Post Modernisme [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SOAL FILSAFAT ILMU SEPUTAR MODERNISME DAN POSTMODERNISME 1. (a = 5; b = c = 10) a. Dalam Pascamodernisme, ada konsep dekonstruksi. Apakah itu? b. Carilah persamaan dan perbedaan ----kalau ada ----- antara Imam Ghozali, Rene Descartes, Jacques Derrida, dan Paolo Freire, sepanjang menyangkut dekonstruksi! c. Bagaimana dalam agama (misalnya Islam dan Kristen) dekonstruksi terhadap bahasa agama (termasuk yang dipakai dalam Alkitab) dapat dibenarkan? Jawaban soal no. 1 : [lihat Bambang: 43-dst, Awuy: hal 4 dst, Desiderata 141, 205 dan 206; Keraf:45] (a) Konsep dekonstruksi merupakan suatu cara atau metode untuk membongkar sesuatu dan membangun kembali tanpa harus menghilangkan sesuatu yang asli. (b) persamaan dan perbedaan antara Imam Ghozali, Rene Descartes, Jacques Derrida, dan Paolo Freire, sepanjang menyangkut dekonstruksi:  Persamaan: Baik Imam Ghozali, Rene Descartes maupun Paolo Freira, sebetulnya melakukan dekonstruksi terhadap gagasan-gagasan besar dari modernisme yang selama ini mempengaruhi dunia, baik dalam bidang ilmu pengetahuan, agama, bahasa,arsitektur, dan sebagainya.  Perbedaan: Imam Ghozali, melakukan dekonstrusi bahasa agama (Islam), terutama mendekonstruksi asmah (nama) Tuhan secara pluralistik menurut sifat-sifat Tuhan. Ia mengidentifikasi 99 nama Tuhan, yang kira-kira merupakan jendela aataupun tangga bagi orang yang beriman untuk mendekati dan menyapa Tuhan. Rene Descartes yang mengikuti paham dualisme-kartesian membedakan realitas kebenaran keilmuan menjadi dua macam yakni (1) realitas dakhil dalam pikiran, dan (2) realitas alam semesta (realitas yang ada di luar dakhil/dalam pikiran). Jacques Derrida : melakukan dekonstruksi dal bidang sastra dan arsitektur. Dalam bidang bahasa dan susastra misalnya, Derida berpandangan bahwa bahasa tidak pernah secara langsung atau murni menunjuk pada konsep, melainkan merupakan ekspresi simbolis dari dunia idea murni atau makna. [lih Awuy hal. 5]. Paolo Freira : melakukan dekonstruksi dalam bidang pendidikan dari sistem pendidikan yang partisipatif (yang melibatkan siswa dalam proses pendidikan) ke sistem pendidikan yang emansipatoris (yang membebaskan peserta didik dalam proses pendidikan).



2 (c) Menurut pandangan Posmodernisme, dekonstruksi terhadap bahasa agama (termasuk yang dipakai dalam Alkitab) dapat dibenarkan, karena beberapa alasan : [lih. “melampaui nama-nama, hal. 57]  Kitab Suci sebagai Firman Tuhan diturunkan dalam penggalan ruang dan waktu, sementara manusia yang menjadi sasaran atau “pemakai jasa” senantiasa berkembang terus dalam membangun peradabannya.  Bahasa apapun juga, termasuk bahasa kitab Suci, memiliki keterbatasan yang bersifat lokal, karena bahasa adalah realitas budaya Sementara itu pesan dan kebenaran agama yang termuat dalam bahasa lokal tadi mempunyai klaim universal.  Ketika bahasa agama “disakralkan”, maka akan muncul beberapa kemungkinan. Bisa jadi pesan agama semakin kokoh, tetapi juga justru makna dan pesan agama yang fundamental malah terkurung oleh teks yang telah disakralkan tadi.  Kitab Suci, disamping kodifikasi hukum Tuhan adalah sebuah “rekaman” dialog Tuhan dengan sejarah di mana kehadiran Tuhan diwakili oleh Rasul-Nya. Ketika dialog tadi dinotulisi, maka amat mungkin telah terjadi reduksi dan pemiskinan nuansa sehingga dilalog tadi menjadi kehilangan “ruh”nya.  Ketika masyarakat dihadapkan pada krisis epistemologi, kembali pada teks Kitab Suci yang disakralkan tadi aakan lebih menenangkan ketimbang mengambil faham dekonstruksi yang mengarah kepada relativisme-nihilissme.  Semakin otonom dan berkembang pemikiran manusia, maka semakin otonom manusia untuk mengikuti atau menolak ajaran agama dan Kitab Sucinya. 2. (m.p. :10) Apakah yang disebut J. Habermas sebagai proyek modernisasi? Siapa (saja) pendukung “proyek” ini dan keyakinan/optimisme apa yang memotivasinya? Jawaban soal no. 2 [lihat Angkasa hal 980] : Proyek modernisasi adalah upaya intelektual yang luar biasa di kalangan para ahli pikir pencerahan untuk mengembangkan sains yang obyektif, moralitas semesta, dan hukum dan seni yang otonom, meneurut logika dakhilnya (inner logic/logika internalnya). Tujuannya ialah menggunakan akumulasi pengetahuan yang diperoleh banyak individu yang berkarya secara bebas dan kreatif demi emansi manusia dan pengayaan kehidupan sehari-hari. Pengembangan bentuk-bentuk organisasi yang rasional dan ragam pemikiran yang bernalar menjanjikan pembebasan dari irasionalitas, mitos, aagama takhyul dan penggunaan kekuasaan yang semena-mena, serta pembebasan kita dari sisi gelap sifat kemanusiaan kita sendiri. Hanya melalui proyek modernisasi semacam inilah kualitas yang semesta abadi, dan tak terubahkan dari umat manusia dapat diungkapkan. Jadi, dominasi sains atas alam menjanjikan kebebasan dari kelangkaan, kebutuhan dan kesembarangan



======= karolus kopong =========



3 bencana alam atau menjadi bulan-bulanan bencana alam apabila sains tidak dikuasai. 3. (m.p. :10) Terangkan perbedaan antara pencerahan (Enlightenment) dan pembaruan (Reformation), antara lain dilihat dari tujuan dan cara yang ditempuhnya. Jawaban soal no. 3 : Dilihat dari tujuan, pencerahan membebaskan diri dari dari dogma yang mapan, sedangkan reformasi membeskan diri dari agama. Dilihat dari cara, yang ditempuh, pencerahan bersifat sekuler, sedangkan pembaharuan atau reformasi bersifat keagamaan. 4. (m.p. :10) Nisbi terhadap satu sama lain, ilmu lebih obyektif, sedang nilai-nilai lebih subyektif. H. Skolimovski menempatkan Nietzsche dalam jajaran pendekar nilai-nilai. Benarkah kategorisasi Skolimovski itu dengan: a. menafsirkan ucapan Nietzsche: “God is deat” atau suasana hati (mood)nya waktu itu. b. Menyebutkan pesan yang sangat kuat, yang disisipkan Nietzsche ke dalam sela antara ilmu dan nilai-nilai. Jawaban soal no. 4 : (a) suasana hati (mood)nya Nietzsche pada waktu itu tidak memperhatikan nilai-nilai. (b) Pesan yang kuat antara ilmu dan nilai-nilai itu harus berkembang secara selaras. 5. (m.p. :10) Sering kita dengar (misalnya dalam film atau film seri televisi) orang Amerika berkata: “This is a free country”. Lagu kebangsaan Amerika juga ditutup dengan kata-kata: “…for the land of the free, and the home of the brave”. Jelaskan, dengan membandingkan: (a) pengertian “masyarakat bebas” menurut Feyerabend, (b) deskripsi masyarakat Amerika sekarang/selama ini, dan (c) Apakah pengertian negara/masyarakat bebas Indonesia sesuai dengan pendapat Paul Feyerabend? Jawaban soal no. 5 : (a) Menurut Paul Feyerabend, “Masyarakat bebas” dimaknakan sebagai masyarakat yang tidak perlu terikat oleh aturan-aturan dan lebih mementingkan kebebasan individu. (b) Masyarakat Amerika sekarang/ selama ini adalah yang lebih mementingkan kebebasan dan kepentingan individu. (c) Pengertian negara/masyarakat bebas Indonesia tidak sesuai dengan pendapat Paaul Feyerabend, karena negara Indonesia memandang kebebasan berhadapan dengan tanggung jawab (monodualistik).



======= karolus kopong =========



4 6. (a = b = c = 8) a. Hersh mengatakan bahwa matematika merupakan bagian dari kebudayaan global. Apakah ini berarti bahwa matematika itu diciptakan manusia, atau ditemukan sebagai realitas yang memiliki keberadaan mandiri (independent existence)? Jelaskan, dengan mengacu ke pengertian kebudayaan. b. Bila ilmu dilihat dalam interaksinya dengan (1) bagian-bagian lain dari kebudayaan, maka bukan saja (2) nilai-nilai konstitutif, tetapi juga (3) nilai-nilai kontekstual, menjadi penting untuk dicermati. Jelaskan (1), (2), dan (3) dan berikan contoh-contohnya. c. Berikan gambaran tentang status pengetahuan vis-à-vis nilai-nilai dalam abad ke-20 ini, dan berikan pula contoh kejadian-kejadian (faktual) yang membenarkan gambaran itu. Jawaban soal no. 6 : (a) Apabila kebudayaan dipahami sebagai keseluruhan hasil-hasil yang dicapai dan pola perilaku terdidik dari suatu masyarakat manusia yang semula hidup secara tradisional dan kemudian secara bertahap namun terus-menerus mengalami perubahan, maka adalah benar kalau Hers mengatakan bahwa matematika itu sebagai bagian dari kebudayaan global yang diciptakan manusia. (b) Pertama (1) bagian-bagian lain dari kebudayaan itu adalah totalitas hasil usaha manusia di segala bidang. Contohnya adalah hukum, etika, ekspresi, seni, pendidikan, dsb. Kedua (2) Nilai-nilai konstitutif adalah nilai-nilai yang erat hubungannya dengan metodologi dan karena itu lebih diwarnai oleh landasan epistemologinya. Contohnya : paham berpikir hipotetiko dedukto verifikaatif. Ketiga (3) Nilai-nilai kontekstual ditentukan oleh landasan aksiologis. Contohnya: Ideal Aristoteles yaitu ilmu untuk ilmu, dan ideal Bacon yaaitu ilmu untuk kemaslahatan manusia. (c) Dalam abad ke-20 ini nilai-nilai yang telah terpisah dari ilmu sudah tergusur ke bawah disub-ordinasikan dengan ilmu. Contohnya adalah larangan mengajarkan teori relativitas Einstein oleh Lenin sebab dianggap bertentangan dengan determinisme yang terkandung dalam ajaran Marxisme. Contoh lain adalah pertentangan antara evolusi darwin dengan ideologi kreasi Alkitabiah di Amerika. 7. (m.p.: a = 5; b = 10) a. ”Sekrup yang dirancang dengan benar harus mempunyai sekurangkurangnya satu setengah putaran pada ulirannya” Kalau rumusan di atas diterima sebagai suatu kaidah perancangan, kaidah apakah itu? Jelaskan artinya! b. Di kaca belakang sebuah mobil pernah saya lihat tulisan “Definitely state of the art”. Kalau gengsi/gagah-gagahan dan kejenakaan kita kesampingkan, apa maksud graffity itu? Terangkan!



Jawaban soal no. 7 :



======= karolus kopong =========



5 (a) Kalau itu diterima sebagai sebagai kaidah perancangan maka kaidah itu disebut “kaidah rekayasa prototype”, karena dijadikan sebagai model dasar untuk memproduksi model skrup yang baik. (b) Graffity mau menunjukan bahwa mobil tersebut merupakan produk terbaru/termutakhir dari teknologi otomotif. Karena, jika diartikan agak lebi bebas, tulisan “Definitely state of the art” dapat diartikan sebagai “pencapaian terakhir dari teknologi”. 8. (m.p. : 10) : (a) Beaconlah yang pertama mengidentifikasi pengetahuan sebagai kekuasaan. Dapatkah pandangan Bacon tentang ilmu dianggap ikut “membenihi” modernisme? Jelaskan! (b) Michel Foucoult dalam dasawarsa 1970-an mengutarakan hasil penelitian dan menelaahnya, bahwa pengetahuan adalah kekuasaan. Tetapi ia dikenal sebagai salah seorang tokoh pascamodernisme, bukan pendukung modernisme! Adakah perbedaan antara Francis Bacon dan Michel Foucoult dalam pandangan mereka tentang pengetahuan dan kekuasaan? Jelaskan! Jawaban soal no. 8 : (a) Ya, pandangan Beacon tentang ilmu ikut membenihi munculnya modernisme, karena ia berpandangan bahwa ilmu dipakai untuk menguasai dunia. Atau alam semesta. (b) Michel Foucoult lebih dikenal sebagai tokoh pascamodernisme, bukan pendukung modernisme, karena ia berpendapat bahwa pandangan Beacon itu tidak sepenuhnya benar. Foucoult bahkan berpendapat bahwa kekuasaan pun dapat mempengaruhi ilmu. Itu berarti, Foucoult mendekonstruksi pemikiran modernisme dan berpendapat bahwa kekuasaan pun dapat mempengaruhi perkembangan ilmu.



======= karolus kopong =========