Persalinan [PDF]

  • Author / Uploaded
  • eka
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan ibu di Indonesia merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu mendapatkan perhatian utama, karena salah satu masalah kesehatan ibu yang utama adalah tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia. Sebagian besar wanita yang mengalami komplikasi tergolong sebagai ”berisiko rendah”. Studi selama 5 tahun di Zimbabwe meneliti penapisan tentang resiko berkembangnya komplikasi menyebutkan 71% dari wanita yang mengalami persalinan berpenyulit sebelumnya tidak diprediksi dan 88% dari wanita yang mengalami perdarahan paska persalinan tidak memiliki riwayat yang prediktif. Di Indonesia kematian ibu masih tinggi yaitu 369 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian ibu pada tahun 2003 adalah 3047 per 100.000 kelahiran hidup. Penurunan yang sangat lambat merupakan prioritas yang belum teratasi, sedangkan target yang harus dicapai pada tahun 2010 adalah 125 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan 28%, Infeksi 11%, Preeklamsi/Eklamsia 24%, partus macet/lama, trauma obstetri, abortus, komplikasi puerpurium 5%, emboli obstetri 3%, lain-lain 11% (termasuk penyakit jantung, TBC, ginjal). Terkait kematian Ibu, Bidan mengenal “4 Terlalu“ yaitu: 1. Terlalu muda 2. Terlalu tua



1



3. Terlalu sering 4. Terlalu banyak Disamping itu juga mengenal ”4 Telambat”, yaitu: 1. Terlambat mengenal tanda-tanda resiko tinggi secara dini. 2. Terlambat mengambil keputusan. 3. Terlambat transportasi. 4. Terlambat mengambil keputusan. Hal tersebut harus terus diwaspadai karena sering menjadi faktor utama penyebab kematian ibu disamping adanya faktor sosio ekonomi, pengetahuan, ketersediaan transportasi dan biaya. 1.2



Tujuan Penulisan 1.2.1 Tujuan Umum Mahasiswa



mampu



memahami,



menerangkan



dan



mengembangkan pola pikir secara ilmiah ke dalam proses asuhan kebidanan komunitas pada masa inpartu serta dapat pengalaman dalam melaksanakan asuhan kebidanan dengan menggunakan metode Manajemen Hallen Varney dalam memecahkan masalah dalam pengalaman nyata dilapangan. 1.2.2



Tujuan Khusus Setelah melakukan Asuhan Persalinan Normal pada Ny. “G” G1 P0000 diharapkan mahasiswa mampu: 1. Melakukan pengkajian data dengan cara mengumpulkan data subtektif dan data obyektif. 2. Mengidentifikasi diagnosa, masalah, dan kebutuhan. 3. Mengidentifikasi masalah potensial. 4. Mengidentifikasi kebutuhan segera. 5. Merumuskan serta mengembangkan rencana asuhan kebidanan yang menyeluruh dan komprehensif. 2



6. Melaksanakan



tindakan



sesuai



dengan



rencana



asuhan



kebidanan. 7. Mengevaluasi pelaksanaan asuhan kebidanan.



1.3



Manfaat Penulisan 1.3.1



Bagi Penulis 1. Mahasiswa dapat memahami tujuan dari asuhan kebidanan 2. Mahasiswa dapat mengetahui komponen asuhan kebidanan 3. Mahasiswa mengetahui informasi-informasi yang penting dan harus dikumpulkan setiap kunjungan. 4. Mahasiswa memahami, mengerti serta menerapkan asuhan persalinan normal yang terjadi pada kala I, kala II, kala III, kala IV.



1.3.2



Bagi Institusi Sebagai masukan dalam bahan kepustakaan dan perbandingan pada penanganan kasus persalinan normal, yang terjadi pada kala I, kala II, kala III, kala IV persalinan.



1.4



Metode Penulisan dan Teknik Pengumpulan Data Data merupakan faktor penting dalam pembuatan asuhan kebidanan karena dari data tersebut akhirnya pemecahan suatu masalah dapat diselesaikan. Untuk menyusun laporan Asuhan Kebidanan, penulis melakukan pengumpulan data dengan menggunakan metode: 1. Metode Penulisan



3



Metode yang dipakai dalam penyusunan asuhan kebidanan adalah metode deskriptif berupa studi kasus yaitu membandingkan teori dan kasus nyata di lapangan. 2. Tehnik Pengumpulan Data Untuk



mengumpulkan



data



yang



diperoleh



maka



penulis



menggunakan teknik sebagai berikut: a. Wawancara Pengambilan data dengan cara tanya jawab langsung dengan pasien dan keluarga tentang masalah yang dihadapi. b. Observasi Pengambilan data dengan cara menilai dan memantau perkembangan keadaan pasien. c. Pemeriksaan fisik Melakukan pemeriksaan fisik mulai dari infeksi, palpasi, auskultasi, perkusi, dan pemeriksaan penunjang lainnya d. Dokumentasi Pengambilan data dengan melihat data yang sudah ada dalam lembar status pasien atau buku rekam pasien. e. Studi Pustaka Teori Asuhan Kebidanan diambil dari buku-buku dan makalah yang membahas tentang kesehatan ibu dan penyakit ibu yang sedang diderita.



1.5



Tempat dan Waktu



4



Penyusunan laporan asuhan kebidanan ini dilakukan pada tanggal 15 januari 2011 jam 08.00 WIB, di BPS. Ny. “T”, Amd. Keb. Ds. “B” Kecamatan “K”, Kabupaten “N”.



1.6



Sistematika Penulisan Secara garis besar penulisan laporan Asuhan Kebidanan disusun secara sistematis dengan susunan sebagai berikut: BAB I



:



PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Tujuan Penulisan a. Tujuan umum b. Tujuan khusus 3. Manfaat Penulisan 4. Metode Penulisan dan Teknik Pengumpulan Data 5. Tempat dan Waktu penulisan 6. Sistematika Penulisan



BAB II



:



TINJAUAN PUSTAKA 1. Konsep Dasar Persalinan Normal 2. Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan



BAB III



:



TINJAUAN KASUS 1. Pengkajian Data 2. Identifikasi Diagnosa, Masalah, dan Kebutuhan 3. Antipasi Masalah Potensial 4. Identifikasi Kebutuhan Segera 5. Intervensi 5



6. Implementasi 7. Evaluasi BAB IV



:



PENUTUP 1. Kesimpulan 2. Saran



DAFTAR PUSTAKA



BAB II TINJAUAN TEORI 2.1



Konsep Dasar Persalinan Normal 2.1.1 Definisi persalinan 



Persalinan (Partus labor) adalah proses pengeluaran produk kosepsi yang viable melalui jalan lahir. (Rustam Mucthar, 1998: 94)



6







Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan tanpa disertai adanya penyulit. (Anonim, 2007: 37)







Persalinan adalah pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan dan dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). (Manuaba, 1998: 157)







Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina kedunia luar. (sarwono, 2007: 180)



2.1.2 Macam-macam persalinan 1. Persalinan spontan Persalinan seluruhnya berlangsung dengan kekuatan sendiri. 2. Persalinan Bantuan Bila persalinan dengan bantuan tenaga dari luar. 3. Persalinan Anjuran Kadang-kadang persalinan tidak dimulai dengan sendirinya, tetapi baru berlangsung setelah pemecahan ketuban ataupun pemberian prostaglandin. (Manuaba, 1998: 157) 2.1.3 Sebab-sebab yang menimbulkan persalinan: Beberapa teori yang menyatakan sebab-sebab terjadinya persalinan adalah: 1. Teori penurunan hormon 1-2 minggu sebelum partus dimulai, terjadilah penurunan kadar hormon estrogen dan progresteron yang bekerja sebagai



7



peregang otot polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan 2.



pembuluh darah sehingga timbul his, kadar progresteron turun. Teori plasenta menjadi tua Akan menyebabkan turunnya kadar estrogen dan progresteron yang akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah. Hal ini



3.



akan menyebabkan kontraksi rahim. Teori distensi rahim Rahim yang menjadi besar dan merenggang



menyebabkan



iskemia otot-otot rahim sehingga mengganggu sirkulasi uterus 4.



plasenta. Teori iritasi mekanik Di belakang serviks terletak ganglion servikalis, bila ganglion bergeser dan ditekan misalnya untuk kepala janin akan timbul



5.



kontraksi uterus. Induksi partus (induction of labour) Partus dapat pula ditimbulkan dengan jalan: a. Ganggang laminaria Beberapa laminaria dimasukkan dalam kanalis servikalis b. c.



dengan tujuan merangsang flexsus frankenhauser. Amniotomi Pemecahan ketuban. Oksitosin drip Pemberian oksitosin menurut tetesan permenit. (Rustam Mochtar, 1998: 93)



2.1.4 Tanda-tanda permulaan persalinan 1. Lightening atau setting atau dropping, yaitu kepala turun 2. 3.



memasuki PAP, terutama pada primigravida. Perut kelihatan melebar, fundus uterus turun. Perasaan sering atau susah kencing karena kandung kemih



4.



tertekan oleh janin. Perasaan sakit di perut dan di pinggang oleh karena adanya kontraksi-kontraksi lemah dari uterus, disebut “False labor paint“.



8



5.



Serviks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah bisa bercampur darah (bloody show). (Rustam Mochtar, 1998: 93)



2.1.5 Tanda-tanda inpartu 1.



Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.



2.



Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan-robekan kecil pada servik.



3.



Kadang-kadang ketuban ketuban pecah dengan sendirinya



4.



Pada pemerisaan dalam, serviks mendatar dan pembukaan telah ada. (Rustam Mochtar, 1998: 93)



2.1.6 Faktor-faktor yang berperan dalam persalinan 1.



2.



3.



4.



Power (kekuatan his dan kekuatan meneran) a. Otot-otot rahim b. Susunan otot-otot rahim c. Ligamentum Rotundum d. Reflek meneran e. Kontraksi otot rahim Passageway (jalan lahir) Tulang panggul yang berperan dalam proses persalianan adalah pelvis minor terdiri atas: a. Pintu atas panggul (PAP) b. Bidang terluas panggul c. Bidang sempit panggul d. Pintu bawah panggul Passenger (janin dan plasenta) a. Ukuran kepala janin b. Presentasi janin c. Letak janin d. Sikap e. Posisi janin Psikis ibu a. Penerimaan atas kehamilannya



9



b. Penerimaaan



terhadap



jalannya



perawatan



antenatal,



petunjuk, dan persiapan untuk menghadapi persalinan. c. Kemampuan bekerjasama dengan penolong persalinannya. d. Adaptasi terhadap rasa nyeri persalinan. 5. Penolong a. Pengalamannya dalam memimpin persalinan b. Adaptasi dan pengertiannya dalam menghadapi parturient terutama primara (Rustam Mochtar, 1998: 75) 2.1.7 Tahap-tahap persalinan 1) Kala I persalinan Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan serviks sehingga mencapai pembukaan lengkap (10 cm). Kala I persalinan dibagi menjadi 2 fase yaitu: a. Fase Laten, dan b. Fase aktif Adapun perbedaan fase laten dan aktif adalah: Pembukaan



Waktu



Fase laten



0-3 cm



7-8 jam



Fase aktif



4-10 cm



6 jam



-



3-4 cm 2 jam 4-9 cm 2 jam 9-10 cm 2 jam (Rustam Mochtar, 1998: 94)



Fase akselerasi Dilatasi maksimal Deselerasi



Lamanya kala I - Primigravida berlangsung 13-14 jam - Multigravida berlangsung 6-7 jam (Rustam Mochtar, 1998: 95) 2) Kala II Persalinan Kala II persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala II dikenal juga sebagai pengeluaran. Lama kala II pada ibu primipara 120 menit dan 30 menit untuk ibu multipara, jika melebihi waktu tersebut harus segera dirujuk. 10







Tanda dan gejala kala II persalinan: a. Ibu merasakan ingin meneran bersama dengan terjadinya kontraksi. b. Ibu merasakan makin meningkatnya tekan pada rectum



dan atau vaginanya. c. Perineum terlihat menonjol. d. Vulva vagina dan spingter ani terlihat membuka. 3) Kala III Persalinan Kala III persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan berakirnya setelah lahirnya plasenta dan selaput ketuban. Lamanya kala III 15-30 menit setelah bayi lahir. Fisiologi



kala



III



persalinan,



otot



uterus



(miometrium)



berkontraksi mengikuti berkurangnya ukuran rongga uterus secara tiba-tiba setelah lahirnya bayi, penyusutan ukuran rongga uterus ini menyebabkan berkurangnya ukuran tempat implantasi plasenta, karena implantasi menjadi semakin kecil. Sedangkan ukuran plasenta tidak berubah, maka plasenta akan menekuk, menebal, kemudian dilepaskan dari dinding uterus. Setelah lepas plasenta akan turun ke bagian bawah uterus atau bagian atas vagina. 4) Kala IV Kala IV persalinan dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam post partum. Hal-hal yang perlu dipantau dalam kala IV adalah: a. Kontraksi uterus b. Fundus uteri c. Kandung kemih d. Perdarahan e. TTV : Tensi, nadi, suhu, pernafasan. Pemantauan dilakukan setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 30 menit pada satu jam kedua.



11



Dalam buku-buku, proses membukanya serviks disebut dengan berbagai istilah: - Melembek : Softening - Menipis : Thinnied out - Oblitrasi : Oblitrated - Mendatar dan tertarik ke atas : Effaced and taken up - Membuka : Dilatation Fase-fase yang dikemukakan di atas dijumpai pada primigravida, perbedaannya dengan multigravida adalah: - Primigravida : - Serviks mendatar (effecement) dulu, baru



- Multigravida



dilatasi - Berlangsung 13 – 14 jam : - Mendatar dan membuka bisa bersamaan - Berlangsung 6 – 7 jam (Rustam Mochtar, 1998: 97)



2.1.8 Mekanisme persalinan normal 1. Turunnya kepala Masuknya kepala ke PAP dan menjaga kepala.



2. Fleksi Dengan majunya kepala, menyebabkan kepala menjadi fleksi sehingga uuk menjadi lebih rendah dari uub. 3. Putaran paksi dalam Pemutaran bagian depan sedemikian rupa sehingga bagian terendah dari bagian depan memutar kedepan kebawah simphisis. Putaran paksi dalam mutlak diperlukan untuk kelahiran kepala karena putaran paksi merupakan suatu usaha untuk menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk jalan lahir khususnya bidang tengah dan bawah panggul. 12



4. Ekstensi Terjadinya karena sumbu jalan lahir pada PBP mengarah kedepan dan atas sehingga kepala harus mengadakan ekstensi untuk dapat melaluinya. 5. Putar paksi luar Setelah kepala lahir maka kepala anak memutar kembali kearah punggung anak untuk menghilangkan torsi pada leher yang terjadi karena putar paksi dalam. Hal tersebut disebabkan karena bahu menempati diri pada diameter anteroposterior pada PBP. 6. Ekspulsi Setelah putar paksi luar terjadi, bahu depan sampai dibawah symphisis dan menjadi hypomoglion untuk kelahiran bahu belakang kemudian bahu depan menyusul dan selanjutnya seluruh badan anak lahir searah dengan paksi jalan lahir. (Rustam Mochtar, 1998: 99) 2.1.9



2.1.10



Lima Benang Merah dalam Asuhan Persalinan dan Kelahiran Bayi: 1. Membuat Keputusan klinik 2. Asuhan Sayang Ibu dan Sayang Bayi 3. Pencegahan Infeksi 4. Pencatatan (rekam medik) asuhan persalinan 5. Rujukan (Anonim, 2004: 1) Penapisan Ibu Inpartu Apabila didapati salah satu atau lebih penyulit sebagai berikut: 1. Riwayat bedah saesar 2. Perdarahan pervaginam 3. Persalinan kurang bulan (uk < 37 minggu) 4. Ketuban pecah dengan mekonium kental 5. Ketuban pecah lama (>24 jam) 6. Ketuban pecah pada persalinan < bulan (uk < 37 minggu) 7. Ikterus 8. Anemia berat 9. Tanda atau gejala infeksi 10. Preeklamsi atau hipertensi dalam kehamilan 11. Tinggi fundus uteri 40 cm atau lebih 12. Gawat janin



13



13. Primigravida dalam fase aktif persalinan dengan palpasi kepala 14. 15. 16. 17. 18.



janin masih 5/5 Presentasi bukan belakang kepala Presentasi majemuk Kelainan gemelli Tali pusat menumbung Syok (Anonim, 2004: 2-18)



2.1.11 Partograf Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan kala I persalinan dan informasi untuk membuat keputusan klinik. (Anonim, 2007: 55) 2.2



Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan 2.2.1 Definisi Asuhan Kebidanan adalah aktifitas atau intervensi yang dilakukan oleh bidan pada ibu yang mempunyai kebutuhan atau permasalahan dalam bidang KIA/KB dalam memberikan asuhan kebidanan pada klien. Bidan menggunakan metode pendekatan pemecahan masalah dengan difokuskannya pada suatu proses sistematis dan analisis. Dalam memberikan asuhan kebidanan kita menggunakan langkah manajemen menurut Hellen Varney. (Anonim, 2004: 45)



2.3.2 Pengkajian Data Pada langkah ini dilakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data subyektif maupun obyektif secara lengkap dari klien. Pengumpulan data mencakup:



14



A.



Data Subyektif Diperoleh dari hasil wawancara langsung kepada klien, keluarga dan tim kesehatan lain yang mencakup semua keluhan dari klien terhadap masalah yang dialami, meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Biodata Klien Biodata berisi tentang identitas klien bersama suaminya yang meliputi: Nama Klien



: Untuk mengetahui identitas klien



Umur



: Untuk mengetahui keadaan klien dilihat dari usia



Agama



: Untuk



mengetahui



kepercayaan



klien



terhadap agama yang dianutnya Suku/Bangsa : Untuk mengetahui kebiasaan dan adat istiadat klien sehingga memudahkan dalam melakukan komunikasi terapeutik Pendidikan



: Untuk mengetahui tingkat pendidikan klien sebagai dasar dalam memberikan asuhan kebidanan



Pekerjaan



: Untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial ekonomi serta aktivitas klien



Alamat



: Untuk mengetahui tempat tinggal klien, dapat meneliti apakah lingkungan cukup



15



aman bagi klien serta mengetahui identitas klien. B.



Data Obyektif Adalah data yang diperoleh melalui pemeriksaan fisik yang terdiri



dari



inspeksi,



palpasi,



auskultasi,



perkusi



serta



pemeriksaan yang terdiri dari:



2.3.6 Planning (Pengembangan Rencana) Yaitu pengembangan rencana yang merupakan langkah lanjutan setelah diagnosa ditegakkan. Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang telah diubah teridentifikasi dari klien. Planning meliputi : a. Implementasi Implementasi merupakan perwujudan dan rencana yang telah disusun pada tahap-tahap perencanaan, pelaksanaan dapat terealisasi dengan baik apabila dapat diterapkan berdasarkan hakekat masalah, beberapa prinsip dalam pelaksanaan tindakan: 1. Tindakan kebidanan apa yang dapat dikerjakan sendiri, dibantu, atau dilimpahkan pada staf. 2. Penguasaan pengetahuan dan keterampilan bidan tentang tindakan yang dilakukan. 3. Pelaksanaan realita dari rencana asuhan kebidanan yang telah disusun untuk mencapai tujuan yang ditentukan



16



b. Evaluasi Merupakan langkah akhir dari proses manajemen kebidanan adalah evaluasi sebagai tindakan untuk mengetahui sejauh mana antara keberhasilan tindakan yang dilakukan dengan ceritera ditulis dalam bentuk catatan perkembangan yan g mencakup SOAP yaitu: S



: Adalah data yang diperoleh dari anamnese dengan klien dan keluarga.



O



: Adalah data yang diperoleh melalui observasi, pemeriksaan fisik, hasil laboratorium dan test diagnostik lain dirumuskan dalam data, fokus untuk mendukung assesment.



A



: Adalah pernyataan yang diambil atas data subyektif dan obyektif.



P



: Adalah perencanaan yang ditentukan sesuai dengan masalah yang terjadi



BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny.”Y” G4 P 30003 UK 40 MINGGU DENGAN INPARTU KALA I FASE AKTIF



17



PENGKAJIAN Tanggal



:



12 Januari 2011



Jam



:



08.00 WIB



Tempat



:



BPS Ny. “I”, Amd.Keb



BIODATA



IBU



SUAMI



Nama



:Ny. “Y”



Nama



:Tn.“B”



Umur



:35 tahun



Umur



:38 tahun



Agama



:Islam



Agama



:Islam



Suku/Bangsa



:Jawa/Indonesia



Suku/Bangsa :Jawa/Indonesia



Pendidikan



:SMA



Pendidikan



:SMA



Pekerjaan



:IRT



Pekerjaan



:Swasta



Penghasilan



:-



Penghasilan



:Rp. 1.500.000/bln



Alamat



:Ds. “P”



Alamat



:Ds. “P”



No. Telp / HP



Kec. “K”



Kec. “K”



Kab. “N”



Kab. “N”



: 085235671995



No.Telp/Hp



:081359222064



DATA SUBYEKTIF 1. Keluhan utama Ibu mengatakan sekarang hamil anak pertama dengan usia kehamilan 9 bulan dan sekarang ibu mengeluh perutnya sakit, terasa kenceng-kenceng yang teratur dan semakin kuat sejak tanggal 12 Januari 2011 jam 04.00



18



WIB, serta sudah mengeluarkan lendir darah di jalan lahir sejak tanggal 12 Januari 2011 jam 07.00 WIB.



2. Tanda – tanda persalinan a.



Kontraksi uterus sejak tanggal 12 Januari 2011 jam 04.00 WIB Frekuensi : 3 kali dalam 10 menit Durasi



: 40 detik



Kekuatan



: kuat



Lokasi ketidaknyamanan di perut bagian bawah dan pinggang b.



Pengeluaran pervaginam Lendir darah



: ya



Air ketuban



: tidak, banyaknya belum dikaji, warna belum dikaji



Darah



: tidak



3. Riwayat sebelum masuk ruang bersalin Ibu mengatakan hamil anak pertama, dengan usia kehamilan 9 bulan dan sekarang ibu mengeluh perutnya sakit, terasa kenceng-kenceng yang teratur dan semakin kuat sejak tanggal 12 Januari 2011 jam 04.00 WIB, serta sudah mengeluarkan lendir darah di jalan lahir sejak tanggal 12 Januari 2011 jam 07.00 WIB. Datang ke BPS Ny.”I” jam 08.00 untuk mendapatkan pertolongan persalinan.



4. Riwayat kehamilan sekarang



19



HPM 5 April 2010, HPL 12 Januari 2011,umur kehamilan 40 minggu Menarche umur 13 tahun. Siklus 28 hari. Teratur. Lama 7 hari. Sifat darah: encer .Bau anyir. Fluor Albus tidak. Disminorhoe tidak. Banyaknya tidak terkaji ANC teratur, frekuensi 13 kali, di BPS Ny.“I” Keluhan / komplikasi selama kehamilan: Mual muntah pada awal kehamilan, dapat diatasi setelah mendapatkan obat dari bidan yang memeriksa. Riwayat merokok / minum – minuman keras / minum jamu : tidak ada Riwayat Imunisasi Imunisasi TT 1 : Ya, tanggal 10 Mei 2010 Imunisasi TT 2 : Ya, tanggal 11 Juni 2010



5. Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir lebih dari 10 kali 6. Riwayat perkawinan Kawin 1 kali. Kawin pertama umur 21 tahun. Lama kawin dengan suami sekarang 14 tahun.



7. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu GIV P 30003 Hamil ke 1



Tgl lahir



Umur



Jenis



Persalinan Penolong



11-2-96



Kehamilan 40 minggu



Persalinan Spontan



Bidan



Komplikasi Ibu Bayi Tdk ada



20



Tdk ada



J



BB



Laktasi



K P



lahir 3000



Ya



Nifas Komplikasi Tdk ada



2



2-5-02



40 minggu



Spontan



Bidan



Tdk ada



Tdk ada



P



gram 2800



Ya



Tdk ada



3



23-10-06



40 minggu



Spontan



Bidan



Tdk ada



Tdk ada



P



gram 3200



Ya



Tdk ada



gram



HAMIL INI 8. Riwayat kontrasepsi yang digunakan No



Jenis Kontrasepsi



1



Suntik 1 bulan



Tanggal 20-3-06



2



AKDR



18-6-02



3



AKDR



1-11-06



Mulai memakai Oleh Tempat Bidan BPS



Keluhan Tdk ada



Tanggal 20-4-01



Berhenti / Ganti cara Oleh Tempat Alasan Bidan BPS Ingin punya anak



Bidan



Tdk ada



10-9-06



Bidan



Bidan



BPS BPS



Tdk ada



2-3-10



Bidan



BPS



laki-laki Ingin punya anak



BPS



laki-laki Ingin punya anak laki-laki



9. Riwayat kesehatan a.



Penyakit sistemik yang pernah / sedang diderita Ibu mengatakan tidak pernah / sedang menderita penyakit penyakit keracunan kehamilan seperti pusing hebat, nyeri epigastrium, wajah sembab, pandangan mata kabur, oedem pada ekstrimitas atas dan bawah, kesemutan pada ujung jari tangan. Tidak sedang menderita penyakit menular seksual seperti sifilis, gonorhoe, kondiloma akuminata, kondiloma talata, trichomonas vaginalis, HIV/AIDS. Tidak sedang menderita penyakit menurun seperti Diabetes Militus, Hypertensi (tekanan darah tinggi), asma. Tidak sedang menderita penyakit menahun seperti jantung, ginjal. Tidak sedang menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis. Tidak sedang menderita



21



infeksi saluran kencing. Tidak sedang menderita penyakit kelainan darah seperti hemofili, toxoplasmosis.



b.



Penyakit yang pernah / sedang diderita keluarga Ibu mengatakan dalam anggota keluarganya tidak pernah dan tidak ada yang sedang menderita penyakit keracunan kehamilan (toxemia gravidarum) seperti pusing hebat, nyeri epigastrium, wajah sembab, pandangan mata kabur, oedem pada ekstrimitas atas dan bawah, kesemutan pada ujung-ujung jari tangan. Tidak ada yang pernah menderita penyakit menular seksual seperti sifilis, gonorhoe, kondiloma akuminata, kondiloma talata, trichomonas vaginalis, HIV/AIDS. Tidak ada yang pernah menderita penyakit menurun seperti Diabetes militus, Hypertensi asma. Tidak ada yang pernah menderita penyakit menahun separti jantung, ginjal. Tidak ada yang pernah menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis. Tidak ada yang pernah menderita penyakit kelainan darah seperti hemofili, toxoplasmosis. Tidak ada yang pernah menderita infeksi saluran kencing. Tidak ada yang pernah menderita epilepsi Tidak ada yang pernah menderita gangguan jiwa. Tidak ada keturunan cacat mental.



c.



Riwayat keturunan kembar Ibu Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada riwayat melahirkan kembar.



22



10. Makan terakhir tanggal 11 Januari 2011 jam 19.00 WIB jenis nasi, sayur, lauk. Minum terakhir tanggal 12 Januari 2011 jam 06.15 WIB jenis teh manis 11. Buang air besar terakhir tanggal 12 Januari 2011 jam 06.00 WIB 12. Buang air kecil terakhir tanggal 12 Januari 2011 jam 08.00 WIB 13. Istirahat / tidur dalam 1 hari terakhir : Ibu belum tidur pada 1 jam terakhir 14. Keadaan psikososial spiritual / kesiapan menghadapi proses persalinan a. Pengetahuan tentang tanda – tanda persalinan dan proses persalinan Ibu mengatakan bahwa tanda – tanda persalinan antara lain : kenceng – kenceng teratur, keluar flek – flek darah dan keluar air ketuban. b. Persiapan persalinan yang telah dilakukan (pendampingan ibu, biaya, dll) Ibu mengatakan telah memepersiapkan pakaian ibu, pakaian bayi dan biaya persalinan. Ibu mengatakan suaminya bersedia mendampingi selama proses persalinan.



c. Tanggapan ibu dan keluarga terhadap proses persalinan yang dihadapi Ibu mengatakan saat ini sedang merasa cemas dan takut dalam menghadapi persalinannya nanti.



DATA OBYEKTIF 1. Pemeriksaan fisik a.



Keadaan umum: baik, kesadaran : composmentis



23



b.



Status emosional: stabil



c.



Tanda vital: Tekanan darah



: 120 / 80 mmHg



Nadi



: 88 kali permenit



Pernafasan



: 22 kali permenit



Suhu



: 36,8 º C



d.



TB : 160 cm BB : sebelum hamil 52 kg,BB sekarang 62 kg LILA: 25 cm



e.



Kepala dan leher Edema wajah : tidak ada Cloasma gravidarum : tidak ada Mata



: simetris, bersih, sclera putih, konjungtiva merah muda



Mulut



: bersih, bibir simetris, bibir lembab, tidak kering, tidak ada stomatitis



Gigi



: bersih, tidak ada gigi karies, tidak ada gigi palsu



Leher



: tidak



teraba pembesaran



vena jugularis



pembesaran kelenjar tyroid f.



Payudara Bentuk



: simetris



Putting susu



: menonjol



Colostrum



: sudah keluar



g.



Abdomen Pembesaran



: sesuai dengan usia kehamilan



24



maupun



Benjolan



: tidak ada, kadang terlihat gerakan janin



Bekas luka



: tidak ada



Strie gravidarum dan linea nigra tampak jelas Palpasi Leopold Leopold I : TFU pertengahan antara pusat – prosesus xypoideus, menurut Mc. Donald = 31 cm, pada bagian fundus uteri teraba bagian kurang bulat, lunak dan kurang melenting (bagian bokong janin) Menurut variasi Knebel TFU teraba kurang bulat, lunak dan kurang melenting ( bagian bokong janin) dan bagian bawah teraba keras, bulat, melenting ( bagian kepala janin) Leopold II Abdomen sebelah kanan teraba datar, keras dan memanjang seperti papan ( punggung janin ) Abdomen sebelah kiri teraba bagian terkecil janin. Menurut variasi Budin Abdomen sebelah kanan teraba datar, keras dan memanjang datar seperti papan (punggung janin) Abdomen sebelah kiri teraba bagian terkecil janin Menurut variasi Ahlfeld Abdomen sebelah kanan teraba datar, keras dan memanjang seperti papan (punggung janin) Abdomen sebelah kiri teraba bagian terkecil janin



25



Leopold III Teraba keras, bulat, melenting dan sulit digoyangkan ( kepala janin) Leopold IV Posisi tangan pemeriksa Divergen(bagian terendah janin sudah masuk PAP) penurunan kepala 1/5. Osborn test : Tidak dilakukan, Karena tidak ada indikasi TBJ menurut Johnson – Tausak. TBJ : (31 cm – 11) x 155 : 3100 gram Keterangan



: -11 Kepala sudah masuk PAP.



Auskultasi DJJ : Punctum maksimum dibawah pusat sebelah kanan Frekuensi



: (11+11+11) x 4 = 132 kali per menit, kuat, teratur.



His



: Frekuensi : 3 kali dalam 10 menit Durasi



: 40 detik



Kekuatan : kuat Palpasi supra public



: penurunan kepala 1/5, vesika urinaria kosong



h.



Punggung



: bersih teraba sedikit lordosis



i.



Pinggang



: nyeri



j.



Ekstremitas Kekakuan otot dan sendi: tidak ada Edema



: tidak ada



Varises



: tidak ada



26



Reflek patella (+ / +) Kuku



: bersih, pendek



k.



Genetalia luar Tanda chadwich : ada Varises



: tidak ada



Bekas luka



: tidak ada



Kelenjar bartolini : tidak ada peradangan Pengeluaran l.



: lendir dan darah (blood slym) Anus



Hemoroid : tidak ada 2. Pemeriksaan dalam tanggal 12 Januari 2011 oleh Bidan Ny.”I” jam 08.30 WIB Tujuan : Untuk mengetahui kemajuan persalinan Hasil



: v/v bloodslym +, Ø 5 cm, efficement 50 %, ketuban (+), letak kepala, denominator UUK, janin tunggal, hidup, sutura sagitalis melintang, Hodge II +.



3. Pemeriksaan penunujang Tidak dilakukan



ASSESMENT 1.



Diagnosis kebidanan Ny.”Y” GIV P 30003, primigravida, hamil aterm dengan umur kehamilan 40 minggu, janin tunggal, hidup, intrauterine dalam pemeriksaan kala II fase aktif



27



2.



Masalah Cemas dalam mengahadapi persalinan



3.



Kebutuhan Motivasi ibu dan keluarga, istirahat saat tidak ada his dan penuhi nutrisi ibu



4.



Diagnosis potensial Perdarahan Postpartum



5.



Kebutuhan



segera



berdasarkan



kondisi klien a.



Mandiri Observasi his dan kemajuan persalinan



b.



Kolaborasi Tidak ada untuk saat ini



c.



Merujuk Tidak ada untuk saat ini



PLANNING Tanggal



: 12 Januari 2011



Jam



: 09.45 WIB



Intervensi Kala I : 1. Lakukan pendekatan dengan komunikasi terapeutik pada ibu, suami dan keluarga pasien sebelum memulai pemberian Asuhan kebidanan.



28



Rasional



: Komunikasi



terapeutik



membantu



petugas



dalam



memberikan penjelasan sehingga klien lebih kooperatif terjalin kerjasama dan meningkatkan rasa saling terpercaya kepada petugas kesehatan. 2. Beritahukan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga. Rasional



: Dengan penjelasan tersebut ibu dan keluarga dapat mengetahui



keadaan



ibu



dan



bayinya,



mengurangi



kecemasan dan ketakutan ibu. 3. Lakukan observasi TTV (tekanan darah, suhu badan setiap 2 jam, nadi setiap 30 menit). Rasional



: TTV merupakan parameter awal untuk mengetahui kelainan secara dini yang terjadi dalam tubuh ibu.



4. Pemantauan kemajuan persalinan di partograf. Rasional : Untuk mengetahui kemajuan ibu dalam persalinan. 5. Anjurkan ibu untuk melakukan



eliminasi (BAB/BAK) setiap 2 jam



sekali atau setiap kali ingin BAB/BAK Rasional : Kandung kemih yang penuh dapat memperlambat kemajuan persalinan dan menghambat kontraksi 6. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan. Rasional



: Agar terhindar dari infeksi dan menambah kenyamanan bagi ibu



7. Anjurkan pendamping untuk sering makan dan minum pada ibu Rasional



: Dengan makan dan minum, ibu memperoleh banyak tenaga untuk meneran serta mencegah dehidrasi.



29



8. Lakukan asuhan sayang ibu. Rasional : Ibu akan merasa aman dan nyaman, sehingga meningkatkan rasa saling percaya antara ibu dengan petugas kesehatan



Intervensi Kala II



:



1.



Persilahkan



ibu



untuk



memilih



pendamping persalinan. Rasional



: Saat persalinan ibu didampingi oleh suami membuat ibu merasa lebih nyaman dan ada semangat yang lebih kuat untuk meneran.



2.



Lakukan observasi CHPB (cortunen, HIS, penurunan, bendle). Cortunen dan His setiap 30 menit, Periksa dalam bila ada indikasi penurunan kepala setiap 4 jam sekali, lingkaran bendel 30 menit sekali periksa kandung kemih ibu. Rasioanal : Pemeriksaan CHPB untuk mengetahui secara dini adanya komplikasi kegawatdaruratan (bahaya) persalinan serta gawat janin.



3.



Anjurkan ibu untuk mendapatkan asupan nutrisi (makanan dan minum). Rasional



: Asupan makanan akan membuat bertambahnya tenaga ibu untuk meneran sedangkan minum untuk mencegah ibu dehidrasi.



30



4.



Bantu ibu untuk mobilisasi sesuai posisi yang nyaman saat meneran Rasional



: Posisi yang nyaman seperti (posisi duduk, posisi setengah duduk, posisi merangkak, posisi jongkok, posisi berdiri, dan posisi miring kekiri) dapat membuat penurunan kepala lebih cepat.



5.



Pimpin ibu untuk meneran dan beristirahat bila kontraksi tidak ada serta beri pertolongan ibu bersalin sesuai dengan prosedur 58 langkah APN. Rasional



: Untuk memudahkan ibu dalam proses persalinan serta dengan 58 langkah dapat mencegah terjadinya kematian ibu bersalin dan kematian bayi.



6.



Lakukan perawatan bayi baru lahir sesuai dengan prosedur. Rasional



: Bayi



baru



lahir



sangat



membutuhkan



penanganan



perawatan yang segera mungkin. 7.



Pantau kondisi ibu dan bayi selama 2 jam pasca persalinan. Rasional : 2 jam pasca persalinan merupakan kondisi yang kritis untuk Ibu bersalin, dengan pemantauan kondisi ibu dan bayi dapat mengantisipasi hal – hal yang mungkin terjadi pasca persalinan seperti mencegah perdarahan



Implementasi Implementasi Kala I Tanggal : 12 Januari 2011 Jam



: 10.00 WIB 31



1.



Melakukan pendekatan dengan komunikasi terapeutik dengan cara salam, sapa, senyum, serta sentuhan pada ibu, suami dan keluarga pasien sebelum memulai pemberian Asuhan kebidanan.



2.



Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga.



3. Melakukan observasi TTV (tekanan darah, suhu badan setiap 2 jam, nadi setiap 30 menit). 4. Melakukan pemantauan kemajuan persalinan di partograf. 5. Menganjurkan ibu untuk BAB/BAK setiap 2 jam sekali atau setiap kali ingin BAB/BAK. 6. Menganjurkan ibu untk menjaga kebersihan tubuhnya dan jalan lahir dari lendir atau setelah BAB/BAK dibersihkan dengan air dan sabu 7. Menganjurkan pendamping untuk sering makan dan minum pada ibu 8. Melakukan asuhan sayang ibu : - Panggil nama ibu - Memberitahu ibu sebelum melakukan tindakan - Berikan dukungan dan bersarkan hati ibu - Memberikan kesempatan ibu untuk bertanya dan membicarakan rasa takut atau khawatirnya - Dengarkan dan tanggapi pertanyaan dan kekhawatiran ibu - Memberikan kesempatan ibu untuk ditemani suami atau anggota keluarga lainnya - Hargai privasi ibu



32



Implementasi Kala II Tanggal : 12 Januari 2011 Jam



: 11.45 WIB



1. Mempersilahkan ibu untuk memilih pendamping persalinan. 2.



Melakukan observasi CHPB (cortunen, HIS, penurunan, bendle). Cortunen dan His setiap 30 menit, Periksa dalam bila ada indikasi penurunan kepala setiap 4 jam sekali, lingkaran bendel 30 menit sekali periksa kandung kemih ibu.



3.



Menganjurkan ibu untuk mendapatkan asupan nutrisi (makanan ringan dan minum).



4.



Membantu ibu untuk mobilisasi sesuai posisi yang nyaman saat meneran



5.



Memimpin



ibu



untuk



meneran



dan



beristirahat bila kontraksi tidak ada serta beri pertolongan ibu bersalin sesuai dengan prosedur 58 langkah APN. A. Mengenali tanda dan gejala tanda kala II 1. Melihat dan mendengar adanya tanda dan gejala kala II a. Ibu merasakan dorongan untuk meneran b. Ibu merasakan adanya tekanan pada rectum dan vagina c. Perineum menonjol d. Vulva dan sfingter ani membuka B. Menyiapkan pertolongan persalinan



33



2. Memastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan esensial. 3. Memakai memakai celemek plastik. 4. Melepaskan dan mmenyimpan semua perhiasan yang dipakai, cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian kerigkan tangan dengan handuk yang bersih dan kering. 5. Memakai sarung tangan DTT. 6. Menghisap oksitosin 10 IU kedalam spuit dan meletakkan dalam partus set dengan satu tangan.



C. Memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin baik 7. Membersihkan vukva dan perineum, dari arah depan kebelakang dengan kapas kasa yang dibasahi air DTT. 8. Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan lengkap, lakukan amniotomi bila ketuban belum pecah . 9. Mendekontaminasi sarung tangan dengan larutan klorin 0,5% dan melepaskan secara terbalik. 10. Memeriksa DJJ setelah setelah kontraksi/saat relaksasi.



D. Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses pimpinan meneran 11. Memberiotahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap . 12. Meminta keluarga untuk untuk membantu menyiapkan posisi ibu untuk meneran.



34



13. Melakukan bimbingan meneran apabila his ada, memberikan minum dan kesempatan istirahat apabila his tidak ada. 14. Menganjurkan ibu berjalan, berjongkok atau mengambil posisi yang nyaman bila ibu belum ada dorongan meneran dalam 60 menit. E. Persiapan pertolongan kelahiran bayi 15. Jika kepala bayi dengan diameter 5-6 cm, meletakkanhanduk bersih diatas perut ibu untuk mengeringkan bayi. 16. Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 dibawah bokong ibu . 17. Membuka partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat dan bahan. 18. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.



F. Menolong kelahiran bayi Lahirnya kepala 19. Saat tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm, lindungi perineum dengan tangan kanan yang dilapisi kain kering dan bersih.Tangan tangan kiri menahan kepala bayi untuk menahan posisi



defleksi



dan



membantu



lahirnya



kepala



sambil



menganjurkan ibu meneran perlahan atau bernafas cepat dan dangkal saat kepala lahir. 20. Memeriksa kemungkinan lilitan tali pusat. 21. Menunggu putar paksi luar kepala secara spontan.



35



Lahirnya bahu 22. Menempatkan kedua tangan secara biparietal, menggerakkan kepala ke bawah dan distal hingga lahir bahu depan, dnan menggerakkan keatas dan distal lahir bahu belakang. Lahirnya badan dan tungkai 23.Setelah kedua bahu lahir, melekukan sangga susur dengan menggeser tangan kearah perineum ibu untuk menyangga kepala, lengan dan siku sebelah bawah. Tangan atas menelusuri dan memeegang lengan dan siku sebelah atas. 24.Sebelah tubuh lengan lahir penelusuran tangan atas berlanjut ke punggung, bokong, tungkai dan kaki (masukan jari telunjuk diantara kedua mata kaki).



G. Penanganan bayi baru lahir 25. Melakukan penilaian awal pada bayi : a. Apakah bayi menangis kuat b. Bernafas tanpa kesulitan c. Apakah bayi bergerak dengan aktif d. Kulit berwarna kemerahan Meletakan bayi di atas perut ibu dengan posisi kepala lebih rendah dari badan.



36



26. Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya kecuali bagian telapak tangan. Ganti handuk basah dengan kain bersih dan kering. Biarkan bayi di atas perut ibu. 27. Memeriksa uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus. 28. Memberitahu ibu bahwa akan di suntik oksitosin. 29. Suntikan oksitosin 10 IU secara IM di 1/3 paha atas. 30. Setelah tali pusat berhenti berdenyut, jepit tali pusat ±3 cm dari pusat, memurut tali pusat kearah ibu, jepit tali pusat ± 2 cm dari klem pertama. 31. Memotong tali pusat diantara 2 klem dan mengikat dengan benang DTT. Lepaskan klem dan bungkys tali pusat dengan kasa steril. 32. Meletakkan bayi tengkurap di dada ibu diantra payudara ibu dengan posisi kepala bayi lebih rendah dari pada puting susu ibu. 33. Menyelimuti ibu dan bayi serta memasang topi pada kepala bayi.



H. Penatalaksanaan aktif persalinan kala II 34. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva. 35. Letakan satu tangan ditepi atas simfisis, tangan memeegang tali pusat. 36, Setelah uterus berkontraksi menegangkan tali pusat kearah bawah sambil tangan yang lain mendorong uterus secara dorsokranial dengan hati-hati mencegah inversio uteri.



37



Mengeluarkan Plasenta 37. Melakukan penegangan dan dorongan dorsokranial hingga placenta terlepas.Menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian keatas, mengikuti poros jalan lahir. 38. Saat placenta lahir tampak di introitus vagina, tangkap placenta dengan kedua tangan, pegang dan putar placenta hingga selaput ketuban terpilin kemudian lahirkan placenta. Rangsangan Taktil (Masase)uterus 39. Segera melakukan masase selama 15 menit.



I. Menilai perdarahan 40. Memeriksa kelengkapan placenta dengan kasa steril (Apakah ada koteledon atau selaput ketuban yang masih tertinggal). 41. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum.apakah ada robekan penjahitan.



J.



Melakukan prosedur pasca persalinan 42. Memastikan kontraksi uterus dan tidak terjadi perdarahan pervaginam. 43. Membiarkan bayi kontak kulit di dada ibu sampai 1 jam (IMD).



38



2. Melakukan perawatan pada bayi baru lahir 44. setelah 1 jam, malakukan penimbangan dan pengukuran (sebelum bayi di pakaikan baju). Memberi saleb mata dan memberi suntikan Vitamin K 0,01 mg IM di paha kiri. 45. setelah 1 jam pemberian vit.K, memberikan suntikan Hepatitis B di paha kanan. Evaluasi 46.Melanjutkan



pemantauan



kontraksi



uterus



dan



perdarahan



pervaginam. 47. mengajarkan pada ibu / keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi. 48. mengevaluasi daan estimasi kehilangan darah. 49. Memeriksa tanda-tanda vital ibu dan kandung kemih. 50. Memeriksa kembali dan memastikan bayi yang bernafas dengan baik dan suhu tubuh normal. Kebersihan dan Keamanan 51. Dekontaminasi alat bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit kemudian cuci bilas. 52. Membuang sampah sesuai jenisnya. 53. Membersihkan ibu dari darah, lendir, ketuban drngan air DTT, dan memakaikan pakaian ibu. 54. memastikan ibu nyaman. 55. Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5% kemudian dibilas dengan air DTT.



39



56. Melepaskan sarung tangan dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5% dalam keadaan terbalik selama 10 menit. 57. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. 58. Melengkapi partograf dan memeriksa tanda-tanda vital dan asuhan kala IV . 6.



Melakukan perawatan bayi baru lahir sesuai dengan prosedur.



7.



Memantau kondisi ibu dan bayi selama 2 jam pasca persalinan



Evaluasi Tanggal Jam S



: 15 Januari 2011 : 10.30 WIB : Ibu mengatakan sekarang hamil anak keempat dengan usia kehamilan 9 bulan dan sekarang ibu mengeluh perutnya sakit, terasa kenceng-kenceng yang teratur dan semakin kuat sejak tanggal 15 Januari 2011 jam 05.00 WIB, serta sudah mengeluarkan lendir darah di jalan lahir sejak tanggal 15 Januari 2011 jam 07.30 WIB. Ibu mengatakan sekarang perutnya terasa mules serta dapat mengerti penjelasan yang diberikan bidan.



O



: Ibu dapat menjelaskan kembali penjelasan yang di berikan petugas. KU



: Baik



TD



: 120 / 80 mmHg



40



N



: 88 x/ menit



Suhu



: 36,8 C



RR



: 22 x/menit



-HIS



: 3x dalam 10 menit lama 50 detik



-DJJ



: (11+11+11) x 4= 132x/ menit



-VT



: Ø Eff



= 5 cm = 50 %



Ketuban = utuh Bagian terendah : kepala (UUK) Penurunan kepala : 1/5 bagian, H II +



A



:



Masuk kala 1 fase aktif



P



: 1. Lakukan obsevasi CHPB( Cortonen, His, Penurunan Kepala, Bandle dan TTV) 2. Pantau kemajuan persalinan 3. Lakukan Asuhan Sayang Ibu



Tanggal : 15 Januari 2011 Jam



: 11.05 WIB



S



: Ibu mengatakan ingin meneran dan ingin BAB



O



:



-VT Ø = 10 cm Eff = 100% Ketuban = sudah pecah Bagian terendah = kepala (UUK)



41



Disamping bagian terendah janin tidak ada bagian terkecil janin -His : 5x dalam 10 menit lama 50 detik A



:



P



:



masuk kala II persalinan 1. Persiapan alat, bahan dan obat-obatan esensial untuk menolong persalinan. 2. Lakukan obsevasi 3. Meminta bantuan keluarga menyiapkan posisi ibu untuk meneran. 4. Bimbingan ibu meneran secara benar 5. Melakukan pertolongan kelahiran bayi 6. Melakukan inisiasi menyusu dini



Tanggal : 15 Januari 2011 Jam



: 11.35 WIB



S : Ibu merasa bersyukur bayinya sudah lahir secara normal dan sehat melahirkan di rumah bidan . O : - Keadaan umum ibu baik - Bayi lahir langsung menangis kuat, jenis kelamin laki-laki, tunggal BB : 3100 gram, PB : 50 cm - TFU 2 jari di atas pusat - Kontraksi uterus baik - Kandung kencing kosong - Placenta belum lahir



42



A : Masuk kala III persalinan P : 1. Melakukan manajemen aktif kala III 2. Melahirkan placenta dengan PTT (Peregangan tali pusat terkendali) 3. Melakukan penjahitan jika ada laserasi pada jalan lahir 4. Masase uterus 5. Perawatan BBL Tanggal : 15 Januari 2011 Jam



: 12.05 WIB



S



: Ibu mengatakan perutnya terasa mules dan keras



O



: - Keadaan umum baik - TTV



:



TD



: 100/80mmHg



N



: 88x/menit



S



: 36,8˚C



RR



: 22x/menit



- TFU 2 jari dibawah pusat - Kontraksi uterus baik - Kandung kencing kosong - Placenta lahir lengkap -Perdarahan ±150 cc



A P



: Masuk kala IV persalinan : 1. Bersihkan ibu dan tempat persalinan sehingga ibu merasa nyaman



43



2. Lakukan pemantauan persalinan kala IV (TTV, TFU, kontraksi uterus, kandung kemih, perdarahan ) 3. Menganjurkan ibu untuk mobisasi dini, dan berikan asupan nutrisi



Tanggal : 15 Januari 2011



Jam : 12.35 WIB



S



: Ibu sudah merasa sehat, sudah bisa BAB/BAK



O



: - Keadaan umum baik - TTV TD



: 110/80mmHg



N



: 88 x/menit



S



: 36,8˚C



RR



: 22 x/menit



- TFU 3 jari diatas simfisis - Ibu sudah bisa berjalan - Kontraksi uterus baik - Kandung kemih kosong - Ibu sudah nyaman A



: Masa post partum



P



: 1. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eklusif 1. Menganjurkan ibu untuk tidak pantang makan dan tidur senden 2. Menganjurkan ibu untuk makan-makanan yang bergizi dan banyak minum



44



4. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan tubuh terutama bagian genetalia 5. Menganjurkan ibu untuk miinum obat sesuaianjuran 6. Mempersiakan ibu pulang 7. Menganjurkan ibu untuk control 1 minggu lagi



A



: Tujuan tercapai



P



: - Sarankan ibu untuk pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan tanpa PASI. - Sarankan dan ajarkan ibu untuk merawat dan senam payudara. - Sarankan ibu untuk mobilisasi. - Sarankan ibu untuk mengikuti kontrasepsi setelah masa nifas habis.



BAB IV 45



PENUTUP 4.1 Kesimpulan Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina kedunia luar. Pada tanggal 15 Januari 2011 jam 09.00 WIB Ny.”G” G1 P0000 ditemukan data: Ny. ”Y” G1 P0000, usia kehamilan 40 minggu, hidup, tunggal, letak kepala, intrauterine, keadaan jalan lahir normal, keadaan umum ibu dan janin baik, dalam inpartu.  Kondisi ibu baik  TT : TD



: 110/80 mmHg



N



: 88 x/menit



RR



: 22 x/menit



S



: 36,8 º C



 Abdomen : Leopold I : TFU pertengahan pusat – proc. Xiphoideus, dengan meterline = 31 cm. Teraba kurang bulat dan kurang melenting, kurang keras  bokong. Leopold II



: Abdomen sebelah kanan teraba keras, memanjang seperti papan, datar → punggung. Abdomen sebelah kiri teraba bagian terkecil janin.



Leopold III : Teraba keras, bulat, melenting  kepala. Leopold IV : Kepala janin sudah masuk PAP (Divergen) → penurunan kepala 1/5.



46



 Vagina toucher tanggal 15-01-2011 jam 08.20 wib Hasil



: Blood Slym , Ø : 5 cm, efficement 50 %, ketuban (+), letak kepala, denominator UUK, hidup, sutura sagitalis melintang, Hodge II +.



His



: 3x dalam 10 menit lamanya 30 detik.



Antisipasi Masalah Potensial Perdarahan postpartum Identifikasi Kebutuhan Segera -



Menyiapkan pertolongan persalinan



-



Menyiapkan peralatan persalinan, tempat persalinan dan penolong persalinan yang aman dan bersih untuk ibu dan bayi baru lahir



-



Memberi rasa nyaman pada proses persalinan dengan cara: 1. Menjaga privasi 2. Penjelasan tentang proses dan kemajuan persalinan 3. Penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan dan keterlibatan ibu dan keluarga



Pada pelaksanaan asuhan kebidanan telah disesuaikan dengan rencana yang telah ditetapkan. Pelaksanaan dilakukan sesuai dengan kebutuhan ibu inpartu. Evaluasi dilakukan setiap kala dan ibu pulang dalam kondisi : a. Kondisi ibu baik b. TTV : TD : 110/80 mmHg N : 84 x/menit RR : 22 x/menit



47



S : 36,5 º C c. Kondisi bayi baik dan mau menyusu d. ASI sudah keluar e. Kontraksi uterus baik f. Kandung kemih kosong g. Perdarahan ± 100 cc



4.2 Saran 4.2.1



Bagi Ibu dan Keluarga Mengikutsertakan ibu dan keluarga dalam memberikan asuhan pada ibu inpartu yang telah dianjurkan oleh Nakes sangat membantu kelancaran proses persalinan.



4.2.2



Bagi Institusi Pendidikan Diharapkan Institusi lebih banyak menyediakan literature, sehingga memudahkan dalam penyusunan asuhan kebidanan pada ibu bersalin.



4.2.3



Bagi Petugas Meningkatkan kemampuan, kecermatan dan ketelitian dalaam mengkaji masalah – masalah pada ibu hamil dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan.



48