Pidato Dengan Tema Politik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pdato dengan tema Politik Assalamua’alaikum wr. Wb Bapak/Ibu guru yang saya hormati serta teman-teman yang saya banggakan. Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan syafaat serta hidayah kepada kita semua sehingga dalam kesempatan ini kita dapat berkumpul tanpa suatu halangan apapun. Selanjutnya



shalawat serta salam tidak lupa kita kirimkan kepada



junjungan kita Nabiullah Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabatnya sampai kepada kita yang masih setia terhadap ajaran beliau. Hadirin yang saya hormati. Pada kesempatan yang berbahagia ini saya ingin menyampaikan seulas pidato yang bertemakan POLITIK. Sebelumnya akan saya jelaskan apa itu politik. Politik adalah proses pembentukan serta pembagian kekuasaan di tubuh masyarakat dengan kata lain akan terwujudnya pembuatan keputusan dan yang terpenting di dalam negara. Masyarakatlah yang akan memutuskan semua itu dengan cara diadakannya Pemilu dalam memilih pemimpin negara ini. Oleh sebab itu saya himbau kepada masyarakat Indonesia untuk memilih sesuai dengan hati kalian, jangan terpengaruh akan janji-janji mereka. Biasanya mereka akan lupa pada janji mereka jika sudah mendapatkan apa yang mereka inginkan, dalam dunia Politik mereka hanya sibuk berebut kursi kekuasaan, yang mereka salah gunakan untuk menimbun kekayaan mereka tanpa memedulikan masyarakat mereka yang masih tertindas di luar sana. Disinilah masyakat yang akan menjadi korban dari ulah para Politikus tersebut, yang kaya semakin kaya yang miskin semakin miskin. Para hadirin yang berbahagia marilah kita pilih pemimpin yang adil yang bisa memajukan kesejahteraan rakyatnya. Gunakah hak pilih anda sebaik-baiknya, sukseskan PEMILU 2017 dengan memlilih yang terbaik untuk kita semua. Demikian pidato dari saya semoga bermanfaat bagi kita semua. Apabila ada salah kata maupun sesuatu yang tidak berkenan saya meminta maaf setulus-tulusnya. Akhirulkalam Wassalamu’alaikum Wr. Wb.



Pidato Dengan Tema Politik Assalamu’alaikum Wr. Wb. Kepada bapak / ibu guru yang saya hormati serta teman-teman yang saya banggakan. Pertamatama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan syafaat serta hidayah kepada kita semua sehingga dalam kesempatan ini kita dapat berkumpul tanpa suatu halangan apapun. Selanjutnya shalawat serta salam tidak lupa kita kirimkan kepada junjungan Nabiullah Muhammad SAW beserta keluarganya,sahabatnya sampai kepada kita yang masih setia terhadap ajaran beliau. Hadirin yang saya hormati. Pada kesempatan hari ini saya akan menyampaikan tentang keterlibatan Agama dalam Politik. Dunia politik di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami kemajuan yang sangat pesat. Bahkan pilihan untuk masuk pada dunia politik lebih dipilih oleh masyarakat dibanding memilih profesi lain yang kemungkinan lebih menjanjikan. Entah apa yang menarik dalam dunia politik, sebagai masyarakat awam dan belum mengetahui benar seluk-beluk dunia politik, jujur saya cukup dibingungkan dan dibuat bertanya-tanya dengan sistem politik di Indonesia pada khususnya. Pada masa kini dunia politik telah banyak tercampur dengan unsur-unsur lain di luar politik. Salah satu diantaranya adalah keterlibatan agama dalam politik. Banyak para ulama yang memberikan sebuah ceramah tentang agama namun ujung-ujungnya terdapat himbauan untuk mengikuti Parpol A atau Parpol yang lainnya. Dalam ceramah tersebut pastilah para hadirin yang mengikuti ceramah akan sangat di bingungkan, apakah itu merupakan suatu yang harus diikuti?, apakah itu merupakan bagian dari ajaran agama?, dan banyak lagi pertanyaan-pertanyaan ditimbulkan. Dengan adanya politik yang tercampur dengan suatu agama menurut saya akan berdampak tidak baik terhadap sistem perpolitikan maupun agama itu sendiri, mengapa? karena Masyarakat akan bingung membedakan agama dengan politik, bagaimana ajaran-ajaran agama maupun seperti apa politik itu sendiri. Menyikapi dari problematika tersebut pastilah opini-opini akan terbentuk dan pro kontra pastilah ada. Namun sebagai mahasiswa tidaklah penting kita menjadi orang yang asal menilai sebuah masalah tanpa melihat sisi lain dari masalah itu sendiri. Yang sebaiknya kita lakukan adalah membuat perbaikan dalam kesalahan tersebut. Hadirin yang berbahagia, Marilah kita lebih bersemangat untuk mencari ilmu dan mengamalkannya, kita jadikan dunia politik yang benar-benar murni namun kita juga tidak meninggalkan ajaran agama, agama tidak untuk ajaran berpolitik, agama tidak untuk mencari masa, namun agama adalah tuntunan untuk melangkah maju menjadi lebih baik,sehingga Negara yang sejahtera dapat tercapai tanpa ternoda oleh Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Demikian penyampaian pidato dari saya semoga bermanfaat bagi kita semua. Apabila ada salah kata maupun sesuatu yang tidak berkenan saya meminta maaf setulus-tulusnya. Akhirulkalam Wassalamu’alaikum Wr. Wb.



Pidato Tentang Hukum Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Pada kesempatan yang berbahagia ini, marilah kita meluangkan waktu sejenak hanya untuk sekedar memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala berkat dan rahmatNYa sehingg kita hingga detik ini masih diberikan kesempatan untuk saling bersilaturahmi dalam keadaan sehat. rangkaian shalawat serta salam marilah senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW. Hadirin sekalian yang saya hormati. Jika kita berbicara mengenai hukum maka pada dasarnya kita sedang berbicara tentang keadilan karena hukum harusnya mampu menjadi alat yang dapat memperlakukan seseorang atau pihak lain sesuai dengan hak-haknya. Namun nampaknya negara kita yang merupakan negara hukum terlihat belum dapat dinilai sebagai negara yang mempu memberikan hukum yang adil khususnya untuk masyarakat kalangan ke bawah. Sehingga kahirnya banyak yang mengatakan hukum negara kita ini masih menjadi sebuah hukum yang tajam ke bawah namun tumpul ke atas. Sehingga seringkali kita melihat banyak sekali kasus-kasus yang selalu saja merugikan pihak lemah. Kita sering melihat bagaimanan seseorang langsung mendapatkan vonis hukum yang demikian berat padahal hal yang dilakukannya kecil, sehingga seorang nenek-nenek usia 90 tahun masih saja diberikan hukuman beberapa tahun penjara hanya karena mencuri beberapa potong kayu, namun sebaliknya tatkala hukum tersebut menyentuh orang-orang yang memiliki kekuasaan, maka meskipun pelanggarakan hukum yang dilakukannnya merupakan tindak pelanggaran berat seperti korupsi uang miliaran Rupiah, ia hanya mendapatkan hukuman yang sama atau bahkan hukuman yang lebih sedikit jika dibandingan dengan vonis nenek-nenek yang jelas mencuri kayu hanya untuk berharap dapat memberinya makan sehari. Hadirin sekalian yang saya hormati. Banyaknya kasus-kasus tersebuat sebenarnya telah menjadi satu bentuk bukti yang nyata bahwa ketidakadilan hukum memang masih kerap terjadi dinegara kita. hal ini tentunya dikarenakan kurang tegasnya aparat hukum yang memiliki wewenang untuk menegakkan hukum untuk memberikan vonis hukum sesuai dengan aturan yang ada. Nampaknya persatuan untuk menuju ke arah perjuangan menegakkan keadilan dalam bidang hukum memang masih jauh dari harapan. Aparat penegak hukum yang ada dinegara kita nampaknya masih banyak yang tergiur oleh iming-iming uang yang besar dan kekuasaan yang menghalangi mereka untuk menegakkan keadilan. Padahal sebenarnya, bagaimana seharusnya hukum harus bertindak secara adil telah Disebutkan dalam Riwayat Bukhori dan Muslim bahwa Rasulullah saw. bersabda; “Wahai manusia Sesungguhnya yang menghancurkan orang-orang yang sebelum kalian adalah sikap mereka yang bila yang melakukan kejahatan mencuri adalah orang yang terpandang mereka membiarkannya (tidak menghukumnya). Namun bila yang mencuri di tengah mereka adalah



orang yang lemah, maka mereka menegakkan hukum atasnya. Demi Allah SWT seandainya Fatimah binti Muhammad mencuri, maka aku sendiri yang akan memotong tangannya.” Hadirin sekalian yang saya hormati. Sekian saja yang dapat saya sampaikan. Akhirul Kalam. Wabillahi Taufiq Wal Hidayah. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.