Persiapan Memulai Karier Sebagai UI - UX Designer [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Persiapan memulai karier sebagai UI/UX designer blabla Pelajari dasar seputar deasin Seperti tipografi, alignment, layout, dan color. Serta membaca referensi dan perkembangan seputar UI/UX Online portofolio



Sebenarnya tidak ada patokan dasar dalam memulai karier sebagai UI dan UX designer. Kamu juga gak perlu khawatir dengan latar belakang pendidikan sebelumnya, apakah berasal dari jurusan hukum, bisnis, sains, dsb. Hal terbaik yg bisa dilakukan sekarang ialah mulai belajar dan banyak membaca, baik itu melalui internet, buku, dll. Semakin banyak membaca, maka akan semakin banyak yg bisa dipelajari. Jika masih ditahap awal dan baru mempelajari UI dan UX, maka hal pertama yg harus dilakukan ialah pelajari dulu dasar-dasar dari UI dan UX. Dasar-dasar yg bisa dipelajari itu berupa dasar tipografi, alignment, layout, color. Dasar-dasar itu bisa dipelajari disini, Dasar UX - Home | Laws of UX



[1]



Dasar UI - Crash Course: UI Design



[2]



Dasar Icon - Optical Effects in User Interfaces: An Illustrated Guide



[3]



Dasar pengembangan dan riset dalam UX - Nielsen Norman Group: UX Training, Consulting, & Research | UX Design Courses & Global UX Community Setelah memahami dasar2nya, maka selanjutnya pelajari prinsip dari proses design, untuk proses design bisa dipelajari di sini, #BelajarDesain – Medium Survey Methods: Connecting with a Global Audience - Library - Google Design Design Process for Pros - Best design practices in one place Design Principles



[5]



[4]



UX Project Checklist



[6]



Setelah mempelajari dan memahami 2 hal penting diatas, selanjutnya perbanyak referensi dan membaca perkembangan seputar UI dan UX. Hal ini perlu dibiasakan karena ilmu UI dan UX itu sangat fleksibel, dan terus berkembang dgn cepat. Untuk mempermudah, gw akan bagikan beberapa referensi bacaan yg bisa dijadikan acuan di bidang UI dan UX, ● Medium – Get smarter about what matters to you. Medium bisa dibilang salah satu favorite gw, krna medium memiliki banyak konten yg beragam dgn tulisan2 yg berbobot. Disini gw akan share beberapa referensi indo yg membahas seputar UI dan UX BelajarDesain – Medium | Insight – Medium | Paperpillar – Medium Referensi lain untuk tulisan berbahasa inggris, UX Station – Medium | Inborn Experience (UX in AR/VR) – Medium Google Design – Medium | Microsoft Design – Medium | UX in Motion – Medium Design Nation | UX Planet | everything is design(ed) – Medium | UX Collective Prototypr ● Online portfolio Portofolio online juga bisa dijadikan sebagai referensi bagi yg ingin belajar banyak seputar UI dan UX, sisi bagusnya ialah kamu bisa mempelajari bagaimana perspektif dan solusi yg diberikan si designer. Solusi-solusi itu nantinya bisa menjadi insight selama berkarir sebagai UI dan UX designer, beberapa contoh portofolio, User Experience Design Portfolio of Simon Pan Vax Liu Johnyvino: Product designer - New York Kurt Winter Design - Portfolio Isa Pinheiro - Design & Illustration



14x9 Inc. kat windley ● Buku Gak hanya melulu online, banyak kok bacaan2 yg memberikan dan menjabarkan beberapa hal yg berhubungan dengan UI dan UX. Salah satu kelebihan dari mempelajari UI dan UX dari buku ialah bagaimana sudut pandang penulis dalam menjabarkan pemikirannya terhadap design, dan itu sangat mempengaruh pola pikir gw. Intinya sih pengalaman dan ilmu yg didapat itu beda jika dibandingkan artikel yg ada di internet. Biar gak bingung, gw coba share beberapa buku koleksi favorit gw, Steve Jobs by Walter Isaacson Show Your Work!: 10 Ways to Share Your Creativity and Get Discovered by Austin Kleon A Technique for Producing Ideas by James Webb Young Why: A Guide to Finding and Using Causes by Samantha Kleinberg Don't Shoot the Dog!: The New Art of Teaching and Training by Karen Pryor This book will teach you how to write better: Learn how to get what you want, increase your conversion rates, and make it easier to write anything (using formulas and mind-hacks) by Neville Medhora Jony Ive: The Genius Behind Apple's Greatest Products by Leander Kahney Sprint: A Radically New Way to Test Ideas, Solve Problems and Answer Your Most Pressing Questions by Jake Knapp, John Zeratsky, Braden Kowitz Mapping Experiences: A Complete Guide to Creating Value Through Journeys, Blueprints, and Diagrams by James Kalbach Lean vs Agile vs Design Thinking: What you really need to know to build high-performing digital product teams by Jeff Gothelf Designing Voice User Interfaces: How to Create Engaging and Compelling Experiences by Cathy Pearl The Elements of User Experience: User-Centered Design for the Web (Voices (New Riders) by Jesse James Garrett



Creativity, Inc.: Overcoming the Unseen Forces That Stand in the Way of True Inspiration by Ed Catmull, Amy Wallace Daily Rituals: How Artists Work by Mason Currey Lean UX: Applying Lean Principles to Improve User Experience by Jeff Gothelf, Josh Seiden Designing a UX Portfolio: A Practical Guide for Designers, Researchers, Content Strategists, and Developers by Ian Fenn The User Experience Team of One: A Research and Design Survival Guide by Leah Buley Start with Why: How Great Leaders Inspire Everyone to Take Action by Simon Sinek 100 Things Every Designer Needs to Know about People by Susan M. Weinschenk UX Strategy: How to Devise Innovative Digital Products That People Want by Jaime Levy Atomic Design by Brad Frost Blink: The Power of Thinking Without Thinking by Malcolm Gladwell Bottlenecks: Aligning UX Design with User Psychology by David C. Evans Influence: The Psychology of Persuasion by Robert B. Cialdini Catatan : Beberapa buku diatas ada yg menyediakan versi ebook, tapi sebagian besar tidak. Beberapa ada juga yg dijual di toko buku impor, di Bandung banyak tuh, di periplus, baltos, dsb, tapi gw secara pribadi lebih prefer yg online, krna gak perlu repot2 nyari, tinggal pesan, 1–2 minggu jg bakalan nyampe. Untuk ebook silahkan download di sini aja 📥 UX-Pin - ebook ● Blog dan website Beberapa website juga menuliskan banyak hal seputar UI dan UX di blog resmi mereka, gw akan share beberapa koleksi yg ada di bookmark gw, Google Design Tech in Asia Indonesia UX Design Courses & Global UX Community



The Blog | Welcome to Adobe Blog Marvel Blog | Ideas and words on user experience, design, collaboration and more Nielsen Norman Group: UX Training, Consulting, & Research Inside Design Blog | Thoughts on users, experience, and design Home | Laws of UX Digital Psychology Humane by Design UX Myths ReallyGoodUX Share and engage with the Design Sprint Community Selain melalui referensi diatas, kamu juga bisa mempelajari UI dan UX dengan mengikuti kursus online atau pun kelas online. Salah satu contoh seperti coursera, skillshare, udemy, microsoft, interaction design foundation, dsb. Keuntungannya kamu bisa belajar UI dan UX secara terarah, krna sudah ada silabus. Selain itu, materi pembelajaran disampaikan oleh praktisi-praktisi yg sudah berpengalaman, jadi gak perlu khawtir lah dengan kredibilitasnya. Beberapa kursus online juga memberikan sertifikasi bagi peserta. ‍‍‍‍‍‍‍Kedua, membangun pengalaman ‍♂‍️‍💻🏆🏅



Membangun produk bersama tim



[7]



Setelah kamu mempelajari banyak hal seputar UI dan UX maka, tahap selanjutnya yg bisa kamu lakukan ialah menciptakan pengalaman. Hal ini penting untuk dilakukan agar kamu bisa mengimplementasikan ilmu yang sudah dipelajari. Berikut beberapa hal bisa dilakukan untuk membangun pengalaman pertama UI dan UX, ● Mengikuti event hackathon



[8]



Inilah saat yg tepat bagimu untuk menerapkan apa yg selama ini sudah dipelajari. Cobalah untuk membentuk tim yg memiliki passion dan visi yg sama. Kemudian ajak mereka untuk membangun prototipe produk yg berkaitan dengan suatu problem yg relevan, dan daftarkan tim kamu ke dalam event2 seperti hackathon. Melalui hackathon, akan ada banyak hal baru yang bisa dipelajari, mulai dari memanage team, menyusun jadwal dan deadline, membagi tugas, dan berbagai hal lainnya. Biasanya event hackathon juga memfasilitasi pesertanya dengan mentor, jadi gak perlu khawatir jika sewaktu2 kamu kebingungan. Kelebihan dari hackathon, ialah kamu gak bakalan mengeluarkan uang sepersen pun, malah jika kamu menang, kamu akan mendapatkan sertfikat dan uang yg jumlahnya mencapai puluhan juta, lumayan kan buat upgrade pc haha ● Mengikuti kelas dan pelatihan



Dibeberapa kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta terdapat lembaga khusus yg menyediakan kelas dan pelatihan. Kelebihan dari mengkuti kelas dan pelatihan ialah kamu akan mendapatkan banyak fasilitas spesial, seperti bimbingan langsung dari mentor, kurikulum yg jelas, talk session dgn praktisi secara langsung, tur ke industri digital, dsb. Biasanya kelas akan berlangsung selama beberapa bulan, dimana diakhir bulan akan ada sesi test dan pembuatan project. Hasil dari project tersebut nanti akan dipresentasikan dihadapan para peserta lainnya dan mentor. Presentasi akhir juga akan menjadi penentu apakah kamu layak menyandang status sebagai alumni atau tidak Beberapa lembaga juga memiliki kerjasama dengan industri digital. Jadi setelah sesi presentasi project selesai, mereka akan mempertemukan peserta dengan recruiter. Setidaknya dengan mengikuti kelas dapat membantumu untuk mendapatkan pekerjaan lebih cepat. Kekurangannya dari segi harga, biasanya bayaran untuk kelas tersebut sangat mahal mencapai puluhan juta, tapi itu semua worth it sih. ● Menjadi pekerja lepas (freelance) Jika kamu sering mengikuti kontes online atau sering upload karyamu di sosial media behance, atau dribbble setidaknya kamu akan mendapatkan beberapa kesempatan untuk ngehandle project freelance. Gw paham betul hampir sebagian besar desainer yg pernah bekerja secara freelance dibidang UI jarang menerapkan proses desain UX yg benar, jika ada project yg masuk biasanya designer jarang melakukan riset UX terhadap produk klien dan cenderung fokus ke estetika visual. Nah jika itu yg terjadi, maka tidak ada salahnya mempraktikan dan menerapkan apa yg sudah dipelajari. Gak perlu khawatir, cukup diskusikan dengan klien seperti apa rencanamu. Malahan ini akan menjadi catatan positif bagi klien. Ketiga, tuliskan pengalamanmu melalui portofolio 📝



Photo by Green Chameleon on Unsplash Sebelum memasuki dunia kerja, tentu ada banyak hal yg harus dipersiapkan, mulai dari CV, cover letter, dsb. Jika kamu memilih untuk berkecimpung sebagai UI dan UX designer, maka ada satu opsi penting yg harus kamu penuhi, yaitu membangun portofolio. Membangun portofolio tidak hanya sekedar membuat file pdf yg berisikan design-design dari project yg pernah dibuat sebelumnya, tapi lebih dari itu. Storytelling bisa menjadi salah satu metode yg ampuh. Yang terpenting jika ingin membangun portofolio yg stand out, jgn lupa untuk menuliskan proses designnya . Menonjolkan proses riset yang kamu lakukan ketika menemukan problem dari users dan bagaimana cara kamu menyampaikan solusinya bisa menjadi salah satu cara yg ampuh untuk meningkatkan kualitas portofolio. Untuk sisanya silahkan baca artikel berikut 5 Steps to Creating a UX-Design Portfolio



[9]



How to write a UX case study | Inside Design Blog



[10]



Catatan : Jika kamu kebingungan mau menuliskan portofolionya dimana, coba tulis di medium aja, bisa ditulis dalam bentuk study case (bisa dari project freelance, project hackathon, atau dari kelas dan pelatihan). Apabila kamu punya budget lebih, gw lebih merekomendasikan untuk bikin personal site aja.



Keempat, menjalin koneksi dan relasi 🤝🏻



Photo by Austin Distel on Unsplash Jgn lupa untuk tetap menjalin koneksi dengan mereka yang pernah terlibat dan membantumu sebelumnya, seperti mantan klien, mentor, teman setim, dan rekan sesama designer. Tujuanya untuk membantu dalam memperluas perspektif kamu dalam berpikir dan belajar lebih banyak seputar UI dan UX dari mereka, bisa dengan diskusi, sambil ngopi, dsb Terakhir, menyusun jadwal latihan 📅



Photo by Essentialiving on Unsplash Memahami UI dan UX secara teori tentu saja belum cukup untuk membuat mu lebih mahir di bidang ini. Beberapa orang sering melakukan latihan UI dengan upload hasil latihan tiap hari, atau membuat project fiktik, dsb. Tapi disini gw pengen ngasih tau, gak semua latihan diatas itu akan berkerja dgn baik untuk beberapa orang karena pada dasarnya kesempatan dan kondisi tiap orang pastinya berbeda-beda. Ada yg lagi kerja di bank tapi pengen banting setir menjadi UX researcher, mau berenti kerja biar fokus belajar, tapi gak memungkinkan karna masih banyak tanggungan. Pengen belajar tapi waktu luang juga gak banyak2 amat karna kuliah di teknik, dan banyak tugas besar yg harus diselesaikan, dan pada akhirnya semua gak berjalan sesuai rencana. Jika itu yg kamu alami saat ini, maka ini lah saat yg tepat untuk mempelajari bagaimana menyusun strategi dengan membuat perencanaan yg matang. Bagi yg baru meraba2 dunia UI dan UX dan ingin memaksimalkan jadwal latihan biar lebih efisien cobalah untuk fokus dan susun jadwal di bidang UI dlu.



Lah kok malah UI dlu, kenapa nggak sekalian UI dan UX aja? Tujuannya biar kamu bisa memahami komponen dan elemen2nya dlu, misalnya kyk fitur hover itu apa, atau desain tombol itu kyk gimana, ukuran dasar yg digunakan berapa, resolusi, ekstensi file, dsb. Biar lebih jelas, coba baca tulisan berikut Beberapa info untuk kamu yang akan memulai membuat desain UI untuk pertama kali Memulai menjadi UI Designer — Bagian 1, Membuat UI



[11]



[12]



Bagi yg sudah memahami elemen dan dasar, tetap jadwalkan latihan di UI supaya hasil designnya lebih halus, dan jgn lupa untuk memolesnya dengan menerapkan proses design yg ada di UX design. Bisa dengan menggunakan metode yg ada dalam design thinking2, atau dengan menggunakan metode riset yg lebih spesifik seperti penggunaan scenario map, emphathy map, prioritization grid, dsb. Selanjutnya untuk menyusun jadwal silahkan gunakan beberapa tools seperti trello, notion, dsb. Selanjutnya tinggal dieksplor aja, disana udah ada banyak template yg bisa dipakai untuk menyusun jadwal



template di trello



template di notion Catatan penulis Gw scra pribadi biasanya lebih sering pake notion sih, soalnya lebih enak buat dicustom, dan jumlah templatenya lebih beragam, untuk template notion lainnya bisa dieksplor dan download disini Notion – Template Gallery Supaya proses latihanmu lebih efisien, gw saranin buat pake eagle, sebagai tools design library, fungsinya mirip2 ama pinterest, tapi jika dibandingkan ama pinterest, eagle lebih mantul sih, cobain aja sendiri 😎



Eagle bisa dibilang salah satu tools favorit gw karena segudang kemudahan yg dimilikinya. Gw biasanya gw nyimpan referensi UI, interacion design, dan source2 design di eagle, kelebihan dari eagle ini dia udah terintegrasi ama browser seperti firefox, chrome, dsb. Nanti jika kamu menemukan design yg disukai tinggal drag and drop, maka secara otomatis gambarnya akan kedownload dan kesimpan di eagle. File yg udah di download tadi bisa diakses kapanpun tanpa perlu menggunakan akses internet, owh ya



tinggal drag and drop Catatan : eagle ini fungsinya mirip2 ama pinterest, jadi silahkan dimaksimalkan aja fungsinya, mau nyimpen inspirasi rumah, dekorasi, inspirasi DIY, resep masakan, dsb. Catatan Kaki [1] Home | Laws of UX [2] Crash Course: UI Design [3] Optical Effects in User Interfaces: An Illustrated Guide [4] Survey Methods: Connecting with a Global Audience - Library - Google Design [5] Design Process for Pros - Best design practices in one place [6] UX Project Checklist [7] Mengenal Hackathon, dan Manfaatnya [8] Mengenal Hackathon, dan Manfaatnya [9] 5 Steps to Creating a UX-Design Portfolio [10] How to write a UX case study | Inside Design Blog [11] Beberapa info untuk kamu yang akan memulai membuat desain UI untuk pertama kali [12] Memulai menjadi UI Designer — Bagian 1, Membuat UI