Pertemuan 6 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Modul Pengantar Akuntansi 2



ANGGA PRATAMA, S.E., M.M.



PERTEMUAN 6 : Persedian Barang A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah menyelesaikan kuliah ini mahasiswa dapat melakukan pencatatan untuk persediaan barang dagangan dan melakukan perhitungan persediaan.



Tujuan Instruksional Khusus : Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan dapat : 1.



Menjelaskan tentang pentingnya persediaan di dalam perusahaan



B. URAIAN MATERI Persediaan barang dagangan adalah elemen yang sangat penting dalam penentuan harga pokok penjualan pada perusahaan dagang eceran maupun perusahaan partai besar.Persediaan meliputi barang- barang nyata yang dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk dijual kembali. Macam – macam Persediaan a. Persediaan Barang Dagangan untuk perusahaan dagang. b. Perusahaan industri berupa persediaan bahan metah, persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi



Arti Penting Persediaan Persediaan mempunyai arti penting dalam perusahaan karena mempunyai kedudukan ganda yaitu sebagai unsure harga pokok penjualan di dalam Laporan Laba Rugi dan sebagai unsur aset lancar di dalam Laporan Posisi Keuangan. Persediaan merupakan barang yang diperoleh untuk dijual kembali atau bahan untk diolah menjadi barang jadi atau barang jadi yang akan dijual atau barang yang akan digunakan. Persediaan ini dapat dicatat dengan dua sistem yaitu: Sistem Periodik dan Sistem Perpetual. Dalam Metode Perpetual, pada waktu membeli barang dibuat jurnal yang men-debet akun Persediaan Barang Dagangan dan meng-kredit akun Hutang atau



S1 Manajem Universitas Pamulang



1



Modul Pengantar Akuntansi 2



ANGGA PRATAMA, S.E., M.M.



Kas. Pada waktu menjual barang dibuat jurnal yang mendebet akun Harga Pokok Penjualan dan mengkredit akun Persediaan sehingga akun Persediaan akan menunjukkan harga pokok dari persediaan yang ada di gudang. Jika menggunakan Sistem Periodik, jika ada penjualan barang tidak dibuat jurnal untuk harga pokok dari barang yang dijual di bagian akuntansi.Pada akhir tahun, persediaan yang ada di gudang penyimpanan dihitung jumlah kuantitasnya dan



ditentukan



nilai/harga



belinya.Untuk



menentukan



persediaan



yang



dipakai/dijual, persediaan yang pernah ada (persediaan awal ditambah pembelian selama satu periode) dikurangi dengan persediaan akhir periode.Kemudian dibuat dua ayat jurnal penyesuaian.Jurnal yang pertama mendebet akun Ikhtisar Laba Rugi dan mengkredit akun Persediaan sejumlah persediaan awal.Jurnal yang kedua didasarkan atas hasil inventarisasi fisik barang pada akhir tahun.Jurnalnya mendebet akun Persediaan Barang Dagangan dan mengkredit akun Ikhtisar Laba Rugi.Ayat jurnal ini dibuat sekaligus dalam satu periode.



A. METODE PENCATATAN PERSEDIAAN Untuk mencatat jumlah persediaan di dalam perusahaan ada 2 cara : a) Metode Fisik atau Periodik Dalam metode ini jumlah persediaan akhir periode ditentukan dengan cara perhitungan secara fisik, sehingga besarnya persediaan hanya diketahui setiap akhir periode setelah dilakukan perhitungan fisik. b) Metode Perpetual atau Mutasi Dalam metode ini perusahaan selalu mengadakan pencatatn baik pembelian, pemakaian dan penjualan, sehingga setiap saat dapat diketahui secara tertulis jumlah persediaan dan mutasinya.



B. PERHITUNGAN PERSEDIAAN Setiap akhir periode perusahaan melakukan penilaian atas persediaan guna kepentingan



penyusunan



laporan



keuangan.



Persediaan



pada



dasarnya



dinilai berdasarkanharga perolehan, akan tetapi masih ada penilaian yang lain yaitu berdasarkan taksiran dan harga pasar yang lebih rendah antara harga pasar dan harga pokok.



S1 Manajem Universitas Pamulang



2



Modul Pengantar Akuntansi 2



ANGGA PRATAMA, S.E., M.M.



Metode – metode Perhitungan Persediaan Untuk menghitung harga pokok penjualan dan harga pokok persediaan akhir dari suatu perusahaan ada empat metode yang diperbolehkan SAK yaitu a) Harga Pokok Spesifik. Metode ini dipakai untuk persediaan yang dapat diidentifikasikan secara individual, missal mobil, sepeda motor dan televisi. b) Rata – rata Tertimbang Dalam metode ini nilai persediaan ditetapkan berdasarkan rata-rata tertimbang dari seluruh barang yang ada baik persediaan awal maupun pembelian dan yang dijadikan penimbang adalah kuantitas barang yang dibeli. c) Masuk Pertama Keluar Partama. Metode ini mengaggap bahwa biaya mengalir seperti suatu barisan yang pertama masuk pertama pula keluar, sehingga persediaan akhir dalam metode ini mempunyai harga sama dengan pembelian terakhir. d) Masuk Terakhir Keluar Pertama Dalam metode ini diasumsikan bahwa barang yang masuk terakhir aliran biayanya akan keluar pertama, sehingga persediaan akhir adalah barang – barang yang tersedia awal periode. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas untuk metode – metode tersebut, berikut ini diberikan contoh mengenai persediaan dan pembelian – pembelian suatu perusahaan selama bulan Januari : Berikut ini adalah ilustrasi jurnal untuk sistem perpetual dan sistem periodic, namun belum mencakup seluruh transaksi berkaitan dengan persediaan, seperti pembayaran ongkos angkut, penerimaan dan pemberian diskon. Transaksi



Sistem Periodik



Sistem Perpetual



Membeli 1.



barang



Pembelian



dagangan



Hutang



secara



S1 Manajem Universitas Pamulang



Persediaan



10.00 0



10.00 0



Brg Dag Hutang



10.00 0



10.00 0



3



Modul Pengantar Akuntansi 2



kredit



ANGGA PRATAMA, S.E., M.M.



Rp



10.000



2.



Retur



Hutang



Hutang



pembelian



Retur



Rp 500



Pembelian



500



Persediaan



500



500 Brg Dag



500



Terdapat barang yang



Piutang/Ka



dijual. 3.



Harga jual Rp



4.000



dan harga



s



Piutang/Ka s



Penjualan



4.000



Penjualan



4.000



4.000



pokok



4.000



HPP Persediaan



1.500



Brg Dag



1.500



barang Rp 1.500 Mutlak Pada akhir tahun



harus



inventarisasi tanpa



dilakukan



fisik



inventarisasi



karena fisik



barang, tidak dapat diketahui persediaan yang ada



Tanpa inventarisasi sudah dapat diketahui persediaan, namun inventarisasi perlu dilakukan



Misalkan menurut 4.



perhitunga n fisik pada akhir tahun saldo



Ikhtisar L/R Persediaan



Jika hasil inventarisasi fisik 150



B.D.



tidak sama dengan saldo 150 rekening



perusahaan perlu membuat



persediaan Rp 200 dan pada awal tahun 150.



Rp



persediaan,



jurnal, jika sama tidak perlu Persediaan B.D Ikhtisar



membuat jurnal. 200 200



L/R



S1 Manajem Universitas Pamulang



4



Modul Pengantar Akuntansi 2



ANGGA PRATAMA, S.E., M.M.



C. SOAL LATIHAN/TUGAS Berikut ini disajikan data persediaan dari PT. DANONE AQUA untuk bulan Januari 2013: Tanggal



Keterangan



Unit



Harga per Unit



Jan 1 Persediaan



10



$50



5 Pembelian



20



$55 $60



10



Pembelian



30



15



Penjualan



15



20



Pembelian



20



25



Penjualan



25



$65



Diminta: a) Susun kartu persediaan dengan metode FIFO, LIFO, dan Average. b) Buat jurnal transaksi tanggal 15 dan 25 Januari dengan masing-masing metode di atas.



S1 Manajem Universitas Pamulang



5



Modul Pengantar Akuntansi 2



ANGGA PRATAMA, S.E., M.M.



D. DAFTAR PUSTAKA



IAI, 2007, Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta



Horngren dan Harrison.



2005 Akuntansi Di Indonesia, Buku Satu, Penerbit



Salemba Empat . Jakarta



Haryono Yusuf. 2001, Dasar-dasar Akuntansi, Jilid Dua, Penerbit STIE YKPN. Yogyakarta



Mardiasmo, 2000, Akuntansi Keuangan Dasar, Jilid Dua, Penerbit BPFE. Yogyakatta



Rudianto, 2012. Pengantar Akuntansi , Penerbit, Erlangga.



S1 Manajem Universitas Pamulang



6