Poa Program Dan Unit Gizi 2022 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PLAN OF ACTION TAHUN 2023 PROGRAM GIZI, UNIT GIZI DAN PROGRAM PERIORITAS NASIONAL PENCEGAHAN PENURUNAN STUNTING



UPTD PUSKESMAS SILO II



1



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya Plan Of Action (POA) ini dapat tersusun. Dalam rangka meningkatkan pengelolaan program perbaikan gizi di tingkat kecamatan (Puskesmas), perlu dilakukan berbagai upaya yang dapat membantu terlaksananya program gizi dan pelayanan gizi kepada masyarakat secara optimal. Salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah menyusun Plan Of Action (POA) sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatan program dan pelayanan gizi kepada masyarakat. Pedoman ini diharapkan dapat menjadi gambaran bagi tenaga pelaksana gizi dan tenaga kesehatan lain termasuk masyarakat dalam melakukan pelayanan gizi yang berkualitas di Puskesmas. Ucapan terima kasih disertai penghargaan yang tinggi kami sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan masukan, saran dan kritik dalam penyusunan Plan Of Action (POA) gizi ini. Jember, 02 Januari 2022 Nutrisionis UPTD Puskesmas Silo II Kabupaten Jember



Mudiyarto, SST NIP. -



2



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL



1



KATA PENGANTAR



2



DAFTAR ISI



3



BAB 1 PENDAHULUAN



4



1.1. LATAR BELAKANG



4



1.2. TUJUAN



5



1.2.1. TUJUAN UMUM



5



1.2.2. TUJUAN KHUSUS



6



1.3. MANFAAT



6



1.4. RUANG LINGKUP



6



BAB 2 PROGRAM KESEHATAN



8



2.1. STRUKTUR ORGANISASI



8



2.2. VISI, MISI DAN TATA NILAI



8



2.3. TUJUAN DAN SASARAN



8



2.4. INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM DAN UPAYA



9



2.5. PROGRAM KESEHATAN DI UNIT PELAKSANA TEKNIS



11



2.6. STARTEGI



12



2.7. PEMBIAYAAN



12



BAB 3 ANALISIS SITUASI



13



3.1. DATA UMUM



13



3.2. DATA KHUSUS



19



3.2.1. KEJADIAN LUAR BIASA



19



3.2.2. CAKUPAN PROGRAM PELAYANAN (PKP)



19



3.2.3. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN HARAPAN MASYARAKAT



19



BAB 4 IDENTIFIKASI MASALAH



20



4.1. IDENTIFIKASI MASALAH



20



4.2. MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH



23



4.3. MERUMUSKAN MASALAH



24



4.4. MENCARI AKAR MASALAH



24



4.5. PEMECAHAN MASALAH



24



4.6. RUK DAN RPK



24



BAB 5 PENUTUP



25



LAMPIRAN-LAMPIRAN



26



3



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan kemauan dankemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yangoptimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing Sumber Daya Manusia Indonesia. Pembangunan jangka panjang bidang kesehatan sejalan dengan Visi Kementrian Kesehatan RI yaitu menuju Indonesia sehat dan selanjutnya dijabarkan dalam Misi Kementrian Kesehatan yaitu memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata danterjangkau dengan semakin mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. Dalam melaksanakan kegiatannya Puskesmas mengacu pada empat asas penyelenggaraan yaitu asas pertanggungjawaban wilayah asas pemberdayaan masyarakat



asas



keterpaduan



dan



asas



rujukan.



Puskesmas



mempunyai



kewenangan untuk melakukan pengelolaan program kegiatannya untuk itu perlu didukung kemampuan manajemen yang baik. Manajemen puskesmas merupakan suatu rangkaian kegiatan yang bekerja secara sinergik yang meliputi perencanaan penggerakan serta pengendalian, pengawasan dan penilaian. Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Kementerian Kesehatan terus berupaya untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan



kesehatan yang bermutu. Namun disadari bahwa pembangunan



kesehatan masih menghadapi berbagai tantangan, antara lain masih terjadinya kesenjangan status kesehatan masyarakat antar wilayah, antar status sosial dan ekonomi, munculnya berbagai masalah kesehatan / penyakit baru (new emerging desease) atau penyakit lama yang muncul kembali (re-emerging disease). Indonesia sebagai salah satu Negara anggota PBB dengan beberapa negara di dunia telah berkomitmen untuk mencapai Millenium Development Goals (MDGs) / Tujuan Pembangunan Millenium pada tahun 2015 untuk mewujudkan kesejahteraan penduduk. Tujuan bersama dalam MDGs tersebut terdiri dari 8 tujuan yang meliputi: 1. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan. 2. Mencapai pendidikan dasar semua. 3. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. 4. Menurunkan angka kematian anak. 5. Meningkatkan kesehatan ibu. 4



6. Memerangi penyebaran HIV/AIDs, malaria, dan penyakit menular lainnya. 7. Kelestarian lingkungan hidup; dan 8. Membangun kemitraan global dan pembangunan. Dari 8MDGs yang terkait langsung dengan bidang kesehatan yaitu MDGs 1,4,5,6 dan 7. Sampai saat ini persoalan gizi masih menghantui sebagian warga. Bangsa Indonesia masih harus berjuang memerangi beberapa penyakit dan masalah kurang gizi yang saling berinteraksi satu sama lain. Masalah gizi buruk pada anak balita di Indonesia menjadi prioritas utama pembangunan kesehatan dan gizi. Timbulnya masalah gizi buruk disebabkan oleh banyak faktor, baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung dipengaruhi oleh penyakit infeksi dan tidak cukupnya asupan gizi secara kuantitas maupun kualitas, sedangkan secara tidak langsung dipengaruhi oleh jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan, pola asuh anak yang kurang memadai, kurang baiknya kondisi sanitasi lingkungan serta rendahnya ketahanan pangan di tingkat rumah tangga. Sebagai pokok masalah di masyarakat adalah rendahnya pendidikan, pengetahuan dan keterampilan sehingga tidak bisa mengenal dan mengatasi masalah gizi yang timbul di dalam keluarga serta rendahnya tingkat pendapatan masyarakat . Mengingat penyebabnya sangat kompleks, pengelolaan gizi buruk memerlukan kerjasama yang komprehensif dari semua pihak. Bukan hanya dari dokter maupun tenaga paramedis



perawat dan



bidan namun juga pihak orang tua, keluarga,



pemuka masyarakat maupun agama dan pemerintah. Dari kegiatan analisa pencapaian program yang telah dilakukan , didapatkan beberapa masalah yang harus diselesaikan diantaranya masih terdapatnya kasus gizi buruk, tingkat pengetahuan tentang gizi yang kurang, pengeluaran pangan yang tergolong rendah serta masih banyaknya tingkat konsumsi energi dan protein yang masih kurang. Sehingga semua petugas terkait dianjurkan melaksanakan kegiatan Implementasi Program Gizi yang bertujuan untuk menyelesaikan berbagai masalah yang sedang dihadapi. Sehingga semua petugas yang terkait lintas program maupun lintas sektor mengetahui cara menyelesaikan masalah yang terjadi pada masyarakat. Dengan



POA



ini



diharapkan



dapat



memberikan



petunjuk



untuk



menyelenggarakan upaya kesehatan secara efektif dan efisien demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan, memudahkan pengawasan dan pertanggung jawabkan dengan tetap mempertimbangkan hambatan, dukungan dan potensial yang ada. 1.2 Tujuan (Tujuan Umum dan Khusus) 1.2.1. Tujuan Umum Tersusunnya rencana kerja pelayanan kesehatan yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif di Puskesmas dan jaringannya secara 5



efektif, efisien, rasional, bermutu, proporsional, komprehensif, terpadu dan profesional. Menanggulangi masalah gizi dan meningkatkan status gizi masyarakat yang optimal. 1.2.2. Tujuan Khusus a. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan seluruh anggota untuk mewujudkan perilaku gizi yang baik dan benar. b. Meningkatkan perhatian dan upaya peningkatan status gizi dari berbagai institusi pemerintah dan swasta. c. Mewujudkan keluarga sadar gizi melalui pemberdayaan petugas, masyarakat dan keluarga. d. Menjadikan gizi sebagai basis paradigma sehat, basis mencerdaskan bangsa dan peningkatan produktifitas e. Menjadikan pelayanan gizi yang bermutu ,merata dan terjangkau sebagai integrasi pelayanan kesehatan 1.3 Manfaat 1.3.1.



Dinas Kesehatan Bagi Dinas Kesehatan dapat dijadikan sebagai bahan acuan monitoring dan evaluasi kinerja terhadap puskesmas.



1.3.2.



Puskesmas Bagi Puskesmas dapat dijadikan sebagai bahan acuan kegiatan kinerja puskesmas dalam 1 tahun.



1.3.3.



Lintas Sektor Bagi Lintas Sektor dapat dijadikan sebagai bahan acuan monitoring dan evaluasi kinerja terhadap puskesmas



1.3.4.



Masyarakat Bagi Masyarakat dapat memudahkan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan sehingga derajat kesehatan meningkat



1.4 Ruang Lingkup 1.4.1. Manajemen Program a. Penelitian dan Pengembangan Gizi b. Survailens Gizi 1.4.2. Upaya Kesehatan Masyarakat a. Pemantauan Status Gizi pada Bayi Balita b. Orientasi Pertemuan Pembinaan Tablet Tambah Darah c. Orientasi Petemuan Kantin Sekolah d. Orientasi Pemberian Makan Bayi Anak e. Workshop KP-ASI 6



f. Pembentukan KP-ASI g. Monitoring Garam Beryodium h. Investigasi Balita Gizi Buruk i. Distribusi Bahan PMT dari Puskesmas ke Wilayah j. Pendampingan Balita Kurang Gizi yang Mendapat PMT Pemulihan k. Pendampingan Ibu Hamil KEK yang Mendapat PMT Pemulihan l. Validasi Data Gizi m.Pemberian Tablet Tambah Darah Remaja Putri n. Pemberian Tablet Tambah Darah Ibu Hamil o. Pemetaan Kadarzi p. Pemberian Vitamin A q. Pemberian MP-ASI r. Evaluasi Program Gizi s. Bulan Timbang t. Penyuluhan Gizi 1.4.3. Upaya Kesehatan Perorangan a. Pelayanan Rawat Inap b. Pelayanan Rawat Jalan c. Pelayanan Ruang Konseling d. Pelayanan Ruang VK 1.4.4. Program Prioritas Nasional a. Upaya Spesifik b. Upaya Sensitif



7



BAB II PROGRAM KESEHATAN 2.1 Struktur Organisasi Puskesmas Lampiran 2.2 Visi, Misi dan Tata Nilai 2.2.1 VISI “SUDAH WAKTUNYA PUSKESMAS SILO II SEHAT (WES WAYAHE PUSKESMAS SILO II SEHAT) DENGAN MEWUJUDKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT” 2.2.2 MISI 1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan paradigma sehat 2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang merata dan terjangkau 3. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan 4. Mendorong, memelihara dan meningkatkan kemandirian hidup sehat bagi masyarakat, keluarga dan perorangan dari tahu menjadi mau sampai mampu 2.2.3 TATA NILAI ‘’SILO DUA’’ SEMANGAT INISIATIF LOYAL OPTIMIS DEDIKASI UNIVERSAL AKTIF 2.3 Tujuan dan Sasaran 2.3.1. Tujuan. Meningkatkan keluarga sadar gizi dan mewujudkan status gizi yang optimal. 2.3.2. Sasaran Semua masyarakat di Wilayah kerja UPTD Puskesmas Silo II, yaitu: a. Bayi dan balita b. Anak sekolah c. Remaja Putri d. Ibu Hamil e. Bumil KEK dengan lila < 23,5 f. Balita gizi kurang g. Balita BGM usia 6 – 24 bulan h. Kader i. Tokoh Masyarakat 8



j. Tokoh Agama k. Tim Penggerak PKK 2.4 Indikator Keberhasilan Program dan Upaya A. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional a. Prevalensi Stunting (Pendek dan Sangat Pendek) pada Balita b. Prevalensi Wasting (Kurus dan Sangat Kurus) pada Balita c. Jumlah Balita yang Mendapatkan Suplementasi Gizi Mikro d. Persentase Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) e. Persentase Puskesmas yang Melaksanakan Surveilans Gizi f. Persentase Bayi Usia Kurang dari 6 Bulan Mendapat Asi Ekslusif B. Rencana Strategis (Renstra) Kementrian Kesehatan a. Persentase Puskesmas Mampu Tatalaksana Gizi Buruk pada Balita C. Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga a. Bayi Diberi ASI Ekslusif selama 6 Bulan b. Pertumbuhan Balita dipantau Tiap Bulan D. Indikator Program Perbaikan Gizi Masyarakat a. Pelayanan Kesehatan Ibu 1. Presentase Ibu Hamil Anemia 2. Persentase Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK) 3. Cakupan Ibu Hamil yang Mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) Minimal 90 Tablet Selama Masa Kehamilan 4. Cakupan Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang Mendapat Makanan Tambahan 5. Cakupan Ibu Nifas Mendapat Kapsul Vitamin A b. Pelayanan Kesehatan Bayi dan Balita 1. Persentase Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (berat badan < 2500 gram) 2. Cakupan Bayi Baru Lahir Mendapat Inisiasi Menyusu Dini (IMD) 3. Cakupan Bayi Usia Kurang dari 6 Bulan Mendapat ASI Eksklusif 4. Cakupan Bayi Usia 6 Bulan Mendapat ASI Eksklusif 5. Cakupan Balita 6-59 bulan mendapat Kapsul Vitamin A 6. Cakupan Balita Gizi Kurang Mendapat Makanan Tambahan 7. Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk mendapat Perawatan Jumlah balita yg mendapatkan suplementasi gizi mikro 8. Cakupan Balita yang di Timbang Berat Badannya (D/S) 9. Cakupan Balita memiliki Buku Kesehatan Ibu Anak (KIA)/Kartu Menuju Sehat (KMS) (K/S) 10. Cakupan Balita ditimbang yang Naik Berat Badannya (N/D) 9



11. Prevalensi berat badan kurang (Berat badan kurang dan sangat kurang) pada balita 12. Prevalensi Stunting (pendek dan sangat pendek) pada balita 13. Prevalensi Wasting (Gizi Kurang dan Gizi Buruk) pada balita c. Pelayanan Kesehatan Remaja 1. Cakupan Remaja Putri Mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) d. Pelayanan Kesehatan Keluarga 1. Cakupan Rumah Tangga Mengkonsumsi Garam Beriodium e. Pelayanan di Fasilitas Kesehatan 1. Persentase Puskesmas Melaksanakan Surveilans Gizi 2. Persentase Puskesmas Mampu Tatalaksana Gii Buruk pada Balita E. Penilaian Kinerja Puskesmas a. Manajemen Gizi 1. Pedoman External Program 2. Pedoman Internal 3. Penetapan Indikator 1 Tahun 4. Rancangan Usulan Kegiatan Program 5. Rencangan Pelaksanaan Kegiatan Program 6. Standart Operasinal Prosedur Pelaksanaan Kegiatan 7. Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan 8. Analisia dan Tindak Lanjut Jumlah dan Kompetensi Petugas Program 9. Analisa Pelaksanaan Program serta Rencana Tindak Lanjut 10. Monitoring Rencana Tindak Lanjut dan Pelaksanaan Tindak Lanjut Serta Evaluasi Hasil Tindak Lanjut Perbaikan Pelaksanaan Program b. Program Gizi 1. Pelayanan Gizi Masyarakat 1) Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan 2) Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita umur 12-59 bulan 2 (dua) kali setahun 3) Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil 4) Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri 2. Penanggulangan Gangguan Gizi 1) Pemberian PMT-P pada balita kurus 2) Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT-Pemulihan 3) Balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai standar tatalaksana gizi buruk 3. Pemantauan Status Gizi 1) Penimbangan balita D/S 2) Balita naik berat badannya (N/D) 10



3) Balita Bawah Garis Merah (BGM) 4) Rumah Tangga mengkonsumsi garam beryodium 5) Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) 6) Bayi usia 6 (enam ) bulan mendapat ASI Eksklusif 7) Bayi yang baru lahir mendapat IMD (Inisiasi Menyusu Dini ) 8) Balita pendek (Stunting) 4. Indikator Capaian Puskesmas 1) Prosentase Pelaksanaan Surveilans Gizi 2) Prosentase Balita yang Dipantau Pertumbuhan dan Perkembangannya 3) Persentase Ibu Nifas Mendapat 2 Kapsul Vitamin A 4) Persentase Balita Mempunyai Buku KMS 5) Jumlah Balita yang Mendapatkan Suplementasi Gizi Mikro 6) Keluarga Sadar Gizi 7) Cakupan BBLR 8) Menurunnya prevalensi wasting (kurus dan sangat kurus) anak balita 9) Prosentase Balita Underweight 10)Persentase Ibu Hamil Anemia 11)Cakupan T 12)Cakupan 2T c. Unit Gizi 1. Pelayanan Non Rawat Inap 1) Pelayanan konseling gizi 2. Pelayanan Rawat Inap 1) Pelayanan gizi rawat inap 3. Pelayanan Masayarakat 1) Pemberian Proses Asuhan Gizi pada Balita Kurus d. Program Pencegahan dan Penurunan Stunting 1. Upaya Spesifik 2. Upaya Sensitif 2.5 Program Kesehatan Bidang Gizi 2.5.1. Kegiatan Dalam Gedung a. Validasi data b. Evaluasi Program c. Pemberian Vit A d. Pemberian Fe e. Pengukuran antropometri f. Orientasi Gizi g. Pelatihan Gizi 11



h. Pendampingan Balita Kurang Gizi yang Mendapat PMT Pemulihan i. Pendampingan Ibu Hamil KEK yang Mendapat PMT Pemulihan 2.5.2. Kegiatan Luar Gedung a. Pemantauan status gizi b. Investigasi Balita Gizi Buruk c. Monitoring garam beryodium d. PMT pemulihan e. PMT bumil KEK f. MP – ASI g. Bulan Timbang h. Penyuluhan Gizi i. Pemberian Tablet Tambah Darah Remaja Putri j. Pemberian Tablet Tambah Darah Ibu Hamil k. Pemetaan Kadarzi l. Pemberian Vitamin A m. Pemberian MP-ASI 2.6 Strategi A. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat B. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas C. Meningkatkan Informasi Kesehatan D. Meningkatkan Pembiayaan Kesehatan 2.7 Pembiayaan Sumber Pembiayaan Puskesmas Berasal dari A. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negera (APBN) B. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi C. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten D. Anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik atau Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) E. Anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik F. Anggaran Dana Alokasi Umum (DAU) G. Anggaran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) H. Anggaran Dana Desa (ADD) I. Anggaran Dana Desa (DD) J. Swadaya Masyarakat



12



BAB III ANALISIS SITUASI 3.1 Data Umum Nomor Kode Puskesmas



: 15



Nomor Registrasi Puskesmas



: P3509070202



Nama Puskesmas



: Silo II



Kategori Puskesmas



: Pedesaan



Jenis Puskesmas



: Rawat Inap



Jenis Rawat Inap



: Umum / JKN / Persalinan



Kecamatan



: Silo



Kabupaten



: Jember



Propinsi



: Jawa Timur



Tahun



: 2022



3.1.1 Geografis Luas Wilayah



: 19.377.329 km2



Wilayah dataran rendah



: 45 %



Wilayah dataran tinggi



: 55 %



Jumlah desa/kelurahan



: 5 desa



Yang dapat dijangkau kendaran roda 4



: 5 desa



Yang dapat dijangkau kendaran roda 2



: 5 desa



Yang dapat dijangkau kendaran roda 4 & 2



: 5 desa



a.



b.



Batas Wilayah Puskesmas Silo II Sebagai Berikut : 1. Sebelah Selatan



: Kecamatan Tempurejo



2. Sebelah Utara



: Wilayah Kerja Puskesmas Silo I



3. Sebelah Barat



: Kecamatan Mayang



4. Sebelah Timur



: Kabupaten Banyuwangi



Jarak Antar Desa Dengan Puskesmas : 1. Desa Silo dengan Puskesmas Silo II



: 0-3 km



2. Desa Karangharjo dengan Puskesmas Silo II



: 3-5 km



3. Desa Pace dengan Puskesmas Silo II



: 3-5 km



4. Desa Mulyorejo dengan Puskesmas Silo II



: > 6 km



5. Desa Harjomulyo dengan Puskesmas Silo II



: 3-5 km



13



3.1.2 Data Kependudukan a. Jumlah Penduduk seluruhnya



: 65.084 jiwa



b. Jumlah KK



: 21. 507 KK



c. Jumlah Gakin



: 9.150 jiwa



d. Jumlah Bayi (