Perhitungan Kebutuhan Tenaga Kerja ISN [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Perhitungan Kebutuhan Tenaga Kerja berdasarkan Indicator Staffing Needs (ISN) Kebutuhan tenaga = beban kerja dalam 1 tahun / waktu kerja yang tersedia setahun Kapasitas



= jumlah beban kerja dalam 1 tahun = jumlah karyawan saat ini x jam kerja x 365 hari



Waktu kerja yang tersedia : a. 365 hari – 90 hari (hari non efektif kerja) b. 90 hari non efektif : 12 hari cuti 14 hari libur nasional 12 hari izin sakit 52 hari minggu / tahun c. 275 hari x 7 jam kerja efektif = 1925 jam Jadi kebutuhan karyawan berdasarkan ISN adalah Kebutuhan ahli gizi = (3 orang x 7 jam x 365 hari) / 1925 jam = 4 orang Kebutuhan juru masak = (7 orang x 7 jam x 365 hari) / 1925 jam = 9 orang Kebutuhan pramusaji = (3 orang x 7 jam x 365 hari) / 1925 jam = 4 orang Pada saat ini jumlah ahli gizi di RS Cibitung Medika berjumlah 3 orang, tetapi perhitungan kebutuhan jumlah tenaga ahli gizi berdasarkan ISN adalah 4 orang. Diperlukan tambahan 1 orang lagi tenaga gizi agar pekerjaan lebih terfokus karena bertanggung jawab dengan satu pekerjaan. Misalnya 1 ahli gizi hanya bertanggung jawab menjadi koordinator atau menjadi penanggung jawab saranan dan prasarana. Selain itu, jumlah juru masak di RS Cibitung Medika berjumlah 7 orang, tetapi perhitungan kebutuhan jumlah juru masak berdasarkan ISN adalah 9 orang. Diperlukan tambahan 2 orang tenaga juru masak. Jumlah pramusaji di RS Cibitung Medika saat ini berjumlah 3 orang, tetapi perhitungan kebutuhan jumlah juru masak berdasarkan ISN adalah 4 orang. Diperlukan tambahan 1 orang tenaga pramusaji. Dengan adanya penambahan kebutuhan juru masak dan pramusaji, dalam hal ini adalah petugas pendistribusian makanan ke ruangan pasien, pekerjaan akan lebih efektif dan efisien, masakan dapat terjaga kualitasnya. Ada satu aspek penting yang menentukan mutu kerja dari seorang karyawan, yaitu faktor kelelahan. Tenaga kerja yang lelah tidak akan dapat bekerja secara efisien dan kualitas kerja yang dihasilkan tidak baik. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembobotan dalam perhitungan kebutuhan tenaga pada penyelenggaraan makanan institusi : a. Jumlah dan jenis porsi yang dilayani b. Jumlah dan macam menu yang diselenggarakan c. Jumlah hari pelayanan makanan d. Jumlah dan macam peralatan yang tersedia e. Sarana fisik dan prasarana yang tersedia



f. Jumlah, jenis, dan kualitas bahan makanan yang digunakan g. Sistem produksi makanan yang digunakan h. Sistem distribusi/ pelayanan makanannya