Perek Indo SAP 9 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEREKONOMIAN INDONESIA MATERI 9: INDUSTRI PENGGANTI IMPOR, INDUSTRI PENDORONG EKSPOR, TEKNOLOGI DAN PENGANGGURAN



OLEH KELOMPOK 7 NAMA KELOMPOK:



1. Ni Putu Sathya Darmayanti



(1707532041)



2. Ni Nyoman Mira Miladeny



(1707532043)



3. Ida Ayu Made Sinta Widiari



(1707532073)



PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA 2019



Perekonomian Indonesia A. Strategi Pembangunan Sektor Industri Pengganti Impor ( Inward Looking ) Industri pengganti impor atau dapat dikatakan inward looking , pada dasarnya berorientasi kepada PSS dalam negeri yang mengutamakan barang – barang olahan dalam negri. Tetapi dibatasi dalam mengimpor barang olahan, kerena dilindungi dengan kebijakan proteksi. Jadi barang yang diimpor diusahakan tidak diimpor lagi, tetapi diproduksi di dalam negeri. Kebanyakan negra berkembang memajukan industrialisasi di negaranyaa dengan harapan akan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Disisi lain, penyelenggaraan indutrialisasi membutuhkan banyak perlengkapan kapital. Tetapi kebanyakan negra berkembang dalam mampu membuat perlengkapan kapital tersebut secara mandiri. Untuk membuat perlengkapan kapital tersebut negara berkembang akan mengekspor barang primernya agar dapat diimpor dengan barang kapital. Namun, karena terlalu fokus pada produksi primer untuk diekspor, negara berkembang mengalami ketidakstabilan pendapat yang diesebabkan karena persaingan barang impor yang semakin besar dan nilai tukar barang impor negara berkembang rendah. Untuk mengatasi masalah tersebut, penganti impor dan pendorong ekspor merupakan cara terbaik untuk mengatasi masalah tersebut. Melalui pengganti impor harusnya tidak diberlakukan yang membatasi impor barang produksi impor agar elastisitas pendapatan lebih tinggi. Tingginya elastisitas pendapatan terhadap impor barang produksi di Negara berkembang disebabkan oleh : 1. Bertambahanya jumlah penduduk dan berlakunya efek pamer internasional 2. Kebutuhan barang produksi semakin besar 3. Usaha meningkatkan hasil produksi primer guna meningkatkan pendapatan devisa Berhasilnya pembangunan ekonomi negara maju diawali dengan industrialisasi dengan cara menciptakan produk untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri. Setelah disubtitusi sebagian hasilnya diekspor dan ditukar dengan barang kebutuhan pembangunan ke luar negri. Sedangkan dinegara berkembang selain mengimpor barang indutri, negara berkembang pun dapat mengekspor bahan makanan. Industri subtitusi impor dalam pelaksanaannya dibutuhkan banyak devisa agara memicu dinaikkannya pendapatan sektor ekspor, negara terpaksa mengadakan pinjaman luar negri. a) Motif – Motif Subtitusi Impor 1. Bagi negara berkembang, subtitusi impor dimaksudkan untuk mengrangi atau menghemat devisa. 2. Subtitusi impor timbul bila pemerintah suatu negara berusaha memperbaiki neraca pembayarannya, baik melalui kuota maupun tarif. 3. Angkapan bahwa industri subtitusi impor bukan untuk merugi atau mengganti banrang impor, namun karena pemerintah bertujuan untuk mengembangkan perekonomian dalan negeri b) Masalah yang muncul dalam subtitusi impor yaitu : - Kualitan barang yang dihasilkan - Efisiensi alokasi faktor produksi 1



c)



d)



e)



e)



- Biaya produksi Subtitusi Impor dan Pinjaman Luar Negeri Jumlah kapital negara berkembang jauh lebih sedikit dibandingkan kebutuhan pembangunannya, karena belum dapat memproduksi sendiri alat. Terpaksa harus mengimpor dari negara lain, pembayarannya menggunakan devisa. Sumber devisa utama suatu negara berasal dari ekspor barang dan jasa serta pinjaman luar negri. Negara berkembang melakukan pinjaman luar negeri karena rendahnya devisa, akibat nilai tukar barang produksi primernya rendah di pasar luar negeri. Segi Positif & Negatif Dari Pinjaman Luar Negeri 1. Dari segi positif Merupakan sumber yang tidak sedikit peranannya dalam pembangunan ekonomi negara termasuk pembangunan subtitusu impor 2. Dari segi negatif Adanya pinjaman luar negeri suatu negara akan terikat suatu kewajiban, yakni kewajiban membayar pinjaman tersebut, kemampuan untuk mengimpor barang guna memenuhi kebutuhan dalam negeri akan berkurang, devisa yang diperoleh dari pendapata ekspor harus digunakan untuk nengangsur pinjaman. Dengan demikian akan terjadi purchasing power dalam negeri . Subtitusi Impor Dalam Inflasi Inflasi dapat mengguntungkan dalam suatu perekonomian, namun tak jarang onflasi banyak merugikan. Keuntungannya adalah inflasi dapat membawa perbaikan bidang ekonomi maupun non ekonomi. Pada negara maju inflasi lunak mendorong kegiatan ekonomi dan pembanguan yang berdampak pada tingkat full employment. Hal ini tidak dapat terjadi pada negara berkembang dikarenakan : 1) Negara mempunyai sedikit excess capacity 2) Inflasi tidak diikuti naiknya investasi riil 3) Pendapatan masih rendah Subtitusi Impor Di Berbagai Sektor Subtitusi impor dianggap ada apabila suatu barang tingkat produksinya meningkat lebih cepat dari pada impornya. Namun ini mempunyai kelemahan bila ternyata produksi dalam negeri tetap, sedangkan impornya menurun karena berbagai pembatasan. 1. Industry Barang Pokok 2. Industry Pangan ( pertaian ) 3. Industry Jasa



B. Strategi Industri Pendorong Ekspor ( Outward looking ) Yakni strategi yang memfokuskan pada pengembangan industri nasional lebih berorientasi ke pasar internasiona dalam usaha pengembangan industri. Ekspor komoditi primer secara langsung berangsur-angsur diganti dengan ekpor komoditi yang sudah diolah di dalam negeri. Strategi pendorong ekspor dilandasi oleh pemikiran bahwa laju pertumbuhan 2



ekonomi yang tinggi hanya bisa direalisasikan jika produk – produk yang dibuat didalam negeri dijual dipasae X . Rekomendasi agar strategi ini dapat berhasil : 1. Nilai tukar harus realistis 2. Adanya insentif untuk peningkatkan ekspor 3. Tingkat proteksi impornya harus rendah KEBIJAKAN PROMOSI EKSPOR (PE) Promosi ekspor (PE) merupakan salah satu alternatif mengatasi cepat jenuhnya pasar domestik, sebab pasar luar negeri relatif jauh lebih besar daripada pasar domestik. Kebijakan PE umumnya dilakukan setelah berhasil melaksanakan SI, kendati ada juga yang melakukan secara bersamaan Tujuan kegiatan promosi ekspor yang dilakukan oleh perusahaan adalah untuk mengenalkan perusahaan dan produk yang diproduksi kepada calon pembeli di Luar Negeri. Hal ini promosi berperan penting dalam daur kehidupan usaha yang dilakukan perusahaan. Seperti dalam pengertian promosi, yaitu seperangkattehnik pemasaran untuk mengkomunikasikan segala sesuatu tentang produk atau komoditas kepada kelompok sasaran atau pasar untukmencapai tujuan akhir upaya pemasaran yaitu produk atau komoditaskita menjadi pilihan utama bagi pelanggan (Jabbar:2007). menurut Anne Krueger (1978). Wakil presiden bank dunia, ada 4 faktor yang dapat menerangkan mengapa strategi industrialisasi promosi ekspor dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat ketimbang strategi substitusi impor, ke empat faktor tersebut adalah: 1 Kaitan sektor pertanian dengan sektor industry Pertumbuhan sektor pertanian yang pesat memang penting sekali bagi pertumbuhan ekonomi pada umumnya, namun pengalaman dari korea selatan (yang sejak tahun 1961 telah menempuh strategi promosi ekspor) telah menunjukkan bahwa dengan strategi promosi ekspor, kaitan antara keberhasilan sektor pertanian dan keberhasilan sektor industri tidak begitu erat seperti di bawah strategi substitusi impor. Hal ini disebabkan karena di NSB telah menempuh strategi promosi ekspor ternyata telah berhasil cukup cadangan devisa untuk mengimpor pangan (jika perlu) dari pada negara-negara yang telah menempuh strategi substitusi impor.karena strategi substitusi impor ternyata justru mempunyai kepadatan impor yang tinggi. Dengan demikian biaya oportunitas impor pangan tinggi sekali, karena devisa yang langka ini tidak dapat digunakan untuk impor yang lainnya yang penting, misalnya barang-barang modal untuk pembangunan. 2 Skala ekonomis Bagi industri-industri dimana faktor skala ekonomi (economices of scale) adalah penting,maka strategi promosi ekspor akan dapat memberikan dorongan yang kuat kepada perusahaan-perusahaan baru dari pada dibawah substitusi impor. Karena perusahaan-perusahaan ini dapat menyusun rencana investasi. Produksi dan pemasaran mereka atas dasar potensi pasar domestik dan pasar ekspor. Dengan strategi promosi ekspor sejak semula dapat dibangun pabrik dengan skala ekonomi yang efisien, 3



oleh karena dalam membangun pabrik-pabrik tersebut para industrialis sudah merencanakan untuk memasarkan sebagian dari produksi mereka dari pasar dunia. 3 Persaingan Suatu segi positif yang penting dari strategi promosi ekspor adalah bahwa persaingan dipasar ekspor mengaharuskan para industralis untuk menjajagi berbagai cara untuk menekan biayaproduksi mereka sampai ketingskt yang serendah-rendahnya sehingga hasil-hasil produksinya mereka bisa bersaing dalam hal harga (price competitive) dipasar ekspor, maka persaingan ketat dipasar ekpor juga akan mengahruskan para industriawan untuk mengadakan pengendalian mutu (quality control) yang ketat pula, mengadakan modifikasi dalam desain barang-brang sesuai dengan perubahan selera masyarakat dalam kemajuan teknologi baru, an memastikan pengadaan barang-barng sesuai dengan jadwal engadaan yang telah ditetapkan. 4 Kekurangan Devisa Pengalaman NSB, termasuk Indonesia, telah menunjukkan bahwa kekurangan devisa telah menghambat pertumbuhan ekonomi yang pesat, pada tingkat makro ekonomi, skala investasi nsioanal perlu dikurangi, jika diperkirakan bahwa ditahun-tahun mandatang akan dihadapi masalah kekurangan devisa. Pada tingakt micro ekonomi, berbagai proyek pembangunan mungkin perlu dijadwalkan kembali(seperti yang dilakukan indonesia pada tahun 1983 sebagai akibat dari defisit tarnsaksi berjalan telah dialami sejak tahun 1982 dengan berakhirnya rizki minyak dan demikian juga pada tahun 1991 sebagai akibat dari adanya boomimg investasi pasca derugulasi perbankan) atau terpaksa dihentikan jika impor bahan-bahan baku, barang-barang setengah jadi, dan barang-barang modal tidak dapat dilanjutkanakibat kekurangan devisa. Meskipun NSB telah menempuh strategi promosi ekspor tentu tidak bebas dari masalah tekanan pada neraca pembayaran dan kekurangan devisa, namun strategi yang bertujuan untuk memperoleh devisa sebanyak mungkin melalui ekspor barang-barang jadi (manutactured exports) akan lebih berhasil dalam memupuk cadangan devisa yang memadai dari pada strategi substitusi impor yang ternyata sering memperbesar kekurangan devisa pertalian dengan kepadatan impor yang tinggi dari berbagai industri substitusi impor. Meskipun kebijakan PE memberikan manfaat, namun juga ada beberapa masalah: 1 Cepat jenuhnya pasar internasional Cepat jenuhnya pasar internasional disebabkan oleh faktor permintaan dan penawaran. Dilihat dan sisi permintaan, apa yang diekspor oleh NSB seperti pakaian, makanan olahan, barang-barang elektronik sederhana, bahkan kendaraan, umumnya merupakan barang kebutuhan pokok bagi negara maju.Sebagai barang kebutuhan pokok, elastisitas permintaannya (elastisitas harga dan elastisitas pendapatan) sangat rendah, sehingga pasarnya relatif tetap. 2 Makin kuatnya kebijakan proteksi oleh negara-negara maju.



4



Sekalipun negara-negara maju memiliki keunggulan komparatif dalam produksi teknologi padatmodal dan ilmu pengetahuan, mereka tetap melakukan proteksi terhadap industri-industri yang berteknologi sederhana. C. Teknologi dan Pengangguran TEKNOLOGI Secara umum, teknologi dapat didefinisikan sebagai entitas, benda maupun tak benda yang diciptakan secara terpadu melalui perbuatan dan pemikiran untuk mencapai suatu nilai. Definisi teknologi dapat dipandang sebagai kegiatan yang membentuk atau mengubah kebudayaan. Selain itu, teknologi adalah terapan matematika, sains, dan berbagai seni untuk faedah kehidupan seperti yang dikenal saat ini. Indonesia sebagai negara yang berkembang harus mengejar ketertinggalan teknologi lewat industri berteknologi tinggi yang terpilih. Namun, tidak salah pula jika kita memerlukan adanya visi efisiensi dalam proses transformasi teknologi. Tekno ekonomi merupakan merupakan suatu kemampuan memanfaatkan teknologi secara efisien dan efektif. Kemampuannya mencakup kemampuan memilih teknologi, mengoperasikan proses, menghasilkan barang dan jasa, serta mengelola perubahan. Perubahan pada paradigma tekno ekonomi memunculkan system teknologi yang baru dan menimbulkan pengaruh yang menyeluruh pada semua sisi perekonomian. Perubahan pada paradigma teknoekonomi akan menimbulkan produk baru dan proses teknologi baru pada sebuah bentuk industri baru. Perubahan demikian menyebabkan perubahan pada struktur biaya input, produksi, serta distribusi pada perekonomian secara keseluruhan. Sehingga dengan adanya teknologi akan menghemat biaya-biaya proses produksi dalam industri seperti: a Merubah keaadaan yang serba bergantung pada luar negeri, untuk menjadikan ekonominya lebih mandiri. Sebab umumnya negara-negara tersebut masih memiliki struktur ekonomi yang berat sebelah, yaitu merupakan negara agraris, yang sekaligus merupakan ekonomi ekspor. Kekayaan-kekayaan alam yang mereka miliki dengan berbagai hasil tambangnya, kesuburan tanah yang menghasilkan berbagai hasil pertanian, sebagian besar belum mampu mengolah sendiri sehingga harus dijual ke luar negeri. Begitu pula segala kebutuhan barang-barang sampai beras yang merupakan hasil pertanian juga masih harus diimpor. Lebih-lebih peralatan-peralatan modal untuk memajukan industrinya, alat-alat transport dan sebagainya, yang belum mampu dibuat sendiri jelas harus diimpor. Dengan keadaan yang demikian negara tersebut dalam keadaan yang sangat lemah, dilihat dari segi ekspor maupun impor. b Dengan industrialisasi diharapkan dapat meningkatkan produktifitas tenaga kerja, dengan mempergunakan teknologi yang lebih modern. c Menambah lapangan-lapangan kerja baru untuk memperkecil jumlah pengangguran. d Dari segi neraca pembayaran, dimaksudkan agar secepatnya dapat memperbaiki neraca pembayaran yang selalu defisit. Maksudnya sekalipun dalam jangka pendek adanya industrialisasi terpaksa banyak mengimpor mesin-mesin, alat-alat transport, sehingga memerlukan devisa yang sangat besar, tetapi lama-kelamaan diharapkan adanya industry5



industri substitusi impor akan mengurangi devisa yang kita butuhkan sebaliknya kita mampu memperbesar ekspor kita. Berikut dampak positif dan dampak negatif dari perkembangan teknologi 1 Dampak positif  Penciptakan peluang usahan dan pekerjaan  Ketersediaan saranan dan prasarana 2 Dampak Negatif  Pencemaran lingkungan  Potensi Konflik PENGANGGURAN Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolahan smp, sma, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan. Atau dengan kata lain Penganguran adalah kelompok angkatan kerja yang belum mendapatkan pekerjaan atau tidak bekerja. 1. Jenis Pengangguran dan Penyebabnya Secara garis besar, pengangguran dapat dibedakan menjadi dua golongan, menurut lama waktu kerja dan menurut penyebabnya a Jenis pengangguran menurut waktu kerja Pengangguran sering diartikan sebagai angkatan kerja yang belum bekerja atau tidak bekerja secara optimal. Berdasarkan pengertian diatas, maka pengangguran dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu :  Pengangguran Terselubung (Disguissed Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu. Contoh : suatu kantor mempekerjakan 10 orang karyawan padahal pekerjaan dalam kantor itu dapat dikerjakan dengan baik walau hanya dengan 8 orang karyawan saja,sehingga terdapat kelebihan 2 orang tenaga kerja. Orang-orang semacam ini yang disebut dengan pengangguran terselubung.  Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu. Contoh : seorang buruh bangunan yang telah menyelesaikan pekerjaan di suatu proyek untuk sementara menganggur sambil menunggu proyek berikutnya . Setengah pengangguran dibagi menjadi dua kelompok : - Setengah Penganggur Terpaksa, yaitu mereka yang bekerja dibawah jam kerja normal dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan lain.



6



-



Setengah Penganggur Sukarela, yaitu mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain, misalnya tenaga ahli yang gajinya sangat besar.  Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguhsungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal. b Jenis Pengangguran berdasarkan penyebab terjadinya : Macam-macam pengangguran berdasarkan penyebab terjadinya dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu :  Pengangguran konjungtural (Cycle Unemployment) adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.  Pengangguran struktural (Struktural Unemployment) adalah pengangguran yang diakibatkan oleh ketidakcocokan antara keterampilan (kualifikasi) tenaga kerja yang dibutuhkan dan keterampilan tenaga kerja yang tersedia.Perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang merupakan latar belakang ketidakcocokan itu. Pengangguran struktural bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti : - Akibat permintaan berkurang - Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi - Akibat kebijakan pemerintah  Pengangguran friksional (Frictional Unemployment) adalah pengangguran yang muncul akibat adanya ketidaksesuaian antara pemberi kerja dan pencari kerja (pergantian pekerjaan atau pergeseran tenaga kerja). Pengangguran ini muncul dari kemauan tenaga kerja yang bersangkutan. Ia menganggur untuk sementara waktu dalam rangka mencari pekerjaan yang lebih baik, menantang dan menunjang karirnya. Pengangguran ini sering disebut pengangguran sukarela.  Pengangguran musiman adalah pengangguran yang muncul akibat pergantian musim misalnya pergantian musim tanam ke musim panen.  Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin  Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian (karena terjadi resesi). Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerat demand). Contoh : suatu saat perekonomian suatu negara mengalami masa pertumbuhan (menaik).Di saat lain, mengalami resesi (menurun) atau bahkan depresi.Pada saat krisis ekonomi, daya beli masyarakat menurun sehingga tingkat permintaan terhadap barang dan jasa juga menurun.Turunnya permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa memaksa produsen untuk menurunkan kegiatan produksi.Produsen melakukan ini antara lain dengan cara mengurangi pemakaian faktor produksi, termasuk tenaga kerja.Inilah



7



mengapa pada saat krisis ekonomi kita menyaksikan banyaknya pegawai atau buruh terkena PHK sehingga menganggur.



2 Sebab Terjadinya Pengangguran Masalah pengangguran tentulah tidak muncul begitu saja tanpa suatu sebab. Faktorfaktor yang menyebabkan terjadinya pengganguran secara global adalah sebagai berikut : a Besarnya Angkatan Kerja Tidak Seimbang dengan Kesempatan Kerja. Ketidakseimbangan terjadi apabila jumlah angkatan kerja lebih besar daripada kesempatan kerja yang tersedia. Kondisi sebaliknya sangat jarang terjadi. b Struktur Lapangan Kerja Tidak Seimbang, kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang. Apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besar daripada angkatan kerja, pengangguran belum tentu tidak terjadi. Alasannya, belum tentu terjadi kesesuaian antara tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia. Ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan sebagian tenaga kerja yang ada tidak dapat mengisi kesempatan kerja yang tersedia. c Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Kerja antar daerah tidak seimbang. Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja, sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari suatu negara ke negara lainnya. d Budaya pilih-pilih pekerjaan. Pada dasarnya setiap orang ingin bekerja sesuai dengan latar belakang pendidikan. Dan lagi ditambah dengan sifat gengsi maka tak heran kebanyakan yang ditemukan di Indonesia bukan pengangguran terselubung, melainkan pengangguran terbuka yang didominasi oleh kaum intelektual (berpendidikan tinggi). e Pemalas. Selain budaya memilih-milih pekerjaan,budaya (negatif) lain yang menjamur di Indonesia adalah budaya malas. Malas mencari pekerjaan sehingga jalan keluar lain yang ditempuh adalah dengan menyogok untuk mendapatkan pekerjaan. f Tidak mau ambil resiko. “Saya bersedia tidak digaji selama 3 bulan pertama jika diterima bekerja di kantor bapak. Dengan demikian bapak tidak akan rugi. Jika bapak tidak puas dengan hasil kerja saya selama 3 bulan tersebut, bapak bisa pecat saya.”Adakah yang berani mengambil resiko seperti itu? Kami yakin sedikit sekali. Padahal kalau dipikir-pikir itu justru menguntungkan si pencari kerja selama 3 bulan tersebut ia bisa menimba pengalaman sebanyak-banyaknya.Meskipun akhirnya dipecat juga, toh dia sudah mendapat pengalaman kerja 3 bulan. 3 Dampak-dampak Pengangguran Untuk mengetahui dampak pengganguran kita perlu mengelompokkan pengaruh pengganguran tersebut, yaitu: a Dampak Pengangguran terhadap Perekonomian suatu Negara Tujuan akhir pembangunan ekonomi suatu negara pada dasarnya adalah meningkatkan 8



4



kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil dan dalam keadaan naik terus. Jika tingkat pengangguran di suatu negara relatif tinggi, hal tersebut akan menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan. Hal ini terjadi karena pengganguran berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian, seperti yang dijelaskan di bawah ini:  Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah daripada pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya). Oleh karena itu, kemakmuran yang dicapai oleh masyarakat pun akan lebih rendah.  Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sektor pajak berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan perekonomian menurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan demikian, pajak yang harus dibayar dari masyarakat pun akan menurun. Jika penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.  Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi. Adanya pengangguran akan menyebabkan daya beli masyarakat akan berkurang sehingga permintaan terhadap barang-barang hasil produksi akan berkurang. Keadaan demikian tidak merangsang kalangan Investor (pengusaha) untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru. Dengan demikian tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomipun tidak akan terpacu. b Dampak pengangguran terhadap Individu yang Mengalaminya dan MasyarakaT - Pengangguran dapat menghilangkan mata pencaharian - Pengangguran dapat menghilangkan ketrampilan - Pengangguran dapat meningkatkan angka kriminalitas - Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan sosial politik. - Pengangguran dapat meningkatkan angka kemiskinan. Cara Mengatasi Pengangguran Adanya bermacam-macam pengangguran membutuh-kan cara-cara mengatasinya yang disesuaikan dengan jenis pengangguran yang terjadi, yaitu sebagai berikut : a Cara Mengatasi Pengangguran Struktural Untuk mengatasi pengangguran jenis ini, cara yang digunakan adalah :  Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja  Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan ke tempat dan sector ekonomi yang kekuranga  Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan) kerja yang kosong, dan  Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran. b Cara Mengatasi Pengangguran Friksional 9



Untuk mengatasi pengangguran secara umum antara lain dapat digunakan cara-cara sbb:  Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru, terutama yang bersifat padat karya  Deregulasi dan Debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsang timbulnya investasi baru  Menggalakkan pengembangan sector Informal, seperti home indiustri  Menggalakkan program transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja di sector agraris dan sector formal lainnya  Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah, seperti pembangunan jembatan, jalan raya, PLTU, PLTA, dan lain-lain sehingga bisa menyerap tenaga kerja secara langsung maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta. c Cara Mengatasi Pengangguran Musiman Jenis pengangguran ini bisa diatasi dengan cara : - Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sector lain, dan - Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika menunggu musim tertentu. d Cara mengatasi Pengangguran Siklus Untuk mengatasi pengangguran jenis ini adalah :  Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa, dan  Meningkatkan daya beli Masyarakat



10



REFERENSI: 1. https://exiaprasetya.wordpress.com/2010/06/04/industri-substitusi-impor/ 2. https://anisa26.wordpress.com/2011/04/14/industrialisasi/ 3. http://foctarina.blogspot.com/2014/02/analisis-peran-kebijakan-pemerintah.html 4. https://faiqanadeaahfi.wordpress.com/2013/04/29/peranan-dan-dampak-ilmupengetahuan-dan-teknologi/ 5. http://ahamadsurji.blogspot.com/2012/10/dampak-industri-terhadap-masyarakat.html 6. http://antnah12.blogspot.com/2016/05/makalah-perekonomian-indonesia.html



11