10 0 87 KB
Typed by Yulia FK 01
PERITONITIS THYPOID Dr. Rubiyanto, Sp.B.KBD o Salah satu komplikasi demam thypoid → perforasi pada usus halus o Paling banyak pada ileum terminale → ileocecal s/d 50cm ke proksimal o Gejala: peritonitis generale o Permasalahan pertama penderita datang ke RS: 1. Dehidrasi 2. Syok 3. Sepsis o Diagnosis: Anamnesis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang o Keluhan utama: Nyeri abdomen menyeluruh/difus o Anamnesis: Awal nyeri sering pada kanan bawah Setelah demam 1-3 minggu Sifat demam: 1. Klasik – Step Lader Fever (Bila sudah dapat terapi tidak sda) Demam meningkat dapat bertahan kemudian menurun
-
Diare warna gelap → :Pea Sup Stool” Obstipasi Hematozesia → Feses warna hitam → 10-20%
kasus o Pemeriksaan fisik: Rose spot pada kulit →ok bakteriemia Terjadi tongue → tidak kotor tapi hiperemi Bradikardi relative o Pemeriksaan ABDOMEN: Hepatosplenomegali Distensi abdomen dengan tanda peritonitis general
Typed by Yulia FK 01
Typed by Yulia FK 01
Pekak hati hilang → udara bebas Cairan bebas intraperitoneal o Pemeriksaan Lab: Anemia Leukopenia (3.000-4.000) → khas pada thypoid fever Bila > 10.000 → > pada thypoid minggu III-IV Perforasi Widal/faal kultur (+) o Pemeriksaan radiologis: Tanda peritonitis Udara bebas sub.diafragma o Patologi: Limpadenopti pada limfoid intestinal pada ileum terminal (Plak Peyer) Lokasi: valvula Bauhini (Valvula ileosekal)ke proksimal s/d ± 50cm Terjadi 10-15 hari sejak onset penyakit Lanjut → Nekrosis Plak Peyer Erosi vaskuler Perdarahan pada lesi Lesi meluas dari mukosa ke lamina muskularis lamina serosa → PERFORASI o Operasi: Pertama dilakukan oleh Tn. Chantemesse Th.1889 Ada konroversi: Tindakan operasi: Perlu atau Tidak? TIDAK OPERASI: Dinding usus sekitar daerah operasi tipis, rapuh → sulit dijahit. → Setelah operasi dapat perforasi lagi pada tempat semula atau tempat lain Pada pasien demam tifoid ada komplikasi miokarditis Cairan intraperitoneal STERIL bila telah dapat terapi khloramfenikol -
Typed by Yulia FK 01
Typed by Yulia FK 01
Dengan terapi konservatif (Tanpa operasi) survival rate 50-80%, dengan operasi mortalitas 80-100% (Mansen Bahr 1987) Dengan penelitian lebih baru: AB sudah maju/bagus-bagus Perforasi ulang Operasi dengan baik dapat dihindari Perawatan post operasi baik SETUJU OPERASI: Perforasi thypoid → akut abdomen → perlu tindkan operasi segera Pada perforasi thypoid: tidak terjadi: proses lokalisasi dan walling off Adanya perforasi → intra abdomen terkontaminasi E.coli, Klebsiella, aerobacter aerogenes, proteusmirabilis, Psedumonas (Salmonelanya sendiri jarang-jarang dapat diisolasi) Sulit menyingkirkan dengan kasus-kasus akut abdomen yang lain o TINDAKAN OPERASI Laparatomi Eksplorasi. Pada intra abdomen didapatkan tanda-tanda khas: Tidak ada perlekatan omentum dengan usus Tidak ada fibrin-fibrin Lomfonodi ileocecal membesar/meradang Ada vlek-vlek hitam pada ileum Ada perforasi/impending perforasi pada ileum distal Bentuk perforasi: Bulat lonjong, sekitarnya edema (Spt mata burung merpati) Singel → sering-sering multiple
Typed by Yulia FK 01
Typed by Yulia FK 01
Perforasi tidak dilekati omentum Letak perforasi: ante mesenterial Tindakan terhadap perforasinya: Bila perforasinya tunggal → eksisi (Wedge eksisi) → jahit primer Bila multiple dan impending perforasinya banyak → Reseksi → Ileostomi Bila perforasi