Pkti03 Yulyapuspitabakti Proposal New [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERANCANGAN PUSAT INDUSTRI KREATIF KAJIGELEM DESA BANGUNJIWO KABUPATEN BANTUL Dengan Pendekatan Tangible Metaphor Design PROPOSAL PENGEMBANGAN KONSEP TUGAS AKHIR



YULYA PUSPITA BAKTI 5180921010



PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2019



PERANCANGAN PUSAT INDUSTRI KREATIF KAJIGELEM DESA BANGUNJIWO KABUPATEN BANTUL Dengan Pendekatan Tangible Metaphor Design PROPOSAL PENGEMBANGAN KONSEP TUGAS AKHIR



YULYA PUSPITA BAKTI 5180921010



PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2019



2



HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL PENGEMBANGAN KONSEP TUGAS AKHIR



PERANCANGAN PUSAT INDUSTRI KREATIF KAJIGELEM DESA BANGUNJIWO KABUPATEN BANTUL Dengan Pendekatan Tangible Metaphor Design



Disusun oleh: YULYA PUSPITA BAKTI 5180921010



Nama



Jabatan



Tanda tangan



Tanggal



……..………….



…………………



Pembimbing



Proposal Pengembangan Konsep Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk pendaftaran proses Pengembangan Konsep Tugas Akhir pada Program Studi Arsitektur



Yogyakarta, Ketua Program Studi Arsitektur



Dita Ayu Rani Natalia, ST., M.Sc. NIK 110417099



3



DAFTAR ISI



Halaman Judul.......................................................................................................



2



Halaman Pengesahan ............................................................................................



3



Daftar Isi................................................................................................................



4



1. LATAR BELAKANG .....................................................................................



5



1.1 Latar Belakang Judul ...............................................................................



7



1.2 Latar Belakang Lokasi .............................................................................



9



2. PERMASALAHAN ........................................................................................



11



3. TUJUAN DAN MANFAAT PERANCANGAN ...........................................



11



3.1 Tujuan ......................................................................................................



11



3.2 Manfaat ....................................................................................................



11



4. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................



12



4.1 Tinjauan Pusat Industri Kreatif Kajigelem ..............................................



12



4.2 Tinjauan Tangible Metaphor Design ......................................................



12



5. METODE PERANCANGAN .........................................................................



13



5.1 Cakupan Permasalahan ............................................................................



13



5.2 Cara Penyelesaian Masalah, Termasuk Pola Pikir Dan Langkah Kerja Yang Ditempuh..............................................................................................



13



6. SISTEMATIKA PENULISAN .....................................................................



14



7. JADWAL PENELITIAN................................................................................



15



Daftar Pustaka .......................................................................................................



16



4



1. LATAR BELAKANG



Judul Proyek “Perancangan Pusat Industri Kreatif Kajigelem Desa Bangunjiwo Kabupaten Bantul dengan pendekatan Tangible Metaphor Design”.



Pengertian Judul Perancangan Pusat Industri Kreatif Kajigelem Desa Bangunjiwo Kabupaten Bantul dengan pendekatan Tangible Metaphor Design berdasar tiap kata yang membentuknya: a.



Perancangan Perancangan dalam arsitektur merupakan proses merencanakan dan merancang bangunan, lingkungan, dan kawasan dari tidak ada menjadi ada (Laksito, 2014 : 5).



b.



Sentra Sentra merupakan tempat yang berada ditengah-tengah atau titik pusat (KBBI, 2008 : 1417).



c.



Industri Kreatif Industri kreatif adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas,



keterampilan,



serta



bakat



individu



untuk



menciptakan



kesejahteraan lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya dan daya cipta individu tersebut (Dieda, 2019). d.



Kajigelem Kajigelem merupakan singkatan dari KA yakni Kasongan, JI yakni Jipangan, GE yakni Gendeng, dan LEM yakni Lemahdadi. Keempatnya merupakan sentra industri yang paling menonjol di Desa Bangunjiwo. (Profil Wisata Desa Kajigelem Desa Bangunjiwo, 2015 : 2).



e.



Desa Bangunjiwo Desa Bangunjiwo merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa Bangunjiwo adalah Desa penggabungan dari 4 Kelurahan, yakni Kelurahan



5



Paitan, Sribitan, Kasongan dan Bangen (Profil Wisata Desa Kajigelem Desa Bangunjiwo, 2015 : 2). f.



Kabupaten Bantul Kabupaten Bantul merupakan salah satu dari lima Kabupaten yang berada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan luas seluruhnya mencapai 506,85 km² dan merupakan 15,91% dari seluruh luas wilayah Provinsi DIY (Profil Kesehatan Kab. Bantul, 2018 : 5).



g.



Pendekatan Pendekatan merupakan suatu titik tolak atau sudut pandang mengenai terjadinya proses pembelajaran secara umum berdasarkan cakupan teoritik tertentu (Sanjaya, 2009 : 127).



h.



Tangible Metaphor Tangible Metaphor atau disebut dengan metafora konkrit merupakan salah satu jenis dari arsitektur metafora. Menggunakan kiasan dari objek benda nyata yang diwujudkan dalam bentuk bangunan (Narasoma, 2019).



i.



Design Design atau desain merupakan suatu kerangka bentuk atau rancangan, motif serta corak (KBBI, 2008 : 346). Berdasarkan pengertian, dapat disimpulkan Perancangan Sentra Industri



Kreatif Kajigelem Desa Bangunjiwo Kabupaten Bantul dengan pendekatan Tangible Metaphor Design adalah proses merencanakan bangunan berupa pusat tempat atau wadah bagi industri kreatif di Desa Bangunjiwo yang menghasilkan aneka ragam kerajinan dari pengrajin yang berada di lingkungan atau wilayah Desa Bangunjiwo, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan wujud desain bangunan yang memiliki kiasan dari objek benda nyata sekitar kajigelem tersebut.



1.1 LATAR BELAKANG JUDUL Industri kreatif dikenal dengan nama lain industri budaya atau juga ekonomi kreatif yang mengumpulkan segala jenis kumpulan aktivitas ekonomi



6



yang berkaitan dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan informasi dari berbagai sektor yang terus berinovasi (Dieda, 2019). Saat ini potensi bisnis dibidang industri kreatif masih terbuka luas bagi para pelaku usaha dengan banyaknya budaya dan tradisi yang ada di Indonesia jika terus digali atau dikembangkan dengan kreativitas tinggi dan didukung dengan kemajuan teknologi. Untuk pemasaran, produksi industri kreatif akan berkembang jika ditopang oleh pasar dalam negeri. Setelah itu jika posisi produsen mulai menguat, maka kiprahnya dalam pemasaran diluar negeri juga akan meningkat. Ekspor industri juga sudah mulai menguat, terutama pada subsektor fashion dan kerajinan. Selain itu, industri kreatif dapat menyerap 54,3% tenaga kerja dan harus ditopang dengan perkuatan pilar ekonomi kreatif (Kementerian Perindustrian RI, 2019). Hasil survei dari 84 responden, usaha industri kreatif di Yogyakarta yang paling banyak diminati adalah bidang agensi kreatif, pemasaran digital, serta media dan disusul dengan kategori lainnya.



Gambar 1. Kategori Pelaku Usaha Kreatif di Yogyakarta (Sumber : Eka, 2018)



Menurut ketua umum Asosiasi Digital Kreatif (ADITIF) yang bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika DIY, pertumbuhan industri kreatif di Yogyakarta sudah berkembang selama satu dekade terakhir yang didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia, ditopang dari banyaknya perguruan tinggi dari berbagai jurusan, sedangkan diluar kampus banyaknya komunitas kreatif sebagai sarana informasi dan pengetahuan antar anggotanya.



7



Selain itu, faktor bahwa di Yogyakarta terkenal dengan biaya hidup yang relatif murah juga menjadi salah satu penyebabnya. Dari segi infrastruktur baik internet maupun sewa bangunan juga terjangkau, sehingga banyaknya perusahaan rintisan (start up) digital yang tumbuh maupun yang lainnya (Eka, 2019). Pada Desa Bangunjiwo, industri kreatif yang berkembang terdapat pada subsektor kerajinan, dengan kerajinan yang berbeda-beda setiap daerah. Seperti halnya, sentra gerabah kasongan yang merupakan industri kerajinan berupa gerabah atau keramik yang paling terkenal di Bangunjiwo. Kemudian terdapat sentra kipas bambu jipangan yang lokasinya tidak jauh dari pedukuhan jipangan, sentra kerajinan tatah sungging gendeng atau kerajinan tertua berupa wayang kulit di Bangunjiwo, dan sentra kerajinan patung lemah dadi yakni patung batu, khususnya patung buddha yang terkenal hingga mancanegara. Uniknya aneka kerajinan kajigelem yang dihasilkan, menjadikannya suatu ide yang mendukung dari Tangible Metaphor Design, yang dapat digunakan sebagai pendekatan berupa kiasan yang akan diwujudkan kedalam suatu bentuk bangunan.



1.2



LATAR BELAKANG LOKASI Desa Bangunjiwo terletak di wilayah Kecamatan Kasihan, Kabupaten



Bantul, terdiri dari 19 pedukuhan yang meliputi 144 Rukun Tetangga. Topografinya di dominasi oleh dataran tinggi/pegunungan dengan tata guna lahan pemukiman 35%, sawah 13%, dan tegal, perkebunan, hutan 52%. Desa tersebut berbatasan dengan : a.



Sebelah Utara



: Desa Tamantirto



b.



Sebelah Selatan



: Desa Guwosari



c.



Sebelah Timur



: Desa Triwidadi



d.



Sebelah Barat



: Desa Tirtonirmolo



8



Gambar 2. Gambar Peta Desa Bangunjiwo (Sumber : Profil Desa Bangunjiwo, 2018)



Kabupaten Bantul terletak di bagian selatan Provinsi DIY, berbatasan dengan : e.



Sebelah Utara



: Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman



f.



Sebelah Selatan



: Samudera Indonesia



g.



Sebelah Timur



: Kabupaten Gunung Kidul



h.



Sebelah Barat



: Kabupaten Kulon Progo



Kabupaten Bantul terletak di bagian Selatan Wilayah Provinsi DIY, yaitu antara 07° 44’ 04”- 08° 00’ 27” LS dan 110° 12’ 34” - 110° 31’ 08” BT, dengan topografi sebagian dataran rendah 140% dan lebih dari separuhnya (60%) daerah perbukitan yang kurang subur. Dalam pemerintahannya Kabupaten Bantul terdiri dari 17 Kecamatan, 75 Desa, dan 933 Dusun (BPKP, 2019).



9



Gambar 3. Peta RTRW - Rencana Penggunaan Lahan (Sumber : SIM Kewilayahan Berbasis WebGIS Kabupaten Bantul, 2011)



Berdasar Perda Kabupaten Bantul Nomor 4 Tahun 2011, tentang RTRW Kabupaten Bantul tahun 2010-2030 rencana pola ruang Kabupaten Bantul terdiri atas : 1. Kawasan Lindung Kabupaten Tabel 1. Luas Rencana Kawasan Lindung Tahun 2012



(Sumber : Dinas Komunikasi dan Informasi Bantul, 2018)



2. Kawasan Budidaya Kabupaten Tabel 2. Luas Rencana Kawasan Budidaya Tahun 2012



(Sumber : Dinas Komunikasi dan Informasi Bantul, 2018) 10



Pertumbuhan penduduk menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Bantul tahun 2018, berdasar data hasil proyeksi penduduk tahun 2010-2020 jumlah penduduk bantul ditahun 2017 adalah 995.264 jiwa yang tersebar di 75 Desa dan 17 Kecamatan. Dari jumlah tersebut, 493.087 jiwa adalah laki-laki dan 502.177 adalah perempuan. Dengan luas 506,85 km² kepadatan penduduk Kabupaten Bantul pada tahun 2017 adalah 1.964 jiwa per km² dengan kepadatan tertinggi di Kecamatan Banguntapan dengan 5.008 jiwa per km², sedangkan Kecamatan Dlingo dengan penduduk terendah yakni rata-rata 659 per km².



2. PERMASALAHAN Dalam mendesain atau merancang bangunan, terdapat permasalahan umum dan khusus yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Adapun masalah yang didapat saat mendesain adalah: a.



Permasalahan Umum Bagaimana membuat Perancangan Sentra Industri Kreatif Kajigelem Desa Bangunjiwo Kabupaten Bantul.



b.



Permasalahan Khusus Bagaimana membuat Perancangan Sentra Industri Kreatif Kajigelem Desa Bangunjiwo Kabupaten Bantul dengan pendekatan Tangible Metaphor Design.



3. TUJUAN DAN MANFAAT 3.1 TUJUAN Tujuan dari Perancangan Sentra Industri Kreatif Kajigelem Desa Bangunjiwo Kabupaten Bantul adalah : a.



Membuat Perancangan Sentra Industri Kreatif Kajigelem Desa Bangunjiwo Kabupaten Bantul.



b.



Membuat Perancangan Sentra Industri Kreatif Kajigelem Desa Bangunjiwo Kabupaten Bantul dengan pendekatan Tangible Metaphor Design.



11



3.2 MANFAAT Manfaat dari Perancangan Sentra Industri Kreatif Kajigelem Desa Bangunjiwo Kabupaten Bantul adalah : a.



Dapat memenuhi kebutuhan pelayanan dalam memenuhi aktivitas industri kreatif dibidang kerajinan khususnya kajigelem bagi masyarakat Desa Bangunjiwo kabupaten bantul.



b.



Membantu mengembangkan dan meningkatkan fasilitas, sarana, dan prasarana



serta



infrastruktur



yang



baik



bagi



kesejahteraan



masyarakat dibidang kerajinan.



4. TINJAUAN PUSTAKA



4.1 TINJAUAN INDUSTRI KREATIF KAJIGELEM Menurut Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 9 Tahun 2017 tentang Pemberdayaan dan Perlindungan Industri Kreatif, Koperasi dan Usaha Kecil,



Industri



Kreatif



merupakan



industri



yang



mentransformasi



dan



memanfaatkan ide, gagasan, jaringan, kreativitas, keterampilan, teknologi informasi dan jasa. Industri kreatif, turut berperan penting dalam mewujudkan masyarakat daerah adil dan makmur terutama diwilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Memiliki kedudukan yang strategis dalam menopang perekonomian masyarakat, serta menjadi wahana dalam mencari lapangan pekerjaan. Industri kreatif merupakan kegiatan yang bergerak disektor, yakni aplikasi dan pengembang permainan, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fashion, film, animasi, video, fotografi, kriya, kuliner, musik dan penerbitan. Di Desa Bangunjiwo, industri kreatif paling banyak didominasi oleh kerajinan yang masuk kedalam kategori kriya yang disebut juga dengan kajigelem. Kajigelem merupakan desa wisata, yang tidak hanya dikunjungi oleh wisatawan domestik saja, tetapi juga wisatawan dari mancanegara. Sebagai



12



kawasan wisata, tentu saja membutuhkan sarana dan prasarana yang mendukung untuk memadai kepentingan pengembangan kawasan tersebut. Bahkan hingga saat ini, pihak pemerintah Desa Bangunjiwo telah bekerjasama dengan Universitas Gajah Mada untuk membantu dalam hal pelatihan, permodalan, dan akses pasar atau pemasaran. Sehingga dapat dilihat bahwasanya desa tersebut telah berkembang pesat dan membutuhkan infrastruktur yang sesuai atau memadai (Profil Wisata Kajigelem Desa Bangunjiwo, 2015).



4.2 TINJAUAN TANGIBLE Metaphor DESIGN Pendekatan tema metafora didalam arsitektur merupakan sebuah proses arsitektural yang menjadikan metafora sebagai suatu pengamatan terhadap objek lain dengan bangunan yang memiliki kemiripan satu sama lain. Arsitektur metafora teridentifikasi menjadi 3 kategori yang diantaranya adalah metafora tak teraba (intangible metaphor) yaitu memetaforakan sesuatu yang tidak dimunculkan dalam bentuk arsitekturnya melainkan diwujudkan dalam konsep, ide, sebagian kondisi atau sebagian karakter, yang kedua adalah metafora teraba (tangible metaphor) yaitu memetaforakan sesuatu yang dimunculkan secara langsung dalam bentuk arsitekturnya atau materialnya, dan terakhir adalah metafora kombinasi (combined metaphor) yakni metafora yang merupakan gabungan antara metafora langsung dan tidak langsung, baik melalui konsep, ide, persepsi, atau bentuk (Nadia dan Wawan, 2014). Tangible Metaphor Design atau yang disebut dengan arsitektur metafora konkrit atau teraba, dalam desain merujuk pada bangunan yang akan dirancang. Desain akan dibuat menyerupai bentuk dari salah satu atau gabungan dari kerajinan yang akan dihasilkan oleh kajigelem tersebut, baik dalam bentuk arsitekturnya maupun materialnya. Hal ini didapatkan dari Antoniades melalui bukunya yang berjudul Poetics of Arhcitecture: Theory of Design, yang memberikan contoh tangible metaphor berupa Museum Maritim Hans Scharoun’s German di Bremerhaven. Bentuknya diinterpretasikan dari karakteristik visual berupa sebuah kapal perang dengan dukungan majas simile yang ditunjukan dari struktur metafora yang nyata (Kent, 2010).



13



5. METODE PERANCANGAN 5.1 METODE UMUM Hal yang harus dilakukan dalam memulai perancangan sebuah bangunan tunggal adalah mengumpulkan data-data maupun informasi umum sampai khusus dari sumber terpercaya dari hasil survei lapangan ataupun internet yang berhubungan atau terkait untuk mengetahui kebutuhan dan persyaratan di dalam Perancangan Sentra Industri Kreatif Kajigelem Desa Bangunjiwo Kabupaten Bantul dengan pendekatan Tangible Metaphor Design. Selanjutnya, dilakukan persiapan perancangan yang meliputi pemeriksaan seluruh data dan informasi yang didapat, membuat analisis dan pengolahan data yang menghasilkan rancangan yang telah disusun berdasarkan pengolahan data primer maupun data sekunder serta informasi lainnya. Sehingga akan menghasilkan konsep rancangan yang merupakan dasar pemikiran dan pertimbangan semua bidang terkait struktur dan arsitektural yang melandasi perwujudan gagasan tersebut.



5.2 TAHAPAN PERANCANGAN Adapun



tahapan-tahapan



perancangan



yang



dilaksanakan



dalam



menyelesaikan tugas akhir dengan judul Perancangan Sentra Industri Kreatif Kajigelem Desa Bangunjiwo Kabupaten Bantul dengan pendekatan Tangible Metaphor Design adalah :



a. Metode literatur Studi literatur bertujuan untuk mendapatkan kajian teori, dan studi preseden yang tidak bisa didapatkan di lapangan secara langsung. Kegiatan studi literatur tersebut dilakukan merujuk pada pembahasan utama yang diantaranya adalah sebagai berikut :



14



1.



Sentra Industri Kreatif Kajigelem Desa Bangunjiwo Kabupaten Bantul meliputi pada pengertian, pengembangan, prinsip-prinsip, klasifikasi atau syarat, pola, dan preseden.



2.



Tangible



Metaphor



Design



meliputi



pengertian,



penerapan,



prinsipnya, serta preseden. b. Observasi Lapangan Observasi lapangan bertujuan untuk memperoleh informasi lapangan secara langsung anatara lain : 1.



Melihat kondisi site atau lokasi secara langsung



2.



Melihat kegiatan atau aktivitas yang berlangsung



3.



Melihat fasilitas, sarana dan prasarana yang tersedia



c. Wawancara Wawancara bertujuan untuk mendapatkan informasi secara lisan baik berupa pandangan, cara, dan teori yang tidak ada pada sumber tertulis dari masyarakat sekitar, ataupun internet secara umum.



6. SISTEMATIKA PENULISAN Secara garis besar, konsep Perancangan Sentra Industri Kreatif Kajigelem Desa Bangunjiwo Kabupaten Bantul dengan pendekatan Tangible Metaphor Design ini terdiri dalam beberapa bab. Adapun bab-bab yang dimuat dalam laporan tugas akhir adalah :



BAB I



: PENDAHULUAN



Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat, batasan masalah, dan sistematika penulisan. BAB II



: TINJAUAN PUSTAKA



Dalam bab ini diuraikan mengenai definisi Perancangan Sentra Industri Kreatif Kajigelem Desa Bangunjiwo Kabupaten Bantul dengan pendekatan Tangible Metaphor Design, tinjauan data arsitektur pada aktivitas dan fungsi lainnya. BAB III : METODE PERANCANGAN



15



Dalam bab ini diuraikan mengenai metode umum dan tahapan perancangan, metode pengumpulan data yang terdiri dari data primer dan data sekunder, serta metode pengolahan data. BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini diuraikan mengenai analisa perancangan yang mencakup analisis peruangan, analisis tapak, analisis bangunan, analisis utilitas, dan konsep perancangan. BAB V



: KESIMPULAN DAN SARAN



Dalam bab ini diuraikan mengenai kesimpulan dan saran Perancangan Sentra Industri Kreatif Kajigelem Desa Bangunjiwo Kabupaten Bantul dengan pendekatan Tangible Metaphor Design.



7. JADWAL PENELITIAN Tabel 3. Jadwal Penelitian Pra Tugas Akhir 2019 Juli No



1 2 3 4 5 6 7 8



Kegiatan



2128



Agustus 24



2428



September



November



2



4-16



29



Desem -ber 17-4 Januari 2020



Januari 6-18



Pengumpulan Data Workshop Penulisan Ilmiah Penyusunan Proposal Pengajuan Proposal & Judul Verifikasi Kaprodi Seminar Pra TA Bimbingan dan Penyusunan Laporan Pengujian



(Penulis, 2019)



16



DAFTAR PUSTAKA



Buku Laksito, Boedhi. (2014). Metode Perencanaan & Perancangan Arsitektur. Jakarta: Griya Kreasi. Sanjaya, Wina. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada.



Jurnal Kamil, Ahmad. (2015). Industri Kreatif Indonesia : Pendekatan Analisis Kinerja Industri. Jurnal Fakultas Ekonomi Trunojoyo, No.2 Vol. 1. https://www.academia.edu/28931136/INDUSTRI_KREATIF_INDONESI A_PENDEKATAN_ANALISIS_KINERJA_INDUSTRI?auto=download Nadia dan Wawan. (2014). Pendekatan Rancang Metafora Dalam Perancang Kafe dan Karoke. Jurnal Sains dan Seni Pomits, No.2 Vol. 3. file:///E:/PKTA/proposal%20TA/jurnal%20ars%20metafora.pdf Kent, Neo. (2010). Metopher As Conceptual Tool In Design. 44Th Annual Conference of the Architectural Science Association, ANZAScA 2010, Unitec Institute of Technology. https://www.academia.edu/1176240/Metaphor_as_conceptual_tool_in_des ign Undang-Undang, Peraturan Pemerintah Pemerintah Desa Bangunjiwo Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. (2018). Profil Desa Wisata Kajigelem Desa Bangunjiwo. Yogyakarta: Pemerintah Desa Bangunjiwo Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemerintah Kabupaten Bantul Dinas Kesehatan. (2018). Profil Kesehatan Tahun 2018. Bantul: Pemerintah Kabupaten Bantul Dinas Kesehatan.



17



Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tentang Pemberdayaan dan Perlindungan Industri Kreatif, Koperasi dan Ushaa Kecil. Nomor 9 Tahun 2017.



Artikel Desa Bangunjiwo Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. (2019). https://bangunjiwo.bantulkab.go.id/ index.php/first/artikel/33 Diakses tanggal 16 Agustus 2019. Eriec



Dieda. (2019). https://nusantaranews.co/masa-depan-industri-kreatifindonesia/ diakses tanggal 18 Agustus 2019.



Giri



Narasoma. (2017). https://girinarasoma.com/2010/07/14/memahamimetafora-arsitektur/ Diakses tanggal 20 Agustus 2019.



Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. (2019). https://kemenperin.go.id/artikel/4060/Industri-Kreatif-Masih-Potensial diakses tanggal 19 Agustus 2019. Randi Eka. (2018). https://dailysocial.id/post/kondisi-terkini-industri-kreatif-diyogyakarta Diakses tanggal 18 Agustus 2019.



http://lldikti5.ristekdikti.go.id/home/detailpost/uwm-bantu-wujudkan-desa-wisata-halal http://lldikti5.ristekdikti.go.id/home/detailpost/uwm-bantu-sentra-wisata-kajigelem https://kemenperin.go.id/artikel/19101/Pertumbuhan-Produksi-IKM-YogyakartaLampaui-17-Persen https://jogjaprov.go.id/berita/detail/potensi-kajigelem-desa-bangunjiwo-kasongan-dinilai-tim-verifikasi



2 oktober mulai 14.00 lengkapin data foto dll



http://gc.ukm.ugm.ac.id/2015/10/di-balik-cerita-antara-kasongandan-gc/ https://bangunjiwo-bantul.desa.id/index.php/first/artikel/106Kegiatan-Lomba-RT-Tingkat-Kabupaten-Bantul-Tahun-2015



18



07 oktober 16.40 https://www.sydneyoperahouse.com/our-story/sydney-opera-househistory/spherical-solution.html# https://bangunjiwo-bantul.desa.id/index.php/first/artikel/101 10 oktober 21.27 crative hub https://creativeconomy.britishcouncil.org/blog/15/06/28/creativehubkit-made-hubs-emerging-hubs/ https://twitter.com/bangetbdg/status/946276708453437440 8 oktober 00.00 https://commandcenter.bandung.go.id/bandung-creative-hub-surgabagi-insan-kreatif/ https://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/2017/12/28/bandungcreative-hub-resmi-beroperasi-apa-saja-fasilitasnya-416821 https://www.facebook.com/UPTBCH/photos/pcb.1250040551831923/125004 0338498611/?type=3&theater https://www.arsitur.com/2018/09/arsitektur-metafora-lengkap.html https://www.archdaily.com/108538/ad-classics-berlin-philharmonichans-scharoun



28 oktober https://www.designingbuildings.co.uk/wiki/Sydney_Opera_House https://www.sydneyoperahouse.com/our-story/sydney-opera-househistory/spherical-solution.html



New https://www.arsitur.com/2018/09/arsitektur-metafora-lengkap.html



19