Perhitungan Pembalikan Modal (Capital Recovery) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Perhitungan Pembalikan Modal (Capital Recovery) •



Capital recovery cost (CR) dari suatu investasi adalah deret seragam dari modal yang tertanam dalam suatu investasi selama umur dari investasi tersebut • Nilai CR bisa digunakan untuk melihat apakah suatu investasi akan memberikan pendapatan yang cukup untuk mneutupi modal yang dikeluarkan termasuk bunga yang mestinya dihasilkan pada tingkat MARR selama umur dari investasi tersebut. • Nilai sisa dalam suatu perhitungan CR dianggap sebagai pendapatan . • CR dapat dinyatakan sebagai berikut: CR(i)=P(A/P,i%,N) – F(A/F,i%, N) Dimana: CR(i) = ongkos recovery pada MARR sebesar I % P = modal yang ditanamkan sebagai investasi awal F = estimasi nilai sisa pada tahun ke N i = MARR N = estimasi umur investasi atau horizon perencanaan yang ditetapkan



• CR dapat dinyatakan sebagai berikut: CR(i)=P(A/P,i%,N) – F(A/F,i%, N) Dimana: CR(i) = ongkos recovery pada MARR sebesar I % P = modal yang ditanamkan sebagai investasi awal F = estimasi nilai sisa pada tahun ke N i = MARR N = estimasi umur investasi atau horizon perencanaan yang ditetapkan Atau juga bisa dinyatakan dengan: CR(i)=(P-F)(A/F,i%,N)+Pi



Contoh Seperangkat peralatan dibeli dengan harga Rp 82 juta dengan nilai sisa Rp. 5 juta pada akhir umurnya di tahun ke – 7.Dengan tingkat bunga 15 %. Hitunglah CR dari peralatan tersebut! Solusi: CR = Rp 82 juta(A/P,15%,7)-Rp 5 juta(A/F,15%,7) = Rp 82 juta(0,2404) – Rp 5 juta (0,0904) = Rp 19,2608 juta Atau CR = Rp (82-5)juta (A/P,15%,7) + Rp 5 juta(0,15) = Rp 77 juta (0,2404) + Rp 5 juta (0,15) =Rp. 19,2608 juta



Contoh 2 •











Sebuah perusahaan rekanan PLN memenangkan tender untuk pengadaan sarana listrik di sebuah pulau yang baru dikembangkan untuk kawasan pariwisata. Ada 2 laternatif yang bisa ditempuh dalam melaksanakan proyek tersebut. Pertama adalah memasang kabel bawah laut yang akan menelan biaya pembangunan dan pemasangan sebesar Rp 10 jt/km dengan biaya perawatan sebsar 0,35 jt/km per tahun.Nilai sisanya diperkirakan Rp. 1 juta per km pada akhir tahun ke-20. Alternatif kedua adalah memasang kabel di atas laut dengan biaya pemasangan dan pembangunan sebesar 7 jt/km dengan biaya perawatan Rp. 0,40 jt per km per tahun. Nilai sisa diperkirakan Rp. 1,2 jt per km di akhir tahun ke-20. Bila perusahaan memilih alternatif pertama maka panjang kabel yang harus dipasang adalah 10 km sementara alternatif ke dua sepanjang 16 km. Tentukan altenatif mana yang lebih efisien dengan menggunakan MARR = 10 %.



Alternatif pertama: Ongkos awal dari alternatif ini adalah P=Rp. 10 jt/km x 10 km = Rp. 100 jt.Nilai sisanya adalah F= Rp. 1 jt x 10 = Rp. 10 juta. CR dari alternatif ini dapat dihitung sebagai berikut: CR = Rp. 100 juta (A/P, 10 %, 20) – Rp. 10 jt (A/F,10%,20) = Rp. 100 jt (0,11746) – Rp 10 jt (0,01746) = Rp. 11,746 – Rp. 0,1746 = Rp 11,5714 jt Ongkos perawatan per tahun adalah: Rp 0,35 jt/km x 10 km = Rp 3,5 jt Nilai deret seragam dari keseluruhan aliran kas pada alternatif pertama ini adalah: A1 = Rp. 11,5714 + Rp. 3,5 jt = Rp. 15,0714 jt



Alternatif ke dua: Ongkos awal () = Rp. 7 jt/km x 16 km = Rp 112 jt Nilai sisa (F) = Rp 1,2 jt/km x 16 km = Rp 19,2 juta CR = Rp. 112 jt(A/P,10%,20) – Rp 19,2 jt (A/F,10%,20) = Rp 112 jt (0,11746) – Rp 19,2 jt (0,01746) = Rp 12,8203 jt Ongkos perawatan per tahun adalah: Rp 0,40 jt/km x 16 km = Rp. 6,4 jt Nilai deret seragam dari keseluruhan kas alternatif ke dua adalah: A2 = Rp. 12,8203 jt + Rp. 6,4 jt = Rp 19,2203 jt Jadi yang dipilih alternatif yang pertama karena memberikan ongkosongkos per tahun yang lebih kecil sehingga lebih efisien