Perbedaan Artikel Ilmiah Dan Jurnal Ilmiah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Artikel ilmiah merupakan sejenis tulisan yang menyajikan atau menganalisis suatu topik secara ilmiah. Keilmiahan suatu tulisan didasarkan pada ragam bahasa yang digunakannya di samping topik yang dikaji terkait dengan kepentingan ilmu. Ragam bahasa artikel ilmiah adalah ragam baku (standar) karena situasi penulisan menuntut keresmian. Banyak orang yang ragu dalam pembuatan artikel ilmiah. Keraguan itu muncul terkait dengan berbagai pertanyaan, di antaranya (1) apakah topik yang akan saya sajikan tergolong ilmiah; (2) bagaimana menggunakan bahasa ilmiah untuk tulisan saya; dan (3) mampukah saya menuangkan berbagai gagasan ilmiah. Kegiatan menulis merupakan kegiatan berbahasa secara produktif. Keproduktifannya tampak pada tulisan yang berisi gagasan yang tak terhingga. Dengan demikian, produk kegiatan menulis bukan hanya tulisan, melainkan juga gagasan. Gagasan yang dihasilkan dalam kegiatan menulis merupakan produk berpikir kreatif yang melibatkan aktivitas hemisfer kiri dan hemisfer. B. RUMUSAN MASALAH 1. Pengertian Jurnal dan Artikel Ilmiah 2. Komponen-komponen artikel ilmiah 3. Karakteristik jurnal ilmiah 4. Perbedaan jurnal ilmiah dengan artikel ilmiah C. TUJUAN PENULISAN A. Untuk mengetahui Pengertian Jurnal dan Artikel Ilmiah B. Untuk mengetahui Komponen-komponen artikel ilmiah C. Untuk mengetahui Karakteristik jurnal ilmiah D. Untuk mengetahui Perbedaan jurnal ilmiah dengan artikel ilmiah 1



BAB II PEMBAHASAN A. ARTIKEL ILMIAH 1. Pengertian Artikel Ilmiah Artikel ilmiah merupakan sejenis tulisan yang menyajikan atau menganalisis suatu topik secara ilmiah. Keilmiahan suatu tulisan didasarkan pada ragam bahasa yang digunakannya di samping topik yang dikaji terkait dengan kepentingan ilmu. Ragam bahasa artikel ilmiah adalah ragam baku (standar) karena situasi penulisan menuntut keresmian. Ada dua bentuk artikel ilmiah, yaitu artikel konseptual yaitu artikel yang diangkat dari gagasan atau ide penulis dan artikel penelitian–artikel yang diangkat dari hasil penelitan. Perbedaan kedua jenis artikel tersebut terletak pada bagian isi. Jika dalam artikel konseptual antara bagian pendahuluan dan bagian penutup hanya berisi isi artikel– yang bisa terdiri atas beberapa subbab; dalam artikel penelitian antara bagian pendahuluan dan bagian penutup terdapat bagian landasan teoretis, metodologi penelitian, dan hasil dan pembahasan. Artikel ilmiah merupakan bentuk tulisan yang cara penyajian bahasanya tergolong ke dalam situasi resmi. Dengan demikian, kaidah penggunaan bahasa dalam artikel ilmiah adalah kaidah baku. Secara sosiolinguistis, bahasa yang bersifat resmi termasuk ke dalam bahasa standar (ragam baku). Ragam baku digunakan untuk (1) berkomunikasi yang bersifat resmi, (2) berkomunikasi dalam bidang pendidikan dan pembelajaran, (3) berbicara di muka umum, (4) berbicara dengan orang-orang yang dihormati, dan menguraikan ilmu pengetahuan dan menulis karya ilmiah



2



2. Komponen-komponen Artikel Ilmiah Pola dasar artikel ilmiah secara umum paling sedikit berisikan bagian-bagian yang sudah baku, yaitu bagian pengenalan, batang tubuh, dan kepustakaan. Dalam bahasa yang sederhana ketiga bagian tersebut dapat juga disebut dengan istilah bagian awal, bagian tengah, dan bagian akhir. Inti karya ilmiah ada pada bagian batang tubuh atau bagian tengah, sehingga secara proporsional bagian tengahlah yang paling panjang uraiannya. Jika ketiga bagian tersebut dianalogikan dengan tubuh manusia, bagian awal dapat dianalogikan sebagai kepala, bagian tengah sebagai tubuh, dan bagian akhir sebagai kaki. Dengan penganalogian tersebut kita sudah mendapat gambaran seberapa besar uraian masing-masing bagian dalam karya ilmiah. Akan menjadi tidak logis jika tubuh manusia lebih kecil daripada kepala atau kakinya. Demikian juga dengan karya ilmiah, akan menjadi tidak logis jika uraian pada bagian pengenalan atau awal lebih panjang daripada bagian batang tubuh atau tengah. 2.1 Judul Artikel Ilmiah Judul dibuat dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Judul artikel yang baik bersifat ringkas, informatif dan deskriptif, terdiri dari sejumlah kata yang seminimal mungkin, tepat menggambarkan isi tulisan yang mengandung konsep atau hubungan antar konsep; tepat dalam memilih dan menentukan urutan kata. Judul disusun tidak terlalu spesifik. Penggunaan singkatan atau formula kimia sebaiknya dihindari. Judul ditulis dengan huruf besar (kapital), istilah bahasa asing ditulis dengan huruf miring (italic). 2.2 Nama dan Alamat Penulis Nama diri penulis ditulis tanpa mencantumkan gelar dan penulisan nama dari satu artikel ke artikel lainnya harus tetap/konsisten, hal ini penting untuk pengindeksan nama pengarang. Keterangan tentang program yang ditempuh, alamat penulis dan/atau e-mail yang dicantumkan harus jelas, dan diletakkan pada catatan kaki (foot note) di halaman judul dengan ukuran huruf (font) yang lebih kecil dari ukuran huruf pada isi teks. 3 Contoh: DUNIA SIMBOLIK PENGEMIS KOTA BANDUNG



THE SYMBOLIC WORLD OF BEGGARS IN BANDUNG Engkus Kuswamo Universitas Padjadjaran Program Doktor Ilmu Komunikasi e-mail: [email protected] 2.3 Abstrak dan Kata Kunci (Abstract and Keywords) Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Abstrak merupakan sari tulisan yang meliputi latar belakang penelitian secara ringkas, tujuan, teori, bahan dan metode yang digunakan, hasil temuan serta simpulan. Rincian perlakuan tidak perlu dicantumkan, kecuali jika memang merupakan tujuan utama penelitian. Abstrak bersifat konsisten dengan isi artikel dan self explanatory, artinya mengandung alasan mengapa penelitian dilakukan (rasionalisasi & justifikasi), dan tidak merujuk kepada grafik, tabel atau acuan pustaka. Abstrak ditulis dalam jarak 1 spasi dengan jumlah kata tidak lebih dari 150 kata yang dilengkapi dengan 3 – 5 kata kunci, yaitu istilah-istilah yang mewakili ide-ide atau konsep-konsep dasar yang dibahas dalam artikel. 2.4 Pendahuluan (Introduction) Dalam pendahuluan dikemukakan suatu permasalahan/konsep/hasil penelitian sebelumnya secara jelas dan ringkas sebagai dasar dilakukannya penelitian yang akan ditulis sebagai artikel ilmiah. Pustaka yang dirujuk hanya yang benar-benar penting dan relevan dengan permasalahan untuk men”justifikasi” dilakukannya penelitian, atau untuk mendasari hipotesis. Pendahuluan juga harus menjelaskan mengapa topik penelitian dipilih dan dianggap penting, dan diakhiri dengan menyatakan tujuan penelitian tersebut. 2.5 Metode (Methods) Alur pelaksanaan penelitian harus ditulis dengan rinci dan jelas sehingga peneliti lain dapat melakukan penelitian yang sama (repeatable and reproduceable). Spesifikasi bahan-bahan harus rinci agar orang lain mendapat informasi tentang cara memperoleh bahan tersebut. Jika metode yang digunakan telah diketahui sebelumnya, maka acuan



pustakanya harus dicantumkan. Jika penelitian terdiri dari beberapa eksperimen, maka metode untuk masing-masing eksperimen harus dijelaskan. 2.6 Hasil dan Pembahasan (Results and Discussion) Hasil penelitian dalam bentuk data merupakan bagian yang disajikan untuk menginformasikan hasil temuan dari penelitian yang telah dilakukan. Ilustrasi hasil penelitian dapat menggunakan grafik/tabel/gambar. Tabel dan grafik harus dapat dipahami dan diberi keterangan secukupnya. Hasil yang dikemukakan hanyalah temuan yang bermakna dan relevan dengan tujuan penelitian. Temuan di luar dugaan yang tidak sesuai dengan tujuan penelitian harus mendapat tempat untuk dibahas. Jika artikel melaporkan lebih dari satu eksperimen, maka tujuan setiap penelitian harus dinyatakan secara tegas dalam teks, dan hasilnya harus dikaitkan satu sama lain. Dalam Pembahasan dikemukakan keterkaitan antar hasil penelitian dengan teori, perbandingan hasil penelitian dengan hasil penelitian lain yang sudah dipublikasikan. Pemnbahasan menjelaskan pula implikasi temuan yang diperoleh bagi ilmu pengetahuan dan pemanfaatannya. 2. 7 Simpulan dan Saran (Conclusion and Suggestion) Simpulan merupakan penegasan penulis mengenai hasil penelitian dan pembahasan. Saran hendaknya didasari oleh hasil temuan penelitian, berimplikasi praktis, pengembangan teori baru (khusus untuk program doktor), dan atau penelitian lanjutan.



5 2.8 Ucapan Terimakasih (Acknowledgement) Ucapan terima kasih dibuat secara ringkas sebagai ungkapan rasa terima kasih penulis kepada tim promotor/tim pembimbing, dan pihak – pihak yang telah membantu dalam penelitian serta pemberi dana. 2.9 Daftar Pustaka (References) Bahan rujukan (referensi) yang dimasukkan dalam daftar pustaka hanya yang benar-benar disebutkan dalam naskah artikel. Penulisan daftar rujukan secara lengkap dilakukan pada halaman baru. Agar penulisan daftar pustaka lengkap, maka daftar dibuat



sebagai tahap penulisan paling akhir. Naskah dibaca dari awal sampai akhir, lalu ditulis dalam daftar semua referensi yang ada dalam naskah dan daftar . Bahan rujukan berbahasa asing ditulis sesuai dengan aslinya. Penggunaan et at, dalam bahan rujukan hanya digunakan jika jumlah penulis terdiri lebih dari 6 orang. Penulisan daftar pustaka masing-masing bidang ilmu mengikuti pedoman yang dikeluarkan oleh organisasi intemasional yang menerbitkan publikasi berkala Dalam sistem penulisan nama dipergunakan sistem penulisan nama penulis secara intemasional (yaitu, nama keluarga sebagai entry). Apabila nama keluarga penulis tidak jelas, maka dituliskan nama penulis secara lengkap. 2.10 Lain-Lain Catatan kaki (footnotes): ditulis di bagian bawah dan biasa digunakan sebagai informasi program studi dan alamat penulis. Dalam bidang ilmu sosial, catatan kaki merupakan keterangan atau penjelasan atas teks tulisan yang dicatat pada bagian bawah halaman teks tulisan yang bersangkutan dan diberi tanda tertentu. Penulisan catatan kaki sebaiknya dibatasi dan biasanya menggunakan ukuran huruf yang lebih kecil daripada huruf dalam teks.



6 B. JURNAL ILMIAH 1. Pengertian Jurnal Ilmiah Menurut



wikipedia Jurnal ilmiah



merupakan



salah



satu



jenis jurnal



akademik di mana penulis (umumnya peneliti) mempublikasikan artikel ilmiah yang biasanya memberikan kontribusi terhadap



teori atau penerarapan ilmu. Untuk



memastikan kualitas ilmiah pada artikel yang diterbitkan, suatu artikel biasa diteliti oleh rekan-rekan sejawatnya dan direvisi oleh penulis, hal ini dikenal sebagai peer review (review oleh orang-orang yang lebih berkompeten). Berdasarkan versi lain, jurnal adalah terbitan berkala yang berbentuk majalah yang berisi bahan ilmiah yang diterbitkan untuk orang-orang dengan minat khusus (misal: matematika). Awalnya jurnal dalam bentuk buku, namun seiring berkembangnya



teknologi informasi, jurna l kini diterbitkan dalam bentuk elektronik, atau lebih dikenal dengan nama e-Journal. Jurnal biasanya diterbitkan 2-3 kali dalam setahun, 2. Karakteristik Jurnal Ilmiah Umumnya jurnal ilmiah memiliki aspek perkembangan ilmu, bukan artikel ilmiah biasa. Seleksinya pun cenderung sangat ketat, apalagi jurnal internasional. Jurnal memiliki cakupan materi yang luas namun sangat padat, hanya 6-8 halaman, namun setiap kalimatnya bernilai ilmu pengetahuan. Jurnal bersifat sangat efektif, tidak memuat gambar atu tabel. Untuk jurnal matematika, umumnya banyak teori rumus dasar yang tidak ditulis, sehingga hanya orang-orang yang sebidang yang dapat memahami isi dari jurnal ilmiah tersebut. Jurnal ilmiah wajib memenuhi persyaratan administratif sebagai berikut : 1. Memiliki International Standard Serial Number (ISSN). 2. Memiliki mitra bestari paling sedikit 4 (empat) orang. 3. Diterbitkan secara teratur dengan frekuensi paling sedikit dua kali dalam setahun, kecuali majalah ilmiah dengan cakupan keilmuan spesialisasi dengan frekuensi satu kali dalam satu tahun. 4. Bertiras tiap kali penerbitan paling sedikit berjumlah 300 eksemplar, kecuali majalah ilmiah yang menerbitkan sistem jurnal elektronik (e-journal) dan majalah ilmiah yang menerapkan sistem daring (online) dengan persyaratan sama dengan persyaratan majalah ilmiah tercetak. 5. Memuat artikel utama tiap kali penerbitan berjumlah paling sedikit 5 (lima), selain dapat ditambahkan dengan artikel komunikasi pendek yang dibatasi paling banyak 3 (tiga) buah.



8



BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Jurnal Ilmiah adalah majalah publikasi yang memuat KTI (Karya Tulis Ilmiah) yang secara nyata mengandung data dan informasi yang mengajukan iptek dan ditulis sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan ilmiah serta diterbitkan secara berkala. Jadi di dalam jurnal ilmiah terdapat akrtikel artikel Ilmiah. Sehingga dapat dikatakan bahwa artikel ilmiah adalah bagian dari jurnal ilmiah. B. SARAN Menulis jurnal ilmiah bukan merupakan pekerjaan yang mudah, tetapi tidak ada salahnya jika dilatih. Jika ingin karya tulis kita masuk dalam terbitan berkala ilmiah, maka kita harus memeniuhi aturan yang diberikan, seperti lingkup ilmu, panduan pengetikan , dan yang tidak kalah pentingnya adalah kualitas.



Sistematika Penulisan Artikel Sistematika penulisan artikel hasil penelitian Judul, disusun maksimal 14 kata dalam tulisan bahasa Indonesia 10 kata dalam tulisan bahasa Inggris. Nama penulis, ditulis tanpa gelar akademik atau gelar kebangsawanan. Lembaga tempat penulis bekerja ditulis dalam catatan kaki disertai alamat yang bisa dihubungi, baik email, alamat kantor, ataupun rumah. Abstrak, disusun dalam satu paragraf berisi latar belakang penelitian, tujuan, metode, dan hasil penelitian. Abstrak maksimal 100 kata. Kata kunci, berupa kata-kata penting (kata kunci dalam tulisan). Pendahuluan, berisi uraian tentang latar belakang, tujuan, manfaat, dan metode penelitian. Pendahuluan ditulis tanpa subjudul, disusun maksimal 10% dari keseluruhan tulisan. Tinjauan pustaka, hanya berisi teori yang relevan dengan penelitian. Maksimal 15% dari keseluruhan tulisan.



Hasil penelitian, berisi uraian tentang hasil penelitian, disusun maksimal 20% dari keseluruhan tulisan. Pembahasan, berisi uraian tentang hasil penelitian dan implikasi yang dihasilkan dari penelitian. Pembahasan ini merupakan inti dari artikel jurnal, disusun maksimal 50% dari keseluruhan tulisan. Kesimpulan dan saran, disusun maksimal 5% dari keseluruhan tulisan. Pustaka rujukan, menggunakan sumber buku dan jurnal maksimal 10 tahun terakhir.



Format umum untuk jurnal ilmiah biasanya terdiri dari: 1. Judul; 2. Abstrak; 3. Pendahuluan; 4. Bahan dan metode; 5. Hasil; 6. Pembahasan; 7. Kesimpulan; 8. Daftar pustaka. 1. Judul Setiap jurnal ilmiah harus memiliki judul yang jelas. Dengan membaca judul, akan memudahkan pembaca mengetahui inti jurnal tanpa harus membaca keseluruhan dari jurnal tersebut. Misalnya, judul "Laporan Lab Biologi". Dengan judul seperti ini, maka tidak ada pembaca yang mau membacanya karena tidak menggambarkan isi jurnal. Contoh judul yang jelas, misalnya "Pengaruh Cahaya dan Suhu terhadap Pertumbuhan Populasi Bakteri Escherichia Coli". Judul ini sudah sedikit banyak melaporkan isi dari jurnal. 2. Abstrak Abstrak berbeda dengan ringkasan. Bagian abstrak dalam jurnal ilmiah berfungsi untuk mencerna secara singkat isi jurnal. Abstrak di sini dimaksudkan untuk menjadi penjelas tanpa mengacu pada jurnal. Bagian abstrak harus menyajikan sekitar 250 kata yang merangkum tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan. Jangan gunakan singkatan atau kutipan dalam abstrak. Pada abstrak harus dapat berdiri sendiri tanpa catatan kaki. Abstrak ini biasanya ditulis terakhir. Cara mudah untuk menulis abstrak adalah mengutip poin yang paling penting di setiap bagian jurnal. Kemudian menggunakan poin-poin untuk menyusun sebuah deskripsi singkat tentang studi Anda. 3. Pendahuluan Pendahuluan adalah pernyataan dari kasus yang Anda diselidiki, yang memberikan informasi kepada pembaca untuk memahami tujuan spesifik Anda dalam kerangka teoritis yang lebih besar. Bagian ini juga dapat mencakup informasi tentang latar belakang masalah, seperti ringkasan dari setiap penelitian yang telah dilakukan dan bagaimana sebuah percobaan akan membantu untuk menjelaskan atau memperluas pengetahuan dalam bidang umum. Semua informasi latar belakang yang dikumpulkan dari sumber lain harus menjadi kutipan. Catatan: Jangan membuat pendahuluan terlalu luas. Ingat saja bahwa Anda menulis jurnal untuk rekan yang juga memiliki pengetahuan yang sama dengan Anda. 4. Bahan dan Metode Bagian ini menjelaskan ketika percobaan telah dilakukan. Peneliti menjelaskan desain percobaan, peralatan, metode pengumpulan data, dan jenis pengendalian. Jika percobaan dilakukan di alam, maka penulis menggambarkan daerah penelitian, lokasi, dan juga



menjelaskan pekerjaaan yang dilakukan. Aturan umum yang perlu diingat adalah bagian ini harus memaparkan secara rinci dan jelas sehingga pembaca memiliki pengetahuan dan teknik dasar agar bisa diduplikasikan. 5. Hasil Di sini peneliti menyajikan data yang ringkas dengan tinjauan menggunakan teks naratif, tabel, atau gambar. Ingat hanya hasil yang disajikan, tidak ada interpretasi data atau kesimpulan dari data dalam bagian ini. Data yang dikumpulkan dalam tabel/gambar harus dilengkapi teks naratif dan disajikan dalam bentuk yang mudah dimengerti. Jangan ulangi secara panjang lebar data yang telah disajikan dalam tabel dan gambar. 6. Pembahasan Pada bagian ini, peneliti menafsirkan data dengan pola yang diamati. Setiap hubungan antar variabel percobaan yang penting dan setiap korelasi antara variabel dapat dilihat jelas. Peneliti harus menyertakan penjelasan yang berbeda dari hipotesis atau hasil yang berbeda atau serupa dengan setiap percobaan terkait dilakukan oleh peneliti lain. Ingat bahwa setiap percobaan tidak selalu harus menunjukkan perbedaan besar atau kecenderungan untuk menjadi penting. Hasil yang negatif juga perlu dijelaskan dan mungkin merupakan sesuatu yang penting untuk diubah dalam penelitian Anda. 7. Kesimpulan Bagian ini hanya menyatakan bahwa peneliti berpikir mengenai setiap data yang disajikan berhubungan kembali pada pertanyaan yang dinyatakan dalam pendahuluan. Dengan mengacu pada bagian pendahuluan dan kesimpulan, seorang pembaca harus memiliki ide yang baik dari penelitian ini, meski pun hanya rincian spesifik. 8. Daftar Pustaka Semua informasi (kutipan) yang didapat peneliti harus ditulis sesuai abjad pada bagian ini. Hal tersebut berguna untuk pembaca yang ingin merujuk pada literatur asli. Perhatikan bahwa referensi yang dikutip benar-benar disebutkan pada jurnal Anda.