PKP Bab 1 - Bab 5 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGGUNAAN ALAT PERAGA BENDA KONKRIT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG MATERI BANGUN DATAR KELAS III SD NEGERI 03 JETIS KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) Tutor : Drs. Hassan Suryono, SH,MH,M.Pd



Di susun Oleh ANIK MULYATI NIM. 819343802 PROGRAM STUDI S1 PGSD FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ UT SURAKARTA 2014



i



LEMBAR PENGESAHAN Yang bertandatangandibawahini



:



NamaMahasiswa



: AnikMulyati



NIM



: 819343802



Program Study



: S1 PGSD Guru Kelas



Pokjar



: Karanganyar



TempatMengajar



: SD Negeri 03 Jetis, Jaten, Karanganyar



TempatPelaksanaan : SD Negeri 03 Jetis, Jaten, Karanganyar TanggalPelaksanaan : Siklus I, 13Maret 2014 Siklus II, 20 Maret 2014 Telah disetujui pembimbing untuk memenuhi syarat penulisan Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka (UT) UPBJJ Surakarta denganJudul : “PENGGUNAAN MENINGKATKAN



ALAT



PERAGA



PRESTASI



BENDA



BELAJAR



KONKRIT



SISWA



PADA



UNTUK MATA



PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG MATERI BANGUN DATAR KELAS III SD NEGERI 03 JETIS KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014”.



Karanganyar, 10 April 2014 Penyusun / Mahasiswa



Mengetahui DosenPembimbing



Drs. HASANSURYONO,S.H,MH,M.Pd. NIP. 19560515 198503 1 002



Anik Mulyati NIM 819343802



ii



iii



LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktik Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi mata kuliah PKP pada Program Studi S1 PGSD Universitas Terbuka (UT) seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri. Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan karya ilmiah. Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini tertentu, saya bersedia menerima sanksi termasuk pencabutan gelar akademik yang saya sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.



Karanganyar, 05 April 2014 Yang membuat pernyataan



ANIK MULYATI NIM 819343802



4



KATA PENGANTAR



Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikanTaufiq, Hidayah serta Inayahnya. Sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi junjungan kita Muhammad SAW, dengan harapan kelak kita mendapatkan syafaatnya di hari kiamat nanti. Atas karunia dan nikmat Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan laporan ini untuk diajukan sebagai salah satu syarat Tugas Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) pada program Studi S1 PGSD Universitas Terbuka UPBJJ Surakarta Pokjar Karanganyar. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 03 Jetis Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar dengan judul “ Penggunaan Alat Peraga Benda Konkrit Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada mata Pelajaran Matematika Tentang Materi Bangun Datar Kelas III SD Negeri 03 Jetis Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar TahunPelajaran 2013 / 2014”. Penulis menyadari bahwa dalam menyusun laporan PKP ini telah banyak memperoleh bantuan, bimbingan dan dorongan baik yang berupa material maupun spiritual dari berbagai pihak yang telah mendukung terselasainya laporan PKP ini. Oleh karena itu dengan tulus ikhlas dan kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Universitas Terbuka ( UT ) sebagaipusatpengujian. 2. Kepala UPBJJ Surakarta sebagai pengelola seluruh Kegiatan Pemantapan Kemampuan professional (PKP). 3. Drs. Hasan Suryono,SH.MH,M.Pd. sebagai pembimbing penyusunan laporan PKP, yang telah memberikan bimbingan, arahan, koreksi dan dukungan moril kepada penulis dari persiapan hingga selesainya laporan ini. 4. Drs. Trimo Atmojo, sebagai kepala SD Negeri 03 Jetis Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar, yang telah memberikan dukungan motivasi sehingga dapat terwujudnya laporan ini.



5



5. Sam Siswanti,S.Pd.SD, selaku supervisor 2 yang telah memberikan masukan, arahan dan motivasi selama penulis melakukan penyusunan Pemantapan Kemampuan Professional (PKP). 6. Para dosen pengampu pada Program S1 PGSD Universitas Terbuka UPBJJ Surakarta yang telah memberikan pendalaman ilmu kepada penulis. 7. Bapak dan Ibu Guru SD Negeri 03 Jetis Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar atas dukungannya demi terwujudnya laporan ini. 8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu terlaksananya penyusunan laporan ini. Penulis juga menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari harapan dan kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritikdan saran yang membangun demi kelengkapan penulisan laporan ini. Semoga karya ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.



Karanganyar, Penulis



AnikMulyati NIM. 819343802



DAFTAR ISI



6



HALAMAN COVER.......................................................................................



i



HALAMAN JUDUL........................................................................................



ii



LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................



iii



LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT...............................................



iv



KATA PENGANTAR.......................................................................................



v



DAFTAR ISI.....................................................................................................



vii



DAFTAR TABEL.............................................................................................



ix



DAFTAR GAMBAR........................................................................................



x



DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................



xi



ABSTRAK........................................................................................................



xii



BAB I PENDAHULUAN.................................................................................



1



A. Latar Belakang Masalah................................................................... 1. Identifikasi Masalah.................................................................. 2. Analisis Masalah....................................................................... 3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah............................ B. Rumusan Masalah............................................................................ C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran...................................... D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran....................................



1 4 4 5 5 6 7



BAB II KAJIAN PUSTAKA.......................................................................



8



A. Hakekat Matematika........................................................................ B. Teori Belajar..................................................................................... C. Alat Peraga/Media............................................................................ D. Prestasi Belajar................................................................................. E. Bangun Datar................................................................................... F. Evaluasi Belajar Siswa..................................................................... G. Kerangka Berpikir............................................................................ H. Hipotesis Tindakan........................................................................... I. Indikator Kinerja dan Kriteria Keberhasilan....................................



8 10 12 16 17 17 17 18 19



BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN 20 A. Subjek, Tempat, Waktu Penelitian, Pihak Yang Membantu............ B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran....................................... C. Teknik Analisis Data.......................................................................



20 21 28



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................



30



A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran........................ B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran....................



30 37



BAB V SIMPULAN DAN SARAN SERTA TINDAK LANJUT...................



39



7



A. Simpulan.......................................................................................... B. Saran Tindak Lanjut.........................................................................



39 40



DAFTAR PUSTAKA



DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa Pada Kondisi Prasiklus....................................



31



Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Pada Kondisi Siklus I......................................



33



Tabel 4.3Perbandingan hasil tes kondisi prasiklus, siklus I .............................



33



Tabel 4.4 Hasil Belajar Siswa Pada kondisi Siklus II.......................................



35



Tabel 4.5 Perbandingan hasil tes kondisi prasiklus, siklus I dan siklus II .......



35



8



Tabel 4.6 Perbandingan hasil tes kondisi prasiklus, siklus I dan siklus II........



37



DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerangka Berpikir........................................................................



18



Gambar 3.1 Bagan Prosedur Perbaikan Pembelajaran....................................



21



Gambar 4.1 Grafik Perkembangan Prasiklus, Siklus I dan Siklus II................



38



9



DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I Izin Pelaksanaan Pembelajaran Lampiran 2 Kesediaan Sebagai Supervisor 2 Dalam Penyelenggaraan Pemantapan Kemampuan Profesional(PKP) Lampiran 3 Perencanaan PTK ( penelitian tindakan kelas ) Lampiran 4 Daftar nama siswa kelas III



10



Lampiran 5 Lembar Catatan Pelaksanaan Dalam Penggunaan Alat Peraga Benda Konkrit Materi bangun Datar Siklus I Lampiran 6 Lembar Catatan Pelaksanaan Dalam Penggunaan Alat Peraga Benda Konkrit Materi bangun Datar Siklus II Lampiran 7 Lembar Observasi Pelaksanaan Dalam Penggunaan Alat Peraga Benda Konkrit Materi Bangun Datar Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Lampiran 9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Lampiran 10 Daftar Nilai Ulangan Matematika Kelas III Tahap Prasiklus Lampiran 11 Daftar Nilai Ulangan Matematika Kelas III Tahap Siklus I Lampiran 12 Daftar Nilai Matematika Kelas III Tahap Siklus II Lampiran 13 Perbandingan Hasil Tes Kondisi Prasiklus, Siklus I, Siklus II Lampiran 14 Jurnal pembimbing surpervisor 2 Lampiran 15 Hasil pekerjaan siswa terbaik dan terburuk Lampiran 16 Dokumentasi



PENGGUNAAN ALAT PERAGA BENDA KONKRIT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG MATERI BANGUN DATAR KELAS III SD NEGERI 03 JETIS KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 Anik Mulyati, NIM 819343802, Jurusan S1 PGSD , Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka Surakarta, 2014, 39 halaman 11



Mata pelajaran Matematika merupakan salah satu bidang studi di tingkat Sekolah Dasar (SD) yang wajib diberikan kepada siswa siswi SD. Pemahaman siswa terhadap konsep bangun datar, khususnya materi kelas III di SD Negeri 03 Jetis Kec. Jaten, Kab. Karanganyar, masih sangat kurang, terutama pada materi sifat – sifat bangun datar. Kegiatan penelitian dilakukan di SDNegeri 03 Jetis Kec. Jaten Kab. Karanganyar Semester II tahun pelajaran 2013 / 2014 pada siswa kelas III yang berjumlah 34 siswa, terdiridari 15 laki – laki dan 19 perempuan. Sebagai upaya perbaikan dalam pembelajaran, penulis melakukan perbaikan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan dua siklus pembelajaran. Masingmasing siklus memiliki 4 tahapan: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Rata –rata hasil observasi pada tiap siklus yakni pada tahap prasiklus sebesar 65, siklus I naik menjadi 71 dan siklus II mengalami kenaikan menjadi 77. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan lembar penilaian. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif nilai tes antar siklus hingga hasilnya dapat mencapai pembelajaran dengan baik. Berdasarkan tindakan yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa setelah dilakukan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan alat peraga tersebut, prestasi dan aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan. Berdasarkan tindakan yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan alat peraga benda konkrit dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan dapat diberikan saran:1) bagi guru untuk menggunakan alat peraga dalam pembelajaran dan disertai dengan kompetisi, 2) bagi sekolah menjadi tempat untuk proses pembelajaran, 3) bagi peneliti lain untuk mengembangkan lebih lanjut aspek perkembangan lain. Kata Kunci: Kemampuan Kognitif dan Alat Peraga Benda konkrit



USE OF TOOLS FIGURE CONCRETE OBJECTS TO IMPROVE STUDENT LEARNING ACHIEVEMENT THE SUBJECT MATTER OF MATH CLASS III SD BUILD FLAT STATE 03 Jetis DISTRICT DISTRICT Cork KARANGANYAR ACADEMIC YEAR 2013/2014 Anik Mulyati, NIM 819343802, Department of S1 PGSD , Faculty of Teacher Training and Education Open University Surakarta, 2014, 39 pages



12



Mathematics is one of the areas of study in elementary school ( SD ) that must be given to elementary school students. Students' understanding of the concept of a flat wake, especially in the third grade material Jetis Elementary School 03. regency Jaten, Sub district Karanganyar, is still lacking, especially on the materials properties flat wake. The research activities carried out in SD Negeri 03 Jetis district. Cork District. Karanganyar second semester of academic year 2013/2014 in the third grade students totaling 34 students, Consist Of 15 mens and 19 wom ens. In an effort to improvement in learning, the authors make improvements through Classroom Action Research ( CAR ) with two cycles of learning. Each cycle has four phases: planning, action, observation and reflection. Average results of the observations on each cycle at a stage prasiklus by 65, rising to 71 first cycle and second cycle increased to 77. Instrument used is the observation sheets and scoring sheets. The technique used is descriptive analysis of the test scores between cycles to be able to achieve the learning outcome well. Based on the action taken, it can be concluded that after the learning activities using props such, achievement and learning activities of students has increased . Based on the action taken, it can be concluded that the use of props concrete objects can improve student achievement and can be given suggestions: 1) for teachers to use in teaching and learning tools along with the competition, 2) the school became a place for learning, 3) for other researchers to further develop other aspects of development . Keywords : Cognitive Ability and concrete objects Viewer Tool



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai tugas untuk menghantarkan peserta didik untuk mengembangkan segala potensi yang dimilikinya. Sekolah juga dipercaya sebagai satu – satunya cara agar manusia



13



pada zaman sekarang dapat hidup mantap di masa yang akan datang. Keberhasilan pendidikan di sekolah sangat tergantung pada proses belajar mengajar di kelas. Dalam pembelajaran di sekolah, terdapat banyak unsur yang saling berkaitan dan menentukan keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Unsur – unsur tersebut adalah: pendidik (guru), peserta didik (siswa), kurikulum, pengajaran, tes, dan lingkungan. Siswa sebagai subjek dalam proses tersebut juga sangat berperan dalam keberhasilan kegiatan belajar mengajar. (Sudjana 2001: 2). Salah satu tugas pendidik atau guru adalah menciptakan suasana pembelajaran yang dapat memotivasi siswa untuk senantiasa belajar dengan baik dan bersemangat. Suasana pembelajaran yang demikian akan berdampak positif dalam pencapaian prestasi yang optimal. Oleh karena itu guru sebaiknya memiliki kemampuan dalam memilih metode dan media pembelajaran yang tepat. Ketidaktepatan dalam penggunaan metode dan media akan menimbulkan kejenuhan bagi siswa dalam menerima materi yang disampaikan sehingga materi kurang dapat dipahami, yang akan mengakibatkan siswa menjadi apatis. Prinsip pengajaran yang baik adalah jika proses belajar mengajar mampu mengembangkan konsep generalisasi dari bahan abstrak menjadi hal jelas dan nyata. Maksudnya, proses belajar mengajar dapat membawa perubahan pada diri anak, dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari pemahaman yang bersifat umum menjadi khusus. Media pembelajaran dapat membantu menjelaskan bahan yang abstrak menjadi realistik. Pelajaran matematika bukanlah hal yang spesial dan bukan pula hanya milik ilmuwan saja. Matematika merupakan keseharian individu dan dalam kehidupan sehari-hari, ada diberbagai tempat dan dekat dengan lingkungan anak-anak. Matematika terdapat di rumah, sekolah, pasar, swalayan, kantor dan tempat-tempat lainya, dengan kata lain matematika terdapat dimana-mana, semua anak bisa dan memerlukan matematika. Pentingnya pengetahuan bagi anak menurut Tom dan Hariet Sobol (2003:37) bahwa perlunya anak memiliki pengetahuan matematika karena hal itu sangat penting didunia mendatang, bahkan jauh lebih besar daripada saat ini matematika akan terus menerus dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. 14



Pelajaran Matematika oleh kebanyakan siswa seringkali menjadi pelajaran yang ditakuti atau dibenci siswa. Karena anggapan mereka matematika adalah pelajaran yang sangat sulit untuk dipelajari dan dipahami. Prestasi belajar matematika mereka tidak memuaskan walaupun guru sudah menjelaskan berulang kali. Namun ini bukanlah suatu alasan mengapa prestasi belajar mereka tidak seperti yang diharapkan. Karena pada dasarnya prestasi prestasi itu dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal dari siswa menjadi penyebab rendahnya prestasi belajar. Salah satunya adalah kejenuhan siswa dalam mempelajari materi pelajaran, sehingga mengakibatkan siswa mengalami kesulitan belajar. Walaupun sudah berusaha semaksimal mungkin mempelajari suatu materi pelajaran, tetap saja prestasinya rendah. Kondisi semacam ini apabila berlarut – larut bisa menimbulkan trauma pada diri siswa yang mengalami kesulitan belajar dan berasumsi bahwa belajar dengan serius atau tidak hasilnya sama saja. Faktor eksternal yang menyebabkan rendahnya prestasi belajar siswa utamanya dalam mempelajari matematika antara lain: guru sebagai motivator dan fasilitator, metode pembelajaran yang kurang memadai, serta alat pelajaran yang kurang relevan dan lingkungan anak belajar di rumah. Untuk itulah perlu diadakan perubahan – perubahan khususnya metode pembelajaran yang bervariasi. Dapat juga menggunakan alat peraga yang relevan, sehingga dapat memperjelas materi pelajaran. Pada umumnya siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari pelajaran matematika. Untuk mengatasi hal tersebut guru harus membuat strategi maupun pembelajaran yang inovatif. Artinya usaha guru harus betul – betul mewujudkan proses kegiatan pembelajaran yang membangkitkan minat siswa terhadap pelajaran matematika sehingga tidak merasa bosan dan jenuh. Siswa kelas III SD Negeri 03 jetis kurang aktif dalam pembelajaran Matematika. Mereka tidak mau bertanya atau tepatnya tidak berani mengajukan pertanyaan jika ada materi yang belum dipahami, meskipun telah diberi kesempatan. Jika diberi pertanyaan, hanya beberapa anak yang berusaha menjawab. Siswa kurang disiplin. Bila diberi pekerjaan rumah selalu ada di antara mereka yang tidak mengerjakan, atau mengerjakan hanya dengan 15



menyalin pekerjaan teman. Siswa juga kurang termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran. Bila guru sedang menjelaskan materi, banyak siswa yang tidak memperhatikan bahkan bermain-main dengan anak lain. Apalagi Matematika merupakan mata pelajaran yang dianggap sulit oleh kebanyakan siswa. Guru selalu menggunakan metode ceramah yang langsung menyajikan materi dalam bentuk rumus-rumus pasti, tanpa mengetahui bagaimana rumus itu diperoleh, sehingga tidak bisa bertahan lama di benak siswa. Walaupun kurikulum telah berkali-kali diperbarui, teknologi pendidikan telah mengalami berkali-kali inovasi, banyak guru yang tidak mengubah cara mengajar mereka yang cenderung monoton atau kurang bervariasi. Guru kurang kreatif dalam memanfaatkan alat peraga yang ada dalam proses pembelajaran di kelas. Seharusnya, siswa memiliki motivasi belajar tinggi, aktif, kreatif, disiplin, antusias memperhatikan penjelasan guru, berusaha menjadi pembelajar yang mandiri, mau berusaha mencari dan menemukan sendiri konsep-konsep Matematika, sehingga diharapkan pemahaman siswa pada mata pelajaran Matematika dapat meningkat, pada akhirnya prestasi belajarnya meningkat, sehingga tidak ada anak yang tinggal kelas atau tidak lulus ujian karena nilai Matematikanya tidak dapat memenuhi KKM atau SKL yang telah ditetapkan di sekolah masing-masing. Prestasi belajar siswa kelas III SD Negeri 03 Jetis Tahun Pelajaran 2013/2014 mata pelajaran Matematika tentang materi bangun datar masih sangat rendah. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata ulangan harian belum dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu baru 50 dengan nilai terendah 30 dan nilai tertinggi 70. Jumlah anak yang nilainya mencapai KKM belum ada separuh dari jumlah keseluruhan siswa di kelas III. Hal ini tentu cukup memprihatinkan, mengingat Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang diujikan pada Ujian Nasional (UN). Kenyataan ini dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, baik dari faktor guru, faktor siswa, sarana dan prasarana maupun lingkungan serta latar belakang keluarga siswa. Faktanya pembelajaran Matematika di sekolah masih banyak melakukan pembelajaran konvensional, padahal seharusnya dalam konsep pembelajaran guru bukanlah



16



satu-satunya sumber belajar, selain itu penggunaan alat peraga sebagai sumber belajar harus dimaksimalkan. 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan observasi dan diskusi dengan teman sejawat diketahui adanya beberapa masalah yang menyebabkan rendahnya pencapaian kompetensi dasar tersebut. Identifikasi masalahnya adalah sebagai berikut: a. Kurangnya kemampuan siswa dalam membedakan nama bangun datar. b. Rendahnya keberanian siswa dalam memberikan pendapat sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki. c. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran Matematika. d. Siswa kurang disiplin. Bila diberi pekerjaan rumah selalu ada di antara mereka yang tidak mengerjakan, atau mengerjakan hanya dengan menyalin pekerjaan teman. 2. Analisis Masalah Dari pernyataan-pernyataan tersebut di atas dapat disimpulkan beberapa faktor analisis permasalahan, di antaranya: a. Guru belum menggunakan alat peraga yang sesuai dengan materi pembelajaran yang dilaksanakan. b. Guru belum mengaktifkan siswa dalam proses kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. c. Guru belum memberikan kesempatan pada siswa untuk membuat model bangun datar. 3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah Supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai, perlu adanya perbaikan proses pembelajaran, dalam hal ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Alternatif solusi yang dapat diambil untuk memecahkan masalah tersebut adalah: a. Dengan menggunakan alat peraga yang sesuai dengan materi pembelajaran, dalam hal ini adalah alat peraga benda konkrit berupa berbagai benda yang berbentuk bangun datar. b. Guru harus membimbing siswa untuk aktif dalam pembelajaran dengan cara membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok dan memberikan tugas yang jelas kepada anggota masing-masing kelompok.



17



c. Solusi lain untuk menumbuhkan keaktifan siswa adalah dengan cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti. Hal tersebut di atas dilakukan karena penggunaan alat peraga konkrit, bimbingan guru, dan pemberian kesempatan kepada siswa untuk bertanya adalah suatu metode untuk menumbuhkan kepercayaan diri siswa, sehingga siswa akan lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, sehingga dengan keaktifan siswa tersebut, prestasi belajar akan meningkat sesuai yang diharapkan.



Penulis terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul



“Penggunaan Alat Peraga Benda Konkrit untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pelajaran Matematika Tentang Materi Bangun Datar Kelas III Sekolah Dasar Negeri 03 Jetis Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2013/2014. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka diajukan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah penggunaan alat peraga benda konkrit dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa tentang materi bangun datar kelas III Sekolah Dasar Negeri 03 Jetis? 2. Apakah penggunaan alat peraga konkrit dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika tentang materi bangun datar kelas III Sekolah Dasar Negeri 03 Jetis? C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran Adapun tujuan dari penelitian perbaikan pembelajaran adalah: 1. Untuk mendeskripsikan penggunaan alat peraga benda konkrit dalam pembelajaran Matematika dapat meningkatkan keaktifan siswa. 2. Untuk mendeskripsikan penggunaan alat peraga benda konkrit dalam pembelajaran Matematika dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:



18



1.



Manfaat Teoritis 



Untuk menentukan dan mengembangkan pengetahuan baru dalam bidang pendidikan sehingga dapat membantu peningkatan kualitas pendidikan.







Untuk mengetahui secara nyata tentang keefektifan alat peraga untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.







2.



Untuk menambah khasanah penelitian tindakan kelas.



Manfaat Praktis. a. Bagi siswa 



Meningkatkan



keaktifan



siswa



dalam



proses



pembelajaran



matematika tentang konsep bangun datar. 



Meningkatkan keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan terhadap materi yang belum jelas.







Meningkatkan hasil belajar siswa tentang materi konsep bangun datar.



b. Bagi guru 



Memperbaiki pembelajaran dengan menggunakan alat peraga benda konkrit sehingga prestasi belajar siswa meningkat.







Meningkatkan rasa percaya diri guru dalam proses pembelajaran.







Guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan membimbing siswa dalam proses pembelajaran.







Untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme guru dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.



c. Bagi sekolah 



Meningkatkan mutu pendidikan di SD.







Meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode dan median pembelajaran yang tepat.







Memberikan sumbangan positif terhadap terciptanya kondisi sekolah yang kondusif, inovatif dan kreatif.



19







Meningkatnya prestasi sekolah dalam hal peningkatan prestasi belajar siswanya.



BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Matematika 1. Pengertian matematika Menurut Abraham S Lunchins dan Edith N Luchins (Erman Suherman, 2001), matematika dapat dijawab secara berbeda - beda tergantung pada bilamana pertanyaan itu dijawab, dimana dijawabnya, siapa yang menjawabnya, dan apa sajakah yang dipandang termasuk dalam matematika. Mustafa (Tri Wijayanti, 2011) menyebutkan bahwa matematika adalah ilmu tentang kuantitas, bentuk, susunan, dan ukuran, yang utama adalah metode dan proses untuk menemukan dengan konsep yang tepat dan lambang yang konsisten, sifat dan hubungan antara jumlah dan ukuran, baik secara abstrak, matematika murni atau dalam keterkaitan manfaat pada matematika terapan. Berdasarkan Elea Tinggih (Erman Suherman, 2001), matematika berarti ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar. Hal ini dimaksudkan bukan berarti ilmu lain diperoleh tidak melalui penalaran, akan tetapi 20



dalam matematika lebih menekankan aktivitas dalam dunia rasio (penalaran), sedangkan dalam ilmu lain lebih menekankan hasil observasi atau eksperiment disamping penalaran. James dan James (Erman Suherman, 2001), mengatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, konsep - konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Namun ada pula kelompok lain yang beranggapan bahwa matematika adalah ilmu yang dikembangkan untuk matematika itu sendiri. Ilmu adalah untuk ilmu, dan matematika adalah ilmu yang dikembangkan untuk kepentingan sendiri. Matematika adalah ilmu tentang struktur yang bersifat deduktif atau aksiomatik, akurat, abstrak, dan ketat. Dengan memperhatikan definisi matematika di atas, maka menurut Asep Jihad (Destiana Vidya Prastiwi, 2011: 33 dapat diidentifikasi bahwa matematika jelas berbeda dengan mata pelajaran lain dalam beberapa hal berikut, yaitu : a) objek pembicaraannya abstrak, sekalipun dalam pengajaran di sekolah anak diajarkan benda kongkrit, siswa tetap didorong untuk melakukan abstraksi; b) pembahasan mengandalkan tata nalar, artinya info awal berupa pengertian dibuat seefisien mungkin, pengertian lain harus dijelaskan kebenaran ya dengan tata nalar yang logis; c) pengertian/konsep atau pernyataan sangat jelas berjenjang sehingga terjaga konsistennya; d) melibatkan perhitungan (operasi) e) Dapat dipakai dalam ilmu yang lain serta dalam kehidupan sehari hari. Dari definisi - definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat, representasinya dengan lambang - lambang atau simbol dan memiliki arti serta dapat digunakan dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan bilangan. 2. Matematika Sebagai Ratu dan Pelayan Ilmu 21



Matematika sebagai ratu ilmu dimaksudkan bahwa matematika adalah sebagai sumber dari ilmu yang lain. Banyak sekali cabang ilmu pengetahuan yang pengembangan teori - teorinya didasarkan pada pengembangan konsep matematika. Sebagai contoh, banyak teori – teori dan cabang - cabang dari fisika dan kimia (modern) yang ditemukan dan dikembangkan melalui konsep kalkulus, khususnya tentang persamaan differensial. Contoh lain, teori ekonomi mengenai permintaan dan penawaran yang dikembangkan melalui konsep fungsi dan kalkulus tentang differensial dan integral. Dari kedudukan matematika sebagai pelayan ilmu pengetahuan, tersirat bahwa matematika sebagai suatu ilmu yang berfungsi pula untuk melayani ilmu pengetahuan. Dapat dikatakan bahwa matematika tumbuh dan berkembang untuk dirinya sendiri sebagai suatu ilmu dan sebagai penyedia jasa layanan untuk pengembangan ilmu ilmu yang lain pula. (Erman Suherman, dkk, 2001:29) Menurut James dalam Ruseffendi, dkk (1996: 27) Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya dengan jumlah yang banyaknya terbagi ke dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Menurut Reys dkk. dalam Ruseffendi, dkk. (1996: 28) mengemukakan bahwa Matematika adalah telaah tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau



cara



berpikir,



suatu



seni



suatu



bahasa



dan



suatu



alat.



Berdasarkan pengertian-pengertian yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa Matematika adalah ilmu yang mempelajari pola berfikir, pola pengorganisasian pembuktian yang logis, serta bahasa dan penelaahannya yang dibangun melalui proses penalaran deduktif. Fokus penelitian ini adalah pada standar kompetensi memahami bangun datar sederhana dan hubungan antar bangun datar dengan kompetensi dasar menentukan sifat-sifat bangun datar sederhana. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tahun 2007:11 menyatakan bahwa Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari



22



perkembangan teknolgi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. B. Teori Belajar 1. Pengertian Belajar Menurut Hilgard (Mudjijana, 2002), belajar merupakan proses yang aktif untuk membangun pengetahuan dan keterampilan siswa. Depdiknas (Mudjijana,



2002)



menyatakan



belajar



sebagai



kegiatan



yang



menghasilkan perubahan tingkah laku pada diri individu yang sedang belajar, baik potensial maupun aktual. Pada intinya belajar memiliki hal hal pokok sebagai berikut: a) Belajar membawa perubahan perilaku baik aktual maupun potensial b) Perubahan didapat dengan peningkatan kecakapan c) Perubahan terjadi karena siswa aktif melakukan aktivitas untuk membangun sendiri pengetahuannya. Belajar matematika merupakan proses di mana siswa secara aktif mengkonstruksi pengetahuan matematika. Hal ini didukung oleh teori belajar konstruktivisme di mana teori konstruktivis ini menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak lagi sesuai. Oleh karena itu, di dalam kelas guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa tetapi guru harus dapat membuat siswa membangun sendiri pengetahuannya. Berdasarkan dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan untuk memperoleh suatu informasi dengan mengkonstruksi sendiri pengetahuan matematika sehingga siswa dapat terlibat aktif dan tidak dipandang sebagai penerima pasif Menurut teori Bruner (Fadjar Shadiq, 2008: 29), ada tiga tahapan belajar yang harus dilalui para siswa agar proses belajarnya dapat terjadi secara optimal. Dalam arti akan terjadi internalisasi pada diri siswa tersebut, yaitu suatu keadaan dimana pengalaman yang baru dapat



23



menyatu kedalam struktur kognitif siswa. Ketiga tahap pada proses belajar tersebut adalah: a) Tahap Enaktif Pada tahap ini para siswa dituntut untuk mempelajari pengetahuan (matematika tentunya) dengan menggunakan benda konkret atau menggunakan situasi yang nyata bagi para siswa. Dapat ditambahkan bahwa istilah ‘konkret” atau nyata berarti dapat diamati dengan menggunakan panca indera para siswa. b) Tahap Ikonik Pada tahap ini siswa mempelajari suatu pengetahuan dalam bentuk gambar atau diagram sebagai perwujudan dari kegiatan yang menggunakan benda konkret atau nyata. c) Tahap simbolik Pada tahap ini siswa sudah mampu menggunakan notasi tanpa ketergantungan terhadap objek real. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar Proses belajar mengajar selalu berkaitan dengan siswa yaitu manusia yang belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Nana Sudjana(1989) mengemukakan bahwa hasil belajar peserta didik disekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan peserta didik dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar banyak jenisnya, tetapi menurut Slameto(2003:54-72) dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu: faktor intern(faktor dari dalam diri siswa) dan faktor ekstern(faktor dari luar siswa) C. Alat Peraga/Media a) Pengertian alat peraga Gagne menerapkan alat peraga sebagai sumber. Alat peraga sebagai komponen sumber belajar di lingkungan siswa yang merangsang siswa untuk belajar. Schramm, seperti yang dikutip oleh Nasution. (1998), melihat alat peraga dalam pendidikan sebagai suatu teknik untuk menyampaikan pesan. Sementara itu Briggs, seperti yang dikutip oleh Nasution.



(1998),



berpendapat



bahwa



harus



ada



sesuatu



untuk



mengkomunikasikan materi (pesan kurikuler) supaya terjadi proses belajar.



24



Karena itu dia mendefinisikan alat peraga sebagai wahana fisik yang mengandung materi pembelajaran. Menurut Soeparno (1987:2) pada hakikatnya adalah suatu alat yang digunakan untuk memvisualkan suatu konsep tertentu saja. Misalnya seorang guru Matematika mengajarkan balok dengan menggunakan alat peraga berupa kardus bekas kemasan produk makanan yang berbentuk balok. b) Fungsi dan Jenis Alat Peraga/Media Berdasarkan definisi-definisi alat peraga di atas, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa alat peraga berfungsi sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran terjadi. Menurut Sukartiniwi (1996) seperti dikutip oleh Purnomo (2007) alat peraga dapat berfungsi sebagai berikut: 1. Meningkatkan motivasi siswa; 2. Mencegah kebosanan siswa dalam pembelajaran; 3. Menjadikan pembelajaran lebih sistematis; Memudahkan siswa memahami instruksi guru; 1. Memperkuat pemahaman siswa pada konteks pembelajaran. Menurut Sydney Micro Skill seperti dikutip oleh Purnomo (2007) alat peraga berfungsi sebagai berikut: 1. Membangkitkan dan menjaga ketertarikan siswa; 2. Merangsang otak siswa untuk berfikir dengan landasan konkrit; 3. Mendapatkan pemahaman yang tinggi secara efisien; dan tingkat permanensi dalam pembelajaran. Media Pembelajaran pada umumnya dapat dikelompokkan ke dalam 3 jenis, yaitu: media visual, media audio, media audiovisual. 1. Media visual Merupakan media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indra penglihatan, media ini terdiri dari: - Media visual yang diproyeksikan(projected visual) Adalah alat yang menggunakan media alat proyeksi sehingga gambar atau tulisan tampak pada layar. Contohnya Opaque projection



(mampu



memproyeksikan



benda-benda



dan



gambar/huruf dari halaman buku atau majalah atau lembar kertas biasa), Overhead Projection(OHP) dan Slide Projection



25



(proyektor yang memproyeksikan gambar-gambar dan huruf-



huruf melalui lembar plastik yang tembus cahaya). Media visual yang tidak diproyeksikan (Non Projected Visual) Terdiri dari gambar fotografik (gambar tentang manusia, binatang, tempat atau objek lainya), grafis (media pandang dua dimensi



-



yang



dirancang



secara



mengkomunikasikan pesan pembelajaran). Media tiga dimensi Terdiri atas media realita (alat bantu



khusus



visual



untuk



dalam



pembelajaran yang berfungsi memberikan pengalaman secara langsung kepada siswa), dan model (merupakan tiruan dari beberapa objek nyata. Contohnya model padat, model penampang, model susun, model kerja, dan diorama). 2. Media audio Adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan para siswa untuk mempelajari bahan ajar. Jenis media audio terdiri dari program kaset suara, CD audio, dan program audio. 3. Media audio visual Media audiovisual adalah kombinasi audia dan visual atau biasa disebut media pandang dengar. c) Nilai dan manfaat alat peraga/media  Membuat konkrit konsep-konsep yang abstrak  Menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat  



ke dalam lingkungan belajar misal dunia binatang buas. Menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau lambat



d) Kriteria alat peraga/media  Ketepatan kesesuaian dengan tujuan pembelajaran  Memberikan dukungan terhadap isi bahan pelajaran  Bahan mudah didapat  Keterampilan guru dalam menggunakanya  Tersedianya waktu untuk menggunakanya  Sesuai dengan taraf berpikir siswa



26







Keaslian gambar, gambar menunjukan situasi yang sebenarnya







seperti melihat keadaan atau benda yang sesungguhnya. Kesederhanaan. Gambar itu sederhana dalam warna, menimbulkan kesan tertentu, mempunyai nilai estetis secara murni dan



 



mengandung nilai praktis. Perbuatan, gambar hendaknya hal sedang melakukan perbuatan Fotografi, siswa dapat lebih tertarik kepada gambar yang dinilai fotografinya rendah yang dikerjakan secara tidak profesional seperti



terlalu terang atau terlalu gelap.  Artistik, pada umumnya mempengaruhi nilai gambar. e) Beberapa kelebihan alat peraga/media gambar diantaranya;  Sifatnya konkrit dimana gambar lebih realistis menunjukan pokok   



masalah dibanding dengan media verbal semata. Gambar dapat mengatasi masalah batasan ruang dan waktu Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita Dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja dan untuk







tingkat usia berapa saja. Murah harganya, mudah



didapat,



mudah



digunakan



tanpa



memerlukan peralatan yang khusus. f) Kelemahan alat peraga/media  Gambar atau foto hanya menekankan persepsi indra mata  Gambar atau foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran  Ukuran sangat terbatas untuk kelompok besar D. Prestasi Belajar a) Pengertian prestasi Menurut Nasrun Harahap prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada siswa. Menurut Sardiman, A.M.(2001:46)Prestasi adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam belajar. Rochman Nata Widjaja berpendapat bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yangberasal dari dalam diri pelajar, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berada diluar diri pelajar. Hal – hal ini yang tergolong faktor internal adalah sebagai berikut : 27







Faktor jasmaniah, baik yang bersifat bawaan dari dalam diri







maupun yang diperoleh dari luar diri pelajar. Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan dari dalam maupun yang diperoleh dari luar diri, terdiri atas faktor intelektual faktor



dan faktor non intelektual.  Faktor kematangan fisik maupun psikis. Adapun hal – hal yang perlu diperhatikan dalam faktor eksternal meliputi: faktor social, faktor budaya, faktor lingkkungan fisik, faktor lingkungan spiritual. b) Pengertian belajar Belajar adalah menambah dan mengumpulkan pengetahuan dan juga merupakan suatu proses yang kompleks, berlangsung secara terus menerus dan melibatkan berbagai lingkungan yang dibutuhkanya. Menurut Gagne(1985) bahwa belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman E. Bangun Datar Bangun datar adalah bagian dari bidang datar yang dibatasi oleh garisgaris lurus atau lengkung (Imam Roji, 1997) Bangun datar dapat didefinisikan sebagai bangun yang rata yang mempunyai dua demensi yaitu panjang dan lebar, tetapi tidak mempunyai tinggi atau tebal (Julius Hambali, Siskandar, dan Mohamad Rohmad, 1996). Berdasarkan pengertian tersebut dapat ditegaskan bahwa bangun datar merupakan bangun dua demensi yang hanya memiliki panjang dan lebar, yang dibatasi oleh garis lurus atau lengkung. F. Evaluasi Belajar Siswa Untuk mengetahui prestasi belajar siswa, maka perlu diadakan penilaian/evaluasi belajar. Menurut Arikunto(2006:23) berpendapat bahwa alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu tes dan non tes. Dalam penelitian ini digunakan teknik tes. Arikunto(2006:30) mengklasifikasikan teknik tes menjadi tiga yaitu: 1. Tes diagnostik, digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan tersebut dapat dilakukan pemberian



28



perlakuan yang tepat. Tes diagnostik dilakukan pada saat permulaan pelajaran. 2. Tes formatif, digunakan untuk mengetahui penguasaan materi tertentu setelah mengikuti suatu proses pengerjaan, yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan siswa terhadap tujuan pembelajaran 3.



setelah mengalami kegiatan belajar. Tes sumatif, digunakan untuk perbandingan pencapaian tujuan



dilaksanakan setelah berakhirnya proses pengajaran. G. Kerangka Berpikir Pada kondisi awal, guru belum menggunakan alat peraga konkrit, sehingga hasil belajar siswa rendah, karena siswa hanya mendengarkan penjelasan guru yang membosankan. Setelah dilakukan diskusi dengan teman sejawat, kemudian dilakukan tindakan perbaikan pembelajaran siklus I dengan menggunakan alat peraga konkrit dan siswa dibagi menjadi 4 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 anak. Pada siklus I hasil belajar siswa meningkat tapi belum mencapai ketuntasan yang diharapkan, untuk itu kemudian dilakukan perbaikan siklus II. Pada siklus II pembelajaran dilakukan dengan menggunakan alat peraga konkrit. Hasil belajar siklus II meningkat dan telah mencapai kriteria keberhasilan yang diharapkan. Alur kerangka berpikir dalam penelitian dini dapat dilihat pada skema berikut:



Kondisi awal



Guru/peneliti belum menggunakan alat peraga benda konkrit



Tindakan



Menerapkan alat peraga benda konkrit



Anak/yang diteliti kemampuan mengenal materi bangun datar masih kurang Siklus I



Kondisi akhir



Diharapkan melalui alat peraga benda konkrit dapat meningkatkan prestasi belajar siswaKerangka Berpikir Gambar 2.1.



29



Siklus II



Siklus III, dst



H. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kerangka berpikir di atas, disusunlah hipotesis tindakan sebagai berikut: 1. Penggunaan alat peraga konkrit dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika tentang materi bangun datar. 2. Penggunaan alat peraga konkrit dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika tentang materi bangun datar pada siswa kelas III SD Negeri 03 jetis Tahun Pelajaran 2013/2014.



I. Indikator Kinerja dan Kriteria Keberhasilan Indikator yang digunakan untuk mengukur peningkatan prestasi belajar siswa adalah adanya peningkatan prestasi belajar siswa baik secara klasikal maupun individual. Secara individual, siswa dinyatakan tuntas belajar jika telah mencapai tingkat pemahaman materi 70% yang ditunjukkan dengan perolehan nilai tes formatif 70 atau lebih. Kriteria yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan perbaikan pembelajaran adalah jika ada peningkatan hasil belajar secara klasikal dan individual, serta minimal 90% dari siswa tuntas dalam belajar, maka intervensi yang dilakukan dikatakan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan keaktifan siswa diamati saat pembelajaran berlangsung, siswa menjawab maupun mengajukan pertanyaan, interaksi antar siswa ketika siswa melakukan diskusi, dalam kegiatan diskusi dicatat keterlibatan masing-masing siswa dalam kelompok, ketepatan waktu siswa dalam menyelesaikan tugas. Data peningkatan keaktifan siswa diperoleh dari lembar pengamatan.



30



BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian, Pihak Yang Membantu 1. Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD Negeri 03 Jetis Kecamatan Jaten. Adapun yang menjadi subyek penelitian ini yaitu anak kelas III pada Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 34 siswa masing-masing terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan. Penelitian dilaksanakan pada materi geometri yaitu bangun datar. 2. TempatPenelitian Secara geografis Sekolah Dasar terletak di antara pemukiman penduduk, dipinggir jalan desa. Jumlah siswa Sekolah Dasar pada Tahun Pelajaran 2013/2014 sebanyak 222 siswa. Sekolah Dasar Negeri 03 Jetis beralamat di Jalan Solo – Sragen K.M. 8 di Desa Jetis Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah. Sekolah ini mempunyai 10 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru dan 1 ruang perpustakaan. Sekolah ini juga dilengkapi dengan mushola, tempat parkir kendaraan guru dan tempat parkir siswa. Halaman sekolah cukup luas yang biasa digunakan untuk kepentingan upacara dan olahraga. 3. WaktuPenelitian Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada semester II TahunPelajaran 2013 / 2014 dengan jadwal sebagai berikut:  



Siklus pertama pada hari kamis tanggal13 Maret 2014 Siklus kedua pada hari kamis tanggal20 Maret 2014



Berdasarkan jadwal tersebut di atas perbaikan dilaksanakan dua kali, dengan maksud untuk menyediakan waktu yang cukup. 31



4. Pihak yang membantu Penelitian ini dibantu oleh supervisor II sebagai rekan kerja dan pengamat dalam penelitian, serta kepala sekolah sebagai penanggungjawab. B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran 1. Rancangan prosedur perbaikan pembelajaran Proses penelitian tindakan merupakan kerja berulang atau (siklus), sehingga diperoleh pembelajaran dapat membantu siswa dalam menyelesaikan soal tentang bangun datar kelas III. Penelitian ini dilaksanakan dengan 2 siklus. Dua siklus dilakukan 2 kali pertemuan. Pada setiap siklus terdapat Tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.Ada empat tahap dalam sebuah PTK dapat digambarkan sebagai berikut: Tahap perencanaanan



Perenungan



Tindakan I Tindakan dan Observasi I



Tujuan Tercapai



Refleksi I



Refleksi II



Tahap Tahap Prosedur perencanaan Gambar 3.1 Bagan Perbaikan Pembelajaran Terevisi I



perencanaan



Penjelasan bagan prosedur Perbaikan Pembelajaran: Tindakan dan Observasi II terevisi II a) Perencanaan Sebelum melakukan penelitian pada tahap ini peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan penelitian, serta membuat rencana tindakan yang akan dilaksanakan pada proses belajar mengajar. Selain itu tahap ini juga dipersiapkan instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran yang akan digunakan. b) Tindakan atau pelaksanaan Pada tahap ini tindakan yang harus dilaksanakan peneliti sebagai upaya untuk melaksanakan perbaikan kegiatan belajar mengajar serta



32



mengamati hasil dan proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh teman supervisor 2. c) Pengumpulan data Pada tahap ini peneliti berusaha mengumpulkan data untuk mendapatkan hasil. d) Refleksi (analisis dan interpretasi) Pada tahap ini peneliti bersama guru dan teman sejawat sebagai pengamat melihat serta mempertimbangkan hasil dan dampak dari tindakan yang telah dilakukan. 2. Pelaksanaan Deskripsi Persiklus Adapun rincian prosedur penelitian dapat dijabarkan dengan kegiatan setiap siklusnya sebagai berikut : a. Siklus I 1) Tahap perencanaan Menyediakan perangkat penelitian meliputi tahap perencanaan pembelajaran yang berisikan tentang : Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK), Kegiatan Belajar



Mengajar



(KBM),



Sumber



/



Alat



/



Metode,



PenilaianLembar Observasi murid dan Lembar Kerja Siswa 2) Pelaksanaan tindakan/perbaikan Tindakan 1 Materi :Bangun datar persegi panjang(unsur-unsur bangun persegi panjang) banyak sisi panjang, banyak sisi Media Pembelajaran Evaluasi Tindakan 2 Materi Media Pembelajaran



lebar :Model dan gambar bangun datar :Teori belajar yang digunakan adalah teori Van Hiele melaui 3 tahapan model pencapaian konsep. :Dilakukan selama proses pembelajaran :Bangun datar segitiga (unsur-unsur segitiga) banyak sisi, banyak sudut, banyak titik sudut. :Model dan gambar bangun datar segitiga :Teori belajar yang digunakan adalah teori Van Hiele melalui 3 tahapan model pencapaian konsep. :Dilakukan selama proses pembelajaran.



Evaluasi Tindakan 3 Evaluasi secara individu dengan materi gabungan dari tindakan 1 dan tindakan 2.



33



Tindakan 3a Tindakan 3a dilakukan apabila tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang dibelajarkan pada tindakan 1 dan 2 kurang 65% . 3) Langkah-langkah perbaikan siklus I a. Kegiatan awal i. Guru mengucapkan salam dan memimpin do’a sebelum memulai pelajaran ii. Presensi iii. Menyanyikanlagu iv. Apersepsi : Guru bertanya kepada siswa yang memegang keramik v. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari vi. Guru menginformasikan tujuan yang akan dicapai setelah pembelajaran b. Kegiatan inti i. Guru melakukan Tanya jawab tentang bentuk bangun ii. iii. iv. v.



datar yang ditunjukkan guru Guru menunjukkan beberapa bangun datar yang di acak Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Guru membagikan lembar kerja kelompok beserta macam – macam bangun datar. Guru menyuruh mengelompokkan



bangun



datar



vi.



menurut bentuk dan permukaannya Guru memberi point kepada kelompok yang dapat



vii.



melaporkan hasil kerjaan secara duluan Guru memberikan kesempatan bertanya tentang hasil



viii.



diskusi. Guru memberikan umpan balik pada siswa mengenai



hasil diskusi ix. Guru memberikan penilaian hasil diskusi kelompok. c. Kegiatan akhir i. Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil belajar ii. Memberikan hasil evaluasi. iii. Penilaian individu iv. Memberi PR v. Salam penutup 4) Tahap Observasi Anggota tim observer melakukan observasi selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Observer dapat dilakukan oleh rekan sejawat atau guru yang lain, ini dengan tujuan untuk



34



efisiensi dan efektifitas kegiatan. Anggota tim mengobservasi seluruh kegiatan guru dan siswa. 5) Tahap Refleksi Setelah melakukan observasi terhadap pemahaman siswa, makakekurangan atau ketidaktercapaian pada siklus I dijadikan bahan dalam perbaikan pada kegiatan selanjutnya. Perbaikanperbaikan tersebut dapat berupa metode penyampaian, alat bantu (media) yang digunakan, atau alat evaluasi yang dipakai. Untuk mengukur pemahaman siswa perlu dilakukan evaluasi. Kegiatan evaluasi dapat menggunakan instrumen berupa lembar observasi oleh observer, atau angket b. Siklus II 1) Tahap perencanaan Menyediakan perangkat penelitian meliputi tahap perencanaan pembelajaran yang berisikan tentang : Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK), Kegiatan Belajar



Mengajar



(KBM),



Sumber



/



Alat



/



Metode,



PenilaianLembar Observasi murid dan Lembar Kerja Siswa. 2) Pelaksanaan tindakan Tindakan 1 Materi



:Bangun datar persegi panjang(luas persegi panjang)



Media



:Model gambar bangun datar persegi panjang



Pembelajaran :Teori belajar yang digunakan adalah teori Van Hiele melalui 3 tahapan model pencapaian konsep. Evaluasi



:Dilakukan selama proses pembelajaran



Tindakan 2 Materi



:Bangun datar segitiga (luas segitiga)



Media



:Model dan gambar bangun datar segitiga



Pembelajaran :Teori belajar yang digunakan adalah teori Van Hiele melalui 3 tahapan model pencapaian konsep.



35



Evaluasi



:Dilakukan selama proses pembelajaran



Tindakan 3 Evaluasi secara individu dengan materi gabungan dari tindakan 1 dan tindakan 2 Tindakan 3a Tindakan 3a dilakukan apabila tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang dibelajarkan pada tindakan 1 dan 2 kurang 65%. Meragakan aneka bangun datar Menggunakan model bangun datar berongga untuk menunjukan sisi dan titik sudut, model kerangka untuk menunjukan rusuk. 3) Langkah-langkah perbaikan siklus II a. Kegiatan awal i. Guru mengucapkan salam dan memimpin do’a sebelum memulai pelajaran ii. Presensi iii. Menyanyikanlagu iv. Apersepsi Guru bertanya kepada siswa yang memegang keramik v. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari vi. Guru menginformasikan tujuan yang akan dicapai setelah pembelajaran. b. Kegiatan Inti i. Guru melakukan Tanya jawab tentang bentuk bangun datar ii. iii. iv.



yang ditunjukkan guru Guru menunjukkan beberapa bangun datar yang di acak Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Guru membagikan lembar kerja kelompok beserta macam –



v.



macam bangun datar. Guru mengelompokkan bangun datar menurut bentuk dan



vi.



permukaannya Guru memberi point kepada kelompok yang dapat



vii.



melaporkan duluan Guru memberikan kesempatan untuk bertanya tentang hasil



diskusi dan memberi penilaian hasil diskusi. c. Kegiatan akhir i. Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil belajar ii. Memberikan hasil evaluasi. iii. Penilaian individu 36



iv. Memberi PR v. Salam penutup 4) Tahap Observasi observasi oleh observer, atau angket Tahap Observasi Anggota tim observer melakukan observasi selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Anggota tim mengobservasi seluruh kegiatan guru dan siswa. 5) Tahap refleksi Setelah melakukan observasi kemudian melaksanakan evaluasi terhadap pemahaman siswa. Dari observasi serta evaluasi tersebut akan diperoleh kekurangan atau ketidaktercapaian pada siklus II yang dapat dijadikan bahan renungan dalam perbaikan dalam kegiatan selanjutnya. Perbaikan-perbaikan itu dapat berupa metode penyampaian, alat bantu (media) yang digunakan, atau alat evaluasi yang dipakai. C. Teknik Analisis Data Data yang dianalisis meliputi data kuantitatif (dengan menampilkan angka-angka sebagai ukuran prestasi), dan data kualitatif (dengan menampilkan angka sebagai perbandingan). Analisis data dilakukan secara deskriptif komparatif yang bertujuan untuk membandingkan kondisi sebelum dan sesudah diadakan tindakan perbaikan pembelajaran. Tahapan dalam tindakan menganalisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. 1. Reduksi Data Reduksi data dilakukan dalam rangka pemilihan dan penyederhanaan data. Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini adalah seleksi data dan pembuangan data yang tidak relevan. Data-data yang relevan dengan penelitian akan diorganisasikan sehingga terbentuk sekumpulan data yang dapat memberi informasi faktual. 2.



Penyajian data Penyajian data dilakukan dalam bentuk sekumpulan informasi, baik berupa tabel, bagan, maupun deskriptif naratif, sehingga data yang tersaji



37



relatif jelas dan informatif. Tindakan lanjutan, penyajiana data digunakan 3.



dalam kerangka menarik kesimpulan dari akhir sebuah tindakan. Penarikan kesimpulan Kegiatan penarikan kesimpulan merupakan kegiatan tahap akhir dari proses



analisis



data.



Penarikan



kesimpulan



disusun



dengan



mempertimbangkan secara evaluatif berdasarkan kegiatan-kegiatan yang ditempuh dalam dua tahap sebelumnya. Data dalam penelitian ini diperoleh dari lembar observasi pengelolaan pembelajaran, pemberian tugas, lembar penilaian aktivitas siswa dan tes hasil belajar siswa dianalisis dilakukan untuk mengetahui peningkatan kompetensi kognitif siswa akibat adanya perbaikan pembelajaran yaitu dengan menggunakan



model



pembelajaran



untuk



menentukan



peningkatan



kompetensi kognitif belajar siswa dianalisis dengan menggunakan topik deskriptif atau prosentase (%) sebagai berikut: Ketuntasan kelas: Jumlah nilai yang tuntas x 100 Jumlah total siswa



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran 1. Deskripsi prasiklus Sebelum melakukan tindakan pertama(siklus pertama), diadakan tes awal/prasiklus untuk mengetahui kondisi prasiklus prestasi belajar siswa. Analisis kondisi prasiklus dapat dikemukakan sebagai berikut:



38



a) Alat bantu pembelajaran yang ditempelkan pada papan planel yaitu bangun datar mudah jatuh karena kurang merekat dengan baik. Sebaiknya diganti atau diperbaiki agar kuat menempel. b) Sewaktu pelajaran dimulai sebagian besar siswa belum menyiapkan buku matematika maupun alat pelajaran. Hal ini merupakan kebiasaan para siswa menunggu perintah guru. Sebaiknya siswa diberi penjelasan untuk menyiapkan buku dan alat pelajaran diletakkan diatas meja sebelum pelajaran dimulai. c) Bahasa yang digunakan guru untuk menjelaskan materi kurang dapat dipahami oleh beberapa siswa, sehingga ada siswa diam saja sewaktu diberi pertanyaan. Dianjurkan menggunakan bahasa atau kata-kata yang sederhana mudah diterima dan dipahami siswa. d) Sebagian siswa tidak berani maju ke depan kelas untuk menyelesaikan contoh soal. Hal ini disebabkan kurang atau tidak diberi motivasi dengan baik sehingga siswa malu atau takut ke depan kelas. e) Siswa takut bertanya dan mengeluarkan pendapat. Ini disebabkan karena belum bisa atau belum terlatih, maka sangat perlu siswa diajak tanya jawab secara personal. f) Sebagian siswa kurang terampil menggunakan alat peraga disebabkan karena kurang aktif, pemalu, penakut sehingga tidak berani mencoba bahkan tidak ingin mencoba. g) Kesulitan menyelesaikan soal, sebagian besar siswa mengerjakan tidak menggunakan langkah-langkah penyelesaian akibatnya banyak pekerjaan siswa kurang mendapat nilai maksimal. h) Siswa yang pandai mendominasi dalam kelas. i) Secara keseluruhan pelaksanaan prasiklus kurang begitu baik dan kondusif, terbukti pada hasil tes rata-rata kelas masih kurang dari 70, meskipun belum mencapai target yang diharapkan 75 sebagai tolok ukur. Maka perlu adanya perbaikan baik dalam kegiatan pembelajaran agar prestasi belajar siswa meningkat. Hasil belajar siswa pada ulangan harian prasiklus dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa Pada kondisi Prasiklus Keterangan



Kondisi Awal/prasiklus 39



Nilai terendah Nilai tertinggi Rata-rata Siswa belajar tuntas siswa belajar belum tuntas



50 75 65 38% 62%



Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 50, nilai tertinggi adalah 75, dan rata-rata nilainya 65, serta siswa yang telah belajar tuntas baru 38 %, maka masih banyak siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan (KKM=65). Sehinga perlu diadakan tindakan untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada umumnya, dan pada materi bangun datar pada khususnya. 2. Deskripsi Siklus I Setelah melaksanakan tindakan pada siklus I diperoleh peningkatan hasil belajar matematika pada materi bangun datar dengan menggunakan bangun datar. Pada siklus I disampaikan kompetensi dasar menentukan sifat-sifat bangun datar sederhana dan menentukan persegi panjang dan segitiga. Analisis hasil penelitian berdasakan tindakan, observasi dari sikap dan perilaku siswa pada siklus I dapat dikemukakan sebagai berkut: a) Suasana dikelas sudah ada perubahan dimana siswa dapat merespon pertanyaan guru. b) Siswa mulai terampil menggunakan alat peraga benda konkrit baik didepan kelas maupun secara berkelompok c) Anak yang kurang pandai sudah ada perubahan dan aktif dalam mengikuti pembelajaran. d) Suasana kelas sudah terlihat tertib dan rapi tapi masih ada beberapa anak yang belum mampu menyesuaikan. e) Beberapa siswa keberanianya mulai tumbuh, ada yang tanpa ditunjuk sudah mengacungkan jari untuk menjawab. f) Ada beberapa siswa yang memanfaatkan waktu untuk bertanya kepada g) h) i) j) k)



guru Siswa senang dengan mata pelajaran yang diajarkan Siswa tertarik dengan mata pelajaran Siswa cukup aktif mendengarkan penjelasan guru saat KBM. Siswa tertarik dengan media yang digunakan Sebagian siswa belum dapat menerima pelajaran yang diajarkan dengan baik



40



l) Siswa cukup aktif menjawab pertanyaan guru, meskipun masih malumalu. m) Semangat siswa dalam KBM lumayan baik. n) Keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas masih perlu ditingkatkan. o) Siswa belum dapat memecahkan masalah yang berkaitan dengan tugas dari guru dengan baik p) Siswa belum dapat mengerjakan soal tes dengan baik. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada siklus I, maka dapat dilihat analisis data hasil belajar siswa berikut:



Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Pada kondisi Siklus I Keterangan Nilai terendah Nilai tertinggi Rata-rata Siswa belajar tuntas siswa belajar belum tuntas



Kondisi siklus I 60 80 71 76% 23%



Tabel 4.3 Perbandingan hasil tes kondisi prasiklus, siklus I siswa kelas III SD N 03 Jetis Keterangan Nilai terendah Nilai tertinggi Rata-rata Siswa belajar tuntas siswa belajar belum tuntas



Kondisi Awal/prasiklus 50 75 65 38% 62%



Kondisi siklus I 60 80 71 76% 23%



Dari hasil analisa data peningkatan hasil belajar kognitif siswa siklus I dapat disimpulkan bahwa prosentasi hasil belajar siswa yang tuntas naik dari 38% kondisi prasiklus menjadi 62% setelah siklus I, berarti mengalami kenaikan sebesar 24%, dengan nilai batas tuntas 65. Adapun nilai terendah pada kondisi awal 50, sedangkan setelah siklus I mengalami kenaikan mejadi 60. Nilai tertinggi pada kondisi awal adalah 75 setelah



41



siklus I menjadi 80. Rata-rata nilai pada kondisi awal 65 setelah siklus I menjadi 71. Pada siklus I ternyata masih ada siswa yang belum tuntas belajarnya sehingga guru berusaha untuk mengadakan perbaikan bagi siswa yang belum mencapai batas tuntas, dan memberikan pengayaan kepada seluruh siswa yang sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM=65). Pelaksanaan perbaikan dan pengayaan ini dilaksanakan pada siklus II. 3. Deskripsi Siklus II Peneliti melaksanakan tindakan pada siklus II dengan materi yang sama dengan siklus I yaitu tentang bangun datar. Analisa hasil penelitian berdasarkan pelaksanaan tindakan, observasi dari sikap dan perilaku siswa pada siklus II dapat dikemukakan sebagai berikut: a) Dengan cepat siswa dapat merespon pertanyaan guru dengan jawaban yang benar. b) Siswa bertambah terampil menggunakan alat peraga baik didepan kelas secara individu maupun menyelesaikan LKS c) Seluruh siswa aktif dalam melaksanakan pembelajaran tanpa membedakan yang pandai dan yang kurang pandai. d) Suasana kelas tertib, terkendali dan kondusif. Denga demikian proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan lancar, bahkan dapat dikembangkan sesuai dengan daya pikir dan kemampuan siswa. e) Keberanian siswa semakin tumbuh, sebagian besar mengacungkan jarinya untuk menjawab pertanyaan guru. f) Siswa berlomba ingin menyelesaikan soal atau menyampaikan hasil didepan kelas. Rasa percaya diri telah terbuka maka sangat baik apabila diberi kesempatan seluas-luasnya. g) Selama dites siswa mengerjakan semua soal dengan tenang, tertib karena mengharap nilai yang terbaik. Berarti rasa tanggungjawab dan percaya diri sudah dimiliki dan disadari oleh masing-masing siswa. h) Siswa memanfaatkan waktu untuk bertanya ketika guru memberi kesempatan untuk menanyakan materi pelajaran yang belum dipahami. i) Siklus II menunjukan bahwa sebagian besar siswa sudah paham dengan penjelasan guru tentang materi pelajaran bangun datar. Siswa



42



telah dilibatkan dalam mendemonstrasikan alat peraga bangun datar j) k) l) m) n) o)



didepan kelas. Siswa senang dengan mata pelajaran yang diajarkan Siswa tertarik dengan materi pelajaran Siswa cukup aktif mendengarkan penjelasan guru saat KBM. Siswa tertarik dan senang dengan media yang digunakan Siswa menerima pelajaran dengan baik. Siswa aktif menjawab pertanyaan guru dan mau berebut mengerjakan



p) q) r) s)



tugas dan mengerjakan soal latihan dipapan tulis. Semangat siswa dalam mengikuti KBM meningkat Siswa aktif mengerjakan tugas dari guru Siswa sudah dapat mengerjakan tugas dari guru dengan baik Siswa dapat mengerjakan soal test dengan baik



Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada Siklus II, maka dapat dilihat melalui perbandingan hasil tes berikut: Tabel 4.4 Hasil Belajar Siswa Pada kondisi Siklus II Keterangan Nilai terendah Nilai tertinggi Rata-rata nilai Siswa belajar tuntas Siswa belajar belum tuntas



Siklus II 65 90 77 97% 3%



Tabel 4.5 Perbandingan hasil tes kondisi prasiklus, siklus I dan siklus II siswa kelas III SD Negeri 03 Jetis Keterangan Nilai terendah Nilai tertinggi Rata-rata Siswa belajar tuntas Siswa belajar belum tuntas



Prasiklus 50 75 65 38% 62%



Siklus I 60 80 71 76% 23%



Siklus II 65 90 77 97% 3%



Dari tabel perbandingan hasil tes kondisi prasiklus, siklus I dan siklus II dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Nilai terendah yang diperoleh siswa pada kondisi awal 50, pada siklus I 65 dan pada siklus II naik menjadi 90



43



2. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada kondisi prasiklus 75, pada siklus I naik menjadi 80 dan pada siklus II adalah 90. 3. Nilai rata-rata kelas juga terjadi peningkatan yaitu pada kondisi prasiklus sebesar 65, siklus I menjadi 71 dan pada siklus II naik lagi menjadi 77 4. Untuk pencapaian kriteria ketuntasan minimal (nilai KKM=65) pada kondisi prasiklus 38%, setelah tes siklus I naik menjadi 76% dan setelah siklus II naik lagi menjadi 97%. Jadi secara keseluruhan dapat dinyatakan bahwa hasil pembelajaran dapat meningkat setelah diadakan tindakan pada siklus I dan siklus II. Dari analisis data dan diskusi terhadap pelaksanaan pembelajaran pada kondisi prasiklus, siklus I dan siklus II, secara umum telah menunjukkan perubahan yang signifikan. Guru dalam melaksanakan pembelajaran semakin mantap dan luwes dengan kekurangan–kekurangan kecil diantaranya kontrol waktu. Prosentase hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotor siswa meningkat. Hal ini terbukti adanya peningkatan hasil belajar yang berupa mampu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dari guru dengan rasa percaya diri, tidak ragu-ragu dan berani bertangung jawab atas apa yang dikerjakannya. Hal ini dapat dilihat dari perilaku siswa yang semula takut dan malu untuk mengerjakan tugas dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru, sekarang siswa semakin berani menjawab pertanyaan dan mengerjakan tugas dari guru. Berdasarkan peningkatan hasil belajar yang telah dicapai siswa maka pelaksanaa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dianggap cukup dan diakhiri pada siklus ini.



B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran Berdasarkan hasil pelaksanaan penelitian pada siklus I dan II dapat dinyatakan bahwa pembelajaran Matematika menggunakan bangun datar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri 3 Jetis. Pada siklus I setelah diadakan tes kemampuan awal dilanjutkan dengan siswa menerima materi pelajaran tentang bangun datar. Proses pembelajaran 44



disampaikan dengan strategi dan terencana dimulai dari kegiatan awal, inti, dan penutup. Kegiatan ini terfokus mengaktifkan siswa mulai dari memperhatikan penjelasan, melakukan percobaan dan praktik, untuk memperoleh kesimpulan, diakhiri peningkatan hasil belajar siswa yaitu dari kondisi prasiklus, siklus I, dan sikus II tampak adanya peningkatan hasil belajarnya. Terbukti dapat dilihat pada tabel di atas. Siklus II merupakan kelanjutan dari siklus I untuk memantapkan dan mencapai tujuan penelitian. Pembelajaran yang disampaikan tentang bangun datar dengan menggunakan media bangun datar dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa tentang bangun datar pada siswa kelas III SD Negeri 3 Jetis. Kegiatan belajar dilaksanakan dengan strategi terencana sebagai mana siklus I dan kegiatan pembelajaran dilaksanakan lebih optimal. Hasil siklus II menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa yaitu nilai ratarata siswa menjadi 77. Siswa yang belajar tuntas mencapai 97% Tabel 4.6 Perbandingan hasil tes kondisi prasiklus, siklus I dan siklus II siswa kelas III SD Negeri 03 Jetis Keterangan Nilai terendah Nilai tertinggi Rata-rata Siswa belajar tuntas Siswa belajar belum tuntas



Prasiklus 50 75 65 38% 62%



45



Siklus I 60 80 71 76% 23%



Siklus II 65 90 77 97% 3%



Gambar 4.1 Grafik Perkembangan Prasiklus, Siklus I dan Siklus II Dari tabel perbandingan hasil tes kondisi awal, silus I, dan siklus II dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Nilai terendah yang diperoleh siswa pada kondisi prasiklus 50, pada siklus I 60, dan pada siklus II naik menjadi 65. 2. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada kondisi prasiklus 75, pada siklus I naik menjadi 80, dan pada siklus II adalah 90. 3. Nilai rata-rata kelas juga terjadi peningkatan yaitu pada kondisi awal sebesar 65, siklus I menjadi 71, dan pada siklus II naik lagi menjadi 77. 4. Untuk pencapaian kriteria ketuntasan minimal (nilai KKM = < 65 ) pada kondisi awal 38%, setelah tes siklus I naik menjadi 76%, dan setelah sikus II naik lagi menjadi 97%. Jadi secara keseluruhan dapat dinyatakan bahwa hasil pembelajaran dapat meningkat setelah diadakan tindakan pada siklus I dan siklus II. Bedasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa meningkat, baik hasil belajar kognitif, afektif, maupun psikomotoriknya. Dengan demikian penggunaan alat peraga pada pembelajaran matematika yaitu berupa bangun datar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas III SD Negeri 3 Jetis. BAB V SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT



46



A. Simpulan Berdasarkan



hasil



penelitian



meningkatkan



prestasi



belajar



matematika melalui penggunaan bangun datar siswa kelas III SD Negeri 03 Jetis, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Hasil belajar matematika pada materi bangun datar siswa kelas III SD Negeri 03 Jetis dapat meningkat dengan menggunakan bangun datar bila di bandingkan pada pembelajaran sebelumnya yang tidak menggunakan media bangun datar. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas terjadi peningkatan yaitu pada kondisi awal hanya mencapai 65, setelah siklus I mencapai 71 dan pada siklus II naik menjadi 77. Yang ditekankan dalam penelitian ini adalah bagaimana cara meningkatkan kualitas dan kuantitas pembelajaran Matematika meliputi : a. Pemantapan kemampuan guru terhadap kompetensi dasar bangun datar di kelas III Sekolah Dasar. b. Meningkatkankan kemampuan guru dalam merencanakan dan menerapkan strategi pembelajaran. c. Mengenalkan pada guru mengenai penerapan strategi motivasi belajar. d. Meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan media atau alat peraga matematika terutama bangun datar di kelas III SD Negeri 03 Jetis, baik alat peraga yang tersedia maupun alat peraga buatan guru. Berdasarkan temuan dan hasil penelitian tentang penggunaan bangun datar ternyata dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa tentang bangun



datar pada siswa kelas III di SD Negeri 03 Jetis. Jadi secara



keseluruhan prestasi belajar siswa sudah meningkat bila dilihat dari nilai ratarata yang diperoleh siswa pada kelas III ini.



B. SARAN TINDAK LANJUT Berdasarkan hasil penelitian mengenai penggunaan bangun datar pada kelas III SD Negeri 03 Jetis, maka saran-saran yang diberikan sebagai



47



sumbangan pemikiran untuk meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya dan meningkatkan kompetensi peserta didik di SD Negeri 03 Jetis pada khususnya sebagai berikut : 1. Bagi Sekolah Penelitian dengan Class - room action research membantu dalam meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah. 2. Bagi Guru a. Untuk meningkatkan prestasi belajar Matematika (materi bangun datar) diharapkan menggunakan media pembelajaran yang sesuai baik itu media yang sudah ada maupun buatan guru. b. Untuk memperoleh jawaban yang tepat, sesuai dengan tujuan penelitan disarankan untuk menggali pendapat atau tanggapan siswa dengan kalimat yang lebih mengarah pada proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran yang sesuai. c. Adanya tindak lanjut terhadap penggunaan media bangun datar pada mata pelajaran matematika materi bangun datar. 3. Bagi Siswa a. Peserta didik hendaknya dapat berperan aktif dengan menyampaikan ide yang kreatif atau pemikiran pada proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan lancar sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal. b. Siswa dapat mengaplikasikan hasil belajarnya ke dalam kehidupan sehari-hari



DAFTAR PUSTAKA Aisyah, Nyimas, 2007.Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Ditjen Dikti Depdiknas. Jakarta Arikunto, Suharsini.2006.Evaluasi Pendidikan.Bandung:Rosda Karya Dimyati dan Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta



48



Darmansyah. 2006.Penelitian Tindakan Kelas. UNP Erman



Suherman dkk. (2001). Strategi Kontemporer.Bandung: FMIPA UPI



Pembelajaran



Matematika



Gagne,R.M.1985.The Conditions of Leraning and theory instruction(4thed).Orlando FL:Holt, Rinehart and Winston



of



Nana Sudjana. (1989).Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung : PT.Remaja Rosdakarya Nana Sujana. 1989.Teori-teori belajar Untuk pengajaran.Bandung Ekonomi UI Nana Sudjana. 2001. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya. Sardiman, A.M. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta :Raja Grafindo Persada. Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta. Ruseffendi.1996.Pendidikan Matematika 3.Jakarta: Depdikbud Tom&Hariet Sobol (2003). Rancangan Anak Cerdas. Jakarta: Inisiasi Perss



49



LAMPIRAN 1 PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA UPT JATEN SEKOLAH DASAR NEGERI 03 JETIS Alamat : Jln. Solo – Sragen K.M.8, Balong, Jetis, Jaten (0271) 8201806



KARANGANYAR



IZIN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN



50



Nomor : 800/



/SD/X/2014



Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama



: Drs. Trimo Atmojo



NIP



: 19550402 197802 1 003



Pangkat/Gol



: Pembina/IV-A



Jabatan



: Kepala Sekolah



Unit Kerja



: SD Negeri 03 Jetis



Memberi izin kepada



:



Nama Mahasiswa



: Anik Mulyati



NIM



: 821343802



Pokjar



: Karanganyar



Untuk melaksanakan praktek pembelajaran di kelas III guna tugas kuliah S1 PGSD mata kuliah PKP. Demikian izin disampaikan agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Jetis,



Maret 2014



Kepala Sekolah



Drs. Trimo Atmojo NIP 19550402 197802 1 003 LAMPIRAN 2 Kesediaan Sebagai Supervisor 2 Dalam Penyelenggaraan Pemantapan Kemampuan Profesional(PKP) Kepada: Kepala UPBJJ UT Surakarta Di Tempat



51



Yang bertandatangan dibawah ini: Nama : Sam Siswanti,S.Pd.SD NIP : 19690510 200801 2 023 Tempat mengajar : SD Negeri 03 Jetis UPT PUD NFI dan SD Kecamatan Jaten Alamat sekolah : Jl. Solo-Sragen Km 08, Balong, Jetis, Jaten Telepon : 0271 8201806 Menyatakan bersedia sebagai supervisor 2 untuk membimbing mahasiswa dalam perencanaan dan pelaksanaan PKP (PDGK 4501) atas:: Nama : Anik Mulyati NIM : 821343802 Program studi : S1 PGSD Tempat mengajar : SD Negeri 03 Jetis UPT PUD NFI dan SD Kecamatan Jaten Alamat sekolah : Jl. Solo-Sragen Km 08, Balong, Jetis, Jaten Telepon : 081393325293 Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya. Karanganyar,



Maret 2014



Mengetahui Kepala SD Negeri 03 Jetis



Supervisor 2



Drs. Trimo Atmojo NIP 19550402 197802 1 003



NIP 19690510 200801 2 023



Lampiran 3 Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Fakta / data pembelajaran yang terjadi di kelas : hasil belajar matematika materi bangun datar pada siswa kelas III semester II SD Negeri 03 Jetis Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2013 / 2014 masih 52



sangat rendah . hal ini disebabkan karena guru masih menggunakan metode pembelajaran yang konvensional tanpa adanya alat peraga , sehingga siswa tidak ada minat dengan pelajaran matematika yang menyebabkan prestasinya di kelas rendah , terutama pada materi bangun datar . Identifikasi masalah dari fakta pembelajaran yang terjadi di kelas yaitu pembelajaran Matematika materi bangun datar pada siswa kelas III semester II SD Negeri 03 Jetis tahun pelajaran 2013 / 2014 kurang berhasil . hal ini dapat dilihat dari nilai /prestasi siswa pada materi bangun datar yang rendah , dan siswa tidak ada minat dan keaktifan pada materi bangun datar . Analisis masalah guru belum menggunakan alat peraga yang sesuai dengan materi sehingga membuat siswa kurang aktiv bertanya pada saat pembelajran . Alternatif dan prioritas pemecahan masalah yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan mwnggunakan alat peraga yang sesuai dengan materi bangun datar , guru lebih dapat mengaktifkan siswa dengan menerapkan model pembelajaran yang tepat , dan guru harus memberikan kepada murid untuk bertanya . Rumusan masalah : (1) apakah penggunaan alat peraga benda konkrit dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa tentang materi bangun datar kelas III Sekolah Dasar Negeri 03 Jetis ?(2) apakah penggunaan alat peraga konkrit dapat meningkatkan pretasi blajar Matematika tentang materi bangun datar kelas III Sekolah dasar Negeri 03 Jetis ?



LAMPIRAN 4 Daftar Nama Siswa Kelas III SD Negeri 03 Jetis



No



Nama



1



Tri Wahono



2



Adelia Kusuma



Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan



53



Perempuan



3



Aprilia Marfita



4



Alfarizal Bintang



Laki-laki



5



Alya Amelia Ayu



Perempuan



6



Amelia Sekar Ayu



Perempuan



7



Ardila Anggun



Perempuan



8



Arum khoirunnisak



Perempuan



9



Aven Hanifah



Perempuan



10



Celsylia Asyifa



Perempuan



11



Dea Imelda A



Perempuan



12



Desy Rahmawati



Perempuan



13



Fadhilah P



Perempuan



14



Fahrudin Ahmad



Laki-laki



15



Fauzan Wahyu



Laki-laki



16



Firda Aprilia s



Perempuan



17



Firnanda Alya



Perempuan



18



Hana Juni L



Laki-laki



19



Hanindhita P



Perempuan



20



Kuncoro W



Laki-laki



21



Maulana Panji



Laki-laki



22



Maulana Sidiq



Laki-laki



23



Muhammad F



Laki-laki



24



Novia Sayra



25



Rizal H



26



Sepfianar Gina



Perempuan



27



Siti Azizah



Perempuan



28



Yanuar Daffa



Perempuan Laki-laki



Laki-laki



54



29



Zaenal Ali



Laki-laki



30



Raditya Reno



Laki-laki



31



Ardiyansah



Laki-laki



32



Aulia Tiyan



Perempuan



33



Yolanda



Perempuan



34



M.Abdul Hakim



Laki-laki



55



LAMPIRAN 5 Lembar Catatan Pelaksanaan Dalam Penggunaan Alat Peraga Benda Konkrit Materi Bangun Datar Siklus I



No



Hari tanggal



1



Kamis, 13 Maret 2014



Secara keseluruhan pelaksanaan siklus I masih kurang kondusif



Perlu adanya antisipasi tindakan dengan menciptakan suasana kelas yang kondusif dan saling interaktif



2



Kamis, 13 Maret 2014



Proses pembelajaran berjalan lancar, dan siswa terlihat mulai aktif dan merespon pada setiap materi yang diberikan.



Proses kegiatan belajar mengajar berjalan lancar



Permasalahan yang dihadapi



Mengetahui



Kesimpulan



Mahasiswa



Kepala SD Negeri 03 Jetis



Drs Trimo Atmojo NIP. 19550402 197802 1 003



Anik Mulyati NIM 821343802



56



LAMPIRAN 6 Lembar Catatan Pelaksanaan Dalam Penggunaan Alat Peraga Benda Konkrit Materi Bangun Datar Siklus II



No



Hari tanggal



1



Kamis, 20 Maret 2014



Proses pembelajaran berjalan lancar, ada sedikit kendala dalam kegiatan menyebutkan sifat-sifat bangun datar



Proses belajar mengajar memerlukan pendekatan individual untuk menyelesaikan masalah yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan



2



Kamis, 20 Maret 2014



Proses pembelajaran berjalan lancar. Anak anak mulai terbiasa dengan kegiatan belajar menggunakan alat peraga benda konkrit, mereka menyenangi kegiatan ini.



Proses kegiatan belajar mengajar berjalan lancar



Permasalahan yang dihadapi



Mengetahui



Kesimpulan



Mahasiswa



Kepala SD Negeri 03 Jetis



Drs Trimo Atmojo NIP. 19550402 197802 1 003



Anik Mulyati NIM 821343802



57



LAMPIRAN 7 Lembar Observasi Pelaksanaan Dalam Penggunaan Alat Peraga Benda Konkrit Materi Bangun Datar



No



Komponen



Aspek pengamatan 1.



Berdo’a salam



2.



Mengadakan apersepsi tentang tema yang disampaikan



1.



Guru menyiapkan alat peraga yang akan dipergunakan



2.



Guru melakukan tanya jawab tentang bentuk bangun datar yang ditunjukan guru



3.



Guru menunjukan beberapa bangun datar yang diacak



4.



Guru membagikan lembar kerja kelompok beserta macam-macam bangun datar



5.



Guru menyuruh mengelompokan bangun datar menurut bentuk dan permukaanya



6.



Guru memberikan penilaian atas hasil diskusi dengan kelompok



1.



Guru membuat kesimpulan beserta siswa dan memberi hasil evaluasi



2.



Guru memberi PR



3.



Do’a penutup



1 Pendahuluan



2 Inti



3 Penutup



Pelaksanaan pembelajaran Perencanaan observasi Laporan Y T Y T Y T    























































































































Keterangan : T : Tidak Y : Ya ( Ya sudah Baik)dalam memberikan penjelasan dan menerangkan kepada anak-anak sudah baik dan bahasa penyampaian mudah dMatematikahami oleh anak sehingga kegiatan berjalan lancar 58



LAMPIRAN 8 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I MATA PELAJARAN



: Matematika



KELAS / SMT



: III (Tiga) / II



HARI / TANGGAL



: Kamis, 13 Maret 2014



ALOKASI WAKTU



: 1 X 35 Menit (1X Pertemuan)



A.Kompetensi Dasar 4. Memahami unsur dan sifat – sifat bangun datar sederhana B.Kompetensi Dasar 4.1.Mengidentifikasi berbagai bangun datar persegi dan persegi panjang C.Indikator Kognitif 4.1.1. Menunjukkan benda – benda secara geometris berbentuk persegi dan persegi panjang. 4.1.2. Mengelompokkan berbagi bentuk bangun datar persegi dan persegi panjang Afektif Perilaku berkarakter : disiplin, teliti, percaya diri dan tanggung jawab Psikomotor : mampu menunjukkan dan mengelompokkan berbagai bentuk bangun datar dan persegi panjang. D.Tujuan Pembelajaran Kognitif  Melalui metode ceramah, Tanya jawab dan diskusi, siswa dapat ,menunjukkan dan mengelompokkan berbagai bentuk bangun datar persegi dan persegi panjang. Afektif  Perilaku berkarakter Siswa dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan siswa dinilai dapat menunjukkan karakter disiplin, teliti, percaya diri dan tanggung jawab.  Psikomotor Melalui metode penugasan dan diskusi siswa dapat mengelompokkan berbagai bangun datar persegi dan persegi panjang. E.Materi  Unsur sifat bangun – bangun datar  Gambar bangun datar persegi dan persegi panjang yang ada di sekitar  Pengelompokkan bangun datar persegi dan persegi panjang



59



F.Langkah – langkah pembelajaran Siklus 1 N o 1.



2.



Kegiatan Guru



Murid



Kegiatan Awal i. Guru mengucapkan a. Siswa menjawab salam dan memimpin salam dan do’a sebelum berdo’a b. Siswa memulai pelajaran ii. Presensi memperhatikan iii. Menyanyikan lagu c. Siswa bersama iv. Apersepsi guru Guru bertanya kepada menyanyikan lagu. siswa yang memegang d. Siswa menjawab keramik pertanyaan guru. v. gurumenginformasika e. Siswa n materi yang akan memperhatikan. dipelajari f. Siswa vi. Gurumenginformasika memperhatikan. n tujuan yang akan dicapai setelah pembelajaran. Kegiatan Inti Eksplorasi a. Guru melakukan a. Siswa mengamati Tanya jawab tentang dan menjawab bentuk bangun datar pertanyaan yang ditunjukkan guru b. Siswa mengelompokka b. Guru menunjukkan n sesuai dengan beberapa bangun perintah guru datar yang di acak c. Siswa tenang dan c. Guru membagisiswa memperhatikan. menjadi beberapa kelompok. a. Kelompok Elaborasi melaksanakan a. Guru membagikan tugas lembar kerja kelompok beserta macam – macam b. Kelompok melaksanakan bangun datar. tugas b. Guru



60



Waktu 5‘



Metode



Karakter



Ceramah Tanya jawab



Teliti Percaya Tanggung jawab



 Ceramah  Tanya jawab  Diskusi



 disiplin  tanggung jawab  ketelitian



25 ‘



mengelompokkan bangun datar menurut bentuk dan c. Kelompok yang tercepat permukaannya melaporkan c. Guru member point hasilnya. kepada kelompok yang dapat d. Siswa melaporkan duluan memperhatikan dan menerima d. Guru memberikan hasil diskusi kesempatan untuk bertanya tentang hasil diskusi dan member a. Siswa bersama penilaian hasil guru membuat diskusi. hasil kesimpulan Konfirmasi b. Siswa a. Guru bersama siswa mengerjakan soal membuat kesimpulan c. Siswa menerima hasil belajar hasil b. Memberikan hasil d. Melaksanakan evaluasi. tugas c. Penilaian individu e. Salam kembali d. Member PR e. Salam penutup



G.Sumber Belajar, Media, metode 1. Sumber Belajar Supardjo, 2004. Matematika



Gemar



5‘



Berhitung



 Ceramah  Demonstra si  penugasan



2.



Solo.



PT.



   



disiplin tekun teliti tanggung jawab



Tiga



Serangkai,Pustaka Mandiri Nur Akhsin, Heny K, dan Thoyibah, 2004. MatematikaKelas 3 SD. PT. Macanan Jaya Cemerlang. Silabus KTSP Matematika Kelas III Buku Tematik Kelas III 2. Media  Penghapus, taplak meja, penggaris, buku, deskrip, papan tulis  Benda – benda yang ada di sekitas  Gambar – gambar pendukung pelajaran 3. Metode  Ceramah  Tanya jawab  Demonstrasi  Diskusi H.Evaluasi 1. Teknik tes = lisan dan tertulis 2. Bentuk instrument = lisan



61



3. Test dalam proses 4. Tes akhir



SOAL TEST 1. Test awal =pre test 2. Test dalam proses =mengamati kegiatan siswa untuk menunjukkan bangun datar persegi dan persegi panjang 3. Test akhir = Siklus 1 Jawablah pertanyaan di bawah ini: 1. Ubin lantai berbentuk … 2. Gambar permukaan penghapus berbentuk … 3. Gambar permukaan almari berbentuk … 4. Sebutkan 3 benda di sekitar kita yang berbentuk bangun datar persegi panjang! 5. Gambarlah bangun datar persegi! Kunci jawaban: 1. Persegi 2. Persegi panjang 3. Persegi panjang 4. Meja, papan tulis, almari dst 5.



Skor penilaian : 2 x 5 = 10 Jetis, 13 Maret 2014 Mengetahui, PLT Kepala Sekolah



62



SD



Negeri



03



Jetis



Mahasiswa



Drs. TRIMO ATMOJO



ANIK MULYATI



NIP. 19550402 197802 1 003



NIM. 819343802 Mengetahui, Penguji



SAM SISWANTI,S.Pd.SD. NIP. 19690510 200801 2 023 LAMPIRAN 9 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II MATA PELAJARAN



: Matematika



KELAS / SMT



: III (Tiga) / II



HARI / TANGGAL



: Kamis, 20 Maret 2014



ALOKASI WAKTU



: 2 X 35 MENIT (1X pertemuan)



A. Kompetensi Dasar 4. Memahami unsur dan sifat – sifat bangun datar sederhana B. Kompetensi Dasar 4.1. Mengidentifikasi berbagai bangun datar persegi dan persegi panjang C. Indikator Kognitif 4.1.1. Menunjukkan benda – benda secara geometris berbentuk persegi dan persegi panjang. 4.1.2. Mengelompokkan berbagi bentuk bangun datar persegi dan persegi panjang Afektif Perilaku berkarakter : disiplin, teliti, percaya diri dan tanggung jawab Psikomotor :mampu menunjukkan dan mengelompokkan berbagai bentuk bangun datar dan persegi panjang. D. Tujuan Pembelajaran Kognitif  Melalui metode ceramah, Tanya jawab dan diskusi, siswa dapat ,menunjukkan dan mengelompokkan berbagai bentuk bangun datar persegi dan persegi panjang. Afektif  Perilaku berkarakter 63



Siswa dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan siswa dinilai dapat 



menunjukkan karakter disiplin, teliti, percaya diri dan tanggung jawab. Psikomotor Melalui metode penugasan dan diskusi siswa dapat mengelompokkan berbagai



bangun datar persegi dan persegi panjang. E. Materi  Benda sekitar yang berbentuk persegi dan persegi panjang  Bangun persegi dan persegi panjang  Menjiplak bangun persegi dan persegi panjang F. Langkah – langkah pembelajaran Siklus 2 N o 1



Kegiatan Guru



Murid



Kegiatan Awal a. Guru mengucapkan a. Siswa salam



dan



memimpin sebelum



Waktu



menjawab



salam dan berdo’a



do’a



10‘



Metode Ceramah



Teliti



Tanya



Percaya



jawab



diri



memulai



Tanggung b. Siswa



pelajaran b. Presensi



jawab



memperhatikan c. Siswa bersama guru



c. Menyanyikan lagu



menyanyikan lagu. d. Siswa



d. Apersepsi Guru



Karakter



menjawab



pertanyaan guru. bertanya



kepada siswa yang memegang keramik e. Guru



e. Siswa memperhatikan.



menginformasikan materi f.



yang



akan



f.



dipelajari Guru



Siswa memperhatikan.



menginformasikan tujuan dicapai 2



yang



akan setelah



pembelajaran. Kegiatan Inti Eksplorasi a. Guru melakukan



a. Siswa mengamati 45



64



 Ceramah



 disiplin



Tanya jawab tentang



dan



bentuk bangun datar



pertanyaan



yang guru b. Guru



menjawab menit



ditunjukkan



 Tanya



 tanggun



jawab  Diskusi



g jawab  ketelitia n



b. Siswa menunjukkan



beberapa



bangun



datar yang di acak



beberapa



kelompok. Elaborasi a. Guru membagikan lembar kerja kelompok beserta



macam



sesuai



dengan



perintah guru



c. Guru membagi siswa menjadi



mengelompokkan



c. Siswa tenang dan memperhatikan. a. Kelompok melaksanakan tugas







macam bangun datar. b. Guru menyuruh mengelompokkan



b. Kelompok melaksanakan tugas



bangun datar menurut bentuk



dan



permukaannya c. Guru member point kepada kelompok yang dapat melaporkan hasil kerjaan secara duluan d. Guru memberikan kesempatan



bertanya



c. Kelompok



yang



tercepat melaporkan hasilnya. d. Siswa bertanya. e. Siswa memperhatika



tentang hasil diskusi. e. Guru memberikan umpan



balik



pada



siswa mengenai hasil f.



diskusi Guru kelompok.



Konfirmasi



menit f. Siswa / kelompok menerima



hasil



diskusi



 Ceramah   Demonstra  si   penugasan 



disiplin tekun teliti tanggun g jawab



memberikan



penilaian hasil diskusi



15



a. Siswa



bersama



guru



membuat



hasil kesimpulan b. Siswa



65



a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil belajar b. Memberikan evaluasi.



hasil



mengerjakan soal c. Siswa menerima hasil d. Melaksanakan tugas e. Salam kembali



c. Penilaian individu d. Memberi PR e. Salam penutup G. Sumber Belajar, Media, metode 1. Sumber Belajar Supardjo, 2004. Matematika



Gemar



Berhitung



2.



Solo.



PT.



Tiga



Serangkai,Pustaka Mandiri Nur Akhsin, Heny K, dan Thoyibah, 2004. MatematikaKelas 3 SD. PT. Macanan Jaya Cemerlang. Silabus KTSP Matematika Kelas III Buku Tematik Kelas III 2. Media  Penghapus, taplak meja, penggaris, buku, deskrip, papan tulis  Benda – benda yang ada di sekitar berupa bangun persegi dan persegi 



panjang Gambar – gambar pendukung pelajaran



3. Metode  Ceramah  Tanya jawab  Demonstrasi  Diskusi  Penugasan 4. Evaluasi Teknik tes = lisan dan tertulis Bentuk instrument = lisan Test dalam proses Tes akhir SOAL TEST 1. Test awal = pre test 2. Test dalam proses =mengamati kegiatan siswa untuk menunjukkan bangun datar persegi dan persegi panjang 3. Test akhir = tiap kelompok membentuk bangun datar persegi dan persegi panjang dari karton dan menjawab pertanyaan di lembar kerja kelompok.



66



Siklus 2



3



1



4



4



10



7



1



1



2



8



2



3



1



9



1



5 Jawablah pertanyaan di bawah ini: 1. Gambar yang berbentuk persegi di tunjukkan dengan nomor … 2. Gambar yang berbentuk persegi panjang di tunjukkan dengan nomor … 3. Gambar persegi di atas ada … 4. Urutkan gambar bangun persegi diatas dari yang terkecil ! 5. Urutkan gambar bengun datar persegi panjang diatas dari yang besar !



6



1



15



Kunci jawaban: 1. 2. 3. 4. 5.



1, 4 , 9 , 10 3, 7 , 6, 11, 14, 15 4 9, 4, 1, 10 15, 14, 6, 7, 3



Skor penilaian : 2 x 5 = 10 Mengetahui, PLT Kepala Sekolah SD Negeri 03 Jetis



Jetis, 20 Maret 2014 Mahasiswa `



Drs. TRIMO ATMOJO NIP. 19550402 197802 1 003



ANIK MULYATI NIM. 819343802 Mengetahui, Penguji



SAM SISWANTI,S.Pd.SD. NIP. 19690510 200801 2 023



67



68



69



70



71



72



LAMPIRAN 14 JURNAL PEMBIMBINGAN SUPERVISOR 2 PKP NIM/Nama Mahasiswa : 819343827/ Anik Mulyati



No



Mengajar di Kelas



: III



Sekolah



: SD Negeri 3 Jetis



Hari/



Kegiatan



Hasil/



Tanggal Selasa/



Membantu



11-03-2014



mahasiswa dalam masalah



1



memunculkan



Komentar Ditemukan



Tindak Lanjut Melakukan



hasil perbaikan



belajar siswa



masalah



pembelajar an siklus 1



Rabu/



Mendiskusikan



Masih ada



Perbaiki



12-03- 2014



RPP perbaikan



unsur-unsur



unsur-unsur



mata pelajaran



yang belum di



yang belum



MATEMATIKA



tulis dalam



ada



siklus 1



langkah-



2



langkah Kamis/



Mengamati



pembelajaran Ditemukannya



13-03-2014



mahasiswa saat



masalah yang



perbaikan



melakukan



harus ditindak



pembelajar



pembelajaran di



lanjuti pada



an siklus 2



Rabu/



kelas siklus 1 Mendiskusikan



siklus 2 Unsur-unsur



19-03-2014



RPP perbaikan



dalam RPP



mata pelajaran



sudah lengkap



3



4



MATEMATIKA siklus 2



73



Melakukan



Paraf Mhs Sup.2



Kamis /



Mengamati



Ditemukan



20-03-2014



mahasiswa saat



hasil



melakukan



pembelajaran



pembelajaran



siswa yang



siklus 2



semakin



Sabtu/



Membimbing



meningkat Ada beberapa



22-03-2014



mahasiswa dalam



penulisan yang



pembuatan



perlu



laporan PKP



diperbaiki



5



6



Karanganyar, 5 April 2014 Mengetahui,



Supervisor 1



Supervisor 2



Drs. Hassan Suryono,MH.,M.Pd NIP. 19560515 198503 1 002



Sam Siwanti, S.Pd. NIP. 19690510 200801 2 023



74



Lampiran 15 Hasil pekerjaan siswa terbaik siklus 1



Jawablah soal dibawah ini ! 1. Ubin lantai terbentuk ….. 2.



Gambar permukaan penghapus berbentuk …..



3. Sebutkan 3 benda disekitar kita yang berbentuk bangun datar persegi panjang ! 4. Gambar bangun datar persegi ! 5.



Permukaan jam dinding berbentuk …..



1



76



Hasil pekerjaan siswa terburuk siklus 1



Jawablah soal dibawah ini ! 1. Ubin lantai terbentuk ….. 2.



Gambar permukaan penghapus berbentuk …..



3. Sebutkan 3 benda disekitar kita yang berbentuk bangun datar persegi panjang ! 4. Gambar bangun datar persegi ! 5.



Permukaan jam dinding berbentuk …..



77



Hasil kerjaan siswa terbaik siklus 2 Kerjakan soal di bawah ini !



3



1



4



1 14



2 2



8



1 7



3



10



9



6



1 5



1



15



1. Gambar yang berbentuk persegi ditunjukkan dengan nomor ….. 2. Gambar yang berbentuk persegi panjang di tunjukkan dengan nomor ….. 3. Gambar persegi diatas ada ….. 4. Urutan gambar bangun persegi diatas dari yang terkecil…. 5. Urutan gambar bangun persegi panjang diatas dari yang besar….



78



Hasil kerjaan siswa terburuk siklus 2 Kerjakan soal di bawah ini !



3



1



4



1 14



2 2



8



1 7



3



10



9



6



1 5



1



15



1. Gambar yang berbentuk persegi ditunjukkan dengan nomor ….. 2. Gambar yang berbentuk persegi panjang di tunjukkan dengan nomor ….. 3. Gambar persegi diatas ada ….. 4. Urutan gambar bangun persegi diatas dari yang terkecil…. 5. Urutan gambar bangun persegi panjang diatas dari yang besar….



79



LAMPIRAN 16 DOKUMENTASI



80



81



82