Phil Barker [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN MIDDLE RANGE “ PHIL BARKER : The Tidal Model Recovery ”



DOSEN PEMBIMBING: PATIMA, S.Kep.Ns.,M.Kep DISUSUN OLEH : KELOMPOK VII 1. 2. 3. 4. 5. 6.



RIZKYA DWI SEPTIANY WAHYULIANA NUR ASYIFA SIDA NUR WAHIDAH KHAERUNNISAA ANDI WIDYA PRATIWI



(70300120035) (70300120048) (70300120037) (70300120024) (70300120007) (70300118027)



PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS UIN ALAUDDIN MAKASSAR 2020/2021



KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah senantiasa kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya , sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan dengan judul: “Middle Range (Teori Phil Barker)” Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini bisa terselesaikan dengan tepat waktu. Kami menyadari bahwa sepenuhnya makalah ini jauh dari kata sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.



Makassar, 15 Oktober 2020



Kelompok V11



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR………………………………………………………………….. 2 DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………3 BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………… 4 A.Latar Belakang………………………………….....…………….……………………4 B.Tujuan………………………………………………………………………………...4 BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………..... 5 A.Definisi Middle Range Teories……………….. …………………………….…......…5 B.Pengelompokan Teori Middle Range………………………………………………….....5 C.Ciri-Ciri Middle Range Teori……………………...........................................................5 D.Phill Barker : “The Tidal Model Recovery......................................................................6 1. Sejarah Phill Bareker......................................................................................................6 2. Konsep Model Dan Definisi Tidal Model.....................................................................7 3. Sumber Teoritis Phill Barker.........................................................................................7 4. Proses Keterlibatan Teori Tidal Model..........................................................................8 5. Kekuatan Metafora........................................................................................................8 6. Kompetensi Yang Disampaikan Phill Barker.............................................................10 7. Asumsi Mayor Terkait Keperawatan...........................................................................11 8. Penerimaan Oleh Keperawatan.....................................................................................13 9. Kelebihan dan kelemahan Teori..................................................................................15. BAB III PENUTUP ……………….........……………………………………………. ..16 A.Kesimpulan.......................................................................................................................16 B.Saran..................................................................................................................................16 DAFTAR PUSTAKA ……….........…………………………………………………..…. 17



BAB 1 PENDAHULUAN A.Latar Belakang Teori Middle Range yang merupakan level kedua dari teori keperawatan. Teori Middle Range cukup spesifik untuk memberikan petunjuk riset dan praktik, cukup umum pada populasi klinik dan mencakup fenomena yang sama. Sebagai petunjuk riset dan praktek, middle range theory lebih banyak digunakan dari pada grand theory, dan dapat diuji dalam pemikiran empiris. Perlu diyakini bahwa penerapan suatu teori keperawatan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan akan berdampak pada peningkatan kualitas asuhan keperawatan. Pelayanan keperawatan sebagai pelayanan profesional akan berkembang bila didukung oleh teori dan model keperawatan serta pengembangan riset keperawatan dan diimplementasikan didalam praktek keperawatan. Pelayanan keperawatan merupakan bagian penting dalam pelayanan kesehatan yang bersifat komprehensif meliputi biopsikososiokultural dan spiritual yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, baik dalam keadaan sehat maupun sakit dengan pendekatan proses keperawatan. Pelayanan keperawatan yang berkualitas didukung oleh pengembangan teori dan model konseptual keperawatan. Asuhan keperawatan merupakan pendekatan ilmiah dan rasional dalam menyelesaikan masalah keperawatan yang ada, dengan pendekatan yang dilakukan tersebut bentuk penyelesaian masalah keperawatan dapat terarah dan terencana dengan baik, dimana dalam asuhan keperawatan terdapat beberapa tahap yaitu pengkajian, penegakkan diagnosa, perencanaan, implimentasi tindakan, dan evaluasi. Model konseptual keperawatan dikembangkan oleh para ahli keperawatan dengan harapan dapat menjadi kerangka berpikir perawat, sehingga perawat perlu memahami konsep ini sebagai kerangka konsep dalam memberikan askep dalam praktek keperawatan.



B.Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui apa definisi Middle Range 2. Untuk mengetahui Pengelompokan Teori Middle Range 3. Untuk Mengetahui Ciri-Ciri Teori Middle Range 4. Menjelaskan teori yang dikemukakan oleh Phil Barker : The Tidal Model Recovery.



BAB II



PEMBAHASAN A. Definisi Middle Range Theories Middle range theories dapat didefinisikan sebagai serangkaian ide/ gagasan yang saling berhubungan dan berfokus pada suatu dimensi terbatas yaitu pada realitas keperawatan (Smith dan Liehr, 2008). Teori-teori ini terdiri dari beberapa konsep yang saling berhubungan dan dapat digambarkan dalam suatu model. Middle range theories dapatdikembangakan pada tatanan praktek dan riset untuk menyediakan pedoman dalam praktik dan riset/penelitian yang berbasis pada disiplin ilmu keperawatan.



B. Pengelompokan Teori Middle Range Berdasarkan pengelompokkannya Middle Range Theory dikelompokkan oleh beberapa penyusun buku menurut: 1.Peterson & Bredow (2004) mengklasifikasikan middle range theories ke dalam tipe-tipe : a) b) c) d) e)



Tipe fisiologis Tipe kognitif Tipe emosional Tipe sosial Tipe integrative



2. Tomey & Alligood (2006), berdasar tema masing-masing teori: a) b) c) d)



Illness trajectory (Wiener & Dodd, 1993) Tidal Model (Phil Barker, 2001) Comfort (Kolcaba, 1992) Peacefull end of life (Ruland & More, 1998) dan sebagainya



C. Ciri_Ciri Middle Range Theory 1. Menurut Mc. Kenna h.p. (1997) : a) b) c) d) e) f) g) h) i) j)



Bisa digunakan secara umum pada berbagai situasi Sulit mengaplikasikan konsep ke dalam teori Tanpa indikator pengukuran Masih cukup abstrak Konsep dan proposisi yang terukur Inklusif Memiliki sedikit konsep dan variabel Dalam bentuk yang lebih mudah diuji Memiliki hubungan yang kuat dengan riset dan praktik Dapat dikembangkan secara deduktif, retroduktif. Lebih sering secara induktif menggunakan studi kualitatif k) Mudah diaplikasikan ke dalam praktik, dan bagian yang abstrak merupakan hal ilmiah yang menarik



l) Berfokus pada hal-hal yang menjadi perhatian perawat. m) Beberapa di antaranya memiliki dasar dari grand teori n) Mid-range theory tumbuh langsung dari praktik. 2. Menurut Meleis, A. I. (1997) : a) b) c) d)



Ruang lingkup terbatas, Memiliki sedikit abstrak, Membahas fenomena atau konsep yang lebih spesifik, dan Merupakan cerminan praktik (administrasi, klinik, pengajaran)



3. Menurut Whall (1996) : a) b) c) d)



Konsep dan proposisi spesifik tentang keperawatan Mudah diterapkan Bisa diterapkan pada berbagai situasi Proposisi bisa berada dalam suatu rentang hubungan sebab akibat



D. Phil Barker : The Tidal Model Recovery. 1. Sejarah Phil BarkerThe Tidal Model Recovery.



Phil Barker lahir di Skotlandia dan daerah pantai, dan mulai berpengaruh dan tertarik dengan air, kiasan hidup yang terakhir. Ia berhutang kepada ayah dan kakeknya dengan ‘memelihara dan disiplin’ yang menolong dirinya untuk menghargai bahwa hidup adalah suatu jawaban yang menantikan pertanyaan yang benar (Barker, 1999). Hidup pada konteks ini juga mendukung kecurigaan dan filosofinya setiap hari dengan berespon melalui model pasang surut (Alligood, 2010). Barker mengikuti pelatihan pelukis dan menjadi ahli pahat pertengahan tahun 1960 dan menang serta mendapatkan Pernod Award untuk pelukis muda tahun 1974, yang mana waktu itu ia sudah siap menjadi perawat jiwa. Barker masuk sekolah seni dengan memperkenalkan dirinya ‘belajar dari kenyataan’, pengalaman yang nyata, dengan focus pada temuan filosofinya. Daya tariknya dengan filosofi timur, yang mulai pada sekolah seni, meluncurkan teori Pasang Surut dengan gema yang kacau balau, ketidaktentuan, perubahan, dan gagan cina pada saat krisis. Awal keterlibatan pada seni juga membantu untuk menjelaskan pandangan Barker’s tentang keperawatan yaitu ‘keahlian dalam caring’ (Barker, 2000). Daya Tariknya dengan dimensi manusia, pengalaman hidup, dan riwayat orang-orang yang mengalami perubahan mental yang distress membisikan dirinya untuk mentranfer ketertarikannya pada seni dan kemanusiaan dalam keperawatan (Alligood, 2010). Pada awalnya Barker maju melalui keperawatan, walaupun tidak biasa, dengan waktu dan terapi konteksnya. Keperawatan dan dirinya mulai menyatu ketika ia mulai belajar dan praktek macam-macam psikoterapi seperti terapi perilaku kognitif dan terapi grup keluarga. Penelitian Doktoral Barker tentang terapi perilaku kognitif dengan kerja dengan grup wanita yang mengalami depresi.



Bagaimanapun, Barker menjadi tidak nyaman dengan aplikasi dari terapi untuk orang yang mengalami masalah dalam hidup dan ‘azaz ketidapastian’ yang ditekankan lagi pada dirinya. Kecurigaannya tentang hidup dan pertanyaan provokasi pribadi tentang pekerjaan, kegembiraan dan integritas mereka. Ia belajar dari mereka apa arti pengalaman distress (Alligood, 2010).



2. Konsep Manyor Dan Definisi Tidal Model Tidal model adalah pendekatan filosofis pada penemuan kesehatan mental. Tidal model menekankan pada membantu orang dengan memulihkan suara mereka. Dengan menggunakan bahasa mereka sendiri, metafora dan cerita pribadi orang mulai untuk mengekspresikan sesuatu dari makna hidup mereka. Ini adalah langkah pertama menuju membantu mengontrol kembali kehidupan mereka. Tidal model adalah sebuah model pemulihan untuk promosi kesehatan mental yang dikembangkan oleh Profesor Phil Barker, Poppy Buchanan-Barker dan rekan-rekan mereka. Tidal model berfokus pada proses perubahan yang ada pada semua orang. Model ini berusaha untuk mengungkapkan arti dari pengalaman seseorang, menekankan pentingnya suara mereka sendiri dan kebijaksanaan melalui kekuatan metafora. Ini bertujuan untuk memberdayakan seseorang untuk memimpin pemulihannya sendiri bukannya diarahkan oleh para profesional. Filosofi yang mendasari model ini awalnya terinspirasi oleh penelitian selama lima tahun tentang apa yang dibutuhkan untuk perawat kesehatan jiwa yang dilakukan oleh Prof. Dr. Chris Barker dan Stevenson di Universitas Newcastle, Inggris. Sejak tahun 2000, model ini telah dipraktekkan di Inggris dan luar negeri. Karena karyanya di bidang ini, Phil Barker sering disebut sebagai teoris kontemporer yang menonjol dalam keperawatan kesehatan jiwa.



3. Sumber Teoritis Phill Barker Model pasang surut menarik metafora filosofis inti dari teori chaos, seperti yang tak terduga-namun dibatasi-sifat perilaku manusia dan pengalaman dibandingkan dengan aliran dinamis dan kekuatan air dan gelombang pasang laut. (Barker, 2001) Tidal model diaplikasikan melalui enam kunci asumsi filosofis yaitu: a) keyakinan tentang keingintahuan dalam arti positif b) pengakuan atas kekuatan sumberdaya, daripada berfokus pada masalah, kekurangan atau kelemahan c) menghormati keinginan seseorang, bukannya paternalistik d) penerimaan paradoks krisis sebagai peluang e) mengakui bahwa semua tujuan berfokus pada seseorang f) keutamaan mengejar elegan dengan cara sederhana yang mungkin harus dicari



4. Proses Keterlibatan Teori Tidal Model Agar praktisi dapat memulai proses keterlibatan menggunakan Tidal model, hal-hal yang perlu diperhatikan: a) b) c) d) e) f) g)



bahwa pemulihan mungkin terjadi bahwa perubahan tidak bisa dihindari, tidak ada yang tetap bahwa pada akhirnya, orang tahu apa yang terbaik untuk mereka bahwa orang memiliki semua sumber daya yang mereka butuhkan untuk memulai perjalanan pemulihan bahwa orang tersebut adalah guru dan tenaga penolong/praktisi adalah muridnya bahwa tenaga penolong/praktisi harus kreatif dan mempunyai rasa ingin tahu dalam mempelajari apa yang perlu dilakukan untuk membantu seseorang



Proses keterlibatan dengan orang yang dalam masalah dan kesusahan terjadi dalam tiga domain atau dimensi. Dengan Tidal model, praktisi mengeksplorasi dimensi-dimensi tersebut untuk sadar akan situasi di saat ini dan menentukan apa yang harusnya terjadi sekarang. a) Domain diri (self–domain) adalah di mana orang merasakan pengalaman mereka. Ada penekanan untuk membuat orang merasa lebih aman dan praktisi membantu mengembangkan “rencana keamanan” atau security plan untuk mengurangi ancaman terhadapnya atau orang lain di sekitarnya. b) Domain dunia (world domain) di mana orang berpegang pada kisah mereka. Praktisi Tidal model menggunakan cara khusus untuk mengeksplorasi cerita ini bersama-sama, mengungkapkan makna yang tersembunyi, menggali sumber daya yang ada, dan untuk mengidentifikasi apa yang perlu dilakukan untuk membantu pemulihan. c) Domain lainnya (others domain) menggambarkan berbagai hubungan yang dimiliki seseorang di masa lalu, masa sekarang dan masa depan, tidak hanya praktisi Tidal model tetapi juga anggota lain dari tim perawatan kesehatan dan sosial, teman, keluarga dan pendukung lainnya. 5. Kekuatan Metafora Tidal model menggunakan metafora atau filosofi air dan menjelaskan bagaimana orang-orang



dalam



kesusahan



atau



distress



bisa



menjadi



rapuh



secara emosional , fisik dan spiritual. Filosofi ini memandang pengalaman sehat dan sakit seperti zat cair, bukan sebuah fenomena yang stabil, dan kehidupan sebagai sebuah perjalanan yang dilakukan di lautan pengalaman. Filosofi ini menyatakan bahwa kesehatan jiwa, faktor yang terkait dengan krisis kejiwaan, bisa beragam serta kumulatif. Dengan berprinsip pada filosofi ini, perawat atau tenaga penolong lainnya akan mendapatkan pemahaman yang lebih tentang situasi yang saat itu sedang dihadapi seseorang dan perlunya suatu perubahan. Dengan ini, praktisi atau tenaga penolong, seiring berjalannya waktu, akan dibimbing untuk merawat atau mengasuh seseorang mulai dari awal perjalanan mereka hingga terdampar, tenggelam atau sebaliknya dicampakkan oleh permasalahan hidup mereka. Eksplorasi kemudian dapat



dilakukan untuk mengetahui apa yang sebenarnya menyebabkan badai dan apa yang perlu dilakukan segera untuk dapat berlayar lagi. Nilai Tidal model dapat diringkas menjadi sepuluh komitmen yang perlu diperhatikan: a. Value the voice (menghargai suara) Mendengarkan cerita seseorang adalah yang hal yang terpenting. b. Respect the language (hormati bahasa) Memungkinkan orang untuk mengekspresikan, menggambarkan, dan mendeskripsikan pengalaman hidup mereka menggunakan cara dan bahasa mereka sendiri. c. Develop genuine curiosity (mengembangkan rasa ingin tahu) Menunjukkan ketertarikan dan rasa ingin tahu tentang cerita orang tersebut. d. Become the apprentice (menjadi apprentice) Menempatkan diri dalam cerita tersebut dan belajar serta mengambil hikmah dari cerita orang yang anda bantu (klien). e. Reveal personal wisdom (mengungkapkan kebijaksanaan) Pada dasarnya setiap orang memiliki sikap bijaksana dalam menghadapi setiap pengalaman hidupnya. Praktisi atau tenaga penolong mempunyai tugas untuk membantunya mengungkapkan kebijaksanaan tersebut yang akan membantu dalam proses pemulihannya. f. Be transparent (jadilah transparan atau terbuka) Baik klien maupun praktisi atau tenaga penolong profesional berada dalam posisi istimewa dan harus menjadi model yang percaya diri, dengan cara setiap saat menjadi transparan atau terbuka dan membantu untuk memastikan klien tersebut memahami apa yang sebenarnya sedang dilakukannya. g. Use the available toolkit (gunakan sumberdaya yang ada) Cerita seseorang berisi informasi yang berharga untuk mengetahui sumberdaya mana yang dapat digunakan untuk membantu proses pemulihan dan mana yang tidak dapat digunakan. h. Craft the step beyond (menentukan langkah) Praktisi atau tenaga penolong bersama-sama dengan klien membangun sebuah apresiasi dan menentukan langkah apa yang harus dilakukan "sekarang" karena langkah awal merupakan langkah yang penting. i.Give the gift of time (berikan waktu) Tidak ada yang lebih berharga daripada waktu yang dihabiskan praktisi dan klien bersamasama. Pertanyaan yang harus ditanyakan bukan “Berapa banyak waktu yang masih kita punya?” melainkan "Bagaimana kita menggunakan waktu yang ada saat ini?". j. Know that change is constant (ketahuilah bahwa perubahan adalah konstan)



6. Kompetensi Yang Disampaikan Phill Barker Dua Puluh Kompetensi yang disampaikan Phil Barker: a. Kompetensi 1 : Praktisi menunjukkan kapasitas untuk mendengarkan secara aktif cerita orang b. Kompetensi 2 : Praktisi menunjukkan komitmen untuk membantu orang dengan mengetahui permasalahannya karena sebagai bagian yang tak terpisahkan dari proses perawatan . c. Kompetensi 3 : Praktisi membantu orang mengekspresikan perasaan pasien. d. Kompetensi 4 : Praktisi membantu orang mengekspresikan dirinya / pemahamannya tentang pengalaman tertentu melalui penggunaan cerita pribadi , anekdot , perumpamaan atau metafora . e. Kompetensi 5 : Praktisi menunjukkan minat dalam cerita seseorang dengan meminta klarifikasi dari titik-titik tertentu , dan meminta contoh-contoh lebih lanjut atau rincian . f. Kompetensi 6 : Praktisi menunjukkan kesediaan untuk membantu orang g. Kompetensi 7 : Praktisi mengembangkan rencana perawatan berbasis permasalahan pasien. h. Kompetensi 8 : Praktisi membantu orang mengidentifikasi masalah spesifik hidup , dan apa yang mungkin perlu dilakukan untuk mengatasinya . i. Kompetensi 9 : Praktisi membantu orang mengembangkan kesadaran dari apa yang bekerja untuk atau terhadap mereka , dalam kaitannya dengan masalah-masalah khusus hidup . j. Kompetensi 10 : Praktisi menunjukkan minat dalam mengidentifikasi apa yang orang berpikir orang-orang tertentu yang dapat atau mungkin bisa lakukan untuk membantu mereka lebih lanjut dalam menangani masalah spesifik hidup . k. Kompetensi 11 : Praktisi membantu orang mengidentifikasi jenis perubahan akan merupakan langkah ke arah penyelesaian atau bergerak menjauh dari suatu masalah tertentu hidup . l. Kompetensi 12 : Praktisi membantu orang mengidentifikasi apa yang harus dilakukan dalam waktu dekat. m. Kompetensi 13 : Praktisi membantu orang mengembangkan kesadaran mereka bahwa waktu khusus sedang diberikan untuk mengatasi kebutuhan spesifik mereka . n. Kompetensi 14 : Praktisi mengakui nilai waktu orang tersebut memberikan kepada proses penilaian dan perawatan pengiriman. o. Kompetensi 15 : Praktisi membantu orang mengidentifikasi dan mengembangkan kesadaran kekuatan dan kelemahan pribadi. p. Kompetensi 16 : Praktisi membantu orang mengembangkan keyakinan diri , karena itu mempromosikan kemampuan mereka untuk membantu diri mereka sendiri .



q. Kompetensi 17 : Praktisi membantu orang mengembangkan kesadaran subtlest perubahan dalam pikiran , perasaan atau tindakan . r. Kompetensi 18 : Praktisi membantu orang mengembangkan kesadaran tentang bagaimana mereka , orang lain atau peristiwa telah mempengaruhi perubahan ini . s. Kompetensi 19 : Praktisi bertujuan untuk memastikan bahwa orang tersebut sadar , setiap saat , tujuan dari semua proses perawatan . t. Kompetensi 20 : Praktisi memastikan bahwa orang tersebut dilengkapi dengan salinan dari semua dokumen penilaian dan perencanaan perawatan untuk referensi mereka sendiri . Tidal model berawal dari empat poin penting, yaitu: a. Fokus terapeutik yang utama dalam kesehatan jiwa ialah dalam komunitas. Manusia hidup di “lautan pengalaman” dan krisis kejiwaan hanyalah satu dari sekian banyak hal yang dapat “menenggalamkan” mereka. Tujuan keperawatan atau asuhan kesehatan jiwa ialah untuk mengembalikan mereka ke “lautan pengalaman” tersebut sehingga mereka dapat melanjutkan perjalanan hidup mereka. b. Perubahan merupakan proses yang terus berjalan dan konstan. Manusia akan terus berubah, namun kadang mereka tidak menyadarinya. Salah satu tujuan utama intervensi yang dilakukan ialah untuk membantu klien membangun kesadaran bahwa sekecil apapun perubahan itu akan membawa dampak yang besar bagi hidupnya. c. Kekuatan terletak pada proses asuhan Perawat membantu klien untuk mengidentifikasi bagaimana ia dapat lebih berperan ddalam hidupnya dan mengontrol hidupnya serta pengalaman yang didapatnya. d. Perawat dan klien adalah satu, tidak dapat dipisahkan seperti penari dalam sebuah tarian.



7. Asumsi Mayor (Terkait Paradigma Keperawatan) Perawat terlibat dalam proses bekerja dengan orang, lingkungan, dan status kesehatan, serta kebutuhan mereka. Teori pasang surut pada asumsinya bahwa ada semacam "hal-hal" sebagai kebutuhan kejiwaan dan keperawatan membutuhkan beberapa cara untuk memenuhi kebutuhan mereka. orang yang berada di sekitar mereka memiliki solusi untuk masalah keperawatan hidup mereka. Dua asumsi dasar yang mendasari model pasang surut. Pertama, perubahan adalah satu-satunya ketetapan. Semua pengalaman manusia melibatkan orang yang terus berubah. Kedua, orang yang membicarakan mereka.



a. Keperawatan Perawatan berubah terus menerus, secara internal dan dalam kaitannya dengan profesi lain, dalam respon terhadap perubahan kebutuhan dan perubahan struktur sosial.



Sifat



hubungan Barker dengan pengguna jasa mengkonfirmasi apresiasi dari keperawatan sebagai sosial, bukan professional. Jika ada satu hal mendefinisikan keperawatan, global, itu adalah konstruksi sosial dari perawat "peran “. Keperawatan yang mengasuh, hanya ada bila kondisi yang diperlukan untuk promosi pertumbuhan atau pengembangan. Perawatan adalah kegiatan antarpribadi berupa abadi manusia melibatkan fokus pada promosi pertumbuhan dan perkembangan. Praktek keperawatan berfokus pada identifikasi kebutuhan pasien saat ini, melakukan kolaborasi dan mengembangan system pada human care. Focus yang tepat dari keperawatan adalah kebutuhan akan perasaan oleh orang yang dirawat,yang didefenisikan sebagai fungsi hubungan antara orang dengan kebutuhan perawatan dan orang yang mencari kebutuhan itu. Respon ini adalah focus fenomena keperawatan, yakni respon baik actual maupun potensial terhadap masalah kesehatan dan adanya rentang silang antara manusia, lingkungan perilaku, emosi, kepercayaan,identitas, kemampuan dan spiritual. Eskplorasi keperawatan dari konteks menusia adalah CARING. b. Manusia Dalam tidal teori perhatiannya adalah fenomena secara langsung memandang bahwa manusia menceritrakan kehidupan dan riwayat hidupnya. Manusia adalah filosofi alami dan pembuat arti, membaktikan hidup mereka untuk menetapkan makna dan nilai dari pengalaman mereka.Perawat harus bisa menghargai perspektif manusia.Manusia menceritrakan riwayat hidup, perasaan hidupnya. Manusia merupakan orang yang mengalami status perubahan yang menetap dan terjadi secara terus menerus. Mereka hidup dalam dunianya dan mengalami 3 dimensi yaitu ; Dunia.Diri sendiri dan orang lain. Model pasang surut memegang sedikit asumsi tentang latihan hidup yang sesuai sepanjang hidup manusia. Manusia didefenisikan



dalam



hubungan/relasi sebagai contoh dengan ayah,ibu, anak. Saudara dan juga dengan perawat. c. Kesehatan Kesehatan adalah tugas personal yang sukses diselesaikan yang merupakan hasil dari kesadaran diri, disiplin diri, dan ditemukan dari masing-masing orang yang bisa mengatur ritme hidup, diet dan sexual. Kesehatan merupakan sesuatu yang dikejar,diperoleh dan dirawat.Ini merupakan bagian dari kehidupan social, ekonomi,cultural dan spiritual. Pada



pandangan yang holistic orang-orang menganggap bahwa kesehatan dan sakit adalah sesuatu yang bernilai. Perawat



melibatkan



orang-orang



untuk



belajar



menceritrakan



riwayat



hidupnya,memahami situasi yang terjadi termasuk kondisi sehat dan sakit yang dialami seseorang. Sakit adalah orang yang mengalami masalah social, psikologi dan medikasi/obat-obatan. Keperawatan pada model pasang surut berfokus pada sumber daya dan kemungkinan untuk mempertahankan orientasi kesehatan. d. Lingkungan Lingkungan adalah social yang luas di alam, konteksnya dari perjalanan hidup seseorang dalam samudra pengalaman, perawat menciptakan tempat untuk bisa bertumbuh dan berkembang. Hubungan teraupetik digunakan sebagai jalan dalam membina relasi seseorang dengan lingkungannya. Masalah manusia mungkin berasal dari interaksi yang kompleks antara seseorang dang lingkungan. Orang-orang yang tinggal di lingkungan social mempunyai interaksi dengan orang lain, kelompok dan organisasi, keluarga, kultur. Relasi adalah bagian integral dalam lingkungan. Dalam lingkungan terdapat tempat tinggal, pembiayaan, okupasi, stirahat, merasakan cinta. Banyak perawat psikiater menata Ruangan rawat di rumah sakit seperti tempat tinggal dimana di ruangannya terdapat ruang makan, ruang dapur. Lingkungan yang disiapkan aman dan nyaman untuk ditempati. Kondisi ini membuat orang-orang yang mengalami gangguan mental merasa seperti tinggal di rumah mereka sendiri. 8. Penerimaan Oleh Keperawatan a.Praktik Model tidal dikembangkan di lahan praktik antara tahun 1995 dan 1997 dan dikenalkan secara resmi di dua ruangan psikiatri di Newcastle, Inggris pada tahun 1998. Tidal model diadopsi oleh program kesehatan mental dan pada tahun 2000 diterapkan pada sembilan ruangan psikiatri. Hampir semua perkembangan tidal model dilakukan di Inggris, dengan proyek yang trebnetang mulai dari rumah sakit dan pelayanan komunitas, dari akut hingga tingkat rehabilitasi, pelayanan spesialis forensik dan keperawatan komunitas. Proyek ini juga bervariasi mulai dari pelayanan di oota metropolitan seperti London dan Birmingham hingga di pedesaan seperti Norfolk.



Di rumah Sakit Royal Ottawa, Kanada, tiga program telah mengimplemetasikan tidal model pada tahun 2002. Pada februari 2004, tidal model telah diperkenalkan di ruang geriatrik, psikiatri umum, rehabilitasi psikososial. Di Australia, model ini pertama kali diperkenalkan di Sydney tetapi sekarang fokus pengembangan teori ini terdapat di Queensland. b. Pendidikan Barker menyediakan



paket pendidikan



multimedia bagi



mereka



yang menerapkan Tidal Model (Model pasang surut), dan semua situs menggunakan program ini untuk



mempersiapkan untuk



antara dan kesetiaan



implementasi. Hal



ini menjamin perspektif umum



kepada nilai-nilai, prinsip, dan



di



proses Model Pasang



Surut, namun memungkinkan kreatif, pelaksanaan yang relevan secara lokal. Perawat dalam komunitas Model pasang surut memiliki kesempatan untuk belajar tentang model sebelum, selama, dan



setelah pelaksanaannya. Dalam gelombang



pertama di



Newcastle upon



Tyne, lebih dari 150 perawat berpartisipasi dalam pelatihan formal, dan selama 2 tahun ke depan hampir 300 perawat berpartisipasi dalam program pendidikan multimedia. Model pasang



surut diintegrasikan



program pascasarjana keperawatan di perawat kesehatan



mental



ke diploma,



University of



dan dosen di



sarjana,



York. Ian Beech, seorang



universitas of



Glamorgan, mengembangkan



program pendidikan pertama bagi praktisi di Wales. Di University of Ottawa Kanada, Model pasang



surut termasuk



dalam kosep



dan teori-teori sarjana



saja,



juga frame Kursus Perawatan Kesehatan Mental Masyarakat. Model pasang surut termasuk dalam kursus di Fakultas kesehatan mental masyarakat Mount Royal College di Calgary, Kanada. Holistik, berbasis kekuatan, narasi Model pasang surut memegang janji besar untuk dimasukkan dalam program pendidikanyang berkaitan dengan praktik berbasis penelitian dan perawatan orang terpusat. c.Penelitian Model pasang surut dikembangkan dari program penelitian klinis. Semua anggota jaringan internasional Tidal Model didorong



untuk mengevaluasi



model dalam



praktek. Sebuah konsultan penelitian dan pengembangan didirikan sebagai jaringan longgar untuk pelaksanaan Model pasang menyediakan kerangka



surut dan



kerja untuk



proyek Pembangunan. Konsultasi ini



evaluasi



tindakan dari prespektif hasil organisasi, pengalaman pengguna konsumen. (Barker & Buchanan Barker, 2004c).



Model pasang



surut dalam



profesional, dan



pengalaman



Model pasang



surut diatur



dalam basis penelitian



kemungkinan pemanfaatan penelitian kontemporer. Perawat berlatih dalam



atau transfer model pasang



yang memberikan pengetahuan lebih



surut secara



aktif menggunakan



penelitian dalam praktek, serta memberikan kontribusi terhadap perkembangan praktik keperawatan. Model pasang



surut memiliki



potensi untuk



penelitian aksi



partisipatif,



mengungkap pengetahuan tertanam dalam praktek dan mengembangkan pengetahuan dan pemahaman baru. 9. Kelebihan dan kelemahan Teori Kelebihan : Teori ini lebih dominan keperawatan jiwa. Model ini berusaha untuk mengungkapkan arti dari pengalaman seseorang,menengkankan pentingnya suara mereka sendiri dan kebijaksanaan melalui kekuatan metafora. Ini bertujuan untuk memperdaya seseorang untuk pemunuhan sendiri Kekurangan : Teori praktis ini mengidentifikasi konsep terhadap pemahaman kebutuhan manusia dengan masalah kehidupan, apa dan bagaimana yang akan dilakukan perawat untuk memenuhi kebutuhannya. Model keperawatan Phil Barker ini kurang menekankan dan memfokuskan pada aspek psikologis dan mental pasien.



BAB III PENUTUP



A.Kesimpulan Middle Range teori adalah suatu pengembangan teori pada tingkat yang lebih kongkret daripada Grand Teori,karena pada Grand teori lebih berfokus pada fenomena pusat dari disiplin ilmu seperti individu sebagai sistem adaptif, defisit perawatan diri,kesatuan manusia, atau menjadi manusia. Model Teori Tidal diaplikasikan pada keperawatan jiwa dengan menggunakan sepuluh komitmen untuk mendukung proses kesembuhan pasien. Model Teori Tidal memberikan sebuah orientasi untuk praktik yaitu penelitian dasar, holistik dan individu terkait dengan keperawatan jiwa.



B. Saran Agar dua puluh komitmen yang terdapat pada Model Teori Tidal dapat diaplikasikan pada kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan keperawatan jiwa.



DAFTAR PUSTAKA Alligood, M. R., & Tomey, A. M. (2010). Nursing Theorist and Their Work (7 ed.). United State of Amerika: Mosby Elsevier. Buchanan, Barker P . (2008). Clarifying the Value Base of Recovery: The 10 Tidal Commitments. Journal of Psychiatric and Mental Health Nursing. Barker, P.(2001).The tidal model: developing a person-centered approach to psychiatric and mental health nursing. Perspect Psychiatr Care. Barker ,P.(2000). The Tidal Model: Theory and Practice. University of Newcastle, Keliat, B. A., Wiyono, A. P., & Susanti, H. (2011). Manajemen Kasus Gangguan Jiwa (CMHN: intermediet course). Jakarta: EGC.