripsi Teori....................................................................................9 1.



Permainan Futsal.......................................................................9



2.



Hakikat Menggiring Bola (Dribbling) dalam Permainan Futsal..........................................................................................16



3.



Hakikat Latihan.........................................................................19



4.



Hakikat Shuttle Run..................................................................21



v



B. Kajian Penelitian yang Relevan ........................................................23 C. Kerangka Berfikir ..............................................................................24 BAB III. METODE PENELITIAN.................................................................26 A. Tempat dan Waktu Penelitian...........................................................26 B. Metode Penelitian................................................................................26 C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel......................................27 D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data......................................28 E. Definisi Operasional Variabel Penelitian..........................................31 F. Teknik Analisis Data...........................................................................32 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................36



vi



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena olahraga memiliki manfaat untuk kesehatan fisik dan mental. Selain itu olahraga juga dapat dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang ras, suku, agama, status ekonomi, tua maupun muda dan gender seseorang, dilihat dari banyak kejuaraan-kejuaraan besar yang mempertandingkan berbagai cabang olahraga sehingga olahraga dijadikan sebagai mata pencaharian atau sebagai sarana untuk mencapai prestasi. Pada era globalisasi saat ini, olahraga banyak dimanfaatkan oleh investor-investor sebagai bisnis untuk mendapatkan keuntungan yang sangat besar bagi para investor tersebut, karena begitu banyaknya minat masyarakat pada olahraga baik sebagai tontonan atau sebagai mata pencaharian. Salah satu cabang olahraga yang mulai popular dan banyak diminati oleh hampir seluruh masyarakat yaitu futsal. Futsal adalah salahsatu olahraga paling popular disebagian besar masyarakat, futsal juga sangat popular di Indonesia akhir-akhir ini. Pada semua lapisan masyarakat dari tingkat daerah sampai tingkat nasional, dari anak-anak, dewasa hingga orang tua, bermain futsal. Futsal sangat cepat berkembang dan di minati oleh banyak orang. Pada tahun 2002, futsal begitu popular di Indonesia dikarnakan lapangan terbuka dan luas semakin sedikit terutama di kota-kota besar. Misalnya, 1



2



banyak penggemar olahraga sepak bola bermain bola di gang sempit, ruang terbuka dibawah jembatan, dan lahan sebidang lahan kosong. Hal ini mendorong futsal sebagai salahsatu alternatf untuk menyalurkan hobi olahraga. Futsal berkembang pesat, bahkan akhir-akhir ini banyak bermunculan wanita juga suka memainkannya karena dianggap lebih cocok dibandingkan dengan sepak bola, lapangannya sangat kecil. Tidak heran jika sekarang lliga futsal professional Indonesia bersaing untuk kategori putri. Banyak klub futsal putri bermunculan saat ini mulai dari SMP, SMA, Universitas, dan bahkan klub putri professional. Keterampilan dasar bermain futsal sangat penting dalam permainan futsal, karena ini merupakan hal yang harus dikuasai oleh seorang pemain jika ingin bermain dengan baik. Ada beberapa teknik dasar dalam bermain futsal yaitu control (menghentikan bola), passing (mengoper), shooting (menendang bola ke gawang), heading dan dribbling.Salah satu keterampilan yang paling berpengaruh dalam permainan futsal yang harus dikuasai pemain adalah kemampuan menggiring bola. Menggiring bola adalah kemampuan setiap pemain untuk mengontrol bola sebelum menyerahkannya kepada temannya untuk menciptakan peluang mencetak gol. Sahda Halim (2012:7) menyatakan pergerakan bola dan pemain harus berlangsung dengan sangat cepat. Seorang pemain tidak disarankan untuk menguasai bola berlama-lama seperti dalam sepakbola. Yang perlu dilakukan oleh pemain futsal adalah terus bergerak mencari tempat, mengumpan bola, dan bergerak lagi. Untuk itu, seorang pemain harus menguasai teknik passing dengan baik. Dribbling dilakukan



3



seperlunya saja untuk menjaga bola atau melakukan penetrasi untuk mencetak gol. Dribbling yang berlebihan hanya mempermudah lawan untuk merebut bola. Pemberian materi dribbling seringkali dikesampingkan oleh pelatih, karena dribbling dianggap tidak terlalu penting pada permainan futsal. Pada kenyataanya dribbling merupakan teknik dasar yang harus dikuasai oleh pemain untuk melewati lawan dan menguasai permainan. Selain itu pemain juga harus mampu mengubah arah dengan cepat dan tepat tanpa kehilangan keseimbangan, jika setiap pemain memiliki kelincahan yang baik tentunya akan memudahkan pemain melakukan pergerakan menghindari lawan atau mengubah arah dengan cepat. Salah satu bentuk latihan yang dapat meningkatkan kelincahan seseorang dengan menggunakan bola atau tanpa bola adalah latihan shuttle run. Shuttle run merupakan gerakan yang dapat meningkatkan kelincahan. Menurut Eri Pratiknyo D.K (2009:83) bahwa latihan shuttle run melatih mengubah arah dengan cepat. Latihan metode Shuttle run ini sangat mudah tanpa memerlukan alat khusus untuk melakukannya bahkan latihan ini dapat dilakukan dimanapun, dengan alat yang sederhana seperti botol bekas, pecahan genting, ataupun ranting pohon sebagai patokan untuk melakukan gerakannya. Dengan demikian peneliti menjadikan Klub Futsal Putri Lebak FC sebagai objek yang akan diteliti untuk membuktikan berpengaruh atau tidaknya shuttle run pada saat menggiring bola.



4



Putri Lebak FC adalah salah satu klub futsal putri yang berada dipusat kota Kabupaten Lebak yaitu Rangkasbitung. Pendiri sekaligus pemain Putri Lebak FC yaitu Sinta Kusuma Dewi atau sering disapa Koyang mengungkapkan saat terbentuk, Putri Lebak FC masih mengandalkan pemain-pemain dari gabungan dari Klub Cules Angel (Indobarca), SMA yang berdomisili Lebak dan dari STKIP Setia Budhi Rangkasbitung saja., namun seiring berjalannya waktu Putri Lebak FC mulai dikenal sehingga banyak pemain dari luar Rangkasbitung yang bergabung dengan Putri Lebak FC, selain itu dibentuknya klub ini bisa menjadi kegiatan positif dan menjadi wadah untuk terampil dan juga berprestasi. Meskipun bukan klub professional namun klub ini memiliki catatan juara yang cukup baik karena sering mengikuti diberbagai kompetisi diluar kota, awal prestasi yang didapat pada 10 Desember 2017 pada kejuaraan Open Futsal Jungle Putri yang diselenggarakan di Kota Depok. Pada tahun 2019 memiliki cukup banyak prestasi, berikut beberapa prestasi yang diraih 3 tahun terakhir : Tabel 1. Perbedaan Futsal dan Sepakbola Nama Kejuaraan Open Futsal Jungle Putri yang diselenggarakan di Kota



Gelar Juara 1



Depok 10 September 2018 Open Soccer Mini Putri se-Banten yang diselenggarakan di



Juara 3



Parung Panjang 22 Oktober 2018 Open Soccer Mini Putri diselenggarakan di Cimarga 29



Juara 1



Januari 2019 Open Futsal Putri 24 Maret 2019 Tournament Futsal Putri di Cimarga 23 Juli 2019



Juara 1 Juara 1 dan 2



5



Open Soccer mini Putri se-Banten di Parung Panjang 24



Juara 1



Novemver 2019 Open Futsal Putri se-Kabupaten Lebak diselenggarakan di



Juara 1



malimping 11 Maret 2020 Open Sepakbola Putri di Parung Panjang 7 November 2020



Juara 2



Open



Juara 3



Turnamen



Futsal



Putri



U-19



se-Banten



diselenggarakan di Radar Banten 30 November 2020



Putri Lebak FC mempunyai jadwal latihan hanya 1 kali dalam seminggu yaitu hanya setiap hari minggu pukul 10:00-12:00 WIB. Sebagai salah satu pemain Putri Lebak FC peneliti telah mengamati diberbagai kompetisi yang diikuti Putri Lebak FC bahwa, terdapat permasalahan yaitu dimana saat itu pemain melakukan dribbling seringkali mengalami kesulitan saat melewati lawan, banyak bola terlepas dari penguasaannya dan mudah direbut oleh lawan. Meskipun hasil disetiap pertandingan yang diperoleh cukup bagus namun kemampuan menggiring bola masih banyak kesalahan, terbukti saat mengikuti salah satu kejuaraan di Kota Serang klub Putri Lebak FC gagal di dalam babak penyisihan. Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan, peneliti berkeinginan untuk meneliti tentang pengaruh latihan shuttle run dengan mengambil judul “Pengaruh Latihan Shuttle Run Terhadap Kemampuan Menggiring Bola Dalam Permainan Futsal Pada Klub Putri Lebak FC.



6



B. Identifikasi Masalah Berdaasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas dapat didefinisikan masalah sebagai berikut: 1. Belum maksimalnya kemampuan menggiring bola pada pemain Putri Lebak FC. 2. Kurangnya variasi materi yang diberikan pelatih untuk bisa mengembangkan teknik dasar dribbling terhadap pemain. 3. Belum diketahui efektivitas metode latihan shuttle run terhadap kemampuan dribbling bola pada permainan futsal. 4. Perlu adanya penelitian tentang pengaruh latihan shuttle run terhadap kemampuan menggiring dalam permainan futsal pada pemain Putri Lebak FC. C. Batasan Masalah Beberdasarkan identifikasi masalah di atas, maka batasan permasalahan dalam penelitian ini yaitu: “Pengaruh latihan shuttle run terhadap kemampuan dribbling bola dalam permainan futsal pada klub Putri Lebak FC ”. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas maka dapat dirumuskan sebuah masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut : Apakah latihan shuttle run berpengaruh terhadap kemampuan menggiring bola pada futsal?



7



E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: Untuk mengetahui pengaruh latihan shuttle run terhadap kemampuan menggiring bola dalam permainan futsal pada Klub Putri Lebak FC. F. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara dari pertanyaan yang terdapat dalam perumusan masalah penelitian. Menurut Muslich Ansori dan Sri Iswati (2009:53) Hipotesis adalah pernyataan hubungan antara variabel dengan variabel, yang bersifat sementara atau bersifat dugaan, atau yang masih lemah. Berdasarkan pernyataan di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut: Terdapat pengaruh Latihan shuttle run terhadap kemampuan menggiring bola pada pemain futsal. G. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.



Manfaat Teoritis a. Bagi penulis, penelitian ini akan dapat menjadi tolak ukur keberhasilan penelitian untuk menjadi lebih baik lagi dan menjadi pengalaman yang sangat berharga di masa mendatang. b. Bagi pembaca, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk penambah wawasan tentang kemampuan menggiring bola.



8



2.



Manfaat Praktis a. Bagi klub, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan tentang berbagai kekurangan yang ada dalam olahraga futsal. b. bagi pelatih, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan atau bahan latihan dalam meningkatkan kemampuan menggiring bola. c. Bagi peserta, hasil penelitian ini diharapkan dapat memotivasi diri untuk meningkatkan kemampuan menggiring bola. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan



referensi dan pembanding untuk penelitian selanjutnya.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1.



Permainan Futsal a. Sejarah Futsal Futsal berasal dari bahasa Spanyol yaitu (futebol sala) yang artinya sepakbola dalam ruangan. Pertama diperkenalkan oleh Juan Carlos Ceriani pada tahun 1930 di Montevideo, Uruguay. Pertandingan pertama diadakan pada tahun 1965, dan ketika itu Paraguay menjadi juara pada Piala Amerika Selatan pertama. Setelah beberapa tahun tenar, futsal semakin terorganisir, dan akhirnya FIFA pun tertarik karena bagaimanapun juga futsal turut memajukan industri sepakbola internasional. Pada tahun 1989 secara resmi FIFA memasukkan futsal sebagai salah



satu



bagian



dari



sepakbola,



dan



FIFA



juga



mengambil



alih



penyelenggaraan kejuaraan dunia futsal. Sekitar 1998 hingga 1999 futsal masuk ke Indonesia dan pada tahun 2000-an futsal mulai dikenal oleh masyarakat dan saat itu futsal mulai berkembang dengan banyaknya sekolah-sekolah futsal di Indonesia dan pada tahun 2002 AFC meminta Indonesia untuk menggelar kejuaraan Piala Asia (Antonius Tri Wibowo, 2019:6). Pada saat itu Indonesia tertinggal sangat jauh oleh Negara



9



10



tetangga yaitu Malaysia dan Thailand. Kemudian futsal mulai berkembang dengan munculnya sekolah-sekolah futsal di Indonesia (Benny Baduru, 2017:8) Selain Piala Dunia, kejuaraan futsal lain yang kebanyakan bersifat regional juga mulai bermunculan. Seperti Piala Eropa Futsal, Piala Asia, Piala Afrika, juga tak ketinggalan turnamen antarnegara Amerika Latin. Bahkan bermunculan turnamen futsal antar klub ( Sahda Halim, 2012:13). Beberapa klub profesional Indonesia yang mulai dikenal masyarakat diantaranya Vamos Mataram NTB, Black Steel Manokwari, IPC II Pelindo JKT, Cosmo FC JKT, Halus FC, SKN Kebumen, Kancil BBK Pontianak dan Bintang Timur Surabaya. Adapun beberapa klub futsal profesional putri yang juga banyak dikenal masyarakat yaitu Jaya Kencana Angels, Kebumen United Angels, KJI FC, Netic Ladies, Pusaka Angels dan Persiba Female. b. Pengertian Futsal Pengertian futsal telah dikemukakan oleh beberapa ahli atau para tokoh diantaranya adalah sebagai berikut : John D. Tenang (2008:22), mengemukakan :Futsal adalah permainan cepat dan exciting , ketika bergerak ketimbang menunggu datangnya bola. Dengan kondisi lapangan yang kecil, maka sering terjadi gol dalam jumlah banyak yang dicetak atau dihasikan oleh pemain berbeda.



11



Benny Baduru (2019:6), mengemukakan :Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang masing-masing berangotakan lima orang. Tujuan permainan ini adalah memasukkan bola ke gawang lawan, dengan cara memanipulasi bola menggunakan kaki. Selain pemain utama, setiap regu juga diiziinkan memiliki pemain cadangan. Murhananto (2006:4), mengemukakan :Permainan futsal adalah permainan bola dengan kecepatan. Kunci pokoknya adalah ball feeling. Artinya bagaimana menggunakan perasaan saat menyentuh bola dengan kaki. Penggunaan kaki memang harus terampil seperti penggunaan tangan. Dengan begitu bola dapat dimainkan dengan leluasa. Sahda Halim (2012:6), menyatakan :Futsal adalah permainan sejenis sepakbola yang dimainkan dalam lapangan yang berukuran lebih kecil. Permainan ini dimainkan oleh 10 orang (masing-masing tim 5 orang) saja, serta menggunakan bola yang lebih kecil dan lebih berat daripada yang digunakan dalam sepakbola. Gawang yang digunakan dalam futsal juga lebih kecil. Beberapa perbedaan yang membedakan antara futsal dan sepakbola antara lain : Tabel 2. Perbedaan Futsal dan Sepakbola FUTSAL



SEPAKBOLA



5 Pemain



11 Pemain



Pergantian pemain tidak terbatas



Pergantian pemain maksimal 3 kali



Tendangan kedalam



Lemparan kedalam



1 wasit 1 asisten



1 wasit 2 hakim garis



2X20 menit



2X45 menit



Tidak ada time out Peraturan offside tidak berlaku



1 time out untuk setiap tim pada setiap babak Peraturan offside berlaku



12



Pemain yang dikeluarkan dapat



Pemain yang dikeluarkan tidak dapat



diganti setelah 2 menit



diganti



Tackling dan benturan fisik tidak Tackling dan benturan fisik diperbolehkan



diperbolehkan



Dari semua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa futsal merupakan permainan sejenis sepakbola yang dimainkan hanya 5 orang dalam 1 tim, dengan menggunakan kaki dan pemain diharuskan bergerak cepat dengan tujuan memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan. c. Peraturan Futsal Sebelum bermain futsal tentunya kita harus mengetahui apa saja peraturan yang berlaku dalam permainan futsal. Menurut Lakhsana (2011:10) Berikut adalah informasi mengenai ukuran lapangan futsal dan peraturan resmi permainan futsal berdasarkan peraturan FIFA. 1) Lapangan a) Ukuran : Panjang 25-42 m X lebar 15-25 m. b) Garis batas: garis selebar 8 cm, yakni garis sentuh disisi, garis gawang di ujung-ujungdan garis melintang tengah lapangan; c) Lingkaran tengah: berdiameter 6 m; d) Daerah pinalti: buusur berukuran 6 m dari setiap pos. e) Garis pinalti: 6 m dari titik tengah garis gawang. f) Garis pinalti kedua: 12 m dari titik tengah garis gawang.



13



g) Zona pergantian: daerah 6 m (3 m pada setiap sisi garis tengah lapangan) pada sisi tribun dari pelemparan. h) Gawang: tinggi 2 m x lebar 3 m.



Gambar 1. Ukuran lapangan futsal (Lhaksana, 2011) 2) Bola a) Ukuran: nomor 4. b) Keliling: 62-64 cm. c) Berat: 390-430 gram. d) Lambungan: 55-65 cm pada pantulan pertama. e) Bahan: kulit atau bahan yang cocok lainnya (yang tidak berbahaya).



14



Gambar 2.Bola Futsal ( Lhaksana, 2011:11) 3) Jumlah pemain (per tim) a) Jumlah pemain maksimal untuk mmemullai pertandingan adalah lima pemain dengan salah satunya penjaga gawang. b) Jumlah pemain minimal untuk mengakhiri pertandingan asalah dua pemain dengan salah satunya penjaga gawang. c) Jumlah pemain cadangan maksimal: 7 orang d) Jumlah wasit: 2 orang e) Jumlah hakim garis: 0 orang f) Batas jumlah pergantian pemain: tidak terbatas. g) Metode pergantian: “pergantian melayang” (semua pemain kecuali penjaga gawang bleh memasuki dan meninggalkan lapangan kapan saja; pergantian penjaga gawang hanya sapaat dilakukan jika bola tak sedang dimainkan dan dengan persetujuan wasit).



15



4) Perlengkapan pemain a) Koas bernomor b) Celana pendek c) Kaos kaki d) Pelindung lutut e) Alas kaki bersolkan karet



Gambar 3. Perlengkapan Pemain futsal (Antonius, 2019:28) 5) Lama permainan a) Lama normal: 2 x 20 menit b) Lama istirahat: 10 menit c) Ada adu pinalti jika jumlah gol kedua tim imbang saat perpanjangan waktu selesai. d) Time-out: 1 kali per tim per babak: tak ada dalam waktu tambahan. e) Waktu pergantian babak: maksimal 10 menit.



16



2.



Hakikat Menggiring Bola (Dribbling) dalam Permainan Futsal a. Pengertian Menggiring Bola Pada dasarnya menggiring bola adalah gerakan-gerakan sederhana yang disertai kecepatan dan ketepatan, dimana  gerakan lari menggunakan kaki mendorong bola agar bergulir terus menerus. Menggiring bola hanya dilakukan pada saat-saat yang menguntungkan saja, yaitu bebas dari lawan. Menurut



Justinus



Lhaksana



(2012:33)



teknik



dribbling



merupakan



keterampilan penting dan mutlak harus dikuasai oleh setiap pemain futsal. Dribbling merupakan kemampuan yang dimiliki setiap pemain dalam menguasai bola sebelum dibebankan kepada temannya untuk menciptakan peluang dalam mencetak gol. Menurut Justinus Lhaksana (2012: 33), yang perlu diketahui dalam melakukan teknik dribbling yaitu : 1) 2) 3) 4)



Kuasai bola serta jaga jarak dengan lawan. Jaga keseimbangan badan pada saat dribbling. Fokuskan pandangan setiap kali bersentuhan dengan bola. Sentuhan bola harus menggunakan telapak kaki secara berkesinambungan.



Menurut Muhajir (2007: 2), menggiring bola dapat diartikan sebagai mengubah arah dan kecepatan bola dengan sentuhan-sentuhan kaki yang cepat. Sedangkan Menurut Asmar Jaya (2008:66) menggiring bola adalah menendang terputus-putus atau pelan-pelan. Selanjutnya Menurut Danny Mielke (2007: 1),



17



menggiring bola (dribbling) adalah keterampilan dasar dalam sepakbola karena semua pemain harus mampu menguasai bola saat bergerak, berdiri, atau bersiap melakukan operan atau tembakan. Ketika pemain telah menguasai kemampuan dribbling secara efektif, sumbangan pemain di 16 dalam lapangan dalam pertandingan akan sangat besar. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa menggiring bola adalah gerakan mengubah arah bola dapat menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar, punggung kaki, dan harus memperhatikan keseimbangan dan jaga jarak dengan lawan. b. Tujuan Menggiring bola Menurut Budi Valianto dan Amir Supardi (2020:40) Kemampuan dribbling yang baik yang wajib dimiliki setiap pemain untuk menguasai bola, menjaga jaraak dengan lawan sebelum melakukan passing kepada teman, dan menciptakan peluang. Menurut Antonius(2019:26) : 1) Memindahkan bola ke sudut lapangan lain permainan Permaian futsal setiap pemain dituntut untuk mengambil keputusan per sekian detik maka pemain harus membuat suatu gerakan yaitu dengan melakukan dribbling kearah lapangan yang lebih luas. 2) Menyerang ke areal pertahanan lawan Pada saat serangan balik menjadi peluang untuk mencetak gol maka pemain harus melakukan Gerakan teknik dribbling sehingga bisa membukaa peluang untuk cepat bisa mendekati gawang lawan dan



18



berpeluang untuk bisa mencetak gol (Bernard Ganendra Agung Yestaputra, 2017). 3) Melindungi bola dari kejaran lawan Pada saat pemain melihat kondisi dipermainan yang tidak menguntungkan timnya seperti pada saat pemain untuk melakukan penyerangan tetapi tidak ada support dari teman satu tim maka pemain harus selalu berusaha untuk melindungi bola nya dari gangguan lawan sehingga dilakukan teknik dribbling. 4) Mengecoh lawan Melewati lawan pada saat membawa bola maka pemain harus melakukan dribbling dengan kecepatan sehingga bisa mengecoh atau melewati lawan. Menurut Asmar Jaya (2008:66) Menggiring bola bertujuan untuk mendekati jarak ke sasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan. Kaki mmenggiring bola sama dengan kaki yang digunakan untuk menendang bola, antara lain: menggiring bola dengan kaki bagian dalam, menggiring bola dengan kaki bagian luar, menggiring bola dengan punggung kaki. Menurut Komarudin (2005: 45), tujuan dari menggiring bola adalah untuk melewati lawan, mengarahkan bola ke ruang kosong melepaskan diri dari kawalan lawan, serta menciptakan peluang untuk melakukan shooting ke gawang. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat simpulkan bahwa tujuan dari menggiring bola adalah untuk memindahkan bola ke ruang yang kosong, melewati lawan, melindungi bola dan mengecoh lawan agar menciptakan peluang untuk melakukan shooting kea rah gawang lawan.



19



c. Cara melakukan dribbling Ada beberapa cara melakukan dribbling, menurut Budi Valianto dan Amir Supardi (2020:40) sebagai berikut : 1) Menggunakan kaki bagian dalam Pemain akan mampu mengelabui awan ketika memakai teknik dribbling kaki dalam. Pada teknik ini, apabila menggunakan kaki bagian dalam kaki kanan, penggiring bola dilakukan kearah sisi bagian kiri tubuh pemain lawan, sedangkan bola digiring pada sisi kanan pemain lawan apabila mengggunakan kaki kiri. 2) Menggunakan punggung kaki Saat pemain lawan jaraknya jauh dari kita dan tidak mengancam pergerakan tim kita, biasanya dribbling dapat dilakukan dengan punggung kaki. Hanya saja, cara dribbling ini tidak begitu banyak digunakan karena kurang efektif dalam hal mengecoh lawan kearah samping kiri atau kanan. 3) Menggunakan sisi kaki bagian luar Menggiring bola dapat juga dilakukan dengan menggunakan kaki bagian luar. Tujuan dribbling satu ini adalah untuk mengecoh pemain kea rah kiri atau samping. 3.



Hakikat Latihan a. Pengertian Latihan Beberapa pendapat tentang pengertian latihan menurut para ahli, sebagai berikut: Menurut Suharno (1993) mengemukakan : Latihan ialah suatu proses penyempurnaan kualitas atlet secara sadar untuk mencapai prestasi maksimal dengan diberi beban fisik dan mental secara teratur, terarah, bertahap, meningkat dan berulang-ulang waktunya.



20



Menurut Bompa (1983: 37), mengemukakan : Latihan merupakan proses yang sistematis dari latihan atau bekerja secara berulang-ulang dalam jangka waktu panjang.



Yang



ditingkatkan



secara



bertahap dan individu yang ditujukan pada pembentukan fungsi fisiologis dan psikologis untuk mencapai sasaran yang ditentukan. Menurut Giriwijoyo (2012: 315) mengemukakan : Latihan adalah upaya yang dilakukan yang sadar yang dilakukannya secara berkelanjutan dan sistematis untuk meningkatkan kemampuan fungsional raga yang sesuai dengan tuntutan tugas atau penampilan cabang olahraga yang bersangkutan, untuk dapat menampilkan mutu tinggi cabang olahraga itu baik pada aspek kemampuan dasar (Kemampuan fisik) maupun kemampuan keterampilannya (kemampuan teknik). Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, latihan adalah suatu proses yang dilakukan secara sistematis atau terencana dalam jangka waktu panjang dengan tujuan meningkatkan kemampuan baik secara fisik maupun teknik. b. Prinsip-prinsip Latihan Prinsip-prinsip latihan adalah hal-hal yang harus diperhatikan agar tujuan latihan sesuai dengan harapan peningkatan prestasi olehraga yang maskimal. Penyusunan dan pelakasanaan program latihan perlu dipahami oleh pelatih agar para pelaku olahraga dalam hal ini pelatih dan atlet dapat meminimalisir akan terjadinya cidera dalam proses latihan.



21



Menurut Budiwanto (2012:17) sebagai berikut : Prinsip-prinsip latiahan meliputi prinsip beban bertambah (overload), prinsip spesialisasi (specialization), prinsip perorangan (individualization), prinsip variasi (variety), prinsip beban meningkat bertahap (progressive increase of load), prinsip perkembangan multilateral (multilateral development), prinsip pulih asal (recovery), prinsip reversibilitas (reversibility), menghindari beban latihan berlebih (overtraining), prinsip melampaui batas latihan (the abuse of training), prinsip aktif partisipasi dalam latihan, dan prinsip proses latihan menggunakan model. Menurut Sukadiyanto dan Dangsina Muluk (2011: 14-23), prinsip-prinsip yang dapat dilaksanakan sebagai pedoman agar tujuan latihan tercapai dalam satu kali tatap muka, antara lain: prinsip kesiapan, individual, adaptasi, beban Iebih, progresif, spesifik, variasi, pemanasan dan pendinginan, latihan jangka panjang, prinsip berkebalikan, tidak berlebihan, dan sistematik. Dari pengertian beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa prinsip latihan adalah suatu bentuk yang bertujuan agar tercapainya suatu tujuan yang lebih signifikan. 4.



Hakikat Shuttle Run a. Pengertian Shuttle Run Menurut Restu (2009) Shuttle run merupakan salah satu latihan yang dapat meningkatkan kelincahan, shuttle run adalah salah satu latihan kelincahan yang dilakukan dengan cara lari bolak-balik dari satu titik ke titik lainnya dengan jarak tertentu secara cepat. Sedangkan menurut Utama (2013) Latihan Shuttle Run



22



bentuk latihan yang cenderung berlari dengan arah yang lurus dan rintangan yang dihadapi yaitu ketika harus memutar badan sekitar 180° ketika sampai sampai ujung titik yang disediakan untuk kemudian kembali kearah awal. Dalam melakukan shuttle run perlu diperhatikan bahwa jarak antara kedua titik tidak terlalu jauh serta jumlah ulangan tidak terlalu banyak sehingga tidak akan menyebabkan kelelahan bagi si pelaku. Menuurut Eri Pratiknyo D.K (2009:83) Tes shuttle run sambil memindahkan balok sebanyak 4 buah, jarak yang ditempuh 4 x 10 meter.



Gambar 4. Tes shuttle run Sumber : Eri Pratiknyo (2009:84) Cara melakukan shullte run, menurut Eri Pratiknyo (2009:83) sebagai berikut : Posisi testi berdiri di garis start dengan start berdiri, setelah aba –aba “ya” segera lari ke garis ke 2, ambil balok, kemudian lari kembali ke garis start, balok letakkan di belakang garis. Lari kembali ke garis ke 2 dan ambil balok di belakang garis, segera lari kembali ke garis start. Lakukan tersebut 2 kali, sehingga jarak larinya 40 meter. Berdasarkan pengertian diatas shuttle run adalah latihan dengan gerakan lari lurus dengan jarak tertentu bolak balik untuk meningkatkan kelincahan karena



23



diharuskan memutar badan sekitar 180° ketika sampai sampai ujung titik yang disediakan secara bolak balik. B. Kajian Penelitian Yang Relevan Penelitian yang relevan ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh: 1.



Hasil Penelitian Endang Sri Mulyani dengan judul “Perbedaan Pengaruh Latihan Skipping Rope dan Latihan Shuttle Run Terhadap Kelincahan Pada Pemain Futsal di Klub Kabupaten Futsal Yogyakarta”. Penelitian ini menggunakan metode Quasi eksperimental dengan pretest and posttest two group design. Sebanyak 24 sampel yang ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling dan dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan I diberikan latihan skipping rope dan kelompok II dengan perlakuan shuttle run. Latihan dilakukan selama 4 minggu dengan frekuensi latihan 3 kali dalam seminggu baik untuk Skipping rope maupun Shuttle run. Alat ukur yang digunakan Illionis Agility TTest. Hasil : Hasil uji hipotesis I menggunakan Wilcoxon signed ranks test diperoleh nilai p=0,002 (p