Perekonomian Ind Disk 3 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Bandingkan kondisi Perbankan Indonesia saat terjadinya krisis ekonomi 1998 dengan kondisi perbankan sekarang tahun 2020 ketika dilanda Covid 19. Silahkan dikemukakan pendapatnya masing masing, jika perlu dukung dengan tabel atau gambar yang menguatkan pendapat tersebut. Kondisi Perbankan Indonesia saat pandemi covid-19 ini dinilai cukup tangguh dan stabil. Meskipun pada awal munculnya pandemic Covid-19 di Indonesia sangat mengkhawatirkan. Namun sampai sekarang kondisi perbankan Indonesia dianggap dititik stabil daripada saat krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998. Krisis Ekonomi 1998



is ar stu ed d vi y re aC s o ou urc rs e eH w er as o. co m



 Krisis moneter 1998 adalah imbas dari krisis finansial Asia 1997. Krisis moneter 1997 berdampak luas dan lama terhadap perekonomian dan khususnya perbankan di Indonesia. Sejak digulirkan Pakto’88 sudah dapat terindikasi lemahnya perbankan Indonesia. Ciri-ciri yang memperkuat indikasi tersebut antara lain : pertama, rendahnya rasio modal terhadap aktiva produktif, kedua rendahnya persyaratan modal minimum untuk mendirikan bank di Indonesia (merupakan yang terendah di Asia saat itu, dengan modal 1 Milyar sudah dapat mendirikan bank) dan faktor ketiga adalah tingginya jumlah kredit yang bermasalah.  Dampak terbesar krisis moneter bagi perbankan adalah menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap bank. Lumpuhnya sektor perbankan saat itu sangat berpengaruh dalam kegiatan ekonomi masyarakat, terutama yang menggunakan fasilitas bank.  Dalam kondisi yang demikian pemerintah melakukan langkah pengetatan moneter sebagai reaksi merosotnya nilai rupiah terhadap valuta asing. BI juga melakukan penghentian transaksi Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), menarik dana BUMN dan menaikkan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI).



sh



Th



Mengutip laporan tahunan BI 1998, jumlah kredit macet di perbankan nasional mencapai Rp 10,2 triliun per April 1997, naik sebesar 7,7% dibandingkan akhir tahun 1996. kurs nilai tukar Rupiah dalam rentang yang lebar yakni Rp2.500 hingga Rp16.000 per USD (Rupiah melemah 540%), rasio kecukupan modal (CAR) perbankan Indonesia minus 15,7%, dan kredit bermasalah (NPL) 48,6%. Diperparah lagi dengan terjadinya kelangkaan bahan pokok, hal ini menimbulkan kepanikan masyarakat. Di saat yang sama terjadi pula tekanan politik dari kepemimpinan Presiden Soeharto. Pada 1998, krisis berdampak pada pasar keuangan, ekonomi, dan sosial politik. Presiden Soeharto menghadapi tiga krisis sekaligus, dari mulai krisis ekonomi, krisis politik, hingga krisis kepercayaan. Krisis 2020



This study source was downloaded by 100000824553847 from CourseHero.com on 11-14-2021 00:05:56 GMT -06:00



https://www.coursehero.com/file/72600602/Perekonomian-Ind-disk-3docx/



krisis di tahun 2020 diawali dengan semakin beratnya beban fiskal dan tidak berhasilnya mencapai target dari pertumbuhan investasi dan ekonomi, dengan begitu membuat defisit terus saja berlangsung sejak 2014. Hal ini berdampak terhadap beban utang yang semakin besar, baik utang pemerintah maupun utang BUMN. Hal lainnya yang memicu krisis terjadinya defisit transaksi berjalan dan defisit perdagangan. Sehingga dapat dikatakan bahwa di tahun 2020 ini terjadinya 3 defisit secara bersamaan, dari mulai defisit fiskal, defisit perdagangan, hingga defisit transaksi berjalan.



is ar stu ed d vi y re aC s o ou urc rs e eH w er as o. co m



Hal ini berpengaruh dengan nilai tukar rupiah hingga harga saham yang ada di pasar modal. Dan krisis tersebut diperparah dengan terjadinya pandemi Covid-19 yang melanda dunia saat ini. Pandemi Covid-19 mengancam nyawa manusia hampir di seluruh belahan dunia dan menyebabkan berhentinya berbagai aktivitas ekonomi yang ada di berbagai belahan dunia, begitu pula di Indonesia. Krisis 2020 ini berdampak kepada sektor kesehatan, pasar keuangan, ekonomi, UMKM, supply chain dan daya beli masyarakat.



LPS menyatakan saat ini kondisi industri perbankan relatif stabil, meski perlu terus meningkatkan kewaspadaan dalam mengantisipasi dampak negatif dari Covid-19. Pemerintah Indonesia juga telah mengeluarkan berbagai kebijakan yang antisipatif dan adaptif demi menjaga stabilitas sistem keuangan di tengah pandemi Covid-19. LPS telah mengambil peran strategis dalam upaya menjaga stabilitas sistem keuangan. LPS juga meningkatkan koordinasi dengan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan Kementerian Keuangan dalam rangka memantau dan menjaga stabilitas sistem keuangan nasional.



sh



Th



Berdasarkan data OJK, NPL perbankan hingga Juli lalu mengalami kenaikan, ke level 3,22 persen. Namun, angka tersebut masih berada di bawah batas aman, yakni sebesar 5 persen. CAR perbankan nasional per Juli 2020 sebesar 23,1 persen, naik jika dibandingkan dengan periode Juni 2020, yakni sebesar 22,59 persen. Dengan kondisi NPL relatif terjaga, ini mengakibatkan CAR bank terjaga. Lalu, jika dilihat rasio kredit terhadap simpanan (Loan to Deposit Ratio/LDR) juga terus mengalmi penurunan. Pada Juli lalu, LDR perbankan nasional berada di level 87,76 persen, turun dari bulan sebelumnya yakni sebesar 88,64 persen. Artinya likuiditias bank masih sangat aman, masih sangat baik.



This study source was downloaded by 100000824553847 from CourseHero.com on 11-14-2021 00:05:56 GMT -06:00



https://www.coursehero.com/file/72600602/Perekonomian-Ind-disk-3docx/



"Kalau tahun '98 memang ada kepanikan, tapi, kan, sektor riilnya waktu itu masih kuat. Sektor UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) masih bergerak karena aktivitas ekonomi di banyak daerah sebenarnya relatif berjalan normal. Walaupun terjadi krisis moneter," jelas Bhima. Covid-19 dinilai berdampak global dengan jumlah jutaan kasusdi seluruh dunia. Sebelumnya ada Flu burung, SARS, Mers, Ebola, Zika. Sebagian pernah juga dialami oleh Indonesia, tapi tidak seburuk Pandemi 2020. "Kalau tahun 2020 ini, baik itu sektor keuangan maupun sektor riil, sama-sama mengalami pelemahan," kata Bhima. Tidak seperti krismon 1998—dimana UMKM masih bisa menghidupkan perekonomian Indonesia—pandemi kali ini justru jelas menghantam hampir seluruh sektor usaha UMKM.



is ar stu ed d vi y re aC s o ou urc rs e eH w er as o. co m



Semisal, sektor pariwisata, hotel, perdagangan, manufaktur, dan keuangan. Semua terpaksa menghentikan perputaran uang dan bisnisnya. "Nah, ini yang membuat pelemahan rupiahnya relatif konsisten, persisten, berlanjut," tandas Bhima.



SUMBER :



https://money.kompas.com/read/2020/09/17/153400226/enam-bulan-pandemibagaimana-kondisi-perbankan-nasional-?page=all. https://www.goodnewsfromindonesia.id/2020/05/11/menelisik-perbedaan-nilairupiah-saat-krismon-1998-dan-sekarang



sh



Th



https://finansial.bisnis.com/read/20200917/90/1292959/bagaimana-kondisiperbankan-nasional-saat-ini-berikut-jawaban-lps



This study source was downloaded by 100000824553847 from CourseHero.com on 11-14-2021 00:05:56 GMT -06:00



https://www.coursehero.com/file/72600602/Perekonomian-Ind-disk-3docx/



is ar stu ed d vi y re aC s o ou urc rs e eH w er as o. co m sh



Th



This study source was downloaded by 100000824553847 from CourseHero.com on 11-14-2021 00:05:56 GMT -06:00



https://www.coursehero.com/file/72600602/Perekonomian-Ind-disk-3docx/ Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)