7 0 124 KB
MATA KULIAH ASUHAN KEPERAWATAN I DIABETES MELITUS (KDK I DM) Dosen Ns. Alfeus Manuntung, S. Kep., M. Kep.
NAMA MAHASISWA NIM
: Ceni Merti : PO.62.20.1.17.321
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN KELAS REGULER IV SEMESTER VII TAHUN AKADEMIK 2020/2021
Pertemuan II Aktivitas 1 Susunlah rencana keperawatan pada kasus prediabetes secara mandiri! Dx 1 : Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan gangguan toleransi glukosa darah Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x pertemuan diharapkan kadar glukosa darah stabil dengan kriteria hasil: 1. Klien dan keluarga dapat mematuhi terapi 2. Klien dan keluarga mampu mengontrol glukosa darah secara mandiri Rencana keperawatan: 1. Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia R: untuk mengetahui kemungkinan penyebab terjadinya hiperglikemia pada klien 2. Monitor kadar glukosa darah sesuai indikasi R: mengetahui kondisi glukosa dalam darah apakah mengalami peningkatan / penurunan 3. Monitor tanda dan gejala hiperglikemi R: tanda- tanda seperti poliuria, polidipsia,dan polifagia dapat menyebabkan tingkat kelesuan berlebih pada tubuh klien karena pengontrolan fungsi tubuh yang tidak sesuai 4. Berikan asupan cairan oral R: untuk membantu terpernuhinya asupan cairan pada klien 5. Anjurkan monitoring kadar glukosa darah secara mandiri R: agar dapat memanajemen diabetes yang dialami oleh klien dan mengetahui cara penanganan terhadap hiperglikemia 6. Kolaborasi pemberian insulin, jika diperlukan R; agar dapat membantu mengontrol ketidakstabilan kadar glukosa darah Dx 2 : Obesitas berhubungan dengan gangguan kebiasaan makan Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x pertemuan diharapkan berat badan klien normal, dengan kriteria hasil: 1. IMT normal 2. Klien mengerti bagaimana cara menjaga pola makan Rencana keperawatan: 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi R: agar mengetahui apakah klien siap dan mampu untuk menerima informasi yang akan diberikan 2. Sediakan materi dan media edukasi R: menyediakan informasi pendukung 3. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan R: agar saat melakukan penkes terjadwal dan sesuai kesepakatan
4. Jelaskan hubungan asupan makanan, latihan, peningkatan dan penurunan berat badan R: agar klien mampu memahami apa hubungan dari makanan, latihan,peningkatan dan penurunan BB 5. Jelaskan risiko kondisi kegemukan (overweight) dan kurus (underweight R: agar klien dapat memahami apa itu risiko dari kegemukan atau kurus 6. Jelaskan kebiasaan , tradisi dan budaya , serta faktor genetik yang mempengaruhi berat badan R: agar klien dapat memahami jika kebiasaan, tradisi dan budaya serta genetic dapat mempengaruhi obesitas Dx 3 : Risiko perfusi miokard tidak efektif berhubungan dengan hiperglikemia Tujuan : setelah diberikan penjelasan selama 1x diharapkan risiko perfusi miokard tidak efektif teratasi, dengan kriteria hasil : kriteria hasil: 1. Risiko perfusi miokard tidak efektif dapat teratasi Rencana keperawatan: 1. Identifikasi jenis aritmia R: Agar mengetahui detak jantung klien terlalu cepat, lambat atau pola yang tidak teratur 2. Monitor frekuensi dan durasi aritmia R: Agar mengetahui frekuensi dan durasi detak jantung 3. Berikan lingkungan yang tenang R: Agar klien merasa nyaman dan tenang 4. Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlua R: untuk membantu mengatasi irama jantung yang tidak teratur
Aktivitas 2 & 3 Susunlah catatan perkembangan dan dokumentasi pada kasus prediabetes secara mandiri! Waktu (hari, tanggal, jam) Kamis, 27 Agustus 2020 pukul 09.00 WIB
Diagnosa Catatan Perkembangan Keperawatan Ketidakstabilan S : - Tn. J mengatakan tidak kadar glukosa merasakan keluhan apa apa. darah berhubungan dengan gangguan - Riwayat penyakit keluarga toleransi glukosa - Ras darah - Klien mengatakan tidak merasakan gejala dari kadar gula darah yang meningkat seperti lelah atau lesu
Paraf
O: - Kadar glukosa dalam darah/urin menurun - Hasil
pemeriksaan
tanda-tanda
vital : TD : 120/80 mmHg S : 36,7OC N : 80x/menit RR : 18x/menit - Data
hasil
pemeriksaan
laboratorium menunjukan : HDL (50 mg/dl) Trigliserida (148 mg/dl) LDL (100 mg/dl ) GDP2PP (130 mg/dl) GDP 108 mg/dl Tes toleransi glukosa oral (2 jam PP) Tes hemoglobin A1c (HbA1c) IMT (26 kg/m2) A : Masalah Ketidakstabilan kadar glukosa darah teratasi P : Intervensi dihentikan
Kamis, 27 Agustus 2020 pukul 10.00 WIB
Obesitas berhubungan dengan gangguan kebiasaan makan
S : - Tn. J mengatakan tidak merasakan keluhan apa apa. - Riwayat penyakit keluarga O: - IMT Tn.J 26 kg/m2 - Tebal lipatan kulit trisep >25mm - Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital : TD : 120/80 mmHg S : 36,7OC N : 80x/menit RR : 18x/menit A : Masalah Obesitas teratasi
Kamis, 27 Agustus 2020 pukul 11.00 WIB
Risiko perfusi miokard tidak efektif berhubungan dengan hiperglikemia
P: Intervensi dihentikan S : - Tn. J mengatakan tidak merasakan keluhan apa apa. - Riwayat penyakit keluarga O : - Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital : TD : 120/80 mmHg S : 36,OC N : 80x/menit RR : 18x/menit - Data hasil pemeriksaan laboratorium menunjukan : HDL (50 mg/dl) Trigliserida (148 mg/dl) LDL (100 mg/dl ) GDP2PP (130 mg/dl) GDP 108 mg/dl Tes toleransi glukosa oral (2 jam PP) Tes hemoglobin A1c (HbA1c) IMT (26 kg/m2) Tes toleransi glukosa oral (2 jam PP)
Tes hemoglobin A1c (HbA1c) A : Masalah Risiko perfusi miokard tidak efektif teratasi P : Intervensi dihentikan