PK 3 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : Friska Dayanti Nadeak NPM : 1118210166 Kelas : LMU Mata Kuliah : Perilaku Konsumen Dosen : Dr. Harimurti Wulandjani, S.E., M.M. Tugas : Kerjakan no 1&2 pada “pertanyaan u/ diskusi” dan no 1&4 pada “latihan”



Pertanyaan untuk diskusi 1. Jelaskanlah bagaimana faktor-faktor situasi dapat mempengaruhi tingkat konsistensi antara berbagai sikap dan perilaku! Situasi dapat mempengaruhi konsistensi sikap konsumen. Situasi adalah pengaruh yang timbul dari faktor yang khusus di luar karakteristik konsumen dan karakteristik objeknya. 5 faktor situasi yang dapat mempengaruhi konsistensi sikap yakni : a) Lingkungan fisik : sifat nyata yang merupakan situasi konsumen. b) Lingkungan sosial : ada atau tidak adanya orang lain dalam situasi yang bersangkutan. c) Waktu : sifat sementara dari situasi seperti momen tertentu. d) Tugas : tujuan atau sasaran tertentu yang dimiliki konsumen di dalam suatu situasi. e) Keadaan anteseden : suasana hati sementara, misalnya kecemasan, kesenangan, kegairahan, dan kondisi lainnya Sedangkan ada juga strategi untuk pengubahan sikap antara lain : • Mengubah fungsi motivasi dasar •



Menghubungkan objek sikap dengan kelompok atau peristiwa khusus







Menghubungkan objek sikap dengan sikap yang berlawanan







Mengubah komponen model multi-sifat







Mengubah keyakinan mengenai merk para pesaing







Model perluasan kemungkinan.



Setiap strategi ini memberikan jalan alternative kepada para pemasar untuk mengubah konsistensi sikap konsumen yang ada.



2. Karena sikap merupakan kecenderungan yang dipelajari untuk berespon, mengapa para pemasar dan peneliti konsumen tidak mengukur perilaku membeli dan melupakan sikap? Karena meskipun para pemasar mencoba memahami perilaku pembelian konsumen agar mereka dapat menawarkan kepuasan yang lebih besar kepada konsumen, tapi bagaimanapun juga ketidakpuasan konsumen sampai tingkat tertentu masih akan ada. Beberapa pemasar masih belum menerapkan konsep pemasaran sehingga mereka tidak berorientasi pada konsumen dan tidak memandang kepuasan konsumen sebagai tujuan utama. Lebih jauh lagi karena alat menganalisis perilaku konsumen tidak pasti, para pemasar kemungkinan tidak mampu menetapkan secara akurat apa sebenarnya yang dapat memuaskan para pembeli. Sekalipun para pemasar mengetahui faktor yang meningkatkan kepuasan konsumen, mereka belum tentu dapat memenuhi faktor tersebut. Selain itu konsumen bukan sekadar membeli produk atau jasa melainkan mereka juga membeli perlakuan yang baik (good feelings) dan solusi atas masalah yang dihadapinya. Seringkali konsumen bersikap emosional ketimbang berpikir logis.



Latihan 1. Carilah dua buah iklan cetak, salah satu menggambarkan pemakaian komponen afektif dan yang lain menggambarkan komponen kognitif. Diskusikanlah masingmasing iklan itu dalam konteks model tiga komponen. Menurut pendapat Anda, mengapa setiap pemasar mengambil pendekatan pada masing-masing setiap iklan ini? a. Iklan cetak yang menggambarkan pemakaian komponen afektif



Iklan Gojek di atas dipasang pada billboard di salah satu jalan yang kerap mengalami kemacetan, dan iklan ini sempat viral. Di Iklan tsb dapat dilihat bahwa iklan memakai komponen afektif karena mengangkat permasalahan semua golongan masyarakat (karyawan, pelajar, bapak-bapak, ibu-ibu, dsb) yakni, kemacetan dan digambarkan bahwa banyak hal yang dapat dilakukan dengan waktu yang kita habiskan di kemacetan, sehingga semakin menyadari bahwa kemacetan membuat



kesal dan Gojek adalah solusinya. Ketika memakai jasa Gojek kita akan merasa senang karena waktu di jalan lebih singkat dan mengurangi stress. b.



Iklan cetak yang menggambarkan pemakaian komponen kognitif



Iklan di atas memakai komponen koginitif, iklan memberi informasi mengenai spesifikasi. Sehingga ketika konsumen melihat mereka akan membandingkan pengalamannnya menggunakan hp merek/jenis lain. Misal dibanding hp yang dimiliki konsumen sekarang, kapasitas hp yang tertera di iklan tersebut lebih besar, kamera lebih canggih, selain itu casing terbuat dari aluminium sehingga lebih kuat. 4. Carilah berbagai iklan yang menggambarkan masing-masing dari keempat fungsi motivasi dan sikap. Bedakanlah antara iklan yang dirancang untuk memperkuat sikap yang ada dan iklan-iklan yang dirancang untuk mengubah suatu sikap • Fungsi Utilitarian Seseorang menyatakan sikapnya terhadap suatu objek atau produk karena ingin memperoleh manfaat dari produk (rewards) tersebut atau menghindari risiko dari produk (punishment). Sikap berfungsi mengarahkan perilaku untuk mendapatkan penguatan positif atau menghindari risiko. Manfaat produk bagi konsumen lah yang menyebabkan seseorang menyukai produk tersebut. Contoh :







Fungsi Mempertahankan Ego Sikap berfungsi untuk melindungi seseorang dari keraguan yang muncul dari dalam dirinya sendiri atau dari factor luar yang mungkin menjadi ancaman bagi dirinya. Sikap tersebut berfungsi untuk meningkatkan rasa aman dari ancaman yang datang dan menghilangkan keraguan yang ada dalam diri konsumen. Sikap akan menimbulkan kepercayaan diri yang lebih baik untuk meningkatkan citra diri dan mengatasi ancaman dari luar. Contoh :







Fungsi Ekspresi Nilai Sikap berfungsi untuk menyatakan nilai-nilai, gaya hidup dan identitas sosial dari seseorang. Sikap akan menggambarkan minat, hobi, kegiatan dan opini dari seorang konsumen. Contoh:







Fungsi Pengetahuan Keingintahuan adalah salah satu karakter konsumen yang penting. Konsumen selalu ingin tahu banyak hal, merupakan kebutuhan konsumen. Seringkali konsumen perlu tahu produk terlebih dahulu sebelum konsumen menyukai kemudian membeli produk tersebut. Pengetahuan yang baik mengenai suatu produk sering kali mendorong seseorang untuk menyukai product ersebut. Karena itu sikap positif terhadap suatu produk seringkali mencerminkan pengetahuan konsumen terhadap suatu produk. Contoh :



Terdapat Iklan yang dirancang untuk memperkuat sikap yang ada dan adapula iklan yang dirancang untuk mengubah suatu sikap. Mengubah sikap tentang produk dan merek akan lebih sulit karena konsumen sering menolak bukti yang menentang kuat sikap atau keyakinan dan kecenderungan untuk menginterpretasikan tiap informasi yang ambigu dalam cara yang memperkuat sikap yang sudah ada sebelumnya pada mereka