Pertemuan 6 - Kebijakan Deviden [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Materi Kuliah Manajemen Keuangan 2 TUGAS : Kerjakan Halaman 19, 37 dan 38



1



Tujuan : 



Mampu menjelaskan faktor-faktor yang berkaitan dengan kebijakan dividen dan pendanaan internal, serta kebijakankebijakan yang berkaitan dengan pemanfaatan laba ditahan, dan menjelaskan dampak dari kebijakan tersebut terhadap kinerja saham perusahaan.



2



Overview Pengertian Kebijakan Dividen  Teori Kebijakan Dividen  Bentuk Kebijakan Dividen  Alat Ukur Dividen  Jadwal Pembayaran Dividen  Prosedur Pembayaran Dividen  Faktor2 yg mempengaruhi pembayaran dividen  Bentuk Lain dari Dividen 







Kebijakan Dividen Dalam Praktek 3



Pengertian Kebijakan Dividen



EAT UNTUK SIAPA? PEMEGANG SAHAM



PERUSAHAAN



• Dalam bentuk dividen • Berupa laba ditahan



4



Pengertian Kebijakan Dividen adalah kebijakan untuk menentukan berapa banyak bagian dari laba (EAT) yang :  dibayarkan kepada pemegang saham  dividen  di-investasikan kembali di perusahaan  R/E



Laba ditahan merupakan salah satu sumber dana yang paling penting untuk membiayai pertumbuhan perusahaan, dan dividen merupakan arus kas yang disisihkan untuk pemegang saham.



5



Teori Kebijakan Dividen Teori MM (Dividen tidak relevan)



Teori The Bird in the hand



Teori Signaling Hypothesis



Teori Perbedaan Pajak



Teori Clientele Effect



6



Teori Kebijakan Dividen 1. Teori MM Modigliani & Miller (1961)  kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham perusahaan.  Nilai perusahaan hanya ditentukan oleh kemampuan menghasilkan laba, bukan pada pembagian laba perusahaan untuk dividen atau sebagai laba ditahan.  Perusahaan bisa saja membagikan dividen yang besar ataupun kecil, asalkan dimungkinkan menutup kekurangan dana dari sumber eksternal.  Dampak dari pilihan keputusan tersebut sama saja terhadap nilai perusahaan. Jadi keputusan dividen adalah tidak relevan (the irrelevant of dividend). 



7



Teori Kebijakan Dividen Asumsi Teori MM    



Pasar modal sempurna dimana semua investor adalah rasional. Tidak ada biaya emisi saham baru jika perusahaan menerbitkan saham baru. Tidak ada pajak Kebijakan investasi perusahaan tidak berubah.



8



Teori Kebijakan Dividen 2. Teori Bird In The Hand 







Lintner (1962), Gordon (1963), dan Bhattacharya (1979) menjelaskan bahwa investor menyukai dividen yang tinggi karena dividen yang diterima seperti burung di tangan yang risikonya lebih kecil atau mengurangi ketidakpastian dibandingkan dengan dividen yang tidak dibagikan. Kelompok ini berpendapat bahwa peningkatan dividen akan meningkatkan harga saham yang selanjutnya berdampak terhadap nilai perusahaan.



9



Teori Kebijakan Dividen 3. Teori Perbedaan Pajak 











Teori ini diajukan oleh Litzenberger dan Ramaswamy yang menyatakan bahwa karena adanya pajak maka pendapatan yang relevan adalah pendapatan setelah pajak. Dengan adanya pajak terhadap keuntungan ( dividen dan capital gains), maka para investor lebih menyukai capital gains karena dapat menunda pembayaran pajak. Mereka beranggapan dividen sebaiknya dibagi sekecilkecilnya, sejauh dana tersebut dapat digunakan untuk investasi yang menguntungkan atau memberi NPV positif.



10



Teori Kebijakan Dividen 4. Clientele Effect Theory Menurut Clientele theory, dividend puzzle (perdebatan) disebabkan adanya investor yang berbeda, yang dilihat dari segi usia, kelompok maupun golongan investor.  Perbedaan tersebut telah menimbulkan preferensi yang berbeda terhadap tinggi rendahnya dividen yang akan mereka terima.  Investor individual dengan usia lanjut dan penghasilannya hanya tergantung dari dividen mungkin lebih menyukai dividend payout yang tinggi.  Tetapi investor dengan penghasilan tinggi akan lebih menyukai dividend payout rendah. 



11



Teori Kebijakan Dividen 5. Signaling Hypothesis 



Dalam keadaan ada pajak pribadi dan pajak perusahaan, dividen tidak disukai hampir semua pemegang saham yang membayar pajak, atau pemegang saham bersikap sama apakah berupa dividen atau capital gain. Namun mengapa perusahaan tetap membayar dividen secara teratur dan merata.



Rozeff (1982) menganggap bahwa dividen tampaknya memiliki informasi (informational content of dividend) atau sebagai isyarat akan prospek perusahaan. Apabila perusahaan meningkatkan pembayaran dividen, mungkin diartikan oleh pemodal sebagai sinyal harapan manajemen tentang akan membaiknya kinerja perusahaan di masa yang akan datang.  Bhattacharya (1979) mengembangkan suatu model sinyal (signal model), bahwa tingginya dividen yang dibagikan menunjukkan tingginya performance perusahaan 



12



Bentuk Kebijakan Dividen Kebijakan Dividen Stabil (Stable Dividend-Per-Share Policy) Besarnya dividen setiap tahun sama dgn harapan utk memelihara kesan pemodal thd perusahaan  Kebijakan Dividend Payout Ratio Tetap (Constant Dividend Payout Ratio Policy) Jumlah dividen akan berubah sesuai dgn laba yg dihasilkan, dengan dividend payout ratio yg tetap  Kebijakan Kompromi (Compromise Policy) Kebijakan dividend antara stabil dan kebijakan dividend payout ratio konstan ditambah dgn persentase tertentu pada tahun-tahun yg mampu menghasilkan laba bersih yg tinggi  Kebijakan Dividen Residual (Residual Dividend Policy) Dividen hanya akan dibayar pada saat laba bersih besar 



13



Bentuk Kebijakan Dividen Kebijakan Dividen Residual 



Adalah kebijakan di mana dividen yang dibayarkan sama dengan laba aktual dikurangi dengan laba ditahan untuk membiayai anggaran modal perusahaan yang optimal.



Dasar dari kebijakan ini adalah pada umumnya investor lebih menginginkan perusahaan menahan dan menginvestasikan kembali laba daripada membagikannya dalam bentuk dividen, apabila laba yang diinvestasikan kembali tersebut dapat menghasilkan laba yang lebih tinggi daripada tingkat pengembalian (laba) rata-rata yang dapat dihasilkan sendiri oleh investor dari investasi lain dengan risiko yang sebanding.  Pengambilan keputusan besarnya rasio pembagian dividen didasarkan pada penentuan anggaran modal optimum, besarnya modal yang dibutuhkan untuk membiayai investasi, penggunaan laba ditahan untuk memenuhi komponen penyertaan modal (ekuitas) 



14



Bentuk Kebijakan Dividen Residual Dividend Model Perusahaan menetapkan kebijakan dividen setelah semua investasi yang menguntungkan habis dibiayai. Dividen yang dibayarkan merupakan sisa (residual). Cara menentukan: 1. Menetapkan penganggaran modal optimum. Semua usulan investasi dengan NPV positif diterima. 2. Menentukan jumlah saham yang diperlukan untuk membiayai investasi baru sambil menjaga struktur modal ideal (target) 3. Memanfaatkan laba ditahan untuk memenuhi kebutuhan modal semaksimal mungkin 4. Membayar dividen jika ada sisa laba, setelah semua usulan investasi ber-NPV positif diterima. 



15



Bentuk Kebijakan Dividen CONTOH SOAL RESIDUAL DIVIDEN Perusahaan menerima beberapa usulan investasi sbb :



Biaya modal perusahaan adalah 19% dan Laba yang dimiliki sebesar Rp1.500 juta.



Bila target struktur modal adalah 40% utang dan 60% modal sendiri. a. Usulan investasi mana yang sebaiknya diterima? Mengapa b. Berapa laba yang dibagikan sebagai dividen? 16



Bentuk Kebijakan Dividen JAWAB : a. Usulan investasi yang diterima = A, B, C, D, E , krn …? b.



Total anggaran modal yang diperlukan = 200 + 500 + 300 + 400 + 300 = Rp1.700 juta



Pembiayaan sesuai target struktur modal : • •



Dari utang (sumber eksternal) =40%x Rp1.700 jt = Rp 680 jt Dari modal sendiri (sumber internal) =60%x Rp1.700 jt = Rp1.020 jt



Sisa dana internal



= Rp1.500 jt - Rp1.020 jt = Rp480 juta→ dibayarkan sebagai dividen



17



Alat Ukur Dividen



18



Alat Ukur Dividen Contoh : PT. Sukses Terus pada tahun 2014 membayar dividen sebesar Rp 15.120 juta. Laba bersih yang diperoleh Rp 92.610 juta. Sampai akhir tahun tsb jumlah saham beredar 378 juta saham. Harga penutupan saham Rp 1.450,00. Hitunglah dividend per share, dividend yield dan dividend payout ratio JAWAB DPS =



DY = EPS = DPR =



19



Jadwal Pembayaran Dividen 1. Dividen Interim  Dividen yg dibayarkan antara satu tahun buku dgn tahun buku berikutnya.  Dapat dibayarkan beberapa kali dalam setahun  Tujuan: memacu kinerja saham di bursa 2. Dividen Final  Dividen hasil pertimbangan setelah penutupan buku perseroan pada tahun sebelumnya yg dibayarkan pada tahun buku berikutnya



20



Prosedur Pembayaran Dividen Tanggal-2 yang harus diperhatikan terkait dg pembayaran dividen  Tanggal Pengumuman (Declaration Date)  Tanggal resmi pengumuman oleh emiten ttg bentuk, besar dan jadwal pembayaran dividen.  Tanggal Cum-Dividend (Cum-Dividend Date)  Tanggal hari terakhir perdagangan saham yg masih melekat hak utk mendapat dividen  Tanggal Ex-Dividend (Ex-Dividend Date)  Tgl saat perdagangan saham sudah tidak lagi melekat hak untuk memperoleh dividen Pembelian saham pd tgl tsb atau sesudahnya tidak berhak atas dividen 







Tanggal Pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham  (Date of Record) Tgl saat investor harus terdaftar sebagai pemegang saham perusahaan shg berhak atas dividen Pendaftaran sesudah tgl tersebut tdk berhak atas dividen Tanggal Pembayaran (Date of Payment)  Tgl dividen dibayarkan



21



Prosedur Pembayaran Dividen



Common Stock 420,061,666 shares Cash: $1,826,000 Dividends payable: $0 R/E: $5,797,000 Cash: $1,826,000 Dividen Declared : Dividends payable: $63,000 R/E : $5,734,000 To book Dividen Payable = $0.15 per share  420 million shares



Dividen Paid 



Reduce the firm’s total assets & stockholders’ equity 



Cash: $1,763,000 Dividends payable: $0 R/E : $5,734,000 22



Faktor- faktor yang mempengaruhi pembayaran dividen 1. Legal Constraints  mis. adanya aturan yg melarang perusahaan membayar dividen bila ada indikasi perusahaan tidak dpt membayar utang jangka pendeknya yg jatuh tempo.



2. Contractual Constraints  mis. adanya perjanjian dengan pihak lain yg melarang pembayaran dividen



3. The firm’s growth prospects  Sebagian atau seluruh laba digunakan perusahaan untuk mendanai pengembangan usaha sehingga tidak ada pembagian dividen. Semakin besar kebutuhan dana perusahaan maka semakin kecil kemampuan perusahaan membayar dividen



4. Owner Considerations  Dengan tidak membayar dividen maka pemegang saham tidak terkena pajak dividen.



5. Market Considerations  pemegang saham dan investor seringkali melihat pembayaran dividen yg stabil dan berkelanjutan sbg tanda keberhasilan perusahaan dimasa depan 23



Bentuk Kebijakan Dividen 3 Macam Kebijakan Pembagian Dividen. 1. Membagi dividen sebesar-besarnya. 2. Membagi dividen atau menerbitkan saham baru (stock dividen atau stock split) 3. Membagikan dividen sekecil-kecilnya, jika perlu dividen tidak dibagikan



24



Bentuk Lain dari Dividen Stock Split = pemecahan jumlah lembar saham Adalah kebijakan pembagian dividen dengan cara memecah saham beredar menjadi bagian lebih kecil. Kebijakan ini dilakukan untuk menurunkan harga per lembar saham yg saat ini dianggap terlalu tinggi. Dengan harga yg lebih murah maka makin banyak pihak yang dapat membelinya dan saham perusahaan menjadi makin popular dalam kegiatan trading sehingga saham menjadi semakin likuid dan harga nya dapat meningkat. Dengan dilakukan stock split maka jumlah saham biasa yang beredar bertambah, tetapi tidak terjadi perubahan dalam pos modal.



25



Bentuk Lain dari Dividen Stock Dividend = Dividen Saham Adalah pembagian laba perusahaan dalam bentuk lembar saham. Biasanya dilakukan karena perusahaan memerlukan lebih banyak uang kas untuk membiayai investasi. Dividen saham diibayar dalam bentuk saham tambahan, bukan dalam bentuk kas, dan hanya berupa pemindahan-bukuan dari pos laba ditahan ke pos modal.



26



Bentuk Lain dari Dividen Stock Dividend & Stock Split Stock split maupun stock dividend tidak mengubah kekayaan pemegang saham (memegang lebih banyak lembar saham dengan nominal lebih kecil)  Alasan dilakukannya stock split dan stock dividend : 



1. Perusahaan ingin menahan kas tetapi juga ingin membayar dividen. 2. Perusahaan ingin memperoleh optimal trading range 3. Perusahaan ingin memberi sinyal positif ke pasar



27



Bentuk Lain dari Dividen CONTOH STOCK DIVIDEND : Pada tahun 2014, PT UNTUNG memiliki struktur modal sebagai berikut :



Preferred stock Common stock (100,000 shares @ $4 par) Paid-in capital in excess of par Retained earnings Total stockholders’ equity



$300,000 400,000 600,000 700,000 $2,000,000



Bila perusahaan membayar dividen saham biasa (Common Stock) sebesar 10% dari saham biasa yang beredar dan nilai pasar yang dianggap wajar dari saham tersebut adalah $ 15 per lembar, maka tentukan struktur modal PT UNTUNG setelah distribusi dividen saham tersebut.



28



Bentuk Lain dari Dividen CONTOH STOCK DIVIDEND : Perubahan akibat Stock Dividen 10 % :  Tambahan Common stock = (10% x 100.000) x $ 4 = $ 40.000  Tambahan Paid-in capital in excess of par = [(100.000x10%)x(15-4)] = 10.000 x $ 11 = $ 110,000  Tambahan (pengurang) Retained earnings = - $ 40.000 - $ 110.000 = ($ 150,000)



Preferred stock Common stock (110,000 shares @ $4 par) Paid-in capital in excess of par = 600.000 + [(110.000-100.000)x(15-4)] = Retained earnings Total stockholders’ equity



$300,000 440,000 710,000 550,000 $2,000,000



 Ada pemindahan-bukuan dari pos laba ditahan ke pos modal 29



Bentuk Lain dari Dividen CONTOH STOCK SPLIT :



Jumlah saham biasa yang beredar bertambah, tetapi tidak terjadi perubahan dalam pos modal.



30



Bentuk Lain dari Dividen Stock Repurchase   



Merupakan alternatif dari pembayaran dividen kas Pembelian kembali saham oleh perusahaan Pembelian dilakukan lewat pasar sekunder Bursa Efek







Keuntungan : 1. 2. 3. 4.







Penghematan pajak Pengumuman merupakan sinyal positif Pembayaran dividen umumnya dilakukan dengan pola stabil Pemegang saham mempunyai pilihan (kas→saham dijual, tidak→investasi saham kembali)



Kerugian : 1. 2. 3.



Pemegang saham mungkin memiliki preferensi berbeda antara dividen kas dengan pembelian kembali saham Perusahaan mungkin membayar harga pembelian kembali terlalu mahal Pemegang saham yang menjual sahamnya barangkali tidak mengetahui persis implikasi dan efek program pembelian saham kembali 31



Bentuk Lain dari Dividen CONTOH SOAL STOCK REPURCHASE # 1



PT ABC memiliki EAT tahun 2017 sebesar 200 juta dan 50% akan didistribusikan kepada pemegang saham sebagai dividen kas. Jumlah saham beredar 50.000 lembar. Harga saham saat ini adalah Rp 20.000/ lembar. Pilihan mana yg terbaik bagi PT ABC : 1. Membagikan dividen , atau 2. Membeli kembali 4.546 lembar saham perusahaan lewat tender dengan harga Rp 22.000 / lembar JAWAB :



Alternatif 1 : Pembayaran Dividen Tunai (cash) Dividen/lembar saham = (200 juta x 50 %) / 50.000 = Rp2.000/lembar



32



Bentuk Lain dari Dividen Alternatif 2 : Pembelian kembali saham sebelum stock repurchase :    



Jumlah saham beredar = 50.000 lembar EPS = 200 juta/ 50.000 = Rp4.000/ lembar Harga saham = Rp20.000/ lembar PER = hrg saham / EPS = 20.000/ 4.000 = 5 kali (PER dianggap konstan)



setelah stock repurchase :    



Jumlah saham beredar menjadi 50.000 – 4.546 = 45.454 lembar EPS = 200 juta/ 45.454 = Rp4.400,00/ lembar Harga saham = PER x EPS = 5 x 4.400 = Rp22.000/ lembar Capital gains = Rp22.000 - Rp20.000 = Rp2.000/lembar



KESIMPULAN : a. Dari pembayaran dividen tunai maupun pembelian kembali saham , Investor akan menerima hasil sama yaitu Rp. 2.000 per lembar saham. b. Tapi karena adanya repurchase stock maka harga saham PT ABC meningkat Rp.2.000 (= 22.000 – 20.000) dan EPS juga naik Rp. 400 yaitu dari Rp. 4.000 / saham menjadi Rp. 4.400 / saham



33



Bentuk Lain dari Dividen CONTOH SOAL STOCK REPURCHASE # 2 Data sama dgn soal # 1 tetapi PT ABC membeli kembali 10.000 lembar saham perusahaan lewat tender dengan harga Rp 22.000 per lembar Setelah kebijakan stock repurchase, hitunglah : a. EPS b. Harga Saham dg asumsi PER tetap. c. Gain per lembar saham d. Kesimpulan ? JAWAB :



Setelah stock repurchase a. EPS b. Harga Saham per lembar c. Gain per lembar saham



5,000 25,000 5,000



Sebelum 4,000 20,000 34



Kebijakan Dividen dalam Praktek Perusahaan cenderung membagi dividen dalam jumlah stabil atau meningkat secara teratur.  Menjaga kestabilan dividen tidak berarti menjaga DPR tetap stabil.  Perusahaan akan menaikkan dividen hingga suatu tingkatan di mana mereka yakin dapat mempertahankannya di masa mendatang. 



35



36



SOAL LATIHAN # 1 Struktur Modal Awal : Preferred stock Common stock (100,000 shares @ $10 par) Paid-in capital in excess of par Retained earnings Total stockholders’ equity



◦ ◦ ◦ ◦



500,000 1,000,000 600,000 700,000 2,800,000



bayar dividen Common Stock 15% nilai pasar $ 12 per lembar Struktur Modal Baru ? Kesimpulan ? 37



SOAL LATIHAN # 2 PT Agung adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur yg memproduksi perlengkapan busana pria dan wanita. Pada tahun 2017 memperoleh laba sebesar Rp. 550 juta dan 50% dari laba tsb dibagikan ke pemegang saham dalam bentuk stock repurchase. Jumlah saham beredar saat ini 1.100.000 lembar dg harga pasar Rp. 2.500 per lembar saham. Manajer keuangan menawarkan kepada mereka yg bersedia menjual kembali saham yg dimiliki seharga Rp. 2.750. Jadi dianggap ada cash dividend Rp. 250 per lembar saham. Berdasarkan data tsb, hitunglah : a. EPS dan PER sebelum kebijakan stock repurchase b. EPS dan Harga Saham setelah kebijakan stock repurchase, dg asumsi PER tetap. c. Kesimpulan ? 38