Perhitungan Penetapan Konsentrasi Larutan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERHITUNGAN PENETAPAN KONSENTRASI LARUTAN (Laporan Praktikum Kimia Dasar)



Oleh



Frido Yoga Saputra 2014111019



JURUSAN PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2020



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Zat tersusun atas partikel-partikel yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Susunan dan sifat partikel setiap zat berbeda-beda. Susunan dan sifat partikel sangat menentukan wujud zat. Zat cair mempunyai sifat bentuk berubah-ubah dan volumenya tetap. (Putri, dkk, 2017)



Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut. Sebagai contoh, jika sejumlah gula dilarutkan dalam air dan diaduk dengan baik, maka campuran tersebut pada dasarnya akan seragam (sama) di semua bagian (Styarini, L. W. 2012).



Konsentrasi larutan adalah komposisi yang menunjukkan dengan jelas perbandingan jumlah zat terlarut terhadap pelarut. Kelarutan dapat kecil atau besar sekali, dan jika jumlah zat terlarut melewati titik jenuh, zat itu akan keluar (mengendap di bawah larutan). Dalam kondisi tertentu suatu larutan dapat mengandung lebih banyak zat terlarut dari pada dalam keadaan jenuh (Adha, S. D. 2015)



1.2 Tujuan Tujuan dari dilaksanakannya Praktikum Kimia Dasar tentang Perhitungan Penetapan Konsentrasi Larutan yaitu: 1. Dapat melakukan perhitungan untuk menetapkan konsentrasi (molaritas, normalitas, molalitas, persen bobot, dan persen volume) suatu larutan yang akan digunakan untuk percobaan di laboratorium. 2. Dapat mempraktikkan cara pembuatan larutan kimia tertentu yang diinginkan.



BAB II BAHAN DAN METODE



2.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan selama kegiatan praktikum ini antara lain: 1. Sumber listrik (power supply) 2. Laptop/pc 3. Handphone/hp 4. Alat tulis 5. Kuota cukup 6. Aplikasi Google Zoom



2.2 Metode 1.



Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan, seperti kuota cukup, sumber listrik terpasang dengan baik, laptop/pc, handphone/hp, alat tulis dan aplikasi zoom;



2.



Masuk ke zoom yang telah dishare/telah disediakan oleh pihak asisten dosen



3.



Pembukaan praktikum yang disampaikan oleh asisten dosen;



4.



Pengisian absen yang telah di share/dibagikan oleh pihak asisten dosen;



5.



Asisten dosen menjelaskan tentang bagaimana perhitungan penetapan konsentrasi larutan;



6.



Menonton video tentang pengertian pengenceran, molaritas dan molalitas;



7.



Mencatat semua hal penting yang terdapat di video tersebut;



8.



Asisten dosen memberi tugas mengerjakan laporan praktikum kimia dasar tentang perhitungan penetapan konsentrasi larutan;



9.



Sesi tanya jawab tentang β€œPerhitungan Penetapan Konsentrasi Larutan”;



10. Mengisi postest yang diberikan oleh asisten dosen.



BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN



3.1 Hasil Berikut hasil dari praktikum pengukuran penetapan konsentrasi larutan: A. 1. Berapakah molaritas larutan jika diketahui volume larutan 0,50 Liter, jumlah massa 6 gram, dan massa reatif 80? Solusi:



n=



= 0,075 mol



=



M= =



= 0,15 π‘šπ‘œπ‘™/π‘™π‘–π‘‘π‘’π‘Ÿ



2. Diketahui volume larutan sebanyak 2 Liter dibuat untuk melarutkan NaOH sebanyak 10 gram dengan massa molekul sebanyak 70. Hitunglah molaritas larutan! Solusi:



n=



= 0,214 mol



=



M= =



= 0,107 mol/liter



B. 1. Sebanyak 15 gram natrium hidroksida (NaOH) dilarutkan dalam 3 kg air dengan massa molekul relatif NaOH adalah 60. Hitunglah molalitas (m) larutan tersebut? Solusi: N=



=



m= =



= 0,25 mol = 0,083 mol/kg



2. Jika 2 kg air ditambahkan 18 gram larutan NaNO3, (Mr = 30). Tentukan berapa nilai molalitas tersebut? Solusi: n=



=



m= =



= 0,6 mol = 0,3 mol/kg



C. 1. Jika molaritas awal 2 M, dengan volume awal 1 liter. Berapakah konsentrasi akhir larutan tersebut jika volume akhir 6 liter? Solusi: M1.V1 = M2.V2 3M.1liter = M2.12liter 3M/liter = M2.12liter M2 = M2 = 3 M 2. Jika 100ml 0,5 M H2SO4 diencerkan hingga volume mencapai 150ml. Berapakah molaritas larutan encer tersebut? Solusi: M1.V1 = M2.V2 0,5M.100ml = M2.150ml 50M/ml = M2.150ml M2 = M2 = 3 M



D. 1. Jika campuran 300 mL NaOH 0,5 M dan 500 mL NaCl 0,7 M. Berapakah konsentrasi larutan tersebut? Solusi: Mc =



Mc = Mc = Mc = Mc = 0,625 M 2. Konsentrasi larutan HCL yang diperoleh dengan mencampur 100mL 0,5 M, 150 mL 0,7 M, 200 mL 0,6 M adalah? Solusi: Mc =



Mc = Mc = Mc = Mc = 0,61 M



E. 1. Jika asam sulfat komersial memiliki massa 50% dan massa jenis 1,5 g/L. Berapakah kemolaran asam sulfat tersebut jika Mr = 97? Solusi: M=



M=



M= M = 7,73 M 2. suatu larutan HCl dengan kadar 70% dan massa jenis 1 g/mL, berapakah kemolaran larutan HCl jika Mr = 90? Solusi: M= M= M= M = 7,77 M



3.2 Pembahasan A. Molaritas merupakan besaran yang menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam satu liter volume larutan. Satuan molaritas adalah mol/liter, dirumuskan dengan: M= οƒ˜ M = Molaritas (M) οƒ˜ n = Jumlah mol zat (mol) οƒ˜ V = Volume larutan (Liter)



Mol adalah satuan jumlah partikel suatu zat. Dirumuskan dengan: N= οƒ˜ n = jumlah mol (mol) οƒ˜ m = jumlah massa (g) οƒ˜ Ar atau Mr = massa relatif



B. Molalitas merupakan banyaknya mol zat telarut didalam satu kilogram zat pelarut. Satuan molalitas adalah mol/kg, dirumuskan dengan: m= οƒ˜ m = Molalitas οƒ˜ n = Jumlah mol zat οƒ˜ P = Kilogram pelarut



C. Pengenceran larutan merupakan proses penurunan konsentrasi zat terlarut didalam sebuah larutan yang dimana biasanya dengan mencampurkan lebih banyak zat pelarut didalam larutan tersebut. Dirumuskan dengan: M1 . V1 = M2 . V2 οƒ˜ M1 = Molaritas awal (M) οƒ˜ V1 = Volume awal (liter) οƒ˜ M2 = Molaritas akhir (M) οƒ˜ V2 = Volume akhir (liter) D. Molaritas larutan campuran merupakan proses apabila dua larutan yang berbeda konsentrasinya dicampurkan, maka konsentrasi larutan akan menjadi berubah. Pada larutan yang baru, jumlah mol zat terlarut merupakan jumlah total dari mol zat dalam kedua larutan tersebut. Demikian pula dengan volumenya, sehingga berlaku:



Mc =



οƒ˜ M1 = Molaritas awal (M) οƒ˜ V1 = Volume awal (liter) οƒ˜ M2 = Molaritas akhir (M) οƒ˜ V2 = Volume akhir (liter) οƒ˜ M3 = Molaritas awal (M) οƒ˜ V3 = Volume awal (liter)



dst



E. Pengenceran larutan pekat merupakan proses mencampur zat terlarut didalam sebuah larutan dengan konsentrasi tinggi, dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Dirumuskan dengan:



M=



οƒ˜ p = rho/massa jenis οƒ˜ Mr = massa relatif οƒ˜ Kadar(%) = kadar larutan (satuan %)



BAB IV KESIMPULAN



Setelah melaksanakan Praktikum Kimia Dasar tentang Perhitungan Penetapan Konsentrasi Larutan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Untuk melakukan suatu perhitungan konsentrasi larutan memerlukan rumus yang terbagi menjadi 5 bagian, yaitu: a) Molaritas M= b) Molalitas m= c) Pengenceran larutan M1 . V1 = M2 . V2 d) Molaritas larutan campuran Mc =



dst



e) Pengenceran larutan pekat M=



2. Contoh membuat suatu larutan NaOH yaitu: Ambil larutan NaOH sebanyak 15 gram menggunakan neraca analitik, setelah itu masukkan larutkan kedalam labu ukur dengan menambahkan 3kg air dengan massa molekul relatif (Mr) NaOH adalah 60, kemudian encerkan sampai tanda batas yang telah ditentukan.



DAFTAR PUSTAKA



Adha. S. D. 2015. Pengaruh Konsentrasi Larutan HNO3 dan Waktu Kontak Terhadap Desorpsi Kadmium (II) yang Terikat Pada Biomassa Azolla Micropylla-Sitrat. Kimia Student Journal. 1(1):636-642.



Putri LMA., Prihandono T., Supriadi B. 2017. Pengaruh Konsentrasi Larutan terhadap Laju Kenaikan Suhu Larutan Jurnal Pembelajaran Fisika. 6(2):151157.



Styarini, L. W. 2012. Perancangan Sistem Pengukuran Konsentrasi Larutan Gula Menggunakan Metode Difraksi. Jurnal Teknik Pomits. 1(1):1-5.