PKM GT Maba [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

i



PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PEMANFAATAN GPS DALAM PEMBUATAN LABEL BAJU LEPAS PASANG DENGAN SIMCARD GPS SEBAGAI ALAT PELACAK LANSIA ALZHEIMER BIDANG KEGIATAN: PKM-GAGASAN TERTULIS



DIUSULKAN OLEH : SHERLY ROSALINI RIZAL NOVI DWI PALUPI ANGGI EKA MARLIYANA



155070600111004 155070601111030 155070607111002



ANGKATAN 2015 ANGKATAN 2015 ANGKATAN 2015



UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015



i



ii



PENGESAHAN PKM GAGASAN TERTULIS 1. Judul Kegiatan



2. Bidang Kegiatan 3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap b. NIM c. Jurusan d. Universitas e. Alamat Rumah dan No.Tel/HP



f. Alamat email 4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis 5. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar b. NIK c. Alamat Rumah dan No. HP



: Pemanfaatan GPS dalam pembuatan label baju lepas pasang dengan simcard GPS sebagai alat pelacak lansia Alzheimer : PKM-GT : Sherly Rosalini Rizal : 155070600111004 : Kebidanan : Universitas Brawijaya : Perumahan Permata Griya Asri Blok P No. 9 Lubuklinggau Sumatera Selatan (085267193232) : [email protected] : 2 orang : Yulia Silvani, S.Keb : 87070407120393 : Jl. Raya Ploso 63, RT 002 RW 008, Malang, Jawa Timur (085649031785) Malang, 24 Oktober 2015



Menyetujui Wakil Dekan III Bidang Kegiatan Kemahasiswaan FKUB



Ketua Pelaksana Kegiatan



dr. Bambang Prijadi, MS. NIP. 19520324 198401 1 002



SherlyRosalini Rizal NIM. 155070600111004



Wakil Rektor III



Dosen Pembimbing



Prof. Dr. Ir.Arif Prajitno, Ms NIP. 19550213 198403 1 001



Yulia Silvani, S.Keb NIK. 87070407120393



ii



iii



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL



i



LEMBAR PENGESAHAN



ii



DAFTAR ISI



iii



DAFTAR GAMBAR



iv



RINGKASAN



v



PENDAHULUAN Latar Belakang



1



Tujuan dan Manfaat



2



GAGASAN Alzheimer



2



GPS



3



Solusi yang Pernah Ditawarkan



4



Pihak-Pihak yang Terkait Implementasi



4



Strategi Implementasi



4



KESIMPULAN



5



DAFTAR PUSTAKA



7



DAFTAR RIWAYAT HIDUP



8



iii



iv



DAFTAR GAMBAR Gambar



Halaman



1. Sim card gps dalam slot tertutup



5



2. Pemasangan rekatan



5



3. Lapisan anti air



5



4. Bentuk jahitan



5



5. Pemasangan rekatan kembali



6



6. Pembuatan lapisan kedua



6



7. Jahitan



6



8. Langkah terakhir



6



iv



v



RINGKASAN



PEMANFAATAN GPS DALAM PEMBUATAN LABEL BAJU LEPAS PASANG DENGAN SIMCARD GPS SEBAGAI ALAT PELACAK LANSIA ALZHEIMER Disusun Oleh : Sherly Rosalini Rizal, dkk



Penyakit Alzheimer merupakan penyakit neurodegenerative yang paling sering terjadi dan merupakan penyebab demensia. Sebanyak 96% kasus dijumpai setelah berusia 40 tahun keatas. Indonesia sendiri memiliki penduduk berusia lanjut (> 60 tahun) yang terus meningkat jumlahnya bahkan diperkirakan akan menyamai jumlah balita dan 15% diantaranya mengalami demensia. Hal ini menunjukkan tingginya angka kejadian lansia yang menderita Alzheimer. Dikarenakan penyakit ini menyerang saraf, maka dapat mengakibatkan penurunan kemampuan memori. Sehingga, banyak penderita Alzheimer yang sering lupa menaruh barang yang dimiliki, melupakan orang-orang yang ada di sekitarnya, bahkan tersesat di jalan dan hilang. Mengingat hal tersebut sangat berbahaya bagi nyawa penderita, diperlukan suatu alat pelacak yang berukuran kecil sehingga keluarga penderita bisa mencari keluarganya yang hilang. GPS merupakan suatu jaringan satelit yang secara berkala memancarkan sinyal radio dengan frekuensi sangat rendah. GPS bisa diterapkan dalam simcard berukuran mini. Kami memilih label baju karena label baju tidak akan membuat penderita sadar jika dirinya telah dipasangi GPS. Hal ini dikarenakan penderita Alzheimer mudah merasa risih dengan aksesoris sehingga kami tidak menggunakan alternative lain seperti jam, gelang, ataupun kalung dikarenakan ada kemungkinan jika penderita akan melepasnya. Label baju dibuat dengan model lepas pasang agar efektif dalam pemakaiaannya. Dalam penerapannya, simcard akan dimasukkan kedalam kantong kecil dari parasut dikarenakan simcard harus terlindung dari air dan parasut sebagai bahan yang anti air akan mencegah kemungkinan simcard terkena



v



vi



air. Kemudian pada lapisan kedua akan dilapisi dengan kain satin yang lembut di kulit. Diharapkan melalui penelitian ini resiko hilangnya lansia penderita Alzheimer dapat menurun.



vi



1vii



PENDAHULUAN Latar Belakang Demensia adalah istilah yang menggambarkan sindroma klinis yang meliputi kehilangan memori, kesulitan dalam berpikir dan memecahkan masalah, serta kemampuan berbahasa yang terganggu. Orang yang mengalami demensia juga mungkin mengalami perubahan perilaku dan suasana hati. Demensia disebabkan oleh kerusakan pada sel-sel saraf di otak yang disebut neuron. Kerusakan ini menyebabkan neuron tidak bisa berfungsi secara normal dan akhirnya mati. (Alzheimer’s Society, 2014) Penyakit Alzheimer adalah penyebab utama dan paling sering terjadi pada demensia. Sel-sel otak dikelilingi oleh protein abnormal dan struktur internal sel juga rusak. Lalu, koneksi kimiawi antarsel otak akan hilang dan beberapa sel akan mati (Alzheimer’s Association, 2014). Penyebab Alzheimer itu sendiri belum diketahui secara pasti. Faktor resiko terbesar dari penyakit ini adalah usia lanjut. Penelitian yang dilakukan pada 1998 menyatakan bahwa Alzheimer menyerang mereka yang berusia di atas 50 tahun, sementara di Indonesia, usia termuda yang mengalami penyakit ini berusia 56 tahun. Kira-kira 5% usialanjut 65-70 tahun menderita demensia dan meningkat dua kali lipat setiap 5 tahun mencapai lebih 45% pada usia di atas 85 tahun. (Hartati, 2010) Penyakit ini ditemukan pertama kali pada tahun 1907 oleh seorang ahli psikiatri dan neuropatologi yang bernama Alois Alzheimer. Ia mengamati seorang wanita berusia 51 tahun, yang mengalami gangguan intelektual dan memori serta tidak mengetahui jalan kembali ke tempat tinggalnya, sedangkan wanita itu tidak mengalami gangguan anggota gerak, koordinasi, dan reflek. Hal seperti ini sering terjadi di sekitar kita. Banyak lansia yang sudah pikun hilang dan tersesat karena lupa alamat dan cara kembali kerumahnya. Oleh karena itu, kami disini menciptakan suatu gagasan yang dapat menjaga keberadaan dan keselamatan orang-orang Alzheimer ini. Semakin maju zaman, semakin berkembang juga teknologi yang dimiliki. Majunya teknologi saat ini, membuat smartphone yang ada tak hanya dimanfaatkan untuk aplikasi data entry dan hiburan. Namun, saat ini smartphone sudah dimanfaatkan untuk mengembangkan Location Base Service Aplication yang mampu membantu pengguna menemukan lokasi Point of Interest (POS) yang terdekat, misalkan saja di tengah jalan ban kendaraan yang dinaiki bocor, bisa memanfaatkan aplikasi untuk mencari bengkel terdekat dengan menggunakan GPS.



vii



viii 2



GPS (Global Positioning System) atau sistem pemosisi global merupakan suatu sistem yang berguna untuk menentukan letak suatu objek di permukaan bumi dengan bantuan penyelarasan (synchronization) sinyal satelit. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal ke bumi. Kemudian, sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan bumi dan digunakan untuk menentukan letak, kecepatan, arah dan waktu. Sistem ini pertama kali dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat dengan nama NAVSTAR GPS. (Irwansyah, 2014) Dibutuhkan suatu inovasi baru untuk menjaga para penderita Alzheimer tetap terjaga keberadaannya. GPS mampu menjadi salah satu solusi karena memiliki beberapa keunggulan yang sangat bermanfaat dalam hal ini. GPS sebagai salah satu teknologi yang terbaru menawarkan spesifikasi yang nantinya diharapkan bisa bermanfaat bagi para penderita Alzheimer lansia. Tujuan dan Manfaat Tujuan yang menjadi sasaran dari tulisan ini yaitu menciptakan suatu inovasi baru dalam menangani penderita Alzheimer, mempermudah pengawasan yang dilakukan oleh keluarga terhadap penderita Alzheimer, memungkinkan anggota keluarga atau perawat untuk melacak keberadaan penderita serta untuk memperkecil tingkat penderita Alzheimer yang hilang. Adapun manfaat yang ingin dicapai, bagi keluarga dengan adanya alat ini akan memudahkan keluarga untuk mengetahui tempat dimana penderita berada, keluarga akan merasa lebih tenang dan tidak terlalu khawatir bila meninggalkan penderita. Bagi pihak yang berwajib misalnya polisi akan lebih mudah melacak penderita bila penderita hilang. GAGASAN Alzheimer Penyakit Alzheimer adalah penyakit neurodegenerative yang paling sering terjadi dan merupakan penyebab demensia. Pada penderita Alzheimer, sel-sel otak dikelilingi oleh protein beta-amyloid yang terakumulasi dan di bagian internal sel juga terdapat akumulasi dari protein tau yang abnormal, yang disebut tau tangles. Akumulasi dari protein beta-amyloid ini mengganggu komunikasi antarsaraf. Sedangkan tau tangles memblokir transport nutrisi sehingga menyebabkan kematian sel otak. Alzheimer bukan penyakit menular, melainkan merupakan sejenis sindrom dengan apoptosis sel-sel otak pada saat yang hampir bersamaan, sehingga otak tampak mengerut dan mengecil (Toaha, 2013). Kelainan yang ditimbulkan meliputi gangguan memori, berbahasa, fungsi motoric, fungsi sensoris, dan gangguan fungsi eksekutif (Pattni, 2013).



viii



3ix



Faktor resiko terbesar dari penyakit ini adalah usia lanjut. Penelitian yang dilakukan pada 1998 menyatakan bahwa Alzheimer menyerang mereka yang berusia di atas 50 tahun, sementara di Indonesia, usia termuda yang mengalami penyakit ini berusia 56 tahun. Kira-kira 5% usia lanjut 65-70 tahun menderita demensia dan meningkat dua kali lipat setiap 5 tahun mencapai lebih 45% pada usia di atas 85 tahun. (Hartati, 2010) Di Amerika, penderita Alzheimer yang berusia 65 tahun ke atas diperkirakan mencapai 7,1 juta jiwa pada tahun 2025 mendatang, meningkat 40% dari jumlah sebelumnya, yaitu 5 juta jiwa. Meskipun kebanyakan orang yang ditemui menderita Alzheimer berada pada usia 65 tahun ke atas, orang-orang yang berusia di bawah 65 tahun sebenarnya juga bisa terkena penyakit ini, tapi kasusnya sangat jarang ditemui. (Alzheimer’s Association, 2014) Saat ini penduduk yang berusia lanjut (> 60 tahun) di Indonesia terus meningkat jumlahnya bahkan diperkirakan akan menyamai jumlah balita, yaitu sekitar 8,5% dari jumlah seluruh penduduk. 15% diantaranya mengalami demensia, di samping penyakit degenerative lainnya seperti penyakit kanker, jantung, reumatik, osteoporosis, dan katarak (Hartati, 2010). Kondisi ini merupakan suatu tantangan untuk mempertahankan kesehatan dan kemandirian para lanjut usia agar tidak menjadi beban bagi dirinya, keluarga, maupun masyarakat. GPS (Global Positioning System) GPS merupakan salah satu hasil dari perkembangan teknologi yang mampu membuat manusia saling mengetahui lokasi, mencari barang, maupun menemukan orang. GPS merupakan alat sistem navigasi yang mengirimkan sinyal terus menerus melalui 24 satelit. Meskipun GPS pada awalnya dirancang untuk penggunaan militer, namun pada masa sekarang GPS digunakan untuk berbagai keperluan termasuk pelaporan lokasi telepon seluler yang digunakan untuk keperluan tanggap darurat. (Baja, 2012) GPS mampu memberikan ketelitian posisi yang spektrumnya cukup luas. Dari yang biasa saja hingga ke tingkat dimana ketelitian yang tinggi sangat diperlukan. Ketelitian ini tergantung pada metode penentuan posisi yang digunakan, geometri dan distribusi dari satelit-satelit yang diamati, ketelitian data yang digunakan, dan strategi/metode pengolahan data yang diterapkan. GPS juga dapat digunakan untuk semua level akurasi yang setiap akurasinya memerlukan teknik perukuran dan karakteristik yang berbeda pula. Akurasi ini juga tergantung pada konfigurasi satelit, topografi di dekat atau sekitarnya, distribusi bangunan dan pohon, bahkan waktu. GPS memiliki komponen berupa segmen ruang angkasa (space segment), segmen control (control segment), dan segmen pengguna (user segment). Sinyal dari GPS akan merambat sepanjang garis pandang yang akan membuat sinyal mampu melewati awan, kaca, plastic, kain, tapi tidak dengan air.



ix



4x



Solusi yang Pernah Ditawarkan Sebelum adanya gagasan label baju GPS ini, telah ditawarkan solusi sepatu GPS yang dibuat dan dijual di Inggris. Sepatu ini merekam setiap jejak langkah si pengguna, lalu pihak keluarga atau yang terkait akan menerima notifikasi melalui sms atau email. Namun solusi ini dinilai kurang efektif karena GPS ini ditanam permanen pada sepatu sehingga pengguna tidak bisa mengganti sepatunya saat kotor. Selain itu, harga yang ditawarkan sangat mahal, yaitu seharga $139,95 atau senilai dengan Rp.2.099.250. Oleh sebab itu kami ingin membuat label baju yang dapat melacak keberadaan penderita Alzheimer. Label ini dinilai lebih efektif dan efisien karena harganya terjangkau dan penggunaannya tidak diketahui oleh penderita sehingga lebih nyaman digunakan. Produk ini juga didesain sefleksibel mungkin agar dapat dibersihkan dan dicuci namun tahan air. Pihak yang Terkait Implementasi Pihak-pihak yang terkait dengan implementasi pengembangan gagasan pembuatan pin GPS ini adalah: 1. Pemerintah Menteri Kesehatan dan Departemen Kesehatan yang berperan mengembangkan dan mendukung kegiatan pengembangan dan pengaplikasian pembuatan pin ini. 2. Dokter dan Mahasiswa Kesehatan Dokter sebagai praktisi langsung yang akan mengaplikasikan alat ini pada masyarakat dan mahasiswa kesehatan dapat menyosialisasikannya kepada masyarakat. 3. Masyarakat Masyarakat sebagai sasaran untuk pengaplikasian alat ini dalam menjaga keamanan dan keselamatan penderita sehingga bisa mengatasi kecemasan pihak keluarga. Strategi Implementasi Kami memprediksi bahwa prokduk ini akan sangat bermanfaat dimasa yang akan datang, karena produk ini berbeda dengan alat-alat yang sudah ada sebelumnya. Dengan adanya produk ini, diharapkan dapat membantu mengurangi penderita Alzheimer yang sering hilang di tengah-tengah masyarakat. Alat ini lebih praktis dan lebih mudah untuk dibawa kemana-mana serta pengguna tidak merasa terganggu oleh pemakaiannya. Kami membuat GPS untuk melacak penderita Alzheimer yang hilang menggunakan bahan-bahan yang nyaman dan aman bagi pemakai. Proses pembuatan GPS pelacak dimulai dengan menentukan konsep dasar atau ide. Setelah itu, ide yang telah didapat kemudian diterapkan. Produk



x



5xi



dirancang terlebih dahulu. Setelah selesai merancang produk, langkah selanjutnya yaitu menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. Alat dan bahan yang dibutuhkan yaitu GPS, simcard, jarum dan benang, perekat atau kretekan, kain parasut dan kain satin.



1. Sebelum sim card dimasukan dalam gps terlebih dahulu aktifkan sim card dan aktifkan data selulernya. Setelah itu masukkan sim card ke dalam slot gps lalu tutup.



2. Setelah sim card dimasukan, terlebih dahulu pasang rekatan atau kretekan disisi atas bagian tengah dan disisi bawah bagian tengah dengan dijait.



3. Lapisan pertama untuk membungkus gps menggunakan kain parasit agar tidak tembus air sehinga gps tidak akan rusak.



4. Lalu jait bagian samping kanan, kiri dan bawah dengan menggunakan jarum dan benang jahit.



xi



xii 6



5. Pasang rekatan atau kretekan kembali disisi atas bagian tengan dan sisi bawah bagian tengah kain untuk lapisan kedua.



6. Untuk lapisan kedua bungkus gps tadi dengan menggunakan kain satin. Mengapa menggunakan kain satin karena kain satin nyaman dipakai sehingga tidak menimbulkan rasa tidak nyaman saat digunakan oleh penderita.



7. Lalu jahit bagian samping kanan, kiri dan bawah dengan menggunakan jarum dan benang jahit.



8. Langkah terakhir pasang cemiti dibagian bawah berguna untuk mengaitkan gps yang sudah dibungkus ke baju penderita alzhemer.



Tahap pertama yang dilakukan adalah mengaktifkan simcard yang digunakan dan mengaktifkan data seluler. Setelah itu masukan simcard ke dalam slot GPS. Tahap selanjutnya membungkus GPS dengan dua lapisan. Lapisan pertama bungkus GPS dengan menggunakan kain parasut. Tujuan penggunaaan kain parasut adalah agar GPS tidak tembus air atau kedap air. Kemudian jahit perekat di bagian atas lalu jahit bagian samping kanan, kiri dan bawah. Untuk xii



xiii 7



lapisan kedua GPS tadi dibungkus dengan menggunakan kain satin. Tujuan menggunakan kain satin adalah agar pengguna merasa nyaman dan tidak terganggu dengan adanya alat tersebut ditubuhnya. kemudian jahit perekat kembali di bagian atas kain satin dan jahit bagian samping kanan, kiri dan bawah. Langkah terakhir gunakan peniti dibagian belakang untuk meletakkan GPS tersebut di bagian belakang baju penderia.



KESIMPULAN Penyakit Alzheimer merupakan salah satu penyakit yang menyerang saraf yang saat ini jumlah penderitanya cukup banyak. Penyakit ini masih belum diketahui penyebab pastinya. Gejala dari penyakit ini adalah hilang ingatan, disorientasi, masalah saat berbicara, gangguan dari keseimbangan dan penurunan tingkat intelegensi. Tanda-tanda ini biasanya tampak pada mereka yang berusia diatas 65 tahun, sehingga banyak penderita penyakit ini yang termasuk dalam golongan lansia, meskipun tidak menutup kemungkinan penyakit Alzheimer biasa menjangkiti mereka yang berusia muda. GPS (Global Positioning System) merupakan suatu teknologi yang mampu melacak keberadaan benda maupun manusia dengan menggunakan teknologi transmisi sinyal. Hal ini bisa membantu para lansia penderita Alzheimer yang sering tersesat agar bisa ditemukan oleh keluarga sang penderita. Oleh karena itu, diciptakanlah produk yang memungkinkan teknologi GPS bisa diterapkan pada penderita Alzheimer dalam bentuk simcard GPS yang dimasukkan pada label baju yang bisa dilepas-pasang pada pakaian lansia.



xiii



xiv 8



DAFTAR PUSTAKA Alim, Budhi Yohan, dkk. 2011. Mekanisme Kerja Xanomelin Terhadap Reseptor Muskarinik (M1) pada Alzheimer. http://sarmoko.blog.unsoed.ac.id/2011/12/01/mekanisme-kerja-xanomelinterhadap-reseptor-muskarinik-m1-pada-alzheimer/. Diakses tanggal 13 November 2015. Alzheimer’s Association. 2014. 2014 Azheimer’s Disease Facts and Figures. Alzheimer’s Dementia, Volume 10, Issue 2. Alzheimer’s Society. 2014. What is dementia?. www.alzheimers.org.uk. Diakses tanggal 30 Oktober 2015. Hartati, Sri. 2010. Clock Drawing: Asesmen Untuk Demensia (Studi Deskriptif pada Orang Lanjut Usia di Kota Semarang). Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro. Irwansyah, Edi., Moniaga, Jurike V.2014. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta : deePublish. Pattni, Kadek Ary M. 2013. Beta-Amyloid sebagai Patogenesis pada Penyakit Alzheimer. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Toaha, Syamsuddin, dkk. 2013. Model Matematika Kemotaksis dalam Penyakit Alzheimer. Fakultas MIPA Universitas Hasanuddin.



xiv



9xv



LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap (dengan gelar) 2 Jenis Kelamin 3 Program Studi 4 NIM 5 Tempat dan Tanggal Lahir 6 E-mail 7 Nomor Telepon/HP B.



Sherly Rosalini Rizal Perempuan Kebidanan 155070600111004 Palembang, 1 April 1997 [email protected] 085267193232



Riwayat Pendidikan



Nama Institusi Jurusan Tahun Masuk-Lulus



SD SDN 17 Lubuklinggau



SMP SMPN 1 Lubuklinggau



2007-2009



2009-2012



C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) No. Nama Pertemuan Ilmiah / Judul Artikel Seminar Ilmiah



SMA SMAN 1 Lubuklinggau IPA 2012-2015



Waktu dan Tempat



D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi) No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun 1 Juara 1 Try Out Simulasi Bimbingan Belajar GSC 2015 SBMPTN se-Kota Lubuklinggau 2 Finalis Putra Putri Smansa SMAN 1 Lubuklinggau 2013 Lubuklinggau 3 Peserta Kejuaraan Bridge tingkat GABSI Kota Lubuklinggau 2010 Kota Lubuklinggau Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-GT. Malang, 13 November 2015 Pengusul



( Sherly Rosalini Rizal )



xv



xvi 10



A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap (dengan gelar) 2 Jenis Kelamin 3 Program Studi 4 NIM 5 Tempat dan Tanggal Lahir 6 E-mail 7 Nomor Telepon/HP B.



Anggi Eka Marliyana Perempuan Kebidanan 1550070607111002 Tulungagung, 26 Maret 1997 [email protected] 081239362418



Riwayat Pendidikan



Nama Institusi Jurusan Tahun Masuk-Lulus



SD SDN 1 Benoa



SMP SMPN 1 Kuta



2003-2009



2009-2012



C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) No. Nama Pertemuan Ilmiah / Judul Artikel Seminar Ilmiah



SMA SMAN 1 Kuta IPA 2012-2015



Waktu dan Tempat



D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi) No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun Penghargaan 1 Juara Harapan II Lomba Mading Universitas Udayana 2014 Avicena 2 Juara Harapan I Olimpiade Dinas Pendidikan 2013 Astronomi Kabupaten Badung Kabupaten Badung 3 Finalis Olimpiade Matematika Dinas Pendidikan 2008 Tingkat Provinsi Bali Provinsi Bali 4 5 Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-GT. Malang, 13 November 2015 Pengusul



( Anggi Eka Marliyana )



xvi



xvii 11



A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap (dengan gelar) 2 Jenis Kelamin 3 Program Studi 4 NIM 5 Tempat dan Tanggal Lahir 6 E-mail 7 Nomor Telepon/HP B.



Novi Dwi Palupi Perempuan Kebidanan 155070601111030 Ngawi, 13 November 1955 [email protected] 087858648477



Riwayat Pendidikan



Nama Institusi



SD SDN Ngampel 02



SMP SMPN 1 Mejayan



Jurusan Tahun Masuk-Lulus



SMA SMAN 1 Mejayan IPA



C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) No. Nama Pertemuan Ilmiah / Judul Artikel Seminar Ilmiah



Waktu dan Tempat



D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi) No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun Penghargaan 1 2 3 4 5 Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-GT. Malang, 13 November 2015 Pengusul



( Novi Dwi Palupi )



xvii



xviii 12



Lampiran 2. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana



KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN



UNIVERSITAS BRAWIJAYA Jalan Veteran, Malang 65145, Indonesia Telp. (0341) 551611, Fax. (0341) 565420 E-mail :[email protected] http://www.ub.ac.id



SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA



Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Sherly Rosalini Rizal NIM : 155070600111004 Program Studi : Kebidanan Fakultas : Kedokteran Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-Gagasan Tertulis saya dengan judul: Pemanfaatan GPS dalam Pembuatan Label Baju Lepas Pasang dengan Simcard Sebagai Alat Pelacak Lansia Alzheimer yang diusulkan untuk tahun anggaran 2016 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain. Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenarbenarnya. Malang, 13 November 2015 Mengetahui, Wakil Rektor III Bidang kemahasiswaan,



( Prof. Dr. Ir. Arif Prajitno, Ms ) NIDN. 19550213198403 1 001



Yang menyatakan,



( Sherly Rosalini Rizal ) NIM. 155070600111004 xviii