PERTUMBUHAN [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kehidupan individu dimulai sejak masa konsepsi, yaitu saat bertemunya sel yang berasal dari ayah (sperma) dengan sel telur yang berasal dari ibu (ovum). Dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya, individu mengalami



interaksi



antara



kemampuan



dasar/pembawaan



dengan



lingkungan. Para ahli psikologi dan pendidikan, mengakui bahwa pertumbuhan dan perkembangan individu sejak dalam kandungan sampai meninggal dunia, mengalami proses menurut hukum waktu yang satu sama lain tidak sama cepat atau lambatnya, fase-fase kepekaannya dan sebagainya, akan tetapi bagaimnapun juga pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang bersifat integral sebagai manusia seutuhnya. Di dalam kehidupan manusia, semenjak dalam kandungan sampai meninggal di dalamnya terjadi perubahan-perubahan baik fisik maupun psikis. Perubahan-perubahan tersebut terjadi karena pertumbuhan dan perkembangan dalam dirinya. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua istilah yang senantiasa digunakan secara bergantian. Keduanya tidak bisa dipisah-pisah, akan tetapi saling bergantung satu dengan lainnya bahkan bisa dibedakan untuk maksud lebih memperjelas penggunaannya. Dalam kehidupan anak ada dua proses yang beroperasi secara kontinu, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Banyak orang yang menggunakan istilah “pertumbuhan” dan “perkembangan” secara bergantian. Kedua proses ini berlangsung secara interdependensi, artinya saling bergantung satu sama lain. Kedua proses ini tidak bias dipisahkan dalam bentuk-bentuk yang secara pilah berdiri sendirisendiri, akan tetapi bisa dibedakan untuk maksud lebih memperjelas penggunaannya.



1



B. RUMUSAN MASALAH 1. Apakah konsep dasar dari pertumbuhan ? 2. Apakah definisi dari antropometri 3. Apa sajakah keunggulan dan kelemahan dari antropometri ? C. TUJUAN 1. Untuk mengetahui konsep dasar pertumbuhan 2. Untuk mengetahui definisi antropometri 3. Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan dari antropometri



2



BAB II PEMBAHASAN A. PERTUMBUHAN 1. Definisi Pertumbuhan (growth) memiliki beberapa pengertian, sebagai berikut : a. Menurut Depkes RI (1997), pertumbuhan adalah bertambah banyak dan besarnya sel seluruh bagian tubuh yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur. b. Menurut Markum dkk(2001), pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah ukuran, atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu. c. Menurut Soetjiningsih (1997), pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cenitemetr, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolic (retensi kalsium dan nitrogen tubuh). d. Secara etimologis, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pertumbuhan berasal dari kata tumbuh yang berati tambah besar atau sempurna. e. Secara terminologis,



pertumbuhan adalah perbahan secara



fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat dalam perjalanan waktu tertentu. 2. Tahap Pertumbuhan Menurut Hurlock dalam bukunya yang berjudul Child Development, perkembangan anak dibagi menjadi 5 periode,¹ yaitu : a.



periode pra lahir yang dimulai dari saat pembuahan sampai lahir. Pada



3



periode ini terjadi perkembangan fisiologis yang sangat cepat yaitu pertumbuhan seluruh tubuh secara utuh. b.



Periode neonatus adalah masa bayi yang baru lahir. Masa ini terhitung mulai 0 sampai dengan 14 hari. Pada periode ini bayi mengadakan adaptasi terhadap lingkungan yang sama sekali baru untuk bayi tersebut yaitu lingkungan di luar rahim ibu.



c. Masa bayi adalah masa bayi berumur 2 minggu sampai 2 tahun. Pada masa ini bayi belajar mengendalikan ototnya sendiri sampai bayi tersebut mempunyai keinginan untuk mandiri. d.



Masa kanak-kanak terdiri dari 2 bagian yaitu masa kanak-kanak dini dan akhir masa kanak-kanak. Masa kanak-kanak dini adalah masa anak berusia 2 sampai 6 tahun, masa ini disebut juga masa pra sekolah yaitu masa anak menyesuaikan diri secara sosial. Akhir masa kanak-kanak adalah anak usia 6 sampai 13 tahun, biasa disebut sebagai usia sekolah.



e.



Masa puber adalah masa anak berusia 11 sampai 16 tahun. Masa ini termasuk periode yang tumpang tindih karena merupakan 2 tahun masa kanak-kanak akhir dan 2 tahun masa awal remaja. Secara fisik tubuh anak pada periode ini berubah menjadi tubuh orang dewasa.



3. Prinsip Pertumbuhan pada Anak Pertumbuhan seorang anak terutama terlihat dari berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala. Pertambahan tinggi badan menunjukkan adanya pertumbuhan tulang pada anak tersebut. Pemantauan berat badan dan tinggi badan dilakukan secara terus menerus dan kemudian



4



di plot dalam suatu grafik untuk kemudian dicocokkan dengan standar pada jenis kelamin dan usia tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada penyimpangan dalam pertumbuhan anak tersebut. Pertumbuhan fisik pada batita menurun namun perkembangan fungsi-fungsi tubuh secara umum terjadi dengan sangat pesat. Setiap tahun, berat badan batita akan bertambah 2,26 kg sampai 4,53 kg dan pertambahan tinggi badan sebesar kurang lebih 7,62 cm. Saat memasuki usia prasekolah, anak terlihat lebih kurus dibandingkan saat ia berada pada masa batita. Hal ini disebabkan karena adanya pertambahan tinggi yang lebih cepat daripada pertambahan berat badan. Umumnya berat badan anak prasekolah bertambah 1,4 kg sampai 2,3 kg per tahun dan tinggi badannya bertambah kira-kira 6,3 cm per tahun. Pertumbuhan yang tercermin dari tinggi badan dapat bervariasi antar ras, jenis kelamin, dan usia. Variasi tinggi badan antar ras dapat terlihat dari perbedaan tinggi rata-rata pada ras kaukasian dan ras mongoloid. Hal ini dapat disebabkan karena adanya variasi genetik antar ras. Perbedaan letak geografis juga dapat mempengaruhi variasi ini. Perbedaan menurut jenis kelamin dapat dipengaruhi oleh adanya hormon seks. Setelah pubertas, androgen dan estrogen juga berperan dalam pertumbuhan. Hal ini dapat menjelaskan mengapa lonjakan 5



pertumbuhan (growth spurt) pada remaja wanita terjadi lebih awal daripada pada remaja laki-laki.



Perbedaan menurut usia dapat disebabkan karena pertumbuhan tinggi badan terjadi secara linier dari bawah ke atas, oleh karena itu pertambahan tinggi badan akan berbanding lurus dengan pertambahan umur. Kecepatan tumbuh tiap kelompok usia berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena adanya lonjakan pertumbuhan pada usia-usia tertentu. 4. Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan anak, yaitu : a. faktor sebelum lahir, misalnya kekurangan nutrisi pada ibu dan janin b. faktor ketika lahir, misalnya pendarahan pada kepala bayi yang dikarenakan tekanan dari dinding rahim ibu seweaktu ia dilahirkan c. faktor sesudah lahir, misalnya infeksi pada otak dan selaput otak d. faktor psikologis, misalnya dititipkan dalam panti asuhan sehingga kurang mendapatkan perhatian dan cinta kasih. 5. Cara Mengetahui Pertumbuhan Anak Ada beberapa cara melakukan penilaian status pertumbuhan pada anak, saah satunya dengan pengukuran tubuh manusia yang dikenal dengan antropometri. Antropometri disajikan dalam bentuk indeks yang dikaitkan dengan variable lain Pemantauan pertumbuhan anak dilakukan dengan penilaian status gizi. Stats gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat darikonsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi (almatsier,2001). Salah satu cara mengetahui cara status gizi adalah dengan pengukuran antropometri (ukuran tubuh).



6



Ditinjau dari sudut pandang gizi, antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi (Supariasa, 20012). Penilaian status gizi dengan cara antropometri (ukuran tubuh) mempunyai beberapa parameter diantaranya : 1) Berat badan Pada hari-hari pertama masa neonatal, berat badan yang turun kurang dari 10% masih merpakan keadaan normal. Ini disebabkan karena kehilangan cairan tubuh melalui urine dan mekonium, disamping pemberian susu pada masa tersebut masih belum cukup. Berat badan akan dicapai lagi pada hari ke 10-14. Selanjutnya bayi yang normal dan sehat, berat badannya akan bertambah terus dengan teratur, Berat badan pada waktu lahir berkisar antara 2,7 – 4,1 kg. Dalam 3 bulan pertama kenaikan BB kira-kira 1 kg/bulan Bayi umur 5 bulan berat badan 2x berat badan waktu lahir Usia 1 tahun berat badan 3x berat badan lahir, Usia 2 tahun berat badan 4x berat badan lahirSesudah umur 2 tahun kecepatan pertambahan BB menurun dan dengan makin bertambahnya umur anak, kenaikan BBnya makin tidak teratur. Kenaikan berat badan bayi setiap bulan :



Usia bayi 1 - 3 bulan



Kenaikan BB rata-rata / bulan 700 gr



4 - 6 bulan



600 gr



7 - 9 bulan



400 gr



10 - 12 bulan



300 gr



7



BABY SCALE



TIMBANGAN DIGITAL



2) Tinggi Badan Kenaikan tinggi badan ini berfluktuasi, dimana tinggi badan meningkat pesat pada masa bayi, kemudian melambat, dan menjadi pesat kembali (pacu tumbuh adolesen), selanjutnya melambat lagi dan akhirnya berhenti pada umur 18-20 tahun. Tulang-tulang anggota gerak berhenti bertambah panjang, tetapi ruas-ruas tulang belakang berlanjut tumbuh sampai umur 30 tahun, dengan pengisian tulang pada ujung atas dan bawah korpus-korpus ruas tulang belakang, sehingga tinggi badan sedikit bertambah yaitu sekitar 3-5 mm. Antara umur 30 smpai 45 tahun tinggi badan tetap statis, kemudian menyusut.Tinggi badan rata-rata pada waktu lahir adalah 50 cm. Secara garis besar, dapat diperkirakan sebagai berikut (Soetjiningsih, 1998) :



a)



1 tahun



b) 4 tahun



= 1,5 x TB lahir = 2 x TB lahir



8



c)



6 tahun



= 1,5 x TB umur 1 tahun



d) 13 tahun= 3 x TB lahir Dalam tahun pertama panjang badan bayi bertambah dengan 23 cm (di negara maju 25 cm), sehingga anak pada umur 1 tahun panjangnya menjadi 71 cm (di negara maju 75 cm) kemudian kecepatan pertumbuhan berkurang sehingga setelah umur 2 tahun kecepatan pertambahan panjang badan kira-kira 5cm/ tahun. Berikut ini alat untuk mengukur tinggi badan :



MIKROTISE 3) Lingkar kepala Pertumbuhan lingkar kepala yang paling pesat adalah pada 6 bulan pertama kehidupan, yaitu dari 33 cm pada waktu lahir menjadi 40 cm pada umur 6 bulan (bertambah 1,5 setiap bulan). Sedangkan pada umur 1 tahun 45-47 cm (bertambah 0,5 tiap bulan), umur 2 tahun 49-52 cm, dan umur 5 tahun sampai masa pubertas bertambah 1 1/4 cm per 5 tahun, sehingga pada dewasa mencapai 52-55 cm. Pengukuran lingkar kepala biasa digunakan pada kedokteran anak



yang



digunakan



untuk



mendeteksi



kelainan



seperti



hydrocephalus (ukuran kepala besar) atau microcepali (ukuran kepala kecil). Untuk melihat pertumbuhan kepala balita dapat digunakan grafik nellhaus (Hartrianti dan Trianti, 2007).



9



(MYOTAPE,alat



pengukur



lingkar



kepala)



4) Lingkar lengan atas Lingkaran lengan (LLA) atas mencerminkan tumbuh kembang jaringan lemak dan otot yang tidak terpengaruh banyak oleh keadaan cairan tubuh dibandingkan dengan berat badan. LILA dapat dipakai untuk menilai keadaan gizi/ tumbuh kembang pada kelompok umur prasekolah. Laju tumbuh lambat, dari 11 cm pada saat lahir menjadi 16 cm pada umur 1 tahun.Selanjutnya tidak banyak berubah pada selama 1-3 tahun.



(PITA LILA,Alat untuk mengukur LILA)



Pertumbuhan lila pada anak :



Umur (dlm Bulan)



Lingkar Lengan Atas Lingkaran Lingkaran otot pertengahan pertengahan lengan (cm) lengan (cm)



10



0 5 6 1 1 1 2 1 7 1 8 2 3 2 4 2 9 3 0 3 5 3 6 4 7 4 8 5 9 6 0 7 1



13,0



10,5



15,2



12,1



16,0



12,6



16,1



12,8



16,3



13,1



16,4



13,3



16,7



13,8



17,0



14,2



17,1



14,4



11



5) Pertumbuhan gigi Seperti telah diketahui bahwa gigi manusia dalam perkembangannya mempunyai 2 tahap : a) Semasa anak-anak yang di sebut gigi susu/gigi sulung b) Setelah berganti atau dewasa disebut gigi tetap Kedua tahap pertumbuhan gigi tersebut adalah sangat penting sehingga kita tidak boleh mengabaikan salah satu diantaranya. Gigi susu akan tanggal dan diganti dengan gigi tetap. Masa tumbuh gigi tetap mempunyai waktu yaitu dalam periode 6-12 tahun. Gigi susu mulai tumbuh pada bayi usia 5-9 bulan. Pada umur 1 tahun sebagian besar anak mempunyai 6-8 gigi susu. Selama tahun kedua gigi tumbuh lagi 8 biji, sehingga jumlah seluruhnya sekitar 14-16 gigi, da pada umur 2 1/2 tahun sudah terdapat 20 gigi susu.



Berikut Ini Terlihat Kapan Mulai Tumbuhnya Gigi : Gigi



Rahang bawah



Gigi seri



6 bulan



tengah



7 bulan



Gigi seri



16 bulan



taring



12 bulan



Gigi taring



20 bulan



Rahang atas 7 ½ bulan 9 bulan 18 bulan 14 bulan 24 bulan



Berikut ini akan dijelaskan umur anak dengan jumlah gigi yang telah tumbuh sebagai berikut ( Kusyati, Eni. 2006) : 1) Umur 12 bulan



12



a) Gigi seri atas 4 buah b) Gigi seri bawah 4 buah c) Gigi geraham atas bawah masing-masing 2 buah 2) Umur 14 bulan a) Gigi seri atas 4 buah b) Gigi seri bawah 4 buah c) Gigi geraham I atas 2 buah d) Gigi geraham I bawah 2 buah 3) Umur 16 bulan a) Gigi seri atas 4 buah b) Gigi seri bawah 4 buah c) Gigi geraham I atas 2 buah d) Gigi geraham I bawah 2 buah e) Gigi taring bawah 2 buah



4) Umur 18 bulan a) Gigi seri atas 4 buah b) Gigi seri bawah 4 buah c) Gigi geraham I atas 2 buah d) Gigi geraham I bawah 2 buah e) Gigi taring bawah 2 buah Gigi taring atas 2 buah 5) Umur 20 bulan Gigi anak sama dengan umur 18 bulan hanya bertambah gigi geraham II bawah sebanyak 2 buah



6) Umur 24 bulan Pada umur ini hanya bertambah gigi geraham II atas sebanyak 2 buah



13



B. ANTROPOMETRI 1. Definisi Antropometri berasal dari kata anthropos yang berarti tubuh dan methros yang berarti ukuran. Secara sempit, antropometri dapat didefinisikan sebagai ukuran dari tubuh. Dilihat dari sudut pandang ilmu gizi, antropometri didefinisikan sebagai pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Contoh dari dimensi tubuh antara lain berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, tebal lemak di bawah kulit, dan rentang tangan. 2. Kegunaan Antropometri Antropometri memiliki manfaat yang luas dalam berbagai bidang, antara lain dalam bidang ilmu gizi, ilmu forensik, dan ilmu desain. Antropometri dapat digunakan untuk individu tertentu maupun untuk kepentingan suatu populasi. Antropometri terutama digunakan untuk menentukan kebutuhan gizi atau menentukan intervensi yang tepat bagi seseorang pada tingkat individu. Penilaian status gizi secara individual juga dilakukan untuk mengetahui respon suatu intervensi. Pengukuran ini juga dapat dijadikan dasar untuk menghentikan suatu intervensi apabila intervensi ini dinilai gagal. Pengukuran antropometri paling baik apabila dilakukan pada suatu periode waktu tertentu, bukan hanya pada suatu waktu tertentu.23,24 Antropometri juga dapat digunakan untuk menentukan intervensi dan respon terhadap intervensi pada tingkat populasi. Penentuan intervensi ini tentu saja tidak se-akurat pada tingkat individu dan pada kenyataannya pengukuran antropometri pada tingkat populasi jarang dilakukan untuk maksud ini, namun hal ini dapat dilakukan pada keadaan-keadaan khusus, seperti pada suatu populasi yang sedang mengalami krisis pangan. Kegunaan lainnya dari antropometri pada



14



tingkat populasi adalah untuk penentuan kebijakan nasional dan perencanaan program. 3. Keunggulan dan Kelemahan Antropometri Pengukuran status gizi melalui antropometri mempunyai beberapa keunggulan dan kelemahan. Keunggulan dari antropometri yaitu: 1) Prosedur sederhana, aman, dan dapat dilakukan pada jumlah sampel yang besar.



2) Tidak perlu dilakukan oleh tenaga ahli. Cukup dilakukan oleh seseorang yang sudah menjalani pelatihan singkat mengenai pengukuran antropometri. 3) Alat yang diperlukan murah, mudah dibawa, tahan lama, dan mudah didapat. Hanya alat tertentu seperti skin fold caliper yang susah didapat karena penggunaannya yang spesifik sehingga ketersediannya terbatas.



4) Metode tepat dan akurat karena dapat dibakukan.



5) Dapat menggambarkan riwayat gizi di masa lalu.



6) Dapat mengidentifikasi status gizi sedang, kurang, buruk karena sudah ada ambang batas yang jelas.



7) Dapat mengevaluasi perubahan status gizi pada periode tertentu.



8) Dapat digunakan untuk skrining kelompok yang rawan. 15



Kelemahan antropometri yaitu: 1) Tidak dapat mendeteksi status gizi dalam kurun waktu singkat. 2) Tidak dapat membedakan kekurangan zat gizi tertentu. 3) Faktor di luar gizi seperti penyakit, genetik, dan penurunan penggunaan energi dapat menurunkan sensitifitas dan spesifisitas. 4. Kesalahan dalam Antropometri Kesalahan dalam antropometri dapat mempengaruhi presisi, akurasi, dan validitas pengukuran. Kesalahan dalam pengukuran dapat mengakibatkan dampak yang cukup fatal. Apabila terjadi kesalahan pengukuran, maka data dan interpretasi yang didapatkan juga akan keliru. Hal ini dapat menyebabkan kesalahan diagnosis dan akhirnya terapi atau intervensi gizi yang diberikan tidak tepat sesuai dengan kebutuhan pasien. Kesalahan ini umumnya terjadi karena pengukuran yang keliru, perubahan hasil pengukuran, dan analisis dan asumsi yang keliru. Sumber kesalahan biasanya ada pada pelatihan petugas yang tidak cukup, alat yang tidak ditera, dan adanya kesulitan pengukuran. 5. Parameter Antropometri a. Umur Umur



merupakan



parameter



yang



penting



dalam



antropometri.Tanpa adanya parameter ini, maka parameter berat badan dan tinggi badan menjadi tidak berarti. Banyak orang tua di pedesaan yang tidak mengingat tanggal kelahiran anaknya. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal ini, antara lain: 1) Meminta surat kelahiran, kartu keluarga, atau catatan lain yang dibuat oleh orang tua, apabila tidak ada coba minta catatan pada pamong desa.



16



2) Jika tetap tidak diketahui, coba tanyakan waktu kelahiran anak dengan patokan kejadian-kejadian penting, seperti saat lebaran, tahun baru, puasa, pemilihan kepala desa, gunung meletus, banjir, dan lain-lain. 3) Membandingkan anak tersebut dengan anak kerabat atau tetangga yang sudah diketahui umurnya (beberapa bulan lebih muda atau lebih tua). 4) Jika tanggal lahir tidak diketahui dengan tepat, tetapi bulan dan tahunnya diketahui, anak tersebut dianggap lahir pada tanggal 15. Tahun



1966,



Jelliffe



memperkenalkan



adanya



indeks



antropometri berat badan menurut tinggi badan (BB/TB). Penemuan ini mempermudah pemeriksa untuk mendapatkan data yang akurat saat parameter umur tidak diketahui. b. Tinggi Badan Tinggi badan adalah jarak dari puncak kepala hingga telapak kaki. Parameter ini merupakan parameter yang menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal dan tidak sensitif untuk mendeteksi permasalahan gizi pada waktu yang singkat. Panjang badan diukur dengan infantometer length board untuk anak usia 0-2 tahun. Anak diposisikan tidur terlentang saat pengukuran. Pengukuran ini membutuhkan 2 orang pengukur. Pengukuran dapat dilakukan dengan



stadiometer



dengan



menambahkan



0,7



pada



hasil



pengukuran untuk faktor koreksi apabila anak sudah dapat berdiri dengan tegak. Berikut ini adalah cara pengukuran menggunakan infantometer: 1) Alas kaki dilepaskan



17



2) Anak diposisikan tidur terlentang dengan kepala diletakkan pada puncak papan dan kaki lurus. 3) Pengukur digeser hingga rapat pada ujung kaki 4) Pembacaan dilakukan dengan ketelitian 0,1 cm. Untuk anak usia di atas 2 tahun, tinggi badan diukur dengan stadiometer.



Berikut



adalah



cara



pengukuran



menggunakan



stadiometer: 1) Alas kaki dilepaskan. 2) Anak diposisikan berdiri tegak kaki lurus, tumit, pantat, punggung dan kepala bagian belakang harus menempel pada dinding dan muka menghadap lurus dengan pandangan ke depan.



3) Menurunkan pengukur sampai rapat pada kepala bagian atas. 4) Pembacaan pada stadiometer dilakukan saat anak inspirasi dengan ketelitian 0,1 cm. c. Berat Badan Berat badan merupakan salah satu ukuran antropometri yang terpenting karena dipakai untuk memeriksa kesehatan anak pada semua kelompok umur.usia beberapa hari, berat badan akan mengalami penurunan yang sifatnya normal, yaitu sekitar 10% dari berat badan lahir. Hal ini disebabkan karena keluarnya mekonium dan air seni yang belum diimbangi asupan yang mencukupimisalnya produksi ASI yang belum lancar. Umumnya berat badan akan kembali mencapai berat badan lahir pada hari kesepuluh. Pada bayi sehat, kenaikkan berat badan normal pada triwulan I adalah sekitar 700 –1000 gram/bulan, pada triwulan II sekitar 500 –



18



600 gram/bulan, pada triwulan III sekitar 350 – 450 gram/bulan dan pada triwulan IV sekitar 250 – 350 gram/bulan. Dari perkiraan tersebut, dapat diketahui bahwa pada usia 6 bulan pertama berat badan akan bertambah sekitar 1 kg/bulan, sementara pada 6 bulanberikutnya hanya + 0,5 kg/bulan. Pada tahun kedua, kenaikannya adalah + 0,25 kg/bulan. Setelah 2 tahun, kenaikkan berat badan tidak tentu, yaitu sekitar 2,3 kg/tahun. Pada tahap adolesensia(remaja) akan terjadi pertambahan berat badan secara cepat ( growth spurt). Selain perkiraan tersebut, berat badan juga dapat diperkirakan dengan menggunakan rumus atau pedoman dari Behrman (1992), yaitu : Berat badan lahir rata-rata : 3,25 kg Berat badan usia 3 – 12 bulan, menggunakan rumus : Umur (bulan) + 9 = n + 9 22 Berat badan usia 1 – 6 tahun, menggunakan rumus : ( Umur(tahun) X 2) + 8 = 2n + 8 Keterangan : n adalah usia anak Berat badan usia 6 – 12 tahun , menggunakan rumus : Umur (tahun) X 7 – 5 2



19



d. Lingkar Kepala Secara normal, pertambahan ukuran lingkar pada setiap tahap relatif konstan dan tidak dipengaruhi oleh factor ras, bangsa dan letak geografis. Saat lahir, ukuran lingkar kepala normalnya adalah 34-35 cm. Kemudian akan bertambah sebesar + 0,5 cm/bulan pada bulan pertama atau menjadi + 44 cm. Pada 6 bulan pertama ini, pertumbuhan kepala paling cepat dibandingkan dengan tahap berikutnya, kemudian tahun-tahun pertama lingkar kepala bertambah tidak lebih dari 5 cm/tahun, setelah itu sampai usia 18 tahun lingkar kepala hanya bertambah + 10 cm. Adapun cara pengukuran lingkar kepala adalah : Siapkan pita pengukur (meteran) Lingkarkan pita pengukur pada daerah glabella (frontalis) atau supra orbita bagian anterior menuju oksiput pada bagian posterior. e. Lingkar Lengan Atsa (Lila) Pertambahan lingkar lengan atas ini relatif lambat. Saat lahir, lingkar lengan atas sekitar 11 cm dan pada tahun pertama, lingkar lengan atas menjadi 16 cm. Selanjutnya ukuran tersebut tidak banyak berubah sampai usia 3 tahun. Ukuran lingkar lengan atas mencerminkan pertumbuhan jaringan lemak dan otot yang tidak berpengaruh oleh keadaan cairan tubuh dan berguna untuk menilai keadaan gizi dan pertumbuhan anak prasekolah. Cara pengukuran lingkar lengan atas sebagai berikut : Tentukan lokasi lengan yang diukur.Pengukuran dilakukan pada lengan



bagian



kiri,



yaitu



pertengahan



pangkal



lengan



dan



siku.Pemilihan lengan kiri tersebut dengan pertimbangan bahwa aktivitas lengan kiri lebih pasif dibandingkan dengan lengan kanan sehingga ukurannya lebih stabil. Lingkarkan alar pengukur pada lengan bagian atas. Hindari penekanan pada lengan yang diukur saat pengukuran.



20



Tentukan besar lingkar lengan sesuai dengan angka yang tertera pada pita pengukur Catat hasil pada KMS f. Lingkar Dada Sebagaimana lingkar lengan atas, pengukuran lingkar dada jarangdilakukan. Pengukurannya dilakukan pada saat bernapas biasa ( mid respirasi ) pada tulang Xifoidius( insicura substernalis). Pengukuran lingkar dada ini dilakukan dengan posisi berdiri pada anak yang lebih besar, sedangkan pada bayi dengan posisi berbaring. Cara pengukuran lingkar dada adalah : Siapkan pita pengukur Lingkarkan pita pengukur pada daerah dada seperti pada gambar 1 Catat hasil pengukuran pada KMS 6. Indeks Masa Tubuh (IMT) Indeks



antropometri



merupakan



gabungan



dari



beberapa



parameter antropometri. Indeks antropometri yang paling sering digunakan adalah BB/U, TB/U, dan BB/TB.Indeks TB/U hanya dapat digunakan untuk memberikan gambaran status gizi di masa lampau. Hal ini dikarenakan tidak sensitifnya paramater tinggi badan terhadap perubahan status gizi dalam kurun waktu singkat. Indeks ini berkaitan dengan status sosial ekonomi keluarga pasien. Adapun keuntungan dari indeks ini adalah parameter tinggi badan merupakan parameter yang mudah diukur, namun sayangnya parameter umur terkadang sulit didapatkan, terutama di daerah dengan tingkat pendidikan yang rendah. Kenaikan tinggi badan pada pertumbuhan normal seharusnya juga diikuti dengan kenaikan berat badan. Indeks BB/TB dapat digunakan



21



untuk menilai status gizi sekarang. Indeks ini juga tidak memerlukan data umur yang terkadang susah didapatkan di pedesaan, sehingga data yang didapatkan lebih akurat apabila tidak ada catatan umur. Digunakan penghitungan persentil atau standar deviasi unit untuk interpretasi, kemudian dicocokkan dengan ambang batas yang sudah ditentukan. Standar deviasi atau disebut juga Z-skor dihitung dengan rumus berikut Tabel 1. Status gizi berdasarkan indeks antropometri pada anak umur 0-60 bulan Indeks



Kategori Status Gizi



Ambang Batas (Z-Score)



BB/U



Gizi Buruk