Pertemuan 2 (Demografi Dan Sosial Budaya) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Variabel Segmentasi Demografi dan Sosial Budaya Segmentasi Demografi Pada suatu pemasaran produk, analisis demografi harus dilakukan. Hal tersebut berguna untuk mengetahui trend demografis produk yang dipasarkan. Jika demografi konsumen telah di lakukan, maka hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah melakukan analisis demografi agar demografi yang telah dilakukan dapat kita ketahui hasilnya setelah kita melakukan analisis atas demografi yang telah kita buat. Segmentasi ini memberikan gambaran bagi pemasar kepada siapa produk ini harus ditawarkan. Jawaban atas pertanyaan kepada siapa dapat berkonotasi pada umur, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, siklus kehidupan keluarga seperti anak-anak, remaja, dewasa, kawin/ belum kawin, keluarga muda dengan satu anak, keluarga dengan dua anak, keluarga yang anakanaknya sudah bekerja dan seterusnya. Dapat pula berkonotasi pada tingkat penghasilan, pendidikan, jenis pekerjaan, pengalaman, agama dan keturunan. Misalnya: Jawa, Madura, Bali, Manado, Cina dan sebagainya. Karakteristik demografis yang paling sering digunakan sebagai dasar untuk segmentasi pasar antara lain    



Usia, Gender (jenis kelamin), Status perkawinan, Pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan, dsb. Demografis membantu menemukan pasar target atau sasaran. Informasi demografis



merupakan cara yang paling efektif dari segi biaya dan paling mudah diperoleh untuk mengenali target. Data-data demografis lebih mudah diukur daripada berbagai variabel segmentasi lain. Berbagai variabel denografis mengungkapkan kecenderungan yang memberikan isyarat berbagai peluang bisnis, seperti pergeseran usia, jenis kelamin, dan distribusi penghasilan.



Sumber data demografi.



Sumber data demografi yang pokok adalah Registrasi Penduduk, Sensus Penduduk, dan Penelitian (Survai). Ada juga sumber yang lainnya, misal: catatan-catatan dan dokumendokumen dari instansi pemerintah. Segmentasi Demografis Umur Jenis Kelamin Status Perkawinan Pendapatan



Dibawah 11 ,12-17 ,18-34 ,35-49 ,50-64 ,65-74 ,75-99 ,100+ Pria ,Wanita Lajang ,Kawin ,Cerai ,Hidup Bersama ,Janda/Duda Dibawah $25000 ,$25000-$34999 ,$35000-$49999 ,$50000-



Pendidikan



$74999 ,$75000-$99999 ,$100000 and over Pernah Sekolah Menengah ,Lulus Sekolah Menengah ,Pernah



Pekerjaan



Kuliah ,Sarjana,Paska sarjana Profesional ,Pekerja Kerah biru ,Pekerja Kerah putih ,Pertanian ,Militer



Umur : Kebutuhan dan minat terhadap produk bervariasi sesuai dengan usia para konsumen. Misalnya, para orang dewasa dari berbagai usia menjadi anggota berbagai klub kesehatan terutama untuk “memperbaiki atau memelihara kesehatan mereka”, ada beberapa motivasi menarik lainnya yang membedakan segmen usia dewasa menjadi anggota klub kesehatan. Khususnya, kelihatan bahwa orang dewasa yang muda (orang yang berumur 18-34) menjadi anggota klub kesehatan sebagian karena mereka ingin “ kelihatan gagah atau cantik”, mereka yang berumur antara 35 dan 54 tahun menjadi anggota untuk “mengatasi stres”, dan mereka yang berumur 55 tahun keatas enjadi anggota untuk “terapi pengobatan fisik” karena perbedaan motivasi-umur yang demikian, para pemasar telah melihat umur sebagai variabel demografis yang sangat berguna dalam melakukan segmentasi pasar. Jenis Kelamin Jenis kelamin sering sekali merupakan variabel segmentasi yang tampak mata. Wanita secara tradisional telah menjadi penggunautama berbagai produk seperti pewarna rambut dan kosmetik, dan pria telah menjadi pengguna utama alat-alat dan perlengkapan cukur. Tetapi peran jenis kelamin kabur dan bukan lagi merupakan cara yang akurat untuk membedakan konsumen pada beberapa akategori produk. Status Perkawinan



Secara tradisional, keluarga telah menjadi fokus kebanyakn usaha pemasaran, dan bagi kebanyakan produk serta jasa, rumah tangga menerus merupakan unit pengkonsumsi yang relevan. Para pemasar memberikan perhatian pada jumlah dan macam rumah tangga yang membeli dan atau memiliki berbagai produk tertentu. Mereka juga tertarik untuk menentukan profil demografis dan media dari pengambil keputusan rumah tangga (orang yang benar-benar terlibat dalam pemilihan produk) guna menetapkan strategi pemasaran yang tepat. Pendapatan, Pendidikan dan Pekerjaan Pendapatan, pendidikan dan pekerjaan cenderung mempunyai korelasi yang erat dan nyaris merupakan hubungan sebab-akibat. Pekerjaan tinggakt tinggi yang menghasilkan pendapatan yang tinggi biasanya membutuhkan pelatihan pendidikan lanjutan. Orang-orang yang mempunyai pendidikan yang agak rendah jarang memenuhi syarat untuk pekerjaan tingkat tinggi.



Segmentasi Sosial Budaya



Berbagai variabel sosiologis (kelompok) dan antropologis (budaya) yaitu variabel sosial budaya menjadi dasar-dasar lebih lanjut bagi segmentasi pasar. Sebagai contoh, berbagai pasar konsumen telah berhasil dibagi lagi menjadi berbagai segmen berdasarkan tahap dalam siklus kehidupan keluarga, kelas sosial, nilai-nilai budaya inti, keanggotaan subbudaya, dan keanggotaan lintas budaya. Budaya



Orang Amerika ,Orang Cina ,Orang Itali ,Orang Prancis ,Orang



Agama Subbudaya (Ras/etnis) Kelas Sosial Siklus Hidup Keluarga



Pakistan Katolik ,Protestan ,Yahudi ,Muslim ,lainnya Afrika-Amerika ,Kaukasia ,Asia ,Spanyol Rendah ,Menengah ,Atas Lajang ,Nikah Muda ,Keluarga dengan anak-anak masih kecil ,Keluarga yang ditinggalkan anak-anak karena sudah berumah tangga



Siklus Kehidupan Keluarga Segmentasi siklus kehidupan keluargaberdasarkan pada pemikiran bahwakebanyakan keluarga melalui tahap-tahap yang sama dalam pembentukan, perkembangan dan perpisahan akhir mereka. Pada setiap tahap, unit keluarga membutuhkan berbagai produk dan jasa yang berbeda. Kelas Sosial Kelas sosial(status relative dalam masyarakat) dapat digunakan sebagai dasar untuk segmentasi pasar, dan biasanya diukur dengan beberapa indeks variabel demografis yang tertinggal, seperti pendidikan, pekerjaan dan pendapatan. Budaya, Subbudaya, dan Lintas Budaya Beberapa pemasar merasa ada manfaatnya membagi pasar domestik dan pasar internasional atas dasar warisan budaya, karena para anggota budaya yang sama cenderung sama-sama memakai nilai-nilai, kepercayaan dan adat yang sama.



Karakteristik Demografi dan Social Budaya yang Berbeda Dapat Memberikan Peluang Atau Ancaman



Kekuatan Sosial, Budaya, Demografi, dan Lingkungan Perubahan sosial budaya, demografi sosial dan linkungan memiliki dampak besar atas hampir semua produk jasa, pasar dan konsumen. Organisasi kecil, besar dan nirlaba di semua industri dikejutkan dan ditantang oleh peluang dn ancaman yang muncul akibat pengaruh perubahan sosial, budaya, demografi dan lingkungan. Hal ini karena tren sosial budaya demografis dan lingkungan membentuk cara hidup, bekerja, memproduksi dan mengkomsumsi. Tren itu menciptakan konsumen yang berbeda pola hidup yang berubah menjadikan organisasi dan perusahaan harus merubah orientasi dan strateginya. Beberapa variabel sosial budaya, demografis dan lingkungan yang penting di ataranya adalah tingkat kehamilan, sikap terhap waktu luang, jumlah perkawinan sikap terhadap bisnis, program sosial, sikap terhadap kerja polusi udara, menipisnya lapisan ozon spesies yang terancam punah dan sebagainya.



Contoh Produk-Produk yang Ditawarkan di Pasar Berdasarkan Segmentasinya Usia



Pada umumnya pasar dibedakan menurut usia anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua. Namun pengelompokan itu masih terlalu luas. Ada yang mengelompokkan anak antara pra sekolah dan sekolah dasar sedangkan pra sekolah masih ada tiga segmen , bayi dibawah 2 tahun memiliki kebutuhan berbeda dengan anak usia 2-4 tahun dan usia 4-9 tahun. Contoh: Produsen susu anak-anak seperti susu bendera membagi segmennya berdasarkan usia 13 tahun, 4- 6 tahun dan lain-lain. Mereka kemudian meluncurkan susu bendera 123 untuk usia 1 sampai 3 tahun dan susu bendera 456 untuk usia 4 sampai 6 tahun. Gender Mengelompokkan penduduk sesua gender, yakni laki-laki dan perempuan. Namun tidak semua produk dapan dibedakan menurut segmen ini. Kebanyakan produk-produk dengan gaya hidup umumnya menggunakan segmen ini. Contoh: Yamaha mulai membagi pasar motor berdasarkan jenis kelamin dengan mengeluarkan Yamah Mio yang dikhususkan untuk segmen wanita. Toko kacamata seperti Melawai membagi pasarnya berdasarkan jenis kelamin yakni kacamata untuk pria dan kacamata untuk wanita. Oleh karena itu Melawai membagi ruangan displaynya untuk konsumen pria dan konsumen wanita. Ukuran Keluarga Segmentasi ini dapat dilakukan dengan membeda-bedakan pasar menurut besarnya anggota keluarga. Besarnya anggota keluarga biasanya berhubungan erat dengan jenis keluarga. Extended famili (dengan paman-bibi, kakek-nenek, kemenakan) memiliki kebutuhan berbeda dengan keluarga inti/tanpa campur tangan keluarga besar. Contoh: Sebuah restoran Pizza khusus untuk keluarga menyediakan layanan pengantaran Pizza dalam beberapa ukuran. Ukuran kecil untuk disantap 1 orang, ukuran sedang untuk 2-3 orang dan ukuran besar untuk 4-5 orang. Family life cycle Kosumen dibagi menurut tahapan yang dicapai oleh seseorang dalam life cycle (daur hidup). Daur hidup keluarga dari beum menikah, baru menikah tapi belum punya anak, menikah dengan usia balita sampai keluarga kepompong (sudah ditinggalkan oleh anak-anak). Pada setiap tahap akan memiliki kebutuhan yang berbeda.



Contoh: Keluarga muda yang baru menikah banyak mengonsentrasikan diri untuk pembelian alat-alat rumah tangga yang baru seperti perlengkapan kamar, dapur, perabotan rumah tangga lainnya. Keluarga yang memiliki anak-anak usia sekolah akan banyak menghabiskan anggarannya untuk pendidikan anak. Pekerjaan Konsumen yang memiliki jenis pekerjaan tertentu umumnya mengkonsumsi barangbarang tertentu juga yang berbeda dengan jenis pekerjaan lainnya. Contoh: Majalah bisnis yang ada di Indonesia dapat dibagi berdasarkan lingkup pekerjaan pembaca. Misalnya majalah untuk kalangan investor, majalah untuk para pemasar, majalah untuk para akuntan, dan lain-lain. Agama Mengelompokkan pasar berdasarkan agama yang dianut oleh masing-masing individu. Segmentasi berdasarkan agama tertentu tidak dapat dilakukan terhadap setiap jenis produk. Dan cara ini umumnya sangat sensitif dan memerlukan keseriusan daam menjalin hubungan dengan konsumennya. Contoh: Mi Karomah, Air Mineral Zam-Zam, Majalah Amanah, Ummat Hidup adalah produkproduk yang telah dipasarkan berdasarkan segmentasi agama. Toko-toko buku rohani menyasar segmen untuk kalangan agama tertentu. Pendapatan Membagi pasar sesuai dengan tingkat pendapatan seperti dibawah 500 ribu sebulan, 500 ribu – 1 juta, 1 juta – 2 juta, lebih dari 2 juta., dll Contoh: Produsen sepeda dapat menawarkan sepeda dengan harga Rp.200.000 ke bawah untuk kelompok bawah, Rp. 200.000 – Rp. 1.000.000 dan harga di atas Rp. 1.000.000 untuk kelompok atas.



Suku dan Kebangsaan



Segmentasi ini dilakukan sepanjang suku-suku itu memiliki perbedaan yang mencolok dalam hal kebiasaan-kebiasaan dan kebutuhan bila dibandingkan dengan suku-suku lainnya. Selain itu tentu segmennya harus cukup besar, potensial dan memiliki daya beli tinggi. Contoh: JTV menayangkan acara-acara yang sesuai dengan bahasa – bahasa daerah di sekitar surabaya, seperti bahasa suroboyo asli dan bahasa madura. Sehingga dengan bahasa tersebut pelanggan jadi nyaman dan sangat mengerti dengan bahasa yang ditayangkan.



Jumlah penduduk menurut provinsi tahun 1971, 1980 dan 1990



Provinsi



1971



1980



1990



Aceh



2,008,595



2,611,271



3,416,156



Sumatera Utara



6,621,831



8,360,894



10,256,027



Sumatera Barat



2,793,196



3,406,816



4,000,207



Riau



1,641,545



2,168,535



3,303,976



Jambi



1,006,084



1,445,994



2,020,568



Sumatera Selatan



3,440,573



4,629,801



6,313,074



Bengkulu



519,316



768,064



1,179,122



Lampung



2,777,008



4,624,785



6,017,573



Kepulauan Bangka Belitung



-



-



-



Kepulauan Riau



-



-



-



DKI Jakarta



4,579,303



6,503,449



8,259,266



Jawa Barat



21,623,529



27,453,525



35,384,352



Jawa Tengah



21,877,136



25,372,889



28,520,643



DI Yogyakarta



2,489,360



2,750,813



2,913,054



Jawa Timur



25,516,999



29,188,852



32,503,991



Banten



-



-



-



Bali



2,120,322



2,469,930



2,777,811



Nusa Tenggara Barat



2,203,465



2,724,664



3,369,649



Nusa Tenggara Timur



2,295,287



2,737,166



3,268,644



Kalimantan Barat



2,019,936



2,486,068



3,229,153



Kalimantan Tengah



701,936



954,353



1,396,486



Kalimantan Selatan



1,699,105



2,064,649



2,597,572



Kalimantan Timur



733,797



1,218,016



1,876,663



Sulawesi Utara



1,718,543



2,115,384



2,478,119



Sulawesi Tengah



913,662



1,289,635



1,711,327



Sulawesi Selatan



5,180,576



6,062,212



6,981,646



Sulawesi Tenggara



714,120



942,302



1,349,619



Gorontalo



-



-



-



Sulawesi Barat



-



-



-



Maluku



1,089,565



1,411,006



1,857,790



Maluku Utara



-



-



-



Papua Barat



-



-



-



Papua



923,440



1,173,875



1,648,708



INDONESIA



119,208,229



147,490,298



179,378,946



Jumlah penduduk menurut provinsi tahun 1995, 2000. dan 2010 Provinsi



1995



2000



2010



Aceh



3,847,583



3,930,905



4,494,410



Sumatera Utara



11,114,667



11,649,655



12,982,204



Sumatera Barat



4,323,170



4,248,931



4,846,909



Riau



3,900,534



4,957,627



5,538,367



Jambi



2,369,959



2,413,846



3,092,265



Sumatera Selatan



7,207,545



6,899,675



7,450,394



Bengkulu



1,409,117



1,567,432



1,715,518



Lampung



6,657,759



6,741,439



7,608,405



Kepulauan Bangka Belitung



-



900,197



1,223,296



Kepulauan Riau



-



-



1,679,163



DKI Jakarta



9,112,652



8,389,443



9,607,787



Jawa Barat



39,206,787



35,729,537



43,053,732



Jawa Tengah



29,653,266



31,228,940



32,382,657



DI Yogyakarta



2,916,779



3,122,268



3,457,491



Jawa Timur



33,844,002



34,783,640



37,476,757



Banten



-



8,098,780



10,632,166



Bali



2,895,649



3,151,162



3,890,757



Nusa Tenggara Barat



3,645,713



4,009,261



4,500,212



Nusa Tenggara Timur



3,577,472



3,952,279



4,683,827



Kalimantan Barat



3,635,730



4,034,198



4,395,983



Kalimantan Tengah



1,627,453



1,857,000



2,212,089



Kalimantan Selatan



2,893,477



2,985,240



3,626,616



Kalimantan Timur



2,314,183



2,455,120



3,553,143



Sulawesi Utara



2,649,093



2,012,098



2,270,596



Sulawesi Tengah



1,938,071



2,218,435



2,635,009



Sulawesi Selatan



7,558,368



8,059,627



8,034,776



Sulawesi Tenggara



1,586,917



1,821,284



2,232,586



Gorontalo



-



835,044



1,040,164



Sulawesi Barat



-



-



1,158,651



Maluku



2,086,516



1,205,539



1,533,506



Maluku Utara



-



785,059



1,038,087



Papua Barat



-



-



760,422



Papua



1,942,627



2,220,934



2,833,381



INDONESIA



194,754,808



206,264,595



237,641,326



Catatan : Termasuk Penghuni Tidak Tetap (Tuna Wisma, Pelaut, Rumah Perahu, dan Penduduk Ulang-alik/Ngelaju) Sumber : Sensus Penduduk 1971, 1980, 1990, 2000 dan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 1995 Referensi data dari website BPS



http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&id_subyek=12