PERSALINAN Dengan KPD Jie [PDF]

  • Author / Uploaded
  • nurul
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN PADA NY. L DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI PUSKESMAS CIKAMPEK KARAWANG 2021



oleh:



LILIS JULAEHA NIM: 210703102



PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN DAN PENDIDIKAN PROFESI BIDAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ABDI NUSANTARA JAKARTA 2021/2022



LEMBAR PERSETUJUAN



LAPORAN KASUS



ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY. L DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI PUSKESMAS CIKAMPEK KARAWANG TAHUN 2021



Telah disetujui, diperiksa, dan siap diujikan dihadapan Tim Penguji



Disetujui Pembimbing Pembimbing



(Hj. Tetin Rismayanti, SST,MPd, M.Kes) NIDN 0330037204



ii



KATA PENGANTAR Sepenuh hati yang meliputi pengertian syukur dan puji, penulis memanjatkan syukur



kepada Allah Swt karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan kasus yang berjudul “Asuhan Kebidanan Persalinan Pada Ny. L dengan Ketuban Pecah Dini di Poned puskesmas Cikampek 2021” Penulis selama menjalani studi dan menyelesaikan penyusunan laporan ini banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu melalui kesempatan ini menyampaikan terima kasih kepada: 1.



Ketua Yayasan Stikes Abdi Nusantara Jakarta Bapak Khairil Walid, SKM, Mpd



2.



Ketua Stikes Abdi Nusantara Jakarta Ibu Lia Idealistiana, SKM, SST, MARS



3.



Ketua Program Studi Profesi Kebidanan Ibu Mariyani, M.keb 4. Pembimbing Ibu Tetin Rismayanti, SST,MPd, M.Kes yang telah memberikan arahannya dengan tanpa kenal bosan, dan sabar serta tegas



5.



Suami dan kedua orang tua tercinta yang selalu mendoakan dengan sabar, anak – anak tercinta yang telah mensuport.



6.



Teman seperjuangan di profesi kebidanan dan para pegawai di Stikes abdi Nusantara Jakarta atas kerja samanya yang baik. Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan, wawasan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis sangat menghargai masukan guna penyempurnaan dalam penulisan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk perkembangan ilmu kesehatan. Karawang, 16 Desember 2021



Penulis



iii



DAFTAR ISI Lembar Persetujuan........................................................................................



ii



Kata Pengantar................................................................................................



iii



Daftar isi............................................................................................................



iv



Persetujuan tindakan Medik...........................................................................



v



Bab I : Pendahuluan 1.1 Latar Belakang............................................................................................



1



1.2 Tujuan..........................................................................................................



3



1.2.1 Tujuan Umum………………………………………………………….. 1.2.2 Tujuan Khusus…………………………………………………………. Bab II : Tinjauan Teori 2.1 Pengertian...................................................................................................



4



2.2 Etiologi Ketuban Pecah Dini.....................................................................



4



2.3 Patofisiologi Ketuban Pecah....................................................................



6



2.4 Tanda dan Gejala KPD...............................................................................



7



2.5 Pengaruh Ketuban Pecah Dini..................................................................



7



2.6 Komplikasi KPD.........................................................................................



8



2.7 Penatalaksanaan........................................................................................



8



2.8 Proses Terjadinya Persalinan...................................................................



9



Bab III : Tinjauan Kasus 3.1 Laporan Kasus dengan Metode SOAP.................................................... 12 3.2 Laporan Kasus dengan Metode Pathway................................................ 25 Bab IV : Pembahasan....................................................................................... 34 Bab V : Penutup 5.1 Saran........................................................................................................... 36 5.2 Kesimpulan................................................................................................. 36 Daftar Pustaka Lampiran



iv



PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK



v



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Dalam pengertian sehari-hari persalinan sering diartikan serangkaian kejadian pengeluaran bayi yang sudah cukup bulan, disusul dengan penegluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu melalui jalan lahir atau melalui jalan lain berlangsung dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan ibu sendiri). Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Prawirohardjo, 2002 dalam Kurniarum 2016) Ketuban pecah Dini (KPD) merupakan salah satu permasalahan Obstetric yang dapat menyebabkan komplikasi seperti infeksi intrauterine, yang bisa menjadi chorioamnionitis, plasenta absurpsio, dan juga sepsis. Infeksi pada ibu dapat terjadi pada kejadian ketuban pecah dini di akibatkan karena pecahnya selaput ketuban akan membuat masuknya bakteri mudah untuk memasuki uterus dan akan berkembang biak. Perkembangan bakteri ini akan lebih cepat terjadi pada lingkungan yang hangat dan basah. Kemungkinan untuk terjadi infeksi akan meningkat pada keadaan ketuban pecah dini yang lama, karena bakteri akan memiliki waktu yang lebih lama untuk bermultiplikasi (Abrar dkk, 2017) Menurut laporan World Health Organization (WHO) tahun 2014 bahwa angka kematian ibu (AKI) di dunia mencapai 289.000 jiwa. Dimana terbagi atas beberapa Negara salah satunya Asia Tenggara. Angka kematian ibu di NegaraNegara Asia Tenggara yaitu Indonesia 190 jiwa, Vietnam 49 jiwa, Thailand 26 jiwa, Brunei 27 jiwa, Malaysia 29 jiwa. Sebagian besar kematian ibu terjadi di Negara berkembang karena kurang mendapat akses pelayanan kesehatan, kekurangan fasilitas, terlambatnya pertolongan persalinan disertai keadaan sosial ekonomi dan pendidikan masyarakat yang masih tergolong rendah (Indah dkk, 2018) 1



Berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) tahun 2015, penurunan AKI di Indonesia terjadi sejak tahun 1991 sampai 2007 yaitu dari 390 menjadi 228 kematian ibu per 100.000 KH. Namun demikian, Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 menunjukan peningkatan AKI yang signifikan yaitu menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. AKI kembali menunjukkan penurunan menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 (Redowati, 2018) AKI berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Karawang pada tahun 2017 yakni 44 kasus, angka ini menurun pada tahun 2018 AKI di Provinsi Karawang yakni 29 kasus. Penyebab kematian ibu tertinggi di Provinsi Karawang yaitu perdarahan sebanyak 13 kasus, hipertensi 5 kasus, infeksi 1 kasus, abortus 1 kasus dan lain-lain 24 kasus (Dinas Kesehatan Provinsi Karawang, 2018) KPD berhubungan dengan penyebab kejadian prematuritas dengan insiden 30-40% sebagai proses pencegahan (tindakan preventif) dan penurunan angka kejadian mortalitas dan mordibilitas perinatal dan maternal yang di akibatkan oleh komplikasi kejadian ketuban pecah dini. Selain itu ketuban pecah dini berkaitan dengan komplikasi persalianan, meliputi kelahiran kurang bulan, sindrom gawat nafas, kompresi tali pusat, khorioamniomitis, abruption plasenta, resiko terjadi infeksi pada ibu sampai kematian janin yang meningkatkan mortalitas dan morbiditas perinatal dan maternal. Semakin lama KPD semakin besar kemungkinan komplikasi (Rohmawati dan Fibriana, 2018). Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan AKI dan AKB disarankan bahwa petugas kesehatan diharapkan dapat mencegah terjadinya komplikasi obstetrik dan neonatal, seperti asfiksia, kelainan kongenital, penyakit penyerta lainnya pada bayi dan hipertensi dalam kehamilan dan nifas. Saat ibu hamil dilakukan pemantauan secara ketat yaitu dengan melakukan Antenatal Care (ANC) tepat waktu dan lengkap pada ibu hamil termasuk pemberian tablet Fe (kalsium) kepada ibu dan memonitornya melalui petugas surveilance kesehatan ibu dan anak (KIA) (Kusumawardani & Handayani, 2018).



2



Berdasarkan latar belakang diatas, penulis perlu melakukan studi kasus untuk mengetahui perubahan fisiologi dan patologis dalam Persalinan di Poned puskesmas Cikampek Karawang 2021-



1.2



Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum Mampu menganalisis kasus persalinan sesuai dengan teori yang berhubungan dengan asuhan persalinan pada Ny.L dengan KPD dI Puskesmas Cikampek Tahun 2021



1.2.2 Tujuan Khusus 1. Dapat melakukan pengkajian asuhan persalinan pada Ny.L dengan KPD di Puskesmas Cikampek Tahun 2021 2. Dapat mengidentifikasi diagnose atau masalah persalinan pada Ny.L dengan KPD di Puskesmas Cikampek Tahun 2021 3. Dapat mengidentifikasi tindakan segera atau kolaborasi dengan dokter pada persalinan Ny.L dengan KPD di Puskesmas Cikampek Tahun2021 4. Dapat merencanakan tindakan asuhan persalinan pada Ny.L dengan KPD di Puskesmas Cikampek tahun 2021 5. Dapat memberikan asuhan persalinan pada Ny.L dengan KPD di Puskesmas Cikampek tahun 2021 6. Dapat mendokumentasikan asuhan persalinan yang di berikan pada Ny.L dengan KPD di Puskesmas Cikampek Tahun 2021



3



BAB II TINJAUAN TEORI 2.1



Pengertian Ketuban Pecah Dini (KPD) atau Premature Repture of the Membrane (PROM)



didefinisikan sebagai pecahnya ketuban sebelum waktunya. Hal ini dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun jauh sebelum waktunya melahirkan. KPD preterm adalah KPD sebelum kehamilan 37 minggu. KPD yang memanjang adalah KPD yang terjadi melebihi dari 12 jam sebelum waktunya melahirkan (Gabbe et.al., 2016 dalam Pulungan, P, W, dkk 2020) Ketuban Pecah Dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda persalinan, dan setelah di hitung 1 jam, belum ada tanda persalinan. Waktu sejak pecah ketuban sampai terjadi kontraksi rahim disebut “kejadian ketuban pecah dini” (periode laten) kondisi ini merupakan penyebab terbesar persalinan premature dengan segala akibatnya (Yulaikhah L, 2009) Ketuban Pecah Dini (KPD) atau Ketuban Pecah Sebelum Waktunya (KPSW) didefinisikan sebagai pecahnya ketuban sebelum melahirkan. Hal ini dapat terjadi pada kehamilan aterm maupun preterm (Prawahardjo, 2010 dalam Tahir S. 2021) KPD adalah komplikasi yang terlihat pada kehamilan. Sebagian penyebabnya tidak diketahui dan diikuti oleh PROM sebelumnya. Hal ini terlihat kebanyakan pada ibu rumah tangga. Kelompok usia 20-30 adalah kelompok yang paling sering terjadi KPD (Mishra dan Joshy, 2015) 2.2



Etiologi Ketuban Pecah Dini



Ketuban pecah dini secara langsung belum diketahui penyebab pastinya. Beberapa keadaan yang berhubungan dengan kejadian ketuban pecah dini, antara lain infeksi maternal Serviks inkompeten, trauma kehamilan ganda, makrosomia, kelainan letak dan anemia. Adapun factor resiko yang didapatkan secara klinis : a. Infeksi Infeksi adalah penyakit yang di sebabkan oleh sejumlah mikroorganisme yang menyebabkan pelepasan sitokinin inflamasi seperti intraleukin dan Tumor Necrosis Factor (TNF), yang kemudian merangsang produksi Prostaglandin 4



(PGD). Prostaglandin merangsang kontraksi rahim sehingga menyebabkan degradasi matriks ekstraseluler pada membran janin dan menyebabkan KPD Salah satu contoh infeksi vaginosis bakterial dimana flora normal, dominan memproduksi hydrogen peroksida yang digantikan dengan kuman anaerob. Kuman anaerob meliputi Gardnerella Vaginalis, mobiluncus species dan sepsis lainnya. Vaginosis bacterial sering di kaitkan dengan abortus spontas, persalinan kurang bulan, KPD, koriamnionitis, dan infeksi cairan amnion (Cunningham, F.G et al. 2012 dalam Wulandari 2916) b. Serviks yang tidak mengalami kontraksi (Inkompetensia) Inkompetensi servik dapat meyebabkan kehilangan kehamilan pada trimester ke dua. Kelainan ini berhubungan dengan kelainan uterus yang lain seperti septum uterus dan bikornis. Bisa juga karena kasus bedah servik pada konisasi, produksi eksisi electrosurgical, dilatasi berlebihan serviksa pada terminasi kehamilan atau bekas laserasi (Sarwono, 2012) c. Trauma Trauma oleh beberapa ahli disepakati sebagi factor predisposisi atau penyebab terjadinya KPD. Trauma yang di dapat akibat hubungan seksual, pemeriksaan dalam, maupun amnosintesis. Trauma menyebabkan terjadinya KPD karena biasanya disertai infeksi (Parry, S. 1998 dalam Wulandari 2916) d. Anemia Anemia dalam kehamilan adalah keadaan penurunan konsentrasi hemoglobin dalam darah sampai kadar Hb