Persalinan Dengan Distosia Dan Askepnya [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PERSALINAN DENGAN DISTOSIA



Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas II Dosen Pembimbing : Ibu Evy Apriani, M.Kep



Disusun Oleh: Defindra Yudha P



(108116037)



Dewi Apriliani



(108116041)



Indri Wahyuni



(108116049)



Fidha Fairus Syafira



(108116062)



Ni’matul Khoeriyah



(108116066)



PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN 2B SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP TAHUN AJARAN 2017/2018



KATA PENGANTAR ‫الرحي ِْم‬ ‫بِس َْم هللاِ الرحْ َم ِن‬ ِ Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Laporan Pendahuluan dan Asuhan Peperawatan Persalinan dengan Distosia” tepat pada waktunya. Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini tidaklah lain adalah untuk memenuhi salah satu dari sekian kewajiban pada mata kuliah “Keperawatan Maternitas II” serta merupakan bentuk tanggung jawab langsung penulis pada tugas yang diberikan. Makalah ini akan membahas tentang konsep distosia, dan asuhan keperawatan pada pasien distosia. Pada kesempatan ini, penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Demikian pengantar yang dapat penulis sampaikan dimana penulis pun sadar bawasannya penulis hanyalah seorang manusia yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan dari para pembaca Akhirnya penulis hanya bisa berharap, bahwa dibalik ketidaksempurnaan penulisan dan penyusunan makalah ini adalah ditemukan sesuatu yang dapat memberikan manfaat atau bahkan hikmah bagi penulis, pembaca, ataupun seluruhnya. Amiin ya Rabbal ‘alamin. Wassalalam,



Cilacap, 25 Mei 2018



Penulis



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ............................................................................................ i DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii BAB I ...................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN .................................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 2 1.3 Tujuan .......................................................................................................... 2 BAB II .................................................................................................................... 3 PEMBAHASAN .................................................................................................... 3 2.1 Pengertian .................................................................................................... 3 2.2 Klasifikasi Distosia ...................................................................................... 3 2.3 Insiden .......................................................................................................... 9 2.4 Etiologi ........................................................................................................ 10 2.6 Manifestasi Klinis ...................................................................................... 10 2.7 Pemeriksaan Penunjang ........................................................................... 11 2.8 Komplikasi ................................................................................................. 12 2.9 Pentalaksaan .............................................................................................. 12 2.10 Kerangka Konsep Asuhan Keperawatan Distosia ............................... 15 BAB III ................................................................................................................. 21 PENUTUP ............................................................................................................ 21 3.1 Simpulan..................................................................................................... 21 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 22



ii



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Distosia yang secara literatur berarti persalinan yang sulit, memiliki karakteristik kemajuan persalinan yang abnormal atau lambat. Persalinan abnormal atau lambat umum terjadi bila ada disproporsi antara ukuran bagian terbawah janin dengan jalan lahir. Pada presentasi kepala, distosia adalah indikasi yang paling umum saat ini untuk seksio sesaria primer. CPD(cephalopelvic disproportion) adalah akibat dari panggul sempit, ukuran kepala janin yang besar,atau lebih sering kombinasi dari kedua di atas. Setiap penyempitan diameter panggul yang mengurangi kapasitas pelvis dapat mengakibatkan distosia selama persalinan. Panggul sempit bisa terjadi pada pintu atas panggul, midpelvis, atau pintu bawah panggul, atau umumnya kombinasi dari ketiganya. Karena CPD bisa terjadi pada tingkat pelvic inlet,outlet dan midlet,diagnosisnya bergantung pada pengukuran ketiga hal tersebut yang dikombinasikan dengan evaluasi ukuran kepala janin.Panggul sempit disebut-sebut sebagai salah satu kendala dalam melahirkan secara normal karena menyebabkan obstructed labor yang insidensinya adalah 1-3% dari persalinan. Apabila persalinan dengan panggul sempit dibiarkan berlangsung sendiri tanpa pengambilan tindakan yang tepat, timbul bahaya pada ibu dan janin. Bahaya pada ibu dapat berupa partus lama yang dapat menimbulkan dehidrasi serta asidosis, dan infeksi intrapartum,ruptur uteri mengancam serta resiko terjadinya fistula vesikoservikalis, atau fistula vesikovaginalis,atau fistula rektovaginalis karena tekanan yang lama antara kepala janin dengan tulang panggul.Sedangkan bahaya pada janin dapat berupa meningkatkan kematian perinatal,dan perlukaan pada jaringan di atas tulang kepala janin bahkan bisa menimbulkan fraktur pada os parietalis. Oleh sebab itu, penatalaksanaan keperawatan yang tepat akan sangat membantu mengurangi dan memperbaiki masalah-masalah yang berhubungan dengan resiko tinggi persalinan pada distosia.Dimana dengan perencanaan yang tepat akan memberikan hasil yang lebih baik.



1



1.2 Rumusan Masalah 1. Apa saja konsep dari distosia? 2. Bagaimana asuhan keperawatan pada klien dengan distosia?



1.3 Tujuan Tujuan Khusus Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas II



Tujuan Umum 1. Mengetahui konsep distosia 2. Mengetahui tentang asuhan keperawatan pada klien dengan distosia



2



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Distosia adalah Kesulitan dalam jalannya persalinan (Rustam Mukhtar, 1994). Persalinan abnormal yang erat kaitannya dengan kelainan pada 4P (pelvis, passenger, power, dan plasenta) dan ditandai dengan adanya hambatan kemajuan dalam persalinan. Distosia adalah persalinan yang panjang, sulit atau abnormal yang timbul akibat berbagai kondisi (Bobak, 2004 : 784).



2.2 Klasifikasi Distosia 1. Distosia karena HIS Distosia kelainan tenaga/his adalah tidak normal dalam kekuatan atau sifatnya menyebabkan rintangan pada jalan lahir, dan tidak dapat diatasi sehingga menyebabkan persalinan macet. Dalam persalinan diperlukan his normal yang mempunyai sifat : 1) Kontraksi otot rahim mulai dari salah satu tanduk rahim. 2) Fundal dominan, menjalar ke seluruh otot rahim 3) Kekuatanya seperti memeras isi otot rahim 4) Otot rahim yang telah berkontraksi tidak kembali ke panjang semula sehingga terjadi retraksi dan pembentukan segmen bawah rahim. Jenis – jenis kelainan his : a. His hipotonik 1) His hipotonik disebut juga intersia uteri yaitu his yang tidak normal, fundus berkontraksi lebih kuat dan lebih dulu dari pada bagian lain. 2) Kelainan terletak pada kontraksinya yang singkat dan jarang 3) Selama ketuban utuh umumnya tidak berbahaya bagi ibu dan janin. 4) Hisnya bersifat lemah, pendek, dan jarang dari his normal 5) Inersia uteri dibagi menjadi 2, yaitu : a) Inersia uteri primer Bila sejak awal kekuatanya sudah lemah dan persalinan berlangsung lama dan terjadi pada kala 1 fase laten.



3



b) Inersia uteri sekunder a. Timbul setelah berlangsung his kuat untuk waktu yang lama dan terjadi pada kala 1 fase aktif. b. His pernah cukup kuat terapi kemudian melemah. c. Dapat ditegakkan dengan melakukan evaluasi pada pembukaan. d. Pada bagian terendah terdapat kapur, dan mungkin ketuban telah pecah. e. Dewasa ini persalinan tidak dibiarkan berlangsung sedemikian lama sehinggga dapat menimbulkan kelelahan otot uterus, maka interesia uteri sekunder ini jarang ditemukan. Kecuali pada wanita yang tidak diberi pengawasan baik waktu persalinan. b. His Hipertonik 1) His hipertonik disebut juga tetania uteri yaitu his yang terlalu kuat. 2) Sifat hisnya normal, tonus otot diluar his yang biasa, kelainannya terletak pada kekuatan his. 3) His yang terlalu kuat dan terlalu efisien menyebabkan persalinan berlangsung cepat ( 2500 liter R/ Pemenuhan cairan pada mengurangi dehidrasi



7.



Berikan cairan secara intravena R/ Larutan parenteral mengandung elektrolit dan glukosa dapat memperbaiki atau mencegah ketidakseimbangan maternal dan janin serta apat menurunkan keletihan maternal



20



BAB III PENUTUP



3.1 Simpulan Persalinan tidak selalu berjalan lancar, terkadang ada kelambatan dan kesulitan yang dinamakan distosia. Salah satu penyebab distosia itu adalah karena kelainan his yaitu suatu keadaan dimana his tidak normal, baik kekuatannya maupun sifatnya sehingga menghambat kelancaran persalinan. Setelah rencana tindakan keperawatan disusun secara sistemik. Selanjutnya rencana tindakan tersebut diterapkan dalam bentuk kegiatan yang nyata dan terpadu guna memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan yang diharapkan. Akhir dari proses keperawatan adalah ketentuan hasil yang diharapkan terhadap perilaku dan sejauh mana masalah klien dapat teratasi. Disamping itu perawat juga melakukan umpan balik atau pengkajian ulang jika tujuan ditetapkan belum berhasil/ teratasi.



21



DAFTAR PUSTAKA



https://www.academia.edu/8761768/Askep_Distosia_INSYA_ALLAH_FIX https://www.scribd.com/doc/135289721/Lp-Dan-Askep-Distosia https://www.scribd.com/document/.../Lp-Dan-Askep-Distosia www.academia.edu/11904485/Distosia



22